BUKU AJAR SISTEM NEUROPSIKIATRI

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN AJAR IX SIRINGOMIELIA. Nama Mata Kuliah/Bobot SKS : Sistem Neuropsikiatri / 8 SKS

Tekanan normal hidrosefalus (NPH) - lansia. Trias : gangguan gaya berjalan, penurunan kognitif dan inkontinensia urin.

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

Nyeri. dr. Samuel Sembiring 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem saraf manusia mempunyai struktur yang kompleks dengan berbagai

Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Files of DrsMed FK UNRI (

SINDROMA GUILLAINBARRE

e) Faal hati f) Faal ginjal g) Biopsi endometrium/

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk salah satunya di bidang kesehatan. Pembangunan di bidang

HEMISEKSI MEDULA SPINALIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mortalitas yang tinggi pada penderitanya. Selain sebagai penyebab kematian

EMG digunakan untuk memastikan diagnosis dan untuk menduga beratnya sindroma kubital. Juga berguna menilai (8,12) :

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR KOMPRESI VERTEBRA THORAKAL XII LUMBAL 1 dengan FRANKLE A

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

disebabkan internal atau eksternal trauma, penyakit atau cedera. 1 tergantung bagian neurogenik yang terkena. Spincter urinarius mungkin terpengaruhi,

Pembimbing : Dr. Hardiyanto, Sp. Rad.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena penderitanya sebagian besar orang muda, sehat dan produktif (Ropper &

Agnesia Naathiq H1A Brown Sequard Syndrome

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

BAB I PENDAHULUAN. Spondylitis tuberculosis atau yang juga dikenal sebagai Pott s disease

Cedera medulla spinalis yang disebabkan trauma terjadi karena : Axial loading Hiperfleksi Hiperekstensi Rotasi Lateral bending

BAB I PENDAHULUAN. yang penyebabnya adalah virus. Salah satunya adalah flu, tetapi penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama terjadinya fraktur pada medula spinalis/thorako lumbal. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAHAN AJAR V ARTERITIS TEMPORALIS. kedokteran. : menerapkan ilmu kedokteran klinik pada sistem neuropsikiatri

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang serius dan berdampak pada disfungsi motorik dan

BAB I PENDAHULUAN. Meningioma adalah tumor jinak pada CNS yang. berasal dari selubung meninges pada otak dan korda

BAB 1 PENDAHULUAN. kecacatan yang lain sebagai akibat gangguan fungsi otak (Muttaqin, 2008).

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

BAB I PENDAHULUAN. igo yang berarti kondisi. Vertigo merupakan subtipe dari dizziness yang

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : AJENG PUSPITASARI PUTRI J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sindrom neurokutaneus merupakan sekelompok besar kelainan kongenital

BAB I PENDAHULUAN. 50% kematian disebabkan oleh cedera kepala dan kecelakaan kendaraan. selamat akan mengalami disabilitas permanen (Widiyanto, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

BAB 1. PENDAHULUAN. Nyeri kepala mungkin merupakan bagian terbesar dari penderitaan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pusat rehabilitasi di Surakarta menuntut pengetahuan lebih

Tinjauan Pustaka. Tanda dan Gejala

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MIELOPATI SISTEM NEUROPSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR Supervisor : Dr. dr. Jumraini Tammasse, Sp.

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendeteksi secara dini disfungsi tumbuh kembang anak. satunya adalah cerebral palsy. Cerebral palsy menggambarkan

Komplikasi saraf terkait AIDS

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiforis, biasanya

BAB 1 PENDAHULUAN. vermiformis. Apendiks vermiformis memiliki panjang yang bervariasi dari

REHABILITASI PADA NYERI PUNGGUNG BAWAH. Oleh: dr. Hamidah Fadhil SpKFR RSU Kab. Tangerang

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

ALGORITMA PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA RINGAN

SINDROM ARNOLD CHIARI/ SIRINGOMIELIA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rosenbaum dkk, palsi serebral adalah gangguan permanen gerakan

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan suatu penyakit kegawatdaruratan neurologis yang berbahaya

DAFTAR ISI. Definisi Traktus Spinotalamikus Anterior Traktus Spinotalamikus Lateral Daftar Pustaka

VENTRICULO PERITONEAL SHUNTING (VPS) : PERBANDINGAN ANTARA VPS TERPANDU LAPAROSKOPI & VPS DENGAN TEKNIK BEDAH TERBUKA KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. beberapa komponen penting, yaitu sendi temporomandibula, otot

BAB I PENDAHULUAN. Vertigo berasal dari istilah latin, yaitu vertere yang berarti berputar, dan igo

BAB I PENDAHULUAN. maksud untuk mengetahui dan memperbaiki kerusakan otak (Brown CV, Weng J,

BAHAN AJAR HIDROSEFALUS. Nama Mata Kuliah/Bobot SKS : Sistem Neuropsikiatri / 8 SKS

BAB I PENDAHULUAN Definisi

BAB 1 PENDAHULUAN. detik seseorang akan terkena stroke. 6 Sementara di Inggris lebih dari. pasien stroke sekitar milyar dolar US per tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Brachial Plexus (pleksus brachialis) adalah pleksus saraf somatik yang

Cedera Spinal / Vertebra

REFERAT SINDROM MILLARD GUBLER

RINI ASTRIYANA YULIANTIKA J500

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi otak, medulla spinalis, saraf perifer dan otot.

