Metode Deffuzifikasi Mean of Maximum (MOM) Kolik Gas (Tympani) Kolik Twisted gut Kolik Impaksi METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN. masukan (input) yang digunakan dalam mengembangkan Fuzzy Inference System seperti yang disajikan pada Gambar 10 berikut :

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KOLIK PADA KUDA MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

Proses Pendiagnosaan Penyakit Menggunakan Logika Fuzzy Dengan Metode Mamdani

(hiperglisemia) yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Sedangkan terapi dalam bidang farmakologi kedokteran mempelajari bagaimana penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pendukung keputusan yang cepat, akurat, handal dan

Gambar 7. Tahapan Proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB I PENDAHULUAN. dan akurat. Untuk itu komputer dijadikan sebagai salah satu alat yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. primer meliputi makan, minum, pakaian dan lain-lain. Kebutuhan lain yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

BAB I PENDAHULUAN. seperti malaria, demam berdarah (Dengue Haemorrhagic Fever) chikungunya dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Praktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System

Tahap Sistem Pakar Berbasis Fuzzy

BAB I PENDAHULUAN. seperti layaknya seorang pakar (human exspert). Seorang pakar atau ahli (human

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN. dibuat menjadi sistem pakar. Gangguan-gangguan kesehatan ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Rumusan masalah dalam aplikasi sistem pakar menjaga kualitas muatan kapal tanker ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. disimpan didalam basis pengetahuan untuk diproses pemecahan masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengalami gangguan kesehatan, tanpa mengenal usia, jenis kelamin, pekerjaan,

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Desain sistem Analisis sistem Implementasi sistem Pemeliharaan Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN Investigasi sistem

3. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Presentasi TA DETEKSI PENYAKIT PARU-PARU OBSTRUKTIF KRONIS MENGGUNAKAN METODE FUZZY : STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT XYZ. Muhammad Reza Budiman

BAB I Pendahuluan. dirasakan meningkat pesat, terlebih lagi perkembangan di bidang teknologi. khususnya dalam menunjang kegiatan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya adalah kesehatan, karena seseorang tidak akan merasakan kebahagiaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kemungkinan sebagian besar mengabaikannya. Untuk mencegah resiko

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam

PENALARAN FUZZY SISTEM PAKAR DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia

Fuzzy Expert Sistem. Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor 2015

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan beberapa perangkat keras dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. yang dirancang untuk memodelkan serta kemampuan menyelesaikan masalah

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. di bidang peternakan, budidaya ikan gurame harus dilakukan secara cermat dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MATERI DAN METODE. Investigasi Sistem. Analisis Sistem. Desain Sistem. Pemeliharaan Sistem. Implementasi Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, telah terjadi berbagai kemajuan teknologi yang

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR FUZZY

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berdampak

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

Gambar 28. Diagram proses pencocokkan antara persyaratan tumbuh tanaman dengan karakteristik lahan

BAB I PENDAHULUAN. dan kesetiaannya. Selain itu anjing dan kucing mempunyai kesamaan yaitu sangat

Seminar Tugas Akhir. Perancangan Sistem Pakar Fuzzy Untuk Pengenalan Dini Potensi Terserang Stroke Berbasis Web

BAB I PENDAHULUAN. orang semakin mudah saja menjalankan aktifitasnya. Komputer yang pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing masing, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjalankan kegiatannya adalah bidang kesehatan.

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

Transkripsi:

