GITA MARDIAN KUSNANDANG

dokumen-dokumen yang mirip
MOODBOARD. Oleh: Suciati S.Pd., M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kesimpulan, implikasi dan rekomendasi disusun berdasarkan seluruh

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan pendekatannya juga dalam upaya mencapai hasil belajar yang sesuai. dengan tujuan pembelajaran yang direncanakan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada Bab V ini penulis akan mengemukakan kesimpulan, implikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Asep Tarbini, 2015 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN ALAT UKUR OSCILLOSCOPE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGGUNAAN MEDIA MOVIE TRAILER BERBASIS TEKNIK WRITING WORKSHOP DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARATIF BAHASA PERANCIS

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK. Pada kenyataannya dunia pendidikan di Indonesia masih belum

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi dan informasi memiliki pengaruh besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. yang erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari anak, misal di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Putri Permatasari, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya kumpulan fakta-fakta dan

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

BAB I A. Latar Belakang Masalah

3. Bagaimana menciptakan sebuah ruangan yang dapat merangsang emosi yang baik untuk anak dengan menerapkan warna-warna di dalam interior?

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Pada Bab V ini penulis menguraikan kesimpulan, implikasi dan rekomendasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan mereka secara aktif untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada. Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menyimak Cerita Pendek di Kelas V SDN 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

2015 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBUATAN POLA DASAR BUSANA WANITA

PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

2016 MOTIVASI KETERLIBATAN SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai perubahan dalam kemampuan, sikap atau perilaku siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 APLIKASI MEDIA ANIMASI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA GAMBAR PROYEKSI PADA PEMBELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMKN 2 GARUT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nur Akmalia, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni Budaya dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

2015 KREATIVITAS BERKARYA FOTOGRAFI KOMUNITAS LUBANG JARUM INDONESIA DI KABUPATEN SUBANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah dalam kurikulum pendidikan terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Annisa Siti Khomsiah, 2013

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bhirawa Widya Putranti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Liestia Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menganalisis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan. Melalui kegiatan menulis, para siswa dilatih untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mendasar kegunaanya. Setiap ilmu pengetahuan tidak pernah lepas dari ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN. edukatif untuk mencapai tujuan belajar (Rustaman, et al, 2003). Optimalisasi

2015 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PEMBUATAN BOUSTE HOUDER (BH)

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Aliyah (MA) merupakan lembaga pendidikan tingkat menengah. setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Tujuan pendidikan MA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siska Novalian Kelana, 2013

I. PENDAHULUAN. tersebut adalah dengan membuat UU. No. 20 tahun 2003 tentang. SISDIKNAS pasal 1 butir 14 yang bunyinya :

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan teknologi kini perlu ditanggapi, diantisipasi, dan diikuti serta dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran. Peran utama dalam pendidikan hendaklah penerus bangsa ini dapat menyesuaikan antara hasil belajar dengan perkembangan teknologi. Dalam hal ini peserta didik merupakan pusat perhatian dalam proses pembelajaran. Banyak hal yang diupayakan oleh guru dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi sekaligus meningkatkan prestasi akademik siswa yang selaras dengan teknologi yang berkembang pada jamannya. Namun seringkali tenaga pendidik hanya melakukan transfer ilmu dengan media yang telah ada sebelumnya dan jarang sekali mengolah bahkan menciptakan inovasi yang baru agar pembelajaran tidak berlangsung monoton. Dan kali ini penulis mencoba menciptakan salah satu variasi media pembelajaran bagi siswa. Secara umum media merupakan kata jamak dari medium,yang berarti perantara atau pengantar. Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha, seperti media dalam penyampaian pesan. Istilah media digunakan juga dalam bidang pengajaran atau pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau media pembelajaran. Ada beberapa konsep atau definisi media pembelajaran. Zainal Aqib (2013, hlm. 50) mengemukakan bahwa: Media adalah perantara atau pengantar, sedangkan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang terjadinya proses belajar pada si pembelajar. Makna media pembelajaran lebih luas dari alat peraga, alat bantu mengajar, dan media audio visual. Kedudukan media pengajaran dalam proses belajar mengajar mempunyai fungsi yang sangat penting, sebab tidak semua pengalaman belajar dapat diperoleh secara langsung, sehingga media dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan yang konkret dan tepat serta mudah dipahami. Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak

2 menjadi konkret sehingga mudah dipahami. Dan fungsi lain dari media yakni untuk menanamkan konsep dasar akan suatu hal dengan benar, nyata dan tepat. Media pembelajaran juga membangkitkan keinginan dan minat baru bagi siswa. Selain itu, media pembelajaran memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkret sampai yang abstrak. Pengklasifikasian media pembelajaran dapat dilihat tergantung dari sudut mana melihatnya. Media pembelajaran dilihat dari sifatnya dapat dibagi menjadi tiga, yang pertama adalah media audio, yaitu media yang hanya dapat didengar saja atau media yang hanya memiliki unsur suara seperti radio dan rekaman suara; kedua adalah media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja seperti foto, gambar, lukisan dan lain sebagainya; yang ketiga adalah media audiovisual, yaitu jenis media yang mengandung unsur suara yang dapat didengar serta unsur gambar yang dapat dilihat seperti rekaman video. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam media yang diproyeksikan seperti film, slide, dan transparansi, sedangkan media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio dan lain sebagainya. Bagi orang yang belajar di bidang busana dan kriya teksil, media pembelajaran memiliki peran yang sangat penting. Moodboard termasuk jenis media pembelajaran visual yang berfungsi untuk mewujudkan sebuah ide yang masih bersifat abstrak menjadi konkret, dimulai dari mencari berbagai sumber inspirasi berupa potongan-potongan gambar, warna dan jenis benda yang dapat menggambarkan ide yang ingin diwujudkan, dilanjutkan dengan membuat desain model beserta prototipenya, hingga merealisasikannya menjadi sebuah produk atau karya busana dan kriya tekstil. (Atik, 2004, hlm. 189). Moodboard merupakan bagian dari media pembelajaran desain, untuk itu perlu diketahui seberapa pentingnya moodboard, mulai dari pengertian, fungsi, manfaat, cara membuat dan wujud moodboard. Dari proses tersebut dapat ditinjau nilai-nilai pembelajaran dalam menciptakan karya, yaitu moodboard sebagai medianya. Moodboard merupakan sebuah benda atau sarana berupa papan atau bidang datar lainnya dengan berbagai bentuk (persegi, bulat, lonjong, segitiga dan

3 lain sebagainya) yang didalamnya berisi kumpulan gambar-gambar, warna dan jenis benda yang dapat menggambarkan ide yang ingin diwujudkan oleh seseorang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap penyusunaan dan implementasi strategi pembelajaran. Melalui kemajuan tesebut, berbagai media dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Moodboard memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai karya yang akan dibuat. Moodboard menurut Komarudin (2003) berfungsi untuk: a. Memberikan gambaran mengenai tujuan dan manfaat yang akan diperoleh dari karya yang dibuat. b. Merumuskan berbagai macam ide yang semula bersifat abstrak menjadi sebuah desain karya yang konkret. c. Sebagai media pembelajaran d. Sebagai media perencanaan pada kegiatan industri khususnya industri busana dan kriya tekstil, seperti butik, industri garmen, atau industri kriya tekstil. Media pembelajaran menanamkan konsep dasar akan suatu hal dengan benar, nyata dan tepat. Selain itu, media pembelajaran memberikan pengalaman menyeluruh dari yang bersifat konkret sampai yang abstrak maupun yang bersifat abstrak sampai yang konkret. Melalui moodboard sebagai media pembelajaran, dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret agar mudah dipahami. Manfaat moodboard menurut Suciati (2008) adalah: a. Membantu mengarahkan proses desain dari awal hingga terciptanya karya. Dimulai dari penentuan tema atau judul, mencari dan mengumpulkan gambar-gambar yang sesuai dengan tema atau judul dan membuat produk, hingga menjadi karya. b. Membantu mengembangkan kemampuan kognitif atau pengetahuan, karena dengan membuat moodboard peserta didik dapat mengembangkan kemampuan imajinasi nya. c. Melatih kemampuan afektif atau emosional dalam proses pembuatan desain melalui moodboard sebagai media. d. Melatih keterampilan psikomotor (motorik) orang yang belajar di bidang busana (batik) dalam menyusun potongan-potongan gambar, membuat desain dan menciptakan karya. Moodboard sebagai media pembelajaran memberikan pengalaman melalui lambang-lambang visual berupa gambar sehingga moodboard

