BAB I PENDAHULUAN. sepanjang zaman. Keabadian dan kekuatan Islam telah terbukti sepanjang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ingin tahu, Man is corious animal. Dengan keistimewaan ini, manusia dengan

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENGUASAAN BARANG GADAI OLEH RAHIN (STUDY KASUS DI DESA KUMESU KEC. REBAN KAB. BATANG) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang membentuk pandangan hidup manusia. Islam hadir dalam bentuk

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB I PENDAHULUAN. muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini. Dalam rangka menuju

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan saling tolong menolong diantara mereka. berupa pemberian dan bisa berupa pinjaman. 1 Allah berfirman dalam surat al-

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB VI ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI GADAI SAWAH DI DESA MORBATOH KECAMATAN BANYUATES KABUPATEN SAMPANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Karena manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijawab dengan tuntas oleh ajaran Islam melalui al-qur an sebagai

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BIAYA IJARAH DI PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO MENURUT PRINSIP NILAI EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB I PENDAHULUAN. manusia adalah perubahan. Sekedar contoh, dalam sejarah manusia telah terjadi

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

MUD{A<RABAH DALAM FRANCHISE SISTEM SYARIAH PADA KANTOR

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI QARD} BERAGUN EMAS DI BANK BRI SYARIAH KANTOR CABANG (KC) SIDOARJO

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. wawancara kepada para responden dan informan, maka diperoleh 4 (empat) kasus

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB I PENDAHULUAN. piutang dapat terjadi di dunia. Demikian juga dalam hal motivasi, tidak sedikit. piutang karena keterpaksaan dan himpitan hidup.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB I PENDAHULUAN. tuntunan dalam tuntutan dinamika realitas masyarakat dari segala kompleksitas

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PADA PNPM MP DI DESA IMA AN KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK STUDI ANALISIS KOMPILASI HUKUM

BAB II TABUNGAN ZAKAT AL-WADI< AH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SIMPAN PINJAM BERGULIR PADA P2KP (PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN)

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP FATWA MAJLIS TARJIH DAN TAJDID MUHAMMADIYAH NOMOR : 08 TAHUN 2006 TENTANG BUNGA

PENERAPAN AKAD WADI AH YAD DHAMANAH PADA. PRODUK TABUNGAN ib HIJRAH DI PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Praktek Utang Piutang Dengan Jaminan. bab sebelumnya, bahwa praktek utang piutang dengan jaminan barang

BAB IV ANALISIS PERSEPSI NASABAH RENTENIR TENTANG QARD} PADA PRAKTIK RENTENIR DI DESA BANDARAN KECAMATAN BANGKALAN

STUDI ANALISIS TERHADAP PASAL 105 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG PEMELIHARAAN ANAK YANG BELUM/SUDAH MUMAYYIZ

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Allah SWT, sebagai makhluk sosial yang mana

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK GADAI SAWAH. Kabupaten Tegal ) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat hidup, kecuali dengan cara bermasyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

HILMAN FAJRI ( )

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sehingga, hidup mereka dapat berjalan sebagaimana mestinya, dan mesin

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI LEGEN. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Agama Tentang Praktek

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan,(Edisi II, Balai Pustaka, 1991), h Bintang, 2002), h ), h. 290.

BAB I PENDAHULUAN. ini, karena manusia diberi kelebihan akal untuk berpikir dan menjalankan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki untuk disimpan dengan tujuan untuk mengelola uang tersebut.

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB I PENDAHULUAN. yang suka bergaul satu sama lain, maka manusia disebut makhluk sosial. 1

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN, PERBEDAAN, DAN AKIBAT HUKUM ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA DALAM MENGATUR OBJEK JAMINAN GADAI

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

Hadits-hadits Shohih Tentang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. Menurutnya hubungan manusia sebagai makhluk sosial ini dalam Islam

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

adalah suatu transaksi yang sering terjadi saat masyarakat membutuhkan adalah penjual mencari seorang pembeli melalui jasa makelar.

