Alexander et al., Perancangan Simulasi Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fase... 1

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN SIMULASI UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN SUMBER SATU FASE MENGGUNAKAN BOOST BUCK CONVERTER REGULATOR DAN INVERTER

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

Perencanaan dan Pembuatan Modul Inverter 3 Phase Sebagai Suplai Motor Induksi Pada Pengembangan Modul Praktikum Pengemudi Listrik (Sub Judul Hardware)

Pradesa, et al., Pengendalian Motor Induksi Tiga Fasa dengan Sumber Inverter menggunakan JST

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

Pemodelan Konverter AC DC Tiga Fasa Dua Arah Pada Sepeda Listrik Menggunakan Metode SPWM

PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI MENGGUNAKAN VSI UNTUK SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

PERBAIKAN FAKTOR KERJA PADA PENYEARAH SCR PWM (PULSEWIDTH MODULATION) TIGA FASA MENGGUNAKAN METODE PEMADAMAN AKTIF

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III CARA KERJA INVERTER

BAB III METODE PENELITIAN

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic

Analisis Kinerja Motor Arus Searah Dengan Menggunakan Sistem Kendali Modulasi Lebar Pulsa. Sudirman S.*

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Pengaruh Bentuk Gelombang Pembawa Terhadap Harmonisa pada Inverter Satu Fasa

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

DISAIN SWITCHING POWER SUPPLIES

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah rectifier, converter, inverter, tanur busur listrik, motor-motor listrik,

Pemodelan Dinamik dan Simulasi dari Motor Induksi Tiga Fasa Berdaya Kecil

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA MOTOR INDUKSI SATU PHASA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTER

BAB I PENDAHULUAN. Inverter merupakan suatu rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai

Desain dan Analisa Inverter Tiga Fasa Dengan Metode SVPWM Sebagai Penggerak Motor Induksi Tiga Fasa Pada Aplikasi Sepeda Listrik

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

APLIKASI PEMBANGKIT PWM SINUSOIDA 1 FASA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SEBAGAI PENGGERAK MOTOR INDUKSI

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembuatan Modul Inverter sebagai Kendali Kecepatan Putaran Motor Induksi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Harmonisa Arus Di Gedung Direktorat TIK UPI Sebelum Dipasang Filter

Materi 5: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

Hamzah Ahlul Fikri Jurusan Tehnik Elektro, FT, Unesa,

KONVERTER TEGANGAN JALA-JALA SATU FASA KE TIGA FASA (Aplikasi Untuk Alat Pengajaran SMK di Rural Area)

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

KAJIAN PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK DENGAN PEMASANGAN INVERTER PADA MOTOR FAN MENARA PENDINGIN RSG - GAS

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

Elektronika Daya dan Electrical Drives. AC & DC Driver Motor

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative)

Faisyal Rahman et al., Pengendalian Tegangan Inverter 3 Fasa... 12

RANCANG BANGUN MODUL BOOST CHOPPER VOLT DC 200 WATT BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 ABSTRAK

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN INVERTER PWM 3 LEVEL. oleh Roy Kristanto NIM :

DAFTAR ISI PROSEDUR PERCOBAAN PERCOBAAN PENDAHULUAN PERCOBAAN Kontrol Motor Induksi dengan metode Vf...

Penggunaan Filter Daya Aktif Paralel untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Beban Non Linier Menggunakan Metode Cascaded Multilevel Inverter

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

ABSTRACT. Keyword ; Rectifier and filter C, Buck Converter,inverter. vii

B B BA I PEN EN A D HU LU N 1.1. Lat L ar B l e ak an Mas M al as ah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo,Surabaya

PENYEDIA DAYA DC BERBASIS MIKROKONTROLER MC68HC908QT2

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

Jurnal Teknik Elektro Vol. 2, No. 1, Maret 2002: 22-26

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Rotor Belitan Menggunakan DC Chopper

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 ISBN Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter

ANALISIS PENEMPATAN PENGATUR KECEPATAN MOTOR INDUKSI SATU FASA RUN-KAPASITOR DENGAN MENGGUNAKAN TRIAC SEBAGAI PENGUBAH TEGANGAN

