PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SKRIPSI.

SKRIPSI. Oleh: ARI SUSANTI NIM: K

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran penting dalam membina kehidupan masyarakat menuju masa depan yang lebih baik.

PENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DAN DISCOVERY

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENGARUH PENAMBAHAN PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KEDUA DI SMPIT NUR HIDAYAH SURAKARTA

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DISERTAI TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII

BAB I PENDAHULUAN. mendukung kreatifitas manusia untuk mencapai hasil maksimal dalam segala

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MIND MAP

Fatihah Indah Rohmani K

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh : ARIYANTI

PENGEMBANGAN DESAIN INSTRUKSIONAL DALAM MODUL DISERTAI MULTIMEDIA TERHADAP PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

: RITA DEWI RAHMAWATI K

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang menuntut

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO

IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Ilmu

EFEKTIVITAS METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2006/2007

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Peran serta pendidikan mempunyai

IMPLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI BAHASA PENGANTAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS X IMERSI SMA NEGERI 4 SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. batin, cerdas, sehat, dan berbudi pekerti luhur. yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN Group Investigation (GI) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN. observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori dan seterusnya. mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Diajukan Oleh: RATIH ROSARI A

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu memiliki dan memecahkan. kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNSCAPE

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

Jurnal Buana Pendidikan Tahun XIII, No. 24. Oktober 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tantangan berat bangsa Indonesia adalah menyiapkan sumber

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan proses yang dapat ditandai dengan perubahan perilaku

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun. Berdasarkan hal itu pemerintah terus berupaya mewujudkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan karena dianggap sebagai alat pengubah taraf hidup manusia dari

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajar siswa dengan berbagai upaya. Salah satu upaya tersebut

PENGARUH PENGGUNAAN CROSSWORD PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 2 SIMO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

PENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI MOTIVASI DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

BAB I PEDAHULUAN. pendidikan nasional di Indonesia menyatakan bahwa: Pendidikan nasional

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Skripsi Oleh : Nanik Ramini NIM K

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

PENERAPAN CREATIVE APPROACH BERBASIS PICTORIAL RIDDLE APPROACH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya maupun kebutuhan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri maupun orang lain. Pendidikan sebagai gejala yang universal

A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI ACTION LEARNING PADA SISWA KELAS X.6 SMAN 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pembelajaran peran guru tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. pada rumpun ilmu dimana obyeknya merupakan benda-benda alam dengan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan akan membawa

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. pada model pembelajaran yang di lakukan secara masal dan klasikal, dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang tersedia. Sebagaimana yang

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan. Diperlukan penataan kembali sistem pendidikan secara menyeluruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penggunaan CD Interaktif Dan Digital Storytelling Berbasis Kontekstual Sebagai Media Pembelajaran Matematika

PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA TOYS AND TRICK

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SKRIPSI Skripsi Oleh : Nove Zalikha K 4303044 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008