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PANDANGAN TOKOH AGAMA TERHADAP UTANG-PIUTANG BERSYARAT

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. Desa Padang Manih termasuk ke dalam Nagari Campago. Campago

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama yang bersifat universal dan berlaku sepanjang zaman. Keabadian dan kekuatan Islam telah terbukti sepanjang sejarahnya, dimana setiap kurun waktu dan perkembangan peradaban manusia senantiasa dijawab dengan tuntas oleh ajaran Islam melalui Al- Qur an sebagai landasannya. Keuniversalan konsep Islam merupakan jawaban terhadap keterbatasan manusia dalam berpikir. Dalam menjawab permasalahan yang timbul nampaknya peran hukum Islam dalam konteks kekinian dan kemodernan dewasa ini sangat diperlukan dan tidak dapat dihindarkan lagi. Kompleksitas permasalahan umat yang selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman membuat hukum Islam harus menampakkan sifat elastisitas dan fleksibilitasnya guna memberikan yang terbaik serta memberikan kemaslahatan bagi umatnya. 1 Di dalam hidup ini, terkadang orang mengalami kesulitan. Untuk menutupi (mengatasi) kesulitan itu terpaksa meminjam uang kepada pihak lain. Meskipun untuk memperoleh pinjaman itu harus disertai dengan jaminan (koleteral). 2 Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur an Surat Al- Baqarah ayat 283 yaitu: 1 Muhammad Sholikul Hadi, Pegadaian Syari ah, Jakarta: Salemba Diniyah, 2003, h.2. 2 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fikih Muamalat), Jakarta: PT. Raja Grafido Persada, 2003, h.253. 1

و إ ن ك ن ت م ع ل ى س ف ر و لم تج د وا ك ات ب ا ف ر ه ا ن م ق ب وض ة ف ا ن أ م ن ب ع ض ك م ب ع ض ا ف ل ي و د ال ذ ي اؤ تم ن أ م ان ت ه و ل ي ت ق الل ه ر ب ه و لا ت ك ت م وا الش ه اد ة و م ن ي ك ت م ه ا ف ا ن ه آ ثم ق ل ب ه و الل ه بم ا ت ع م ل ون ع ل يم Artinya : Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barang siapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu. (Qs. Al-Baqarah : 283) 3 Agama Islam juga mengajarkan kepada umatnya supaya hidup tolongmenolong. Bentuk dari tolong-menolong ini bisa berupa pemberian, pinjaman, atau utang-piutang. Dalam suatu perjanjian utang-piutang, debitur sebagai pihak yang berutang meminjam uang atau barang dari kreditur sebagai pihak yang berpiutang. Agar kreditur memperoleh rasa aman dan terjamin terhadap uang yang dipinjamkan, kreditur mensyaratkan sebuah agunan atau jaminan. Agunan ini di antaranya bisa berupa gadai atas barangbarang yang dimiliki oleh debitur. Debitur sebagai pemberi gadai menyerahkan barang-barang yang digadaikan tersebut kepada kreditur atau penerima gadai. 4 Gadai merupakan salah satu katagori dari perjanjian utang-piutang. Praktek semacam ini telah ada pada zaman Rasulullah SAW. Dan Rasulullah 3 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, Surabaya: Mekar Surabaya, 2004, h. 71. 4 www. makalah gadai syari ah. Id. Com. 2

sendiri pernah melakukan. Gadai mempunyai nilai sosial yang sangat tinggi dan dilakukan secara suka rela atas dasar tolong-menolong. 5 Dalam pelaksanaannya, si pemegang gadai berhak menguasai benda yang digadaikan kepadanya selama hutang si berhutang belum lunas, tetapi ia tidak berhak mempergunakan benda itu. Selanjutnya ia berhak menjual gadai itu, jika si berhutang tidak bisa membayar hutangnya. Jika hasil penjualan gadai itu lebih besar dari pada hutang yang harus dibayar, maka kelebihan itu harus di kembalikan kepada si penggadai. 6 Tetapi jika hasil itu tidak mencukupi pembayaran hutang, maka si pemiutang tetap berhak menagih piutang yang belum dilunasi itu. Penjualan gadai harus dilakukan di depan umum sebelum penjualan dilakukan biasanya hal itu harus diberitahukan lebih dahulu kepada si penggadai. Tentang pelunasan hutang, pemegang gadai selalu didahulukan daripada pemiutang lainya. 7 Di Desa Penyalahan Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal, ada cara gadai yang hasil barang gadaian itu, langsung dimanfaatkan oleh penerima gadai (orang yang memberi piutang). Banyak terjadi di Desa itu, bahwa sawah yang dijadikan barang jaminan gadai langsung dikelola oleh penerima gadai dan hasilnya pun sepenuhnya dimanfaatkan oleh penerima gadai. Pada dasarnya pemilik barang, dapat mengambil manfaat dari barang yang digadaikan. Kendati pemilik barang (jaminan) boleh memanfaatkan hasilnya, tetapi dalam beberapa hal dia tidak boleh bertindak untuk menjual, 5 Muhammad Sholikul Hadi,, op.cit. h.3. 6 M. Ali Hasan, op, cit. H..253. 7 Ibid, h..254. 3