REALISASI KONVERTER DC-DC TIPE PUSH-PULL BERBASIS IC TL494 DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

I. Voltage Source Inverter (VSI) II. Metode PWM. A. Six-Step VSI B. Pulse-Width Modulated VSI. A. Sinusoidal PWM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN DOUBLE SWITCH SEBAGAI PENYEARAH DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA

Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri

BAB II DASAR TEORI 2.1. Teori Catu Daya Tak Terputus

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control

BAB II LANDASAN TEORI

Simulasi dan Analisis Konverter Kaskade Buck- Boost Dua Arah sebagai Pencatu Tegangan Inverter Motor Induksi pada Mobil Listrik

PERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

peralatan-peralatan industri maupun rumah tangga seperti pada fan, blower, pumps,

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

TRAINER KIT SWITCHING MODE POWER SUPPLY LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh : CAESAR YOGA SAPUTRA OKTVIANTO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

Dielektrika, [P-ISSN ] [E-ISSN X] 127 Vol. 4, No. 2 : , Agustus 2017

RANGKAIAN OPTIMAL UNTUK MOTOR INDUKSI 1 FASE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 PADA APLIKASI POMPA AIR

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa

RANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING DENGAN BIAYA BOPTN

PENGONTROLAN DC CHOPPER UNTUK PEMBEBANAN BATERAI DENGAN METODE LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 128 TUGAS AKHIR

Transkripsi:

Alexander et al., Perancangan Simulasi Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fase... 1 PERANCANGAN SIMULASI UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN SUMBER SATU FASE MENGGUNAKAN BOOST BUCK CONERTER REGULATOR DAN INERTERTIGA FASE PULSE WIDTH MODULATION (PWM) MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB (PERFORMANCE ANALYSIS OF THREE-PHASE INDUCTION MOTOR WITH SOURCE ONE PHASE USING BOOST - BUCK CONERTER REGULATOR AND INERTER THREE PHASE PULSE WIDTH MODULATION USING MATLAB SOFTWARE) Alexander Aqui Islamy, Triwahju Hardianto, Suprihadi Prasetyono Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 e-mail: triwahju@gmail.com Abstrak Motor induksi merupakan motor yang paling banyak digunakan dalam dunia industri karena mempunyai beberapa kelebihan yaitu perawatan yang sederhana, memiliki struktur yang kokoh, harga yang relatif terjangkau dan mudah didapat dipasaran. Pengoprasian motor induksi tiga fase dengan sumber satu fase menjadi pilihan yang sangat baik untuk keaadaan dimana sumber tiga fase tidak tersedia. Tegangan nominal pada sumber satu fase adalah 220 volt, jika menggunakan motor induksi tiga fase dengan tegangan nominal 380 volt maka dibutuhkan boost buck konverter untuk menaikkan tegangan dari sumber satu fase dan control PI untuk mengontrol tegangan dalam merespon perubahan beban pada motor induksi. Proses konversi tiga fase menggunanakan inverter pulse width modulation. Simulasi unjuk kerja pada motor induksi dalam penelitian ini menggunakan matlab R2010b dengan spesifikasi motor 5 HP, 380 volt 50 Hz 1500 rpm. Hasil simulasi diperoleh nilai faktor daya saat terhubung dengan sumber satu fase saat tanpa beban 0,0925 dan saat beban nominal 0,8259. Hasil dari efisiensi rata rata sebesar 89,64% pada saat motor terhubung dengan sumber satu fase lebih besar dari saat motor terhubung dengan sumber tiga fase yaitu 89,22%. Kata kunci : motor induksi, boost buck konverter, PI controller, inverter pulse width modulation. Abstract Majority of industrial and rural area use electric motor, since they are rugged, reliable and relative inexpensive. In practice, most of these drive are based on induction motor. The operating three phase induction motor with single phase become excellent choice for situations where three phase power supply not available. For nominal voltage in single phase is 220 volt, if using three phase induction motor in line nominal voltage is 380 volt need Boost Buck Converter regulator using PI control is used to control the voltage in response to changes in load on the induction motor. The Process of three phase convertion through inverter circuit is using pulse with modulation technique. To performance analysis of induction motor, in this study used matlab R2010b with specification motor 5 HP 380 olt 50 Hz 1500 rpm. In analysis simulation resulted power factor value in motor one phase suply get 0,0925 at no load and 0,8259 in nominal load. But the average efficiency resulted 89,64% at motor with one phase suply is bigger than motor with three phase supply is 89,22 %. Keyword : induction motor, boost buck konverter, PI controller, inverter pulse width modulation. PENDAHULUAN Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas digunakan. Motor induksi 3 fase disuplai dengan sumber satu fase begitupun motor induksi satu fase di suplai dengan sumber satu fase [1-2] Penggunaan motor induksi ini dalam jangkauan yang luas dapat digunakan pada industri kecil maupun rumah tangga sehingga motor tiga fase dapat digunakan dalam sumber satu fase [8]. Pengkonversian ini menjadi pilihan apabila sumber tiga fase tidak tersedia. Elektronika daya memberikan kemudahan dalam aplikasi teknologi listrik dengan pengubahan daya dari sumber ke beban listrik. Terdapat empat jenis sistem pengubahan daya yaitu AC-DC rectifier, DC-AC inverter, AC-AC converter dan DC-DC chopper dengan masing-masing keunikan aplikasinya [4]. Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal dalam membandingkan unjuk kerja pada sumber inverter, digunakan tegangan regulator konverter untuk merespon setiap perubahan tegangan pada inverter saat dilakukan perubahan pembebanan motor. Inverter adalah konverter sumber DC ke AC dengan tegangan dan frekuensi keluaran yang dapat dikendalikan [1-4]. PWM inverter merupakan

