Pertemuan 3 Penyeleksian Kondisi dan Perulangan

dokumen-dokumen yang mirip
Pertemuan 3 Penyeleksian Kondisi

Pertemuan 2 Operasi String

Pertemuan 4 Perulangan

Wah gak terasa kita sudah nyampe di bab perulangan & kondisi selamat mencoba.

Dasar Komputer & Pemrograman 2A

Algoritma Pemrograman

Tujuan. 2. Memberikan Penjelasan dan contoh mengenai struktur perulangan dengan statement While Do termasuk didalamnya penjelasan menge-

Perulangan. Bentuk Proses. 1. Perulangan For positif contoh 1 : perulangan positif untuk satu statement :

Algoritma Pemrograman

Perulangan Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs. Pertemuan 3. Algoritma dan Struktur Data. PT. Elektronika FT UNY

Algoritma Pemrograman

BAB IV STRUKTUR PROGRAM Struktur program pada dasarnya tersusun 3 struktur program utama yaitu : a. Struktur Berurutan (Sequence Structure) b.

Pertemuan Ke-5 Penyeleksian Kondisi. Rahmady Liyantanto. liyantanto.wordpress.com. S1 Teknik Informatika-Unijoyo

MATERI 4 PENYELEKSIAN KONDISI

Algoritma Pemrograman

MODUL PRAKTIKUM PERCABANGAN DAN PENGULANGAN

Algoritma Pemrograman

BAB 3 INPUT PROSES OUTPUT. Target Pencapaian Siswa mengerti bagaimana menggunakan statement perulangan untuk melakukan proses yang berulang

STRUKTUR DASAR ALGORITMA

Universitas gunadarma. pascal. Bab 4- bab 10. Hana Pertiwi S.T

Algoritma Pemrograman

STRUKTUR KENDALI. Memanfaatkan struktur kendali untuk kasus komputasi

PRAKTIKUM 4 STATEMENT KENDALI

Teori Algoritma. Struktur Algoritma

Algoritma Pemrograman

ALGORITMA TUGAS 2 RESUME ALGORITMA PERCABANGAN DAN ALGORITMA PERULANGAN. Disusun Oleh : Sakina Mawardah Teknik Informatika. Dosen : Asep M. Yusuf, S.

STRUKTUR KONTROL. IF kondisi THEN [blok] Statement ELSE [blok] Statement. IF kondisi THEN BEGIN END; IF kondisi THEN BEGIN IF kondisi THEN BEGIN

Modul Algoritma dan Pemograman Rismira Andriyani, S.Kom i

Pertemuan Ke-2 (Teks Algoritma) Rahmady Liyantanto. S1 Teknik Informatika-Unijoyo

I. KATA PENGANTAR. Modul Algoritma Pemrograman. Modul Ke-4 - Hal 1

Algoritma Pemrograman

TPI4202 e-tp.ub.ac.id. Lecture 5

Algoritma Pemrograman

Pertemuan 3 Prosedur dan Fungsi

Sesi/Perkuliahan ke: V

Algoritma Pemrograman

I. KATA PENGANTAR. Modul Algoritma Pemrograman. Modul Ke-3 - Hal 1

Start. Baris Program. Baris Program. Baris Program. Selesai. Contoh Program Struktur berurutan menghitung luas empat persegi panjang

LEMBAR PENGESAHAN JUDUL: PERCABANGAN OLEH :

Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Tonny Hidayat, S.Kom

Algoritma Pemrograman

SELECTION. Algoritma. by:teguh Cahyono,ST.M.Kom. 1

STRUKTUR KONTROL. Struktur WHILE-DO Mempunyai struktur sebagai berikut : Bentuk Umum : WHILE condition Do statement Bentuk Proses (flow chart) :

PERKEMBANGAN PASCAL. Pascal adalah bahasa tingkat tinggi ( high level language) yang orientasinya pada segala tujuan

SOAL PASCAL A. 1. Lengkapi Source Code Dibawah ini : {* Program Menghitung dengan Operator Matematika*}

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA PEMROGRAMAN TEKNIK INFORMATIKA

Pertemuan Ke- 6 dan 7 Pengulangan atau Looping. Rahmady Liyantanto. liyantanto.wordpress.com. S1 Teknik Informatika-Unijoyo

Konstruksi Dasar Algoritma

Komentar Program. Komentar program dapat diletakkan dimanapun di dalam program. pembatas (* dan *).

