PERATURAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.01-HC TAHUN 1987 TENTANG PENDAFTARAN CIPTAAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA,

dokumen-dokumen yang mirip
UNDANG-UNDANG HAK CIPTA

DIREKTUR JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK CIPTA

INTISARI HAK CIPTA. UU No 28 Tahun 2014

: /2 /0 04

LEGAL ASPEK PRODUK TIK IMAM AHMAD TRINUGROHO

Diperiksa oleh: Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian, dan Kerja Sama Tanggal:

TATA CARA PENDAFTARAN HAK CIPTA ONLINE (VIA SENTRA HKI STKIP PGRI BANGKALAN) By: Dian Eka Indriani

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/23/2014 nts/epk/ti-uajm 2

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. M6. Peraturan & Regulasi 2

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kuesioner Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Buku Panduan Permohonan Hak Cipta bagi Sivitas Akademika IPB

Hak Cipta Program Komputer

L E M B A R A N - N E G A R A R E P U B L I K I N D O N E S I A. Presiden Republik Indonesia,

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pada uraian dari Bab I (satu) sampai Bab IV (empat) skripsi ini,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

3/21/2012 copyright 3

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1987 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1982 TENTANG HAK CIPTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Tentang: PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1982 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1982 TENTANG HAK CIPTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1982 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1982 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

HASIL WAWANCARA DENGAN DITJEN HKI. (Dengan Bapak Agung Damarsasongko) : Berapa lama jangka waktu perlindungan Hak Cipta?

HUKUM PENERBITAN BAHAN PUSTAKA. Oleh. Dewi Wahyu Wardani

Rudy Susatyo. Yogyakarta, 8 Agustus Oleh

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri, ilmu pengetahuan, kesusasteraan atau seni. 1 Hak atas kekayaan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DIREKTUR JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

DIREKTORAT TEKNOLOGI INFORMASI DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL MANUAL BOOK APLIKASI E-HAKCIPTA

TUGAS MATA KULIAH HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. (Intelectual Property Rights Law)

Etika Profesi dan Pengembangan Diri

Tinjauan Umum Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia Undang-Undang Hak Cipta atas Kekayaan Intelektual (termasuk program-program komputer) UU No.

BAB 8 PERLINDUNGAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM BIDANG TI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERLINDUNGAN TERHADAP HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

Dr. Tb. Maulana Kusuma Web: Gunadarma University

Pengantar Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

BAB I PENDAHULUAN. Istilah Intellectual Property Rights (IPR) diartikan sebagai Hak Milik

PR Ketiga Kelas X.4 Tgl 06 Agustus 2010 Mengenai UU Hak Cipta Posted by malikzeith - 16 Aug :28

BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU

PANDUAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI) DAN PATEN AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI TAHUN 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

HAK CIPTA. memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundangundangan

Buku Panduan Permohonan Hak Cipta bagi Sivitas AkademikaUNW

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK CIPTA DAN PROGRAM KOMPUTER Pengertian Hak Cipta dan Dasar Hukumnya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL: PENGERTIAN DAN MANFAAT BAGI LITBANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015

We ve made legal easy LegalPro.co.id 2016 LegalPro.co.id

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 untuk mendapatkan Keputusan dan/atau Tindakan Badan atau Pejabat Pemerintahan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

I. PENDAHULUAN. Pengaturan Hak Kekayaan Intelektual (selanjutnya disebut HKI) bukanlah hal

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini penggunaan komputer sudah memasuki hampir semua. bidang kehidupan, baik di kalangan perguruan tinggi, perkantoran,

BUKU PANDUAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Penerimaan Negara Bukan Pajak. Pengelolaan. Kantor Wilayah.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK CIPTA. karena berbeda tingakt pemahaman tentang istilah itu. Akibatnya di dalam

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PERMOHONAN, PEMERIKSAAN, DAN PENYELESAIAN BANDING MEREK

Hak Cipta. Pengertian Hak Cipta hak ekslusif untuk 1. mengumumkan, 2. memperbanyak, 3. memberi izin

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Cara Pemblokiran dan Pembukaan Pemblokiran Akses Sistem Administrasi Badan Hukum Perseroan Terbatas; Mengingat : 1. Undang-Undang Nom

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia,

I. PENDAHULUAN. invensi. Ciptaan atau invensi tersebut merupakan milik yang diatasnya melekat

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembar

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

2016, No penyelesaian sengketa di luar pengadilan, perlu mengatur mengenai mekanisme pemblokiran dan pembukaan pemblokiran akses sistem admini

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Kementerian Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

2016, No Hak Asasi Manusia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Pengangkatan, Perpindahan, Pemberhentian, dan Perpanjangan Masa Ja

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis hak atas kekayaan intelektual adalah karya cipta. Dalam

