PROFIL KECAMATAN PARMAKSIAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
STATISTIK DAERAH KECAMATAN PARMAKSIAN 2012


LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah


I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto

Kecamatan Parmaksian KECAMATAN PARMAKSIAN. Struktur Organisasi. Data Pegawai PANGKAT / PENDIDIKAN TERAKHIR NAMA NO.

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan rangkuman dari Indeks Perkembangan dari berbagai sektor ekonomi

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem negara kesatuan. Tuntutan desentralisasi atau otonomi yang lebih

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

I. PENDAHULUAN. dibandingkan jumlah kebutuhan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Analisis kesenjangan pembangunan antara Kabupaten Lampung Barat dan

PERTUMBUHAN EKONOMI ASAHAN TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. membentuk kerja sama antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur


PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI PAKPAK BHARAT TAHUN 2013

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sektor Agroindustri Terhadap Perekonomian Kota Bogor

PEREKONOMIAN DAERAH KOTA BATAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang

JENIS PENGADAAN LELANG/SELEKSI E-PURCHASING LANGSUNG (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

Statistik Daerah. Kecamatan Sarudik. Katalog BPS :

BAB II ASPEK STRATEGIS

I. PENDAHULUAN. berkembang dengan jalan capital investment dan human investment bertujuan


Statistik Daerah. Kecamatan Barus Utara. Katalog BPS :

4. GAMBARAN UMUM 4.1 Pertumbuhan Ekonomi

IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI. Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KABUPATEN SSK. III.1. Aspek Non Teknis

BAB IV GAMBARAN UMUM

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang. Hal ini

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN DAYA SAING SEKTOR-SEKTOR PEREKONOMIAN DI KOTA BEKASI PADA MASA OTONOMI DAERAH OLEH PRITTA AMALIA H

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah


BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,2 %

I.PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan sebagai perangkat yang saling berkaitan dalam

No. 64/11/13/Th.XVII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III 2014

Katalog : pareparekota.bps.go.id

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2007

BPS PROVINSI MALUKU PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU PDRB MALUKU TRIWULAN IV TAHUN 2013 TUMBUH POSITIF SEBESAR 5,97 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. daerah dalam mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan potensi, aspirasi

Katalog BPS :

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB. SUBANG TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan

PROFIL PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA di DKI JAKARTA TAHUN 2011

IV. GAMBARAN UMUM. Magelang secara Geografis terletak pada posisi Lintang


PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2008

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan. swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang

I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG TAHUN 2013


BAB I PENDAHULUAN. pada kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan yang terjadi karena adanya dinamika

BAB 1 PENDAHULUAN. atau regional khususnya di bidang ekonomi. Angka-angka pendapatan regional dapat

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2012

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara dengan Sumatera Barat. - Sebelah Barat dengan Samudera Hindia

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2008

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. masyarakat, dan institusi-institusi nasional, di samping tetap mengejar akselerasi

BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BUNGO

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015

SUMBER DAYA MANUSIA. A. Penduduk

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA TRIWULAN III TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif, yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini adalah wilayah penelitian Kota Bandar Lampung dengan wilayah. arah tersedianya pemenuhan kebutuhan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan

Transkripsi:

PROFIL KECAMATAN PARMAKSIAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN 2011 Oleh: Juita Endang Jaya Purba, S.Sos NIP 19880403 201003 2 004 KKP Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Diklat Fungsional Statistisi Tingkat Ahli BADAN PUSAT STATISTIK BPS KABUPATEN TOBA SAMOSIR BPS PROVINSI SUMATERA UTARA Tahun 2012 i

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala berkat, limpahan rahmat dan pertolongannya, Penulis dapat menyelesaikan Kertas Kerja Perseorangan (KKP) yang merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam mengikuti ujian Diklat Jarak Jauh Statistik Ahli tahun 2012 oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu hingga selesainya Kertas Kerja Perseorangan ini, terlebih khusus kepada 1. Bapak Drs.Suharno, M.Sc, Kepala BPS Provinsi Sumatera Utara 2. Bapak Darwis Sitorus,S.Si,M.Si, Kepala BPS Kabupaten Toba Samosir 3. Bapak/ Ibu pegawai BPS Provinsi Sumatera Utara dan Bapak/ Ibu pegawai BPS Kabupaten Toba Samosir yang telah membantu menyelesaian KKP ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis menyadari bahwa KKP ini tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu kritik dan saran demi penyempurnaan kertas kerja ini sangat diharapkan. Akhir kata Penulis juga berharap semoga KKP ini dapat berguna dan bermanfaat bagi perbaikan kinerja pegawai BPS khususnya Koordinator Statistik Kecamatan untuk masa yang akan datang, terima kasih. Balige, Oktober 2012 Penulis, Juita Endang Jaya Purba, S.Sos NIP. 198804032010032004 ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL...iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN...vi BAB I... 1 1.1. Latar Belakang Penelitian... 1 1.2. Rumusan Masalah... 2 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 3 1.3.1. Tujuan Penelitian... 3 1.3.2. Manfaat Penelitian... 4 1.4. Sistematika Penulisan... 4 BAB II... 5 BAB III... 8 4.1. Kependudukan... 8 4.2. Pendidikan... 12 4.3. Kesehatan... 16 4.4. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)... 17 BAB IV... 19 4.1. Simpulan... 19 4.2. Saran... 20 DAFTAR PUSTAKA... 21 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 22 iii

