BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat tumbuh dengan baik. Penelitian Saputro (2002) menunjukkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dampak yang sangat penting baik bagi para investor maupun bagi. perusahaan yang akan membayarkan devidendnya.

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan seperti investor dan kreditur. Pertumbuhan ini

Bab 1 Pendahuluan. Peristiwa yang terjadi pada dunia global membawa perubahan-perubahan baik

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan diharapkan dapat memberi dampak positif bagi perusahaan sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek, salah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, karena Corporate Governance merupakan tata kelola. Minow, 2001). Isu mengenai CG ini mulai mengemuka, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi.

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi persaingan yang semakin tajam. Akan tetapi, dalam praktiknya

BAB I PENDAHULUAN. aspek yang positif bagi perusahaan seperti adanya suatu kesempatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perusahaan dicerminkan dari Laporan Keuangan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan apakah laba

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang merupakan organisasi bisnis umumnya memiliki

II. LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari perusahaan adalah memaksimalkan kesejahteraan pemilik

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

diharapkan akan memberikan return yang tinggi. Potensi pertumbuhan perusahaan

BABI PENDAHULUAN. Manajer dan pemegang saham selalu berbeda kepentingan, yang dikenal. dengan konflik keagenan (Jensen, 1986). Konflik keagenan akan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan penilaian terhadap perusahaan, investor sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. laba, mengusahakan pertumbuhan perusahaan dan menjamin kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari

BAB I PENDAHULUAN. cara menaikkan hutang (Yeniatie dan Nicken, 2010). memaksimumkan kemakmuran pemegang saham tetapi memaksimumkan

BAB I PENDAHULUAN. melimpahkan kepada pihak lain yaitu manajer sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan-keputusan yang akan membantu mencapai tujuan tersebut. Secara

BAB I PENDAHULUAN. (real assets) dan investasi dalam bentuk surat-surat berharga (financial

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian investasi baik dalam bentuk pendapatan dividen (dividend yield)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah persaingan yang semakin ketat di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. mengenai aliran kas bebas atau free cash flow. free cash flow didistribusikan untuk menjalankan proyek-proyek yang

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham, maka terjadi peningkatan pada nilai pemegang

( Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menggunakan dana yang bersumber dari pihak internal dan

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder (Brigham. karena pemilik modal memiliki banyak keterbatasan.

BAB I. kemakmuran. Dalam hal ini kebijakan tersebut harus mempertimbangkan dan menganalisis

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang penting pada sebagian besar perusahaan besar yakni potensi UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk tetap going concern. Pertumbuhan perusahaan menunjukkan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan menggambarkan kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya akuntansi merupakan suatu proses untuk menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, sehingga muncul konflik yang dinamakan Agency Conflict. (Richardson, (1998);

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat dimana setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ini adalah laba yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan operasional yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan yang ingin dicapai dalam setiap usahanya adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. melalui kemakmuran pemilik atau pemegang saham. Namun pihak. diminimumkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap tujuan. struktur kepemilikan (Wahyudi, Pawestri, 2006:11).

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemilik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh profitabilitas, arus kas bebas, dan investment

PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Selain itu, bank juga dikenal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Semenjak Modigliani dan Miller (1958) mengungkapkan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kasus aktivitas rekayasa manajerial ini terbukti telah mengakibatkan hancurnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam teori keagenan (agency theory), adanya pemisahan antara. kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dapat menimbulkan konflik.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. waktu yang tertentu. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan. dibedakan menjadi dua, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh pihak manajemen dengan penentuan membagikan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya konflik kepentingan antara shareholder dan manajer, karena

BAB I PENDAHULUAN. ingin memakmurkan pemilik perusahaan. Ketiga tujuan perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Wolk et al. (2001) dalam Thiono (2006:4), teori sinyal (signaling

BAB I PENDAHULUAN. disebut agency conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait yaitu prinsipal

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. struktur modal yang optimal sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Banyaknya perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen perusahaan dalam rangka mendanai operasional perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ketersediaan dana yang cukup untuk membiayai kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak

BAB I PENDAHULUAN. Penunjukan manajer oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi dan memasarkan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Dividen merupakan bentuk pengembalian (return) diluar capital gain yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. berdampak terhadap nilai perusahaan (Fama dan French, 1998).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. melalui Foreign Direct Investment (FDI). Investor menganggap bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham dengan cara menaikkan nilai perusahaan. Awalnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor dalam menentukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak

Berbagai konflik kepentingan dalam perusahaan baik antara manajer dengan pemegang saham, manajer dengan kreditur atau antara pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemilik (shareholder)

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap entitas bisnis (perusahaan) dalam operasinya tentu memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pentingnya informasi laba membuat setiap perusahaan berlombalomba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Signal merupakan suatu hal yang dilakukan manajemen perusahaan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada masa tertentu. Laporan keuangan menggambarkan situasi

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di. memiliki tujuan dalam mendirikan perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi disebut juga aktivitas jasa yang mempunyai fungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era

