BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV KONDISI UMUM TAPAK

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB IV DASAR PERENCANAAN

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN

Rumah Susun Di Muarareja Kota Tegal

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

BAB IV GAMBARAN DAERAH PERENCANAAN

KONDISI UMUM. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 12. Peta Adminstratif Kecamatan Beji, Kota Depok

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

IDENTIFIKASI KONDISI PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK ( STUDI KASUS RW 13 KELURAHAN DEPOK )

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. perancangan. Inventarisasi dilaksanakan pada bulan Januari 2010 sampai bulan

IV. KONDISI UMUM 4.1 Letak Geografis dan Aksesibilitas

Bab 3. Deskripsi Daerah Penelitian

KONDISI UMUM BANJARMASIN

2016 ANALISIS NERACA AIR (WATER BALANCE) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CIKAPUNDUNG

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

Kata Pengantar. Akhir kata kepada semua pihak yang telah turut membantu menyusun laporan interim ini disampaikan terima kasih.

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN

BAB III METODE PERECANAAN. 7044`55011`` sampai 8026`35045`` Lintang Selatan. 3.2 Lokasi

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dapat bermanfaat. Metode penelitian dilakukan guna menunjang

BAB III DATA LOKASI. Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Hotel Heritage & Convention. 3.1 Data Makro

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

BAB III LANDASAN TEORI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

pemakaian air bersih untuk menghitung persentase pemenuhannya.

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

V. GAMBARAN UMUM. Pulau Untung Jawa berada pada posisi ,21 Lintang Selatan dan

UKL DAN UPL TPA SAMPAH TALANGAGUNG KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

KEADAAN UMUM. Gambaran Umum Kota Depok

I. PENDAHULUAN. di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

KONDISI UMUM. Tabel 13 Letak geografis Jakarta Pusat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

ANALISIS KAJIAN METEOROLOGIS KETERSEDIAAN DAN TINGKAT KEKRITISAN AIR DOMESTIK DESA GIRIMOYO, KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG

BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

KONDISI UMUM 4.1. DKI Jakarta

BAB III: DATA DAN ANALISA

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

BAB III TINJAUAN WILAYAH PERENCANAAN

Tahapan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

BAB III LANDASAN TEORI A. Hidrologi Menurut Triatmodjo (2008), Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai terjadinya,

KONDISI UMUM WILAYAH. Administrasi dan Teknis

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 9. Cukup jelas. Pasal 2. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6. Cukup jelas.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

BAB II DESKRIPSI PROYEK

KONDISI LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA RELOKASI

Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

KAJIAN SISTEM DRAINASE KOTA BIMA NUSA TENGGARA BARAT

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

FISIK PRASARANA WILAYAH

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN II. 1. Umum Ujung Berung Regency merupakan perumahan dengan fasilitas hunian, fasilitas sosial dan umum, area komersil dan taman rekreasi. Proyek pembangunan perumahan ini dilaksanakan di atas lahan seluas 21.261 m 2. Tujuan dan kegunaan dari pembangunan proyek ini adalah : Memenuhi kebutuhan masyarakat akan perumahan yang sehat dan berwawasan lingkungan. Menunjang perkembangan wilayah Bandung Timur. Membangun dan menata wilayah perumahan sehingga menjadi perumahan yang teratur Gambar 2.1 Peta lokasi Ujung Berung Regency Tanpa Skala (Ujung Berung Regency, 2005) II. 2. Kondisi Fisik Wilayah II.2.1. Administratif Ujung Berung Regency secara administratif terletak di Kelurahan Pasir Jati, Kecamatan Ujung Berung, Kotamadya Bandung. Lokasi tersebut berada di sebelah timur Alun-Alun Ujung Berung dan dilewati oleh Sungai Cigending. Wilayah perencanaan pemukiman ini dibangun di area seluas 21261 m 2. Erika Herliana (15303020) II - 1