Metode Deffuzifikasi Mean of Maximum (MOM) Salah satu metode deffuzifikasi adalah Mean of Maximum. Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai rata-rata domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. Berikut adalah representasi kurve Mean of Maximum seperti terlihat pada Gambar 6 berikut: Gambar 6 Representasi Kurva Mean of Maximum Kolik Kolik merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai macam ketidaknyamanan perut, yang disebabkan oleh berbagai macam sebab mulai dari usus bengkok sampai ke entrolit karena infestasi cacing. Tanda-tanda kolik bervariasi sesuai dengan keparahan kondisi tertentu. Sangat sedikit kuda menunjukkan semua tanda-tanda pada satu waktu. Pada penelitian ini hanya akan meninjau mengenai jenis kolik akibat gangguan sistem pencernaan. Kolik Impaksi Kolik impaksi disebabkan oleh adanya sumbatan berupa bahan makanan di usus besar. Kolik impaksi paling banyak terjadi pada bagian usus besar di bagian flexura pelvina dimana bagian ini relatif lebih menyempit dibandingkan bagian usus lainnya. Kolik impaksi dapat terjadi oleh berbagai alasan, salah satunya adalah karena kuda sering memakan serbuk yang biasa dipakai untuk alas dalam jumlah banyak. Kuda yang terkena kolik jenis ini menunjukkan gejala kesakitan yang hampir sama dengan kuda yang menderita kolik spasmodik. Kuda cenderung lebih banyak duduk dan berbaring bahkan jarang menunjukkan gejala seperti sedang mengalami kolik. Pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kolik tipe impaksi ini antara lain: pemberian minyak parafin, air garam dan beberapa agen untuk menstimulasi (merangsang) gerakan usus melalui selang tubing (stomach tube) serta pemberian obat penahan rasa sakit. Kolik Gas (Tympani) Kolik gas adalah kolik yang disebabkan adanya distensi gas pada usus, baik di usus besar dan atau di usus buntu. Gas yang berlebih dihasilkan dari fermentasi isi perut lebih cepat daripada yang dapat dihilangkan. Hal ini biasanya disebabkan oleh makan terlalu banyak gandum. Kuda yang terkena kolik gas menunjukkan gejala kesakitan yang tinggi (parah), berkeringat dan berguling. Pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kolik gas adalah dengan memasukkan selang cubing kedalam organ pencernaan untuk menghilangkan distensi gas dan untuk beberapa kasus bila dilakukan dengan operasi. Twisted gut Tipe kolik yang terakhir adalah kolik yang disebabkan oleh adanya catastrophy pada usus atau lebih sering disebut twisted gut. Tipe kolik ini meliputi volvulus (memutar) pada usus, intussupsi (satu bagian usus menerobos ke bagian usus berikutnya) serta adanya rotasi usus mesentary yang dapat mengganggu suplai darah. Kuda yang terkena kolik ini menunjukkan gejala kesakitan yang hebat, berkeringat serta menunjukkan gelisah yang luar biasa. Keterlambatan penanganan terhadap kolik ini dapat menyebabkan kematian. Sampai saat ini, pengobatan yang dapat dilakukan terhadap kolik ini hanya dapat dilakukan sebatas mengurangi rasa sakit terhadap kuda hal ini dikarenakan alat operasi yang ada belum memadai untuk dilakukan operasi terhadap kuda yang menderita kolik twisted gut. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Kemiripan gejala yang ditimbulkan oleh beberapa jenis kolik menimbulkan kesulitan dalam pendiagnosisan tentang jenis kolik yang diderita kuda. Dengan menggunakan pendekatan fuzzy dalam basis data pengetahuan diharapkan dapat mempermudah dalam proses diagnosis jenis kolik yang diderita kuda. 5