ABSTRAK Nove Zalikha, PENGARUH PENGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) pengaruh penerapan model active learning terhadap hasil belajar Biologi siswa, 2) pengaruh penggunaan multimedia interaktif dalam model active learning terhadap hasil belajar Biologi siswa, 3) metode pembelajaran yang lebih efektif antara pembelajaran aktif (active learning) tipe True or False dengan penggunaan multimedia interaktif dan pembelajaran aktif tipe True or False tanpa penggunaan multimedia interaktif. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experimental research). Populasi adalah seluruh siswa kelas X SMA N 4 Surakarta Tahun 2006/2007, sejumlah 11 kelas. Sampel diambil dengan tehnik cluster random sampling, sebanyak 3 kelas. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi, metode tes, metode angket dan tehnik observasi. Prasyarat analisis yang digunakan adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Teknik analisa data yang digunakan analisis variansi satu jalan dan dilanjutkan dengan analisis komparasi ganda dengan metode Scheffe. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) Penggunaan multimedia interaktif berpengaruh dalam model active learning (F hitung > F tabe l a: 0,05 kognitif = 14.186>3.08, afektif = 19.223> 3.08, psikomotorik = 13.347>3.08) terhadap hasil belajar biologi siswa, 2) Penerapan model active learning memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajar Biologi, 3) Pembelajaran aktif (active learning) tipe True or False dengan penggunaan multimedia interaktif efektif digunakan dalam pembelajaran biologi terhadap hasil belajar biologi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang harus terpenuhi, sesuai dengan tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan yang sekaligus merupakan tuntutan kemajuan peradaban dan teknologi suatu bangsa. Tingkat pendidikan warga Negara menentukan peradaban suatu bangsa. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. UNESCO mengemukakan dua prinsip yang relevan dengan pancasila, pertama, pendidikan harus diletakkan pada empat pilar yaitu belajar mengetahui (learning to know), belajar melakukan (learning to do), belajar untuk hidup bersama (learning to live together), dan belajar menjadi diri sendiri( learning to be), kedua belajar untuk seumur hidup (life long learning) (Mulyasa, 2006:5). Setiap jenis dan jenjang pendidikan terhadap tujuan akhir pendidikan sangat perlu dipahami oleh guru. Pemahaman tujuan pendidikan tersebut diperlukan agar materi pelajaran tidak hanya disampaikan sebatas menjadi tanggungjawab guru saja tetapi diberikan secara maksimal sehingga dapat membentuk manusia yang beriman dan bertakwa sesuai dengan norma yang berlaku. Oleh karena itu keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan selain ditentukan oleh guru dalam proses pembelajaran, juga ditentukan oleh proses yang dialami siswa baik dirumah maupun disekolah. Proses pembelajaran dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Pembelajaran yang efektif dipengaruhi oleh karakteristik guru dan peserta didik, bahan pelajaran, serta aspek-aspek lain yang berkenaan dengan situasi pembelajaran. Dalam proses pembelajaran seharusnya guru menguasai prinsip-prinsip pembelajaran, metode pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran serta keterampilan menilai hasil-hasil belajar peserta didik. Guru juga mampu menyusun acara pembelajaran yang cocok dengan tahap dan fase-fase belajar, sehingga mempermudah guru untuk melakukan pembelajaran. Guru juga harus menyadari bahwa dalam proses belajar mengajar perlu diperhatikan sifat yang kompleks didalamnya karena mengandung 1

tiga aspek secara bersamaan yaitu 1) aspek paedagogis (proses belajar mengajar berlangsung pada suatu lingkungan pendidikan), 2) aspek psikologis (peserta didik memiliki taraf perkembangan yang berbeda-beda, sehingga materi dan model mengajar yang sesuai dengan kondisi), 3) aspek didaktis (guru semestinya dapat menentukan jenis belajar yang tepat pada proses pembelajaran tertentu dengan mengacu pada kompetensi dasar yang ingin dicapai). Pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Sesuai dengan kondisi individu anak siswa. Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain dan memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak, sehingga pembelajaran benarbenar dapat berhasil baik. Guru atau pendidik seharusnya memperhatikan kelas secara keseluruhan, tidak perorangan atau kelompok anak, sehingga perbedaan individual dapat dipantau. Gejala yang lain terlihat pada kenyataan banyaknya guru yang menggunakan metode pengajaran yang cenderung sama setiap kali pertemuan di kelas berlangsung. Seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengembangkan dan memilih pembelajaran yang efektif, sehingga dapat menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan tidak membosankan. Kebanyakan guru merasa mengajar adalah seperti mengisi botol kosong dengan pengetahuan, dimana peserta didik adalah penerima pengetahuan yang pasif, sedangkan guru sebagai pemberi informasi dan mengharapkan peserta didik untuk menghafal dan mengingat informasi yang diberikannya. Hal tersebut lebih dipersulit lagi oleh kondisi yang turun-temurun dimana guru menjadi sosok yang mendominasi kegiatan pembelajaran sehingga murid menjadi sangat pasif dalam pembelajaran. Selain itu pemanfaatan sumber belajar yang kurang maksimal baik oleh guru sendiri maupun oleh siswa memberikan suasana pembelajaran yang kurang menyenangkan, sehingga siswa cepat menjadi bosan dan jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran yang akan berpengaruh pada pencapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini adalah hasil belajar peserta didik tersebut. Pembelajaran yang kurang memperhatikan perbedaan individual anak dan didasarkan pada keinginan guru, akan sulit untuk dapat mengantarkan anak didik ke arah pencapaian tujuan pembelajaran (pembelajaran konvensional). Konsekuensi dari pendekatan pembelajaran seperti ini adalah terjadinya kesenjangan antara anak yang cerdas dan anak yang kurang cerdas dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Akibatnya tidak diperolehnya ketuntasan dalam belajar (http//: edu-articles.com 31 Januari 2007).