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PERMOHONAN, PEMERIKSAAN, DAN PENYELESAIAN BANDING MEREK

Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TENTANG MEREK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

L E M B A R A N - N E G A R A R E P U B L I K I N D O N E S I A. Presiden Republik Indonesia,

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5491); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang K

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lemb

MENTERI NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar

UU 12/1997, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1982 TENTANG HAK CIPTA SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1987

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Mengenai Hak Atas Kekayaan Intelektual. 1. Pengertian Hak atas Kekayaan Intelektual

Obligasi Kontraktual mungkin mendahului hak cipta normal Hak2 Pekerja didasarkan pada surat pernyataan dari pekerja Hak2 Siswa didasarkan pada

Transkripsi:

PERATURAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.01-HC.03.01 TAHUN 1987 TENTANG PENDAFTARAN CIPTAAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksananan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta perlu ditetapkan peraturan Menteri Kehakiman Republik Indonesia yang mengatur tentang Pendaftaran Ciptaan. Mengingat: 1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3217) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3362); 2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Organisasi Departemen; 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 124/M Tahun 1984 Tentang Pengangkatan Menteri Kehakiman Republik Indonesia; 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1984 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Memperhatikan : Surat Menteri Keuangan Nomor S-1168/MK.011/1987 tanggal 12 Oktober 1987. M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDAFTARAN CIPTAAN. BAB I PERMOHONAN PENDAFTARAN CIPTAAN Pasal 1 (1) Permohonanan pendaftaran ciptaan diajukan kepada Menteri Kehakiman melalui Direktur Patent dan Hak Cipta dengan surat rangkap dua, ditulis dalam bahasa Indonesia diatas kertas folio berganda. (2) Surat permohonan tersebut ayat (1) berisi : a. Nama, kewarganegaraan dan alamat pencipta; b. Nama, kewarganegaraan dan alamat Pemegang Hak Cipta; c. Nama, kewarganegaraan dan alamat kuasa; d. Jenis dan judul ciptaan; e. Tanggal dan tempat ciptaan diumumkan untuk pertama kali; f. Uraian ciptaan rangkap tiga. (3) Surat permohonan tersebut ayat (2) adalah sebagaimana terdapat dalam Lampiran I Peraturan Menteri ini. (4) Surat permohonan pendaftaran ciptaan hanya dapat diajukan untuk satu ciptaan. (5) Surat permohonan tersebut ayat (1) ditandatangani oleh pemohon atau pemohon-pemohon atau oleh kuasanya yang khusus dikuasakan untuk mengajukan permohonan tersebut

disertai contoh ciptaan atau penggantinya dan bukti tertulis yang menerangkan tentang kewarganegaraannya. (6) Lembar pertama dari surat, permoho nan tersebut ayat (1) dibubuhi meterai tempel Rp. 1.000.- (seribu rupiah). Pasal 2 (1) Nama dan alamat tersebut Pasal 1 ayat (2) harus ditulis dengan lengkap. (2) Apabila permohonan pendaftaran ciptaan diajukan atas nama lebih dari seorang atau suatu badan hukum, maka nama-nama pemohon harus ditulis semuanya, dengan menetapkan satu alamat pemohon. (3) Apabila pemohon adalah suatu badan hukum, maka pada surat permohonannya harus dilampirkan turunan resmi akta pendirian badan hukum tersebut. Pasal 3 (1) Apabila surat permohonan ditandatangani oleh seorang kuasa, maka surat permohonan tersebut harus dilampirkan Surat Kuasa. (2) Kuasa tersebut ayat (1) harus warga negara Republik Indonesia dan bertempat tinggal didalam wilayah Republik Indonesia. (3) Pada permohonan pendaftaran tersebut ayat (1) harus dilampirkan bukti yang menerangkan tentang kewarganegaraan Kuasanya. Pasal 4 Apabila pemohon tidak bertempat tinggal didalam wilayah Republik Indonesia, maka untuk keperluan permohonan pendaftaran ciptaan ia harus memilih tempat tinggal dan menunjuk seorang Kuasa didalam wilayah Republik Indonesia. Pasal 5 Kepada pemohon diberikan tanda terima yang berisikan nam a Pencipta, Pemegang Hak Cipta, nama Kuasa, jenis dan judul ciptaan, tanggal dan jam surat permohonan diterima, sebagaimana terdapat dalam Lampiran II Peraturan Menteri ini, sebagai bukti penyerahan permohonan pendaftaran ciptaan. Pasal 6 (1) Apabila surat permohonan pendaftaran ciptaan tidak memenuhi syarat-syarat tersebut pasal 1, pasal 2, pasal 3, pasal 4 dan pasal 12, Direktorat Patent dan Hak Cipta atas nama Menteri Kehakiman memberitahukan secara tertulis kepada pemohon agar supaya memenuhi syaratsyarat tersebut. (2) Apabila pemohon dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal pengiriman pemberitahuan tersebut ayat (1), ternyata tidak memenuhi atau melengkapi syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri ini maka permoho nannya menjadi batal demi hukum. Pasal 7 (1) Permohonan pendaftaran ciptaan yang telah memenuhi persyaratan tersebut pasal 1, pasal 2, pasal 3, pasal 4 dan pasal 12 Peraturan Menteri ini, oleh Direktorat Patent dan Hak Cipta,

