PENYUSUNAN PETA JABATAN MENUJU ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN YANG AKUNTABEL

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

2013, No.1636 REKAPITULASI KELAS JABATAN DAN PERSEDIAAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA/PEMERINTAH DAERAH

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Jabatan. a. Validasi Nilai & Kelas Jab. b. Penetapan Hasil Evajab.

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

INFORMASI FAKTOR JABATAN STRUKTURAL

DIREKTORAT KOMPENSASI ASN

Direktorat Kompensasi ASN

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 41 TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Kelas Jabatan di Lingkungan

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tenta

REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO Nomor : 173/SK/UN7/2012 TENTANG

Kebijakan Reformasi Birokrasi dan Evaluasi Jabatan

PENJELASAN FAKTOR-FAKTOR EVALUASI JABATAN (PERMENPAN DAN RB NO.34 TAHUN 2011) FAKTOR 1 RUANG LINGKUP DAN DAMPAK PROGRAM

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6); 2. Peraturan Pemeri

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16

2 Menetapkan 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembar

2017, No Tahun 2017 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian (inpassing), masing-masing Kementer

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup d

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Kelas Jabatan di Lingkungan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2013, No BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disebut LAN adalah lembaga pemerintah nonke

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No masing-masing Kementerian/Lembaga mempunyai kewajiban untuk menyusun peraturan perundang-undangan yang mengatur pedoman penyusunan for

2016, No Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 16 Tahun 2012 tentang Penetapan Peringkat Jabatan di Lingkungan Kementerian Pemberd

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KELAS JABATAN DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KELAS JABATAN DI UNIVERSITAS NEGERI PADANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangka

PERATURAN PEMERINTAH 15 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Evaluasi Jabatan & Pemeringkatan Jabatan di Lingkungan Rumah Sakit Kementerian Kesehatan (Menggunakan e-grading)

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG NAMA DAN KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

2016, No Peringkat Jabatan di Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Sekretariat Komisi Perlindungan Anak Indo

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2017 TENTANG KELAS JABATAN DI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja.

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG KELAS JABATAN DI UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pe

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2017, No Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik I

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

A. TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI

2011, No BAB I PENDAHULUAN

URAIAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14A/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114); 3. Per

2016, No Tahun 2011 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5255); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pel

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6

NO. 26 TAHUN 2016 ) 2/1/2017. Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2017

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BERITA NEGARA. No.1566, 2013 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan Kinerja.

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

2017, No Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INFORMASI FAKTOR JABATAN STRUKTURAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG KANTOR STAF PRESIDEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Penyusunan instrument evaluasi organisasi. Pengumpulan data. evaluasi organisasi. Pengolahan dan analisis data evaluasi organisasi

2016, No tentang Nilai dan kelas Jabatan Struktural dan Jabatan fungsional pada Kementerian Agama; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 69/Permentan/OT.110/12/2015 TENTANG

NOMOR : K lv TANGGAL : 17 JANUARI 2OI4 BATAS USIA PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KANTOR STAF PRESIDEN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERBAIKAN SISTEM REMUNERASI PEGAWAI NEGERI KEDEPUTIAN SDM APARATUR KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6

Transkripsi:

PENYUSUNAN PETA JABATAN MENUJU ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN YANG AKUNTABEL DEPUTI SDM APARATUR KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

2 1. PermenPANRB Nomor 34 Tahun 2011 tentang Pedoman Evaluasi Jabatan 2. PermenPANRB Nomor 39 Tahun 2013 tentang Penetapan Kelas Jabatan di Lingkungan Instansi Pemerintah

3 LATAR BELAKANG Pasal 7 Ayat (1) UU No 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas UU No 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian diamanatkan bahwa setiap Pegawai Negeri berhak memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggung jawabnya. Amanat tersebut belum dapat dicapai dengan baik karena belum ada regulasi berupa pedoman evaluasi jabatan yang dapat digunakan untuk membobot suatu jabatan. Evaluasi jabatan di lingkungan Pegawai Negeri dilakukan untuk menentukan nilai jabatan yang selanjutnya akan digunakan dalam penentuan kelas jabatan