mewakafkan, atau menyewakan barang jaminan itu, sebelum ada persetujuan dari penggadai. Oleh karena itu apakah sudah benar, pelaksanaann gadai yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Penyalahan Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal menurut Hukum Islam? Mereka memiliki keterbatasan infomasi tentang gadai atau rahn, yang seharusnya mereka pahami sebelum mereka melakukan transaksi gadai itu.. Sebagian masyarakat di Desa tersebut melakukan gadai secara perorangan. Kebanyakan mereka melakukan gadai itu dengan jaminan sawah yang masih produktif. Karena kebanyakan penerima gadai tidak menginginkan jika sawah yang dijadikan jamian gadai tidak produktif. Maka dari uraian di atas penulis menegaskan judul yang akan di jadikan bahan penelitian penulisan skripsi ini adalah: ANALISIS HUKUIM ISLAM TERHADAP PRAKTEK GADAI SAWAH, (Studi Kasus Gadai di Desa Penyalahn Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tagal). B. Pokok Masalah Berdsarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat di rumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana praktek gadai sawah yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Penyalahan Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal? 4

2. Bagaimana pandangan Hukum Islam terhadap praktek gadai sawah yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Penyalahan Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal? C. Tujuan Penulisan Dalam penelitian skripsi ini, ada beberapa tujuan yang hendak di capai oleh penulis yaiti: 1. Untuk mengetahui praktek gadai sawah yang dilakukan oleh masyarakat Desa Penyalahan Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal. 2. Untuk mengetahui pandangan Hukum Islam terhadap praktek gadai yang dilakukan oleh masyarakat Desa Penyalahan Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal. D. Telaah Pustaka Pada masa sekarang ini banyak pemikir yang membahas persoalan pegadaian. Sehingga tidak heran apabila banyak pemikir yang menuangkan ide pemikiranya ke dalam buku. Dalam memandang proses penulisan penelitian ini, penulis membutuhkan literatur-literatur buku yang berkaitan dengan permasalahan yang dijadikan bahan penelitian sebagaimana tercantum di bawah ini: Hartono (285016) dengan judul sekripsi Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perjanjian Gadai Nglumpur Dan Pelaksanaanya Di Kecamatan Sukalilo Kabupaten Pati Dalam skripsi ini yang menjadi permasalahan adalah bagaimana jika perjanjian gadai ngelumpur yang dikaitkan dengan kaidah ushul fiqh, dalam kasus perjanjian ngelumpur yang telah terjadi di 5

Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati merupakan pelanggaran dalam hukum Islam, karena adanya beban bunga yang begitu besar sehingga terjadi dampak negatif terhadap petani, selain itu perjanjian gadai ngelumpur mengandung haram. Nor Kholiq (286032) dengan judul skripsi Studi Analisis Terhadap Hadits Tentang Pinjaman Yang Menarik Manfaat Adalah Riba Dalam Kitab Sunan Al-Qubro. Dalam skripsi ini yang menjadi permasalahan adalah sejauh mana keshahihan atau kedhoifan hadits tentang pinjaman yang menarik manfaat adalah riba dapat dijadikan pegangan hukum (hujjah) menurut penulis bahwa pinjaman yang mencari manfaat adalah riba dan hadits tentang pinjaman yang menarik manfaat adalah riba dapat dijadikan pegangan hukum. Dalam bukunya Ibnu Rusyd, terjemah: Drs. Imam Ghazali Said, MA. Dan Drs. Achmad Zaidun yang berjudul Bidayatul Mujtahid Analisis Fiqih Para Mujtahid, dijelaskan berbagai transaksi dalam Islam termasuk mengenai Ar-Rahn (pegadaian). Dalam buku ini disebutkan bahwa penerima gadai tidak boleh mengambil manfaat dari barang gadai. Namun apabila barang gadaian berupa hewan, maka penerima gadai boleh mengambil air susu dan menungganginya dalam kadar yang seimbang dengan makanan dan biaya yang diberikan kepadanya. 8 Dalam bukunya Muhammad Sholikul Hadi, yang berjudul Pegadaian Syariah dalam buku ini menyajikan informasi tentang 8 Ibnu Rusyd, ter: Drs. Imam Ghazali Said, MA. Dan Drs. Achmad zaidun., Bidayatul Mujtahid, analisis Fiqih Para Mujtahid, Jakarta: Pustaka Amani, 2007. h.203. 6

