Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain

dokumen-dokumen yang mirip
SIAPAKAH MAHRAMMU? Mahram adalah orang yang haram untuk dinikahi karena hubungan nasab atau hubungan susuan atau karena ada ikatan perkawinan1)

SIAPAKAH MAHRAMMU? 1

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

Kaidah Fiqh SEMUA KERABAT HARAM DINIKAHI KECUALI EMPAT, SEDANGKAN SEMUA IPAR HALAL DINIKAHI KECUALI EMPAT. Publication: 1435 H_2014 M

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB DAN TENTANG STATUS WALI DALAM PERKAWINAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP LARANGAN PERKAWINAN JILU DI DESA DELING KECAMATAN SEKAR KABUPATEN BOJONEGORO

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Fatawa Ar-Radha ah: Menyusu dengan Isteri Pertama Paman, Apakah Mahram dengan Anak Paman dari Isteri Kedua? (Asy- Syaikh Shalih Al-Fauzan)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

PROSES AKAD NIKAH. Publication : 1437 H_2016 M. Disalin dar Majalah As-Sunnah_Baituna Ed.10 Thn.XIX_1437H/2016M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Syarah Istighfar dan Taubat

KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. Alamat : Jl. AES Nasution Gang Samudin Rt 11 Rw 02

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELARANGAN NIKAH DIKALANGAN KIAI DENGAN MASYARAKAT BIASA DI DESA BRAGUNG KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP

Menjaga Kebersihan Jasmani bagian dari Sunnah Rasulullah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

BAB V ANALISIS DATA. A. Analisis Data Terhadap Pendapat Ulama Muhammadiyah di Banjarmasin Tentang Hukum Kawin Hamil Karena Zina

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Syari ah.

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

Dimanakah Allah Subhanahu Wa Ta ala?

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 2/MUNAS VII/MUI/6/2005 Tentang PERDUKUNAN (KAHANAH) DAN PERAMALAN ( IRAFAH)

PUASA DI BULAN RAJAB

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

MACAM-MACAM MAHRAM 1. MAHRAM KARENA NASAB Allah berfirman:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB II PERKAWINAN DALAM ISLAM

Bacaan Tahlil Lengkap

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

STUDI ANALISIS TERHADAP PASAL 105 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG PEMELIHARAAN ANAK YANG BELUM/SUDAH MUMAYYIZ

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid. Penterjemah: Pengaturan:

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

BAB II TINJAUAN HUKUM ISLAM DALAM PROSES PERKAWINAN

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

UNTUK KALANGAN SENDIRI

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

Kaidah Fiqh. Perbedaan agama memutus hubungan saling mewarisi juga waii pernikahan. Publication: 1434 H_2013 M KAIDAH FIQH: PERBEDAAN AGAMA

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Anak Yatim Status Anak Yatim Berbapak Tiri dan Santunannya

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Perkara yang Bermanfaat Bagi Seorang yang Telah Mati PERKARA YANG BERMANFAAT BAGI SEORANG YANG TELAH MATI

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

ار ا خ ط ب ا خ ذ ك ى ا ي ر اأ ة ف ق ذ ر أ ر ب غ ض ي ا ذ ع ا ن ك اح ا ف ه ف ع م. )ر ا اح ذ اب دا د(

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

1. Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur an

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

Awas! Jangan Dekati Zina

HUKUM RINGKAS PUASA RAMADHAN HUKUM RINGKAS PUASA RAMADHAN

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

Iman Kepada KITAB-KITAB

Bisakah Kirim Pahala BISAKAH KIRIM PAHALA

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

ع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي

APAKAH ITU MAHRAM. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Transkripsi:

Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain Mahram adalah orang yang haram untuk dinikahi karena hubungan nasab atau hubungan susuan atau karena ada ikatan perkawinan. Lihat Ahkam An-Nazhar Ila Al-Muharramat hal.32. Adapun ketentuan siapa yang mahram dan yang bukan mahram telah dijelaskan dalam Al-Qur an Surah An-Nisa ayat 23: ح ر م ت ع ل ي ك م أ م ه ات ك م و ب ن ات ك م و أ خ و ات ك م و ع م ات ك م و خ الا ت ك م و ب ن ات الا خ و ب ن ات الا خ ت و أ مه ات ك م اللا ت ي أ ر ض ع ن ك م و أ خ و ات ك م م ن الر ض اع ة و أ م ه ات ن س ا ي ك م و ر ب اي ب ك م اللا ت ي ف ي ح ج ور آ م م ن ن س ا ي ك م اللا ت ي د خ ل ت م ب ه ن ف ا ن ل م ت ك ون وا د خ ل ت م ب ه ن ف لا ج ن اح ع ل ي ك م و ح لا ي ل أ ب ن اي ك م ال ذ ين م ن أ ص لا ب ك م و أ ن ت ج م ع وا ب ي ن الا خ ت ي ن إ لا م ا ق د س ل ف إ ن الل ه آ ان غ ف ور ا ر ح يم ا { (23) سورة النساء Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusui kamu, saudara perempuan sepersusuan, ibu-ibu istrimu (mertua), anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya, (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak-anak kandungmu (menantu), dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuai yang telah terjadi pada masa lampau. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisa : 4 / 32). Di dalam ayat ini disebutkan beberapa orang mahram yaitu: Pertama: أ مه ات ك م (ibu-ibu kalian). Ibu dalam bahasa arab artinya setiap yang nasab lahirmu kembali kepadanya. Defenisi ini akan mencakup: 1. Ibu yang melahirkanmu. 2. Nenekmu dari ayah maupun dari Ibumu. page 1 of 8

3. Nenek ayahmu dari ayah maupun ibunya. 4. Nenek ibumu dari ayah maupun ibunya. 5. Nenek buyut ayahmu dari ayah maupun ibunya. 6. Nenek buyut ibumu dari ayah maupun ibunya. 7. dan seterusnya ke atas. Kedua: و ب ن ات ك م (anak-anak perempuan kalian). Anak perempuan dalam bahasa arab artinya setiap perempuan yang nisbah kelahirannya kembali kepadamu. Defenisi ini akan mencakup: 1. Anak perempuanmu. 2. Anak perempuan dari anak perempuanmu (cucu). 3. Anaknya cucu. 4. dan seterusnya ke bawah. Ketiga: و أ خ و ات ك م (saudara-saudara perempuan kalian). Saudara perempuan ini meliputi: 1. Saudara perempuan seayah dan seibu. 2. Saudara perempuan seayah saja. 3. dan saudara perempuan seibu saja. Keempat: و ع م ات ك م (saudara-saudara perempuan ayah kalian). Masuk dalam kategori saudara perempuan ayah: 1. Saudara perempuan ayah dari satu ayah dan ibu. 2. Saudara perempuan ayah dari satu ayah saja. 3. Saudara perempuan ayah dari satu ibu saja. 4. Masuk juga di dalamnya saudara-saudara perempuan kakek dari ayah maupun ibumu. 5. dan seterusnya ke atas. page 2 of 8

Kelima: و خ الا ت ك م (saudara-saudara perempuan ibu kalian). Yang masuk dalam saudara perempuan ibu sama seperti yang masuk dalam saudara perempuan ayah yaitu: 1. Saudara perempuan ibu dari satu ayah dan ibu. 2. Saudara perempuan ibu dari satu ayah saja. 3. Saudara perempuan ibu dari satu ibu saja. 4. Saudara-saudara perempuan nenek dari ayah maupun ibumu. 5. dan seterusnya ke atas. Keenam: و ب ن ات ال ا خ (anak-anak perempuan dari saudara laki-laki). Anak perempuan dari saudara laki-laki mencakup: 1. Anak perempuan dari saudara laki-laki satu ayah dan satu ibu. 2. Anak perempuan dari saudara laki-laki satu ayah saja. 3. Anak perempuan dari saudara laki-laki satu ibu saja. 4. Anak-anak perempuan dari anak perempuannya saudara laki-laki. 5. Cucu perempuan dari anak perempuannya saudara laki-laki. 6. dan seterusnya ke bawah. Ketujuh: و ب ن ات ال ا خ ت (anak-anak perempuan dari saudara perempuan). Ini sama dengan anak perempuan saudara laki-laki, yaitu meliputi: 1. Anak perempuan dari saudara perempuan satu ayah dan ibu. 2. Anak perempuan dari saudara perempuan satu ayah saja. 3. Anak perempuan dari saudara perempuan satu ibu saja. page 3 of 8

