BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PERIZINAN PENYIMPANAN SEMENTARA DAN PENGUMPULANN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang : a. bahwa dengan semakin meningkatnya jumlah usaha/kegiatan di Wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat yang menghasilkan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang berpotensi mencemari lingkungann sehingga dapat membahayakan kehidupan makhluk hidup; b. bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 9 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang menggunakan bahan berbahaya dan beracun dan atau menghasilkan limbah B3 dan atau menimbun limbah B3; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Kotawaringin Barat tentang Tata Cara Perizinan Penyimpanann Sementara dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang- Daerah Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Tingkat 11 di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara - 1 -
- 2 - Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan. Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059), 5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 31, Tambahan, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 18 tahun 1999 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3910); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan bahan Berbahaya dan Beracun; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang jenis dan Bentuk. Produk Hukum Daerah; 9. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun; 10. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 30 Tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun serta Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun oleh Pemerintah Daerah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 14 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah yang menjadi
- 3 - Kewenangan Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008 Nomor 14); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 4). MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PERIZINAN PENYIMPANAN SEMENTARA DAN PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan 1. Daerah adalah Kabupaten Kotawaringin Barat; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 3. Bupati adalah Bupati Kotawaringin Barat; 4. Badan Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut BLH adalah Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Barat, 5. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, yang selanjutnya disebut limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain; 6. Pengelolaan limbah B3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3; 7. penyimpanan limbah B3 adalah kegiatan penyimpanan limbah B3 yang dilakukan oleh Penghasil, Pengumpul, Pemanfaat, Pengolah dan/atau Penimbun limbah B3; 8. Pengumpulan limbah B3 skala kabupaten Kotawaringin Barat adalah kegiatan mengumpulkan limbah B3 dari Penghasil limbah
- 4 - B3 yang sumbernya berada dalam 1 (satu) Kabupaten Kotawaringin Barat; 9. Izin penyimpanan limbah B3 adalah izin yang berisi persetujuan permohonan untuk kegiatan penyimpanan sementara limbah B3 yang dilakukan oleh Penghasil, Pengumpul limbah B3 yang dikeluarkan oleh Bupati; 10. Izin Pengumpulan limbah B3 skala Kabupaten Kotawaringin Barat adalah izin yang berisi persetujuan Pemohon untuk kegiatan mengumpulkan limbah B3 yang bersumber dari satu Kabupaten Kotawaringin Barat. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud dan Tujuan pemberian izin pada lingkungan penghasil limbah B3 adalah : a. memberikan landasan dan kepastian hukum kepada Penyimpan Sementara Limbah B3 dan Pengumpul Limbah B3; b. untuk pengaturan demi terjaganya ketertiban dan keamanan di daerah serta untuk menghindari terjadinya pencemaran terhadap lingkungan. BAB III KEWAJIBAN MEMILIKI IZIN PASAL 3 (1) Setiap Orang Pribadi atau Badan Usaha yang akan melakukan pengumpulan limbah B3 selain minyak pelumas/oli bekas dan penyimpanan sementara limbah B3 Industri/usaha suatu kegiatan wajib memiliki izin tertulis dari Bupati; (2) Setiap Badan Usaha yang melakukan kegiatan penyimpanan sementara atau pengumpulan limbah B3 diwajibkan mengajukan permohonan izin penyimpanan sementara atau Pengumpulan limbah bahan berbahaya dan beracun yang dihasilkan oleh kegiatan usahanya; (3) Izin penyimpanan sementara dan atau pengumpulan limbah B3 diberikan oleh Bupati untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, terhitung sejak tanggal dikeluarkan dan diwajibkan daftar ulang kembali 2 (dua) bulan sebelum masa berlaku berakhir dengan mengajukan permohonan kepada Bupati atau Pejabat yang ditunjuk dengan melampirkan surat izin yang ditetapkan dan atau syarat-syarat;
- 5 - (4) Izin diterbitkan setelah memenuhi persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Bupati ini dan telah dilakukan verifikasi lapangan oleh pejabat/petugas yang ditunjuk. BAB IV PERSYARATAN UNTUK MENDAPATKAN IZIN PASAL 4 Permohonan izin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 melampirkan persyaratan sebagai berikut : (1) Syarat Administrasi a. Foto copy Keputusan Persetujuan Dokumen Analisa mengenai Dampak lingkungan (AMDAL) beserta foto copy dokumen AMDAL; b. Foto copy dokumen upaya pengelolaan Lingkungan (UKL) dan dokumen upaya pemantauan Lingkungan (UPL) bagi kegiatan yang tidak wajib AMDAL, tetapi wajib UKL / UPL; (2) Syarat Keterangan Teknis a. Identitas perusahaan yang meliputi nama perusahaan, alamat, bidang usaha, rama penanggung jawab; b. Sumber limbah 93; c. Jenis pengelolaan limbah B3; d. Lokasi/area kegiatan pengelolaan limbah B3; e. Jenis dan karakteristik limbah B3; f. Kewajiban yang harus dilakukan; g. Layout kegiatan; h. Perlengkapan sistem tanggap darurat; i. Tata letak saluran drainase. PASAL 5 Permohonan izin Pengumpulan Limbah B3 melampirkan persyaratan sebagai berikut (1) Syarat Administrasi : a. Foto copy Keputusan Persetujuan Dokumen Analisa mengenai Dampak lingkungan (AMDAL) beserta foto copy dokumen AMDAL; b. Foto copy dokumen upaya pengelolaan Lingkungan (UKL) dan dokumen upaya pemantauan Lingkungan (UPL) bagi kegiatan yang tidak wajib AMDAL, tetapi wajib UKL/UPI,; (2) Syarat Keterangan Teknis :
- 6 - a. Identitas perusahaan yang meliputi nama perusahaan, alamat, bidang usaha, nama penanggung jawi b; b. Sumber limbah B3; c. Jenis pengelolaan limbah B3; d. Lokasi / area kegiatan pengelolaan limbah B3; e. Jenis dan karakteristik limbah B3; f. Kewajiban yang harus dilakukan; g. Layout kegiatan; h. Perlengkapan sistem tanggap darurat; i. Tata letak saluran drainase. j. Uraian tentang proses pengumpulan dan perpindahan limbah (asal limbah dan titik akhir perjalanan limbah); k. Surat kesepakatan antara Pengumpul dan pengolah/pemanfaat/penimbun limbah; l. Uraian tentang Pengelolaan Pasca Pengumpul. (3) Izin Pengumpulan Limbah B3 tidak termasuk jenis minyak pelumas/oli bekas. BAB V TATA CARA PERMOHONAN PASAL 6 Untuk mendapatkan izin penyimpanan sementara limbah B3, Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis kepada Bupati melalui Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Barat dan mengisi formulir yang disediakan. PASAL 7 Bentuk permohonan dan formulir sebagaimana dimaksud Pasal 4 dan Pasal 5 diajukan pemohon dengan mengisi dan melengkapi formulir permohonan izin serta persyaratan administrasi dan teknis sebagaimana tercantum dalam lampiran 3 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. PASAL 8 Atas permohonan sebagaimana dimaksud Pasal 4 dan Pasal 5, badan atau instansi yang menangani melakukan pemeriksaan berkas dan melaksanakan verifikasi administrasi dan lapangan untuk selanjutnya menerbitkan izin penyimpanan sementara Limbah B3 atau pengumpul limbah B3.