4 1. PENGERTIAN Evaluasi Jabatan: suatu proses untuk menilai suatu jabatan secara sistematis dengan menggunakan kriteria-kriteria yang disebut sebagai faktor jabatan terhadap informasi faktor jabatan untuk menentukan nilai jabatan dan kelas jabatan Peta Jabatan: susunan jabatan yang digambarkan secara vertikal maupun horizontal menurut struktur kewenangan, tugas, dan tanggung jawab jabatan serta persyaratan jabatan. Peta jabatan menggambarkan seluruh jabatan yang ada dan kedudukannya dalam unit kerja Informasi Faktor Jabatan: data yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan evaluasi jabatan struktural maupun jabatan fungsional yang berasal dari hasil analisis jabatan struktural maupun jabatan fungsional dan sumber-sumber lain misalnya hasil wawancara

2. ALUR PENETAPAN PERINGKAT / KELAS JABATAN (PermenPANRB Nomor 39 Tahun 2013) 5 1 Tim Instansi Menyusun Peta Jabatan dan Informasi Faktor Jabatan 2 Tim Instansi Melaksanakan Evaluasi Jabatan 3 Tim Instansi Melakukan Pembahasan Dengan Wakil Kedeputian SDM Aparatur Dan BKN Untuk Memverifikasi Hasil Evaluasi Jabatan (Nilai Jabatan dan Kelas Jabatan) 4 Instansi mengusulkan hasil evaluasi jabatan (nilai jabatan, kelas jabatan, dan jumlah pemangku per kelas jabatan) kepada Menteri PANRB guna mendapatkan penetapan Penetapan kelas jabatan di lingkungan instansi pemerintah dibuat dalam Surat Menteri PANRB tentang Penetapan Kelas Jabatan di Lingkungan Instansi Pemerintah

6 3. PENYUSUNAN PETA JABATAN a. Lakukan inventarisasi setiap jabatan baik struktural ataupun fungsional (umum dan tertentu) yang terdapat dalam setiap unit kerja (paling tinggi eselon II). b. Susun seluruh jabatan tersebut secara vertikal dan horisontal berdasarkan kedudukan setiap jabatan dalam unit kerja (paling tinggi eselon II). Gunakan struktur organisasi yang ada. c. Susun jumlah pegawai untuk setiap jabatan yang termasuk dalam unit kerja (paling tinggi eselon II). d. Peta jabatan yang tersusun akan menjelaskan susunan dan hubungan kerja setiap jabatan dalam unit kerja (paling tinggi eselon II)

7 Contoh Peta Jabatan (Lihat File Lampiran I)

4. PENYUSUNAN INFORMASI FAKTOR JABATAN STRUKTURAL 8 a. Tulis Nama Jabatan yang diambil dari Nama Jabatan hasil analisis jabatan. b. Tulis Peran Jabatan yang diambil dari Peran Jabatan hasil analisis jabatan. c. Tulis Uraian Tugas dan Tanggung Jawab yang diambil dari Uraian Tugas dan Tanggung Jawab hasil analisis jabatan. d. Tulis Hasil Kerja Jabatan yang diambil dari Hasil Kerja pada hasil analisis jabatan. e. Tulis tingkat faktor: i. Ruang lingkup dan dampak program. ii. Pengaturan organisasi. iii. Wewenang penyeliaan dan manajerial. iv. Hubungan personal. v. Kesulitan dalam pengarahan pekerjaan dasar. vi. Kondisi lain berdasarkan tingkat kesulitan dan kerumitan dalam melaksanakan kewajiban, wewenang, dan tanggung-jawab penyeliaan

Contoh Informasi Faktor Jabatan Struktural 9 (Lihat File Lampiran II)

Contoh Informasi Faktor Jabatan Struktural 10 (Lihat File Lampiran II)

Contoh Informasi Faktor Jabatan Struktural 11 (Lihat File Lampiran II)

Contoh Informasi Faktor Jabatan Struktural 12 (Lihat File Lamp

4. FAKTOR EVALUASI JABATAN STRUKTURAL 13 1. FAKTOR 1- RUANG LINGKUP DAN DAMPAK PROGRAM Faktor ini menilai tingkat kerumitan dan kedalaman lingkup dan dampak umum bidang program dan pekerjaan yang diarahkan oleh pejabat struktural, termasuk dampak pekerjaan di dalam maupun di luar organisasi Faktor ini terdiri dari : Tingkat faktor 1-1 Nilai 175 Tingkat faktor 1-2 Nilai 350 Tingkat faktor 1-3 Nilai 550 Tingkat faktor 1-4 Nilai 775 Tingkat faktor 1-5 Nilai 900