BABI PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan sarana untuk mempertanggungjawabkan. apa yang dilakukan oleh manajemen atas sumber daya yang dipercayakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan organisasi sering dieskspresikan dalam bentuk pertumbuhan, sehingga banyak pihak yang berkepentingan atas perusahaan berharap agar perusahaan dapat tumbuh dengan baik. Penelitian Saputro (2002) menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak internal dan eksternal perusahaan, seperti investor dan kreditur. Hal ini dapat dipahami karena dengan tumbuhnya perusahaan diharapkan akan memberikan suatu dampak yang positif bagi kemakmuran mereka. Disamping itu, pertumbuhan perusahaan yang tinggi dipandang merupakan cerminan keberhasilan realisasi investasi di masa lalu. Khusus bagi pemegang saham, perusahaan yang tumbuh dipandang menguntungkan terutama dari aspek tingkat pengembalian investasi yang mereka tanamkan. Dalam prakteknya ternyata pertumbuhan perusahaan ini memberikan banyak implikasi terhadap berbagai aspek, salah satunya adalah kebijakan perusahaan, seperti kebijakan dividend an kebijakan struktur modal perusahaan. Implikasi tersebut tentu saja dapat berbentuk positif dan negatif. Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan hubungan antara pertumbuhan perusahaan dengan kebijakan dividen dan struktur modal perusahaan telah banyak dilakukan oleh para peneliti. Smith and Watts (1992) telah meneliti hubungan

antara pertumbuhan perusahaan dengan kebijakan dividen dan struktur modal, dimana hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang cukup signifikan anatra pertumbuhan perusahaan dengan kebijakan deviden dan struktur modal. Demikian juga halnya dengan Gaver and Gaver (1993) telah meneliti hubungan antara pertumbuhan perusahaan dengan kebijakan dividend dan struktur modal. Namun hasilnya berbeda dengan penelitian Smith and Watts, dimana hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pertumbuhan perusahaan dengan kebijakan dividen (dividen payout), namun pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh negatif yang cukup signifikan terhada kebijakan struktur modal. Penelitian Gul (1999) menemukan bahwa tidak terdapat hubungan antara pertumbuhan perusahaan dengan kebijakan dividen (dividend payout), namun terdapat hubungan negatif yang cukup signifikan antara pertumbuhan perusahaan dengan kebijakan struktur modal perusahaan. Hipotesis sinyal menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas tinggi akan membayar deviden lebih tinggi (Miller & Rock (1985), dalam Jogiyanto Hartono, 1999). Di Indonesia sendiri beberapa penelitian yang terkait dengan pertumbuhan perusahaan dan pengaruhnya terhadap kebijakan dividen dan struktur modal juga telah pernah dilakukan. Tettet Fijrijanti dan Jogiyanto Hartono (2000) telah meneliti dan menemukan hasil bahwa kondisi pertumbuhan perusahaan

mempengaruhi kebijakan pendanaan dan deviden yang dibuat perusahaan. Dan dalam hal kebijakan pendanaan telah membuktikan bahwa perusahaan yang tumbuh dan yang tidak tumbuh mengambil kebijakan pendanaan yang berbeda. Dari beberapa penelitian seperti telah diuraikan di atas, terlihat bahwa terdapat hasil yang berbeda bahkan bertolak belakang. Hal ini kemungkinan disebabkan ada faktor lain yang juga diduga berpengaruh terhadap hubungan antara pertumbuhan perusahaan dengan kebijakan dividen dan struktur modal perusahaan. Dari penelitian Subekti dan Indra Wijaya Kesuma (2001), diperoleh hasil bahwa kebijakan pendanaan tidak dipengaruhi oleh klasifikasi perusahaan yang berpotensi tumbuh atau tidak. Hal ini mengindikasikan adanya perbedaan pandangan perusahaan di negara yang sudah maju dengan perusahaan di negara yang sedang berkembang. Perbedaan pandangan ini terutama dalam penyelesaian konflik dan risiko yang berkaitan dengan hutang (pendanaan) perusahaan. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh adanya lingkungan ekonomi dan bisnis yang berbeda antara negara yang sedang berkembang dengan negara yang sudah maju seperti peraturan pemerintah, perpajakan, kebijakan moneter dan perbankan, serta struktur kepemilikan perusahaan (Sarni, dkk 1999). Hasil penelitian yang dilakukan di pasar modal yang sudah maju menunjukkan bahwa kebijakan perusahaan baik kebijakan deviden maupun kebijakan struktur modal juga dipengaruhi oleh kepemilikan manajerial. Penelitian tersebut antara lain dilakukan oleh Mehran (1992), Jensen, et, al (1992), Moh'd et, al (1998). Menurut Skinner (1993), bagi perusahaan yang

