SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BERMAIN SHUTTLE RELAY TERHADAP HASIL BELAJAR LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI

ARTIKEL SKRIPSI. oleh : ROHMADI NIM :

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

SKRIPSI. Disusun Oleh : ENDRA HARFIYANTO NPM :

PENGARUH METODE RESIPROKAL ATAU TIMBAL BALIK TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA SMPN 6 KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2016

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Pada Program Studi Penjaskesrek.

PENGARUH METODE PEMBELAJAR GUIDE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR BERMAIN SEPAK BOLA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

ARTIKEL SKRIPSI ALVIAN RIZKI ANGGRIAWAN NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

PENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

PENGARUH METODE BELAJAR GUIDE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

SKRIPSI. Disusun Oleh : SULASTRI NPM:

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

BAB I PENDAHULUAN. banyak dirasakan orang tentang manfaatnya. Oleh karena itu kita perlu

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh:

SKRIPSI. Oleh : SYAMSUL MA ARIF NPM

PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI STRATEGI MODIFIKASI

PENGARUH MODIFIKASI ALAT TERHADAP TINGKAT PENGUASAAN TEKNIK DASAR CAKRAM PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses kehidupan manusia selalu membawa anggota tubuhnya kesetiap tempat untuk bergerak sambil

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani. Pendidikan

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT KAKI DAN LARI SPRINT 30 METER TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA JALAN DI UDARA PADA SISWA SMPN 1 PAPAR TAHUN 2015

S K R I P S I. Oleh : RIF AN NPM :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MINARDI

JURNAL OLEH: CANDRA TRI KUSTYAWAN NPM : Dibimbing oleh: 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. Wasis Himawanto, M.Or.

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

Pengaruh Latihan Pliometrik antara Box Jump dan Leaps terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Kelas XI Geomatika SMK Negeri 1 Bireun

SKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM:

BAB II KAJIAN TEORI. diantaranya dalam kamus olahraga, menurut Syarifudin (1985: 62) lompat

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

Oleh : SYAIFUDIN ILHAM NPM :

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat kualitatif dan kuantitatif juga merupakan hasil dari proses

PENGARUH MODIFIKASI ALAT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA O BRIEN PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap orang di dalam

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN II MOJOROTO SKRIPSI

SKRIPSI. Oleh : AHMAD NUR CHOLID P

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN TANJUNG II TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional. Salah satu diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik jasmani maupun rohani dan merupakan dasar pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam

MIN REJOSO PETERONGAN JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : GUSTYA YOPIE KURNIAWAN NPM :

S K R I P S I. Oleh : EKO ANDITA JUNIANTO NPM :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : AFIF PRIYATNO ILHAMI NPM

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui olahraga. Budaya olahraga harus terus di kembangkan guna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KEDIRI TAHUN 2015 S K R I P S I

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek. Oleh :

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

Universitas Nusantara PGRI Kediri. Oleh : MATSURAH P

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI TERHADAP HASIL LOMPAT TINGGI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 GONDANG TAHUN 2014/ 2015 SKRIPSI.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP PRESTASI TOLAK PELURU SISWA KELAS XI SMA NEGERI TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

HUBUNGAN KECEPATAN LARI DAN KELENTUKAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA SMA MUHAMMADIYAH KEDIRI TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

OLEH : PAMELA GUMELAR BANGUN CIPTA HADI NPM :

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Atletik merupakan aktifitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Oleh : ZULFAN CHOLID SULAIMAN NPM

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam cabang olahraga atletik, nomor lompat merupakan nomor lomba

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GUIDE DISCOVERY

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI II NAWANGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan

ARTIKEL PENELITIAN OLEH : INDRA PRIBADI NPM

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK BAGI SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN 2016 S K R I P S I

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan atletik. Pelaksanaan lompat dalam perlombaan atletik memerlukan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING GAYA CROSS STEP

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

STUDI TENTANG PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SISWA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI. Oleh : WAHYU YULIANTO NPM

BAB II KAJIAN TEORI. baik (Djumidar A. Widya, 2004: 65). kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Program Studi Pendidikan Jasmani kesehatan dan Rekreasi Pada Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM : 11.1.01.09.0177 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 1

