Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.

dokumen-dokumen yang mirip
Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pesatnya kemajuan dan perkembangan daerah - daerah di Indonesia, memicu

PANEL SURYA dan APLIKASINYA

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS

Materi Sesi Info Listrik Tenaga Surya. Politeknik Negeri Malang, Sabtu 12 November 2016 Presenter: Azhar Kamal

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

SMART LIGHTING LED. SUTONO Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

Tugas Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboraturium Daya dan Alat Mesin Pertanian (Lab

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH

Sistem PLTS Off Grid Komunal

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI PERTANIAN PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS DC PADA SOLAR CELL

SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN SINAR MATAHARI UNTUK PENYIRAMAN KEBUN SALAK. Subandi 1, Slamet Hani 2

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

PENGUJIAN SISTEM SIRKULASI AIR UNTUK TANAMAN HIDROPONIK MENGGUNAKAN LISTRIK DARI PANEL SURYA

PERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES PENYIMPANAN ENERGI PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA

RANCANG BANGUN BATTERY CHARGE CONTROLLER DUAL SUMBER SUPLAI BEBAN DENGAN PLTS DAN PLN BERBASIS MIKROKONTROLER

PENGGUNAAN TENAGA MATAHARI (SOLAR CELL) SEBAGAI SUMBER DAYA ALAT KOMPUTASI LAPORAN TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER

INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SEL SURYA

Ribuan tahun yang silam radiasi surya dapat menghasilkan bahan bakar fosil yang dikenal dengan sekarang sebagai minyak bumi dan sangat bermanfaat bagi

BAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN

Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal

Raharjo et al., Perancangan System Hibrid... 1

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF PEDAGANG KAKI LIMA (SOLAR CELL) TUGAS AKHIR

Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memanfaatkan energi cahaya matahari untuk menggerakan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

PERBANDINGAN KELUARAN PANEL SURYA DENGAN DAN TANPA SISTEM PENJEJAK

TUGAS AKHIR ANALISIS PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PANEL SURYA BERDASARKAN MATERIAL PENYUSUN DAN INTENSITAS CAHAYA. Diajukan untuk memenuhi persyaratan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)

RANCANG BANGUN LAMPU PENERANGAN UMUM DENGAN SUMBER ENERGI MATAHARI DI DAERAH LOKASI PENGUNGSIAN GUNUNG SINABUNG

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP

PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIK DI DUSUN GUNUNG BATU DESA TANGKIL KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR STUDI METODE REKAYASA NILAI PADA PERENCANAAN PENGGUNAAN LPJU SOLAR CELL

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PENGOPERASIAN PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN SOLAR CELL UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN DI JALAN BY PASS I GUSTI NGURAH RAI

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

KAJIAN KELAYAKAN SISTEM PHOTOVOLTAIK SEBAGAI PEMBANGKIT DAYA LISTRIK SKALA RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI GEDUNG VEDC MALANG)

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

Penyusun: Tim Laboratorium Energi

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL

PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MATAHARI. Asep Najmurrokhman, Een Taryana, Kiki Mayasari, M Fajrin.

KONSEP PENERAPAN SOLAR SEL DENGAN SISTEM OTOMATIS PADA SKALA RUMAH TANGGA DARI SUDUT PANDANG EKONOMI Sulfikar Sallu 1, Khodijah 2

IMPLEMENTASI PANEL SURYA PADA LAMPU LALU LINTAS YANG DITERAPKAN DI SIMPANG LEGENDA MALAKA BATAM

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PERKOTAAN

PEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

Proposal PJU Tenaga Surya

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)

DESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Sistem Pembangkit Listrik Alternative Menggunakan Panel Surya Untuk Penyiraman Kebun Salak Di Musim Kemarau

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

Proposal PJU Integrated

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE

STUDI KOMPARASI MPPT ANTARA SOLAR CONTROLLER MPPT M10-20A DENGAN MPPT TIPE INCREMENTAL CONDUCTANCE SEBAGAI CHARGER CONTROLLER LAPORAN TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA : STUDI PARAMETER TEKNOLOGI HYBRID KOLEKTOR SEL SURYA SEBAGAI TEKNOLOGI PENGERING HASIL PANEN ABSTRAK

PEMANFAATAN SEL SURYA DAN LAMPU LED UNTUK PERUMAHAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.

ENERGY SUPPLY SOLAR CELL PADA SISTEM PENGENDALI PORTAL PARKIR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

DAFTAR ISI. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL...

