BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis transportasi saat ini semakin meningkat, salah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diberikan antara satu penyedia jasa (service provider) dengan pemberi jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak sekali kategori yang telah disebutkan diatas tersedia pula di kota ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas diberbagai tempat, tidak heran jika manusia selalu membutuhkan sarana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Cipaganti Citra Graha Tbk (Cipaganti Group

BAB I PENDAHULUAN. Bandung sebagai Ibu Kota Jawa Barat dan sebagai kota ketiga terbesar di

BAB I PENDAHULUAN 1.6 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa tahun terakhir kondisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia bisnis sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Sebagai kota besar

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh masing masing travel untuk menarik para konsumennya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Panjaitan dkk, 2010:01)

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan karyawan sebagai ujung tombak perusahaan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. belakangan ini sangat menunjukan perkembangan yang sangat berarti, hal ini terlihat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan andalan utama dalam menghasilkan devisa di berbagai negara. Kota

BAB 1 PENDAHULUAN. internet dikawasan Asia, khususnya Indonesia. Diskominfo mencatat bahwa

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pengiriman barang telah menjadi kebutuhan utama setiap individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. para pembelian hingga purna pembelian (unikom.ac.id). Dewasa ini masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi persaingan yang ketat (Jurnas, 2013). Persaingan ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk dari desa ke kota,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Cipaganti

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini

BAB V PENUTUP. 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perkembangan globalisasi saat ini yang sejalan dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. penghematan energi. Saat ini pemerintah Indonesia dengan segala kebijakan yang

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pariwisata maupun budaya membutuhkan jasa transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang akan selalu berusaha untuk terus memenuhi kebutuhannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Selama 1 tahun terakhir terjadi kenaikan dan penurunan jumlah konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. sedangkan merek menjelaskan pada spesifikasi pelanggannya. Merek (brand)

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan kepuasan bagi konsumennya. Perusahaan dapat menjadi pemenang

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Menurut data dari BPS.go.id, jumlah pertumbuhan penduduk DKI Jakarta dari

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Baraya Travel

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya lebih

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan seringkali tidak sejalan dengan keadaan yang terjadi dilapangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia yang semakin maju mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diperlukan. Contoh saja jasa transportasi yang dimana dahulu orang orang sangat

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan restoran dunia siap saji di Indonesia saat ini semakin pesat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat serta

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, dan Lokasi Perusahaan Gambar 1.

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat ditandai dengan adanya berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pun berkembang dengan pesat. Industri telekomunikasi berkembang megikuti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambara Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PERUMUSAN MASALAH

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

Lampiran 1 Jumlah Pengguna Tahun 2012

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan para kompetitornya dengan menerapkan strategi atau metode pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini perusahaan industri sepeda motor di indonesia semakin

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan transportasi dalam berbagai kegiatannya seperti bekerja,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pemasaran berbagi macam produk

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, industri pariwisata telah menjadi sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. ingin ditujunya. Seperti kemudahan bertransportasi pada saat ini sudah hampir dapat

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pasar tradisional maupun pasar modern, yang menjual produk dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh strategi harga dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pembangunan ekonomi negara kita masa kini dan masa

BAB II HASIL SURVEY. mobil bekas dengan nama Cipaganti Motor oleh Andianto Setiabudi pada tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan kajian pustaka yang berupa uraian-uraian teori, hasil

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis travel atau jasa transportasi khususnya di kota Bandung kini

BAB 1 PENDAHULUAN. memproduksi barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar dan bervariasi. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. yang lama apabila perusahaan tidak mampu memasarkan produk baik barang

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan perusahaan adalah orientasi pelanggan atau customer

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks dalam kegiatan pemasaran, sebab dengan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis transportasi saat ini semakin meningkat, salah satunya adalah bisnis transportasi berupa travel. Hal ini dikarenakan kebutuhan masyarakat akan jasa transportasi travel pun semakin meningkat. Disisi lain, masyarakat pun menginginkan pelayanan jasa travel yang nyaman, tepat waktu, ramah, dan ekonomis, baik dari segi kualitas dan kuantitas. Meningkatnya perusahaan jasa travel, secara tidak langsung dapat membuat perusahaanperusahaan tersebut bersaing sebagai perusahaan yang mampu menciptakan suatu merek yang baik dimata masyarakat. Definisi merek menurut American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:258) adalah sebagai berikut : Merek adalah produk atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bisa lebih bersifat simbolis, emosional, atau tidak nyata berhubungan dengan apa yang dipresentasikan merek. Setiap perusahaan berusaha menciptakan merek agar berada di benak konsumen, begitu pula dengan perusahaan travel yang berusaha untuk menciptakan citra merek yang baik dimata masyarakat. Aaker dalam Alma (2008:148) menyatakan bahwa citra merek adalah sekumpulan asosasi merek yang terbentuk dan melekat di benak konsumen. Citra merek merupakan persepsi dalam bentuk asosiasi yang terbentuk oleh konsumen terhadap suatu merek. 1