DAFTAR TABEL Tabel 1 Jumlah Penduduk Kecamatan Parmaksian Menurut Desa, Jenis Kelamin, Kepadatan Penduduk, dan Sex Ratio Tahun 2011... 8 Tabel 2 Desa Menurut Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2011... 10 Tabel 3 Laju Pertumbuhan PDRB Kecamatan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha/Sektor (Persen)... 18 iv

DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Diagram Boxplot Jumlah Penduduk Menurut Desa di Kecamatan Parmaksian Tahun 2011... 9 Gambar 2 Piramida Penduduk Kecamatan Parmaksian Tahun 2011... 12 Gambar 3 Jumlah Murid PAUD, TK, SD, SLTP, SMA, SMK Menurut Jenis Kelamin Tahun 2011... 15 v

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Pengolahan Korelasi Luas Wilayah dengan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Parmaksian Tahun 2011... 22 Lampiran 2 Tabel Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Jenisnya dan Desa/Kelurahan Tahun 2011... 24 Lampiran 3 Jumlah Tenaga Medis Menurut Jenisnya dan Desa/Kelurahan Tahun 2011. 26 Lampiran 4 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kecamatan Di Kabupaten Toba Samosir 2007-2011 (Juta Rupiah)... 27 Lampiran 5 Struktur Ekonomi Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kecamatan Tahun 2011 (Persen)... 28 vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu amanat yang tercantum di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Hal ini dapat dicapai melalui pembangunan daerah. Pembangunan daerah itu sendiri merupakan suatu proses di mana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya-sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. Pembangunan daerah yang dilakukan akan berhasil dengan baik apabila didukung dengan data statistik yang baik. Seperti ada pepatah mengatakan membangun memang mahal tetapi membangun tanpa data jauh lebih mahal. Penggunaan data statistik dalam membangun mempunyai andil yang besar dalam keberhasilan pembangunannya. Di era otonomi sekarang ini, sebagian besar kewenangan pemerintahan dilimpahkan kepada daerah. Pelimpahan kewenangan ini memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada daerah untuk membangun daerahnya masing-masing. Pembangunan yang dilakukan masing-masing daerah tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing daerah tersebut mulai dari tingkat kabupaten/kota sampai ke tingkat kecamatan. Kebutuhan akan data ini 1

bisa dipenuhi dengan data primer (mengumpulkan sendiri) maupun sekunder (data bersumber dari pihak lain). Demikian juga halnya di Kecamatan Parmaksian yang merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Untuk mendukung pembangunan yang dilakukan di kecamatan ini diperlukan data statistik area kecil untuk tingkat kecamatan seperti profil kecamatan. Keberadaan profil kecamatan ini tentunya akan sangat membantu dalam perencanaan pembangunan di kecamatan ini. 1.2. Rumusan Masalah Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2011 banyak melaksanakan pendataan yang mengumpulkan data mengenai karakteristik daerah seperti Daerah Dalam Angka. Hasil dari pendataan tersebut disajikan dalam publikasi Toba Samosir Dalam Angka yang tersedia di tingkat kabupaten/kota. Untuk pembangunan di tingkat kecamatan juga dibutuhkan data karakteristik untuk tingkat kecamatan. Data tingkat kecamatan tersedia dalam publikasi Kecamatan dalam Angka, dengan ketersediaan data tingkat kecamatan yang baik maka pembangunan di tingkat kecamatan akan berjalan dengan baik. Penulis adalah seorang pegawai BPS yang bertugas sebagai Koordinator Statistik Kecamatan yang ditugaskan di Kecamatan Parmaksian. Untuk itu penulis merasakan keingintahuan yang lebih dalam lagi mengenai profil kecamatan ini. Oleh karena itu muncul pertanyaan pada diri penulis dan keingintahuan lebih dalam lagi mengenai: 2

1) Bagaimanakah gambaran kependudukan dan karakteristiknya di Kecamatan Parmaksian? 2) Bagaimanakah gambaran pendidikan dan karakteristiknya di Kecamatan Parmaksian? 3) Bagaimanakah gambaran kesehatan dan karakteristiknya di Kecamatan Parmaksian? 4) Bagaimanakah gambaran perekonomian dan karakteristiknya di Kecamatan Parmaksian? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Kertas Kerja Perorangan (KKP) ini sebagai berikut: 1) Mengetahui gambaran kependudukan dan karakteristiknya di Kecamatan Parmaksian. 2) Mengetahui gambaran pendidikan dan karakteristiknya di Kecamatan Parmaksian. 3) Mengetahui gambaran kesehatan dan karakteristiknya di Kecamatan Parmaksian. 4) Mengetahui gambaran perekonomian dan karakteristiknya di Kecamatan Parmaksian. 3

