BAB III LANDASAN TEORI. suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan antara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kesehatan tingkat pertama. Konsep Puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan zaman yang semakin cepat, hampir sebagian masyarakat lebih

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki.

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SIM PUSKESMAS DALAM USAHA MENINGKATKAN PELAYANAN MASYARAKAT PADA PEKON RINGIN JAYA BERBASIS WEBSITE

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

2. Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan dengan nilai angka kredit yang dimiliki oleh seorang peneliti. Angka

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

PERLUKAH RAWAT INAP DI PUSKESMAS

WEBSITE PAGUYUBAN PASUNDAN SUMATERA SELATAN (PASSS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROTOTYPE

BAB III LANDASAN TEORI. saling berinteraksi, saling tergantung satu dengan yang lain dan terpadu.

BAB III LANDASAN TEORI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. komputer. Dalam hal ini komputer sangat berperan aktif dalam penyebaran

SISTEM INFORMASI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG MENGGUNAKAN PHP dan MYSQL

BAB I PENDAHULUAN. Sarana Utama hadir guna menunjang program-program pemerintah. PT. Kwarta

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB III LANDASAN TEORI. untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR SIMBOL...

BAB III LANDASAN TEORI. Terdapat dua kelompok di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Fathansyah Basis data (Database) dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah. Setruktur informasi jalan terkelompok dalam 2 (dua) bagian yakni jalan

BAB III LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR MODUL PROGRAM.. BAB I PENDAHULUAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.3 Metode Pengumpulan Data Studi Pustaka ( Library Research Method Wawancara ( Interview

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan-keputusan bisnis serta Perkembangan teknologi

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah pekerjaan terutama untuk sebuah instansi pemerintahan atau

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR TABEL... xviii

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Salah

PERANCANGAN WEBSITE CHELSEA INDONESIA SUPPORTERS CLUB REGIONAL MEDAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR IMAM ANUGRAH

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI KEANGGOTAAN PARTAI DEMOKRAT DI WILAYAH TANGGAMUS BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN BERBASIS VISUAL BASIC DI RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI TAHUN 2015 ZULHAM DANI NAPITUPULU ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam pembuatan sistem informasi perpustakaan pada SD Al-Falah

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak lepas dari penggunaan internet, dikarenakan akses internet era sekarang penggunaannya cukup mudah.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN STNK DI UNIT PELAYANAN PENDAPATAN DAERAH (UPPD) WILAYAH XX/SAMSAT BANDUNG BARAT

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini digunakan landasan teori yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Identifikasi Masalah Permasalahan yang terjadi pada BengkelYamaha Surya Buana diantaranya adalah sebagai berikut :

BAB III LANDASAN TEORI. kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya.

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB III LANDASAN TEORI. ini memiliki pijakan pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan.

BAB III PEMBAHASAN. pada website masih bersimafat statis dan proses update data belum secara online

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Jogiyanto (2004:4), aplikasi merupakan program yang berisikan

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB III LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-LEARNING TIK SMU BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR YUDHA PERMANA

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menunjang aktivitas kehidupan sehari hari, dan dalam komunikasi tulis

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR SIMBOL... xi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I Pendahuluan Latar Belakang

SISTEM INFORMASI PELAYANAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU PROVINSI SUMATERA SELATAN BERBASIS WEB DENGAN WEBSITE DESIGN METHOD (WSDM)

BAB III LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN HASIL TUGAS AKHIR...

BAB III LANDASAN TEORI

Aplikasi Perhitungan Penentuan Nilai Akreditasi Sekolah Dasardi Wilayah UPTD DIKPORA Kecamatan Montong Kabupaten Tuban Jawa Timur ABSTRAK

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. persiapannya lebih singkat. E-Learning menjawab semua tantangan tersebut.

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GUDANG BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI HONDA DENGAN DELPHI 2007 DAN SQL Server 2008

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS PASIEN POLI UMUM DI RUMAH SAKIT AISYIYAH MUHAMMADIYAH PADANG MENGGUNAKAN PHP DAN MySQL

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI PENDAPATAN DAERAH (Studi Kasus: Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung)

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PEGAWAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANYABUNGAN TUGAS AKHIR FEBRIWANTI L. TOBING

ARTIKEL SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN RAWAT INAP PADA PUSKESMAS GUBUG I KABUPATEN GROBOGAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

SISTEM INFORMASI KEBERANGKATAN WARGA NEGARA INDONESIA PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I PALEMBANG MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi.