Transkripsi:

PERENCANAAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DAN TAMAN DI AREAL KAMPUS USU DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TENAGA SURYA (APLIKASI DI AREAL PENDOPO DAN LAPANGAN PARKIR) Donny T B Sihombing, Ir. Surya Tarmizi Kasim Msi Konsentrasi Teknik Energi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA e-mail: donny83@gmail.com ABSTRAK Penerangan umum tenaga surya merupakan sebuah alternatif yang murah dan hemat untuk digunakan sebagai sumber listrik penerangan karena menggunakan sumber energi gratis dan tak terbatas dari alam yaitu energi matahari. Lampu penerangan jalan (PJU) tenaga matahari berbasis LED jenis hi-power yang sangat terang, hemat energi dan tahan lama menggunakan panel surya / solar cell sebagai sumber yang berfungsi menerima cahaya (sinar) matahari yang kemudian diubah menjadi listrik melalui proses photovoltaic. Tulisan ini membahas tentang perancangan lampu penerangan tenaga surya yang akan diaplikasikan di seluruh areal kampus USU. Untuk perencanaannya memerlukan komponen panel surya yang diantaranya adalah modul surya, baterai charger, baterai, controller, dan lampu LED. Penggunaan PJU tenaga surya sangat lebih efisien bila dibandingkan dengan PJU yang bersumber dari PLN. Penerangan Jalan Umum dengan menggunakan tenaga surya (solar cell) dapat mengurangi konsumsi akan tenaga listrik dari PLN. Hasil yang diperoleh dari perancangan ini adalah perbandingan daya yang dikeluarkan PLN untuk penerangan umum adalah sebesar 76,66%, sedangkan dengan panel surya yang menggunakan baterai accu 12 Ah adalah sebesar 23,3%. Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum 1. Pendahuluan Penerangan umum dengan menggunakan tenaga surya merupakan sebuah alternatif yang murah dan hemat untuk digunakan sebagai sumber listrik penerangan karena menggunakan sumber energi gratis dan tak terbatas dari alam yaitu energi matahari. Lampu Jalan Tenaga Surya ( PJU Tenaga Surya) dapat diaplikasikan di berbagai tempat, antara lain : jalan umum, lampu taman, area kampus, lingkungan perumahan, area SPBU, area pabrik, lampu penerangan daerah wisata, lampu dermaga, lampu area perparkiran, lampu jalan raya terpencil, lampu jalan pedesaan, lampu lapangan olah raga, daerah pegunungan, daerah pantai, halte bus, dll. Secara keseluruhan sistem ini dirancang untuk penyediaan cahaya penerangan umum dengan sumber energi terbarukan, bebas biaya perawatan dan berumur ekonomis lama. Dengan sistem pemasangan yang cepat dan mudah, PJU LED Tenaga Surya dapat menjadi solusi yang cepat dalam mengatasi kebutuhan penerangan jalan umum. 2. Solar Cell Penerangan Jalan Tenaga Surya merupakan sebuah alternatif yang murah dan hemat untuk digunakan sebagai sumber listrik penerangan karena menggunakan sumber energi gratis dan tak terbatas dari alam yaitu energi matahari. -118- copyright @ DTE FT USU

