Pangestu Furniture & Craft

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang dimilikinya. Dengan bekerja, individu dapat melayani kebutuhan masyarakat,

Konsepsi Dasar Kewirausahaan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. Pendahuluan. pertumbuhan ekonomi pasca krisis tahun 1998 dimana saat itu banyak perusahaanperusahaan

02FEB. Kewirausahaan I. Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Horne (Mulyasana, 2011, h. 5) menyatakan bahwa : peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni budaya adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan pada

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

PENERAPAN TEKNOLOGI IRAT BAMBU DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KIPAS PADA MASYARAKAT PENGRAJIN JIPANGAN BANGUNJIWO KASIHAN BANTUL

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan dengan cara menghasilkan dan memberdayakan kemampuan berkreasi

BAB I PENDAHULUAN. terbatas. Suryana (2006 : 4) mengatakan secara makro, peran wirausaha adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Usaha Kecil 50 Juta 500 Juta Maksimal 300 Juta

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI ADVERTISING AND MARKETING COMMUNICATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

Kewirausahaan I. Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen.

FIKOM KEWIRAUSAHAAN I. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan i. HARTRI PUTRANTO,SE.MM HP :

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK MELALUI USAHA KERUPUK LIDAH BUAYA DI DESA KEMANTREN KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

BAB 1 PENDAHULUAN. industri lagi, tetapi mereka harus lebih mengandalkan SDM yang kreatif.

I. PENDAHULUAN. oleh kualitas SDM yang akan memanfaatkan fasilitas tersebut. (Indriati, A. 2015)

BAB I PENDAHULUAN I.1

MODUL 13 KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Agus Supriyanto, SE

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

Ketika.. aku harus merenung kembali

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

Modul ke: Kewirausahaan I

BAB I PENDAHULUAN. Aditya Anwar Himawan, 2014 Sikap Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB 1 PENDAHULUAN. berlomba-lomba menciptakan terobosan untuk meningkatkan daya saing demi

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

Entrepreneurship and Inovation Management

KEWIRAUSAHAAN 1. Menjadi Wirausahawan / Pengusaha. Edy Gunawan, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN USAHA PELAKU USAHA MIKRO Di SEKITAR UNPAR dengan PEMBERIAN PELATIHAN dan MEMBANGUN JEJARING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah. Setiap mahasiswa mempunyai perhatian khusus terhadap mata kuliah

BAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. 240,559 juta penduduk Indonesia jumlah daftar angkatan kerja mencapai 116

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik (BPS) hanya sekitar 1,65% pada tahun Dan saat ini

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor UMKM adalah salah satu jalan untuk

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia tentu semakin

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA

Prinsip Prinsip Wirausaha

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara miskin dan negara baru berkembang, Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ketrampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI. b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri /

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peluang besar dalam rangka perluasan lapangan pekerjaan.

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM ) HOME INDUSTRI NATA DE COCO ( SARI KELAPA) Setia Iriyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BERFIKIR PERUBAHAN. Kode Mata Kuliah : OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng.

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 KONSEP DASAR WIRAUSAHA. Fakultas TEKNIK. Ir. Agung Wahyudi B, MT., MM. Program Studi Teknik Mesin.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah Pengangguran di Indonesia masih belum bisa diatasi oleh

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN WIRAUSAHA BERBASIS KEAHLIAN DAN TEKNOLOGI (STUDI PADA MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG) Oleh

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Salah satu jenis

KETUA PANITIA: TOTO SUPRIYANTO, S.T., M.T

BAB I PENDAHULUAN. Wirausahawan atau Entrepreneur adalah orang yang berjiwa berani

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi

PANDUAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TAHUN Tim Penyusun: Divisi PMW IWJC Tim PMW Unesa

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru dapat dikatakan bermanfaat apabila dapat dikelola oleh sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau

BUSINESS PLAN BAGI WIRAUSAHA PEMULA Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si.