1.3.2. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan Kertas Kerja Perorangan (KKP) adalah Tersedianya gambaran Profil Kecamatan Parmaksian (mengenai kependudukan, pendidikan, kesehatan, perekonomian) yang dapat digunakan bagi pemerintah, stakeholder, dan peneliti dalam membangun Kecamatan Parmaksian. 1.4. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan, memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Metode Penelitian, menguraikan metode yang akan dipergunakan dalam penelitian. Uraian mencakup uraian tentang rancangan penelitian dan metode penelitian yang dipilih, prosedur pengambilan/pemilihan sampel dan penentuan unit analisis, sumber dan teknik pengumpulan data serta instrumen penelitian, pengolahan dan analisis data termasuk (uji) validitas dan reliabilitas data yang sesuai dengan rancangan penelitian yang diusulkan, dan lokasi dan waktu penelitian. Bab III Hasil dan Pembahasan, menyajikan hasil-hasil penelitian, analisis, dan pembahasan dari penelitian yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian. Bab IV Simpulan dan Saran, berisi penyataan pemahaman peneliti tentang masalah yang diteliti berkaitan dengan KKP berupa simpulan dan saran. 4

BAB II METODE PENELITIAN Data yang digunakan dalam KKP ini, sebagian berasal dari data primer yang bersumber dari desa dan sebagian lagi data sekunder yang berasal dari Kecamatan Parmaksian Dalam Angka Tahun 2012, dan literatur lainnya. Dalam KKP ini hanya akan membahas Profil Kecamatan Parmaksian tahun 2011. Penulisan KKP ini menggunakan metode sebagai berikut: 1) Statistik Deskriptif Statistik deskriptif sering disebut sebagai statistik deduktif digunakan dengan cara merangkum sekumpulan data dalam bentuk yang mudah dibaca dan cepat memberikan informasi seperti penyajian dalam bentuk tabel, grafik, nilai pemusatan dan nilai penyebaran. (1) Mean atau Rata-rata Hitung Rata-rata hitung sering juga disebut rata-rata adalah nilai yang mewakili himpunan atau sekelompok data. Nilai rata-rata umumnya cenderung terletak di tengah suatu kelompok data yang disusun menurut besar kecilnya nilai. Nilai ratarata mempunyai kecenderungan memusat, sehingga sering disebut ukuran kecenderungan memusat (measures of central tendency). Rumus dari rata-rata hitung adalah sebagai berikut: 5

Keterangan: : rata-rata : observasi variabel ke-i : jumlah sampel (2) Median Median adalah nilai tengah atau nilai yang ada di tengah sekelompok data yang diurutkan mulai dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar. Rumus dari median adalah sebagai berikut: Untuk n Ganjil Untuk n Genap atau nilai yang ke (k+1) (3) Diagram Boxplot Dalam statistik deskriptif, box plot atau boxplot (juga dikenal dengan boxand-whisker diagram atau plot) adalah cara yang tepat untuk menggambarkan kelompok data numerik melalui ringkasan lima angka: observasi terkecil, kuartil bawah (Q 1 ), median (Q 2 ), kuartil atas (Q 3 ), dan observasi terbesar. Diagram boxplot juga menggambarkan setiap observasi yang berada jauh di luar ringkasan lima angka tersebut, yang kemudian disebut outlier. 6

2) Koefisien Korelasi Pearson Koefisien Korelasi Pearson (dinotasikan dengan r) digunakan untuk mengukur korelasi (ketergantungan linier) anta dua variabel X dan Y dengan nilai antara +1 dan -1. Koefisien Korelasi Pearson dikenal luas di dalam ilmu pengetahuan sebagai ukuran ketergantungan linier antar 2 variabel. Koefisien ini dikembangkan oleh Karl Pearson dari ide yang mirip tetapi sedikit berbeda dari ide yang dikenalkan Francis Galton tahun 1880-an. Rumus untuk menghitung r adalah sebagai berikut: Keterangan: : rata-rata variabel X : rata-rata variabel Y : observasi variabel X ke-i : observasi variabel Y ke-i : jumlah sampel 7

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kependudukan Penduduk Kecamatan Parmaksian tahun 2011 adalah sebanyak 10.366 jiwa yang terdiri dari 5.187 laki-laki dan 5.179 perempuan. Dengan luas 46,43 km 2 atau sebesar 2,30 persen dari luas Kabupaten Toba Samosir, kecamatan ini mempunyai kepadatan penduduk sebesar 223,26 jiwa/km 2. Sex Ratio Kecamatan Parmaksian pada tahun 2011 adalah 100,15 yang berarti setiap ada 100 perempuan di Kecamatan Parmaksian juga terdapat 100-101 laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah laki-laki dan perempuan di Kecamatan Parmaksian relatif sama banyak. Tabel 1 Jumlah Penduduk Kecamatan Parmaksian Menurut Desa, Jenis Kelamin, Kepadatan Penduduk, dan Sex Ratio Tahun 2011 No. Desa Luas Wilayah Laki-laki Perempuan Jumlah Kepadatan Sex Penduduk Ratio (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Siantar Utara 3,47 356 325 681 196,25 109.54 2 Dolok Nauli 3,95 270 311 581 147,09 86.82 3 Jonggi Manulus 3,85 208 207 415 107,79 100.48 4 Banjar Ganjang 3,50 386 443 829 236,86 87.13 5 Pangombusan 3,48 1.676 1.586 3,262 937,36 105.67 6 Lumban Sitorus 2,08 297 301 598 287,50 98.67 7 Bius Gu Barat 3,79 407 439 846 223,22 92.71 8 Lumban Huala 7,83 444 440 884 112,90 100.91 9 Tangga Batu II 7,14 231 228 459 64,29 101.32 10 Tangga Batu I 5,39 654 660 1,314 243,78 99.09 11 Lumban Manurung 1,95 258 239 497 254,87 107.95 Kecamatan Parmaksian 46,43 5.187 5.179 10.366 223.26 100,15 Sumber: Kecamatan Parmaksian Dalam Angka 2012 8

