TANGGAPAN THERMOLUMINESCENT DOSIMETER CaSO 4 :Dy TERHADAP MEDAN RADIASI CAMPURAN BETA, GAMMA DAN MEDAN RADIASI CAMPURAN BETA GAMMA

dokumen-dokumen yang mirip
DOSIMETER CAS04:DY BUATAN BARC SEBAGAI PEMANTAU DOSIS RADIASI PERORANGAN HP (10) Rofiq Syaifudin, Nina Herlina, dan Bambang Supriyanto PTKMR - BAT AN

Analisis Pengaruh Sudut Penyinaran terhadap Dosis Permukaan Fantom Berkas Radiasi Gamma Co-60 pada Pesawat Radioterapi

PEMBUATAN THERMOLUMINESCENCE DOSIMETER (TLD) SERBUK CaSO 4 :Tm SEBAGAI PROSES AWAL PRODUKSI DOSIMETER PERSONAL

LAYANAN PEMANTAUAN DOSIS TARA PERORANGAN EKSTERNAL DI LABORATORIUM KESELAMATAN, KESEHATAN, DAN LINGKUNGAN PTKMR BATAN *)

PEMANTAUAN DOSIS PERORANGAN DI PUSAT TEKNOLOGI NUKLIR BAHAN DAN RADIOMETRI - BATAN BANDUNG

Analisis Persamaan Respon Dosis Thermoluminescent Dosimeter (TLD) Pada Spektrum Sinar-X Menggunakan Metode Monte Carlo

Tanggapan Dosimeter Lensa Mata Personal Menggunakan TLD- 900 (CaSO4:Dy) pada Medan Radiasi Beta dan Foton

INTERKOMPARASI PENGUKURAN OUTPUT IRADIATOR 137 Cs DAN PERSONAL DOSE EQUIVALENT, Hp(10) MENGGUNAKAN TLD DAN FILM

BAB IV Alat Ukur Radiasi

Pemantauan Rutin Dosis Eksternal Perorangan Menggunakan Dosimeter Personal Aktif

PEMBUATAN THERMOLUMINESCENCE DOSIMETER (TLD) SERBUK CaSO 4 :Dy MELALUI METODE SINTERING SEBAGAI PROSES AWAL PRODUKSI DOSIMETER PERSONAL

PEMBUATAN DOSIMETER TERMOLUMINESENSI DARI BAHAN LITIUM FLUORIDA DAN PENGOTOR TITANIUM

TANGGAPAN TLD-600 TERHADAP DOSIS NEUTRON CEP AT YANG DITERIMA SECARA TERUS-MENERUS DAN TERPUTUS-PUTUS

PEMBUATAN THERMOLUMINESENSE DOSIMETER DARI BAHAN LITIUM FLUORIDA DAN PENGOTOR TITANIUM

BAB V Ketentuan Proteksi Radiasi

PERBANDINGAN DOSIS RADIASI DI UDARA TERHADAP DOSIS RADIASI DI PERMUKAAN PHANTOM PADA PESAWAT CT-SCAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 4, Oktober 2014 ISSN

Alat Proteksi Radiasi

Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi. PERCOBAAN R2 EKSPERIMEN RADIASI β DAN γ Dosen Pembina : Drs. R. Arif Wibowo, M.

PENERAPAN KOEFISIEN KOREKSI ELEMEN KARTU THERMOLUMINISENCE (TLD) UNTUK PERHITUNGAN DOSIS EKSTERNA

PENGUKURAN DOSIMETER PERORANGAN PEKERJA RADIASI PUSAT REAKTOR SERBA GUNA TAHUN Yanni Andriani, Elfida Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN

Widyanuklida Vol. II No. I, November 20 II

ANALISIS KUALITAS RADIASI DAN KALIBRASI LUARAN BERKAS FOTON 6 DAN 10 MV PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK VARIAN CLINAC CX 4566 ABSTRAK