Keterbatasan jumlah tenaga dokter hewan di Indonesia merupakan salah satu kendala yang dihadapi pada saat ini. Hal ini menyebabkan kurang maksimalnya penanganan terhadap kolik. Keterbatasan tenaga dokter hewan dapat menyebabkan keterlambatan dalam mendiagnosa penyakit yang nantinya dapat menyebabkan keterlambatan dalam proses penyembuhan kuda bahkan dapat menyebabkan kematian. Untuk pembuatan sistem ini, digunakan tahapan pembentukan sistem pakar yang dimulai dari tahapan identifikasi masalah, mencari sumber pengetahuan, akuisisi pengetahuan, representasi pengetahuan, pengembangan sistem inferensi, implementasi sistem, pengujian sistem. ini dibangun untuk membantu dokter hewan atau tenaga medis dalam mendiagnosis jenis kolik yang diderita kuda. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan denyut jantung, suara usus, gastric reflux serta lama kejadian. Teknik yang digunakan untuk menangani ketidakpastian adalah dengan sistem inferensi fuzzy. Tahap Pengembangan Penelitian ini dilaksanakan dengan mengacu pada tahap pembangunan sistem pakar dalam Marimin (2005). Metode ini terdiri atas tahapan kegiatan berikut: (1) Identifikasi Masalah, (2) Pencarian Sumber Pengetahuan, (3) Akuisisi Pengetahuan, (4) Representasi Pengetahuan, (5) Pengembangan Mesin Inferensi, (6) Implementasi, dan (7). Skema tahapan ini dapat dilihat pada Gambar 7. Tahap Identifikasi Masalah Tahap identifikasi masalah meliputi tahap pemilihan masalah, identifikasi tujuan dan sumber pengetahuan. Kemiripan gejala yang ditimbulkan pada kolik terkadang menimbulkan kesulitan di dalam mendiagnosis jenis kolik yang diderita. Dengan menggunakan pendekatan fuzzy dalam database pengetahuan berbasis rule, diharapkan proses diagnosis jenis kolik pada kuda dapat lebih mudah dilakukan. Untuk mendiagnosis jenis kolik pada kuda ini melibatkan pihak lain seperti dokter hewan Fakultas Kedokteran Hewan IPB dan dokter hewan praktisi yang mempunyai klinik kesehatan hewan terutama kuda sebagai sumber pakar. tidak Identifikasi Masalah Pencarian Sumber Pengetahuan Akuisisi Pengetahuan Representasi Pengetahuan Pengembangan Mesin Inferensi Implementasi Mewakili Human Expert Selesai ya Gambar 7 Tahap pembangunan sistem pakar (Marimin 2005). Pencarian Sumber Pengetahuan Pencarian sumber pengetahuan meliputi kegiatan pencarian pakar serta literatur. Pakar merupakan seseorang yang memiliki keahlian dan pengetahuan dalam bidang yang dikaji yang dalam hal ini adalah mengenai kolik pada kuda. Studi literatur merupakan kajian yang menjadi modal awal dalam berkomunikasi dengan pakar mengenai domain permasalahan kolik kuda. Sumber pengetahuan yang digunakan pada pembangunan sistem pakar ini berasal dari pakar manusia (human experts), buku referensi, jurnal serta sumber-sumber dari internet. Pakar untuk sistem ini berasal dari Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Akuisisi Pengetahuan Akuisisi pengetahuan merupakan proses transfer keahlian dalam suatu program. Fasilitas akuisisi pengetahuan digunakan sebagai alat untuk mendapatkan pengetahuan, fakta, dan aturan yang diperlukan oleh sistem. Penyerapan pengetahuan dari pakar dilakukan dengan melakukan wawancara langsung serta melakukan kajian pustaka 6

untuk menambah pengetahuan tentang jenis kolik pada kuda. Data yang digunakan untuk sistem ini diperoleh dengan menggunakan 2 metode, yaitu : 1. Metode wawancara Wawancara langsung dilakukan kepada dokter hewan yaitu : - Drh. Budhy Jasa W. staf dosen di Fakultas Kedokteran Hewan IPB. 2. Beberapa informasi tambahan diperoleh dari buku serta internet yang berhubungan dengan pengembangan sistem pakar serta informasi mengenai kolik pada kuda. Representasi Pengetahuan Pengetahuan yang diperoleh dari proses akuisisi kemudian direpresentasikan untuk membentuk basis pengetahuan. Basis pengetahuan terdiri atas pengetahuan yang dimaksud dan spesifikasi dari pokok persoalan yang akan diselesaikan (Marimin 2005). Metode representasi pengetahuan yang digunakan dalam sistem ini adalah representasi fuzzy. Pada tahap ini disusun himpunan fuzzy dan aturan-aturan (rules) IF-THEN fuzzy sistem. Untuk sistem ini terdapat 72 aturan yang didapat dari diskusi dengan pakar. Pengembangan Mesin Inferensi Mesin inferensi merupakan komponen sistem pakar yang mengarahkan pengetahuan dari basis pengetahuan sehingga tercapai kesimpulan. Tugas utama mesin inferensi adalah menguji fakta dan kaidah serta menambahkan fakta baru jika memungkinkan serta memutuskan perintah sesuai dengan hasil penalaran yang telah dilaksanakan (Marimin 2005). Proses penentuan jenis kolik dimulai dari sekumpulan fakta mengenai hasil pemeriksaan pada kuda yang kemudian dianalisis dan digunakan untuk penentuan kesimpulan. Karena input pemeriksaan ini bersifat fuzzy, digunakanlah fuzzy inference system (FIS) untuk memproses input tersebut. Metode FIS yang digunakan adalah metode Mamdani. Setiap masukan dari pengguna dihitung nilai keanggotaannya sesuai dengan fungsi keanggotaan yang digunakan. Nilai keanggotaan yang diperoleh kemudian digunakan untuk mengevaluasi aturan-aturan (rules) yang ada pada basis pengetahuan. Hasil evaluasi aturan-aturan yang telah diagregasi kemudian didefuzzifikasi sehingga diperoleh jenis kolik yang diderita kuda. Implementasi program Tahapan implementasi merupakan tahapan untuk membuat aplikasi dari data yang telah didapatkan. Pembuatan program mencakup pembuaran inferensia berdasar basis pengetahuan yang dikodekan ke dalam sistem. Untuk data fuzzy digunakan Fuzzy Inference System sebagai mesin inferensinya. sistem dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah sesuai dengan kebutuhan pakar atau belum. Tahap pengujian dilakukan dengan uji coba program kepada pakar. Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap berbagai kriteria yang berkaitan dengan aplikasi, seperti kelengkapan, ketepatan dan konsistensi pengetahuan, serta kemudahan menggunakan aplikasi. Pengembangan Metode Pengembangan sistem dilakukan dengan menggunakan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC). Metode ini merupakan model fundamental dari aktivitas pengembangan perangkat lunak (Soumerville, 2001), yang terdiri atas analisis kebutuhan, desain sistem, implementasi sistem, integrasi sistem dan pemeliharaan sistem. Analisis Kebutuhan Desain Implementasi Integrasi Pemeliharaan Gambar 8 Alur Pengembangan Software Analisis Kebutuhan Lifecycle (Soumerville, 2001) 7