Melihat distribusi penduduknya, penduduk terbanyak berada di Desa Pangombusan yaitu sebesar 3.262 jiwa. Hal ini wajar saja mengingat Desa Pangombusan merupakan ibukota Kecamatan Parmaksian, di mana biasanya ibukota kecamatan memiliki fasilitas yang lebih lengkap dibandingkan dengan desa lainnya. Selain itu juga dikarenakan adanya perusahaan industri besar yang bergerak di bidang pulp di mana sebagian besar tenaga kerjanya bertempat tinggal di Desa Pangombusan. Gambar 1 Diagram Boxplot Jumlah Penduduk Menurut Desa di Kecamatan Parmaksian Tahun 2011 Sumber: Diolah dari Kecamatan Parmaksian Dalam Angka 2012 9

Berdasarkan diagram tersebut dapat kita ketahui bahwa jumlah penduduk di Desa Pangombusan merupakan outlier atau pencilan dari jumlah penduduk di Kecamatan Parmaksian. Hal ini mengakibatkan dalam analisis selanjutnya akan memengaruhi gambaran jika penulis menggunakan mean atau rata-rata hitung. Sehingga untuk analisis lebih lanjut yang berhubungan dengan jumlah penduduk, penulis menggunakan median atau nilai tengah. Berdasarkan sebaran data tersebut, menunjukkan bahwa dalam menangani Desa Pangombusan seperti masalah kependudukan, pendidikan, kesehatan, dan perekonomian perlu mendapat perhatian lebih dibandingkan dengan desa lainnya. Dengan jumlah penduduk yang jauh lebih besar dari desa-desa lainnya, akan dapat menjadi suatu keuntungan atau suatu kerugian bagi Kecamatan Parmaksian. Penduduk yang besar dan berkualitas akan menjadi aset yang sangat bermanfaat bagi pembangunan, namun sebaliknya penduduk yang besar tapi dengan kualitas rendah justru bisa menjadi beban yang berat. Tabel 2 Desa Menurut Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2011 Luas Wilayah Di Bawah Median (<3,79 km 2 ) Di Atas Median ( 3,79 km 2 ) Kepadatan Penduduk Di Bawah Median (<223,22 jiwa/ km 2 ) Di Atas Median ( 223,22 jiwa/ km 2 ) 1) Siantar Utara 2) Bius Gu Barat 1) Banjar Ganjang 2) Pangombusan 3) Lumban Sitorus 4) Lumban Manurung 1) Dolok Nauli 2) Jonggi Manulus 3) Lumban Huala 4) Tangga Batu II 1) Tangga Batu I Sumber: Diolah dari Kecamatan Parmaksian Dalam Angka 2012 10

Bila kita memperhatikan sebaran desa menurut luas wilayah dan kepadatan penduduknya (seperti dalam Tabel. 2) dapat kita ketahui bahwa masih terdapat 2 desa yang luas wilayahnya di bawah median (<3,79 km 2 ) dan kepadatan penduduknya di bawah median (<223,22 jiwa/ km 2 ) yaitu Desa Siantar Utara dan Desa Bius Gu Barat. Juga terdapat 1 desa yang luas wilayahnya di atas median ( 3,79 km 2 ) dan kepadatan penduduknya di atas median ( 223,22 jiwa/ km 2 ) yaitu Desa Tangga Batu I. Nilai koefisien korelasi Pearson antara luas wilayah dan kepadatan penduduk adalah sebesar -0,341. Angka ini menunjukkan bahwa hubungan antara luas wilayah dan kepadatan penduduk negatif dan sangat lemah bahkan cenderung tidak ada. Sehingga hal ini tentunya akan menarik untuk diteliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi disribusi penduduk di Kecamatan Parmaksian. Melihat struktur umur di Kecamatan Parmaksian, pada golongan umur 25-49 tahun untuk tiap golongan umur 5 tahunannya proporsi tidak terjauh berbeda. Hal ini tentunya turut dipengaruhi oleh keberadaan perusahaan industri besar pulp yang berada di Desa Pangombusan yang mempekerjakan banyak penduduk usia kerja. Sehingga banyak juga menarik orang-orang untuk datang bekerja dan tinggal di sekitar perusahaan industri besar pulp di Kecamatan Parmaksian khususnya di Desa Pangombusan. Untuk golongan umur 15-24 tahun, kita melihat bahwa berkurang jauh dari golongan umur 0-14 tahun menunjukkan bahwa untuk usia 15-24 tahun banyak penduduk Kecamatan Parmaksian yang merantau untuk mencari 11