4. FAKTOR EVALUASI JABATAN STRUKTURAL (Lanjutan) 14 2. FAKTOR 2- PENGATURAN ORGANISASI Faktor ini mempertimbangkan situasi organisasi dalam beberapa tingkat jabatan penyeliaan Faktor ini terdiri dari : Tingkat faktor 2-1 Nilai 100 Tingkat faktor 2-2 Nilai 250 Tingkat faktor 2-3 Nilai 350

4. FAKTOR EVALUASI JABATAN STRUKTURAL (Lanjutan) 15 3. FAKTOR 3- WEWENANG PENYELIAAN DAN MANAJERIAL Faktor ini meliputi wewenang penyeliaan dan manajerial yang dijalankan secara berulang Faktor ini terdiri dari : Tingkat faktor 3-1 Nilai 450 Tingkat faktor 3-2 Nilai 775 Tingkat faktor 3-3 Nilai 900

4. FAKTOR EVALUASI JABATAN STRUKTURAL (Lanjutan) 16 4. FAKTOR 4- HUBUNGAN PERSONAL Faktor ini terdiri dari dua bagian yaitu sifat dan maksud hubungan (kontak) yang dilakukan Faktor ini terdiri dari : a. SUB FAKTOR 4A - SIFAT HUBUNGAN Tingkat sub-faktor 4A-1 Nilai 25 Tingkat sub-faktor 4A-2 Nilai 50 Tingkat sub-faktor 4A-3 Nilai 75 Tingkat sub-faktor 4A-4 Nilai 100 b. SUBFAKTOR 4B - TUJUAN HUBUNGAN Tingkat sub faktor 4B-1 Nilai 30 Tingkat sub faktor 4B-2 Nilai 75 Tingkat sub faktor 4B-3 Nilai 100 Tingkat sub faktor 4B-4 Nilai 125

4. FAKTOR EVALUASI JABATAN STRUKTURAL (Lanjutan) 17 5. FAKTOR 5- KESULITAN DALAM PENGARAHAN PEKERJAAN Faktor ini mengukur kesulitan dan kerumitan pekerjaan dasar dalam organisasi yang diarahkan, termasuk pekerjaan lini dan staf, atau pekerjaan yang dikontrakkan Faktor ini terdiri dari : KELAS PEKERJAAN DASAR: TINGKAT FAKTOR: NILAI: Kelas 4 dan dibawahnya atau yang 5-1 75 setara Kelas 5 atau 6 atau yang setara 5-2 205 Kelas 7 atau 8 atau yang setara 5-3 340 Kelas 9 atau 10 atau yang setara 5-4 505 Kelas 11 atau 12 atau yang setara 5-5 650 Kelas 13 atau yang setara 5-6 800 Kelas 14 atau yang setara 5-7 930 Kelas 15 atau lebih tinggi atau yang setara 5-8 1030

4. FAKTOR EVALUASI JABATAN STRUKTURAL (Lanjutan) 18 6. FAKTOR 6 - KONDISI LAIN Faktor ini mengukur berbagai kondisi yang mempengaruhi tingkat kesulitan dan kerumitan dalam melaksanakan kewajiban wewenang dan tanggung jawab penyeliaan Faktor ini terdiri dari : Tingkat faktor 6-1 Nilai 310 Tingkat faktor 6-2 Nilai 575 Tingkat Faktor 6-3 Nilai 975 Tingkat faktor 6-4 Nilai 1120 Tingkat faktor 6-5 Nilai 1225 Tingkat faktor 6-6 Nilai 1325

