BAB I PENDAHULUAN. mempercayainya serta mengamalkannya, sungguh mulianya Al-Qur an

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. A. Partanto, Pius dan Al Barry, M. Dahlan,. Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 2001.

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang keilmuan lainnya. Al-Qur an juga merupakan firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

قال رسول صلي اللھ عليھ وسلن الذى يقزأ القزان وھوبھ

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23

Disebarluaskan melalui: Website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai kebahagiaan hidup yang lebih baik dan sempurna. sendiri, untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan melangsungkan kehidupan. Sedangkan pendidikan dalam arti. kemampuan dan keterampilan. Sementara Lembaga Pendidikan Islam

Interaksi dengan Al Qur'an

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. muslimin di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagian

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

Lampiran 1 DAFTAR TERJEMAH

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Allah telah memerintahkan Rasulullah

BAB I PENDAHULUAN. Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2006), hlm Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roswilda Hadianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada hari kiamat. 5. Apabila diucapkan setelah dan sebelum doa, akan menyebabkan doa segera naik ke langit, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kegiatan pembelajaran al-qur an. Manusia di zaman ini

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan kitab suci bagi umat Islam, karena ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti TPA di Madrasah Ibtidaiyah Al-Mashri Pangkalan Balai

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

IMPLEMENTASI METODE DIROSATI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ AL-FALAH WULUHAN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. Surat al-baqarah ayat 2 yang artinya: Kitab (al-quran) ini tidak ada keraguan. padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

BAB I PENDAHULUAN. Amzah, 2010), hlm Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

Mukadimah. Pengkajian

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini, karena tiada ilmu yang lebih utama untuk dipelajari oleh umat

Lailatul Qadar. Rasulullah SAW Mencontohkan beberapa amal khusus terkait Lailatul Qadar ini, di antaranya:

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, Hlm: 28 2

BAB I PENDAHULUAN. Saw. yang mengandung petunjuk bagi manusia, Alquran diturunkan untuk menjadi

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2010 T E N T A N G PENDIDIKAN AL QUR AN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

Keistimewaan Membaca Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an ialah kitab suci yang merupakan sumber utama bagi ajaran

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan firman Allah (kalamullah) yang diwahyukan. kepada Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan bahasa Arab, di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sudah sepatutnya kita menyadari bahwa Al Qur an merupakan kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak

Mensyukuri Nikmat Al Quran

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi dan cita-cita untuk maju. tidak akan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan.

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

Merasakan Manisnya Keimanan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui Malaikat Jibril, sebagai mukjizat dan rahmat bagi alam semesta. Di dalamnya mengandung petunjuk, pedoman, dan pelajaran bagi siapa yang mempercayainya serta mengamalkannya, sungguh mulianya Al-Qur an sehingga hanya dengan membaca saja sudah termasuk ibadah, apalagi dengan merenungkan makna yang tersimpan di dalamnya. Bukan hanya itu, Al-Quran juga kitab suci terakhir yang diturunkan Allah Swt, yang isinya mencakup segala pokok-pokok syariat yang terdapat dalam kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya. Karena itu, setiap orang yang mempercayai Al- Quran, akan bertambah cinta kepadanya, cinta untuk membacanya, untuk mempelajari dan memahaminya serta pula untuk mengamalkan dan mengajarkannya. Rasulullah Saw. Bersabda: Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla membaca surat Thaha dan Surat Yaa Siin 2000 tahun sebelum menciptakan makhluk. Tatkala malaikat mendengar Al-Qur an, mereka berkata, Beruntunglah umat yang diturunkan Al-Qur an ini kepada mereka, dan beruntunglah rongga tubuh yang mengandung Al-Qur an ini serta beruntung pula lisan yang membacanya. 1 h.115 1 Zeid Husein Al-Hamid, Ringkasan Ihya Ulumuddin, (Jakarta: Pustaka Amani, 2007), 1