Lokasi perencanaan Ujung Berung Regency berbatasan dengan : - Sebelah utara : Kelurahan Pasir Wangi - Sebelah barat : Perkampungan Cigending - Sebelah selatan : Komplek Neglasari II dan Perkampungan Sukagalih - Sebelah timur : Komplek Neglasari II dan Perkampungan Bungur II.2.2. Topografi Wilayah Secara umum lokasi Ujung Berung Regency berada pada lahan persawahan pada ketinggian 696.5-707 m dari permukaan laut (dpl). Daerah ini memiliki kemiringan rata-rata berkisar antara 1.5-4 %. II.2.3. Iklim dan Curah Hujan Iklim adalah keseluruhan syarat atmosfer yang memungkinkan kelangsungan hidup manusia, hewan, dan tumbuhan. Seperti pada umumnya iklim dan curah hujan di Bandung, iklim dan curah hujan wilayah Ujung Berung Regency, dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembab. Namun dengan semakin pesatnya pembangunan akhir-akhir ini, yang secara langsung maupun tidak langsung mengakibatkan terjadinya perubahan tata guna lahan (dari lahan kosong menjadi lahan terbangun serta penebangan tanaman di pinggir jalan) dan meningkatnya kuantitas kendaraan bermotor mengakibatkan suhu udara semakin meninggi. Namun demikian apabila dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya, iklim di Kota Bandung berdasarkan data iklim yang digunakan dari Stasiun Klimatologi BMG Bandung periode 1995-1999, suhu udara rata-rata adalah 26.2 0 C dan nilai maksimum tercapai pada Bulan Oktober yaitu 33.2 0 C, sedangkan nilai minimum tercapai pada Bulan Agustus yaitu 21.5 0 C dengan curah hujan rata-rata berkisar 205.2 mm/bulan dan jumlah hari hujan rata-rata berkisar 13.9 hari/bulan, seperti dapat dilihat pada Tabel 2.1. II.2.4 Kondisi Hidrologi II.2.4.1 Air Permukaan Keadaan topografi di rencana tapak proyek memungkinkan terbentuknya dua pola aliran saluran drainase, yaitu ke arah utara melalui selokan dan ke arah selatan melalui selokan, kedua saluran bergabung di daerah sekitar Jl. Raya Ujung Berung untuk Erika Herliana (15303020) II - 2

kemudian menuju arah selatan masuk ke Sungai Cigending, sedangkan Sungai Cigending bermuara ke Sungai Citarum. Sungai ini dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk persawahan. Tabel 2.1 Curah Hujan dan Hari Hujan Ujung Berung Regency (Stasiun BMG Bandung, 1999) Bulan Curah Hujan (mm) Hari Hujan (hari) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 371 322 217 271 244 94 87 115 113 149 202 257 23 19 18 17 14 8 7 8 9 11 15 18 Total 2442 167 II.2.4.2. Air Tanah Kedalaman muka air tanah di daerah perencanaan adalah 20 m di bawah permukaan tanah akan tetapi air tanah yang diambil sebagai sumber air minum pada kedalaman 50 m. II.2.5. Kependudukan Sebagian besar penduduk di sekitar lokasi perencanaan terdiri dari buruh tani (sawah), pemilik sawah, karyawan, sewa kendaran roda dua (ojeg), buruh bangunan, pembuka jasa, PNS dan sebagainya. Mayoritas penduduk beragama Islam dan sisanya beragama Non Islam (Kristen Protestan dan Katolik), sehingga norma yang berlaku di masyarakat baik norma susila maupun norma sosial pada umumnya lebih bersifat islami. Daerah di sekitar lokasi studi merupakan daerah pertanian (sawah non irigasi) dan perumahan atau pemukiman penduduk Erika Herliana (15303020) II - 3

