JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA PENGARUH BEBAN INDUKTIF DAN RESISTIF PADA GENERATOR INDUKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT (PLTGL)

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Your logo. Bidang Studi : Marine Electrical And Automation System

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI GENERATOR INDUKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (Generator Induksi)

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

Karakteristik Kerja Paralel Generator Induksi dengan Generator Sinkron

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi

PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP KARAKTERISTIK KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE ABSTRAKSI

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

BAB I PENDAHULUAN. tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar)

GENERATOR SINKRON Gambar 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Politeknik Negeri Sriwijaya

MAKALAH SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Termodinamika. Dosen Pengampu :

BAB II GENERATOR SINKRON

MESIN ASINKRON. EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit memboroskan tenaga, sedangkan.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan ditemukannya Generator Sinkron atau Alternator, telah memberikan. digunakan yaitu listrik dalam rumah tangga dan industri.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN REGULASI TEGANGAN GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI TANPA MENGGUNAKAN KAPASITOR KOMPENSASI DAN DENGAN MENGGUNAKAN KAPASITOR

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGGERAK MULA MIKROHIDRO TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 4 KUTUB ABSTRAKSI

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

Gambar 1. Karakteristik torka-kecepatan pada motor induksi, memperlihatkan wilayah operasi generator. Perhatikan torka pushover.

BAB II GENERATOR SINKRON TIGA FASA

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

PENGATURAN TEGANGAN PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA 1 HP SEBAGAI GENERATOR INDUKSI SATU FASA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKOHIDRO

LABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS BOLAK-BALIK (MESIN SEREMPAK)

ANALISIS PENENTUAN TEGANGAN TERMINAL, REGULASI, DAN EFISIENSI GENERATOR SINKRON 3 FASA ROTOR SALIENT POLE DENGAN METODE BLONDEL (TWO REACTION THEORY)

ANALISIS GENERATOR DAN MOTOR = V. SINKRON IÐf SEBAGAI PEMBANGKIT DAYA REAKTIF SISTEM

PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGAT PENGA URAN TE GANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memudahkan kegiatan pertanian di pedesaan.seiring bertambahnya

RANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB IV ANALISIS DATA LAPANGAN. Ananlisi ini menjadi salah satu sarana untuk mencari ilmu yang tidak

ABSTRAK. Kata Kunci: pengaturan, impedansi, amperlilit, potier. 1. Pendahuluan. 2. Generator Sinkron Tiga Fasa

PENGARUH KAPASITOR BANK TERHADAP OUTPUT DARI GENERATOR INDUKSI 1 FASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

MODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz. M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KECEPATAN PUTAR TERHADAP KELUARAN TEGANGAN DAN FREKUENSI PADA GENERATOR INDUKSI 1 FASA

LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI

3/4/2010. Kelompok 2

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Motor listrik dewasa ini telah memiliki peranan penting dalam bidang industri.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III SISTEM KELISTRIKAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA. 3.1 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa

PENGARUH KOMBINASI PEMBEBANAN INDUKTIF DAN NON LINIER TERHADAP KARAKTERISTIK HARMONIK GENERATOR INDUKSI 3 FASE TEREKSITASI DIRI

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

BAB III OPERASI PARALEL GENERATOR PLTU UNIT 3/4 TANJUNG PRIOK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

ANALISA PENGARUH BESAR NILAI KAPASITOR EKSITASI TERHADAP KARAKTERISTIK BEBAN NOL DAN BERBEBAN PADA MOTOR INDUKSI SEBAGAI

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

1.KONSEP SEGITIGA DAYA

BAB I PENDAHULUAN. adanya tambahan sumber pembangkit energi listrik baru untuk memenuhi

Yanti Kumala Dewi, Rancang Bangun Kumparan Stator Motor Induksi 1 Fasa 4 Kutub dengan Metode Kumparan Jerat

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k

ANALISA PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP KARAKTERISTIK GENERTOR SINKRON ( Aplikasi PLTG Pauh Limo Padang )

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )

BAB I PENDAHULUAN Manfaat Penulisan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin maju suatu negara, semakin besar energi listrik yang dibutuhkan.

PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN SATU FASE KECEPATAN RENDAH

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat

Lampiran 1. Draft Jurnal MODEL OWC SEBAGAI SEAWALL VERTIKAL UNTUK BANGUNAN PENAHAN EROSI PANTAI

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perubahan beban terhadap karakteristik generator sinkron 3 fasa PLTG Pauh

PENGGUNAAN MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR ARUS BOLAK BALIK. Ferdinand Sekeroney * ABSTRAK

Politeknik Negeri Sriwijaya

SISTEM PENGEREMAN REGENERATIVE MENGGUNAKAN KAPASITOR PADA MOTOR LISTRIK BERPENGGERAK MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODUL I TRANSFORMATOR SATU FASA

Transkripsi:

(ME 091329) Presentasi Skripsi Bidang Studi : Marine Electrical And Automation System JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

ANALISA PENGARUH BEBAN INDUKTIF DAN RESISTIF PADA GENERATOR INDUKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT ( PLTGL ) Sang Lanang Saddamullah 4209100048 JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

LATAR BELAKANG Luasnya wilayah geografi Indonesia merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi kemajuan atau pengembangan energi yang ada, terutama isu mengenai pengembangan energi listrik mandiri, dimana hal ini dipicu oleh ketidak kemerataan suplai listrik keseluruh bagian yang ada di Indonesia, terutama daerah daerah terpencil yang relatif sulit dijangkau untuk pensuplaian listrik. Teknologi yang sekarang berkembang yang memanfaatkan energi alam yang tersedia merupakan sebuah alternatif yang di suguhkan mulai dari eneri angin, gelombang laut, sampai arus aliran sungai. Pemanfaatan energi tersebut sampai saat ini terus dikembangkan, salah satunya penyerapan atau pemanfaatan energi tersebut terus dikembangkan, namun dikarenakan berbagai kondisi baik lingkungan, sosial, serta mempertimbangkan ke ekonomisan sehingga diharapkan tenologi ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang ada. Sebuah teknologi terapan yang saat ini dikembangkan salah satunya adalah pemanfaatan motor induksi menjadi generator induksi.

PERUMUSAN MASALAH Penggunaan generator induksi ini sebagai sumber listrik cukup tinggi di daerah daerah terpencil dengan memanfaatkan dari kelebihan yang ada. Namun demikian kompleknya kebutuhan yang semakin meningkat pastinya akan berpengaruh terhadap jenis jenis beban yang harus ditanggung oleh generator induksi ini. Dengan perbedaan jenis beban maka akan berpengaruh terhadap kinerja dari generator induksi.

BATASAN MASALAH Untuk mengecilkan ruang lingkup penelitian dan memfokuskan untuk permasalahan yang akan dianalisa dalam skripsi kali ini, maka permasalahan akan dibatasi sebagai berikut: 1. Yang di analisa hanya pada beban resistif serta beban induktif 2. Analisa yang diambil sebatas lingkup laboratorium

TUJUAN DAN MANFAAT Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah antara lain : 1. Dapat mengetahui pengaruh beban resistif pada generator induksi. 2. Dapat mengetahui pengaruh beban induktif pada generator induksi. Dari penilitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkan. Adapun manfaat yang diperoleh antara lain : 1. Dapat mengetahui karakteristik generator induksiterhadap beban resistif. 2. Dapat mengetahui karakteristik generator induksi terhadap beban induktif.

Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Pembangkit listrik tenaga gelombang laut merupakan sebuah pengembangan teknologi untuk menghasilkan tenaga listrik yang bersumber dari energi gelombang laut. Gelombang laut merupakan energi dalam transisi, merupakan energi yang terbawa oleh sifat aslinya. Prinsip dasar terjadinya gelombang laut adalah sebagi berikut Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya ( densitasnya) bergesekan satu sam lain, maka pada bidang geraknya akan terbentuk gelombang (Waldopo dalam I Wayan Arta, 2010)

Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Gelombang merupakan gerakan naik turunnya air laut. Hal ini sesuai dengan gambar dibawah ini

Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Terjadinya gelombang akibat dipengaruhi oleh kecepatan angin sesuai dengan gambar dibawah ini

Oscillating Water Column Teknologi ini merupakan pemanfaatan gelombang laut sebagai pembangkit tenaga listrik, dimana dalam teknologi ini memakai kolom osilasi. pada teknologi alat ini terdapat sebuah pintu OWC yang nantinya dipergunakan untuk menangkap gelombang laut, pada saat gelombang laut masuk kedalam ruang osilasi maka akan terjadi fluktuasi gelombang didalamnya, dikarenakan di dalam ruang osilasi tersebut terdapat ruang kedap air sehingga fluktuasi gelombang laut tadi akan memberikan sebuah compresses dan decompresses

Energi yang dapat di konversi oleh OWC Berdasarkan penelitian I Wayan Arta tentang pemanfaatan OWC pada perairan Bali dimana menghasilkan sejumlah energi yang dapat dikonversi menjadi daya listrik sesuai dengan tabel dibawah ini

Tinggi Gelombang yang berpotensi untuk OWC

Motor Induksi Motor merupakan motor listrik arus bolak balik yang mengkonversi energi elektrik ke energi mekanik. Salah satu jenis yang banyak dipakai adalah motor asinkron atau motor induksi. Dikatakan sebagai motor induksi karena motor baru bisa bekerja bila rotor terinduksi oleh medan putar, motor asinkron adalah motor yang bekerja karena adanya perbedaan antara ns dan nr, sedangkan pengertian dari motor slip yaitu motor yang dapat berputar apabila memenuhi syarat ns < nr.

Beberapa kelebihan dari motor induksi adalah: Konstruksinya sangat sederhana dan kuat Harganya relatif murah Keandalannya tinggi Efisiensinya relatif tinggi pada keadaan nominal Pemeliharaan motor mudah Sedangkan kekurangan dari motor induksi adalah: Pengaturan putaran sulit Faktor daya rendah ( lagging ) Arus start cukup tinggi

Generator Induksi Pada motor induksi, kecepatan putar rotor (n) selalu lebih kecil dari kecepatan sinkron (n s ). Tetapi pada generator induksi, kecepatan putar rotor harus dibuat lebih besar dari kecepatan sinkron ( n > n s ) sehingga energi listrik akan dikembalikan pada sistem jala-jala. Dengan kata lain, pada generator induksi, slip selalu dalam keadaan negatif. Proses perubahan motor induksi menjadi generator induksi membutuhkan daya reaktif atau daya magnetasi untuk membangkitkan tegangan pada terminal keluarannya. Disini yang berfungsi sebagai penyedia daya reaktif adalah kapasitor yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan daya reaktif yang dibutuhkan.

Mode motoring and generating

PEMBEBANAN Pada saat generator dibebani akan terjadi drop tegangan sebelum terminal outputnya. Besaran drop tegangan ini sangat tergantung pada kondisi beban yang ada. Adapun macam macam drop tegangan tersebut yaitu : Drop tegangan akibat tahan jangkar (IRa) Drop tegangan akibat reaktansi Jangkar (IXa) Drop tegangan akibat flux bocor Penggabungan antara reaktansi jangkar dan flux bocor sering disebut sebagai reaktansi sinkron (Xs = Xl + Xa).

RESISTIF Faktor daya yang generator bernilai Cos φ = 1 adalah apabila generator diberi beban bersifat resistif. Sifat beban resistif adalah arus beban resistif sefasa dengan tegangannya. Keterangan : Eo = Tegangan yang terangkat pada kumparan jangkar (tegangan beban nol) E = Emf induksi beban V = Tegangan terminal

INDUKTIF Faktor daya generator bernilai Cos φ = Lagging Faktor daya generator dapat bernilai lagging apabila generator dibebani beban yang bersifat induktif. Beban induktif adalah beban yang mayoritas komponen penyusunnya adalah gulungan-gulungan kawat yang dapat menghasilkan medan magnet/induktor. Contohnya adalah kumparan, motor listrik, lampu TL.

