3/17/2011. Sistem Informasi Geografis

dokumen-dokumen yang mirip
Tujuan. Model Data pada SIG. Arna fariza. Mengerti sumber data dan model data spasial Mengerti perbedaan data Raster dan Vektor 4/7/2016

Kuliah ke 9 Data Spasial

Data Spasial. Pendahuluan. Pengertian Data Spasial. Dhani Gumelar Lisensi Dokumen: Copyright IlmuKomputer.

Sistem Informasi Geografis. Widiastuti Universitas Gunadarma 2015

Tujuan. Data dan SIG. Arna fariza. Mengerti data dan informasi Mengerti tentang sistem informasi geografis 3/8/2016

Model Data GIS. Arif Basofi PENS 2014

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster.

Model Data Spasial. by: Ahmad Syauqi Ahsan

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS: Prinsip Dasar dan Pengembangan Aplikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN

PEMANFAATAN DATA SPACIAL UNTUK REFRENSI KERUANGAN

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014

Session_02 February. - Komponen SIG - Unsur-unsur Essensial SIG. Matakuliah Sistem Informasi Geografis (SIG)

Pengertian Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis. Model Data Spasial

Apa itu DATA? Apa bedanya DATA & INFORMASI?

KONSEP MANAJEMEN BASIS DATA Sistem Informasi Geografis

MODEL DATA SPASIAL DALAM SIG

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?

Pengumpulan dan Integrasi Data. Politeknik elektronika negeri surabaya. Tujuan

Tujuan. Dunia Nyata dan SIG. Arna fariza. Mengubah dunia nyata menjadi informasi geografis di komputer 3/17/2016

Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO

Sistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (SIG)

Sistem Infornasi Geografis, atau dalam bahasa Inggeris lebih dikenal dengan Geographic Information System, adalah suatu sistem berbasis komputer yang

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

Geographic Information and Spatial Information

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN (Kuliah ke 12)

Informasi Geografis untuk Kepadatan Lalu Lintas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SPASIALISASI DATA TEKSTUAL DARI PERMENDAGRI NOMOR 70 TAHUN 2007TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN BANTUL DAN KULONPROGO

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.59/Menhut-II/2013 TENTANG TATA CARA PENETAPAN BATAS DAERAH ALIRAN SUNGAI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Coding SIG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAYERING INFORMASI PETA DAN TABULASI UNTUK INFORMASI KEPADATAN LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN.

K NSEP E P D A D SA S R

PERTEMUAN 3 DATA SPASIAL

BAB IV BASIS DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH PENELITIAN

Pengenalan Peta & Data Spasial Bagi Perencana Wilayah dan Kota. Adipandang Yudono 13

Sistem Informasi Geografis:

Sumber Data, Masukan Data, dan Kualitas Data. by: Ahmad Syauqi Ahsan

ANALISIS KETINGGIAN MODEL PERMUKAAN DIGITAL PADA DATA LiDAR (LIGHT DETECTION AND RANGING) (Studi Kasus: Sei Mangkei, Sumatera Utara)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

- Sumber dan Akuisisi Data - Global Positioning System (GPS) - Tahapan Kerja dalam SIG

TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan,

III. METODOLOGI PENELITIAN

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-11. Geogrphical Information System (GIS) Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peluang pasar dan arti ekonomi cukup baik. digunakan untuk pertanian dan perkebunan. Dinas Pertanian adalah sebuah

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.3.

SISTEM IFORMASI GEOGRAFI

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Update. Merupakan suatu proses memperbaharui, memperbaiki, serta menambahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. ambang batas (thresholding), berbasis tepi (edge-base) dan berbasis region (regionbased).

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika FT UGM TGGM KARTOGRAFI DIGITAL. Oleh Gondang Riyadi. 21 March 2014 Kartografi - MGR

KATA PENGANTAR. Kudus, Juni Penyusun

Dunia Nyata dan GIS. by: Arif Basofi

Mendeteksi Kebakaran Hutan Di Indonesia dari Format Data Raster

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB II TEORI DASAR. Beberapa definisi tentang tutupan lahan antara lain:

BAB 2 TINJAUAN TEORI. 2.1 Definisi Sistem Informasi Geografis (SIG)

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAHAN DAN METODE. Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian

Materi Bahasan. Materi 2 Informasi Geografis & Representasinya dalam SIG. Data & Informasi Data Spasial & Non Spasial Representasi Data Spasial

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Remote Sensing (Penginderaan Jauh)

SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS) Oleh : Djunijanto

Teknik Informatika UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU. Hari Aspriyono, S.Kom

3 MEMBUAT DATA SPASIAL

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Data Spatial & A Spatial Serta Sekilas Pengantar AutoCAD. Adipandang Y 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI 2. 1 Fotogrametri

PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Gambar 2. Peta Batas DAS Cimadur

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN JALUR JALAN OPTIMUM KODYA YOGYAKARTA

Geographic Information System (GIS) Arna Fariza TI PENS. Apakah GIS itu?