Lampu Jalan Tenaga Surya ( PJU Tenaga Surya) menggunakan Modul/Panel Surya dengan lifetime hingga 25 tahun yang berfungsi menerima cahaya (sinar) matahari yang kemudian diubah menjadi listrik melalui proses photovoltaic. Lampu ini secara otomatis dapat mulai menyala pada sore hari dan padam pada pagi hari dengan perawatan yang mudah dan efisien selama bertahun tahun. Lampu Jalan Tenaga Surya menggunakan Lampu LED jenis hi-power yang sangat terang, hemat energi dan tahan lama. Fotovoltaik adalah teknologi yang berfungsi untuk mengubah atau mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik secara langsung [1]. PV biasanya dikemas dalam sebuah unit yang disebut modul. Dalam sebuah modul surya terdiri dari banyak sel surya yang bisa disusun secara seri maupun paralel. Sedangkan yang dimaksud dengan surya adalah sebuah elemen semikonduktor yang dapat mengkonversi energi surya menjadi energi listrik atas dasar efek fotovoltaik. Lampu penerangan jalan umum tenaga surya dapat dilihat seperti pada Gambar 1 (foto diambil di daerah Jl. Juanda, Medan). Gambar 1. LPJU Tenaga Surya Keunggulan Lampu Penerangan Jalan Tenaga Surya : a. Terang dan tahan lama b. Hemat energi c. Ramah lingkungan d. Bebas polusi e. Cepat dan mudah dalam pemasangan f. Hemat biaya perawatan g. Life time yang lama (lampu LED hingga 11 tahun & solar panel hingga 25 tahun) h. Cocok dipasang di segala lokasi i. Tersedia dengan daya mulai dari lampu dengan daya 15w (950Lm) -168w (14.558 Lm) Lampu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) membutuhkan beberapa komponen perangkat pendukung, yaitu : a. Modul Solar Cell Mono/Polycrystalline : Alat ini merubah dari cahaya matahari menjadi energi listrik DC dengan satuan WP ( WattPeak ). b. Battery dan charger : Berfungsi sebagai alat menyimpan energi listrik. c. Controller : Alat ini berfungsi untuk mengatur arus dari solar module ke battery dan battery ke beban. d. Beban : Sebagai objek beban berupa DC atau AC. Kalau Beban DC biasanya tanpa coventer atau converter tergantung tegangan sama atau tidak dengan battery. Kalau beban AC harus menggunakan inverter untuk merubah arus DC ke AC. e. Solar bracket f. Kabel listrik 2 core untuk wiring Secara sederhana solar cell terdiri dari persambungan bahan semikonduktor bertipe p dan n (p-n junction semiconductor) yang jika tertimpa sinar matahari maka akan terjadi aliran electron, aliran electron inilah yang disebut sebagai aliran arus listrik. Bagian utama perubah energi sinar matahari menjadi listrik adalah absorber (penyerap) [3], meskipun demikian, masing-masing lapisan juga sangat berpengaruh terhadap efisiensi dari solar cell. Oleh karena itu absorber disini diharapkan dapat menyerap sebanyak mungkin solar radiation yang berasal dari cahaya matahari. 3. Teknik dan Perencanaan Sistem Penerangan Pada perencanaan dan pembuatan perangkat keras baterai charge dan lampu LED sebagai sumber lampu untuk kebutuhan -119- copyright @ DTE FT USU

bebanpenerangan Jalan Umum (PJU) megacu pada blok diagram yang ditunjukan pada Gambar 2. Gambar 2. Block Diagram Sistem penerangan dengan Solar Cell 4. Instalasi Solar Cell Solar cells panel terdiri dari silikon, silikon mengubah intensitas sinar matahari menjadi energi listrik, saat intensitas cahaya berkurang (berawan, hujan, mendung) energi listrik yang dihasilkan juga akan berkurang. Dengan menambah solar cells panel (memperluas) berarti menambah konversi tenaga surya. Sel silikon di dalam solar cells panel yang disinari matahari/ surya, membuat photon bergerak menuju electron dan menghasilkan arus dan tegangan listrik. Arus listrik yang dihasilkan adalah listrik dengan arus searah (DC) sebesar 3.5 A. Besar tegangan yang dihasilkan adalah 0.4-0.5V. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih 36 sel surya (untuk menghasilkan 17 Volt tegangan maksimum). Listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat langsung digunakan atau disimpan lebih dahulu ke dalam baterei kering. Tergantung dari kebutuhannya, didapatkan perhitungan berapa jumlah solar cells panel dan baterai yang dibutuhkan. Daya yang dihasilkan oleh panel surya maksimum diukur dengan besaran Wattpeak (Wp), yang konversinya terhadap Watthour (Wh) tergantung intensitas cahaya matahari yang mengenai permukaan panel [4]. Selanjutnya daya yang dikeluarkan oleh panel surya adalah daya panel dikalikan lama penyinaran. Misalnya sebuah panel surya berkapasitas 50 Wp disinari matahari dengan intensitas maksimum selama 8 jam maka daya yang dihasilkan adalah 50 kali 8 Wh atau 400 Wh. Daya sebanyak ini dapat digunakan untuk menyalakan 4 buah lampu 25 Watt selama 4 jam atau sebuah televisi hitam putih 40 Watt selama 10 jam. Di Indonesia, daya (Wh) yang dihasilkan perhari biasanya sekitar 3-5 kali daya panel maksimum (Wp), 3 kali untuk cuaca mendung, dan 5 kali untuk kondisi panas terik [5]. Misalnya untuk sebuah panel surya berdaya maksimum 50 Wp, daya yang dihasilkan pada cuaca mendung perhari adalah 3 kali 50 Wp atau 150 Wp, dan pada cuaca cerah adalah 5 kali 50 Wp atau 250 Wp. Peralatan Lampu listrik tenaga surya : a. Lampu LED 30 watt ( 6 10 jam nyala) b. Solar Module : 100 wp ( 24V DC) c. Controler : 24 VDC ( termasuk setting untuk sensor matahari) d. Box Panel outdoor : Sebagai tempat battery dan controller e. Battery VRLA AGM : 2 unit battery 35 AH 45 AH f. Tiang Penyangga Solar module + Kabel 10 meter Rangkaian instalasi penerangan dengan menggunakan solar cell dapat ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3. Rangkaian Instalasi Solar Cell 5. Perencanaan Perhitungan Daya Solar Cell Dalam perencanaannya digunakan solar yang akan dianalisa pada hal ini adalah solar cell dengan daya 50 WP, seperti terlihat pada Gambar 4. -120- copyright @ DTE FT USU