Alexander et al., Perancangan Simulasi Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fase... 2 jenis inverter yang menggunakan modulasi lebar pulsa dalam teknik konversinya [1]. Penelitian terdahulu [12]. Melakukan penelitian motor induksi tiga fase yang diberi sumber satu fase. Untuk merubah sumber AC ke DC digunakan rectifier, dan untuk memperoleh tegangan keluaran yang diharapkan, pada rectifier ditambahkan boost inductor untuk menaikkan tegangan dan mengatur nilai duty cycle sampai diperoleh nilai yang mendekati tegangan nominal masukan inverter. Untuk merubah sumber arus satu fase peneliti menggunakan inverter tiga fase. hasil penelitian tersebut didapatkan hasil tentang kecepatan pada motor induksi cenderung naik turun sekitar 1,3 % pada sumber inverter, Daya yang dibutuhkan oleh motor induksi juga semakin besar saat motor induksi di operasikan melalui sumber inverter, dikarenakan daya yang dibutuhkan saat motor dioperasikan dengan sumber inverter besar, otomatis faktor daya juga bertambah besar, dan efisiensi motor induksi yang terhubung dengan sumber inverter pada penelitian ini diperoleh lebih kecil sebesar 77,77% saat tanpa beban dan 87,29% pada beban penuh sedangkan untuk motor yang terhubung dengan sumber sinus diperoleh efisiensi sebesar 82,91% saat tanpa beban dan 88,71% pada beban penuh. Pada penelitian ini digunakan motor induksi 3 fase dengan tegangan line sebesar 380 volt, untuk merubah sumber AC 1 fase 220 volt menjadi sumber DC digunakan rectifier sebagai konverter AC ke DC [1-2], maka tegangan keluaran rectifier akan dinaikkan menggunakan boost buck konverter [1-4] sesuai dengan tegangan nominal masukan pada inverter dan control PI untuk menstabilkan keluaran dari boost buck konverter, untuk merubah sumber DC 1 fase menjadi AC 3 fase digunakan inverter dengan modulasi lebar pulsa sebagai teknik konversinya [1-11] METODE PENELITIAN Untuk dapat mencapai tujuan penulisan penelitian ini, perlu adanya suatu metodelogi, metode yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Studi literatur. Teori yang digunakan meliputi, rectifier, boost buck konverter dengan control PI yang digunakan menaikkan tegangan sesuai dengan tegangan nominal masukan pada inverter, dan inverter yang digunakan untuk merubah tegangan DC menjadi tegangan AC. a. Boost Buck Converter Boost-Buck atau Cuk. Seperti halnya metoda Buck- Boost, tegangan keluaran yang dihasilkan dapat diatur menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari tegangan masukan. Namun dengan kelebihan tingkat ripple yang rendah pada arus masukan maupun arus keluaran. Persamaan tegangan yang berlaku pada CCM adalah sebagai berikut... (1) Gambar 1. rangkaian dasar boost-buck b. Perancangan kontroller PI Pengendali PI adalah sistem pengendali gabungan antara pengendali proporsional dan integral. Diagram blok pengendali PI dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 2. Blog diagram pengendali PI Dalam waktu kontinyu, sinyal keluaran pengendali PI dapat dirumuskan sebagai berikut Dengan : u(t) = sinyal keluaran pengendali PI K p = Konstanta proporsional T 1 = waktu integral K i = konstanta integral e(t) = sinyal kesalahan e(t) = referensi keluaran plant... (2) Jadi, fungsi alih pengendali PI (dalam domain S) dapat dinyatakan sebagai berikut... (3) c. Inverter Inverter adalah suatu rangkaian yang mampu mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC. Ada dua jenis inverter yang umum digunakan pada sistem tenaga listrik yaitu : 1) Inverter dengan frekuensi dan tegangan keluaran yang konstan CCF (Constant oltage Constant Frequency) 2) Inverter dengan frekuensi dan tegangan keluaran yang berubah ubah. Inverter jenis ini digunakan pada pemakaian khusus seperti pemakaian pada pompa listrik 3 fase dengan menggunakan sumber tegangan dc. Prinsip dasar dari inverter tiga fasa dengan menggunakan modulasi lebar pulsa dapat dilihat pada Gambar 3.