2 Begitu mulia-nya Al-Qur an sehingga malaikat pun kagum dan kita sebagai umat yang diturunkan Al-Qur an harus bangga dan harus mengamalkannya dengan baik. Maka dengan hal itu, kita sebagai umat Nabi Muhammad Saw tentunya mendapat nilai yang lebih daripada umat-umat terdahulu, karena Al-Qur an merupakan pemberi syafaat di sisi Allah pada hari kiamat. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw : Tidaklah ada pemberi syafaat yang lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari kiamat daripada Al-Quran. 2 Setiap mukmin yakin, bahwa membaca Al-Quran termasuk amal yang sangat mulia dan mendapatkan pahala. Al-Quran adalah sebaik-baik bacaan bagi orang mukmin, baik di kala senang maupun dikala susah dikala gembira ataupun dikala sedih, bahkan membaca al-quran menjadi obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya. Untuk dapat membaca Al-Qur an dengan baik dan benar maka perlu menempuh proses pendidikan. Karena pendidikan merupakan aspek kehidupan manusia yang peranannya sangat penting. Melalui proses pendidikan seseorang diarahkan dan dibimbing untuk dapat menghadapi kehidupan ini dengan sebaik-baiknya, sebagaimana Allah Swt memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw dengan perintah Iqra (bacalah) dalam Surat Al- Alaq ayat 1-5 2 Ibid., h.115

3 Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. 3 Ayat tersebut merupakan perkenalan dan petunjuk dari Allah Swt. bahwa pencipta segala sesuatu itu adalah Allah sendiri tanpa bantuan dari selainnya. Manusia diciptakan dari segumpal darah melalui proses pertumbuhan menurut hukum yang telah ditetapkan Allah. Allah menyatakan dirinya bahwa Dialah Yang Maha Pemurah, sehingga bukan untuk ditakuti apalagi dijauhi. Dialah maha pendidik yang bijaksana, mendidik manusia dengan ilmu pengetahuan dan dengan menulis dan membaca. 4 Membaca dan memahami Al-Qur an adalah suatu keharusan bagi umat islam, karena Al-Qur an merupakan sumber utama bagi umat islam dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya, tetapi berbicara mengenai kemampuan membaca dan memahami Al-Qur an yang akan kita peroleh adalah hasil yang bervariasi. Terkadang orang mampu membaca dengan baik akan pandai memahami isi kandungannya, ada juga orang yang begitu bagus dalam membaca Al-Qur an tetapi tidak pandai memahami isi kandungan Al- 3 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008), h.597 4 Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h.24

4 Qur an, ada juga orang yang kurang begitu bagus dalam membaca Al-Qur an tetapi ia mampu memahami isi kandungan Al-Qur an dan yang terakhir adalah orang yang seimbang, dalam artian ia mampu membaca dan memahami Al-Qur an dengan baik dan benar. Sehubungan dengan ini, dalam sebuah hadits dinyatakan bahwa Rasulullah Saw telah bersabda tentang keutamaan membaca Al-Qur an sebagai berikut: Nabi saw. Bersabda: Ibadah yang paling utama bagi umatku yaitu membaca Al-Qur an. (HR. Abu Naim) 5 Bagi umat islam mempelajari Al-Qur an hukumnya wajib karena berisi ajaran-ajaran islam tentang perintah dan larangan supaya manusia selamat di dunia dan akhirat. Dari apa yang telah diuraikan perlu disadari umat islam bahwa mempelajari Al-Qur an itu sangat penting dan dengan membacanya akan mendapat pahala. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw yang artinya: Barangsiapa yang membaca satu huruf dari firman Allah, maka baginya satu pahala yang digandakan menjadi sepuluh pahala, sehingga mengucapkan Alif, Lam, Mim itu terhitung tiga huruf. (HR. Turmudzi, dari Ibnu Abbas) 6 5 Santri Madrasah Diniyah Mu allimin Muallimat Darut Taqwa, Sabilul Muttaqin (Jalan Orang-orang Taqwa). (Pasuruan: Yayasan Darut Taqwa, 2012), h.115 6 Abdul Mujib Ismail dan Maria Ulfah Nawawi, Pedoman Ilmu Tajwid, (Surabaya: Karya Abditama, 1995), h.2