4 memberikan pemahaman mengenai desain yang akan dibuat. Proses mendesain terdiri dari beberapa langkah, di antaranya adalah pembuatan moodboard itu sendiri. Moodboard berperan sebagai media petunjuk untuk menciptakan sebuah karya. Berdasarkan pengamatan di lapangan, masalah yang muncul adalah para siswa SMA Negeri Jatinunggal Sumedang belum mengenal media moodboard dan kontribusi media pembelajaran terhadap pembelajaran mendesain motif batiknya dan juga kurangnya inovasi dalam pembelajaran mendesain motif batik tersebut. Kemudian pada tahapan siswa SMA Negeri Jatinunggal Sumedang kelas X baru mengenal media moodboard dan mencoba untuk mengaplikasikan motif pada kain di tahapan selanjutnya. Dan pula media moodboard kali ini dapat menstimulus anak untuk dapat berkreasi sesuai dengan apa yang dia sajikan kedalam moodboard yang dibuatnya Atas dasar latar belakang masalah di atas maka dari itu penulis mencoba menggunakan dan meneliti moodboard untuk proses pembelajaran membatik dengan judul penelitian: Pengaruh Pemanfaatan Media Moodboard Terhadap Peningkatan Kreativitas dalam Mendesain Motif Batik Pada Siswa Kelas X SMA Negeri Jatinunggal Sumedang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dibahas pada kajian sebelumnya, maka permasalahan penelitian yang akan dicari pemecahannya adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran kreativitas mendesain motif batik pada siswa kelas X SMA Negeri Jatinunggal Sumedang sebelum menggunakan media moodboard? 2. Bagaimana gambaran kreativitas mendesain motif batik pada siswa kelas X SMA Negeri Jatinunggal Sumedang setelah menggunakan media moodboard?

5 3. Sejauh mana pengaruh pemanfaatan media moodboard terhadap peningkatan kreativitas mendesain motif batik pada siswa kelas X SMA Negeri Jatinunggal Sumedang? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dibahas pada kajian sebelumnya, maka permasalahan penelitian yang akan dicari pemecahannya adalah sebagai berikut: 1. Ingin mengetahui pengaruh pembelajaran sebelum menggunakan media moodboard terhadap peningkatan kreativitas mendesain motif batik pada siswa kelas X SMA Negeri Jatinunggal Sumedang. 2. Ingin mengetahui pengaruh pembelajaran setelah menggunakan media moodboard terhadap peningkatan kreativitas mendesain motif batik pada siswa kelas X SMA Negeri Jatinunggal Sumedang. 3. Ingin mengetahui besarnya pengaruh pembelajaran menggunakan media moodboard terhadap peningkatan kreativitas mendesain motif batik pada siswa kelas X SMA Negeri Jatinunggal Sumedang. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, terutama bagi siswa, guru, sekolah, lembaga UPI, dan bagi peneliti. Manfaat yang diharapkan diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi siswa, dapat membantu para siswa khususnya kelas X SMA Negeri Jatinunggal Sumedang, penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai langkah awal pengenalan tentang media moodboard, dan mengasah kreativitas kemampuan dalam mendesain motif batik. 2. Bagi guru, hasil penelitian ini dijadikan alternatif bahan, metode atau media pembelajaran moodboard di kelas X sekolah menengah atas. Selain itu dapat