6. PENYUSUNAN INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL 19 4. PENYUSUNAN INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL a. Tulis Nama Jabatan yang diambil dari Nama Jabatan hasil analisis jabatan. b. Tulis Peran Jabatan yang diambil dari Peran Jabatan hasil analisis jabatan. c. Tulis Uraian Tugas dan Tanggung Jawab yang diambil dari Uraian Tugas dan Tanggung Jawab hasil analisis jabatan. d. Tulis Hasil Kerja Jabatan yang diambil dari Hasil Kerja pada hasil analisis jabatan. e. Tulis tingkat faktor: i. Pengetahuan yang dibutuhkan jabatan. ii. Pengawasan penyelia. iii. Pedoman. iv. Kompleksitas pekerjaan. v. Ruang lingkup dan dampak pekerjaan. vi. Hubungan personal. vii. Tujuan hubungan. viii. Persyaratan fisik. ix. Lingkungan pekerjaan

20 Contoh Informasi Faktor Jabatan Fungsional (Lihat File Lampiran III)

21 Contoh Informasi Faktor Jabatan Fungsional (Lihat File Lampiran III)

6. FAKTOR EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL 22 1. FAKTOR 1, PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN Faktor ini mengukur sifat dan tingkat informasi atau fakta yang harus diketahui pegawai untuk melaksanakan pekerjaan Faktor ini terdiri dari : Tingkat faktor 1-1 Nilai 50 Tingkat faktor 1-2 Nilai 200 Tingkat faktor 1-3 Nilai 350 Tingkat faktor 1-4 Nilai 550 Tingkat faktor 1-5 Nilai 750 Tingkat faktor 1-6 Nilai 950 Tingkat faktor 1-7 Nilai 1250 Tingkat faktor 1-8 Nilai 1550 Tingkat faktor 1-9 Nilai 1850

6. FAKTOR EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL (Lanjutan) 23 2. FAKTOR 2, PENGAWASAN PENYELIA Faktor ini mengukur sifat dan tingkat pengawasan penyelia secara langsung atau tidak langsung, tanggungjawab pegawai, dan evaluasi hasil pekerjaan Faktor ini terdiri dari : Tingkat faktor 2-1 Nilai 25 Tingkat faktor 2-2 Nilai 125 Tingkat faktor 2-3 Nilai 275 Tingkat faktor 2-4 Nilai 450 Tingkat faktor 2-5 Nilai 650

6. FAKTOR EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL (Lanjutan) 24 3. FAKTOR 3, PEDOMAN Faktor ini mencakup sifat pedoman dan pertimbangan yang dibutuhkan untuk menerapkan pedoman tersebut Faktor ini terdiri dari : Tingkat faktor 3-1 Nilai 25 Tingkat faktor 3-2 Nilai 125 Tingkat faktor 3-3 Nilai 275 Tingkat faktor 3-4 Nilai 450 Tingkat faktor 3-5 Nilai 650

6. FAKTOR EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL (Lanjutan) 25 4. FAKTOR 4, KOMPLEKSITAS Faktor ini mencakup: i. sifat, jumlah, variasi, dan seluk-beluk tugas, langkah, proses, atau metode, dalam pekerjaan yang dilaksanakan; ii. kesulitan mengidentifikasi apa yang harus dilakukan; dan iii. kesulitan dasar pelaksanaan pekerjaan. Faktor ini terdiri dari : Tingkat faktor 4-1 Nilai 25 Tingkat faktor 4-2 Nilai 75 Tingkat faktor 4-3 Nilai 150 Tingkat faktor 4-4 Nilai 225 Tingkat faktor 4-5 Nilai 325 Tingkat faktor 4-6 Nilai 450

6. FAKTOR EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL (Lanjutan) 26 5. FAKTOR 5, RUANG LINGKUP DAN DAMPAK Faktor ini mencakup hubungan antara cakupan pekerjaan, antara lain: tujuan, keluasan, dan kedalaman tugas, dan dampak dari hasil kerja atau jasa di dalam dan di luar organisasi Faktor ini terdiri dari : Tingkat faktor 5-1 Nilai 25 Tingkat faktor 5-2 Nilai 75 Tingkat faktor 5-3 Nilai 150 Tingkat faktor 5-4 Nilai 255 Tingkat faktor 5-5 Nilai 325 Tingkat faktor 5-6 Nilai 450