Verifikasi Keluaran Radiasi Pesawat Linac (Foton Dan Elektron) Serta 60CO Dengan TLD

PREDIKSI DOSIS PAPARAN RADIASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLASTERING PADA DOSIMETER FILM

Widyanuklida, Vol. 15 No. 1, November 2015: ISSN

Verifikasi Dosis Radiasi Kanker Menggunakan TLD-100 pada Pasien Kanker Payudara dengan Penyinaran Open System

PEMBUATAN THERMOLUMINESCENCE DOSIMETER (TLD)SERBUK MELALUI METODE SINTERING SEBAGAI PROSES AWAL PRODUKSI DOSIMETER PERSONAL

HUBUNGAN ANTARA LAJU DOSIS SERAP AIR DENGAN LAPANGAN RADIASI BERKAS ELEKTRON PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK ELEKTA

FISIKA ATOM & RADIASI

MENGOPTIMALKAN PENGGUNAAN DOSIMETER PERORANGAN DI MEDAN RADIASI CAMPURAN

Dosimeter ThermoLuminesensi sebagai Dosimetri Personal dalam Pemantauan Dosis Radiasi Eksternal

Simulasi TLD-700 (Lif; Mg, Ti) untuk Penentuan Dosis Ekivalen Hp(10) PADA Pekerja Radiasi (Gamma) dengan Pendekatan MCNPX

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 3, Juli 2014 ISSN

ALAT UKUR RADIASI. Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Jl. MH Thamrin, No. 55, Jakarta Telepon : (021)

Pengukuran Dosis Ekuivalen pada Berbagai Organ Kritis Pekerja Radiasi Kedokteran Nuklir

PENENTUAN DOSIS SERAP LAPANGAN RADIASI PERSEGI PANJANG BERKAS FOTON 10 MV DENGAN PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

PERBANDINGAN TANGGAPAN DOSIMETER TERMOLUMINISENSI LiF:Mg,Ti DAN LiF:Mg,Cu,P TERHADAP DOSIS DALAM APLIKASI MEDIK. Hasnel Sofyan dan Dyah Dwi Kusumawati

PEMBUATAN THERMOLUMINESCENCE DOSIMETER (TLD) SERBUK CASO 4 :DY DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI NANO

OXEA - Alat Analisis Unsur Online

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN DOSIS PERORANGAN MENGGUNAKAN THERMOLUMINISENCE DOSIMETER (TLD)

AUDIT MUTU PENGUKURAN DOSIS SERAP DARI SUMBER TELETERAPI Co-60 CIRUS 90131

Penentuan Spektrum Energi dan Energi Resolusi β dan γ Menggunakan MCA (Multi Channel Analizer)

Penentuan Efisiensi Beta Terhadap Gamma Pada Detektor Geiger Muller

PENENTUAN KARAKTERISASI CERROBEND SEBAGAI WEDGE FILTER PADA PESAWAT TELETERAPI 60 Co

KAJIAN WAKTU PARO 90 Sr MENGGUNAKAN ALAT UKUR STANDAR DOSIMETER FARMER NE 2570/B DAN NE2570/A

KARAKTERISTIK DOSIMETER TL CaSO4:Dy GELAS KAPILER UNTUK MEMANTAU DOSIS RADIASI LINGKUNGAN

Perancangan Keselamatan Ruangan Radiologi Pesawat Sinar-X Di PSTA BATAN Yogyakarta

ANALISIS HASIL PENGUKURAN PERCENTAGE DEPTH DOSE (PDD) BERKAS ELEKTRON LINAC ELEKTA RSUP DR. SARDJITO

PENENTUAN PARAMETER DOSIMETRI AWAL BERKAS FOTON 6 MV DARI 5 BUAH PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK ELEKTA DAN VARIAN CLINAC BARU

PENGARUH TEGANGAN TABUNG (KV) TERHADAP KUALITAS CITRA RADIOGRAFI PESAWAT SINAR-X DIGITAL RADIOGRAPHY (DR) PADA PHANTOM ABDOMEN