Pada tahap ini dilakukan pendefinisian masalah jenis kolik yang memiliki kesamaan gejala khas kolik. Gejala khas pada kolik merupakan gejala yang biasa muncul apabila kuda mengalami kolik. Kemiripan gejala itulah yang menyebabkan kesulitan dalam mendiagnosis jenis kolik yang diderita kuda. SPDKPK yang dibangun akan melakukan proses diagnosis awal untuk membantu di dalam pengambilan keputusan berikutnya serta memberikan pertolongan pertama agar kolik yang diderita kuda tidak bertambah parah. Desain Desain sistem dibuat untuk memberikan gambaran tentang sistem yang dibangun. Desain sistem ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu : a. Desain masukan. Pengguna akan melakukan proses pemasukan data. Pada SPDKPK ini data masukan dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 1 Parameter Gejala Masukan No. Gejala Satuan 1 Denyut jantung kali/menit 2 Suara usus kali/menit 3 Gastric reflux liter 4 Lama kejadian jam b. Desain proses Desain ini dilakukan untuk mendeskripsikan urutan kejadian dari mulai proses masuknya data sampai dengan keluaran sistem. c. Desain keluaran Desain keluaran dirancang untuk memudahkan pengguna mengetahui keluaran sistem. Pada SPDKPK ini keluaran hanya dibatasi berupa jenis kolik yang diderita kuda. Setelah pengguna mengetahui jenis kolik yang diderita kuda, disarankan segera konsultasikan dulu kepada dokter hewan guna memberikan pertolongan pertama terhadap kuda yang menderita kolik. Implementasi Di bagian ini, kebutuhan perangkat lunak yang mendukung SPDKPK ditentukan seperti sistem operasi, tools tertentu yang relevan dan bahasa pemrograman yang digunakan. Di samping itu perangkat keras yang digunakan dalam membangun sistem ini harus mendukung. dilaksanakan dengan melakukan uji coba sistem kepada pakar. Pada pengujian juga dilakukan verifikasi dan validasi hasil keluaran sistem tentang kombinasi masukan kepada pakar. Tujuan tahap ini adalah untuk memeriksa apakah sistem pakar yang dibangun telah cukup mewakili human expert. Tahapan kegiatan dapat diulangi pada proses akuisisi untuk menambah pengetahuan perbaikan pada representasi pengetahuan, ataupun perbaikan pada mesin inferensi bila sistem belum cukup mewakili expert. pakar yang dibuat diintegrasikan dalam bentuk simulasi program setelah melalui tahapan-tahapan sebelumnya. Rancang Bangun Pakar Diagnosa Kolik pada Kuda (SPDKPK) dikembangkan dengan bahasa pemrograman php. Diagram pendiagnosisan Pakar Diagnosa Kolik pada Kuda (SPDKPK) diperlihatkan pada Gambar 9. Kuda yang menderita kolik menunjukkan kondisi yang secara umum gelisah, gulingguling, nafsu makan menurun, sehingga dapat dibedakan dengan kuda yang dalam kondisi sehat. ya Mulai Kolik Denyut Jantung Suara usus Gastric reflux Lama kejadian tidak Keluar Identifikasi jenis kolik Fuzzy Inference System Gambar 9 Proses pendiagnosisan jenis kolik pada sistem 8