METODOLOGI

PENGUMPULAN DATA Data yang diambil setiap kali pembebanan adalah : Data besarnya arus ketika beban resistif Data besanya tegangan ketika beban resistif Data besarnya daya ketika beban resistif Data besarnya RPM ketika beban resistif Data besarnya arus ketika beban induktif Data besanya tegangan ketika beban induktif Data besarnya daya ketika beban induktif Data besarnya RPM ketika beban induktif

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Data generator induksi yang dilakukan pembebanan : Beban resistif Lampu pijar 6 buah @ 10 Watt Beban induktif Lampu TL 6 buah @ 10 Watt PENGAMBILAN DATA kapasitor konstan, kenaikan beban secara beraturan kapasitor konstan, penurunan beban secara beraturan kapasitor konstan, kenaikan beban secara tiba-tiba kapasitor konstan, penurunan beban secara tiba-tiba kapasitor konstan, tegangan konstan, kenaikan beban secara beraturan kapasitor konstan, putaran konstan, kenaikan beban secara beraturan

ANALISA GRAFIK RESISTIF 0.45 Tegangan vs Arus Beban 0.4 0.35 0.3 Arus Beban 0.25 0.2 0.15 75 µf 80 µf 0.1 0.05 0 190 195 200 205 210 215 220 Tegangan

ANALISA GRAFIK RESISTIF 3100 Tegangan vs RPM 3050 3000 RPM 2950 2900 75 µf 80 µf 2850 2800 190 195 200 205 210 215 220 Tegangan

ANALISA GRAFIK RESISTIF 2.5 Beban vs Cos Phi 2 Cos phi 1.5 1 75 µf 80 µf 0.5 0 10 20 30 40 50 60 Beban

ANALISA GRAFIK RESISTIF 225 Beban vs Tegangan 220 215 210 Tegangan 205 200 195 75 µf 80 µf 190 185 180 0 10 20 30 40 50 60 Beban

ANALISA GRAFIK RESISTIF kapasitor konstan, tegangan konstan 220 V, kenaikan beban secara beraturan Beban vs RPM 3140 3090 RPM 3040 75 µf 80 µf 2990 2940 0 10 20 30 40 50 60 Beban

ANALISA GRAFIK INDUKTIF

ANALISA GRAFIK INDUKTIF 250 Beban vs Tegangan 200 Tegangan 150 100 75 µf 80 µf 50 0 0 10 20 30 40 50 60 Beban

ANALISA GRAFIK INDUKTIF 3300 Tegangan vs RPM 3250 3200 3150 RPM 3100 3050 3000 75 µf 80 µf 2950 2900 186 190 198 201 208 213 220 Tegangan

ANALISA GRAFIK INDUKTIF 0.7 Beban vs Cos Phi 0.6 0.5 Cos Phi 0.4 0.3 0.2 75 µf 80 µf 0.1 0 10 20 30 40 50 60 Beban

ANALISA GRAFIK INDUKTIF kapasitor konstan, tegangan beraturan konstan 220 v, kenaikan beban secara 3350 Beban vs RPM RPM 3300 3250 3200 3150 3100 3050 3000 2950 2900 75 µf 80 µf 2850 0 10 20 30 40 50 60 Beban

PENERAPAN PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT Meninjau dari aplikasi pemanfaatan energi laut yang telah ada salah satunya yaitu Oscillating water column, dimana energi yang dimanfaatkan adalah udara tekan yang berasal dari naik turunnya air laut di dalam ruang column yang dimanfaatkan untuk memutar turbin. Jika udara tekan tersebut langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin maka dimungkinkan akan terjadi fluktuatif rpm pada turbin, hal ini dikarenakan besar kecilnya tekanan yang akan memutar turbin tergantung dari tinggi rendahnya air laut di dalam column. Sehingga untuk memperoleh tekanan yang kontan maka tekanan hasil naik turunnya air laut di dalam column harus disimpan dahulu pada sebuah tangki resevoar sebelum di pergunakan untuk memutar turbin. Sehingga nantinya tekanan yang dikeluarkan dari tangki resevoar untuk memutar turbin diharapkan konstan dan menghasilkan putaran yang stabil pula.