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PEMROGRAMAN PASCAL * (TK) KODE / SKS: KK /2 SKS

ALGORITMA PERULANGAN

Pertemuan 4 Diagram Alur / Flowchart

STRUKTUR SELEKSI DAN PERULANGAN PADA ALGORITMA

Teori Algoritma. Algoritma Perulangan

Teori Algoritma. Jenis seleksi

Bab 4 Perintah Perulangan

Pertemuan 2 Operasi String

Algoritma Pemrograman

Modul 1 Pengantar Bahasa Pascal

Chapter 5 Choice. repeatedly if tanda 2 on label: lakukan proses potong 2 if tanda 3 on label: lakukan proses potong 3 until switched off program 5.

Modul Algoritma Dan Pemrograman Pascal

Contoh 1: Akan dicetak angka 1 sampai 10 dengan menggunakan perulangan for

Algoritma Pemrograman

a. TRUE b. FALSE c. Jawaban A dan B keduanya dimungkinkan benar d. Tidak dapat ditentukan e. Tidak ada jawaban di antara A, B, C, D yang benar

Struktur Data. Belajar Struktur Data Menggunakan Pascal Pertemuan-1

III STATEMEN IF KONDISI TUNGGAL DAN GANDA A. IF TUNGGAL. XI_Sem.1 SMA Sedes Sapientiae Bedono

Belajar itu, Tidak harus menunggu materi dari guru Inisiatif Mencari itulah BELAJAR.

Algoritma,Flowchart, Konsep

MODUL 1. Struktur Bahasa PASCAL secara umum

STRUKTUR DASAR ALGORITMA

Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal

PERSEGI ANGKA-HURUF VERTIKAL

SOAL DAN JAWABAN UTS PEMROGRAMAN DASAR KELAS X

Algoritma Pemrograman

CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan

Sesi/Perkuliahan ke: I

Algoritma Pemrograman

2.4. Struktur Branching

Pokok Bahasan : Struktur Kontrol

Struktur Data. Belajar Struktur Data Menggunakan Pascal Pertemuan-1

PRAKTIKUM 5 DAN 6 STATEMEN PERULANGAN

Soal hari Jumat (16/10) Latihan 10 MS

PENYELEKSIAN KONDISI dengan IF

BAB I ALGORITMA DAN FLOWCHART

Pertemuan 6 Array Objektif: 1. Memahami cara mendeklarasi tipe indeks dalam array 2. Dapat membuat program sederhana menggunakan array Pertemuan 6 53

1. Kompetensi Mengenal dan memahami notasi-notasi algoritma yang ada.

LOGIKA ALGORITMA. Pertemuan 6. By: Augury

STRUKTUR DASAR ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Modul I. Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Pascal

Indentifier, Keywords, Variable, Tipe Data dan Operator. Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

BAB I TUJUAN DAN LANDASAN TEORI

KONSEP DASAR BAHASA PASCAL

Algoritma & Pemrograman 1. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom Universitas Pendidikan Indonesia

Algoritma Pemrograman

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP

Pertemuan 4 KONSEP TIPE DATA

PENGANTAR ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN

BAB VI. STATEMENT CONTROL

Minggu III STRUKTUR PEMILIHAN (KONTROL PROGRAM)

PRAKTIKUM ALGORITMA DAN DASAR PEMROGRAMAN

Transkripsi:

Pertemuan 3 Penyeleksian Kondisi dan Perulangan Objektif: 1. Mengetahui macam-macam penyeleksian kondisi dalam pascal 2. Mengerti statement kondisi IF dan Case 3. Mengetahui macam-macam perulangan dalam Pascal 4. Mengerti perulangan For, While Do, Repeat Until Pertemuan 3 28

P3.1 Teori Pada umumnya satu permasalahan yang komplek memerlukan suatu penyelesaian kondisi. Dengan menyeleksi suatu kondisi, maka selanjutnya dapat ditentukan tindakan apa yang harus dilakukan, tergantung pada hasil kondisi penyeleksian. Jadi suatu aksi hanya dikerjakan apabila persyaratan atau kondisi tertentu terpenuhi. Statement IF Penyeleksian Satu Kasus, dengan menggunakan struktur IF-THEN: Pada penyeleksian satu kasus, kondisi akan diseleksi oleh statemen if. Bila kondisi bernilai benar (true), maka aksi sesudah kata then (dapat berupa satu atau lebih aksi) akan diproses. Bila kondisi bernilai salah (false), maka tidak ada aksi yang akan dikerjakan. Statemen endif adalah untuk mempertegas bagian awal dan bagian akhir struktur IF-THEN. IF kondisi? benar THEN salah Aksi Diagram Alir Struktur Penyeleksian Satu Kasus (IF-THEN) Struktur Penulisan IF-THEN : if kondisi then aksi dan Perulangan 29