5 Oleh karena itu, seorang muslim dianjurkan membaca Al-Qur an dan mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal membaca Al-Qur an tentunya itu bukan hal yang biasa, karena salah satu cara agar seseorang bisa membaca Al-Qur an dengan baik adalah dengan mengetahui dan menguasai ilmu tajwid dan ghorib sebagai bagian dari ulumul Qur an yang perlu dipelajari. Kenyataan di lapangan, ternyata masih banyak umat islam yang masih belum bisa membaca Al-Qur an dengan baik dan benar, terkadang kita menemukan orang islam yang bisa membaca Al- Qur an tetapi masih jauh dari kriteria baik, dan tidak jarang juga kita menemui orang islam yang tidak bisa membaca Al-Qur an sama sekali walaupun dia memeluk agama islam sejak lahir. Cara baca Al-Qur an yang baik dan benar menjadi persoalan yang wajib bagi setiap umat islam, karena kesalahan dalam membaca Al-Qur an dapat merubah makna Al-Qur an, dalam arti memperbaiki tata cara membaca Al- Qur an dapat menyelamatkan pembaca dari perbuatan yang diharamkan, namun jika hal itu diabaikan, maka menjerumuskan pembaca pada perbuatan yang haram dan dimakruhkan. Begitu pentingnya membaca Al-Qur an dengan baik dan benar, sehingga membaca Al-Qur an dengan baik menjadi salah satu syarat menjadi seorang imam shalat yakni tidak salah ucap (membaca Al-Qur an) sehingga merusak makna di waktu membaca Al-Fatihah dan bukan seorang yang

6 ummi, yaitu tidak bisa membaca Al-Fatihah dengan baik sedangkan makmumnya bisu pula. Jika Al-Qur an dipandang sebagai mukjizat Nabi Muhammad Saw yang paling besar dan abadi, serta pedoman hidup manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia-akhirat, maka sudah seharusnya cara membaca Al-Qur an diatur sedemikian rupa, sehingga pembaca mendapat berkahnya, baik berkah yang bersifat hissi maupun yang bersifat maknawi. 7 Para ulama tidak suka mengkhatamkan Al-Qur an dalam setiap malam. Barangkali mengkhatamkan Al-Qur an dalam setiap minggu adalah lebih mendekati dan tartil dianjurkan dalam membaca Al-Qur an. 8 Allah Swt, berfirman: Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan- lahan. (QS. Al- Muzzammil : 4). Pada firman di atas disebutkan lafal Tartil, yang sebenarnya lafal tersebut mempunyai dua makna. Pertama, makna hissiyah, yaitu dalam pembacaan Al-Qur an diharapkan tenang, pelan, tidak tergesa-gesa, disuarakan dengan baik, bertempat ditempat yang baik dan tata cara lainnya yang berhubungan dengan segi-segi indrawi (penglihatan). Kedua, makna maknawi, yaitu dalam membaca Al-Qur an diharuskan sesuai dengan 7 Ibid., h.5 8 Zeid Husein Al-Hamid, Ringkasan Ihya Ulumuddin, ibid, h.117

7 ketentuan tajwid-nya, baik berkaitan dengan makhraj, sifat, mad, wakaf dan sebagainya. 9 Kemampuan membaca Al-Qur an seseorang sangat bervariasi, dari mulai yang tidak bisa membaca sama sekali sampai yang dapat membaca dengan baik dan benar bahkan dapat memahaminya. Tidak peduli kecil atau besar, muda atau tua, SMA atau MA, SMP atau MTs dan SD atau MI, yang lulusan MI bukan berarti ia dapat membaca lebih baik dari yang lulusan SD, yang lulusan MTs bukan berarti ia dapat membaca lebih baik dari yang lulusan SMP, yang lulusan MA bukan berarti ia dapat membaca lebih baik dari yang lulusan SMA. Dalam hal kemampuan membaca Al-Qur an, seseorang yang membaca Al-Qur an-nya masih kurang baik atau tidak bisa sama sekali tentunya dia memerlukan bimbingan atau pengajaran membaca Al-Qur an dari seseorang yang dapat membaca Al-Qur an dengan baik dan benar. Sehingga dengan bimbingan tersebut, dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur an- Nya sehingga menjadi lebih baik. Maka dari ini perlu kita sadari bahwa upaya untuk pembelajaran Al-Qur an di Madrasah sangat penting. Dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur an pada peserta didik tentunya tidak lepas dari upaya guru dan madrasah yang mempunyai tujuan demi keberhasilan peserta didik. Karena kemampuan membaca termasuk keterampilan yang dipelajari dengan sengaja. Tidak sama 9 Abdul Mujib Is mail dan Maria Ulfah Nawawi, Pedoman Ilmu Tajwid, ibid, h.20