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan diperlukan pembangunan

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN. 02Fakultas FASILKOM. Program Studi SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, memiliki keterampilan, keahlian, dedikasi,

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ketenagakerjaan yang pelik dan komplek di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. penduduk ( 2015). Sementara itu, McClelland dalam

IDE PERENCANAAN USAHA. mengamati Wira mengamati sekelilingnya untuk mendapatkan. memikirkan Wira Memunculkan ide-ide yang menjawab kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SIKAP MENTAL. BA-MKU Kwu UNS- Solo MEDIA PRESENTASI MK. KEWIRAUSAHAAN Universitas Sebelas Maret Solo 2008

BAB I PENDAHULUAN. macam suku bangsa, kebudayaan dan sumber daya alam serta didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. lainserta mau belajar untuk mengembangkan diri dari kekalahan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

KEPEMIMPINAN. OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd

Transkripsi:

PROPOSAL PROGRAM TRAINING USAHA KERAJINAN Pangestu Furniture & Craft Sanggrahan, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo Solo Raya, Jawa Tengah, Indonesia Web : www.mmfaozi.com Email : mmfaozi@yahoo.com

Training Usaha Kerajinan Training Kewirausahaan + Ketrampilan Membuat Kerajinan Usaha Kerajinan Batok Kelapa Usaha Kerajinan Anyaman Enceng Gondok Usaha Kerajinan Anyaman Pelepah Pisang Usaha Kerajinan Anyaman Rotan Usaha Kerajinan Limbah Kayu Usaha Kerajinan Batik Kayu Usaha Kerajinan Kaca Grafir Usaha Kerajinan Gitar Usaha Kerajinan Tembaga Usaha Kerajinan Furniture Bambu

Latar Belakang Pentingnya Program Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan kegiatan ekonomi masyarakat yang menyerap banyak tenaga kerja dan memberi kontribusi besar bagi produk domestic bruto (PDB) nasional. Data tahun 2003 yang di dapatkan : Jumlah UMKM Jumlah Tenaga Kerja (TK) : 24,4 juta unit : 79 juta Prosentase TK nasional : 99,5 % TK Usaha mikro dan kecil TK Usaha menengah Kontribusi PDB Kontribusi usaha mikro dan kecil Kontribusi usaha skala menengah : 70,3 juta : 8,7 juta. : 56,7 % dari total PDB nasional : 41,1 % dari total PDB nasional : 15,6 % dari total PDB nasional Perlunya pendidikan dan pendampingan secara berkelanjutan pada calon wirausahawan dan UMKM, agar mereka mampu menjadi wirausahawan sukses (pengusaha besar). Menurut sebuah penelitian dibutuhkan rata-rata waktu 4 tahun bagi para pengusaha baru untuk membuat system bisnisnya bisa berjalan secara stabil, baik dari sisi sistemnya, produknya, pasar dan modal. Tidak ada yang instant untuk jadi pengusaha besar. Upaya untuk cepat sukses dengan cara yang instant hanya akan membuat kerugian-kerugian bagi pelakunya baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Latar Belakang Pentingnya Program Perlunya memunculkan jiwa kewirausahaan di kalangan masyarakat secara berkelanjutan, sebagai bagian untuk menumbuhkan masyarakat bisnis.. Mengingat masih minimnya masyarakat yang paham tentang wirausaha, system bisnis, memulai usaha dan menjadikan kegagalan sebagai proses yang wajar menuju kesuksesan. Sehingga masyarakat terbangun opininya dengan menganggap wirausaha adalah salah satu alternative penting dalam mencapai kesuksesan. Juga akan sangat membantu pemerintah dalam menggerakkan ekonomi masyarakat. Kebutuhan Negara agar makmur : Minimal 2 % wirausahawan Negara-negara maju G7 : Di atas 5 % Indonesia membutuhkan : min. 5 juta wirausahawan Wirausahawan di Indonesia : Baru sekitar 500.000 Kenapa kerajinan??? Potensi ketersediaan bahan baku yang cukup besar di Indonesia. Bisa dikerjakan dengan teknologi yang sederhana dan tepat guna. Sehingga memudahkan calon pengusaha untuk memulai usaha di bidang ini. Potensi pasar yang cukup besar untuk produk kerajinan baik untuk pasar local maupun pasar export Pentingnya mengembangkan jiwa kreatif masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya yang tidak produktif, kemudian mengolahnya menjadi produktif dan bernilai jual tinggi. Di mana banyak sisa-sisa (limbah) dari kegiatan ekonomi masyarakat yang belum dimanfaatkan seperti batok kelapa, limbah kayu, pelepah pisang, enceng gondok dan lain-lain.