Penyeleksian Dua Kasus, menggunakan struktur IF-THEN-ELSE: Dalam struktur IF-THEN-ELSE, aksi1 akan dilaksanakan jika kondisi bernilai benar (true), dan jika kondisi bernilai salah (false) maka aksi2 yang akan dilaksanakan. Statemen else menyatakan ingkaran (negation) dari kondisi. salah IF kondisi? aksi2 ELSE benar THEN aksi1 Diagram Alir Struktur IF-THEN-ELSE Struktur penulisan IF-THEN-ELSE : if kondisi then aksi1 else aksi2 Penyeleksian Tiga Kasus atau Lebih (Penyeleksian IF Tersarang) Untuk penyeleksian tiga kasus atau lebih juga menggunakan struktur IF-THEN-ELSE sebagaimana halnya permasalahan dua kasus. dan Perulangan 30

Diagram alir dari struktur tiga kasus IF-THEN-ELSE (tersarang) Struktur penulisan IF-THEN-ELSE tersarang : if kondisi1 then aksi1 else if kondisi2 then aksi2 else aksi3 Statement CASE Struktur CASE-OF mempunyai suatu ungkapan logika yang disebut dengan selector dan sejumlah statemen yang diawali dengan suatu label permasalahan (case label) yang mempunyai tipe sama dengan selector. Statement yang mempunyai case label yang bernilai sama dengan case label yang bernilai sama dengan nilai selector akan diproses sedang statemen yang lainya tidak.. dan Perulangan 31

CASE Variabel Kondisi OF CASE- LABEL 1: STATEMENT 1; CASE- LABEL 2: STATEMENT 2;... CASE- LABEL N: STATEMENT N; END; { end dari case } Struktur Bahasa Pascal Untuk Seleksi CASE Kondisi1, kondisi2, kondisin dapat bernilai benar atau salah. Tiap kondisi diperiksa nilai kebenarannya mulai dari kondisi pertama sampai ditemukan kondisi yang benar. Jika kondisi ke-k benar, maka aksi ke-k dilaksanakan, selanjutnya keluar dari struktur CASE. Aksi yang dipasangkan dengan kondisi ke-k dapat lebih dari satu, karena itu ia berupa runtunan. Jika tidak ada satupun kondisi yang benar, maka aksi sesudah otherwise (optional) dikerjakan P3.2 Contoh Kasus Penggunaan IF-THEN Program kondisi_if_then Var nilai :real; ket : string [11]; Begin Ket := tidak lulus ; Write( nilai yang didapat = ); Readln(nilai); If nilai > 60 then ket:= lulus ; Writeln(ket); Readln; End. dan Perulangan 32

Penggunaan IF-THEN-ELSE Program kondisi_if_then_else Var nilai :real; Begin Write( nilai yang didapat = ); Readln(nilai); If nilai > 60 then Writeln( lulus ); else Writeln( tidak lulus ); Readln; End. Penggunaan IF-THEN-ELSE (tersarang) Program if_then_tersarang var nilai: integer; begin write('masukkan nilai : '); readln(nilai); if nilai >= 82 then write ('Nilai A') else if nilai >= 72 then write ('Nilai B') else if nilai >= 56 then write ('Nilai C') else if nilai >= 41 then write ('Nilai D') else if nilai <= 40 then write ('Nilai E'); readln; end. Penggunaan CASE PROGRAM case_nilai; nil : CHAR; WRITE('Nilai Numerik yang didapat :'); READLN(nil); CASE nil OF 'A': WRITELN('SANGAT BAIK'); 'B': WRITELN('BAIK'); 'C': WRITELN('CUKUP'); 'D': WRITELN('KURANG'); 'E': WRITELN('SANGAT KURANG '); END; dan Perulangan 33