pendidikan di luar Kecamatan Parmaksian. Hal ini sangat dimungkinkan karena untuk pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas banyak terdapat di ibukota kabupaten Toba Samosir yang berjarak 23 km dari Kecamatan Parmaksian, dengan kualitas dan sarana dan prasarana yang lebih baik. Salah satu bukti nyatanya adalah dengan adanya beberapa sekolah unggulan di ibukota kabupaten. Gambar 2 Piramida Penduduk Kecamatan Parmaksian Tahun 2011 65+ 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 800 600 400 200 200 400 600 800 Laki-laki Perempuan Sumber: Diolah dari Kecamatan Parmaksian Dalam Angka 2012 4.2. Pendidikan Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa penduduk yang berkualitas akan menjadi aset yang sangat bermanfaat bagi pembangunan. Salah satu cara meningkatkan kualitasnya adalah dengan pendidikan. Oleh karena itu 12

peningkatan mutu pendidikan harus terus diupayakan, dimulai dengan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengenyam pendidikan, hingga pada peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan. Di Kecamatan Parmaksian sudah terdapat sarana pendidikan seperti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Di mana sekolah swasta tersedia untuk semua tingkat tersebut dan sekolah negeri hanya tersedia untuk tingkat PAUD, TK, dan SD. Dengan tidak adanya Perguruan Tinggi atau Universitas di kecamatan ini mengharuskan setiap penduduk yang ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat ini harus melanjutkannya di luar kecamatan ini. Dari 11 unit sekolah PAUD yang terletak di 9 desa, tiga di antaranya adalah milik swasta. Sekolah PAUD ini memiliki jumlah guru dan murid masingmasing sebanyak 22 guru dan 355 murid, yang berarti rasio murid terhadap guru sebesar 17 di mana rata-rata satu orang guru mengajar sekitar 17 murid. Pada tingkat TK terdapat tiga unit sekolah, dua di antaranya adalah milik swasta dengan jumlah guru dan murid sebanyak 12 guru dan 247 murid dengan rasio guru terhadap murid sebesar 21, artinya rata-rata satu orang guru mengajar sekitar 21 murid. Kecamatan Parmaksian juga telah memiliki 9 unit SD, dengan rincian 8 sekolah negeri dan 1 sekolah swasta. Kesembilan sekolah tersebar di delapan desa, dengan jumlah guru dan murid masing-masing sebanyak 130 guru dan 1749 Murid. Rasio murid SD terhadap guru sebesar 14 orang, artinya rata-rata tiap 13

guru mengajar sekitar 14 murid. Sementara rasio murid terhadap sekolah sebesar 195. Ini berarti bahwa rata-rata murid tiap sekolah sekitar 195 murid. Gambar 3 Distribusi Jumlah Guru dan Murid Sekolah Dasar di Kecamatan Parmaksian Dari gambar 3 hal menarik yang dapat kita lihat bahwa Di Kecamatan Parmaksian terdapat 6 sekolah dasar yang memiliki jumlah murid dan guru dibawah rata-rata jumlah murid dan guru sekolah dasar, dan terdapat 2 sekolah dasar yang memiliki jumlah murid dan guru diatas rata-rata. Tetapi terdapat satu sekolah dasar yang distribusi jumlah guru dan muridnya tidak seimbang dimana jumlah gurunya berada dibawah rata-rata namun memiliki jumlah murid diatas rata-rata. 14

Gambar 3 Jumlah Murid PAUD, TK, SD, SLTP, SMA, SMK Menurut Jenis Kelamin Tahun 2011 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 931 818 373 163 192 194 190 130 117 119 38 52 PAUD TK SD SLTP SMA SMK Laki-laki Perempuan Sumber: Diolah dari Kecamatan Parmaksian Dalam Angka 2012 Hal menarik yang dapat kita perhatikan adalah rata-rata jumlah murid SD per kelas adalah 291,5 murid, sedangkan rata-rata jumlah murid SLTP per kelas adalah 128 murid. Hal ini akan menunjukkan bahwa sekitar separuh dari murid SD di Kecamatan Parmaksian per kelasnya tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTP di Kecamatan Parmaksian. Hal ini bisa diakibatkan oleh siswa tersebut memang tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTP atau bisa juga melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTP tetapi di luar Kecamatan Parmaksian. Hal ini tentunya menjadi perhatian dan masukan untuk kita semua dalam mengembangkan pendidikan di Kecamatan Parmaksian. 15

4.3. Kesehatan Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Tersedianya fasilitas kesehatan yang baik, murah dan terjangkau oleh semua kalangan adalah salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan bidang kesehatan dan lebih jauh menjadi prasyarat tercapainya masyarakat yang sejahtera. Kecamatan Parmaksian saat ini telah memiliki 28 unit sarana kesehatan yang terdiri dari satu unit puskesmas, 3 unit puskesmas pembantu, 9 unit poskesdes, 4 unit praktek bidan dan 12 unit posyandu. Desa Lumban Manurung yang merupakan desa pemekaran terakhir di Kecamatan Parmaksian adalah satusatunya desa yang belum memiliki fasilitas kesehatan. Peranan dokter, perawat dan bidan dalam upaya kesehatan yang menekankan penyembuhan penyakit adalah sangat penting. Pengelolaan upaya kesehatan dan pembinaan bangsa yang sehat memerlukan pendekatan holistic yang lebih luas, menyeluruh, dan dilakukan terhadap masyarakat secara kolektif dan tidak individual. Tenaga kesehatan harus mampu mengajak, memotivasi dan 16