6 memberikan sumbangan pemikiran terutama bagi guru Seni Budaya dan Keterampilan tentang bagaimana caranya menggunakan media moodboard dalam pembelajaran mendesain motif batik. 3. Bagi sekolah, dapat menambah literatur hasil penelitian dalam upaya menambah alternatif pemilihan media pembelajaran dalam pembelajaran mendesain motif batik. Selain itu, diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada sekolah untuk membantu meningkatkan kualitas lulusan pendidikan melalui peningkatan kualitas pengajaran dengan jalan menyediakan sarana dan prasarana yang cukup memadai, sehingga selain penguasaan siswa terhadap media menjadi meningkat, guru pun akan meningkat profesionalismenya. 4. Bagi program studi pendidikan Seni Rupa FPSD UPI, dapat memperkaya bahan pustaka untuk perpustakaan kampus, sehingga dapat dijadikan sumber kepustakaan oleh para mahasiswa dalam melakukan sebuah penelitian yang relevan sebagai bahan perbandingan. 5. Bagi peneliti, dapat dijadikan bahan pengalaman yang berharga dalam menggunakan media moodboard dalam pembelajaran mendesain motif batik di kelas X sekolah menengah atas, sehingga dapat mengetahui tingkat keberhasilan penggunaan media pembelajaran tersebut melalui penelitian ini. E. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud yang memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Sedangkan metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan mencari kebenaran untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Surakhmad (1990: 149) menjelaskan: Dalam arti kata yang luas, bereksperimen adalah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil, hal itu yang akan menegaskan bagaimanakah kedudukan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian yang diselidiki.

7 Tujuan metode eksperimen menurut Surakhmad (1990: 149), Tujuan eksperimen bukanlah pada pengumpulan data dan deskripsi data melainkan pada penemuan faktor-faktor akibat. Jadi metode eksperimen merupakan suatu percobaan langsung untuk mengetahui sebab akibat. F. Batasan Masalah Dalam penelitian ini perlu adanya pembatasan penelitian agar dalam pelaksanaannya tidak menyimpang dari masalah dan tujuan penelitian. Untuk membatasi luasnya permasalahan, maka dalam penelitian ini penulis membatasi masalah sebagai berikut: 1. Ruang lingkup penelitian difokuskan pada peningkatan kreativitas membuat motif batik siswa dan siswi kelas X. 2. Variabel bebas (x) dalam penelitian ini adalah media moodboard. 3. Variabel terikat (y) dalam penelitian ini adalah peningkatan kreativitas mendesain motif batik. 4. Variabel atribut dalam penelitian ini adalah siswa putra dan siswa putri. 5. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Adapun yang dimaksud metode penelitian eksperimen menurut Surakhmad (1998 : 149) menjelaskan bahwa, Dalam arti kata yang luas, bereksperimen adalah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil. Hal itu yang akan menegaskan bagaimanakah kedudukan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian yang diselidiki. 6. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas X SMA Negeri Jatinunggal Sumedang. 7. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas X1 dan X2 SMA Negeri Jatinunggal Sumedang. 8. Kegiatan penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Jatinunggal Sumedang. G. Sistematika Penulisan

8 Strukutur organisasi merupakan bagian ini memuat tentang sistematika penulisan skripsi, dengan memberikan gambaran kandungan setiap bab. Adapun gambaran yang dimaksud adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, dalam Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan struktur organisasi. Bab II Kajian Pustaka berisi tentang uraian kajian-kajian teoritis yang berhubungan dengan penelitian. Pada bab ini memiliki peran penting karena berisi tentang kajian teori yang mendukung penelitian dan kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti, serta diuraikan mengenai kerangka pemikiran penelitian dan hipotesis penelitian. Bab III Metode Penelitian berisi tentang desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrumen penelitian, prosedur penelitian serta analisis data. Seperti yang telah dijelaskan di atas metode adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data dalam penelitiannya dari persiapan penelitian sampai pelaksanaan penelitian. Bab IV Temuan dan Pembahasan berisi tentang temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data serta pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Bab V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi. Simpulan dari penelitian ini berdasarkan hasil analisis data pada bab sebelumnya, mengemukakan implikasi dan rekomendasi yang berhubungan dengan objek penelitian untuk dijadikan referensi bagi pihak yang berkepentingan.

9