6. FAKTOR EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL (Lanjutan) 27 6. FAKTOR 6, HUBUNGAN PERSONAL Faktor ini meliputi pertemuan langsung, melalui telepon dan dialog melalui radio dengan orang yang tidak berada dalam rantai penyeliaan Faktor ini terdiri dari : Tingkat faktor 6-1 Nilai 10 Tingkat faktor 6-2 Nilai 25 Tingkat faktor 6-3 Nilai 60 Tingkat faktor 6-4 Nilai 110

6. FAKTOR EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL (Lanjutan) 28 7. FAKTOR 7, TUJUAN HUBUNGAN Tujuan hubungan mencakup pertukaran informasi, isu yang signifikan atau kontroversial dan berbeda pandangan, tujuan, dan sasaran Faktor ini terdiri dari : Tingkat faktor 7-1 Nilai 20 Tingkat faktor 7-2 Nilai 50 Tingkat faktor 7-3 Nilai 120 Tingkat faktor 7-4 Nilai 220

6. FAKTOR EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL (Lanjutan) 29 8. FAKTOR 8, PERSYARATAN FISIK Faktor ini mencakup persyaratan dan tuntutan fisik yang diperlukan pegawai Faktor ini terdiri dari : Tingkat faktor 8-1 Nilai 5 Tingkat faktor 8-2 Nilai 20 Tingkat faktor 8-3 Nilai 50

6. FAKTOR EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL (Lanjutan) 30 9. FAKTOR 9, LINGKUNGAN PEKERJAAN Faktor ini mempertimbangkan resiko dan ketidaknyamanan dalam lingkungan pekerjaan. Faktor ini terdiri dari : Tingkat faktor 9-1 Nilai 5 Tingkat faktor 9-2 Nilai 20 Tingkat faktor 9-3 Nilai 50

7. TABEL BATASAN NILAI DAN KELAS JABATAN 31 Batasan Nilai Kelas Jabatan 190-240 1 245-300 2 305-370 3 375-450 4 455-650 5 655-850 6 855-1100 7 1105-1350 8 1355-1600 9 1605-1850 10 1855-2100 11 2105-2350 12 2355-2750 13 2755-3150 14 3155-3600 15 3605-4050 16 4055-ke atas 17

32 8. PENYUSUNAN HASIL EVALUASI JABATAN a. Bandingkan setiap informasi faktor jabatan yang akan dinilai dengan tingkat Faktor Evaluasi Jabatan Struktural dan Fungsional. b. Untuk setiap informasi tingkat faktor jabatan, pilih tingkat faktor yang sesuai dengan untuk mendapatkan nilai setiap tingkat faktor. c. Jumlahkan nilai setiap tingkat faktor untuk mendapatkan Total Nilai faktor jabatan. d. Bandingkan Total Nilai faktor jabatan dengan Tabel Batasan Nilai dan Kelas Jabatan. e. Tentukan Kelas Jabatan Struktural dan Fungsional

33 Contoh Hasil Evaluasi Jabatan Struktural

34 Contoh Hasil Evaluasi Jabatan Fungsional

35 PermenPANRB Nomor 39 Tahun 2013 tentang Penetapan Kelas Jabatan di Lingkungan Instansi Pemerintah

Penetapan Kelas Jabatan 36 1. Peta Jabatan 2. Lampiran I 3. Lampiran II 4. Lampiran III 5. Lampiran IV 6. Lampiran V 7. Informasi Faktor Jabatan

37 1. Peta Jabatan (Lihat File Lampiran I)

2. Lampiran I REKAPITULASI KELAS JABATAN DAN PERSEDIAAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA/PEMERINTAH DAERAH 38 No. Kelas Jabatan Persediaan Pegawai 1 2 3 REKAPITULASI KELAS JABATAN DAN PERSEDIAAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN / LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 1 Tanpa Kelas 2 Tanpa Kelas 3 17 4 16 5 15 6 14 7 13 8 12 9 11 10 10 11 9 12 8 13 7 14 6 15 5 16 4 17 3 18 2 19 1 Total MENTERI/KEPALA/GUBERNUR/BUPATI/ WALIKOTA Tanda Tangan NAMA

