FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 78/DSN-MUI/IX/2010 Tentang MEKANISME DAN INSTRUMEN PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

dokumen-dokumen yang mirip
FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):278 45)& %*('! Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang b

ب س م االله الر حم ن الر ح ي م

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2): dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):27

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 78/DSN-MUI/IX/2010 Tentang MEKANISME DAN INSTRUMEN PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

!"#$#% & '() *%&+, # #-.#(/' 01 '*234%& #:

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 62/DSN-MUI/XII/2007 Tentang AKAD JU ALAH

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARIAH MUSYARAKAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

KEPUTUSAN FATWA KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG PENETAPAN PRODUK HALAL

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

$!%#&#$ /0.#'()'*+, *4% :;< 63*?%: #E Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

PENETAPAN PRODUK HALAL

ISLAM IS THE BEST CHOICE

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

: 1. Al-Quran al-karim: a. Firman Allah SWT yang menerangkan tentang kesempuranaan ajaran agama, antara lain :

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta Telp. (021) Fax: (021)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

Hadits-hadits Shohih Tentang

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB III TRANSAKSI SERTIFIKAT INVESTASI MUD}A<RABAH ANTARBANK

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARIAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. 3. Firman Allah SWT

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Asas-Asas Sistem Muamalat Islam

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB II KAJIAN TEORI JU A>LAH DALAM FIQH MUAMALAH DAN ASAS-ASAS AKAD. Menurut Abd. Rahman al-jaziri, yang dimaksud ju a>lah (pemberian

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Doa Qunut pada Tarawaih di Masjidil Haram by Syaikh Abdurrahman As-Sudais Sumber : dakwatuna.com

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

Sekretariat : Jl. Dempo No. 19 Pegangsaan - Jakarta Pusat Telp. (021) Fax: (021)

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Dan tolong-menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kep

Transkripsi:

FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 78/DSN-MUI/IX/2010 Tentang MEKANISME DAN INSTRUMEN PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH ب س م هللا الر ح ن الر ح ي م Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia setelah: Menimbang : a. bahwa bank syariah dapat mengalami kekurangan likuiditas disebabkan oleh perbedaan jangka waktu antara penerimaan dan penanaman dana, dan dapat pula mengalami kelebihan likuiditas disebabkan dana yang terhimpun belum dapat disalurkan kepada pihak yang memerlukan; b. bahwa dalam rangka peningkatan pengelolaan likuiditas sebagaimana dimaksudkan dalam huruf a, bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah memerlukan adanya instrumen dan mekanisme pasar uang antarbank; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dikemukakan dalam huruf a dan b, DSN-MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang penerapan prinsip syariah dalam mekanisme dan instrumen pasar uang antarbank. Mengingat : 1. Firman Allah s.w.t.: a. QS. al-ma`idah [5]: 1: ي اأ يػ ه ا ال ذ ي ن آم نػ و ا أ و فػ و ا ب ال ع ق و د Hai orang yang beriman! Tunaikanlah akad-akad itu. b. QS. al-nisa [4]: 58: إ ف ا لل ي أ م ر ك م أ ف تػ ؤ د وا ا أل م ان ات إ ل أ ى ل ه ا و إ ذ ا ح ك م ت م بػ ي الن اس أ ف ت ك م وا ب ال ع د ؿ... Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah dengan adil. c. QS. al-baqarah [2]: 275:

Mekanisme dan Instrumen PUAS 2...و أ ح ل ا لل ال بػ ي ع و ح ر الر ب ا... Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba... d. QS. al-baqarah [2]: 278: ي اأ يػ ه ا ال ذ ي ن آم ن وا اتػ ق وا هللا و ذ ر و ا م ا ب ق ي م ن الر ب ا إ ف ك ن ت م م ؤ م ن ي Hai orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang beriman. e. QS. al-nisa [4] : 29: ي اأ يػ ه ا ال ذ ي ن آم نػ و ا ال ت أ ك ل و ا أ م و ال ك م بػ يػ ن ك م ب ال ب اط ل إ ال أ ف ت ك وف ت ار ة ع ن تػ ر اض م ن ك م... Hai orang yang beriman! Janganlah kalian memakan (mengambil) harta orang lain secara batil, kecuali jika berupa perdagangan yang dilandasi atas sukarela di antara kalian... f. QS. al-ma idah [5]: 2:...و تػ ع او نػ و ا ع ل ى ال ب و التػ ق و ى و ال إ ف ا لل ش د يد ال ع ق اب و ال ع د و اف و اتػ ق وا ا لل تػ ع او نػ وا ع ل ى ا إل ث Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya. 2. Hadis Nabi s.a.w.: a. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari Shuhaib: أ ف الن ب صلى هللا عليو وسلم ق اؿ : ث ال ث ف ي ه ن ال بػ ر ك ة : ا ل بػ ي ع ا ل أ ج ل و ال م ق ار ض ة و خ ل ط ال بػ ر ب الش ع ي ل ل بػ ي ت ال ل لبػ ي ع )رواه ابن ماجو( Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum halus dengan gandum kasar (jewawut) untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual. b. Hadis Nabi riwayat Abu Dawud dari Abu Hurairah: أ نا ث ال ث الش ر ي ك ي ما ل ي ن أ ح د ه ا ص اح ب و ف إ ذ ا خ اف أ ح د ه ا ص اح ب و خ ر ج ت م ن بػ ي ن ه م ا )رواه أبو داود عن أيب ىريرة( Aku (Allah) adalah yang ketiga dari dua pihak yang berserikat selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak yang lain. Apabila salah satu pihak telah berkhianat, Aku keluar dari mereka.