P3.3 Latihan Kerjakan tugas-tugas di bawah ini sebelum praktikum dimulai. 1. Jelaskan pada kondisi apa sebaiknya struktur seleksi if dan case digunakan! Apa perbedaan dari kedua struktur tersebut? 2. Buatlah algoritma untuk menentukan bilangan terbesar dari tiga buah bilangan bulat yang dimasukkan melalui piranti masukan. (Asumsi: ketiga bilangan adalah bilangan yang berbeda) Contoh keluaran yang diinginkan; Masukkan bilangan pertama : 4 Masukkan bilangan kedua : 2 Masukkan bilangan ketiga : 7 Bilangan yang terbesar adalah : 7 3. Buatlah algoritma konversi dari nilai angka menjadi nama hari. (Asumsi: 1=Senin, 2=Selasa, 3=Rabu, 4=Kamis, 5=Jumat, 6=Sabtu, 7=Minggu) Contoh keluaran yang diinginkan: Masukkan Angka yang menunjukkan hari : 1 Hari yang anda pilih : Senin P3.4 Daftar Pustaka 1 Ifada N, Diktat Mata Kuliah Algoritma Pemrograman, Bangkalan: Jurusan Teknik Informatika Universitas Trunojoyo, 2005. 2 Munir R, Algoritma dan Pemrograman dengan Pascal dan C edisi Kedua, Bandung: Informatika, 2003. 3 Jogiyanto H, Turbo Pascal, Yogyakarta Andi, 2006. dan Perulangan 34

P4.1 Teori Dalam Pascal dikenal adanya 2 tipe perulangan yaitu: Iteration statement digunakan untuk melakukan perulangan sekumpulan statement (compound statement). Loop (iteration) structure menggambarkan perulangan dari satu atau lebih instruksi Perulangan For Perulangan dengan statemen FOR digunakan untuk mengulang statemen atau suatu blok statemen berulang kali. Bentuk perulangan ini merupakan bentuk perulangan yang paling sederhana. Pengulangan dilakukan mulai dari suatu indeks awal, sampai dengan indeks akhir, misalnya: for i:=1 to 5 do writeln('hello'); akan mencetak 5 kali kata hello. Perulangan dengan statemen FOR dapat berupa perulangan positif dan perulangan negatif. Perulangan FOR positif Contoh : Perulangan positif untuk satu statement : USES CRT; i : INTEGER; FOR i := 1 TO 5 DO WRITELN('STMIK GUNADARMA'); Maka bila program diatas dicompile hasilnya : STMIK GUNADARMA STMIK GUNADARMA STMIK GUNADARMA STMIK GUNADARMA STMIK GUNADARMA Penjelasan : Berati statemen STMIK GUNADARMA akan diulang sebanyak 5 kali yaitu dengan menghitung nilai i dari i ke 1 sampai nilai i terakhir yaitu i ke 5. Contoh dengan menggunakan blok statement: Cara penulisannya dengan pada awal blok diawali dengan dan pada akhir blok diakhiri dengan END; dan Perulangan 35

USES CRT; i : INTEGER; FOR i:= 1 TO 10 DO WRITELN('STMIK GUNADARMA'); { blok statement } END; Hasil yang akan didapat akan sama dengan contoh yang pertama, tapi yang harus diingat disini untuk penggunaan blok pada perulangan FOR biasanya mempunyai banyak statement (lebih dari 1 statement) Perulangan FOR negatif Perulangan negatif adalah perulangan dengan menghitung (counter) dari besar ke kecil. Statement yang digunakan adalah FOR-DOWNTO-DO Contoh : Hasil : USES CRT; i : INTEGER ; FOR i := 10 DOWNTO 1 DO WRITE(i:3); 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Perulangan FOR tersarang Perulangan FOR tersarang adalah perulangan FOR yang berada pada perulangan yang lainnya. Perulangan yang lebih dalam akan diproses terlebih dahulu sampai habis, kemudian perulangan yang lebih luar baru akan bertambah, mengerjakan perulangan yang lebih dalam lagi mulai dari nilai awalnya dan seterusnya. Contoh : a,b : INTEGER; dan Perulangan 36

FOR a := 1 TO 3 DO FOR b := 1 TO 2 DO WRITE(a :4,b:2); WRITELN; END; Hasil : 1 1 1 2 2 1 2 2 3 1 3 2 Perulangan While Do Penyeleksian kondisi digunakan untuk agar program dapat menyeleksi kondisi, sehingga program dapat menentukan tindakan apa yang harus dikerjakan, tergantung dari kondisi yang diseleksi tersebut. Aksi dalam while akan dilakukan selama kondisi memiliki nilai true, dan aksi mungkin tidak dilakukan sama sekali jika di awal loop kondisi sudah bernilai false. Hal yang perlu diperhatikan dalam loop ini adalah kepastian bahwa loop akan berhenti (bahwa suatu saat kondisi akan bernilai false) atau dengan kata lain perulangan WHILE-DO tidak dilakukan jika kondisi tidak terpenuhi. Contoh : USES CRT; i : INTEGER; i := 0; WHILE i < 5 do WRITE(i:3); INC(i); { sama dengan i:=i+1 } END; Hasilnya : 0 1 2 3 4 dan Perulangan 37