2

3

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ABSTRAK FEBRIAN RIZKI SUSANTDI 11.1.01.09. 0177 FKIP Pendidikan Jasmani,Kesehatan dan Rekreasi Ruruh Andayani Bekti, M.Pd dan Drs. Sugito, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Febrian Rizki Susandi, NIM: 11.1.01.09.0177, Skripsi: Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dengan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015. Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,, 2015. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dengan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015. Tujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran yang nyata tentang ada tidaknya Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dengan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan metode survey pada pembelajaran dengan teknik tes dan pengukuran. Sedangkan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah correlation design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 150 siswa. Teknik sampling yang digunakan yaitu teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian menggunakan tes kekuatan otot tungkai dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Analisis data yang digunakan adalah correlation product moment, dimana kekuatan otot tungkai (X) sebagai variabel bebas dan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok (Y) sebagai variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan = 0,41 tersebut diuji keberartiannya disimpulkan bahwa = 0,361 berarti dalam penelitian ini. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2014/2015 dapat diterima. Saran yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah 1) hendaknya guru memberikan metode pembelajaran yang tepat untuk mempelajari teknik lompat jauh gaya jongkok. 2) kekuatan otot tungkai perlu ditingkatkan untuk dapat mencapai peningkatan dalam hasil belajar lompat jauh gaya jongkok. 3) hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pembanding bagi penelitian lain yang sejenis, sehingga hasilnya akan lebih sempurna. Kata Kunci : Hubungan, Tungkai, Lompat Jauh. 4

I. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan proses tiada henti sejak manusia dilahirkan hingga akhir hayat. Bahkan banyak pendapat mengatakan bahwa pendidikan sudah dimulai sejak manusia masih berada dalam kandungan. Pastinya, proses pendidikan akan dan harus dialami serta dijalani oleh setiap manusia disetiap waktu. Lembaga pendidikan formal adalah lembaga yang terpenting untuk pembinaan mutu sumber daya manusia. Dalam lembaga pendidikan formal, siswa dibina untuk menjadi sumber daya manusia yang unggul dalam aspek jasmani, rohani dan sosial melalui berbagai bentuk media pendidikan dan keilmuan yang sesuai. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah kegiatan jasmani, rohani dan sosial yang diselenggarakan untuk menjadi media bagi kegiatan pendidikan. Pendidikan gerak, permainan dan olahraga diajarkan melalui program pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Di dalamnya terkandung arti bahwa gerakan, permainan atau cabang olahraga tertentu yang dipilih hanyalah alat untuk mendidik. Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional. Inti pembelajaran pendidikan jasmani adalah gerak insani dalam rangka pembentukan dan pengembangan (Subroto, 2008: 1.5). Gerak atau aktivitas jasmani dikemas, diorganisasikan, dan dibelajarkan kepada siswa sehingga diharapkan siswa menjadi terbiasa hidup aktif sepanjang hayat dan mengantarkan siswa memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Dengan pendidikan jasmani siswa akan memperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil dan memiliki kebugaran jasmani serta pengetahuan dan pemahaman terhadap gerak manusia. Orientasi pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan harus disesuaikan dengan perkembangan peserta didik, isi dan urutan materi ajar, cara penyampaian harus menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan guna meningkatkan hasil belajar, mengembangkan keterampilan serta pengembangan pribadi anak seutuhnya. Pengembangan keterampilan peserta didik diantaranya berupa keterampilan fisik dan motorik, keterampilan berpikir, keterampilan memecahkan masalah, serta keterampilan emosional dan sosial. 5