Alexander et al., Perancangan Simulasi Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fase... 3 LL = LN x 3... (6) f. Pemodelan motor induksi 3 fase dengan sumber 1 fase Gambar 3. Rangkaian oltage Source Inverter Pada perancangan sumber tiga fase inverter nilai tegangan motor nominal maka diperoleh menggunakan nilai peak to peak pada persamaan dibawah ini: d. Pulse Width Modulation (PWM) PWM tiga fase terdiri dari 3 buah sinyal sinus dengan beda fase 120 0 sebagai gelombang modulasi dan sebuah sinyal segitiga sebagai gelombang pembawa / carrier. Dengan tegangan keluarannya dapat dirumuskan sebagai berikut : ab =. (4) Pada proses pembangkitan SPWM dilakukan dengan perbandingan amplitudo antara sinyal segitiga dengan sinyal sinus. Sinyal penggerak akan dibangkitkan apabila amplitude sinyal sinus lebih besar daripada amplitudo sinyal segitiga. Gambar 4. Pulse Width Modulation e.pemodelan motor induksi 3 fase dengan sumber 3 fase. Gambar 6 pengujian motor induksi dengan sumber satu fase. Tegangan line to line inverter adalah : LL = m x dc (7) dc =. (8) Keterangan : LL : Tegangan line to line dc : Tegangan input inverter M : index modulasi (0< m <1) g. Pengujian sistem simulasi Setelah semua blok simulasi sistem tersebut dirancang, langkah selanjutnya adalah penggabungan blok sistem tersebut menjadi satu kesatuan serta melakukan pengujian sistem simulasi. Yaitu pengujian motor induksi tiga fase dengan menggunakan sumber sinus AC tiga fase dan sumber inverter dengan supply AC satu fase. Kedua pengujian ini dilakukan pada saat kondisi tanpa beban dan dengan perubahan pembebanan untuk dilihat respon terhadap kecepatan, daya dan faktor daya setiap adanya perubahan beban yang diberikan yaitu 5Nm, 10Nm, 15Nm, 20Nm, dan 23.76Nm. Gambar 5 pengujian motor induksi dengan sumber tiga fase. Pada pengujian ini, sumber tegangan pada motor induksi tiga fase diperoleh dengan menentukan tegangan puncak ( peak ) dengan rumus : HASIL PENELITIAN Pengujian dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pengujian motor induksi dengan sumber tiga fase dan pengujian motor induksi tiga fase dengan sumber satu fase. Tegangan keluaran yang dihasilkan oleh sumber AC satu fase dapat dilihat pada gambar 7: peak LN =. (5) 2 Sedangkan untuk mendapatkan besarnya nilai tegangan line to netral maka dapat diperoleh dari rumus berikut :