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

BAB III LANDASAN TEORI. 2001) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu seperti:

Transkripsi:

BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Informasi 3.1.1. Konsep Dasar Sistem Menurut Hicks dalam Soenarya (2000), Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang saling berkaitan, saling bergantung dan saling berinteraksi atau suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya dalam usaha untuk mencapai satu tujuan dalam lingkungan yang kompleks. Definisi lain dari sistem adalah kumpulan unsur yang berkaitan antara satu dengan lainnya secara signifikan. Sesuatu dapat dikatakan sistem bila terjadi hubungan atau interrelasi dan interdependensi baik internal maupun eksternal antar subsistem. Interaksi, interrelasi, interdependensi yang terjadi antar sistem disebut dengan hubungan eksternal (Soenaryo, 2000). Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Sasaran menentukan masukan dan keluaran yang dihasilkan. Sistem dikatakan berhasil jika dapat mencapai sasaran dan tujuan. 3.1.2. Informasi Sistem informasi secara umum memiliki tiga kegiatan utama, yaitu menerima data sebagai masukan/input, kemudian memprosesnya 12

13 denganpenggabungan unsur data dan akhirnya memperoleh informasi/output (Jogiyanto,1990). Sistem Informasi Manajemen berfungsi untuk mengelola suatu sistem dengan penerapan manajemen yang baik sehingga menghasilkan suatu informasi yang dibutuhkan. Data-data yang sudah terkumpul kemudian diproses secara matang sehingga akan dihasilkan informasi yang baik. Informasi yang dikeluarkan berupa laporan-laporan yang lengkap seputar data yang ada dan melalui beberapa proses sistem informasi, seperti pengumpulan data, pemrosesan data, dan sampai menghasilkan suatu output data yang diinginkan sesuai dengan tujuan akhir dari sistem informasi yang dikerjakan (McLeod, 1998). Menurut Suyanto (2000: 6) informasi adalah data berupa catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud dan segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Data yang telah diletakkan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna yang dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan didalam pembuatan keputusan. Menurut Davis dalam Kadir (2003:28) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau waktu yang akan datang. Menurut Jogiyanto (1990: 8) Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. 3.2. Puskesmas 3.2.1. Pengertian Puskesmas Pengertian puskesmas menurut beberapa sumber dalam Sumitro (2010) adalah sebagai berikut:

14 Menurut S.K.N (1969) dalam Sumitro (2010), Puskesmas ialah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentudalam bentuk usaha kesehatan pokok. Menurut dr. Azrul Azwar, MPH (1980) dalam Sumitro (2010), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Menurut Departemen Kesehatan RI (1981) dalam Sumitro (2010), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarakat di wilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha kesehatan pokok. Menurut Awal PELITA IV (1984) dalam Sumitro (2010), Puskesmas ialah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kejanya dalam bentuk kegiatan pokok. Menurut Departemen Kesehatan RI (1987) dalam Sumitro (2010), sebagai berikut : 1. Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan

15 masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya. 2. Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional yang secara professional melakukan upaya pelayanan kesehatan pokok yang menggunakan peran serta masyarakat secara aktif untuk dapat memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Sedangkan Puskesmas menurut Dr. A.A. Gede Muninjaya, MPH, dalam Sumitro (2010), adalah unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat yang tinggal di suatu wilayah kerja tertentu. 3.2.2. Fungsi Puskesmas Menurut Sukman (2011), fungsi puskesmas adalah sebagai berikut : d. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayahkerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di sampingitu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraansetiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunankesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaankesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

16 e. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga danmasyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuanmelayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalammemperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya, serta ikutmenetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan denganmemperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat. f. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertamasecara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. 3.2.3. Sarana Penunjang Puskesmas Sebagai sarana untuk mempermudah Puskesmas dalam melakukan tugasnya,maka Puskesmas ditunjang dengan unit kegiatan yang lebih sederhana dalam bentuk, diantaranya (Sumitro, 2010) : 5. Puskesmas Pembantu (Pustu) Puskesmas pembantu merupakan unit pelayanan kesehatan yang sederhanadan berfungsi menunjang serta membantu melaksanakan kegiatan yang dilakukanpuskesmas dalam masyarakat lingkungan wilayah yang lebih kecil serta jenis dankompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan saranayang tersedia. Dalam Pelita V, wilayah kerja Puskesmas pembantu diperkirakan meliputi 2 3 desa, dengan sasaran penduduk antara 2500 orang (di luar Jawa Bali) hingga 10.000 orang (di