2 Citra merek dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Masyarakat memperhatikan merek dalam memilih jasa transportasi yang akan mereka gunakan, dimana masyarakat akan lebih memilih perusahaan yang mereknya lebih dikenal oleh mereka dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Setiap perusahaan travel perlu memperhatikan dan berusaha menjadikan citra merek mereka lebih baik daripada perusahaan pesaing lainnya agar menarik minat masyarakat menggunakan jasa travel yang ditawarkan. Adapun perusahaanperusahaan travel di Bandung yang tengah bersaing diantaranya Cipaganti Travel, X-Trans Travel, City-Trans Travel, Day Trans Travel, dan Baraya Travel dengan data pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 : Perusahaan Travel di Bandung Nama Tahun Berdiri Jumlah Cabang Cipaganti Travel 4 kantor cabang / outlet di 2002 wilayah Bandung priangan (Bandung, Cirebon, Tasikmalaya) dan Jabodetabek serta bandara Soekarno-Hatta. X-Trans Travel 2005 13 di Jakarta dan 7 di Bandung, City-Trans Travel 2008 6 di Jakarta dan 3 di Bandung Day Trans Travel 2006, diakuisisi oleh PT. Panorama 15 di Jakarta dan 3 di Bandung Transportasi tahun 2009 Baraya Travel 2009 8 di Jakarta dan 4 di Bandung (Sumber : Hasil pra-penelitian, 2011)

3 Perusahaan-perusahaan travel tersebut pasti memperhatikan keberadaan dirinya di mata masyarakat dengan menampilkan citra merek yang baik di mata masyarakat, begitu pula dengan Day Trans Travel yang ingin mempunyai citra merek yang bagus di mata konsumennya dan di mata masyarakat pada umumnya. Day Trans Travel merupakan perusahaan penyedia pelayanan jasa transportasi darat, pengantaran barang ringan yang didirikan pada tahun 2006 oleh Anjas dan Yongki, namun pada Oktober 2009 Day Trans Travel diakuisisi oleh PT. Panorama Transportasi, TBK. Bermula dari 10 unit armada dengan 36 keberangkatan per hari, kini Day Trans Travel mengoperasikan lebih dari 80 armada yang mampu melayani 280 jadwal keberangkatan setiap hari dengan total kapasitas lebih dari 3500 penumpang per harinya. Day Trans Travel menawarkan 3 pelayanan jasa yaitu Day Trans Shuttle adalah layanan angkutan penumpang antar kota dengan beberapa cabang di berbagai lokasi strategis. Day Trans Travel adalah layanan angkutan penumpang antar kota yang menggabungkan unsur wisata. Terdapat lebih dari 10 pilihan perjalanan yang menjangkau beragam tempat wisata populer di masing-masing kota, dan Day Trans Courier adalah layanan pengiriman paket point to point sampai di kota tujuan di hari yang sama, selanjutnya barang dapat diambil sendiri di cabang Day Trans Travel terdekat dengan biaya pengiriman berdasarkan volume barang. Day Trans Travel memiliki 15 cabang di Jakarta dan 3 cabang di Bandung yang berada di daerah Cihampelas yang melayani rute dari atau ke : Blora, Karet, Pancoran, Tebet, Grogol, Jatiwaringin, dan Poins Square, kemudian outlet yang

4 berada di Dipatiukur yang melayani rute dari atau ke : Sarinah, Fatmawati, Senayan City, fx lifestyle X center, Plaza Atrium, Hotel Acacia, Pulomas Meruya Ilir, dan Kebon Jeruk-Binus. Satu cabang lagi berada di daerah Pasteur yang merupakan cabang lintasan dari Cihampelas dan Dipatiukur, di Pasteur melayani semua rute ke Jakarta. Kantor cabang pusat Day Trans Travel Bandung berada di Cihampelas, dan dengan adanya penambahan rute, maka Day Trans Travel membuat cabang Day Trans Travel di Dipatikur dengan lokasi dekat lampu merah Simpang Dago dengan akses dua jalur mobil lebih memberikan kemudahan penumpang untuk menuju lokasi tersebut, konsep ini membuat jumlah pelanggan per-bulan dan omset penjualan seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 1.2 : Tabel 1.2 Jumlah Penumpang per-bulan setelah Day Trans Travel diakuisisi oleh PT. Panorama Transportasi (sampai Agustus 2011) Bulan Jumlah Penumpang (perbulan) tahun 2009 Banyaknya Penumpang Jumlah Penumpang (perbulan) tahun 2010 Jumlah Penumpang (perbulan) tahun 2011 Januari 2.898 4.113 Februari 2.876 4.828 Maret 1.598 4.796 April 4.347 4.560 Mei 3.720 4.559 Juni 3.376 4.393 Juli 4.704 4.210 Agustus 4.931 3.905 September 3.690 Oktober 766 3.897 November 965 3.717 Desember 1.026 4.337 (Sumber: Data Day Trans Travel Dipatiukur 2009-2011)