Alexander et al., Perancangan Simulasi Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fase... 4 Gambar 7 Tegangan keluaran sumber AC 1 fase Tegangan keluaran yang dihasilkan oleh rectifier terlihat pada gambar 8. Gambar 11 Gelombang tegangan keluaran bc pada inverter Gambar 8 tegangan keluaran rectifier gelombang penuh Tegangan keluaran yang dihasilkan oleh boost buck konverter menggunakan control PI sebesar 620,54 volt, gambar tegangan keluarannya dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 12 Gelombang tegangan keluaran ca pada inverter Gambar 9 Gambar tegangan keluaran boost buck converter menggunakan control PI Gambar gelombang keluaran yang dihasilkan oleh inverter tiga fase Pulse Width Modulation (PWM) daat dilihat pada gambar 10, 11, 12 dan 13. Gambar 13 Gelombang tegangan keluaran inverter PWM tiga fase PEMBAHASAN Pada pengujian motor induksi tiga fase dengan sumber satu fase pada gambar 13 merupakan bentuk gelombang tegangan inverter yang diperoleh melalui teknik modulasi lebar pulsa. Gelombang Tegangan keluaran inverter berupa sinyal persegi / kotak bolak balik bukan berupa gelombang sinus. Hal ini dikarenakan pada proses PWM dihasilkan pulsa yang berbentuk persegi yaitu dengan membandingkan amplitude sinyal sinus terhadap sinyal segitiga. Pulsa akan bernilai tinggi (on) apabila amplitude sinyal sinus lebih besar dari sinyal segitiga, dan sebaliknya pulsa bernilai rendah (off) apabila amplitude sinyal sinus lebih kecil dari sinyal segitiga. Gambar 10 Gelombang tegangan keluaran ab pada inverter