memberdayakan masyarakat, mampu melibatkan kerjasama lintas sektoral, mampu mengelola sistem pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif, mampu menjadi pemimpin, pelopor, pembinaan dan teladan hidup sehat. Saat ini di Kecamatan Parmaksian telah ada 26 tenaga kesehatan yang terdiri dari 1 dokter, 22 bidan, dan 3 perawat. 4.4. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB atas dasar harga berlaku di Kecamatan Parmaksian tahun 2011 adalah sebesar 1.190.353,47 juta rupiah atau sebesar 30, 86 persen dari total PDRB Kabupaten Toba Samosir. Dari jumlah tersebut 94,45 persennya disumbangkan oleh sektor Industri Pengolahan. Hal ini menunjukkan bahwa Kecamatan Parmaksian mempunyai peranan yang besar dalam PDRB Kabupaten Toba Samosir. dengan menyumbangkan 30,86 persen dari 16 kecamatan yang ada di Kabupaten. Keberadaan perusahaan industri besar pulp tentunya sangat mempunyai peranan yang sangat besar dengan menyumbang 94,45 persen PDRB Kecamatan Parmaksian. Tentunya dengan keberadaan ini diharapkan dapat menghasilkan efek multiplier yang dapat membantu perekonomian di kecamatan ini. Pengaruh ini dari sisi transportasi, rumah makan, perdagangan, dan lain-lain. Namun sejauh mana pengaruhnya baik positif maupun negatif yang dihasilkan bisa diteliti lebih lanjut lagi. Kinerja perekonomian Kecamatan Parmaksian pada tahun 2011 bila dibandingkan dengan tahun 2010, yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga 17

konstan 2000, mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,87 persen yang meningkat dibandingkan pertumbuhan tahun 2010 sebesar 2,75 persen. Sektor listrik, gas, dan air bersih merupakan sektor yang berhasil mencapai pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 7,07 persen dibanding dengan sektor perekonomian lainnya. Disusul oleh perdagangan, hotel, dan restoran 6,81 persen, pertanian 4,59 persen, sektor bangunan 3,12 persen, sektor pertambangan dan penggalian 2,89 persen, sektor jasa-jasa 2,85 persen, sektor industri pengolahan 2,74 persen, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 2,72 persen, dan sektor pengangkutan dan komunikasi 2,21 persen. Tabel 3 Laju Pertumbuhan PDRB Kecamatan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha/Sektor (Persen) Lapangan Usaha/Sektor 2010 r) 2011 *) (1) (2) (3) 1. Pertanian 5,73 4,59 2. Pertambangan dan Penggalian 6,78 2,89 3. Industri Pengolahan 2,57 2,74 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 9,45 7,07 5. Bangunan 3,97 3,12 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 5,76 6,81 7. Pengangkutan dan Komunikasi 2,80 2,21 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1,38 2,72 9. Jasa-jasa 2,01 2,85 Keterangan : r) Angka perbaikan *) Angka sementara PDRB 2,75 2,87 18

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1) Penduduk Kecamatan Parmaksian tahun 2011 adalah sebanyak 10.366 jiwa yang terdiri dari 5.187 laki-laki dan 5.179 perempuan. 2) Kepadatan penduduk Kecamatan Parmaksian tahun 2011 sebesar 223,26 jiwa/km 2 dengan sex ratio sebesar 100,15. 3) Jumlah penduduk di Desa Pangombusan merupakan outlier dari seluruh desa di Kecamatan Parmaksian, sehingga dalam melaksanakan pembangunan di sana diperlukan perlakuan khusus. Hal ini salah satunya diakibatkan oleh keberadaan perusahaan industri besar pulp di kecamatan ini. 4) Kecamatan Parmaksian memiliki 11 PAUD, 3 TK, 9 SD, 2 SLTP, dan 2 SMK. 5) Rata-rata jumlah murid SD per kelas adalah 291,5 murid, sedangkan ratarata jumlah murid SLTP per kelas adalah 128 murid. Hal ini akan menunjukkan bahwa sekitar separuh dari murid SD di Kecamatan Parmaksian per kelasnya tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTP di Kecamatan Parmaksian. Hal ini bisa diakibatkan oleh siswa tersebut memang tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTP atau bisa juga 19

melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTP tetapi di luar Kecamatan Parmaksian. 6) Kecamatan Parmaksian memiliki 1 Puskesmas, 2 Pustu, 9 Poskesdes, 4 praktek bidan, dan 12 Poskesdes. 7) Kecamatan Parmaksian memiliki 1 dokter, 20 bidan, dan 3 perawat. 8) PDRB atas dasar harga berlaku di Kecamatan Parmaksian tahun 2011 adalah sebesar 1 190 353,47 juta rupiah atau sebesar 30, 86 persen dari total PDRB Kabupaten Toba Samosir. Dari jumlah tersebut 94,45 persennya disumbangkan oleh sektor Industri Pengolahan. 4.2. Saran Dalam penulisan KKP ini, berikut ini saran yang dapat diberikan: 1) Dalam melaksanakan pembangunan di Kecamatan Parmaksian, perlu adanya perlakuan khusus untuk Desa Pangombusan. 2) Perlu penambahan sekolah SLTP di Kecamatan Parmaksian untuk menampung kapasitas siswa SD yang ada di Kecamatan Parmaksian. 3) Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh keberadaan perusahaan industri besar pulp terhadap distribusi penduduk di Kecamatan Parmaksian. 4) Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai efek multiplier yang ditimbulkan oleh keberadaan perusahaan industri besar pulp terhadap perekonomian di Kecamatan Parmaksian. 20

DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir. 2012. Kecamatan Parmaksian Dalam Angka 2012. Balige: BPS Kabupaten Toba Samosir. Phinastika, D. Pembangunan Ekonomi Daerah. Melalui http://dayintapinasthika.wordpress.com/2011/04/06/pembangunan-ekonomidaerah/ Setiawan, N. 2012. Teori Analisis Deskriptif. Melalui http://statistikceria.blogspot.com/2012/01/teori-analisis-deskriptif.html [18/01/12] Soemilto Remi, S. 2008. Implikasi Proyeksi Penduduk: Akan Dibawa Kemana Indonesia. Melalui http://www.depdagri.go.id/article/2009/11/09/implikasi-proyeksi-penduduk-akandibawa-kemana-indonesia [09/11/09] Supranto, J. 2000.Statistik; Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga. Wikipedia. Box Plot. Melalui http://en.wikipedia.org/wiki/box_plot [22/09/12] Wikipedia. Pearson Product-Moment Correlation Coefficient. Melalui http://en.wikipedia.org/wiki/pearson_product-moment_correlation_coefficient [11/08/12] 21

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Pengolahan Korelasi Luas Wilayah dengan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Parmaksian Tahun 2011 Correlations Luas Wilayah Kepadatan Penduduk Luas Wilayah Pearson Correlation 1 -.341 Sig. (2-tailed).305 N 11 11 Kepadatan Penduduk Pearson Correlation -.341 1 Sig. (2-tailed).305 N 11 11 22

Lampiran 2 Jumlah Murid SD, SLTP, dan SLTA Menurut Lembaga dan Lokasi Sekolah Tahun 2011 Lokasi S ekolah (1) SD S L T P SLTA SMK Nege Neger Swast Nege Negeri Swasta Swasta Swasta ri i a ri (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 01. Siantar Utara 98 - - - - - - - 02. Dolok Nauli 72 - - - - - - - 03. Jonggi Manulus 146 - - - - - - - 04. Banjar Ganjang - - - - - - - - 05. Pangombusan 285 594-298 - - - - 06. Lumban Sitorus - - - - - - - - 07. Bius Gu Barat 88-86 90-492 08. Lumban Huala 134 - - - - - - - 09. Tangga Batu II - - - - - - - - 10. Tangga Batu I 224 - - - - - - - 11. Lumban Manurung 108 - - - - - - - Jumlah 1155 594 0 384 0 90 0 492 Sumber : Kecamatan Parmaksian Dalam Angka 2012 23

Lampiran 3 Jumlah Guru SD, SLTP Menurut Lembaga dan Lokasi Sekolah Tahun 2011 S D S L T P Lokasi Sekolah Negeri Swasta Negeri Swasta Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 01. Siantar Utara - 9 - - - - - - 02. Dolok Nauli - 9 - - - - - - 03. Jonggi Manulus - 10 - - - - - - 04. Banjar Ganjang - - - - - - - - 05. Pangombusan 3 12 13 27 - - 17 19 06. Lumban Sitorus - - - - - - - - 07. Bius Gu Barat 3 11 - - - - 5 13 08. Lumban Huala - 10 - - - - - - 09. Tangga Batu II - - - - - - - - 10. Tangga Batu I 2 10 - - - - - - 11. Lumban Manurung 3 8 - - - - - - Jumlah 11 79 13 27 0 0 22 32 Sumber : Kecamatan Parmaksian Dalam Angka, 2012 24

Lampiran 4 Tabel Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Jenisnya dan Desa/Kelurahan Tahun 2011 Desa/Kelurahan (1) Rumah Sakit Puske smas Puske smas Pemba ntu Jenis Sarana Kesehatan Poliklin ik/bpu Poskes des Praktek Dokter Praktek Bidan Posya ndu Juml ah (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 Siantar Utara - - - - 1 - - 1 2 2 Dolok Nauli - - - - - - - 1 1 3 Jonggi Manulus - - - - 1 - - 1 2 4 Banjar Ganjang - - - - 1 - - 2 3 5 Pangombusan - - - - 1-3 2 6 6 Lumban Sitorus - - - - 1 - - 1 2 7 Bius Gu Barat - - 1-1 - - 1 3 8 Lumban Huala - - 1-1 - - 1 3 9 Tangga Batu II - - - - 1 - - 1 2 10 Tangga Batu I - 1 - - 1-1 1 4 11 Lumban Manurung - - - - - - - - 0 Jumlah 0 1 2 0 9 0 4 12 28 Sumber: Kecamatan Parmaksian Dalam Angka 2012 25

Lampiran 5 Jumlah Tenaga Medis Menurut Jenisnya dan Desa/Kelurahan Tahun 2011 Desa/Kelurahan (1) Jenis Tenaga M edis Dukun Jumlah Dokter Bidan Perawat Lainnya Bayi (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Siantar Utara - 1 - - - 1 02. Dolok Nauli - 1 - - - 1 03. Jonggi Manulus - 1 - - - 1 04. Banjar Ganjang - 4 - - - 4 05. Pangombusan 1 6 2 - - 9 06. Lumban Sitorus - 1 - - - 1 07. Bius Gu Barat - 2 - - - 2 08. Lumban Huala - 1 - - - 1 09. Tangga Batu II - 1 - - - 1 10. Tangga Batu I - 2 1 - - 3 11. Lumban Manurung - - - - - 0 Jumlah 1 20 3 0 0 24 Sumber: Kecamatan Parmaksian Dalam Angka 2012 26