BAB 1 PENDAHULUAN. karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja

BAB 1 : PENDAHULUAN. membungkus jaringan otak (araknoid dan piameter) dan sumsum tulang belakang

SURAT PENOLAKAN TINDAKAN KEDOKTERAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf dan radiologi.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab 40% kunjungan pasien berobat jalan terkait gejala. setiap tahunnya. Hasil survei Word Health Organization / WHO

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk pengambilan keputusan klinis, alokasi sumber daya dan

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

Pendahuluan. Cedera kepala penyebab utama morbiditas dan mortalitas Adanya berbagai program pencegahan

SYRINGOMYELIA Serial Kasus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meningioma merupakan neoplasma intracranial extraaxial yang paling banyak

A. Latar Belakang Masalah. diketahui,tanpa adanya kelainan neurologic lain. Pada sebagian besar

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. klinis cedera kepala akibat trauma adalah Glasgow Coma Scale (GCS), skala klinis yang

I. PENDAHULUAN. pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas sel tubuh melalui impuls-impuls elektrik. Perjalanan impuls-impuls

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan

DIVERTICULITIS DIVERTICULITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah persalinan sectio caesarea. Persalinan sectio caesarea adalah melahirkan janin

BAB I PENDAHULUAN. namun juga sehat rohani juga perlu, seperti halnya di negara sedang

Definisi Bell s palsy

BAB I PENDAHULUAN. negara. Dalam pembukaan UUD 1945 tercantum bahwa cita cita bangsa yang

REFERAT. Afasia. Oleh : Florensiana O. P. Manafe ( ) Pembimbing: dr. Fenny L. Yudiarto, SpS (K) KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGI

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Instabilitas Spinal dan Spondilolisthesis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NEOPLASMA TULANG. Neoplasma : Berasal dari Tulang : Jinak : Osteoma, Osteoid osteoma, osteoblastoma

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ASUHAN KEPERAWATAN MENINGOKEL Diposkan oleh Rizki Kurniadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. motorik maupun sensoris. Di Amerika sekitar 8000 kasus spinal cord injury (SCI)

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang yang

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai penyanggah berat badan, yang terdiri dari beberapa bagian yakni salah

V E R T I G O. Yayan A. Israr, S. Ked. Author : Faculty of Medicine University of Riau Arifin Achmad General Hospital of Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi kesehatan,

Glaukoma. 1. Apa itu Glaukoma?

CEDERA SPINAL DANIEL, PUTU DEASY, APRIL, MURNI, DESI, JERRY, DAVID, HERNA, SARI, VANI, OCTA, ESTER,

Transkripsi:

1 BUKU AJAR SISTEM NEUROPSIKIATRI Judul mata Kuliah : Neuropsikiatri Standar Kompetensi : Area Kompetensi 5 : Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Kompetensi dasar : Menerapkan ilmu Kedokteran klinik pada sistem neuropsikiatr Indikator : menegakkan diagnosis pada penyakit sistem neuropsikiatri Level kompetensi : 2 Alokasi Waktu : 2x50 Menit Tujuan Instruksional Umum (TIU): Mampu menyebutkan hasil pemeriksaan fisis pada penyakit Syringomelia tanpa komplikasi Isi Materi : SIRINGOMYELIA DEFINISI Siringomielia adalah rongga yang berisi cairan serebrospinal (syring) pada pusat spinalis, yang juga menyebabkan deficit motorik dan sensorik yang khas. 1

2 PENYEBAB Syringomyelia memiliki beberapa kemungkinan penyebab. Sebagian besar kasus syringomyelia berhubungan dengan malformasi Chiari, yaitu suatu kondisi di mana otak menjorok ke dalam kanal jaringan tulang belakang. Meskipun tidak jelas persis bagaimana dan mengapa syringomyelia terjadi, cairan serebrospinal yang mengelilingi dan melindungi otak beserta sumsum tulang belakang berkumpuil di dalam sumsum tulang belakang dan membentuk kista berisi cairan (syrinx). Kondisi dan penyakit berikut dapat menyebabkan syringomyelia: 1. Malformasi Chiari : suatu kondisi di mana jaringan otak menjorok ke kanal tulang belakang 2. Meningitis : peradangan selaput otak dan sumsum tulang belakang 3. Tumor sumsum tulang belakang : tumor dapat mengganggu sirkulasi normal cairan serebrospinal 4. Tethered spinal cord syndrome : gangguan yang terjadi akibat jaringan yang melekat pada tulang belakang membatasi gerakan 5. Cedera tulang belakang : gejala dapat terjadi beberapa bulan atau tahun setelah cedera terjadi 6. Jaringan parut pada tulang belakang : dapat muncul setelah operasi EPIDEMIOLOGI National Institute of Neurological Disorder and Stroke bahwa syringomyelia umumnya terjadipada usia dewasa muda antara umur 25-40 2