diperiksa apakah pemohon benar-benar Pencipta atau pemegang Hak atas ciptaan yang dimohonkan. (2) Hasil pemeriksaan Direktorat Paten dan Hak Cipta disampaikan kepada Menteri Kehakiman untuk mendapatkan keputusannya. (3) Keputusan Menteri Kehakiman diberitahukan kepada Pemohon oleh direktorat patent dan Hak Cipta. Pasal 8 (1) Dalam hal permohonan pendaftaran ciptaan ditolak oleh Direktorat Patent dan Hak Cipta, pemohon dapat mengajukan permohonan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan surat gugatan yang ditandatangani pemohon atau kuasanya agar supaya ciptaan yang dimohonkan pendaftarannya didaftarkan dalam daftar umum ciptaan di Direktorat Patent dan Hak Cipta. (2) Permohonan kepada Pengadilan Negeri tersebut harus diajukan dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah diterimanya penolakan pendaftaran tersebut oleh pemohon atau kuasanya. Pasal 9 (1) Apabila surat permohonan pendaftaran ciptaan telah memenuhi syarat-syarat tersebut pasal 1, pasal 2, pasal 3, pasal 4 dan pasal 12, ciptaan yang dimohonkan pendaftarannya didaftarkan oleh Direktorat Paten dan Hak Cipta dalam daftar umum ciptaan dengan menerbitkan surat pendaftaran ciptaan dalam rangkap 2 (dua) sebagaimana terdapat dalam Lampiran III Peraturan Menteri ini. (2) Kedua lembar surat pendaftaran ciptaan tersebut ayat (1) ditanda tangani oleh Direktur Patent dan Hak Cipta atau pejabat yang ditunjuk, sebagai bukti pendaftaran. (3) Lembar ke dua surat pendaftaran ciptaan tersebut ayat (2) beserta surat permohonan pendaftaran ciptaan dikirim kepada pemohon, dan lembar pertama disimpan di Direktorat Patent dan Hak Cipta. BAB II DAFTAR UMUM CIPTAAN Pasal 10 Daftar Umum Ciptaan memuat : a. Nama, kewarganegaraan dan alamat Pencipta; b. Nama, kewarganegaraan dan alamat Pemegang Hak Cipta; c. Jenis dan judul ciptaan; d. Tanggal dan tempat ciptaan diumumkan untuk pertama kali; e. Uraian ciptaan; f. Tanggal dan jam surat permohonan diterima; g. Tanggal dan jam surat permohonan lengkap; h. Nomor Pendaftaran Ciptaan; i. Kolom-kolom untuk pemindahan hak, perubahan nama, perubahan alamat, penghapusan dan pembatalan. BAB III ISI PENGUMUMAN TAMBAHAN BERITA NEGARA Pasal 11 Pengumuman pendaftaran ciptaan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia berisi :

a. Nama, kewarganegaraan dan alamat Pencipta; b. Nama, kewarganegaraan dan alamat Pemegang Hak Cipta; c. Jenis dan judul ciptaan; d. Tanggal dan tempat ciptaan diumumkan untuk pertama kali; e. Uraian ciptaan; f. Nomor Pendaftaran; g. Tanggal Pendaftaran; h. Pemindahan hak perubahan nama, Perubahan f. alamat, penghapusan dan pembatalan; i. Lain-lain yang dianggap perlu. BAB IV BIAYA-BIAYA Pasal 12 Permohonan pendaftaran ciptaan, permohonan pemindahan hak, permohonan perubahan nama dan alamat serta permohonan untuk mendapatkan petikan, harus memenuhi biaya-biaya sebagai berikut : a. Biaya permohonan pendaftaran suatu ciptaan................................. Rp. 7.500. - b. Biaya permohonan pencatatan pemindahan hak atas suatu ciptaan yang terdaftar dalam Daftar Umum......................................... Rp. 7.500, - c. Biaya permohonan pencatatan perubahan nama dan alamat atas suatu ciptaan yang terdaftar dalam Daftar Umum................................... Rp. 2.500, - d. Biaya permohonan petikan tiap pendaftaran ciptaan dalam Daftar Umum Ciptaan...................................................... Rp. 2.500. - Pasal 13 Penerimaan dari hasil pungutan biaya-biaya sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 Peraturan ini, merupakan penerimanaan negara yang harus disetorkan Seluruhnya ke Kas Negara sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar supaya setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 26 Oktober 1987 MENTERI KEHAKIMAM REPUBLIK INDONESIA ttd. ISMAIL SALEH S.H.