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 2, April 2014 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PENGUJIAN RESPON DOSIS RADIASI IONISASI DARI Nd SILIKA TERDOP SEBAGAI MATERIAL THERMOLUMINESEN DOSIMETER

bahwa semakin besar jarak ukur maka dosis serap yang diterima semakin kecil. Kata kunci :Kalibrasi, survei meter, dosis serap, faktor kalibrasi

EVALUASI PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS ALPHA DAN BETA DI PERMUKAAN LANTAI INSTALASI RADIOMETALURGI TAHUN 2009

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 02-P/Ka-BAPETEN/I-03 TENTANG SISTEM PELAYANAN PEMANTAUAN DOSIS EKSTERNA PERORANGAN

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tindakan tertentu, maupun terapetik. Di antara prosedur-prosedur tersebut, ada

Paparan radiasi dari pekerja radiasi sejak tahun berdasarkan kriteria dan lama kerja

Analisis Dosis Keluaran Radiasi Dengan Sumber Cs-137 Pada Proses Kalibrasi Pendosimeter. Muhijrah 1,Wira Bahari Nurdin, Bannu Abdul

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

Sistem Pencacah dan Spektroskopi

Radioaktivitas dan Reaksi Nuklir. Rida SNM

UJI KESESUAIAN PESAWAT CT-SCAN MEREK PHILIPS BRILIANCE 6 DENGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN NOMOR 9 TAHUN 2011

Buletin Fisika Vol. 8, Februari 2007 : 31-37

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur. Dosimeter Termoluminesensi (TLD) Tingkat dosis radiasi pekerja radiasi

2015, No Radioaktif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4370); 4. Perat

PENGUKURAN LAJU DOSIS PAPARAN RADIASI EKSTERNAL DI AREA RADIOTERAPI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG. Diterima: 6 Juni 2016 Layak Terbit: 25 Juli 2016

VERIFIKASI PENENTUAN LAJU DOSIS SERAP DI AIR BERKAS FOTON 6 MV DAN 10 MV PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK CLINAC 2100 C MILIK RUMAH SAKIT

EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNAL PEKERJA PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA ( PRR )

KAJIAN KESELAMATAN PADA PROSES PRODUKSI ELEMEN BAKAR NUKLIR UNTUK REAKTOR RISET

ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI RADIASI PERANGKAT RIA IP10.

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

OPTIMASI ASPEK KESELAMATAN PADA KALIBRASI PESAWAT RADIOTERAPI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PENGUKURAN DAN EVALUASI KESELAMATAN TERHADAP BAHAYA RADIASI EKSTERNA DI PTAPB-BATAN YOGYAKARTA

PERCOBAAN PEMBELOKAN RADIASI SINAR BETA OLEH MEDAN MAGNET

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR FORMULIR PERMOHONAN SURAT IZIN BEKERJA PETUGAS TERTENTU

Verifikasi Ketepatan Hasil Perencanaan Nilai Dosis Radiasi Terhadap Penerimaan Dosis Radiasi Pada Pasien Kanker

PEMANTAUAN PENERIMAAN DOSIS EKSTERNA DAN INTERNA DI INSTALASI RADIOMETALURGI TAHUN 2012

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN RADIASI

EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNAL PEKERJA PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA ( PRR )

PEMANTAUAN DOSIS PERORANGAN DARI PAPARAN RADIASI EKSTERNA PADA MASYARAKAT UMUM

PENEMUAN RADIOAKTIVITAS. Sulistyani, M.Si.

TANGGAPAN TLD-600 TERHADAP DOSIS NEUTRON CEPAT YANG DITERIMA SECARA TERUS-MENERUS DAN TERPUTUS-PUTUS

PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS ALPHA DAN BETA DI PERMUKAAN LANTAI INSTALASI RADIOMETALURGI TAHUN 2008.