KELEMAHAN GENERATOR INDUKSI Ketika beban induktif maksimal 60 watt maka tegangan telah turun pada 170-180 v, dengan penurunan yang cukup besar tersebut mengakibatkan jika penambahan beban lagi maka beban tersebut tidak dapat menyala, berdasarkan percobaan lampu TL yang dipergunakan, lampu tersebut dapat menyala dalam rentang voltage 170 v 220 v. Jika kurang dari 170 v maka lampu tersebut tidak akan menyala. Panas yang timbul pada generator induksi ketika dilakukan pembebanan secara terus menerus merupakan sebuah kerugian yang besar terhadap kinerja dari generator induksi ini, panas yang timbul dimungkinkan dikarenakan generator induksi menerima beban yang cukup besar ketika adanya perubahan beban yang bervariasi baik beban resistif maupun Induktif.

KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan dan hasil analisa dari percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan generator induksi, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan sebagai berikut : Penggunaan beban resistif akan mengakibatkan perubahan rpm dari generator induksi dimana perubahan beban berbanding terbalik dengan perubahan rpm. Beban resistif yang dipergunakan untuk membebani generator induksi akan memberikan pengaruh pada perubahan tegangan output dari generator induksi, dimana perubahan beban berbanding terbalik dengan perubahan tegangan output generator induksi Pengaruh pemakaian kapasitas kapasitor yang lebih besar akan memberikan penurunan terhadap arus beban yang mengalir pada beban resistif berkurang. Pemakaian kapasitas kapasitor yang lebih besar akan memberikan perbaikan faktor daya yang lebih tinggi pada saat pembebanan resistif, dimana faktor daya cenderung leading.

KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan dan hasil analisa dari percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan generator induksi, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan sebagai berikut : Penurunan rpm dari generator induksi saat pembebanan resistif akan lebih besar jika kapasitas kapasitor yang terpasang pada generator induksi lebih besar pula. Penggunaan beban induktif akan mengakibatkan kenaikan rpm pada generator induksi

KESIMPULAN Perbandingan karakteristik dari generator induksi dengan generator sinkron memiliki kesamaan ketika dibebani dengan beban resisitif, Yaitu : Perubahan beban berbanding terbalik dengan perubahan tegangan Perubahan beban berbanding terbalik dengan rpm generator Perubahan beban berbanding lurus dengan perubahan arus beban Karakteristik dari generator induksi dengan generator sinkron memiliki kesamaan ketika dibebani dengan beban induktif, yaitu : Perubahan beban berbanding terbalik dengan perubahan tegangan Perubahan beban berbanding lurus dengan perubahan arus beban Perbedaan karakteristik generator induksi terhadap generator sinkron terdapat pada pembebanan induktif dimana disaat beban dinaikan pada generator induksi maka akan terjadi kenaikan dari RPM generator, hal ini berbeda dengan karakteristik dari generator sinkron yang mana RPMnya akan turun

SARAN 1. Untuk menganalisa pengaruh pembebanan resistif dan induktif disarankan untuk menganalisa juga mengenai effisiensi keluaran dari generator induksi. 2. Penelitian ini menggunakan generator induksi 1 phasa maka pembebanan yang dilakukan tidak dapat terlalu besar karena terbatas pada daya keluaran generator. Sehingga disarankan penelitian kedepannya untuk menganalisa pembebanan pada generator induksi 3 phasa dengan tingkat pembebanan yang lebih besar lagi. 3. Berdasarkan penelitian ini terjadi penurunan tegangan yang cukup besar setiap kenaikan beban, sehingga disarankan penelitian selanjutnya untuk merancang sistem pengendali tegangannya.