Pemanfaatan Perangkat Lunak Berbasiskan Mobile SIG untuk Visualisasi Peta Digital Kelurahan Tasikmadu Kota Malang

Analisis DEM SRTM untuk Penilaian Kesesuaian Lahan Kopi dan Kakao: Studi Kasus di Kabupaten Manggarai Timur. Ari Wahono 1)

PRAKTIKUM IUW DAN KARTOGRAFI. Rahmadi dadi

Kualitas Data Spasial. Arif Basofi PENS 2017

Nur Meita Indah Mufidah

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL TAHUN 2006 DAN 2014 BERDASARKAN CITRA QUICKBIRD

C. Prosedur Pelaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Informasi Geografis (AK ) MODEL DATA SPASIAL

MANAJEMEN DATA INPUT DATA

PRAKTIKUM INTERPRETASI CITRA DIJITAL. Ratna Saraswati

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Masyarakat Adat Kasepuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem Informasi Geografi (SIG) atau yang lebih dikenal dalam bahasa inggris

III. METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

GIS UNTUK PENATAAN DAN MANAJEMEN TATA RUANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL INFRASTRUKTUR

Transkripsi:

Sistem Informasi Geografis Pendahuluan Data yang mengendalikan SIG adalah data spasial. Setiap fungsionalitasyang g membuat SIG dibedakan dari lingkungan analisis lainnya adalah karena berakar pada keaslian data spasial Data spasial menjelaskan fenomena geografi terkait dengan lokasi relatif terhadap permukaan bumi (georeferensi), berformat digital dari penampakan peta, berbentuk koordinat titik titik, dan simbol simbol mendefinisikan elemen elemen penggambaran (kartografi), dan dihubungkan dengan data atribut yang disimpan dalam tabel tabel sebagai penjelasan dari data spasial tersebut (georelational data structure). 1

Sumber Data Spasial Citra Satelit Data ini menggunakan satelit sebagai wahananya. Satelit tersebut menggunakan sensor untuk dapat merekam kondisi atau gambaran dari permukaan bumi. Umumnya diaplikasikan dalam kegiatan yang berhubungan dengan pemantauan sumber daya alam di permukaan bumi, studiperubahan lahandan lingkungan, dan aplikasi lain yang melibatkan aktifitas manusia di permukaan bumi. Data yang dihasilkan dari citra satelit kemudian diturunkan menjadi data tematik dan disimpan dalam bentuk basis data untuk digunakan dalam berbagai macam aplikasi. Peta Analog Sebenarnya jenis data ini merupakan versi awal dari data spasial, dimana yang mebedakannya adalah hanya dalam bentuk penyimpanannya saja. Peta analog merupakan bentuk tradisional dari data spasial, dimana data ditampilkan dalam bentuk kertas atau film. Oleh karena itu dengan perkembangan teknologi saat ini peta analog tersebut dapat di scan menjadi format digital untuk kemudian disimpan dalam basis data. 2

Foto Udara (Aerial Photographs) Seperti citra satelit, perbedaannya dengan citra satelit adalah hanya pada wahana dan cakupan wilayahnya. Menggunakan pesawat udara dan secara teknis proses pengambilan atau perekaman datanya hampir sama dengan citra satelit, menggunakan kamera digital, data hasil perekaman dapat langsung disimpan dalam basis data. Sedangkan untuk data lama (format foto film) agar dapat disimpan dalam basis data harus dilakukan conversi dahulu dengan mengunakan scanner, sehingga dihasilkan foto udara dalam format digital. Data Tabular Data ini berfungsi sebagai atribut bagi data spasial. Data ini umumnya berbentuk tabel. Salah satu contoh data ini yang umumnya digunakan adalah data sensus penduduk, data sosial, data ekonomi, dll. 3

Klasifikasi Model Data Spasial DATA SPASIAL MODEL DATA VEKTOR MODEL DATA RASTER NON-TOPOLOGI TOPOLOGI DATA SEDERHANA (SIMPLE DATA) DATA TINGKAT TINGGI (HIGHER-DATA LEVEL) TIN (TRIANGULATED IRREGULAR NETWORK) REGIONS DYNAMIC SEGMENTATION Model Data Vektor Model data vektor merepresentasikan setiap fitur ke dalam baris dalam tabel dan bentuk fitur didefinisikan dengan titik x, y dalam space. Fitur fitur dapat memiliki ciri ciri yang berbeda lokasi atau titik, garis atau poligon. 4