EVALUASI DOSIS RADIASI INTERNAL PEKERJA RADIASI PT-BATAN TEKNOLOGI DENGAN METODE IN-VITRO

Laporan Kimia Analitik KI-3121

KALIBRASI DOSIMETER FILM UNTUK PEMANTAUAN DOSIS RADIASI DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB III BESARAN DOSIS RADIASI

EVALUASI PENGENDALIAN KESELAMATAN RADIASI DAN NON RADIASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF TAHUN

PENGUKURAN DOSIS PAPARAN RADIASI DI AREA RUANG CT SCAN DAN FLUOROSKOPI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG. Novita Rosyida

PENGUKURAN KONSTANTA PLANCK DAN FUNGSI KERJA SUATU BAHAN DENGAN EKSPERIMEN EFEK FOTOLISTRIK

PERSENTASE DOSIS KEDALAMAN (PDD) PADA PESAWAT TELETERAPI CO-60. Fisikawan medik Habib Syeh Az /

PENGUKURAN SUHU MENGGUNAKAN THERMOMETER INFRA MERAH

Penulis koresponden. Alamat

Transkripsi:

TANGGAPAN THERMOLUMINESCENT DOSIMETER CaSO 4 :Dy TERHADAP MEDAN RADIASI CAMPURAN BETA, GAMMA DAN MEDAN RADIASI CAMPURAN BETA GAMMA Riza Rahma 1, Chomsin S. Widodo 1, Nazaroh 2 1 ) Jurusan Fisika FMIPA Universitas Brawijaya 2 ) Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi BATAN Pasar Jum'at Email : rizarahma@gmail.com Abstrak Thermoluminescence Dosimeter (TLD) CaSO 4 :Dy merupakan detektor pasif yang digunakan merekam jumlah energi radiasi yang diterima pekerja radiasi. TLD CaSO 4 :Dy menghasilkan respon yang nilainya tergantung terhadap energi partikel beta yang datang. TLD CaSO 4 :Dy sensitif terhadap radiasi beta dan gamma. Penyinaran kalibrasi dan campuran antara sumber radiasi beta 9 Sr, 85 Kr dan 147 Pm dan sumber gamma 137 Cs. Kurva kalibrasi memiliki gradien kemiringan terbesar pada sumber 9 Sr yang memiliki energi paling tinggi. Hasil evaluasi dosis campuran dari algoritma CaSO 4 :Dy menunjukkan persen kesalahan yang besar sedangkan pada semua kombinasi dosis campuran dan metode kurva kalibrasi menghasilkan persen kesalahan terbesar pada sumber radiasi beta 147 Pm. Hasil ini sama dengan hasil penelitian Bakshi sebagai referensi dimana persen kesalahan paling besar terjadi pada sumber radiasi beta 147 Pm. PENDAHULUAN Pemantauan dosis perorangan yang diterima para pekerja radiasi adalah hal yang wajib dilakukan. Hal ini dilakukan untuk membatasi dosis radiasi yang diterima para pekerja radiasi sebagaimana yang tertulis dalam PERKA BAPETEN no. 4 tahun 213. Pemantauan dosis perorangan pada para pekerja radiasi dilakukan dengan memberikan dosismeter kepara pekerja radiasi yang berfungsi menangkap energi radiasi yang mengenainya selama pemantauan. Dosimeter tersebut kemudian dievaluasi secara periodik, misal setiap bulan atau setiap kwartalan (Kusumawati dkk., 24). Dosimeter perorangan yang banyak digunakan di Indonesia adalah thermoluminescence Dosimeter atau yang disebut TLD. Thermoluminescence Dosimeter atau yang disebut TLD merupakan detektor pasif yang dapat menangkap dan menyimpan energi radiasi yang mengenainya dan memancarkannya dalam bentuk cahaya ketika dipanaskan. Salah satu jenis TLD adalah TLD yang terbuat dari bahan CaSO 4 :Dy. TLD dengan bahan CaSO 4 :Dy ini memiliki kepekaan terhadap radiasi beta dan gamma. Kepekaan TLD CaSO 4 :Dy terhadap radiasi beta gamma ini menyebabkan TLD CaSO 4 :Dy banyak digunakan pabrik kertas. TLD CaSO 4 :Dy memiliki respon yang tergantung terhadap energi sumber radiasi. Pengaruh energi sumber radiasi terhadap respon TLD CaSO 4 :Dy dapat mempengaruhi hasil evaluasi dosis yang dihasilkan. Evaluasi dosis yang dilakukan untuk mengetahui dosis yang diterima TLD CaSO 4 :Dy dari respon yang dihasilkan dapat dilakukan dengan metode kurva kalibrasi dan metode algoritma.. Selama ini, evaluasi dosis yang dihasilkan dari TLD CaSO 4 :Dy di Indonesia adalah dengan menggunakan kurva kalibrasi. Peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui ketergantungan respon TLD CaSO 4 :Dy terhadap energi sumber radiasi yang berpengaruh terhadap kurva kalibrasi dari beberapa sumber yang digunakan. Hal ini yang mendasari peneliti menggunakan sumber radiasi beta 9 Sr, 85 Kr dan 147 Pm, sehingga dapat dilihat pengaruh perbedaan energi radiasi dari ketiga sumber tersebut terhadap kurva kalibrasi yang dihasilkan. Selain itu, peneliti ingin mengetahui pengaruh penambahan radiasi gamma terhadap hasil evaluasi dosis pada TLD CaSO 4 :Dy, sehingga pada penelitian dilakukan penyinaran campuran antara ketiga sumber radiasi beta dengan sumber radiasi gamma 137 Cs. Penelitian tentang TLD CaSO 4 :Dy yang diradiasi dengan menggunakan medan radiasi campuran pernah dilakukan oleh bakshi [1]. Penelitian tersebut menghasilkan error evaluasi dosis beta yang besar ketika TLD CaSO 4 :Dy disinari dengan menggunakan sumber radiasi 147 Pm. Pada penelitian tersebut, evaluasi dosis dilakukan dengan menggunakan metode algoritma buatan bakshi. Penelitian tentang kurva kalibrasi pada penyinaran medan campuran beta gamma belum pernah dilakukan, sehingga peneliti merasa perlu untuk melakukannya. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium gamma, Laboratorium beta dan Laboratorium TLD CaSO 4 :Dy Reader Pusat Teknologi 1