17 perkotaan Jawa Bali). Puskesmas pembantumerupakan bagian integral dari Puskesmas, dengan kata lain Puskesmas jugameliputi Puskesmas pembantu yang ada di wilayah kerjanya.tugas pokok Puskesmas pembantu adalah menyelenggarakan sebagian program kegiatan Puskesmas sesuai dengan kompetensi tenaga dan sumberdaya lain yang tersedia. 6. Puskesmas keliling (Pusling) Puskesmas Keliling adalah merupakan tim pelayanan kesehatan Puskesmas keliling, terdiri daritenaga yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor/roda 4/perahu bermotor, peralatan kesehatan, peralatan komunikasi yang berasal dari Puskesmas.Puskesmas keliling berfungsi untuk menunjang dan membantu kegiatan pelaksanaan program Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkauatau lokasi yang sulit dijangkau oleh sarana kesehatan. 7. Bidan yang bertugas di desa Bidan desa adalah tenaga bidan yang ditempatkan di desa dalam rangkameningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan Puskesmas, bidan desamempunyai wilyah kerja 1 2 desa dengan jumlah penduduk rata rata 3000 orang /desa, dan bertanggung jawab kepada kepala Puskesmas. Tugas utama bidan tersebut adalah membina peran serta masyarakat dalamposyandu dan pembinaan kelompok persepuluhan, membina kelompok kader dasa wisma, membantu persalinan di rumah rumah, mengadakan rujukan. Disamping memberi pelayanan langsung di Posyandu dan pertolongan persalinan dirumah. Selain itu sebagai tugas khusus, bidan desa bertanggung jawab atas program Kesehatan Ibu dan Anak serta program Keluarga Berencana di wilayahkerjanya.

18 Dalam keadaan tertentu, misalkan letak Puskesmas yang jauh dari rumahsakit, sulitnya keadaan medan Puskesmas menuju rumah sakit, sulitnya sarana transportasi menuju rumah sakit, daerah rawan kecelakaan/rawan bencana danlain lain maka Puskesmas dapat diberi ruang tambahan untuk rawat inapsementara dan fasilitas tindakan operasi terbatas. 8. Puskesmas rawat inap Puskesmas rawat inap adalah Puskesmas dengan fasilitas tempat perawatandan ruang tambahan untuk menolong penderita gawat darurat baik berupatindakan operatif terbatas maupun perawatan sementara. Fungsinya sebagai Pusat Rujukan Antara yang melayani penderita gawat darurat sebelum dapatdirujuk ke rumah sakit 3.3. Perangkat Lunak Pendukung 3.3.1. Aplikasi Berbasis Web Menurut (Kadir, 2009, p.2) dalam Musdalifa (2010), Aplikasi Web adalah jenis aplikasi yang diakses melaluibrowser, misalnya Internet Explorer dan Mozila Firefox. 3.3.2. Sekilas tentang PHP Pengertian PHP menurut Suryatiningsih (2009, p. 141) dalam Musdalifah (2010), PHP adalah bahasascripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada serverside. Artinya semua syntaxyang diberikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja.

19 3.3.3. MySQL Pengertian MySql menurut Kadir (2009, p. 15) dalam Musdalifah (2010), MySql merupakan software yang tergolong database server dan bersifat Open Source. Open Source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code(kode yang dipakai untuk membuat MySql), selain tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi, dan bisa diperoleh dengan cara mengunduh di Internet secara gratis. 3.4. System Flow System Flow menurut Jogiyanto (1990) adalah bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara menyeluruh dari suatu sistem dimana bagan ini menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dalam membuat System Flow sebaiknya ditentukan pula fungsi-fungsi yang melaksanakan atau bertanggung jawab terhadap sub-sub sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam System Flowdapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1.Simbol-simbol System Flow

20 3.5. Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram menurut Jogiyanto (1990) digunakan untuk menggambarkan arus data di dalam sistem secara terstruktur dan jelas. DFD juga dapat merup akan dokumentasi dari sistem yang baik. Beberapa simbol yang digunakan di DFD untuk maksud mewakili dapat dilihat pada Tabel 3.2: Tabel 3.2. Simbol-simbol Data Flow Diagram (DFD) 3.6. Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relational Diagram menurut Jogiyanto (1990) digunakan untuk menggambarkan hubungan antar entity yang terlibat dalam sistem yang akan dibuat. Jenis relationship diagram dapat berbentuk: a. One to One yaitu relasi satu lawan satu yang terjadi bila satu record yang ada pada satu entity/tabel hanya punya satu relasi pada file lain.

21 Misalnya suatu departemen hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan saja dan satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja. b. One to Many yaitu relasi satu lawan banyak yang terjadi bila record dengan kunci tertentu pada satu file mempunyai relasi banyak record pada file lain. Misalnya suatu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja, namun suatu departemen dapat mengerjakan beberapa macam pekerjaan sekaligus. c. Many to Many yaitu relasi banyak lawan ban yak yang terjadi bila kedua file saling mempunyai relasi banyak record pada file yang lain. Misalnya satu departemen mampu mengerjakan banyak pekerjaan, juga satu pekerjaan dapat ditangani oleh banyak departemen.