Lampiran 6 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kecamatan Di Kabupaten Toba Samosir 2007-2011 (Juta Rupiah) Kecamatan 2007 2008 2009 2010 r 2011* (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Balige 605 278,50 692 251,10 801 773,70 947 777,03 1 120 848,29 2 Tampahan 41 028,53 46 457,09 51 677,50 57 500,61 64 118,31 3 Laguboti 177 110,08 194 241,49 217 699,43 244 073,88 272 337,58 4 Habinsaran 123 688,72 134 176,66 148 613,49 164 679,19 182 235,70 5 Borbor 52 301,10 56 438,39 62 164,37 68 352,48 75 048,53 6 Nassau 43 175,77 47 187,68 52 269,94 58 291,11 64 355,80 7 Silaen 98 550,38 108 205,01 120 433,88 133 240,94 146 798,75 8 Sigumpar 62 386,19 70 178,71 78 484,88 87 662,07 97 286,42 9 Porsea 872 930,66 85 481,87 94 194,10 104 863,83 121 105,17 10 Pintu Pohan Meranti 60 950,91 66 505,95 73 738,45 82 620,10 92 129,72 11 Siantar Narumonda 46 651,50 53 384,35 59 936,34 67 445,60 75 367,05 12 Lumban Julu 100 790,82 72 977,85 81 263,82 90 677,98 100 350,22 13 Uluan 67 450,73 78 101,36 87 454,43 98 548,25 126 128,10 14 Ajibata 62 325,97 69 411,21 77 536,46 87 180,34 97 321,73 15 Parmaksian 1) 930 037,69 1 007 125,46 1 089 654,29 1 190 353,47 16 Bonatua Lunasi 2) 39 355,67 42 513,90 47 197,89 31 791,52 Kabupaten Toba Samosir 2 414 619,87 2 744 392,07 3 056 880,14 3 429 765,59 3 857 576,34 Keterangan : r) : Angka Perbaikan *) : Angka Sementara 1) Masih bergabung dengan Kecamatan Porsea 2) Masih bergabung dengan Kecamatan Lumban Julu 27

Lampiran 7 Struktur Ekonomi Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kecamatan Tahun 2011 (Persen) Kecamatan Lapangan Usaha PDRB Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 (Jutaan Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1 Balige 11,58 0,26 33,11 0,70 12,66 13,91 3,76 9,30 14,71 100,00 1 120 848,29 2 Tampahan 60,21 0,43 11,57 1,54 6,05 5,76 1,79 0,28 12,37 100,00 64 118,31 3 Laguboti 38,27 0,88 12,30 1,84 9,40 21,66 6,02 0,65 8,99 100,00 272 337,58 4 Habinsaran 60,93 0,91 19,75 0,98 3,86 6,41 2,18 0,21 4,76 100,00 182 235,70 5 Borbor 68,55 0,27 4,84 1,91 9,71 5,40 1,31 0,20 7,82 100,00 75 048,53 6 Nassau 61,74 0,35 6,77 1,33 10,33 7,31 1,45 0,24 10,47 100,00 64 355,80 7 Silaen 57,27 1,00 13,49 1,61 5,79 11,95 3,81 0,39 4,71 100,00 146 798,75 8 Sigumpar 45,24 0,42 15,54 1,66 5,85 17,78 4,30 0,24 8,96 100,00 97 286,42 9 Porsea 44,37 0,32 6,55 1,76 9,92 22,55 5,49 0,48 8,56 100,00 121 105,17 10 Pintu Pohan Meranti 46,72 0,57 5,13 6,14 12,16 16,39 1,69 0,59 10,63 100,00 92 129,72 11 Siantar Narumonda 41,56 0,35 6,87 2,01 10,97 17,28 3,16 0,26 17,53 100,00 75 367,05 12 Lumban Julu 59,72 1,26 8,02 1,27 4,91 13,60 2,71 0,35 8,16 100,00 100 350,22 13 Uluan 56,37 2,08 10,40 1,90 7,17 8,77 4,72 0,22 8,37 100,00 126 128,10 14 Ajibata 41,71 1,85 5,66 1,72 6,02 16,65 17,61 0,37 8,41 100,00 97 321,73 15 Parmaksian 2,16 0,02 94,45 0,23 0,81 1,15 0,47 0,04 0,67 100,00 1 190 353,47 16 Bonatua Lunasi 48,58 1,04 11,10 2,01 8,78 10,44 4,42 0,57 13,06 100,00 31 791,52 Kabupaten Toba Samosir 24,47 0,44 43,12 1,04 7,01 10,04 3,08 2,87 7,95 100,00 3 857 576,34 Keterangan : Lapangan Usaha 1 = Pertanian 4 = Listrik Gas dan Air Bersih 7 = Pengangkutan dan Komunikasi 2 = Pertambangan dan Penggalian 5 = Bangunan 8 = Keuangan Persewaan dan Jasa Perusahaan 3 = Industri Pengolahan 6 = Perdagangan Hotel dan Restoran 9 = Jasa-Jasa 28