Keselamatan dan Metrologi Radiasi mulai tanggal 18 agustus 214 sampai dengan 1 November 214. Metode yang digunakan pada penelitian kali ini terbagi menjadi empat tahap. Empat tahap tersebut adalah persiapan TLD, penyinaran keseragaman, penyinaran kalibrasi dan penyiaran campuran. Persiapan TLD meliputi annealing dan pelabelan. Annealing pada TLD dilakukan untuk menghilang respon dari TLD yang terjadi karena radiasi dari lingkungan sehingga TLD digunakan dalam keadaan bersih dari radiasi lingkungan. Pelabelan dilakukan untuk memberi nomor pada setiap TLD. Langkah selanjutnya adalah penyinaran keseragaman. Penyinaran keseragaman dilakukan untuk mendapatkan kelompok TLD CaSO 4 :Dy yang memiliki sensitivitas respon terhadap radiasi seragam atau minimal memiliki standrat deviasi yang rendah. Penyinaran keseragaman dilakukan dengan meradiasi TLD dengan sumber gamma standart 137 Cs dengan dosis sebesar 1 msv. Penyinaran pada penelitian ini, TLD ditempelkan pada fantom slab dikarenakan fantom slab dapat digunakan untuk merepresentasikan tubuh manusia [2]. Gambar 1. Fantom Slab PMMA Langkah berikutnya adalah penyinaran kalibrasi. Penyinaran kalibrasi dilakukan untuk mendapatkan kurva kalibrasi dari sumber beta 9 Sr, 85 Kr dan 147 Pm dan sumber gamma 137 Cs. Penyinaran kalibrasi dilakukan dengan meradiasi TLD dengan menggunakan keempat sumber tersebut pada berbagai dosis. Hasil dari penyinaran kemudian diplot pada grafik dengan sumbu x sebagai dosis dan sumbu y sebagai respon sehingga didapatkan kurva linier dari hubungan pertambahan dosis penyinaran dan respon dari TLD. Setelah penyinaran kalibrasi dilakukan, hasil penyinaran kalibrasi dipolt pada kurva terompet. Kurva terompet berfungsi untuk mengetahui apakah hasil penyinaran kalibrasi menghasilkan data kalibrasi yang valid atau tidak. Persamaan batas atas dan batas bawah kurva terompet adalah sebagai berikut 2X X s X 7 1 1.5 1 (1) e e 2 X e dimana X adalah konstanta parameter yang direkomendasikan untuk radiasi 1 msv; adalah dosis yang diketahui dan hasil perhitungan[3]. X s X e adalah dosis Tahap setelah dilakukan penyinaran kalibrasi adalah penyinaran campuran. Penyinaran campuran dilakukan dengan meradiasi TLD dengan menggunakan sumber radiasi beta dan gamma. Campuran yang dilakukan adalah (1) 9 Sr dan 137 Cs, (2) 85 Kr dan 137 Cs dan (3) 147 Pm dan 137 Cs. Kombinasi penyinaran terebut dilakukan dengan menggunakan dosis 6 msv dan 2 msv secara bergantian. Dosis 6 msv dan 2 msv dipilih berdasarkan presentase kombinasi yang dilakukan bakshi. Bakshi melakukan penyinaran campuran dengan kombinasi dosis 75% dosis beta + 25% dosis gamma dam 25% dosis beta + 75% dosis gamma. Setelah penyinaran campuran, langkah berikutya adalah analisa data. Analisa data dilakukan mengevaluasi hasil bacaan respon dari TLD setelah disinari dengan radiasi beta dan gamma dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dan metode algoritma. Hasil dosis dari evaluasi tersebut dibandingkan dengan nilai dosis yang sebenarnya dengan dihitung nilai kesalahannya dengan persamaan. Dm Dt evaluasi dosis (%) 1% (2) Dt Hasil dan Pembahasan Respon yang dihasilkan pada penyinaran keseragaman dengan menggunakan sumber radiasi gamma standart 137 Cs ditunjukkan pada gambar 2. Gambar 2. Kurva Keseragaman TLD CaSO 4 :Dy 2