bagaimana konsep dan kerja pegadaian syariah yang dapat dijadikan sebagai suatu alternatif lembaga keuangan syariah yang dapat diperhatikan di indonesia atau di Negara manapun. Dalam buku ini disebutkan bahwa barang gadai tidak boleh diambil an faatnya, hal ini di sebabkan status barang tersebut hanya sebagai jaminan utang dan sebagai amanat bagi penerimanya. 9 Dalam bukunya Drs. H. Nazar Bakry, yang berjudul Problematika Pelaksanaan Fiqih Islam dalam buku ini diuraikan mengenai bagaimana mahasiswa mudah dalam mempelajari Fiqih. Dalam salah satu bab di buku ini, juga dijelaskan mengenai pemanfaatan barang gadai. Pada bab tersebut dijelaskan bahwa yang boleh mengambil manfaat dari barang jamina gadai adalah orang yang menggadaikan, bahkan semua manfaat tetap milik si pemberi gadai, walopun tidak seizin orang yang menerima gadai. 10 Dalam bukunya H. Sulaiman Rasjid Fiqih Islam dalam salah satu bab di buku ini menjelaskan tentang utang piutang dan pemanfaatan barang yang dijadikan jaminan. Pada bab tersebut dijelaskan bahwa orang yang memberi gadai boleh mengambil manfaat dari barang jaminan gadai walopun tidak seizin orang yang menerima gadai dan kerusakan barang pun atas tanggungannya. 11 Dalam bukunya Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari Al-Fannani, terjemah: K.H. Moch. Anwar dan tim, yang berjudul Fathul Mu in 9 Muhammad Sholikul Hadi, op, cit, h.54. 10 H. Nazar Bakry, Problematika Pelaksanaan Fiqih Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994. h.48. 11 H. Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Bandung, Sinar Baru Algensindo, Cetakan Ke-36, 2003. h. 310. 7

dijelaskan mengenai gadai dan ketentuan barang jaminan. Dalam buku ini disebutkan bahwa penerima gadai tidak boleh mengambil manfaat dari barang gadai, kecuali dengan izin si pemberi gadai. 12 Adapun dukungan litertur-litertur tersebut sebagai pangkal tolak menuju penelitian lapangan yang sempurna. Dalam skripsi ini penulis membahas tentang praktek gadai di Desa Penyalahan Kecamatan Jatunegara Kabupaten Tegal. E. Metode Penulisan Kajian penelitian yang diangkat dalam skripsi ini digolongkan dalam bentuk penelitian lapangan atau field research. Dalam hal ini, fenomena kehidupan yang ada dalam masyarakat menjadi unsur penting dalam kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh data dalam penelitian ini. Untuk memperoleh kesimpulan dan analisis yang tepat, serta dapat mencapai hasil yang diharapkan dalam penelitian ini, maka dalam penulisan dan pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data berpusat di Desa Penyalahan Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal. 2. Sumber Data a. Sumber data primer Sumber data primer adalah sumber data yang dapat memberikan data penelitian secara langsung. 13 Adapun sumber data 12 Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari Al-Fannani, terjemah: K.H. Moch. Anwar dan tim, Fathul Mu in, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1994. h. 841. 8