Mekanisme dan Instrumen PUAS 3 c. Hadis Nabi riwayat Muslim, al-tirmizi, al-nasa i, Abu Daud, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah: نػ ه ى ر س وؿ ا لل ص ل ى ا لل ع ل ي و و س ل م ع ن بػ ي ع ال غ ر ر )رواه مسلم والرتمذي والنسائي وأبو داود وابن ماجة عن أ يب ى ر يػ ر ة ( Rasulullah s.a.w. melarang jual beli yang mengandung gharar. d. Hadis riwayat Imam al-bukhari dari Abu Sa id al-khudri: ع ن أ يب س ع ي د ا ل د ر ي ر ض ي ا لل ع ن و أ ف ن اس ا م ن أ ص ح اب الن ب ص ل ى ا لل ع ل ي و و س ل م أ تػ و ا ع ل ى ح ي م ن أ ح ي اء ال ع ر ب فػ ل م يػ ق ر وى م فػ بػ يػ ن م ا ى م ك ذ ل ك إ ذ ل د غ س ي د أ ول ئ ك فػ ق ال وا ى ل م ع ك م م ن د و اء أ و ر اؽ فػ ق ال و ا إ ن ك م ل ف ج ع ل تػ ق ر ون ا و ال نػ ف ع ل ح ت ت ع ل و ا ل ن ا ج ع ال ف ج ع ل وا ل م ق ط يػ ع ا م ن الش اء ب أ ال ق ر آف و ي م ع بػ ز اق و و يػ ت ف ل فػ بػ ر أ ف أ تػ و ا ب الش اء فػ ق ال و ا ال ن أ ت خ ذ ه ح يػ ق ر أ ن س أ ؿ الن ب ص ل ى ا لل ع ل ي و و س ل م ف س أ ل و ه ف ض ح ك و ق اؿ و م ا أ د ر اؾ أ نػ ه ا ر قػ ي ة خ ذ و ى ا و اض ر بػ و ا ل ب س ه م )رواه البخاري( Sekelompok sahabat Nabi s.a.w. melintasi salah satu kampung orang Arab. Penduduk kampung tersebut tidak menghidangkan makanan kepada mereka. Ketika itu, kepala kampung disengat kalajengking. Mereka lalu bertanya kepada para sahabat: Apakah kalian mempunyai obat, atau adakah yang dapat me-ruqyah (menjampi)? Para sahabat menjawab: Kalian tidak menjamu kami; kami tidak mau mengobati kecuali kalian memberi imbalan kepada kami. Kemudian para penduduk berjanji akan memberikan sejumlah ekor kambing. Seorang sahabat membacakan surat al-fatihah dan mengumpulkan ludah, lalu ludah itu ia semprotkan ke kepala kampung tersebut; ia pun sembuh. Mereka kemudian menyerahkan kambing. Para sahabat berkata, 'Kita tidak boleh mengambil kambing ini sampai kita bertanya kepada Nabi s.a.w. Selanjutnya mereka bertanya kepada beliau. Beliau tertawa dan bersabda, Bagaimana kalian tahu bahwa surat al-fatihah adalah ruqyah! Ambillah kambing tersebut dan berilah saya bagian. (HR. Bukhari). e. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari Ubadah bin Shamit, riwayat Ahmad dari Ibnu Abbas, dan riwayat Imam Malik dari Yahya: ال ض ر ر و ال ض ر ار )رواه ابن ماجة عن عبادة بن الصامت وأ حد عن ابن عباس ومالك عن حيي( Tidak boleh membahayakan/merugikan (orang lain) dan tidak boleh membalas bahaya dengan bahaya.

