DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PENGESAHAN PENDADARAN... iii MOTTO... iv KATA PENGANTAR... v INTISARI... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv DAFTAR NOTASI... xv BAB I. PENDAHULUAN A. Latar belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Manfaat... 2 D. Batasan Masalah... 3 E. Metodologi... 3 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka... 4 1) Pengertian Kolom... 4 2) Jenis Jenis Kolom... 4 3) Keruntuhan Kolom... 7 4) Distribusi Tegangan... 7 5) Kolom Pendek Dengan Beban Sentris... 11 B. Landasan Teori... 12 1) Kombinasi Tekan Dan Lentur Uniaksial... 12 1.1) Kolom Persegi... 14 a.) Kondisi Regangan Berimbang... 15 c.) Kondisi Tekan Menentukan... 16 c.) Kondisi Tarik Mentukan... 17 ix
1.2) Kolom Tampang L... 18 a) Kondisi Regangan Berimbang... 19 b) Kondisi Tekan Menentukan... 21 c) Kondisi Tarik Menentukan... 22 BAB III. STUDI KASUS A. Gambaran Umum Perusahaan... 25 B. Lokasi Perusahaan Dan Lokasi Proyek Graha Permata Kota... 26 C. Struktur Organisasi... 31 D. Pengalaman PT. Varindo Lombok Inti... 32 BAB IV. ANALISIS DATA A. Data Teknik... 58 B. Analisis Kolom Tipe 1... 59 C. Analisis Kolom Tipe 2... 61 D. Analisis Kolom Tipe 3... 63 BAB V. PEMBAHASAN A. Umum... 65 B. Hasil Analisis Kolom... 66 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 68 B. Saran... 68 DAFTAR PUSTAKA... 69 LAMPIRAN x
DAFTAR GAMBAR Nomor Gambar Judul Gambar Halaman Gambar 2.1 Jenis-jenis kolom ( Wang dan Salmon, 1993) 5 Gambar 2.2 Jenis kolom berdasarkan posisis beban pada penampang melintang ( Nawy, 1990 ) 6 Gambar 2.3. Kondisi kondisi jika kekuatan lentur nominal Mn tercapai ( Wang dan Salmon, 1993 ) 8 Gambar 2.4. Diagram untuk mencari nilai k 2 /k 1.k 3 ( Wang dan Salmon, 1993) 10 Gambar 2.5. Distribusi tegangan yang diusulkan Whitney (Wang dan Salmon, 1993) 11 Gambar 2.6. Diagram interaksi kekuatan untuk beban aksial momen lentur satu arah (wang dan Salmon, 1993) 13 Gambar 2.7. Beban kolom eksentris secara statiska sama dengan unsur struktur yang dibebani gaya aksial dan momen lentur 14 Gambar 2.8. Tampang kolom persegi, diagram regangan dan tegangan 14 Gambar 2.9. Tampang kolom L, diagram regangan dan tegangan 18 Gambar 3.1 PT.Varindo Lombok Inti 25 Gambar 3.2 Lokasi Proyek Graha Permata Kota 26 Gambar 3.3 Master Plan Graha Permata Kota 27 Gambar 3.4 Akses Masuk Ke Perumahan Graha Permata Kota 27 Gambar 3.5 Akses Masuk Ke Perumahan Graha Permata Kota 28 xi
Gambar 3.6 Fasiitas Umum Perumahan Graha Permata Kota 28 Gambar 3.7 Fasiitas Umum Perumahan Graha Permata Kota 29 Gambar 3.8 Perumahan Graha Permata Kota Type 36 29 Gambar 3.9 Perumahan Graha Permata Kota Type 56 30 Gambar 3.10. Perumahan Graha Permata Kota Type 73 30 Gambar 3.11. Struktur Organisasi PT.Varindo Lombok Inti 31 Gambar 4.1. Bentuk penampang dan dimensi kolom yang dianalisis 59 Gambar 4.2. Diagram interaksi untuk kolom Tipe 1 61 Gambar 4.3. Diagram interaksi untuk kolom Tipe 2 62 Gambar 4.4. Diagram interaksi untuk kolom Tipe 3 64 Gambar 5.1. Diagram interaksi Pn dan Mn kolom Tipe 1, Tipe 2, dan Tipe3 67 xii