Alexander et al., Perancangan Simulasi Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fase... 5 Tabel 1 Perbandingan Arus dan Tegangan Motor Induksi Tiga Fase Satu Fase Beban Arus (ampere) Tegangan (volt) Arus (ampere) Tegangan (volt) 0 3,34 379,99 3.4 379.97 5 3,67 379,99 3.72 377.97 10 4,37 379,99 4.5 377.78 15 5,32 379,99 5.42 376.63 20 6,41 379,99 6.54 376.23 23,76 7,31 379,99 7.46 376.39 Tabel 2 Perbandingan Kecepatan Motor Induksi 3 Fase Kecepatan Pada Tiga Fase (rpm) Kecepatan Pada Satu Fase (rpm) 0 1498 1498 5 1488 1489 10 1478 1479 15 1468 1468 20 1458 1457 23.76 1449 1450 Tabel 3 Perbandingan Faktor Daya Motor Induksi 3 fase Faktor Daya Pada Tiga Fase Faktor Daya Pada Satu Fase 0 0.1082 0.0925 5 0.4263 0.4121 10 0.6368 0.5947 15 0.7564 0.7272 20 0.8229 0.8001 23.76 0.8533 0.8259 Tabel 4 Perbandingan Daya Aktif Motor Induksi 3 Fase Daya Aktif Pada Tiga Fase (watt) Daya Aktif Pada Satu Fase (watt) 0 158.6 133 5 686.5 662.97 10 1222 1180 15 1765 1743.8 20 2316 2306.67 23.76 2737 2715.33 Tabel 5 Perbandingan Daya Reaktif Motor Induksi 3 Fase Daya Reaktif Pada Tiga Fase (Ar) Daya Reaktif Pada Satu Fase (Ar) 0 1457 1459.67 5 1457 1431.67 10 1479 1498.63 15 1526 1510.87 20 1599 1578.13 23.76 1672 1685.13 Tabel 6 Perbandingan Efisiensi Motor Induksi 3 fase Beban Efisiensi Pada Tiga Fase (%) Efisiensi Pada Satu Fase (%) 5 84.75 85.74 10 91.04 90.30 15 90.25 91.01 20 90.24 90.78 23.76 89.83 90.39 Dari tabel 1 dapat dijelaskan bahwa arus dan tegangan yang dihasilkan pada sumber sinus tiga fase berbeda dengan sumber sinus satu fase. Yaitu tegangan pada sumber sinus tiga fase bernilai konstan. Sedangkan pada sumber sinus satu fase bervariasi dengan nilai mendekati nominal. Pada tabel 2 dapat diketahui bahwa kecepatan motor semakin menurun dengan penambahan beban pada motor. Hal ini terlihat saat motor menggunakan sumber sinus tiga fase maupun sumber sinus satu fase. Saat menggunakan sumber sinus satu fase ada sedikit perbedaan yaitu pada saat pembebanan 5 Nm dan 10Nm yaitu lebih tinggi dibandingkan saat terhubung dengan sumber sinus tiga fase, sedangkan saat pembebanan 23,76 Nm yaitu lebih rendah dibandingkan saat terhubung dengan sumber sinus tiga fase. Dari tabel 3 diketahui motor induksi saat terhubung dengan sumber sinus satu fase memiliki nilai faktor daya (cos phi) lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan sumber sinus tiga fase. Saat beban nominal 23,76 Nm motor dengan sumber sinus satu fase sebesar 0,833 dan dengan sumber sinus tiga fase sebesar 0,8532. Kenaikan faktor daya diikuti dengan semakin besarnya pembebanan yang diberikan pada motor. Sehingga dapat diketahui nilai faktor daya / cos phi sebanding dengan nilai torsi beban motor. Nilai faktor daya yang lebih besar pada motor yang terhubung dengan sumber sinus tiga fase dihasilkan sudut arus terhadap tegangan yang lebih kecil dibandingkan dengan motor yang terhubung dengan sumber sinus satu fase. Dari hasil ini menunjukkan bahwa motor yang terhubung dengan sumber sinus tiga fase memiliki nilai cos phi yang lebih besar