Topologi Non Topologi Topologi, biasa digunakan dalam analisis spasial dalam SIG. Topologi merupakan model data vektor yang menunjukan hubungan spasial ildiantara obyek spasial. il Salah satu contoh analisis spasial yang dapat dilakukan dalam format topologi adalah proses tumpang tindih (overlay) dan analisis jaringan (network analysis) dalam SIG. Non topologi digunakan dalam menampilkan atau memproses data spasial yang sederhana dan tidak terlalu besar ukuran filenya. Dalam ESRI fomat non topologi adalah dalam bentuk shapefile, sedangkan format dalam bentuk topologi adalah coverage. Topologi Data Sederhana (Simple Data) yang merupakan representasi data yang mengandung tiga jenis data 1. Titik (point) 2. Garis (line) 3. Poligon (polygon) Data Tingkat Tinggi (Higher Data Level), dikembangkan lebih jauh dalam melakukan pemodelan secara tiga dimensi i (3 Dimensi/3D). i/ D) 1. TIN 2. Regin 3. Dinamic Segmentation 5

Topologi (Simple Data) : 1. Titik (point) Titik adalah representasi grafis yang gpaling sederhana untuk suatu obyek. Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasi di atas peta dan dapat ditampilkan pada layar monitor dengan menggunakan simbol simbol. Contoh : Lokasi Fasilitasi Kesehatan, Lokasi Fasilitas Kesehatan Representasi Obyek Titik Data Atribut ID Nama Lokasi 1 SMU 1 Kec. A 2 SDN B Kec. A 3 SMP 5 Kec. A 4 SDN A Kec. B 5 SMU 2 Kec. B 2. Garis (line) Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling sedikit dua titik dan digunakan untuk mempresentasikan obyek obyek dua dimensi. Obyek atau entitas yang dapat direpresentasikan dengan garis antara lain jalan, sungai, jaringan listrik, saluran air. Representasi Obyek Garis Data Atribut ID Status Jalan Kondisi 1 Jalan Nasional Baik 2 Jalan Provinsi Sedang 3 Jalan Kabupaten Rusak 6

3. Poligon (polygon) Poligon digunakan untuk merepresentasikan obyek obyek dua dimensi, misalkan: Pulau, wilayah administrasi, batas persil tanah adalah entitas yang ada pada umumnya direpresentasikan sebagai poligon. Satu poligon paling sedikit dibatasi oleh tiga garis di antara tiga titik yang saling bertemu membentuk bidang. Poligon mempunyai sifat spasial luas, keliling terisolasi atau terkoneksi dengan yang lain, bertakuk (intended), dan overlapping. Data Atribut ID Guna Lahan Luas (Ha) 1 Sawah 20 2 Permukiman 30 3 Kebun 45 4 Danau 40 Non Topologi (Higer Level Data) TIN (Triangulated Irregular Network). Contoh Model Permukaan Bumi Digital (Digital Terrain Model/DTM). Region, merupakan sekumpulan poligon, dimana masing masing poligon tersebut dapat atau tidak mempunyai keterkaitan diantaranya akan tetapi saling bertampalan dalam satu data set. Dynamic Segmentation, ti adalah dlhmodel data yang dibangun dengan menggunakan segmen garis dalam rangka membangun model jaringan (network). 7

Model Data Raster Model data raster mempunyai struktur data yang tersusun dalam bentuk matriks atau piksel dan membentuk grid. Setiap piksel memiliki nilai tertentu dan memiliki atribut tersendiri, termasuk nilai koordinat yang unik. Tingkat keakurasian model ini sangat tergantung pada ukuran piksel atau biasa disebut dengan resolusi. Model data ini biasanya digunakan dalam remote sensing yang berbasiskan citra satelit maupun airborne (pesawat terbang). Selain itu model ini digunakan pula dalam membangun model ketinggian digital (DEM Digital Elevation Model) dan model permukaan digital (DTM Digital Terrain Model). Struktur Model Data Raster Sel/Piksel Baris Kolom 8

Struktur Penyimpanan Model Data Raster Karakteristik utama data raster adalah bahwa dalam setiap sel/piksel mempunyai nilai. Nilai sel/piksel merepresentasikan fenomena atau gambaran dari suatu kategori. Nilai sel/piksel dapat meiliki nilai positif atau negatif, integer, dan floating point untuk dapat merepresentasikan nilai cotinuous. Poligon yang direpresentasikan dalam Berbagai Macam Ukuran Sel/Piksel 9