tumbuh kepemilikan manajerial pada suatu perusahaan merupakan suatu faktor yang sangat penting, karena pertama perusahaan yang tumbuh mempunyai potensi yang besar dalam menghasilkan laba, tetapi realisasi laba tersebut seringkali tertunda dan penundaan management earning melalui kepemilikan managerial ini merupakan suatu mekanisme yang baik, kedua kemungkinan konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham pada perusahaan yang tumbuh akan semakin besar, hal ini disebabkan, pada perusahaan tumbuh pembatasan kegiatan yang berkaitan dengan kebijakan pendanaan yang dilakukan oleh manajer akan semakin kecil. Peran kepemilikan manajerial ini dipertegas oleh (Jensen and Meckling, 1976), yakni adanya kepemilikan manajerial akan mensejajarkan kepentingan antara, manajer dengan pemegang saham. Penelitian ini merupakan pengembangan atas penelitian yang sudah ada sebelumnya. Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya (Smith & Watts, 1992 ; Gaver & Gaver, 1992) dengan menambah variabel struktur kepemilikan sebagai variabel moderating yang mempengaruhi hubungan antara pertumbuhan perusahaan dengan kebijakan dividen dan struktur modal. Kepemilikan manajerial dijadikan moderating variabel dengan alasan ; (1) hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kebijakan perusahaan, khususnya kebijakan dividen dan kebijakan struktur modal (Setiawan, 2004), (2) Indonesia merupakan suatu negara yang berkembang yang memiliki karakteristik yang unik, di mana perusahaan, khususnya yang go publik mempunyai tingkat utang yang tinggi, konsentrasi

kepemilikan yang sangat tinggi dan rendahnya kepemilikan manajerial (Reeves, 2002), sehingga ada dugaan sementara dengan rendahnya kepemilikan manaierial dan tingginya konsentrasi kepemilikan saham akan menyebabkan manajer tidak mempunyai kemampuan untuk menjalankan agendanya sendiri, seluruh kebijakan yang dilakukan diatur oleh kelompok mayoritas tersebut. Perbedaan lain dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dalam pengukuran variabel pertumbuhan perusahaan. Dalam penelitian sebelumnva, variabel pertumbuhan perusahaan diproxykan dengan nilai skor factor dari investment opportunity set (IOS), sedangkan dalam penelitian ini digunakan nilai Tobin's Q. Secara umum Tobin's Q menyajikan dua konsep yaitu: (1) Growth Opportunities atau kesempatan tumbuh dan (2) Kinerja perusahaan (Chung & Pruitt, 1994 ; De Jong, 1999). Konsep yang pertama didefinisikan sebagai market's expectation dari nilai proyek di masa yang akan datang berdasarkan pengeluaran yang dilakukan oleh manajemen. Sedangkan konsep yang kedua merupakan alat ukur dari kinerja perusahaan. Menurut Brealey dan Myers (1988) suatu perusahaan rnempunyai kesempatan tumbuh jika nilai Tobin's Q sama atau lebih besar dari satu, sedangkan suatu perusahaan dikatakan tidak melakukan pertumbuhan atau berhenti berinvestasi jika nilai Tobin's Q lebih kecil dari satu. 1.2. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan dividen? 2. Apakah terdapat pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan struktur modal? 3. Apakah kepemilikan manajerial mempengaruhi hubungan antara pertumbuhan perusahaan dengan kebijakan dividen? 4. Apakah kepemilikan manajerial mempengaruhi hubungan antara pertumbuhan perusahaan dengan kebijakan struktur modal? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tujuan sesuai relevansinya dengan perumusan masalah yang telah disusun. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menguji pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan dividen. 2. Untuk menguji pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan struktur modal. 3. Untuk menguji pengaruh kepemilikan manajerial terhadap hubungan antara pertumbuhan perusahaan dengan kebijakan dividen. 4. Untuk menguji pengaruh kepemilikan manajerial terhadap hubungan antara pertumbuhan perusahaan dengan kebijakan struktur modal.

1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi banyak pihak, baik praktisi, akademisi dan pihak-pihak yang memberi perhatian terhadap perkembangan ilmu keuangan dan pasar modal, disamping juga bermanfaat bagi peneliti sendiri. Manfaat yang diharapkan diperoleh dari penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1. Bagi praktisi yang berkepentingan (baik investor, calon investor dan manajer perusahaan), penelitian ini diharapkan dapat memperjelas pemahaman tentang pengaruh kepemilikan manajerial terhadap hubungan antara pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan dividen dan strukaur modal. sehingga bermanfaat dalam pengambilan keputusan yang terbaik dan optimal, seperti keputusan investasi, keputusan pendanaan, d1l. 2. Bagi institusi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat meminimalisir agency cost dalam perusahaan. 3. Bagi para akademisi dan peneliti yang concern dalam bidang akuntansi dan keuangan, penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi untuk melakukan penelitian-penelitian berikutnya. Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi temuan empiris dalam bidang akuntansi dan keuangan khususnya pada perusahaan go publik di Indonesia, sehingga bermanfaat bagi kemajuan dan pengembangan keilmuan serta praktiknya di masa yang akan datang. 4. Bagi penulis, penelitian ilmiah ini bermanfaat dalam mengasah kemampuan intelektual dengan basis kerangka berpikir ilmiah dalam rangka memiliki kompetensi keilmuan yang memadai.