Pendekatan active learning (pembelajaran aktif) adalah salah satu pendekatan dari beberapa macam variasi pendekatan pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif. Active learning (belajar aktif) pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respons anak didik dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka. Pemberian strategi active learning (belajar aktif) pada anak didik dapat membantu ingatan (memory) mereka, sehingga mereka dapat dihantarkan kepada tujuan pembelajaran dengan sukses. Akibat dari belajar aktif maka siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran baik secara mental dan fisik sehingga suasana menjadi lebih menyenangkan. Selain pendekatan pembelajaran, hal lain yang mempengaruhi tercapainya hasil pembelajaran adalah sumber belajar dalam pembelajaran. Salah satu komponen dari sumber belajar itu sendiri adalah alat atau media yang digunakan sebagai perantara dalam penyampaian informasi dari guru kepada peserta didik. Media yang digunakan dalam penelitian ini berupa multimedia interaktif sebagai alat bantu pengajaran agar pelaksanaan belajar mengajar berjalan dengan efektif. Penggunaan multimedia interaktif, mengarahkan siswa dengan belajar lebih mandiri sesuai dengan apa yang dilihat. Guru hanya sebagai motivasi dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan agar siswa menjadi lebih aktif dan kreatif sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan pemikiran tersebut maka penulis ingin meneliti apakah ada pengaruh penggunaan penerapan model pembelajaran aktif (active learning) tipe True or False menggunakan multimedia interaktif terhadap hasil belajar biologi siswa dalam mata pelajaran biologi dan oleh karenanya penulis memberi judul : PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA B. Identifikasi Masalah lain : Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, dapat diidentifikasikan permasalahan antara

1. Metode belajar yang digunakan cenderung berpusat pada guru, sehingga dikehendaki adanya pembaharuan atau perubahan pada metode mengajar 2. Adanya tuntutan penguasaan konsep-konsep biologi dan penerapannya dalam kehidupan. 3. Pemilihan metode mengajar dan pendekatan belajar serta media pembelajaran yang tepat, dapat memberikan hasil yang optimal. 4. Pembelajaran aktif tipe True or False dengan multimedia interaktif merupakan pembelajaran yang menitikberatkan pada keaktifan siswa, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan motivator. 5. Metode pembelajaran aktif tipe True or False dengan Multimedia interaktif diasumsikan berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar biologi. C. Pembatasan Masalah Agar dapat melaksanakan penelitian yang terpusat pada permasalahan yang timbul, maka penulis memberikan batasan sebagai berikut : 1. Subyek penelitian Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007. 2. Obyek penelitian a. Alat peraga yang digunakan dalam penelitian ini adalah multimedia interaktif yang berupa software yaitu CD-ROM dan hardware yaitu komputer. b. Metode pengajaran active learning tipe True or False c. Materi yang digunakan adalah pokok bahasan Bioteknologi d. Hasil belajar Biologi siswa dibatasi pada tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. D. Perumusan Masalah Bertitik tolak pada latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah maka perlu dirumuskan permasalahan yang menjadi pusat perhatian penelitian ini. Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh penggunaan pembelajaran aktif (active learning) tipe True or False terhadap hasil belajar Biologi?