Hasil penyinaran keseragaman dapat diketahui sebaran nilai respon keping D1 dan D3 dari 32 TLD CaSO 4 :Dy yang disinari. Keping TLD CaSO 4 :Dy yang dievaluasi adalah keping D1 dan D3 dikarenakan kedua keping tersebut yang digunakan untuk evaluasi dosis gamma dan beta. Didapatkan dari sebaran nilai respon TLD CaSO 4 :Dy pada keping D1 dan D3 nilai respon TLD CaSO 4 :Dy pada keping D1 sebesar 181.53±81.8 dengan standart deviasi sebesar 8% dan untuk keping D3 didapatkan nilai respon TLD CaSO 4 :Dy sebesar 982.9±9.7 dengan standart deviasi sebesar 9.2%. Menurut Tawil [4], keseragaman TLD CaSO 4 :Dy dalam satu kelompok yang digunakan untuk penelitian dosimeter seluruh tubuh dapat ditoleransi dengan nilai standart deviasi sebesar ± 9%, sehingga 32 TLD CaSO 4 :Dy yang disinari tersebut dapat dimasukkan ke dalam satu kelompok penelitian dikarenakan memiliki standart deviasi yang memenuhi krieria. Kurva kalibrasi sumber radiasi beta 9 Sr, 85 Kr dan 147 Pm dan sumber radiasi gamma 137 Cs pada penyinaran kalibrasi pada gambar 3 dan 4. CaSO 4 :Dy terhadap radiasi gamma dengan menggunakan sumber radiasi gamma 137 Cs. Kurva kalibrasi dengan menggunakan sumber radiasi beta terdapat perbedaan gradien kemiringan kurva linier yang terjadi. Perbedaan gradien kemiringan ini berurutan dari yang paling besar adalah 9 Sr sebesar 1257.5, kemudian 85 Kr sebesar 515.27 dan yang terkecil adalah 147 Pm yang memiliki gradien paling kecil sebesar 32.361. Perbedaan besar energi radiasi dari tiap sumber ini menyebabkan perbedaan interaksi radiasi dengan materi. Selain itu, menurut cember dan johnson [5] partikel beta adalah partikel radiasi yang dipancarkan secara continue mulai dari energi nol sampai pada energi maksimal. Hal yang perlu diperhatikan adalah sumber radiasi 147 Pm. 147 Pm memiliki energi maksimal 225 kev, namun energi partikel beta rata-ratanya hanya sebesar 62 kev. Padahal Cember dan johnson [5] mengatakan bahwa partikel beta yang memiliki energi kurang dari 2 kev memiliki daya tembus yang terbatas. Sehingga bisa dikatakan radiasi beta yang dihasilkan 147 Pm memiliki daya tembus yang sangat lemah. Selain itu, daya tembus di udara partikel beta dengan energi kurang dari 2 kev adalah sangat kecil. Seperti pada gambar 5. Gambar 3. Kurva Kalibrasi Radiasi Beta Gambar 5. Kurva daya tembus partikel beta Gambar 4. Kurva Kalibrasi Radiasi Gamma Kurva kalibrasi radiasi beta pada gambar 4.2 menggambarkan kurva linier respon TLD CaSO 4 :Dy terhadap radiasi beta dengan menggunakan sumber radiasi 9 Sr, 85 Kr dan 147 Pm sedangkan kurva kalibrasi radiasi gamma menggambarkan kurva linier respon TLD Daya tembus yang sangat lemah menjadi salah satu sebab kenapa repson TLD CaSO 4 :Dy sangat kecil terhadap radiasi 147 Pm. Nilai respon dari TLD CaSO 4 :Dy juga dipengaruhi nilai dari energi partikel radiasi beta yang dipancarkan. Perbedaan mendasar pada partikel beta dengan energi rendah dan energi tinggi adalah terletak pada kemampuan 3

