BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Kesehatan RI,Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis,Jakarta: 2008

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Rekam Medis mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan di rumah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN. aktif dalam mewujudkan derajat kesehatanyang optimal, dalam hal bidang

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang ditemukan seperti berbagai peralatan canggih dibidang

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

BAB I PENDAHULUAN. mengutamakan kepentingan pasien. Rumah sakit sebagai institusi. pelayanan kesehatan harus memberikan pelayanan yang bermutu kepada

BAB I PENDAHULUAN. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 SUHERI PARULIAN GULTOM ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSD KOTA TIDORE KEPULAUAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan bisa menjalani aktifitas kehidupannya dengan baik.

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

HUBUNGAN PERILAKU DOKTER TERHADAP KELENGKAPAN RESUME MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DR. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang terus mengalami perkembangan adalah rumah sakit.rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. luas terhadap perkembangan sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat. Dengan semakin majunya pendidikan masyarakat ditambah dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran pengetahuan..., Angginia Nita Lubis, FKM UI, 2009

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. PERMENKES RI Nomor: 159b/Menkes/Per/II/1988 disebutkan bahwa setiap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga

Kelengkapan Resume Medis dan Kesesuaian Penulisan Diagnosis Berdasarkan ICD-10 Sebelum dan Sesudah JKN di RSU Bahteramas

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis pasal 1 ayat 3 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

Risdian Nur Khayatur Rohman (Prodi D3 PMIK STIKes Buana Husada Ponorogo)

BAB I PENDAHULUAN. penduduk agar dapat terwujudnya derajat kesehatan yang optimal. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I. Sistem Manajemen Pelayanan Rumah Sakit dengan Sistem Manajemen. Pelayanan yang baik, harus memperhatikan keselamatan pasien, dapat

BAB I PENDAHULUAN. sakit adalah data atau informasi dari rekam medik yang baik dan lengkap. Indikator

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, masyarakat kini sudah mengerti

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Friedrich Ebert Stiftung ( Paham JKN Jaminan Kesehatan

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih pengetahuan dan

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi profesional baik di bidang teknik medis maupun. dilaksanakan surat persetujuan tindakan kedokteran.

BAB I PENDAHULUAN. dan penelitian serta mencakup berbagai tindakan maupun disiplin medis.

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

Tinjauan Ketidaklengkapan Pengisian Resume Medis Di RS. X, Mei - Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah asuransi kesehatan. Hal ini dapat dilihat dengan semakin

PENGARUH WAKTU TUNGGU PETUGAS PELAYANAN REKAM MEDIS TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RSUD. DR. R. M. DJOELHAM BINJAI TAHUN 2015

SKRIPSI HUBUNGAN KELENGKAPAN RESUME MEDIS RAWAT INAP DAN KECEPATAN PENAGIHAN KLAIM ASURANSI DI RUMAH SAKIT PRIKASIH JAKARTA.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan ditetapkan dalam suatu sistem yang kita kenal dengan sistem. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dalam pelayanan kesehatan yang lebih bermutu. Adapun salah satu upaya dilakukan melalui suatu sistem jaminan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit serta pemulihan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit tersebut, maka terkena kewajiban menyelenggarakan. pelayanan rekam medis sesuai dengan PERMENKES RI No.

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. medis lainnya. Sedangkan menurut American Hospital Assosiation rumah sakit

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

PENGARUH SIKAP PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR PEMERIKSAAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM HERNA MEDAN TAHUN 2015

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Klasifikasi dan kodefikasi penyakit, Aspek hukum dan etika profesi, Manajemen rekam medis & informasi kesehatan, Menjaga mutu rekam