4. Anak-anak perempuan dari anak perempuannya saudara perempuan,. 5. Cucu perempuan dari anak perempuannya saudara perempuan. 6. dan seterusnya ke bawah. Catatan penting: Tujuh yang tersebut di atas adalah mahram karena nasab. Sehingga kita bisa mengetahui bahwa ada empat orang yang bukan mahram walaupun ada hubungan nasab, mereka itu adalah: 1. Anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ayah (sepupu). 2. Anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibu (sepupu). 3. Anak-anak perempuan dari saudara perempuan ayah (sepupu). 4. Anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibu (sepupu). Mereka ini bukanlah mahram dan boleh dinikahi. Kedelapan: و أ م ه ات ك م ال لات ي أ ر ض ع ن ك م (ibu-ibu yang menyusui kalian). Yang termasuk ibu susuan adalah: 1. Ibu susuan itu sendiri. 2. Ibunya ibu susuan. 3. Neneknya ibu susuan. 4. dan seterusnya keatas. Catatan Penting: Kita melihat bahwa dalam ayat ini Ibu susuan dinyatakan sebagai mahram. Sementara menurut ulama, pemilik susu adalah suaminya karena sang suamilah yang menjadi sebab isterinya melahirkan sehingga mempunyai air susu. Maka disebutkannya ibu susuan sebagai mahram dalam ayat ini adalah merupakan peringatan bahwa sang suami adalah sebagai ayah bagi anak yang menyusu kepada isterinya. Dengan demikian anak-anak ayah dan ibu susuannya baik yang laki-laki maupun yang perempuan dianggap sebagai saudaranya (sesusuan), dan demikian pula halnya dengaan saudara- page 4 of 8

saudara dari ayah dan ibu susuannya baik yang laki-laki maupun yang perempuan dianggap sebagai paman dan bibinya. Karena itulah Nabi shalallahu alaihi wa sallam menetapkan di dalam hadits beliau yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhary dan Imam Muslim dari hadits Aisyah dan Ibnu Abbas -radhiyallahu anhuma- : إ ن ه ي ح ر م م ن ال رض اع ة م ا ي ح ر م م ن الن س ب Sesungguhnya menjadi mahram dari susuan apa-apa yang menjadi mahrom dari nasab. Kesembilan: و أ خ و ات ك م م ن الر ض اع ة (dan saudara-saudara perempuan kalian dari susuan). Yang termasuk dalam kategori saudara perempuan sesusuan adalah: 1. Perempuan yang kamu disusui oleh ibunya (ibu kandung maupun ibu tiri). 2. Atau perempuan itu menyusu kepada ibumu. 3. Atau kamu dan perempuan itu sama-sama menyusu pada seorang perempuan yang bukan ibu kalian berdua. 4. Atau perempuan yang menyusu kepada istri yang lain dari suami ibu susuanmu. Kesepuluh: و أ م ه ات ن س ا ي ك م (dan ibu isteri-isteri kalian) ibu isteri mencakup ibu dalam nasab dan seterusnya keatas dan ibu susuan dan seterusnya keatas. Mereka ini menjadi mahram bila/dengan terjadinya akad nikah antara kalian dengan anak perempuan mereka, walaupun belum bercampur.tidak ada perbedaan antara ibu dari nasab dan ibu susuan dalam kedudukan mereka sebagai mahram. Demikian pendapat jumhur ulama seperti Ibnu Mas ud, Ibnu Umar, Jabir dan Imran bin Husain dan juga pendapat kebanyakan para tabi in dan pendapat Imam Malik, Imam Syafi i, Imam Ahmad dan Ashhab Ar-ro y yang mana mereka berdalilkan dengan ayat ini, oleh karena itu kita tidak bisa menerima perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang menyatakan bolehnya seorang lelaki menikah dengan ibu susuan isterinya dan saudara sesusuan istrinya. Wallahu A lam. Kesebelas: م ن ن س ا ي ك م ال لات ي د خ ل ت م ب ه ن ف ا ن ل م ت ك و ن و ا د خ ل ت م ب ه ن ف لا ج ن اح ع ل ي ك م (anak-anak istrimu (Ar-Raba`ib) yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu page 5 of 8

belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya). Ayat ini menunjukkan bahwa Ar-Raba`ib adalah mahram. Dan menurut bahasa arab Ar-Raba`ib ini mencakup: 1. Anak-anak perempuan istrimu. 2. Anak-anak perempuan dari anak-anak istrimu ( cucu perempuannya istri). 3. Cucu perempuan dari anak-anak istrimu. 4. dan seterusnya ke bawah. Tapi Ar-Raba`ib ini dalam ayat ini menjadi mahram dengan syarat apabila ibunya telah digauli, adapun kalau ibunya diceraikan atau meninggal sebelum digauli oleh suaminya maka Ar-Raba ib ini bukan mahram suami ibunya bahkan suami ibunya itu bisa menikahi dengannya. Dan ini merupakan pendapat Jumhur Ulama seperti Imam Malik, Ats-Tsaury, Al-Auza y, Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur dan lain-lainnya. Hal ini berdasarkan dzhohir ayat di ayat: م ن ن س ا ي ك م اللا ت ي د خ ل ت م ب ه ن ف ا ن ل م ت ك و ن و ا د خ ل ت م ب ه ن ف لا ج ن اح ع ل ي ك م Dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya. Adapun yang tersebut di ayat (Ar-Raba`ib yang dalam pemeliharaanmu) kata dalam pemeliharaanmu dalam ayat ini bukanlah sebagai syarat untuk dianggapnya Ar-Raba`ib itu sebagai mahram. Semua Ar- Rabaib baik yang dalam pemeliharaan maupun yang diluar pemeliharaan adalah mahram menurut pendapat jumhur ulama. Jadi kata dalam pemeliharaanmu hanya menunjukkan bahwa kebanyakan Ar-Raba`ib itu dalam pemeliharaan atau hanya menunjukkan dekatnya Ar-Raba`ib tersebut dengan ayahnya. Dengan demikian nampaklah hikmah kenapa Ar-Raba`ib menjadi mahram. Wallahu A lam. Keduabelas: و ح لا ي ل أ ب ن اي ك م ال ذ ي ن م ن أ ص لا ب ك م (istri-istri anak-anak kandungmu (menantu). Ini meliputi: 1. Istri dari anak kalian. 2. Istri dari cucu kalian. page 6 of 8

3. Istri dari anaknya cucu. 4. dan seterusnya kebawah baik dari nasab maupun sesusuan. Mereka semua menjadi mahram setelah akad nikah dan tidak ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama dalam hal ini. Lihat pembahasan di atas dalam : Al-Mughny 9/513-518, Al-Ifshoh 8/106-110, Al- Inshof 8/113-116, Majmu Al-Fatawa 32/62-67, Al-Jami Lil Ikhtiyarat Al-Fiqhiyyah 2/589-592, Zadul Ma ad 5/119-124, Taudhil Al-Ahkam 4/394-395, Tafsir Al-Qurthuby 5/105-119, Taisir Al-Karim Ar- Rahman. Catatan: Demikian mahrom dalam surah An-Nisa. Tapi perlu diingat, pembicaraan dalam ayat ini walaupun ditujukan langsung kepada laki-laki dan menjelaskan rincian siapa yang merupakan mahrom bagi mereka, ini tidaklah menunjukkan bahwa di dalam ayat ini tidak dijelaskan tentang siapa mahrom bagi perempuan. Karena Mafhum Mukhalafah (pemahaman kebalikan) dari ayat ini menjelaskan hal tersebut.misalnya disebutkan dalam ayat: Diharamkan atas kalian ibu-ibu kalian, maka mafhum mukhalafahnya adalah: Wahai para ibu, diharamkan atas kalian menikah dengan anak-anak kalian. Misal lain, disebutkan dalam ayat : Dan anak-anak perempuan kalian. Maka mafhum mukhalafahnya adalah: Wahai anak-anak perempuan diharamkan atas kalian menikah dengan ayahayah kalian. Dan demikian seterusnya. Sebagai pelengkap dari pembahasan ini, kami sebutkan ayat dalam surah An-Nur ayat 31: و لا ي ب د ي ن ز ي ن ت ه ن إ لا ل ب ع و ل ت ه ن أ و ا ب اي ه ن أ و ا ب اء ب ع و ل ت ه ن أو أ ب ن اي ه ن أ و أ ب ن اء ب ع و ل ت ه ن أ و إ خ و ان ه ن أ و ب ن ي إ خ و ان ه ن أ و ب ن ي أ خ و ات ه ن أ و ن س اي ه ن أ و م ا م ل ك ت أ ي م ان ه م أ و الت اب ع ي ن غ ي ر أ و ل ي الا ر ب ة م ن الر ج ال أ و الط ف ل الل ذ ي ن ل م ي ظ ه ر و ا ع ل ى ع و ر ات الن س اء Janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan lakilaki mereka yang tidak mempunyai keinginan (kepada wanita), atau anak-anak yang belum mengerti page 7 of 8

tentang aurat. Demikianlah, mudah-mudahan jawaban ini bermanfaat. Wa akhiru da wana `anilhamdu lillahi Rabbil alamin. Sumber : http://an-nashihah.com/index.php?mod=article&cat=annisa&article=25 page 8 of 8