3. Lampiran II 39 DAFTAR NAMA JABATAN STRUKTURAL, KELAS JABATAN, DAN PERSEDIAAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA/PEMERINTAH DAERAH No. Nama Jabatan Struktural Kelas Jabatan Persediaan Pegawai Keterangan 1 2 3 4 5 1 Kepala... Tanpa Kelas 2 Wakil Kepala Tanpa Kelas 3 Sekretaris Jenderal... 17 4 Kepala Biro 15 5 Kepala Bagian 11 6 Kepala Subbagian 9 7. MENTERI/KEPALA/GUBERNUR/BUPATI/ WALIKOTA Catatan: Diserahkan dalam bentuk Hardcopy dan Softcopy Tanda Tangan NAMA

4. Lampiran III 40 DAFTAR NAMA JABATAN FUNGSIONAL DAN JABATAN LAINNYA, KELAS JABATAN, DAN PERSEDIAAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA/PEMERINTAH DAERAH No. Nama Jabatan Fungsional Unit Organisasi Kelas Persediaan Jabatan Pegawai Keterangan 1 2 3 4 5 6 1 Analis Kepegawaian Pertama 2 Analis Kepegawaian Pelaksana Lanjutan 3 Analis Kepegawaian Pelaksanan 4 Auditor Madya 5 Auditor Muda 6. 7. MENTERI/KEPALA/GUBERNUR/BUPATI/ WALIKOTA Catatan: Diserahk an dalam bentuk Hardcopy dan Softcopy Tanda Tangan NAMA

5. Lampiran IV 41 TABEL HASIL EVALUASI JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN... NOMOR 1 2 3 4 Tanpa 1 Kepala... Kelas 2 Wakil Kepala 3 Sekretaris Jenderal... 4 Kepala Biro NAMA JABATAN 5 Kepala Bagian 6 Kepala Subbagian KELAS JABATAN Tanpa Kelas HARGA JABATAN FAKTOR 1 RUANG LINGKUP + DAMPAK (1-5) 5 FAKTOR 3 FAKTOR 4 FAKTOR 5 WEWENANG HUBUNGAN PERSONAL KESULITAN PENYELIAAN PENGARAHAN & SIFAT HUB. TUJUAN PEKERJAAN MANAJERIAL (1-4) HUB. (1-4) (1-8) (1-3) 6 7 8 9 10 11 FAKTOR 2 PENGATURAN ORGANISASI (1-3) FAKTOR 6 KONDISI LAIN (1-6) MENTERI/KEPALA/GUBERNUR/BUPATI/ WALIKOTA Catatan: Diserahkan dalam bentuk Hardcopy dan Softcopy Tanda Tangan NAMA

6. Lampiran V 42 TABEL HASIL EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL DAN JABATAN LAINNYA DI LINGKUNGAN DI LINGKUNGAN INSTANSI O. NAMA JABATAN FUNGSIONAL UNIT ORGANISASI KELAS JABATA N HARGA JABATA N Faktor 1 Pengetahuan (Level 1~9) Faktor 2 Pengawasan (Level 1~5) Faktor 3 Pedoman (Level 1~5) Faktor 4 Kompleksitas (Level 1~6) Faktor 5 R.Lingkup & Pengaruh (Level 1~6) Faktor 6 Hub. Pribadi (Level 1~4) Faktor 7 Tujuan Hubungan (Level 1~4) Faktor 8 Tuntutan Fisik (Level 1~3) Faktor 9 Lingk. Kerja (Level 1~3) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 Analis Kepegawaian Pertama 2 Analis Kepegawaian Pelaksana Lanjutan 3 Analis Kepegawaian Pelaksanan 4 Auditor Madya 5 Auditor Muda 6 Auditor Pertama 7. 8 MENTERI/KEPALA/GUBERNUR/BUPATI/ WALIKOTA Catatan: Diserahkan dalam bentuk Hardcopy dan Softcopy Tanda Tangan NAMA

7. Informasi Faktor Jabatan 43 1. Informasi Faktor Jabatan Struktural 2. Informasi Faktor Jabatan Fungsional

44 Penetapan Menteri PANRB

Peraturan di Lingkungan Instansi 45 Pemerintah 1. Peraturan tentang Kelas Jabatan di Lingkungan Instansi 2. Keputusan tentang Kelas Jabatan dan Pemangku Jabatan di Lingkungan Instansi

TERIMA KASIH