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU no 44 tahun 2009 tentang rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit mempunyai tugas dan fungsi yaitu dimana tugas rumah sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan secara perorangan dan fungsi dari rumah sakit adalah penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberi pelayanan kesehatan, dan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan. Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit (Widjaya, 2014). Rumah sakit sangat erat hubungannya dengan bagian rekam medis. Rekam medis mempunyai bagian peranan penting dalam proses pelayanan dirumah sakit. Dijelaskan dalam PerMenKes No.269/MENKES/PER/III/2008, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan pengobatan, 1

tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik. Rekam medis pasien rawat inap menurut Permenkes no. 269/Menkes/Per/III/2008, bab II pasal 3 ayat (2) adalah ringkasan pulang (discharge summary). Kelengkapan ringkasan pulang harus sangat diperhatikan karena dipergunakan untuk menjamin kontinuitas pelayanan medis, bahan penilaian staf medis, dan untuk memenuhi permintaan pihak penjamin salah satunya asuransi. Berdasarkan pedoman penyelenggaraan dan prosedur rumah sakit di Indonesia Revisi II (2006). Rekam medis harus dibuat segera dan dilengkapi seluruhnya setelah pasien menerima pelayanan dengan ketentuan setiap tindakan konsultasi yang dilakukan terhadap pasien, selambat-lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam harus ditulis dalam lembaran rekam medis. Pengembalian rekam medis adalah sistem yang cukup penting diunit rekam medis, karena pengembalian rekam medis dimulai dari rekam medis tersebut berada di ruang rawat sampai dengan rekam medis kembali keunit rekam medis sesuai dengan kebijakan batas waktu pengembalian 2 x 24 jam. Berdasarkan hasil observasi analisis kelengkapan pengisian dan pengembalian rekam medis rawat inap rumah sakit. Tabulasi silang waktu pengembalian dan kelengkapan berkas rekam medis rawat inap, berkas rekam medis yang tepat waktu pengembaliannya diisi tidak lengkap yaitu sebanyak 24 berkas rekam medis atau (42%) jumlah 57 rekam medis, sedangkan tidak tepat waktu

pengembaliannya tetapi diisi dengan tidak lengkap sebanyak 43 berkas rekam medis atau (31%) jumlah 138 rekam medis (Supriyanto, 2013). Berdasarkan hasil observasi pengaruh kelengkapan resume medis terhadap ketepatan pengembalian rekam medis rawat inap kelengkapan resume medis yang tepat waktu pengembalian, yang lengkap 2 (5%) dan tidak lengkap 38 (95%), dan ketepatan pengembalian terhadap kelengkapan resume medis diperoleh 0 (0%) resume medis yang lengkap kembali secara tepat waktu (Eriyanti, 2013). Hasil observasi awal 10 rekam medis, dimana kelengkapan resume medis terhadap ketepatan pengembalian rekam medis rawat inap bagian interna di RSU Bahteramas Kota Kendari yaitu yang lengkap 4 (40%), tidak lengkap 6 (60%) dan ketepatan pengembalian rekam medis terhadap kelengkapan resume yang kembali dengan tepat waktu dari ruang rawat inap ke unit rekam medis yaitu 2 (20%) dan yang tidak tepat waktu yaitu 8 (80%). Keterlambatan pengembalian rekam medis rawat inap bagian interna di RSU Bahteramas Kota Kendari sering terjadi, pengembalian rekam medis melebihi batas waktu yang telah ditentukan yaitu 2 x 24 jam setelah pasien pulang rawat. Hal ini terjadi karena kelengkapan resume medis yang di miliki RSU Bahteramas Kota Kendari masih belum terisi dengan lengkap. Kelengkapan tersebut dapat dilihat terisinya semua data penting yang terdapat pada resume medis. Jika terjadi ketidaktepatan pengembalian rekam medis dari ruang rawat inap ke unit pengelolaan rekam medis, maka sistem pelayanan juga akan terhambat dan terganggu, sehingga waktu tunggu pasien yang ingin mendapatkan pelayanan