perkotaan, sehingga dengan adanya rencana perumahan maka nilai-nilai budaya yang ada tidak terpengaruh. II.2.6. Rencana Tapak Jumlah rumah yang dibangun di perumahan ini sebanyak 141 rumah, yang terbagi dalam beberapa tipe rumah. Adapun tipe rumah yang ada di Ujung Berung Regency adalah : Tabel 2.2 Data Komponen Rumah Ujung Berung Regency (Ujung Berung Regency, 2005) No. Tipe Bangunan Luas Kavling (m 2 ) Jumlah Luas Total (m 2 ) 1. 36 72 69 4968 2. 38 105 21 2205 3. 50 105 51 5355 Selain rumah yang akan dibangun, kawasan perumahan ini juga dilengkapi dengan komponen-komponen pendukung untuk berbagai keperluan, yaitu : Sarana dan prasarana yang terdiri dari : - Ruang terbuka hijau : 6696 m 2 (31.15 %) - Fasilitas sosial dan umum : Fasilitas peribadatan : 252 m 2 (1.18 %) Fasilitas pendidikan : 74.4 m 2 (0.35 %) Fasilitas keamanan : 66.68 m 2 (0.31 %) Fasilitas olah raga : 176.875 m 2 (0.83 %) Bangunan komersil : 325 m 2 (1.53 %) II.3. Fasilitas Sosial Peribadatan Fasilitas peribadatan yang akan dibangun adalah masjid, sebanyak 1 unit. Pendidikan Fasilitas pendidikan yang akan dibangun adalah 1 unit bangunan Taman Kanak-Kanak. Erika Herliana (15303020) II - 4

Komersil Pihak pengembang telah merencanakan untuk membangun fasilitas komersil antara lain dengan membangun gedung perbelanjaan dan rumah toko yang direncanakan sebanyak 1 unit. Fasilitas Olah Raga Pihak pengembang akan membangun sarana olah raga berupa 1 unit gedung olah raga (GOR). Fasilitas Keamanan Pihak pengembang akan membangun fasilitas keamanan berupa pos satpam. Jaringan Listrik Kebutuhan energi listrik direncanakan akan dipenuhi oleh jaringan distribusi PLN Distribusi Jawa Barat Cabang Ujung Berung. Fasilitas jaringan listrik setiap bangunan sebesar 900 Watt. Jaringan Telekomunikasi Kebutuhan akan layanan jasa telekomunikasi direncanakan akan dipenuhi oleh PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM). II.4. Fasilitas Sanitasi Lingkungan Air Bersih Kebutuhan akan air bersih bagi penduduk Ujung Berung Regency direncanakan akan dipenuhi dari sarana pompa air listrik dengan kedalaman 20-50 m, penyediaan Water Torn dan Tank 500 liter. Air Buangan Air buangan yang berasal dari WC disalurkan ke dalam septic tank. Sedangkan air buangan yang berasal dari kamar mandi, bekas cucian dibuang melalui selokan yang berada di depan atau belakang rumah. Drainase Untuk mengendalikan aliran air larian dari air hujan maka dibangun drainase menggunakan pasangan batu kali, batako, cor setempat dan pre-cast yang Erika Herliana (15303020) II - 5

ditempatkan sepanjang jalan ataupun dibelakang rumah mengikuti kontur. Perencanaan sistem drainase di lokasi juga mengaitkan dengan Sungai Cigending di sebelah selatan tepatnya di sekitar Jalan Raya Ujung Berung yang akan bermuara ke Sungai Citarum. Persampahan Sistem pembuangan sampah yang ada di Ujung Berung Regency menggunakan bak-bak sampah yang disediakan oleh masing-masing pemilik rumah. Kemudian oleh petugas kebersihan di lingkungan perumahan diangkut ke Tempat Penampungan Sementara (TPS). Selanjutnya dari TPS diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh petugas dari Dinas Kebersihan. Lokasi TPS didasarkan pada pertimbangan : Strategis dan tidak mengganggu estetika lingkungan. Diupayakan tidak menghembuskan bau terhadap perumahan penduduk, untuk ini perlu pertimbangan posisinya terhadap arah angin yang biasa bertiup. Erika Herliana (15303020) II - 6