- 7 - BAB VI TATA CARA PEMBERIAN IZIN PASAL 9 Izin Diterbitkan oleh Bupati apabila permohonan izin memenuhi persyaratan administrasi dan teknis sebagaimana dimaksud Pasal 4 dan Pasal 5. PASAL 10 Penolakan permohonan pemberian izin sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (2): a. dilakukan apabila permohonan izin tidak memenuhi persyaratan administrasi dan/atau teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5. b. penolakan diterbitkan dalam bentuk surat Bupati dengan disertai alasan-alasan penolakan. PASAL 11 (1) Izin dinyatakan tidak berlaku lagi apabila a. habis masa berlaku; b. status Badan Hukum Pemegang Izin dibubarkan; c. izin di cabut oleh Bupati. (2) izin dapat dicabut oleh Bupati apabila : a. syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan Bupati atau yang di tetapkan dalam surat izin tidak ditaati/dilaksanakan oleh pemegang izin; b. berdasarkan pertimbangan tertentu dianggap membahayakan yang berhubungan dengan keamanan dan kelestarian Lingkungan Hidup. PASAL 12 izin diberikan kepada yang berhak dan tidak dibenarkan untuk dipindahtangankan dongan cara dan dalam bentuk apapun kepada pihak Lain. BAB VII PEMBIAYAAN PASAL 13 (1) Biaya yang diperlukan dalam rangka pemeriksaan lapangan untuk
- 8 - mencocokkan data permohonan dibebankan kepada pemohon/pemrakarsa; (2) Biaya penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kotawaringin Barat BAB VIII KEWAJIBAN DAN LARANGAN BAGI PENERIMA IZIN/PEMRAKARSA PASAL 14 Setiap pengusaha yang usahanya Penyimpanan Sementara atau Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun diwajibkan : a. menyimpan kemasan limbah B3; b. penempatan tangki untuk limbah cair dalam jumlah besar; c. memiliki bangunan tempat penyimpanan limbah B3 yang sesuai yang dihasilkan/akan disimpan; d. lantai bangunan penyimpanan harus kedap air, tidak bergelombang, kuat dan tidak retak; e. lokasi bangunan tempat penyimpanan sementara limbah B3 harus di daerah bebas banjir dan jarak minimum antara lokasi dengan fasilitas umum adalah 50 meter; f. melakukan pencatatan neraca limbah B3; g. menyampaikan laporan limbah B3 kepada Bupati Cq. Kepada Badan Lingkungan hidup Kabupaten Kotawaringin Barat setiap 1 (satu) kali dalam 3 bulan; h. memberikan kesempatan kepada petugas untuk memasuki lingkungan kerjanya dan membantu terlaksananya kegiatan petugas tersebut; i. memberikan keterangan yang benar baik secara langsung maupun tertulis kepada petugas/pejabat yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan lapangan; j. menaati persyaratan administrasi dan persyaratan teknis sebagaimana yang di tentukan dalam peraturan perundangundangan yang berlaku; k. melaporkan bila terjadi perubahan kegiatan. PASAL 15 Setiap pengusaha yang usahanya Menyimpan Sementara atau Pengumpul Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dilarang : a. menyimpan limbah B3 di sembarang tempat;
- 9 - b. melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 11. BAB IX PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PASAL 16 (1) Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pengelolaan limbah B3 dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup; (2) Bupati melalui Kepala Badan Lingkungan Hidup dapat meminta laporan yang diperlukan kepada pengusaha yang melakukan penyimpanan sementara limbah B3 atau pengumpulan limbah B3. BAB X KETENTUAN PENUTUP PASAL 17 Apabila terjadi pelanggaran dari pelaksanaan kegiatan pengelola limbah bahan berbahaya dan beracun di kemudian hari maka akan ditindak sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
- 10 - Pasal 18 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Diundangkan di Pangkalan Bun pada tanggal 31 Januari 2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT, ttd Drs. A. RIDUANSYAH H, M.Si NIP. 195510101979011004 Ditetapkan di Pangkalan Bun Pada tanggal 31 Januari 2011 Pj. BUPATI KOTAWARINGIN BARAT ttd AGUSTIN TERAS NARANG BERITA DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2011 NOMOR : 5
- 11 -
- 12 -
- 13 -