Mekanisme dan Instrumen PUAS 4 f. Hadis Nabi riwayat al-tirmidzi dari Amr bin Auf: و ال م س ل م وف ع ل ى ش ر وط ه م إ ال ش ر ط ا ح ر ح ال ال أ و أ ح ل ح ر ام ا )رواه الرتمذي عن عمرو بن عوؼ( Kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat yang mereka buat kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram. 3. Kaidah Fikih: ا أل ص ل ف ال م ع ام ال ت ا إل ب اح ة إ ال أ ف ي د ؿ د ل ي ل ع ل ى ت ر ي ه ا Pada dasarnya, segala sesuatu dalam muamalah boleh dilakukan sampai ada dalil yang mengharamkannya. (As-Suyuthi, Al-Asybah wan Nadzair, 60) ا لض ر ر ي د ف ع ب ق د ر ا إل م ك اف. -1-2 Segala madharat (bahaya) harus dihindarkan sedapat mungkin. (As-Suyuthi, Al-Asybah wan Nadzair, 62) ا لض ر ر يػ ز اؿ. Segala madharat (bahaya) harus dihilangkan. (As- Suyuthi, Al-Asybah wan Nadzair, 60) ت ص ر ؼ ا إل م ا ع لى الر ع ي ة م نػ و ط ب ال م ص ل ح ة Tindakan Imam [pemegang otoritas] terhadap rakyat harus mengikuti mashlahat. (As-Suyuthi, Al-Asybah wan Nadzair, 121) د ر ء ال م ف اس د م ق د ع ل ى ج ل ب ال م ص ال ح -3-4 -5 Mencegah mafsadah (kerusakan) harus didahulukan daripada mengambil kemaslahatan. (As-Suyuthi, Al- Asybah wan Nadzair, 78, 105). Memperhatikan : 1. Substansi fatwa DSN-MUI No. 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang Mudharabah, fatwa DSN-MUI No. 08/DSN-MUI/IV/2000 tentang Musyarakah, fatwa DSN-MUI No. 19/DSN-MUI/IV/ 2001 tentang Qardh, substansi fatwa DSN-MUI No. 01/DSN- MUI/IV/2000, substansi fatwa DSN-MUI No. 02/DSN- MUI/IV/2000 mengenai akad Wadi ah, fatwa DSN-MUI No. 28/DSN-MUI/III/2002 tentang Jual Beli Mata Uang (Al-Sharf) dan substansi fatwa No. 37/DSN-MUI/X/2002 tentang Pasar Uang AntarBank Berdasarkan Prinsip Syariah, serta fatwa No. 38/DSN-MUI/X/2002 tentang Sertifikat Investasi Mudharabah AntarBank (Sertifikat IMA) 2. Pendapat ulama mazhab Syafi i tentang Ju alah; antara lain al- Dimyathi al-bakri dalam Hasyiyah I anah al-thalibin, juz

Mekanisme dan Instrumen PUAS 5 III/256 (Tahqiq dan Takhrij hadits: Abd al-hakim Muhammad Abd al-hakim), Kairo: al-maktabah al-taufiqiyah, t.th.: ا ل م ل و ي س ت أ ن س ل ل ج ع ال ة ب ق و ل و تػ ع ا ل { و ل م ن ج اء ب و ل ح ب ع ي } و ك اف م ع ل وم ا ع ن د ى م ك ال و س ق و إ ن ا ك اف ى ذ ا اس ت ئػ ن اس ا ال د ل ي ال أل ن و ف ش ر ع م ن قػ بػ ل ن ا و ى و ل ي س ش ر ع ا ل ن ا و إ ف و ر د ف ش ر ع ن ا م ا يػ ق ر ر ه ع ل ى الر اج ح. Untuk akad ju alah dapat dijadikan isti nas firman Allah: dan siapa yang dapat mengembalikannya, akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta... (QS. Yusuf [12]: 72). Beban (himl) unta adalah bentuk takaran yang dikenal di kalangan umat nabi Yusuf, seperti halnya wasaq. Firman Allah ini hanya dipandang sebagai isti nas, bukan dalil, karena ia berkenaan dengan syariah umat sebelum kita; dan itu menurut pendapat rajih (kuat)-- tidak menjadi syariah kita (umat Nabi Muhammad), walaupun dalam syariah kita terdapat dalil (hadis) yang menetapkannya (sebagai syariat kita). 3. Pendapat Ibnu Qudamah dalam al-mughni, juz V h. 56: و إ ف اش تػ ر ى أ ح د الش ر ي ك ي ح ص ة ش ر ي ك و ج ائ ز أل ن و ي ش رت ي م ل ك غ ي ه Jika salah seorang dari yang bermitra membeli bagian mitranya dalam kemitraan tersebut, hukumnya boleh, karena ia membeli hak milik orang lain. 4. Pendapat Ibnu Qudamah dalam al-mughni, VIII, h. 323 :... أ ف ا ل اج ة ت د ع و إ ل ذل ك )اجل ع ال ة ( ف إ ف ال ع م ل ق د ي ك و ف م ه و ال ك ر د ا آلب ق و الض ال ة و غ ي ذل ك و ال تػ نػ ع ق د ا إل ج ار ة ف ي و و ا ل اج ة د اع ي ة إ ل ر د ه ا و ق د ال ي د م ن يػ ت بػ ر ع ب و ف د ع ت ا ل اج ة إ ل إ ب اح ة اجل ع ل ف ي و م ع ج ه ال ة ال ع م ل. Kebutuhan masyarakat memerlukan adanya ju alah; sebab pekerjaan (untuk mencapai suatu tujuan) terkadang tidak jelas (bentuk dan masa pelaksanaannya), seperti mengembalikan budak yang hilang, hewan hilang, dan sebagainya. Untuk pekerjaan seperti ini tidak sah dilakukan akad ijarah (sewa/pengupahan) padahal (orang/pemiliknya) perlu agar kedua barang yang hilang tersebut kembali, sementara itu, ia tidak menemukan orang yang mau membantu mengembalikannya secara suka rela (tanpa imbalan). Oleh karena itu, kebutuhan masyarakat mendorong agar akad ju alah untuk keperluan seperti itu dibolehkan sekalipun (bentuk dan masa pelaksanaan) pekerjaan tersebut tidak jelas. 5. Surat dari Direktorat Pengelolaan Moneter Bank Indonesia No.12/125/DPM tertanggal 03 Juni 2010. 6. Pendapat dan saran peserta Rapat Pleno DSN-MUI pada Jumat, 03 September 2010 M./24 Ramadhan 1431 H.