5 berikut : Data pada Tabel 1.2 apabila di masukan ke dalam grafik adalah sebagai Jumlah Penumpang 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Periode (Bulan) Gambar 1.1 : Grafik Perubahan Penumpang Day Trans Travel Tahun 2009-2011 Grafik di atas menunjukkan bahwa pada awal tahun 2011, penumpang Gambar 1.1 menunjukkan bahwa DayTrans Travel mengalami fluktuasi, walaupun tidak begitu signifikan, tetapi itu menandakan bahwa pihak Day Trans Travel belum mampu mempertahankan atau bahkan meningkatkan jumlah penumpang, walaupun penambahan rute merupakan salah satu strategi menarik konsumen agar menggunakan jasa Day Trans Travel, namun strategi ini belum secara optimal menjadikan citra merek Day Trans Travel baik di mata konsumen, buktinya grafik di atas lebih menunjukkan penurunan penumpang tiap bulannya. Peneliti juga melakukan wawancara langsung dengan Bapak Andryan selaku Manajer Area Kota Bandung sebagai data pendukung permasalahan di atas. Berdasarkan hasil wawancara awal dapat dikemukakan beberapa masalah yang menyangkut citra merek Day Trans Travel Bandung, yaitu:

6 1. Penambahan rute menjadi strategi pihak Day Trans Travel agar Day Trans Travel diminati konsumen, pihak Day Trans berharap calon konsumen dapat menjadi konsumen tetap pengguna Day Trans Travel, akan tetapi karena masih kurangnya tingkat komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak Day Trans Travel kepada konsumen atau calon konsumen serta masyarakat secara luas, sehingga masih banyak masyarakat yang belum tahu atau bahkan tidak tahu sama sekali mengenai Day Trans Travel. 2. Banyaknya konsumen yang masih tertarik terhadap promosi dari pesaing. Para pesaing memberikan berbagai promosi yang menarik bagi masyarakat seperti diskon harga promo yang besar, bonus pada produk tertentu, berbagai hadiah menarik dan sebagainya. Hal ini menyebabkan konsumen sering terpengaruh promosi tersebut dan melakukan penggunaan jasa travel yang berpindah-pindah untuk mencari promosi yang paling menguntungkan bagi konsumen tersebut. Day Trans Travel berupaya melakukan berbagai cara untuk menciptakan citra merek yang baik di mata masyarakat dan konsumen pada khususnya, namun apabila dibandingkan dengan para pesaingnya, citra merek Day Trans Travel masih kalah. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil survey mengenai pandangan masyarakat khususnya para pengguna jasa travel mengenai Day Trans Travel yang dilakukan oleh penulis melalui media kuisioner yang disebarkan pada 30 orang pengguna jasa travel di beberapa counter Day Trans Travel di kota Bandung untuk mendukung data pada Tabel 1.2.

7 Adapun hasil survey tersebut ditunjukkan pada Gambar 1.2 sebagai seba berikut: 30 20 19 22 21 24 11 8 9 6 20 24 10 10 0 6 Kurang Baik Baik Gambar 1.2 : Pandangan Responden mengenai citra Day Trans Travel (sumber : Hasil pra-penelitian, 2011) Gambar 1.2 merupakan merupak hasil survey yang dilakukan penulis kepada k 30 orang responden. Diagram pertama pada Gambar 1.2 menggambarkan ketepatan waktu Day Trans Travel, Travel, dimana 21 orang responden menyatakan bahwa ketepatan waktu Day Trans Travel masih kurang baik. Diagram iagram kedua pada Gambar 1.2 menggambarkan iklan dan promosi yang dilakukan Day Trans Travel,, dimana 18 orang responden menyatakan bahwa iklan dan promosi yang dilakukan Day Trans Travel masih kurang baik, sehingga masyarakat pun menjadi tidak kenal baik dengan Day Trans Travel. Diagram ketiga pada Gambar 1.2 menjelaskan tentang pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen, konsumen dimana 21 orang menyatakan bahwa pelayanan yang dilakukan Day Trans Travel kepada konsumen pun masih kurang