Tujuan Program Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM Memunculkan wirausahawan baru yang memiliki dasar kemampuan wirausaha secara baik, serta memiliki mental pengusaha yang mampu secara cerdas bertahan dalam jangka panjang untuk menjadi sukses. Terbukanya lapangan kerja yang lebih luas, yang secara otomatis mengurangi jumlah pengangguran.. Memanfaatkan sumber daya yang tidak produktif (limbah), namun tersedia banyak di lingkungan sekitar, menjadi sumber daya yang produktif dan menguntungkan bagi masyarakat. Sasaran Program Training ini sudah di desain sedemikian rupa yang mengajarkan bahwa kesuksesan bisnis (wirausaha) tidak ditentukan oleh latar belakang seseorang, dari keluarga kaya atau miskin, pemuda atau orang tua, laki-laki atau perempuan, pendidikan rendah atau tinggi. Siapapun bisa mempelajari bisnis dan banyak contoh orang yang berpendidikan rendah dan bahkan tidak berpendidikan formal sama sekali tetapi mampu menjadi pengusaha sukses. Training terbuka bagi semua orang yang berminat atau memiliki keinginan menjadi wirausahawan dan sukses

Orientasi Training Kewirausahaan Orientasi Paradigma Keberanian mengambil resiko yang telah diperhitungkan. Resiko, kekalahan, kegagalan merupakan inspirasi, bukannya hal yang ditakuti. Memiliki visi jangka panjang, bukan jangka pendek. Percaya penundaan hasil, bukan ingin langsung mendapatkan hasil. Mengambil langkah kecil lalu menekuni, bukan berharap pada lompatan besar. Kemauan untuk terus belajar. Belajar penjualan, pemasaran, komunikasi, menulis, berbicara, manajemen dan kepemimpinan. Fokus pada tujuan atau apa yang diinginkan, bukannya asal-asalan. Lebih banyak melakukan analisis dan bersikap optimis, bukan sinis dan pesimis. Penuh semangat, bukannya malas. Mempunyai kebiasaan berinvestas, bukan kebiasaan konsumtif. Bersikap rendah hati (kemauan untuk terus belajar) bukannya arogan (egois dan tidak tahu yang harus diketahui) Orientasi Kemampuan Kemampuan memotivasi diri sendiri dan orang lain. Memahami prinsip-prinsip bisnis, dan kekuatan dari prinsip-prinsip. Mengembangkan potensi diri dan lingkungannya sebagai sumber-sumber pembiayaan. Kemampuan untuk melakukan penelitian dan analisa pasar, strategi penjualan, serta membangun jaringan. Penguasaan dasar-dasar komunikasi yang efektif dengan pengembangan kemampuan presentasi dan menulis yang sistematis. Mampu membuat perencanaan usaha (Business Plan), karena penyebab calon pengusaha gagal pada tahap pertama adalah mereka tidak mampu membuat perencanaan bisnis

Orientasi Training Pembuatan Kerajinan Orientasi Kreatifitas Orang kreatif berupaya bekerja lebih baik, dan mempunyai kebiasaan bertindak. Orang keratif pengembang paradigma Orang kreatif mempunyai pikiran inkuisitif (selalu ingin tahu) Orang kreatif mempunyai jawaban alternative Orang kreatif menyukai berpikir lunak (fleksibel) Orang kreatif mencoba kemustahilan Orang kreatif melihat kesalahan sebagai peluang Orang kreatif menyukai humor dan santai Orang kreatif mempunyai toleransi terhadap hal yang dilematis Orang kreatif meninjau dunia luar dan berani berpikir berbeda Orientasi Kemampuan Teknis Pembahanan Pemanfaatan, perawatan dan pengembangan peralatan Dasar membuat desain dan gambar kerja Pemotongan dan pembuatan kerajinan Finishing Membuat criteria kualitas (qontrol quality) Packing standar untuk local dan export Analisa biaya produksi

Spesifikasi Training Jumlah peserta : 30 orang Waktu Pelaksanaan : 6 hari (per 1 paket training) Biaya Training per Paket : Rp 30.000.000,- 1 Paket Training terdiri dari 1. Biaya Training Kewirausahaan : 2. Biaya Training Pembuatan Kerajinan Trainer & Instruktur : 2 orang Alat dan bahan training

Photo-photo Kegiatan Training Kerajinan Negeri Sembilan Malaysia Suasana belajar agar tercipta metodologi dialogis-partisipatif Training Kerajinan Negeri Sembilan Malaysia Departement Craft Tangan Malaysia Role Play (permainan untuk materi) Role Play

Team Work Team Work Diskusi Kelompok Role Play Role Play Penutupan

Training Pembuatan Kerajinan Training Pembuatan Kerajinan Training Pembuatan Kerajinan Training Pembuatan Kerajinan Produk Training Kerajinan Batok Kelapa Produk Training Kerajinan Batok Kelapa

Produk Training Kerajinan Batok Kelapa Produk Training Kerajinan Batok Kelapa Produk Training Kerajinan Limbah Kayu Produk Training Kerajinan Limbah Kayu Produk Training Kerajinan Limbah Kayu