3 tahun dengan insidensi pada laki-laki sedikit lebih besar daripada perempuan Etiopatogenesis Communicating syringomyelia Non-communicating Communicating syringomyelia adalah dilatasi kanalis spinalis yang bersifat primer dan hampir selalu dihubungkan dengan abnormalitas dari foramen magnum seperti Chiari malformation tipe I Non-communicating syringomyelia kista terbentuk pada substansi dari medula spinalis dan tidak berhubungan langsung dengan kanalis sentralis atau spatium subarachnoid. Tipe ini kemungkinan disebabkan oleh trauma, idiopatik, neoplasma (kebanyakan glioma) atau arachnoiditis, tanpa keterlibatan fossa posterior atau foramen magnum GEJALA KLINIS 3

4 Ganngguan Sensorik o Syrinx akan menghambat perjalan serat spinotalamikus yang menghantrakan sensasi nyeri dan suhu Gangguan Motorik o Sirinx melebar kebagian kornu anterior medulla spinalis merusak LMN dan menyebabkan atrofi otot yang difus. Gangguan Otonom o Ganggaun miksi dan defekasi DIAGNOSIS Diagnosis siringomielia ditegakkan dengan menggunakan MRI. Pemeriksaan penunjang lainnya adalah CT-scan. CT-scan dapat memperlihatkan adanya aliran CSF pada ruang subarachnoid atau kavitasi medulla spinalis. Keseluruhan pemeriksaan penunjang ini merupakan hal yang penting dalam menegakkan diagnosis. 4

5 PENATALAKSANAAN Farmakologis (Simtomatik ) Terapi Pembedahan Farmakilogis Pengobatan syringomyelia tergantung pada keparahan anda dan gejalanya. Dalam kasus yang jarang, syrinx dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan. Operasi Jika tanda dan gejala syringomyelia mengganggu kehidupan seharihari atau memburuk, biasanya dianjurkan untuk melakukan operasi. Tujuan operasi adalah untuk menghilangkan tekanan akibat syrinx pada sumsum tulang belakang dan menormalkan aliran cairan serebrospinal. Jenis operasi yang dibutuhkan tergantung pada penyebab yang mendasari syringomyelia. 1. Mengobati malformasi Chiari. Jika syringomyelia disebabkan oleh malformasi Chiari, dokter dapat merekomendasikan operasi yang memperbesar pembukaan di dasar tengkorak (craniectomy suboccipital) dan diperluas hingga menjangkau otak (dura mater). Pembedahan dapat mengurangi tekanan pada otak dan sumsum tulang belakang, menormalkan aliran cairan serebrospinal, dan dalam banyak kasus, menyembuhkan syringomyelia. 2. Pengeringan syrinx. Untuk menguras syrinx, dokter dapat menyisipkan operasi yang disebut shunt. Operasi ini terdiri dari sebuah tabung fleksibel dengan katup yang 5

6 menjaga cairan dari syrinx mengalir pada arah yang diinginkan. Salah satu ujung pipa ditempatkan dalam syrinx dan yang lainnya ditempatkan di luar sumsum tulang belakang. Shunt tetap di dalam tulang belakang setelah operasi. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin dapat untuk mengalirkan syrinx selama operasi dengan tabung kecil (kateter). 3. Pengangkatan obstruksi. Jika sesuatu di dalam sumsum tulang belakang, seperti tumor atau pertumbuhan tulang, menghambat aliran cairan serebrospinal, pengangkatan obstruksi dapat memulihkan aliran normal dan memungkinkan cairan mengalir dari syrinx. 4. Mengoreksi kelainan. Jika kelainan tulang belakang menghambat aliran cairan serebrospinal, operasi untuk memperbaiki kelainan dapat mengembalikan aliran cairan dan memungkinkan syrinx mengempis. Pembedahan tidak selalu efektif mengembalikan aliran cairan serebrospinal, dan syrinx mungkin tetap ada. Perawatan tindak lanjut Perawatan tindak lanjut setelah operasi sangat penting karena syringomyelia bisa kambuh. Perlu dilakukan pemeriksaan teratur dengan dokter untuk menilai hasil operasi. Syrinx lain mungkin terbentuk, sehingga membutuhkan operasi tambahan. Bahkan setelah pengobatan, beberapa tanda dan gejala syringomyelia mungkin amsih bertahan karena syrinx dapat menyebabkan kerusakan saraf tulang belakang permanen. Farmakologis (Simtomatik ) 6

7 Terapi Pembedahan Prognosis bergantung pada penyakit dasarnya, besarnya disfungsi neurologis, dan perluasan syrinx. Beberapa studi menunjukkan pasien meninggal rata-rata diusia 47 tahun, tetapi dikarenakan kemajuan teknologi dan teknik pembedahan serta perawatan maka hal ini bisa direduksi. 7