menembus masuk ke dalam atom dan menyebabkan radiasi sekunder. Partikel beta dengan energi rendah memiliki kemungkinan masuk ke dalam atom yang kecil sehingga kemampuan menghasilkan radiasi sekunder menjadi kecil. Hal ini yang menyebabkan respon yang didapatkan dengan penyinaran sumber radiasi beta 147 Pm menghasilkan respon yang rendah dikarenakan partikel beta yang dihasilkan 147 Pm memiliki energi yang rendah. Setelah dilakukan penyinaran campuran maka didapatkan hasil evaluasi penyinaran campuran seperti pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Penyinaran Campuran Sumber Radiasi Dosis Kurva Kalibrasi Algoritma BARC Beta Gamma Dosis Beta Dosis Gamma Dosis Beta Sr + Cs Kr + Cs Pm + Cs 6 2 5.5 8% 2.1 3%.4-94% 2 6 1.6 22% 6.8 13%. -98% 6 2 6.5 8% 1.9 6%.3-95% 2 6 2. 1% 6.1 1%. -99% 6 2 3.5 42% 2.1 5%. -1% 2 6 5.1 153% 7 17%. -1% Evaluasi dosis dengan menggunakan kurva kalibrasi pada tabel 1 menghasilkan persen kesalahan yang kecil untuk sumber radiasi beta dengan menggunakan sumber radiasi 9 Sr dan 85 Kr. Evaluasi dosis dengan menggunakan kurva kalibarsi pada sumber radiasi beta 147 Pm persen kesalahan yang didapatkan adalah 153% untuk Tabel 2. Perbandingan Persentase kesalahan dosis beta 2 msv dan sebesar -42% untuk dosis beta 6 msv. Hasil evaluasi dosis yang memiliki persen kesalahan besar hanya pada sumber radiasi beta 147 Pm juga terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh bakshi. Perbandingan kesalahan penelitian dan bakshi pada tabel 2. Sumber Radiasi Beta Presentase Dosis Gamma Kurva Kalibrasi Penelitian Algoritma BARC Algoritma Bakshi Lama Baru Sr + Cs Kr + Cs Pm + Cs Persen kesalahan yang besar ini diakibatkan kecilnya peningkatan respon yang dihasilkan pada TLD setelah disinari dengan menggunakan sumber radiasi beta 147 Pm. Evaluasi dosis yang dilakukan pada dosis beta pada TLD dilakukan dengan melihat nilai respon D3-D1 dimana D3 adalah keping TLD pada open window atau tanpa filter dan D1 adalah keping TLD dibawah filter Al-Cu. Ketika disinari dengan menggunakan radiasi beta sumber radiasi 147 Pm, energi partikel beta masuk seluruhnya kedalam D3 dikarenakan tidak adanya filter namun sedikit energi partikel beta yang dapat menembus filter Al-Cu pada D1. Hal yang berbeda terjadi pada penyinaran dengan 7.5 % 2.5 % 8% -94% 41% 8.2% 2.5 % 7.5 % 22% -98% 42% 1.% 7.5 % 2.5 % 8% -95% -69% 6.% 2.5 % 7.5 % 1% -99% --- -7.% 7.5 % 2.5 % 42% -1% -95% -78% 2.5 % 7.5 % 153% -1% --- -66% menggunakan sumber radiasi gamma 137 Cs. Ketika disinari menggunakan sumber radiasi 137 Cs, sebagian besar foton gamma masuk dan meningkatkan respon menjadi tinggi ketika masuk kedalam D3. Kurva kalibrasi dari ketiga sumber radiasi beta 9 Sr, 85 Kr dan 147 Pm menunjukkan kurva dari sumber radiasi beta 147 Pm memiliki gradien kemiringan paling kecil. Kemiringan gradien paling kecil ini memiliki 2 arti, yaitu perubahan dosis yang diberikan memberikan perubahan respon TLD yang pelan dan sebaliknya, ketika dilakukan perubahan nilai respon yang pelan, akan terjadi perubahan nilai dosis yang cepat. 4