DAFTAR TABEL Tabel 4.1. Nilai Ф.P n dan Ф.M n untuk kolom Tipe 1... 60 Tabel 4.2.a. Nilai Ф.P n dan Ф.M n untuk kolom Tipe 2... 61 Tabel 4.2.b. Nilai Ф.P n dan Ф.M n untuk kolom Tipe 2... 62 Tabel 4.3. Nilai Ф.P n dan Ф.M n untuk kolom Tipe 3... 63 xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Tampak depan salah satu rumah di perumahan Graha Permata Kota Lampiran 2 Rencana kolom salah satu rumah di perumahan Graha Permata Kota Lampiran 3 Potongan rencana penulangan kolom Lampiran 4 Data kolom Tipe 1 Lampiran 5 Hasil analisis kolom Tipe 1 Lampiran 6 Diagram interaksi kolom Tipe 1 Lampiran 7 Data kolom Tipe 2 Lampiran 8 Hasil analisis kolom Tipe 2 Lampiran 9 Diagram interaksi kolom Tipe 2 Lampiran 10 Data kolom Tipe 3 Lampiran 11 Hasil analisis kolom Tipe 3 Lampiran 12 Diagram interaksi kolom Tipe 3 Lampiran 13 Daftar hadir selama magang di PT. Varindo Lombok Inti Lmapiran 14 Dokumentasi selama magang xiv
DAFTAR NOTASI a = Tinggi balok tegangan persegi ekuivalen, mm A 1 = Luas bagian 1 kolom, mm 2 A 2 = Luas bagian 2 kolom, mm 2 A g = Luas bruto penampang beton, mm 2 A s = Luas baja tulangan tarik, mm 2 A s = Luas baja tulangan tekan, mm 2 b = Lebar penampang kolom, mm c = Jarak garis netral dari sisi terluar beton tekan, mm C b C c C s d d s d s e e b E c E s f c f s f s f y h = Jarak garis netral dari sisi terluar beton tekan pada kondisi regangan Berimbang, mm = Gaya tekan beton, N = Gaya tekan baja tulangan, N = Jarak pusat tulangan tarik dari sisi terluar beton tekan, mm = Jarak pusat tulangan tarik dari sisi terluar beton, mm = Jarak pusat tulangan tekan dari sisi terluar beton, mm = Eksentrisitas dari beban yang bekerja, mm = Eksentrisitas pada kondisi regangan berimbang, mm = Modulus elastisistas beton, MPa = Modulus elastisitas baja, MPa = Tegangan maksimun beton, kuat tekan beton yang disyaratkan, MPa = Tegangan baja tulangan tekan, MPa = Tegangan baja tulangan tarik, MPa = Tegangan leleh baja tulangan, MPa = Tinggi dari penampang kolom, mm I = Momen inersia dari penampang kolom, mm 4 k = Faktor panjang efektif kolom L u M n M nb M u = Panjang kolom yang tidak ditopang, mm = Momen nominal, Nmm = Momen nominal pada kondisi regangan berimbang, Nmm = Momen terfaktor, Nmm xv
P o P n P nb P u r s TB T s X X 1 X 2 β 1 ε y ε s ε s ε c Ø = Kuat beban aksial nominal pada eksentrisistas nol, N = Beban aksial nominal, N = Beban aksial pada kondisi regangan berimbang, N = Beban aksial terfaktor, N = Radius girasi penampang kolom, mm = Jarak pusat tulangan dari sisi terluar beton tekan, mm = Titik berat kolom, mm = Gaya tarik baja tulangan, N = Jarak garis netral dari tepi luar daerah tekan beton = Jarak titik berimbang bagian 1 kolom dari titik acuan, mm = Jarak titik berimbang bagian 2 kolom dari titik acuan, mm = Faktor tinggi balok tegangan persegi ekuivalen, mm = Regangan leleh baja tulangan = Regangan baja tulangan tarik = Regangan baja tulangan tekan = Regangan maksimun beton tekan = Faktor reduksi kekuatan beton xvi