Pada mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), salah satu standar kompetensi yang dipelajari oleh siswa adalah mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dengan kompetensi dasar mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar atletik serta nilai toleransi, percaya diri, keberanian, menjaga keselamatan diri dan orang lain, bersedia berbagi tempat dan peralatan. Hal ini telah sesuai dengan kurikulum pendidikan yang mengacuan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tujuan yang diharapkan dapat dicapai melalui pembelajaran teknik dasar atletik antara lain siswa mampu melakukan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok tanpa awalan dengan benar serta siswa mampu melakukan lompat jauh gaya jongkok dengan peraturan yang dimodifikasi dengan baik. Dalam melakukan penyusunan nilai pelajaran guru harus mengacu pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi dasar (KD) yang telah ditetapkan oleh Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP). Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan harmonis seperti: jalan, lari, lompat, lempar. Atletik juga merupakan sarana untuk pendidikan jasmani dalam upaya meningkatkan daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan dan lain sebagainya, selain untuk sarana pendidikan juga sebagai sarana penelitian bagi ilmuwan. (Djumidar, 2005: 1.3). Dalam olahraga atletik dikenal beberapa jenis nomor lompat yaitu lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi dan lompat galah. Lompat jauh merupakan nomor lompat pertama yang diperkenalkan dalam program pengajaran. Lompat jauh adalah keterampilan gerak berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan satu kali tolakan ke depan sejauh mungkin (Suherman, dkk, 2001: 36). Pada saat melaksanakan teknik lompat jauh, siswa harus memusatkan perhatiannya pada saat melakukan tolakan pada daerah yang sudah ditentukan. Karakteristik gerak dasar dalam lompat jauh adalah awalan, tumpuan atau tolakan, melayang di udara dan cara melakukan pendaratan mendarat. Yang pertama kali perlu diajarkan pada teknik lompat jauh adalah gerakan lari atau langkah yang tepat, kemudian sikap menolak dan terakhir sikap mendarat. Beberapa macam gaya atau sikap badan pada saat melayang di udara, yaitu: 1) gaya jongkok (orthodok), 2) gaya menggantung (schnepper), dan 3) gaya berjalan di udara (walking in the air). Teknik lompat jauh gaya jongkok termasuk yang paling sederhana dibandingkan yang lain. Disebut gaya jongkok karena gerak dan sikap badan sewaktu berada di udara 6

menyerupai dengan orang yang sedang berjongkok (Suherman, dkk, 2001: 36). Perlu syarat tertentu sebagai modal dalam melakukan teknik lompat jauh gaya jongkok diantaranya memiliki kondisi fisik siswa yang memadai. Pengaruh kondisi fisik akan terlihat pada kecepatan pelompat ketika melakukan awalan dan kekuatan tolakan pada lompat jauh, sedangkan keserasian gerak awalan dan tolakan sangat bergantung pada tekniknya. Apabila kecepatan lari awalan dan kekuatan menolak ini dilakukan dengan teknik awalan dan tolakan yang baik, maka hasil lompatannya pun akan baik pula. Suatu prestasi lompat jauh tergantung pada kecepatan daripada awalan atau ancangancang namun demikian seseorang yang memiliki sprint yang baik belum tentu seorang pelompat (Djumidar, 2005: 12.41). Dalam usaha peningkatan hasil belajar siswa, ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan. Salah satu unsur yang terpenting adalah kondisi fisik siswa. Pelaksanaan lompat jauh dalam atletik memerlukan adanya unsur kondisi fisik berupa kekuatan sebagai salah satu penunjang keberhasilan. Kekuatan dibutuhkan dalam kebanyakan aktifitas fisik. Komponen kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen kesehatan jasmani. Kondisi fisik adalah salah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan hasil belajar siswa dan bahkan sebagai keperluan yang sangat mendasar untuk meraih prestasi olahraga. Komponen kondisi fisik meliputi kekuatan (strength), kecepatan (speed), daya tahan (endurance), kelentukan (flexibility), koordinasi (coordination), kelincahan, keseimbangan, power (Depdiknas, 2000: 108). Unsur kondisi fisik seperti kekuatan, kecepatan, kelincahan, daya tahan, keseimbangan, koordinasi dan kelentukan adalah unsurunsur yang dibutuhkan hampir disetiap cabang olahraga. Namun demikian besarnya kebutuhan setiap unsur berbedabeda sesuai dengan karakteristik suatu cabang olahraga. Pelaksanaan lompat dalam atletik memerlukan adanya unsur kondisi fisik berupa kekuatan sebagai salah satu penunjang keberhasilan. Yudiana, dkk (2009: 3.4) mengemukakan bahwa kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Dalam pelaksanaan lompat jauh dikhususkan pada kekuatan otot tungkai yang merupakan sumber tenaga untuk melakukan awalan, tumpuan atau tolakan dan pendaratan. Diharapkan dengan kekuatan otot tungkai yang baik seorang pelompat dapat 7