Sistem Koordinat Kartesian, setiap baris merupakan paralel dengan sumbu X (x axis), dan kolom paralel dengan sumbu Y (y axis). Sel/piksel memuat Sistem Koordinat UTM (Universal Transverse Mercator) dan sel/piksel memiliki ukuran 100, maka lokasi sel/piksel tersebut pada 300, 500 E (east) dan 5, 900, 600 N (north). Informasi Luasan Data Raster 10

Keuntungan menggunakan model data raster : Memiliki struktur data yang sederhana, bentuk sel matriks dengan nilainya dapat merepresentasikan koordinat dan kd kadangkala kl memiliki link dengantabel bl atribut. Format yang sangat cocok untuk dapat melakukan analisis statistik dan spasial. Mempunyai kemampuan dalam merepresentasikan datadata yang bersifat continous seperti dalam memodelkan permukaan bumi. Memiliki kemampuan untuk menyimpan titik (point), garis (line), area (polygon), dan permukaan (surface) Memiliki kemampuan dalam melakukan proses tumpangtindih (overlay) secara lebih cepat pada data yang kompleks. Pertimbangan dalam menggunakan model data raster : Terdapat beberapa keterbatasan masalah akurasi dan presisi data terutama dalam pada saat menentukan ukuran sel/piksel. Data raster sangat berpotensial dalam menghasilkan ukuran file yang sangat besar. Peningkatan resolusi akan meningkatan ukuran data, hal ini akan berdapak pada penyimpanan data dan kecepatan proses. Hal ini akan sangat bergantung kepada kemampuan hardware yang akan digunakan. 11

Pemanfaatan model data raster (menurut ESRI) : Raster sebagai peta dasar Data raster Biasanya digunakan sebagai tampilan latar belakang (background) untuk suatu layer dari obyek yang lain (vektor). Tiga sumber utama dari peta dasar raster adalah foto udara, citra satelit, dan peta hasil scan. Raster sebagai peta model permukaan Data raster sangat cocok untuk merepresentasikan data permukaan bumi. Data dapat menyediakan metode yang efektif dalam menyimpan informasi nilai ketinggian yang diukur dari permukaan bumi. Selain dapat merepresentasikan permukaan bumi, data raster dapat pula merepresentasikan curah hujan, temperatur, konsentrasi, dan kepadatan populasi. 12

Raster sebagai peta tematik Data raster yang merpresentasikan peta tematik dapat diturunkan dari hasil analisis data lain. Aplikasi analisis yang sering digunakan adalah dalam melakukan klasifikasi citra satelit untuk menghasilkan kategori tutupan lahan (land cover). Pada dasarnya aktifitas yang dilakukan adalah mengelompokan nilai dari data multispektral kedalam kelas tertentu (seperti tipe vegetasi) dan memberikan nilai terhadap kategori tersebut. Peta tematik juga dapat dihasilkan dari operasi geoprocessing yang dikombinasikan dari berbagai macam sumber, seperti vektor, raster, dan data permukaan. Contoh peta kesesuaian lahan. Raster sebagai atribut dari obyek Data raster dapat pula digunakan sebagai atribut dari suatu obyek, baik dalam foto digital, dokumen hasil scan atau gambar hasil scan yang mempunyai hubungan dengan obyek geografi atau lokasi. Sebagai contoh dokumen kepemilikan persil dapat ditampilkan sebagai atribut obyek persil (sertifikat tanah). 13

Perbandingan Struktur Data Vektor dan Raster Parameter Vektor Raster Akurasi Akurat dan lebih presisi Sangat bergantung dengan ukuran grid/sel Atribut Kompleksitas Relasi langsung dengan DBMS (database) Tinggi. Memerlukan algortima dan proses yang sangat kompleks Grid/sel merepresentasikan atribut. Relasi dengan DBMS tidak secara langsung Mudah dalam mengorganisasi dan proses Output Kualitas tinggi sangat Bergantung terhadap output bergantung dengan plotter/printer dan kartografi printer/plotter..lanjt Parameter Vektor Raster Analisis Spasial dan atribut terintegrasi. teg Bergantung dengan algortima a dan mudah untuk Kompleksitasnya sangat dianalisis tinggi Aplikasi dalam Remote Sensing Tidak langsung, memerlukan konversi Langsung, analisis dalam bentuk citra sangat dimungkinkan Simulasi Kompleks dan sulit Mudah untuk dilakukan simulasi Input Digitasi, dan memerlukan Sangat memungkinkan konversi dari scanner untuk diaplikasikan dari hasil konversi dengan menggunakan scan Volume Bergantung pada kepadatan dan jumlah verteks Resolusi Bermacam-macam Tetap Bergantung pada ukuran grid/sel 14

Tugas Mandiri 2 Melengkapi data atribut pada peta hasil digitasi pada tugas mandiri 1 15