Perulangan WHILE-DO tersarang Perulangan WHILE-DO tersarang (nested WHILE-DO) merupakan perulangan WHILE- DO yang satu di dalam perulangan WHILE-DO yang lainnya. Contoh : USES CRT; a, b : INTEGER; CLRSCR; a:=1; b:=1; WHILE a < 4 DO { loop selama a masih lebih kecil dari 4 } a := a+1; WHILE b < 3 DO { loop selama b masih lebih kecil dari 3 } WRITE(a:3,b:2); b:=b+1; END; END; READLN; Perulangan Repeat Until REPEAT-UNTIL digunakan untuk mengulang statement-statemen atau blok statement sampai (UNTIL) kondisi yang diseleksi di UNTIL tidak terpenuhi. Sintak dari statement ini adalah : Contoh i : INTEGER; i:=0; REPEAT i:= i+1; WRITELN(i); dan Perulangan 38

UNTIL i=5; hasil : 1 2 3 4 5 REPEAT-UNTIL tersarang REPEAT-UNTIL tersarang adalah suatu perulangan REPEAT-UNTIL yang satu berada didalam perulangan REPEAT-UNTIL yang lainnya. Contoh : a,b,c : REAL; WRITELN('========================================'); WRITELN(' sisi A sisi B Sisi C '); WRITELN(' ======================================='); a:= 1; REPEAT { perulangan luar } b := 0; REPEAT { perulangan dalam } c:=sqrt(a*a+b*b); WRITELN(a:6:2, b:9:2, c:9:2); b:=b+5; UNTIL b>25; { berhenti jika b lebih besar dari 5 untuk perulangan dalam } a:=a+1; UNTIL a>3; { berhenti jika a lebih besar dari 3 untuk perulangan luar } WRITELN(' ======================================='); dan Perulangan 39

P4.2 Contoh Kasus Peggunaan perulangan FOR dalam blok statement untuk membuat tabel USES CRT; a,b,c : INTEGER; bagi : REAL; WRITELN('----------------------------------------------'); WRITELN(' a a*a a*a*a 1/a '); WRITELN('----------------------------------------------'); FOR a:= 1 TO 10 DO b:= a*a; dan Perulangan 40

c:=a*a*a; bagi := 1/a; WRITELN(a:4,c:10,d:10,bagi:12:3); END; WRITELN('----------------------------------------------'); maka hasilnya : ---------------------------------------------- a a*a a*a*a 1/a ---------------------------------------------- 1 1 1 1.000 2 4 8 0.500 3 9 27 0.333 4 16 64 0.250 5 25 125 0.200 6 36 216 0.167 7 49 343 0.143 8 64 512 0.125 9 81 729 0.111 10 100 1000 0.100 ---------------------------------------------- P4.3 Latihan Buatlah program untuk soal dibawah ini dengan tampilan sebagus mungkin (gunakan perintah Window, Textcolor dll). Jumlah suku sesuai dengan input dari keyboard. 1. Buat deret hitung 3,7,11,15,...=? Program akan berhenti jika pada pertanyaan "Hitung Lagi [Y/T]?" diisi huruf T. 2.Buat deret ukur 3,9,27,...=? Program akan berhenti jika pada pertanyaan "Hitung Lagi [Y/T]?" diisi huruf T. 3. Buat tabel deret bergoyang 1,-2,4,-8,...=? Program akan berhenti jika pada pertanyaan "Hitung Lagi [Y/T]?" diisi huruf T. 4. Buat deret suku harmonis 1,1/2,1/3,...=? Program akan berhenti jika pada pertanyaan "Hitung Lagi [Y/T]?" diisi huruf T. 5. Buat deret fibbonaci 1,1,2,3,5,...=? Program akan berhenti jika pada pertanyaan "Hitung Lagi [Y/T]?" diisi huruf T. 6. Buat deret seperti berikut 1,-2,3,-4,...=? Program akan berhenti jika pada pertanyaan "Hitung Lagi [Y/T]?" diisi huruf T. dan Perulangan 41

P4.4 Daftar Pustaka 1 Ifada N, Diktat Mata Kuliah Algoritma Pemrograman, Bangkalan: Jurusan Teknik Informatika Universitas Trunojoyo, 2005. 2 Munir R, Algoritma dan Pemrograman dengan Pascal dan C edisi Kedua, Bandung: Informatika, 2003. 3 Jogiyanto H, Turbo Pascal, Yogyakarta Andi, 2006. dan Perulangan 42