Petunjuk Lampiran I Peraturan Menteri Kehakiman R.I. Nomor: M.Ol-HC.O3.01 Tahun 1987 PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERMOHONAN I. Sebutkan nama pencipta, kewarganegaraan dan alamat pencipta dengan jelas, dengan melampirkan bukti-bukti yang berhubungan (cukup dengan fotocopy) seperti Kartu Tanda Penduduk, Pasport, SBKRI, dan sebagainya. Bila yang memohon badan hukum harap dilampirkan salinan resmi Akta Pendirian badan hukum tersebut. II. Sebutkan nama, kewarganegaraan dan alamat pemegang hak cipta dengan jelas dengan melampirkan bukti -bukti yang sama seperti pada nomor I tersebut diatas dan juga melampirkan bukti pemindahan hak atas ciptaan tersebut dari pencip ta kepada pemegang hak cipta (bukti pemindahan hak harus bukti asli atau salinan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang). III. Sebutkan nama, kewarganegaraan dan alamat kuasa pemohon dengan melampirkan buktibukti seperti pada nomor I tersebut diatas. IV. Sebutkan jenis ciptaan yang dimohonkan dengan memilih salah satu jenis-jenis ciptaan tersebut dibawah ini : 1. Buku, pamflet, dan semua hasil karya tulis lainnya; 2. Ceramah, kuliah, pidato dan sebagainya; 3. Pertunjukan seperti musik karawitan, drama, tari, pewayangan, pantomim, dan karya siaran antara lain untuk media Radio, Televisi dan Film serta karya rekaman Video; 4. Ciptaan tari, (Koreografi), ciptaan lagu atau musik dengan atau tanpa teks, dan karya rekaman suara atau bunyi. 5. Segala bentuk seni rupa seperti seni lukis, seni pahat, seni patung. dan kaligrafi yang perlindungannya diatur dalam Pasal 10 ayat (2); 6. Seni batik; 7. Arsitektur; 8. Peta; 9. Sinematografi: 10. Fotografi; 11. Program Komputer atau Komputer Program; 12. Terjemahan, tafsir, saduran, dan penyusunan bunga rampai. V. Sebutkan judul ciptaan yang dimohonkan. VI. Sebutkan tanggal dan tempat pertama kali ciptaan tersebut diumukan, umpamanya Jakarta, 17 Agustus 1982, dengan disertai bukti-bukti pengumuman bila ada. VII Uraian ciptaan adalah uraian atas ciptaan umpamanya sebuah Novel bisa diuraikan berupa ringkasan dari Novel tersebut, dan uraian tersebut bisa dibuat dalam lembar tersendiri.

Lampiran I Peraturan Menteri Kehakiman R.I. Nomor: M.O1-HC.O3.01 Tahun 1987 K e p a d a : Yth. Menteri Kehakiman RI melalui Direktur Patent dan Hak Cipta di J A K A R T A PERMOHONAN PENDAFTARAN CIPTAAN I. Pencipta : II. Pemegang Hak Cipta : III. Kuasa : IV. Jenis dan judul ciptaan yang dimohonkan : V. Tanggal dan tempat diumumkan untuk pertama kali atau diluar wilayah Indonesia : VI. Uraian Ciptaan : Jakarta,................ Pemohon/Kuasa

Lampiran II Peraturan Menteri Kehakiman R.I. Nomor : M.O1-HC.O3.01 Tahun 1987 PENERIMAAN PERMOHONAN PENDAFTARAN CIPTAAN Direktorat Patent dan Hak Cipta pada tanggal....................... jam............. telah menerima permohonan pendaftaran ciptaan atas suatu ciptaan. berjudul : dari pemohon : I. Pencipta : II. Pemegang Hak Cipta : III. Kuasa : Jakarta,................ Ka. Sub.Dit. Hak Cipta.

Lampiran III Peraturan Menteri Kehakiman R.I. Nomor : M.O1-HC.O3.01 Tahun 1987 SURAT PENDAFTARAN CIPTAAN Telah didaftarkan pada tanggal......................... dalam Daftar Umum Ciptaan pada Direktorat Patent dan Hak Cipta di Jakarta. Ciptaan : Berjudul : Pencipta : N a m a : Alamat : Kewarganegaraan: Pemegang Hak Cipta : N a m a : Alamat : Kewarganegaraan: Kuasa pemohon : N a m a : Alamat : Kewarganegaraan: 2 (dua) buah edisi terbaik dari ciptaan tersebut, telah diterima oleh Direktorat Patent dan Hak Cipta, dan telah didaftar dibawah nomor pendaftaran. Jakarta,................ DIREKTUR PATENT DAN HAK CIPTA