menjadi lama. Sehingga hal tersebut dapat mengganggu dalam pelayanan dan kualitas dari rumah sakit itu tersebut. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.269/MenKes/PER/III/2008, bab II pasal 3 ayat (2), ringkasan pulang (resume medis) harus dibuat dokter atau dokter gigi yang melakukan perawatan pasien. Isi ringkasan pada pasal 4 ayat (2) memuat : identitas pasien, diagnose masuk dan indikasi pasien dirawat, ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosa akhir, pengobatan dan tindak lanjut dan nama dan tanda tangan dokter atau dokter gigi yang memberikan pelayanan kesehatan. Ketidaktepatan pengembalian rekam medis dari ruang rawat inap ke instalasi rekam medis, dapat mengganggu pasien kontrol ulang, sehingga lama tunggu pasien untuk mendapatkan pelayanan menjadi lebih lama dan terganggu, sehingga akhirnya kualitas pelayanan dirumah sakit tersebut kurang efektif dan efisien.ketidaktepatan pengembalian rekam medis juga mengganggu didalam pengolahan data rekam medis tersebut, dikarenakan petugas belum mengisi datadata pasien dengan lengkap, sehingga menggangu dalam pembuatan pelaporan internal dan eksternal rumah sakit. Melihat uraian diatas, penulis tertarik unutk meneliti lebih lanjut tentang Hubungan Kelengkapan Resume Medis Terhadap Ketepatan Waktu Pengembalian Rekam Medis Rawat Inap Bagian Interna di RSU Bahteramas Kota Kendari Sulawesi Tenggara.

1.2 Perumusan masalah Berdasarkan masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada Hubungan Kelengkapan Resume Medis Terhadap Ketepatan Pengembalian Rekam Medis Pasien Rawat Inap Bagian Interna di Rumah Sakit Umum Bahteramas Kota Kendari Sulawesi Tenggara? 1.3 Pertanyaan Penelitian 1.3.1 Apakah resume medis pasien dari ruang rawat inap bagian interna sudah terisi lengkap di Rumah Sakit Umum Bahteramas Kota Kendari? 1.3.2 Apakah rekam medis pasien rawat inap bagian interna telah mengikuti ketetapan pengembalian yang telah di tentukan waktunya 2 x 24 jam di Rumah Sakit Umum Bahteramas Kota Kendari Sulawesi Tenggara? 1.3.3 Apakah ada hubungan kelengkapan resume medis terhadap ketepatan pengembalian rekam medis di Rumah Sakit Umum Bahteramas Kota Kendari Sulawesi Tenggara? 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum Mengetahui hubungan kelengkapan resume medis terhadap ketepatan pengembalian rekam medis pasien rawat inap bagian interna di Rumah Sakit Umum Bahteramas Kota Kendari Sulawesi Tenggara. 1.4.2 Tujuan khusus a. Mengidentifikasi kelengkapan resume medis pasien rawat inap bagian interna di Rumah Sakit Umum Bahteramas Kota Kendari Sulawesi Tenggara.

b. Identifikasi waktu ketepatan pengembalian rekam medis pasien rawat inap bagian interna di Rumah Sakit Umum Bahteramas Kota Kendari Sulawesi Tenggara. c. Menganalisa hubungan kelengkapan resume medis terhadap ketepatan pengembalian rekam medis pasien rawat inap bagian interna di Rumah Sakit Umum Bahteramas Kota Kendari. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Rumah Sakit Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pembuat kebijakan rumah sakit pada umumnya, dan pelayanan medik rawat inap khususnya, agar lebih ditingkatkan kedisiplinan dalam ketepatan pengembalian rekam medis. 1.5.2 Bagi Fakultas Manajemen Informasi Kesehatan Memberikan konstribusi dalam pengembangan studi bidang Manajemen Informasi Kesehatan, Sekaligus digunakan sebagai bahan referensi atau bacaan bagi peneliti di masa yang akan datang. 1.6 Ruang Lingkup Masalah Penelitian ini di lakukan di Rumah Sakit Umum Bahteramas Kota Kendari Sulawesi Tenggara untuk mengetahui hubungan kelengkapan pegisian resume medis terhadap ketepatan pengembalian rekam medis pada bulan Desember 2015. Metode yang di gunakan adalah metode kuantitatif terhadap resume medis dengan melihat kelengkapan. Faktor-faktor yang diteliti oleh peneliti dalam kelengkapan pengisian resume medis meliputi kelengkapan,

identifikasi pasien, catatan laporan yang penting, autentikasi dan catatan yang baik dan Prosedur utama Populasi penelitian adalah Berkas rekam medis pasien pulang dari bulan Desember sebanyak 684 berkas rekam medis. Menentukan besar sampel menggunakan teknik Systematic Random Sampling Dalam hal ini yang dipilih berkas rekam medis yang berjumlah 159 berkas rekam medis. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chisquare.