Penentuan perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan untuk mengembangkan sistem Perangkat keras (hardware) Perangkat keras yang digunakan pada saat pengembangan sistem adalah komputer dengan spesifikasi Processor Intel Core 2 Duo 1.83Ghz, RAM 2 Gb, Harddisk 250 GB. Perangkat lunak (software) Perangkat lunak yang digunakan adalah perangkat lunak yang dapat merepresentasikan sistem fuzzy seperti Matlab R2009. Di sisi lain perangkat lunak tambahan menggunakan Adobe Dreamweaver CS3 sebagai editor pembuatan website serta Adobe Photoshop CS3 digunakan untuk pengolahan gambar. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemodelan pakar diagnosis kolik pada kuda dikembangkan untuk mendeteksi jenis kolik yang sedang diderita oleh kuda. Gejala kolik pada kuda memperlihatkan ada banyaknya kemiripan sehingga diperlukan ketelitian dari pakar atau dokter hewan terhadap setiap perubahan yang terjadi pada organ tubuh atau kebiasaan kuda yang mengindikasikan pada kolik, bahkan tidak mungkin apabila kemiripan gejala tersebut menghasilkan hasil diagnosis yang berbeda dengan kolik yang diderita kuda sebenarnya. Keterbatasan jumlah tenaga dokter hewan di Indonesia merupakan salah satu kendala yang dihadapi pada saat ini. Hal ini menyebabkan kurang maksimalnya penanganan terhadap kolik. Keterbatasan tenaga dokter hewan dapat menyebabkan keterlambatan dalam mendiagnosis penyakit yang nantinya dapat menyebabkan keterlambatan dalam proses penyembuhan kuda bahkan dapat menyebabkan kematian. Guna meningkatkan kelancaran dalam usaha penanganan kolik maka penting adanya suatu sistem yang bisa membantu diagnosis sehingga dapat dilakukan tindakan prefentif guna mencegah kolik menjadi semakin parah. Pada sistem diagnosis kolik pada kuda digunakan metode mamdani untuk menghasilkan output. Ada 4 buah variabel masukan (input) yang digunakan dalam mengembangkan Fuzzy Inference System seperti yang disajikan pada Gambar 10 berikut : Gambar 10 FIS Editor Pakar Diagnosa Kolik Pada Kuda Gambar di atas menunjukkan ada empat variabel yang dimasukan ke dalam fuzzy inference system dengan menggunakan metode Mamdani. Variabel tersebut digunakan oleh sistem untuk menentukan jenis kolik yang diderita oleh kuda. Proses Inferensia Fuzzy Proses Fuzzifikasi Proses fuzzifikasi yang dilakukan oleh sistem disesuaikan dengan variabel atau gejala yang digunakan untuk menentukan jenis kolik. Ada empat variable fuzzy yang dimodelkan dalam sistem ini, yaitu : a. Denyut Jantung Pada sistem pengguna akan memasukkan denyut jantung dalam satuan kali per menit. Denyut jantung sangat erat kaitannya dengan rasa sakit yang diderita oleh kuda. Denyut jantung semakin kencang menandakan rasa sakit yang diderita semakin parah. Denyut jantung dapat dikelompokkan menjadi normal, meningkat dan tinggi. Rentang nilai kecocokan denyut jantung ini adalah 30 100 (Debora Johnson, 2009). Fungsi keanggotaan denyut jantung dapat dirumuskan sebagai berikut : 0; 50 50 ; 50 40 40 50 1; 30 40 9