2. Adakah pengaruh penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran aktif (active learning) tipe True or False terhadap hasil belajar Biologi? E. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Pengaruh penggunaan model pembelajaran aktif tipe True or False terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 4 Surakarta semester II tahun ajaran 2006/2007. 2. Pengaruh penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran aktif tipe True or False terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 4 Surakarta semester II tahun ajaran 2006/2007. 3. Metode pembelajaran yang lebih efektif antara pembelajaran aktif (active learning) tipe True or False dengan penggunaan multimedia interaktif dan pembelajaran aktif tipe True or False tanpa penggunaan multimedia interaktif. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk : 1. Memberikan masukan kepada guru Biologi pada umumnya dan peneliti pada khususnya bahwa pemilihan model pembelajaran aktif tipe True or False dengan multimedia interaktif sebagai salah satu alternatif pada kegiatan belajar mengajar. 2. Memberikan motivasi bagi siswa kelas X SMA Negeri 4 Surakarta untuk meningkatkan kualitas belajarnya. 3. Memberikan informasi kepada guru atau calon guru untuk lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam kegiatan belajar-mengajar. 4. Memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran biologi.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan kajian dan didukung adanya hasil penelitian serta mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan di muka maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Ada pengaruh penerapan model pembelajaran aktif (active learning) terhadap hasil belajar Biologi siswa SMA Negeri 4 Surakarta semester II tahun ajaran 2006/2007 pada materi pokok Bioteknologi. 2. Ada pengaruh penerapan multimedia interaktif dalam model active learning terhadap hasil belajar Biologi siswa SMA Negeri 4 Surakarta semester II pada materi pokok Bioteknologi 3. Pembelajaran aktif (active learning) tipe True or False dengan penggunaan multimedia interaktif efektif digunakan dalam pembelajaran aktif (active learning) terhadap hasil belajar Biologi siswa SMA Negeri 4 Surakarta semester II tahun ajaran 2006/2007 pada materi pokok Bioteknologi. B. Implikasi Berdasarkan pada kajian teori serta mengacu pada hasil penelitian ini, penulis akan menyampaikan implikasi yang berguna baik secara teoritis maupun secara praktis dalam upaya meningkatkan capaian hasil belajar biologi siswa. 1. Implikasi Teoritis Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mengajar bidang studi biologi dengan model pembelajaran aktif tipe true or false yang disertai dengan penggunaan multimedia interaktif lebih baik jika dibandingkan dengan pembelajaran aktif tanpa multimedia interaktif dan konvensional pada materi pokok Bioteknologi. Penggunaan model pembelajaran aktif tipe true or false dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar karena siswa ikut berpartisipasi langsung dalam pembelajaran, selain itu dapat meningkatkan daya kreatif dan kerja sama tim dalam kelompok.

2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran biologi dan membenahi diri dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih baik. Pembelajaran Biologi dengan model pembelajaran aktif tipe true or false yang disertai dengan pengggunaan multimedia interaktif dapat membantu efektifitas belajar mengajar terutama jika banyaknya materi pokok bahasan harus diterangkan dengan ruang dan waktu yang terbatas seperti pada materi Biologi pada pokok bahasan Bioteknologi. Selain itu model pembelajaran dapat diterapkan untuk materi yang memerlukan pemahaman yang lebih dan memerlukan bantuan multimedia untuk menyelesaikannya serta sebagai variasi pembelajaran agar suasana kelas tidak monoton dan siswa tidak bosan. Pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pada materi pokok tertentu akan meningkatkan pencapaian hasil belajar biologi siswa. Agar penguasaan konsep belajar biologi memuaskan, diharapkan guru biologi memiliki keterampilan membimbing dan mengarahkan siswa menuju tercapainya tujuan pembelajaran yang dicanangkan dengan pemilihan dan penyajian pembelajaran yang tepat diikuti dengan media pembelajaran yang sesuai dengan materi belajar agar proses pembelajaran menyenangkan, tidak monoton dan tidak membosankan. C. Saran Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat dikemukanan saran-saran sebagai berikut: 1. Guru biologi perlu menggunakan model pembelajaran aktif tipe true or false yang disertai dengan penggunaan multimedia interaktif dalam menyampaikan materi pelajaran biologi khususnya pada materi bioteknologi. 2. Guru hendaknya memaksimalkan dan mengembangkan media pembelajaran, seperti penggunaan perangkat multi media, VCD, dll. 3. Program Pendidikan Biologi hendaknya memfasilitasi dan mendukung pembuatan media pembelajaran dengan cara membuat laboratorium pengembangan bahan ajar dan media pembelajaran, sehingga mahasiswa dapat membuat media dan mengembangkan media pembelajaran secara mudah.

4. Proses belajar mengajar dapat ditingkatkan dengan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi yang disesuaikan dengan materi.