8 halnya dengan berbicara. Kemampuan mendengarkan dan berbicara termasuk kemampuan yang diperoleh dengan sewajarnya; maksudnya anak mempelajari fungsi itu dengan sendirinya. 10 Pembelajaran Al-Qur an sebenarnya tidak hanya menjadi tugas guru di madrasah, tetapi juga menjadi tugas kita sebagai orang mukmin. Orang mukmin yang percaya dengan kitabullah yaitu Al-Qur an yang menjadi pedoman kita semua. Agar para siswa dapat memahami dan membaca Al- Qur an, maka salah satu caranya adalah dengan membimbingnya. Banyak sekali perintah yang menunjukkan untuk mendidik. Salah satu diantaranya dalam Surat An-Nahl ayat 125 sebagai berikut: Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. Tidak ada yang mengingkari bahwa setiap muslim ingin mengetahui dan mendalami ajaran-ajaran agamanya yang begitu luas. Untuk mengetahui dan mendalami ajaran agama islam itu kita harus mempelajarinya dari sumber asli, yaitu Al-Qur an, Hadits dan kitab-kitab agama yang mejelaskan kedua sumber tersebut. Namun untuk mengetahui itu, tentunya dasar yang harus 10 Zulkifli, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), h.53

9 dimiliki bisa membaca Al-Qur an. Tidak mungkin seorang yang ingin memahami isi Al-Qur an tetapi tidak bisa membaca Al-Qur an. Maka dari itu, dapat membaca Al-Qur an dengan baik dan benar itu sangat penting dan salah satu problem yang dihadapi sebagian dari siswa adalah kurangnya kemampuan membaca Al-Qur an dengan baik dan benar, atau bisa dikatakan tidak lancar. Adanya kesulitan belajar siswa terutama dalam menangkap pelajaran yang disampaikan oleh guru bisa berasal dari faktor intern dan ekstern. Kesulitan-kesulitan ini harus dicarikan jalan keluarnya, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan terlaksana dengan baik. MA Unggulan Tlasih Tulangan Sidoarjo merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang bercirikan agama islam. Pada saat lembaga tersebut melaksanakan kegiatan pondok ramadhan, dimana salah satu kegiatan yang wajib diikuti seluruh siswa adalah kegiatan tadarus Al-Qur an dengan melibatkan mahasiswa peserta PPL angkatan 2013, dari situ peneliti menemukan sebagian siswa yang kemampuan membaca Al-Qur an-nya masih kurang baik dan tidak lancar. Memang seharusnya siswa-siswi suatu lembaga pendidikan yang berlabel islam mempunyai kemampuan membaca Al-Qur an yang baik dan lancar, akan tetapi apa yang peneliti temukan dilapangan bertolak belakang dengan wacana pada umumnya. Salah satu upaya yang dilakukan lembaga pendidikan untuk mengatasi ketidak sesuaian antara tujuan dan kenyataan di lapangan yakni dengan

10 mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan kegiatan tambahan diluar jam pelajaran baik dilakukan diluar sekolah ataupun disekolah, dengan maksud untuk memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya dalam berbagai bidang studi, menyalurkan bakat dan minat dari masing-masing siswa. 11 Kegiatan ekstrakurikuler merupakan suatu kegiatan siswa diluar kegiatan belajar mengajar disekolah yang sangat potensial untuk menciptakan siswa-siswi yang kreatif, berinovasi, terampil, dan berprestasi. Dengan kegiatan ekstrakurikuler ini diharapkan mampu menunjang berjalannya proses belajar yang baik. Dengan dibekali pengalaman dari kegiatan ekstrakurikuler, diharapkan siswa menjadi lebih berani dalam mengungkapkan sesuatu dan lebih kreatif dan bertanya, karena di dalam ekstrakurikuler siswa dilatih dan terlatih untuk percaya diri. Lembaga tersebut berupaya mengadakan program BTQ sebagai ekstrakurikuler untuk menunjang siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur an. Program ini menjadi program wajib yang harus diikuti oleh siswa yang belum lancar membaca Al-Qur an. Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diketahui bahwa muncul suatu permasalahan siswa kurang mampu dalam membaca Al-Qur an. Maka dari itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan upaya lembaga 11 Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalilsasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993), h.22