Perubahan nilai respon yang terjadi dikarenakan adanya dosis gamma yang ditambahkan. KESIMPULAN TLD CaSO 4 :Dy menghasilkan respon yang linier terhadap perubahan dosis beta. Kelinieran yang didapatkan memiliki gradien kemiringan yang terbesar pada sumber radiasi dengan energi paling besar. TLD CaSO 4 :Dy juga memiliki respon yang linier terhadap perubahan dosis gamma. TLD CaSO 4 :Dy tidak sesuai digunakan pada sumber radiasi beta dengan energi rendah pada medan radiasi campuran. DAFTAR PUSTAKA [1] Bakshi, A. K., S. K dan K. R.K. Development of Algorithm for the Measurement of Hp(.7) using CaSO 4 :Dy Teflon TL Dosemeter System. [2] ISO. 212. Reference Radiation Fields for Radiation Protections. Definitions and Fundamentals Concept. Switzerland, International Standart Organization. [3] Helmstadter, K. dan P. Ambrosi. 21. Intercomparison measurements of extremity dosemeters in beta and/or photon radiation fields. Radiat Prot Dosim. 96: 183 186. [4] Tawil, R. A. 1993. TLD System For Whole Body Dosimetry: Instrument, Dosimeters, Algorithms. Kluwer Academic Publishers. Netherlands. [5] Cember, H. dan T. E. Johnson. 29. Introduction to Health Physics. The McGraw-Hill Companies, Inc. New York 5