primer dalam penelitian ini adalah warga Desa Penyalahan Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal. b. Sumber data sekunder Jenis data sekunder adalah jenis data yang dapat dijadikan sebagai pendukung data pokok, atau dapat pula didefinisikan sebagai sumber yang mampu atau dapat memberikan informasi atau data tambahan yang dapat memperkuat data pokok. 14 Adapun sumber data yang mendukung dan melengkapi sumber data primer adalah berupa buku, jurnal, majalah dan pustaka lain yang berkaitan dengan tema penelitian. Dalam skripsi ini yang dijadikan sumber data sekunder adalah buku dan kitab referensi yang berhubungan dengan pelaksanaan gadai. 3. Metode Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data yang di lakukan adalah: a. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap objek sasaran. 15 Metode ini juga bisa diartikan sebagai pengamatan atau pencatatan data sistematik fenomena yang di selidiki. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang 13 Joko P. Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,!997. h. 88. 14 Suryadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998. h. 85. 15 Prof. Dr. h. Abdurrahmat Fathoni, M.Si, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2006. h.104. 9

praktek gadai sawah yang di lakukan oleh warga Desa Penyalahan Kecamatan Jatunegara Kabupaten Tegal. b. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diperoleh oleh yang diwawancarai. 16 Peneliti menanyakan suatu hal yang telah direncanakan kepada responden. Pada wawancara ini peneliti dimungkinkan melakukan tanya jawab dengan responden seperti: Perangkat Desa, warga yang melakukan gadai dan tokoh masyarakat di Desa Penyalahan Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal. c. Dokumentasi Metude dokumentasi ialah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transaksi, buku, surat kabar, majalah, tesis, makalah, jenis-jenis karya tulis, agenda dan sebagainya. 17 Dalam skripsi ini penulis menggunakan dokumentasi yang langsung diambil dari obyek penelitian (Desa Penyalahan Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal) berupa arsip Desa. 4. Analisis Data Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis semua catatan hasil wawancara, dokumentasi dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan 16 Ibid, h.105. 17 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), Jakarta: PT. Ranika Cipta, 1998, h.237. 10

menyajikannya sebagai temuan. 18 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Analisis data deskriptif analisis yaitu cara penulisan dengan mengutamakan terhadap gejala, peristiwa dan kondisi aktual dimasa sekarang. 19 Metode ini bertujuan untuk menggambarkan barang gadai di Desa Penyalahan Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal ditinjau dari hukum Islam. F. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang pendahuluan yang meliputi: Latar Belakang Masalah, Pokok Masalah, Tujuan Penulisan, Telaah Pustaka, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan. BAB II : KETENTUAN UMUM TENTANG GADAI Yang terkandung pada bab ini adalah berisi landasan teori mengenai ketentuan umum gadai yang meliputi: Pengertian Gadai, Dasar Hukum Gadai, Rukun dan Syarat Gadai, Hak dan Kewajiban Para Pihak dan Pendapat Ulama tentang Pemanfaatan Barang Gadai. BAB III : PRAKTEK GADAI SAWAH DI DESA PENYALAHAN KECAMATAN JATINEGARA KABUPATEN TEGAL Pada bab ini penulis kemukakan tentang gambaran wilayah yang dijadikan obyek penelitian dan proses gadai yang menjadi pokok 18 Neong Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, Ed.IV, 2000, h. 133 19 Tim Penulis Fakultas Syari ah IAIN Walisongo Semarang, Pedoman Penulisan Skripsi Semarang: Fakultas Syari ah IAIN Walisongo, 2002,h.17 11

masalah di antaranya: a) Gambaran Umum Desa Penyalahan yang meliputi: Kondisi Geografis, Kondisi Sosial, Ekonomi, Budaya, dan Keagamaan. b) Praktek Gadai Sawah di Desa Penyalahan, praktek gadai, dan pendapat tokoh masyarakat terhadap pemanfaatan barang gadai. BAB IV : ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTRK GADAI SAWAH DI DESA PENYALAHAN Pokok yang terkandung dalam bab ini adalah Analisis Praktek Gadai sawah di Desa Penyalahan dan Analisis Hukum Islam Terhadap Praktek Gadai Sawah di Desa Penyalahan Kecamatan Jatunegara Kabupaten Tegal. BAB V : PENUTUP Pada bab ini penulis menyimpulkan hasil dari penelitian yang telah diuraikan di atas dan penutup sebagaima akhir dari penelitian ini. 12