Mekanisme dan Instrumen PUAS 6 MEMUTUSKAN Menetapkan : FATWA TENTANG MEKANISME DAN INSTRUMEN PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH Pertama : Ketentuan Umum Dalam fatwa ini yang dimaksud dengan: 1. Pasar Uang Antarbank berdasarkan prinsip Syariah (PUAS) adalah kegiatan transaksi keuangan jangka pendek antarpeserta pasar berdasarkan prinsip-prinsip syariah. 2. Peserta PUAS dalam pasar primer adalah: a. bank syariah sebagai penerima dana dalam kapasitasnya sebagai penerbit instrumen PUAS, atau pemilik dana, dan b. bank konvensional hanya sebagai pemilik dana. 3. Peserta PUAS dalam pasar sekunder adalah: a. bank syariah sebagai penjual atau pembeli instrumen PUAS. b. bank konvensional sebagai penjual atau pembeli instumen PUAS. 4. Sertifikat PUAS adalah instrumen bukti kepemilikan investasi yang ditransaksikan dalam PUAS. 5. Pialang adalah perantara perdagangan sertifikat PUAS, yang mendapatkan izin dari Bank Indonesia. Kedua : Ketentuan Khusus 1. Dalam pasar primer, penerbitan Sertifikat PUAS dapat dilakukan dengan menggunakan akad: a. Mudharabah, atau b. Musyarakah 2. Bagi hasil Sertifikat PUAS yang diterbitkan berasal dari hasil aset yang menjadi dasar penerbitan, baik aset yang memiliki imbal hasil tetap maupun aset yang memiliki imbal hasil tidak tetap, sesuai dengan akad. 3. Sertifikat PUAS dapat dialihkan kepemilikannya sebelum jatuh tempo. 4. Dalam pasar sekunder, transaksi yang dilakukan untuk pengalihan Sertifikat PUAS dapat menggunakan akad jual beli (bai ) dengan harga yang disepakati. 5. Penjual Sertifikat PUAS dapat berjanji (wa d) untuk membeli kembali Sertifikat tersebut pada harga yang disepakati di awal. 6. Dalam hal janji untuk membeli kembali tidak dipenuhi, penjual dapat dikenakan sanksi. 7. Transaksi PUAS dapat dilakukan secara bilateral, melalui pialang, lelang (bai muzayadah), atau melalui mekanisme lainnya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Mekanisme dan Instrumen PUAS 7 8. Transaksi antara peserta PUAS dengan pialang menggunakan akad ju alah. Ketiga Keempat : Penyelesaian Perselisihan Jika terjadi terjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya dapat dilakukan melalui mediasi, badan arbitrase syariah atau berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah. : Penutup Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya. DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 03 September 2010 M. 24 Ramadhan 1431 H. Ketua, Sekretaris, DR. K.H. M.A. SAHAL MAHFUDH DRS. H.M. ICHWAN SAM