8 baik. Diagram lainnya para responden pun menyatakan bahwa informasi, relationship, dan event marketing yang dilakukan oleh Day Trans Travel pun masih kurang baik. Hasil survey pra-penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan pula perbandingan Day Trans Travel dengan perusahaan travel lainnya di mata masyarakat, hasil pra-penelitian tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.3 : 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 13 7 17 10 53 20 8 22 18 32 14 16 6 32 4 11 13 13 44 47 Brand Image Service Quality Marketing Communication Customer Satisfication Baraya Travel CityTrans Travel X-Trans Travel DayTrans Travel Cipaganti Travel Gambar 1.3 : Diagram Perbandingan Perusahaan Travel (sumber : Hasil pra-penelitian, 2011) Pada Gambar 1.3 dijelaskan pendapat responden mengenai perbandingan antara DayTrans Travel dengan pesaingnya, dimana DayTrans Travel masih kalah bersaing dengan perusahaan travel lainnya, baik dari Citra merek, Service Quality, Marketing Communication, & Customer Satisfication. Adapun Cipaganti Travel yang menduduki posisi pertama sebagai perusahaan travel terbaik dan melekat di hati konsumen. Berdasarkan Gambar 1.3 terlihat bahwa Citra Merek dan Marketing Communication di Day Trans Travel sangat buruk.

9 DayTrans Travel sebagai perusahaan yang menyediakan layanan jasa transportasi selalu berusaha selalu memperhatikan 7P tersebut terutama pada hal orang (People) dalam berkomunikasi dan memberikan pelayanan dengan tujuan untuk mendapatkan citra merek yang baik di mata masyarakat sehingga pada akhirnya dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Berdasarkan Gambar 1.3, terlihat bahwa citra merek DayTrans Travel di mata konsumen masih kurang baik, hal ini disebabkan oleh kurangnya ketepatan waktu, buruknya pelayanan, iklan, promosi, terutama informasi yang diberikan, kemudian karena kurangnya event yang diselenggarakan yang melibatkan masyarakat (dalam hal ini penumpang) sehingga dapat menarik perhatian mereka. Semua permasalahan tersebut termasuk ke dalam permasalahan komunikasi pemasaran terpadu yang kurang baik. adalah : Definisi komunikasi pemasaran menurut Kotler dan Keller (2009:172) Sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Intinya, komunikasi pemasaran merepresentasikan suara perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen. Adapun definisi komunikasi pemasaran terpadu menurut American Association of Advertising Agencies, komunikasi pemasaran terpadu yaitu konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah rencana komprehensif (Kotler & Keller, 2009:174). Sesuai dengan fenomena diatas, peneliti menduga bahwa komunikasi pemasaran yang dilakukan pihak DayTrans Travel masih kurang dan belum

10 optimal, hal ini menyebabkan citra merek DayTrans Travel pun masih kurang bagus, oleh karena itu, dengan memperhatikan berbagai permasalahan dan informasi di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh komunikasi pemasaran terpadu terhadap citra merek pada Day Trans. Maka penulis mengajukan usulan penelitian yang diberi judul : Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu terhadap Citra merek DayTrans Travel Bandung (Survey pada Pemegang Day Trans Addict Member). 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, citra merek DayTrans Travel di mata konsumen masih kurang baik, hal ini disebabkan oleh kurangnya ketepatan waktu, buruknya pelayanan, iklan, promosi, terutama informasi yang diberikan, kemudian karena kurangnya event yang diselenggarakan yang melibatkan masyarakat (dalam hal ini penumpang) untuk dapat menarik perhatian konsumen. Seluruh permasalahan tersebut termasuk ke dalam permasalahan komunikasi pemasaran terpadu yang kurang baik. Oleh karena itu, penulis menarik rumusan masalah untuk dapat memfokuskan penelitian ini, hal ini dibuat agar penelitian tidak menyimpang dari arah tujuan penelitian. Rumusan masalah tersebut yaitu : 1. Bagaimana gambaran komunikasi pemasaran terpadu pada PT. DayTrans Travel Bandung.

11 2. Bagaimana gambaran citra merek PT. DayTrans Travel Bandung. 3. Seberapa besar pengaruh komunikasi pemasaran terhadap citra merek pada PT. DayTrans Travel Bandung. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui gambaran komunikasi pemasaran terpadu pada PT. DayTrans Travel Bandung. 2. Untuk mengetahui gambaran citra merek PT. DayTrans Travel Bandung dimata masyarakat. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi pemasaran terhadap citra merek di PT. DayTrans Travel Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Dengan dilaksanakan penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat sejalan dengan tujuan penelitian. Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : Kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu manajemen khususnya manajemen pemasaran yang berkaitan dengan komunikasi pemasaran terpadu dan citra merek.

12 2. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu masukan bagi perusahaan terkait yaitu PT. DayTrans Travel yang menyediakan jasa transportasi serta diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memperbaiki komunikasi pemasaran terpadu sehingga dapat meningkatkan citra merek DayTrans Travel di mata masyararakat khususnya para konsumen dan member DayTrans Addict.