Alexander et al., Perancangan Simulasi Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fase... 6 dibandingkan dengan motor yang terhubung dengan sumber sinus satu fase. Pada tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa daya aktif masukan motor induksi dengan sumber sinus satu fase relatif lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan sumber sinus tiga fase. yaitu saat kondisi tanpa beban sebesar 63,13 watt. Pada saat penambahan beban juga diikuti dengan nilai daya aktif yang semakin besar. Hal ini dikarenakan pada motor yang terhubung dengan sumber sinus tiga fase memiliki nilai cos phi yang lebih besar sehingga diperoleh nilai daya aktif yang juga semakin besar. Pada tabel 5 dapat diketahui nilai daya reaktif yang diserap oleh motor induksi yang terhubung dengan sumber sinus satu fase lebih kecil. Hal ini dikarenakan komponen induktif motor tidak terhubung langsung pada sumber melainkan terhubung oleh saklar elektronik inverter. Dari hasil perhitungan pada tabel 6 dalam penelitian ini diperoleh nilai efisiensi motor saat terhubung sumber sinus satu fase lebih besar dibandingkan saat terhubung dengan sumber sinus tiga fase. Hal tersebut sesuai dengan prinsip dasar tipe peralihan yaitu fungsi transistor sebagai electronic switch yang dapat dibuka (off) dan ditutup (on). Dengan asumsi bahwa switch tersebut ideal, jika switch ditutup maka tegangan keluaran akan sama dengan tegangan masukan, sedangkan jika switch dibuka maka tegangan keluaran akan menjadi nol. Berbeda dengan tipe linier, pada tipe peralihan tidak ada daya yang diserap pada transistor sebagai switch. Ini dimungkinkan karena pada waktu switch ditutup tidak ada tegangan yang jatuh pada transistor, sedangkan pada waktu switch dibuka, tidak ada arus listrik mengalir. Ini berarti semua daya terserap pada beban, sehingga efisiensi daya menjadi 100%. Namun pada prakteknya, tidak ada switch yang ideal, sehingga akan tetap ada daya yang hilang sekecil apapun pada komponen switch dan efisiensinya walaupun sangat tinggi, tidak akan pernah mencapai 100%. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pengujian dan analisa melalui simulasi sistem, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Boost buck konverter regulator dengan kontrol PI dapat menaikkan tegangan sebesar 620,54 olt sesuai dengan tegangan nominal masukan pada inverter tiga fase PWM. 2. Inverter tiga fase PWM dapat mengkonversi sumber sinus satu fase menjadi sumber sinus tiga fase dengan tegangan keluaran kurang lebih sebesar 537,4 olt yang merupakan tegangan nominal masukan motor induksi tiga fase. 3. Penggunaan boost buck konverter regulator untuk merespon setiap perubahan tegangan pada inverter didapatkan hasil yang lebih optimal pada unjuk kerja motor induksi tiga fase pada sumber inverter, Efisiensi motor induksi yang terhubung dengan sumber inverter pada penelitian ini diperoleh lebih besar sebesar 81,27% saat tanpa beban dan 89,05% pada beban penuh sedangkan untuk motor yang terhubung dengan sumber sinus diperoleh efisiensi sebesar 79,31% saat tanpa beban dan 88,19% pada beban penuh. 4. Kecepatan rotor yang dihasilkan oleh motor saat tanpa beban yang terhubung dengan sumber sinus sebesar 1498 rpm dan saat terhubung dengan sumber inverter sebesar 1498 sedangkan pada beban penuh saat terhubung dengan sumber sinus sebesar 1449 rpm dan saat terhubung dengan sumber inverter sebesar 1448. 5. Nilai faktor daya yang dihasilkan oleh motor saat tanpa beban yang terhubung dengan sumber sinus sebesar 0,1082 dan saat terhubung dengan sumber inverter sebesar 0,0863 sedangkan pada beban penuh saat terhubung dengan sumber sinus sebesar 0,8532 dan saat terhubung dengan sumber inverter sebesar 0,833. Agar penelitian dalam skripsi ini dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih sempurna, maka saran-saran yang dapat diberikan: 1. Menggunakan metode yang berbeda untuk menentukan nilai nilai komponen pada Boost-Buck Konverter yang diharapkan mendapatkan tegangan keluaran yang bernilai konstan. 2. Dengan adanya penelitian ini, untuk lebih aplikatif diharapkan nantinya ada penerapan dengan pembuatan alat untuk pengoperasian motor induksi tiga fase pada suplai satu fase. DAFTAR PUSTAKA [1] Bimal K Bose. 2006. Power Electronic And Motor Drive. [2] DYNEX. IGBT chopper module DIM200WKS12-A000 data sheet [3] http://www.icgst.com/pradeep M Patil, Sanjay L Kurkute. 2006. ACSE Journal, olume (6), Isuue (3), Oct, 2006 [4] Muhammad H. Rasid. 2001. Power Electronic Handbook. [5] Muhammad H. Rasid. 2001. Elektronika Daya. Jakarta : PT Prenhallindo [6] POWEREX. Three Phase IGBT Inverter PM50CSD120 data sheet [7] Stephen J. Chapman.2004. Electric Machinery Fundamental Fourth Edition. McGraw-Hill. Inc [8] Subianto A. 2010. Analisis Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fase dengan Sumber Satu Fase Menggunakan Inverter Pulse Width Modulation. Universitas Jember [9] Taufik. A Short Cource On DC-DC Converter. Politeknik Negeri Malang [10] Walshe K A.2002. Basic Switching Circuit. [11] Zuhal. 1991. Dasar Tenaga Listrik (Cetakan ke-2). Bandung : Penerbit ITB [12]. 1995. Dasar Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta : Gramedia Pustaka Umum.