11 untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur an pada siswanya. Maka judul yang diajukan dalam penelitian ini yaitu UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN MELALUI EKSTRAKURIKULER BTQ (BACA TULIS AL-QUR AN) PADA SISWA KELAS XII DI MA UNGGULAN TLASIH TULANGAN SIDOARJO B. Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kemampuan membaca Al-Qur an siswa kelas XII di MA UNGGULAN TLASIH TULANGAN SIDOARJO? 2. Bagaimana kegiatan ekstrakuriler BTQ (Baca Tulis Al-Qur an) di MA UNGGULAN TLASIH TULANGAN SIDOARJO? 3. Bagaimana upaya peningkatan kemampuan membaca Al-Qur an siswa kelas XII melalui ekstrakurikuler BTQ (Baca Tulis Al-Qur an) di MA UNGGULAN TLASIH TULANGAN SIDOARJO? C. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian: 1. Mengetahui kemampuan membaca Al-Qur an siswa kelas XII di MA UNGGULAN TLASIH TULANGAN SIDOARJO.

12 2. Mengetahui kegiatan ekstrakuriler BTQ (Baca Tulis Al-Qur an) di MA UNGGULAN TLASIH TULANGAN SIDOARJO. 3. Mengetahui bagaimana upaya peningkatan kemampuan membaca Al- Qur an siswa kelas XII melalui ekstrakurikuler BTQ (Baca Tulis Al- Qur an) di MA UNGGULAN TLASIH TULANGAN SIDOARJO. D. Kegunaan Penelitian Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran awal mengenai pentingnya dilaksanakan kegiatan Ekstrakurikuler BTQ (Baca Tulis Al-Qur an) sebagai upaya peningkatan kemampuan membaca Al- Qur an siswa. Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi : a. Lembaga IAIN Sunan Ampel Surabaya: Semoga penelitian ini dapat berguna untuk pengembangan ilmu, khususnya Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam, sebagai bahan perbandingan penelitian tentang metode pengajaran Al-Qur an lebih lanjut. b. Lembaga yang menjadi objek penelitian: Sebagai bahan informasi tentang pengaruh kegiatan ekstrakurikuler dan untuk melakukan pengembangan demi mencapai tujuan madrasah yang menggapai kemuliaan menjadi Ahlul Qur an. c. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan: Pembahasan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif dalam pembelajaran baca Al-Qur an di madrasah formal.

13 d. Penulis: Dalam penelitian ini dapat menjadi tambahan wawasan dan pengalaman berharga, sekaligus sebagai bahan referensi dala meningkatkan penelitian selanjutnya. e. Pembaca: Sebagai bahan pertimbangan informasi dalam usaha meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur an dengan fasih. E. Batasan Masalah Dalam penelitian ini, agar tidak terjadi pembahasan yang melebar atau terjadi kesimpangsiuran terhadap permasalahan ini, maka penulis membuat batasan masalah agar terfokus pembahasannya lebih jelas dan terarah. Penelitian mengenai kemampuan membaca Al Qur an ini akan peneliti batasi dengan indikator kemampuan yang meliputi : 1. Tajwid, diantaranya : makhorijul huruf, sifatul huruf, ahkamul huruf dan mad wal qasr. 2. Fashohah, diantaranya : waqaf wal ibtida dan tata cara penguasaan huruf, harkat, kalimat serta ayat-ayat di dalam Al Quran. F. Definisi Operasional Dalam penelitian tentang Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur an melalui Ekstrakurikuler BTQ (Baca Tulis Al-Qur an) Pada Siswa Kelas XII di MA UNGGULAN TLASIH TULANGAN SIDOARJO, maka perlu adanya definisi operasional untuk menghindari ketidakjelasan arah penelitian, adapun definisi operasional penelitian di atas meliputi:

14 1. Kemampuan adalah merupakan suatu kesanggupan dalam melakukan suatu hal setelah kegiatan yang lain dilakukan. 12 2. Membaca adalah melihat tulisan serta mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis itu. 13 3. Al-Qur an adalah kalam Allah yang tiada tandingannya (mukjizat), diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan Malaikat Jibril alaihis salam, dimulai Surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan Surat An-Nash dan ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak), serta mempelajarinya merupakan suatu ibadah. 14 4. Ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar rencana pelajaran; pelajaran/pendidikan tambahan di luar kurikulum. 15 5. BTQ (Baca Tulis Al-Qur an) adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam membaca Al-Qur an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid dan menulis huruf-huruf serta kata dalam Al-Qur an dengan baik dan benar. Dari beberapa definisi operasional yang tersebut di atas, maka terbentuk suatu kesimpulan, bahwa peningkatan kemampuan membaca Al Qur an melalui ekstrakurikuler BTQ (Baca Tulis Al Qur an) adalah suatu 12 Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999), h.62 13 C. Rumpak, dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pusaka, 2003). h.71 14 Muhammad Ali Ash-Shaabuuniy, Studi Ilmu Al-Qur an, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), h.4 15 Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 2001), h.138

15 kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kesanggupan dalam hal membaca Al Qur an yang berisi surat-surat dan ayat-ayat (kalamullah) melalui kegiatan tambahan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam hal baca Al Qur an sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. G. Sistematika Pembahasan Dalam mengkondifikasikan penelitian ini perlu peneliti susun agar menjadi bahan kajian yang mudah dibaca dan dikaji sebagai data penelitian. Untuk itu sistematika pembahasannya sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan Pada Bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB II : Landasan Teori Pada Bab ini berisi tentang : 1. Kajian kemampuan membaca Al-Qur an yang meliputi (pengertian kemampuan membaca Al-Qur an, indikator kemampuan membaca Al Qur an dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca Al Qur an). 2. Kajian kegiatan ekstrakurikuler BTQ meliputi : a. Definisi ekstrakurikuler BTQ. b. Tujuan pendidikan dan pembelajaran Al Qur an.

16 c. Macam-macam metode baca Al Qur an 1) Metode Baghdadi 2) Metode iqra 3) Metode Al Barqy 4) Metode Qiro ati 5) Metode At Tartil (pengertian At Tartil, karaktersitik metode At Tartil, target pembelajaran metode At Tartil, pengelolaan pengajaran metode At Tartil, materi metode At Tartil, kelebihan dan kekurangan metode At Tartil). d. Macam-macam metode tulis Al Qur an. 3. Kajian tentang upaya peningkatan kemampuan membaca Al Qur an melalui ekstrakurikuler BTQ. BAB III : Metode penelitian Menjelaskan tentang jenis dan pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV : Laporan hasil penelitian Merupakan Bab tentang hasil penelitian, diantaranya tentang gambaran umum objek penelitian yang meliputi (sejarah singkat berdirinya MA Unggulan, letak geografis, visi dan misi, struktur organisasi, stuktur oraganisasi yayasan, keadaan guru dan siswa MA Unggulan, keadaan sarana dan prasarana), penyajian data yang meliputi (penyajian data hasil tes, hasil observasi, hasil dokumentasi dan hasil wawancara), analisis data yang meliputi (analisis data

17 tentang kegiatan ekstrakurikuler BTQ, analisis data tentang kemampuan membaca Al-Qur an dan analisis tentang upaya peningkatan kemampuan membaca Al-Qur an siswa melalui ekstrakurikuler BTQ). Bab V : Penutup Bab ini berisi tentang kesimpulan dari skripsi dan saran-saran dari penulis untuk perbaikan-perbaikan yang mungkin dapat dilakukan, daftar pustaka serta lampiran-lampiran.