melakukan lompatan yang melambung tinggi dan jauh kedepan. Berdasarkan pengamatan yang pernah dilakukan penulis beberapa kesempatan yang lalu, masih banyak terdapat kesalahan yang bisa dianggap sangat mendasar dalam pelaksanaan lompat jauh gaya jongkok. Suatu misal; kesalahan yang sering terjadi adalah sikap badan sewaktu melayang di atas bak lompat, kaki tumpu yang sering kali melewati batas balok tumpu, awalan yang sering diubah langkahnya oleh pelompat serta kekuatan tungkai yang digunakan kaki tumpu dirasa belum maksimal dan cenderung kurang kuat dalam melakukan tumpuan. Dalam permasalahan tersebut, tingkat kemampuan menguasai teknik dasar lompat jauh gaya jongkok pada setiap siswa tidak sama. Seperti yang telah dipaparkan di atas terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian penguasaan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok dan kondisi fisik mempunyai peranan yang sangat penting dalam keberhasilan pembelajaran lompat jauh tersebut. Diduga faktor kondisi fisik yang dominan mempengaruhi pelaksanaan lompat jauh gaya jongkok adalah kekuatan otot tungkai. Ditinjau dari permasalahan yang berkenaan dengan pelaksanaan lompat jauh gaya jongkok, maka dapat dikemukakan berbagai pemecahan yang berhubungan dengan kekuatan otot tungkai diantaranya dengan mengukur kekuatan otot tungkai pada peserta didik tersebut. Sehingga nantinya bilamana memungkinkan guru dapat memberikan latihan-latihan yang difokuskan untuk merangsang kekuatan otot tungkai serta sedapat mungkin diketahui apakah kekuatan otot tungkai benar-benar mempengaruhi hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada peserta didik tersebut. Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin membuktikan apakah ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2014/2015. II. METODE PENELITIAN Kegiatan yang penting dalam penelitian adalah menetapkan metode penelitian. Banyak metode penelitian yang digunakan dalam penelitian seperti metode observasi, metode angket, metode interview, metode tes maupun metodemetode lainnya, sangat membutuhkan ketelitian dalam memilih metode yang bersangkutan, sehingga akan memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Baik buruknya suatu penelitian sebagian tergantung kepada teknik-teknik pengambilan datanya. Pengumpulan data dalam suatu penelitian ilmiah bermaksud memperoleh bahan-bahan yang relevan, 8

akurat dan reliabel. Untuk memperoleh yang dimaksud itu suatu penelitian harus menggunakan teknik-teknik, alat-alat, prosedur-prosedur serta kegiatan-kegiatan yang dapat dipertanggungjawabkan serta dapat diandalkan. Pencarian kebenaran dalam sebuah proses penelitian dibutuhkan penelitian yang ilmiah yang bisa menjawab permasalahan yang timbul dalam proses penelitian, karena itu diperlukan metode yang sesuai dengan jenis penelitian dan rancangan atau desain penelitian yang diperlukan dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitatif, penelitian dengan metode ini banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Penelitian ini hanya akan mengetahui apakah terdapat hubungan antara antara kekuatan otot tungkai dengan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2014/2015. Untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada berapa eratnya maka desain penelitian yang digunakan adalah desain korelasional atau Correlational Design. III. HASIL DAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari hasil penghitungan sebesar 0,41 lebih besar dari sebesar 0,361 Hasil analisis ini juga menyimpulkan bahwa setiap peningkatan satu unit score kekuatan otot tungkai akan disertai dengan peningkatan satu unit skor terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok. IV. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2000. Pedoman Dan Modul Pelatihan Kesehatan Olahraga Bagi Pelatih Olahragawan Pelajar. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2003. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. Jakarta: Depdiknas. Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djumidar. 2005. Dasar-Dasar Atletik. Jakarta: Universitas Terbuka. Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset. Jihad, Asep & Haris, Abdul. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Maryono (et al). 2010. Pedoman Penyusunan SKRIPSI STKIP PGRI. Pacitan: LPPM STKIP PGRI Pacitan. 9

Mufid & Sulhan, Najib. 2010. Mari Belajar Perdidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta: Pusat perbukuan kementrian pendidikan nasional. Ngatiyono & Riswanty, Dyan Putri. 2010. Mari Sehat Bergembira. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional. Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan. Yudiana, Yunyun, (et al). 2009. Dasar- Dasar Kepelatihan. Jakarta: Universitas Terbuka. Nurhasan. 2001. Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani Prinsip- Prinsip Dan Penerapannya. Jakarta: Depdiknas. Pariman (et al). 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional. Subroto, Toto. 2008. Strategi Pembelajaran Penjas. Jakarta: Universitas Terbuka. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sudjana, Nana. 2010. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sudjana, Nana & M.A. Ibrahim. 2009. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Suherman, Adang (et al). 2001. Pembelajaran Atletik Pendekatan Permainan Dan Kompetisi. Jakarta: Depdikbud. Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Supinah. 2008. Penyusunan Silabus Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Rangka Pengembangan KTSP. Yogyakarta: 10