Jadi solar cell yang diperlukan = 5.6 x 14.5 (tegangan charge) = 81.2 Wp (kita lebihkan menjadi 100 Wp dengan begitu kita dapat menggunakan 2 solar cell 50 Wp) 6. Perhitungan Daya Total Lampu Penerangan Terpasang di Areal Kampus USU Gambar 4. Solar Cell 50 Wp Spesifikasi : - Max. Power : 50 W - Voltage P max : 121 V - Current P max : 2,9 A - Warranted Min.P max : 45 W - Short circuit current : 2.9 A - Open circuit Voltage : 21,8 V Perencanaan Perhitungan Daya Solar Cell : a. Total Beban Lampu LED 10 W x 4 = 40 Watt 1 Mikrokontroller 5 V = 2 Watt 1 relay 12V = 5 Watt RTC (Real Time Clock) = 2 Watt Total daya keseluruhan = ± 50 Watt b. Dengan perkiraan daya sebesar 50 Watt maka dibutuhkan Battery dengan perkiraan arus sebagai berikut : I = (1) I = I = 4.2 A Aki yang digunakan pada sitem ini adalah : Aki = Jam penggunaan x arus aki = 12 x 4.2 = 50,4 Ah. Pada perencanaan sistem memakai cadangan aki sebesar 60 Ah. Diperoleh : Daya aki : lama pengecasan = 50,4 : 9 jam = 5,6 Total daya PLN yang digunakan untuk lampu penerangan jalan umum di areal kampus USU: P total lampu : 159.750 Watt Jumlah total lampu : 639 bohlam Jumlah lampu menyala : 233 bohlam Jumlah lampu mati : 406 bohlam Waktu beroperasi : 12 jam - menyala : pukul 18.00 WIB - padam : pukul 06.00 WIB Perhitungan tarif listrik untuk penerangan umum di kampus USU (harga tarif : Rp. 290,-/KWh) : 159,75 KW x 12 jam : 1917 KWh 1917 KWh x Rp. 290 : Rp. 555.930,- Tarif listrik penerangan umum per bulan : Rp. 555.930,- x 30 hari : Rp. 16.677.900,- 7. Pengujian Solar Cell 50 Wp Pada sistem Penerangan Jalan Umun menggunakan sel surya (menggunakan lampu LED), prinsip kerjanya secara keseluruhan adalah pada saat energi matahari dipancarkan ke permukaan bumi, maka solar cell akan bekerja menangkap energi matahari yang dpancarkan tersebut. Komponen (solar cell) ini mengkonversikan energi cahaya matahari tersebut menjadi energi listrik. Dan energi listrik tersebut akan disimpan dalam aki, proses ini disebut dengan pengecasan. Aki akan melakukan pengecasan selama adanya energy matahari terpancar yaitu kira-kira 12 jam, mulai dari jam 6 pagi sampai dengan jam 6 sore (18.00 WIB). Pada sore hari ada dua keadaan yaitu yang pertama pada saat energi cahaya matahari sudah habis atau kondisi sudah gelap sensor pada control akan mendeteksi keadaan gelap, maka lampu akan menyala. Sedangkan pada kondisi kedua pada saat tepat jam 6 sore atau jam 18.00 WIB, maka lampu akan menyala. -121- copyright @ DTE FT USU

Dengan menyalakan lampu maka aki secara otomatis tidak melakukan pengecasan lagi, accu akan mensuplai lampu untuk bias menyala selama 12 jam yaitu sampai dengan jam 5.59 WIB tetapi pada alat yang dirancang cadangan supply tegangan untuk lampu dari PLN mengunakan AC-DC converter. Pada saat itu proses akan kembali pada keadaan semula yaitu pada saat jam 6.00 WIB accu akan melakukan pengisian kembali. Disini mikro ATmega 16 berfungsi sebagai on dan off lampu, yaitu pada saat aki melakukan pengecasan sampai dengan aki akan mensuplai lampu agar lampu menyala. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tegangan solar cell = 50 Wp dengan menggunakan alat ukur voltmeter. Adapun tegangan solar cell yang diperoleh sebesar 17 Volt sampai 22 Volt DC dari pengamatan pukul 8 pagi sampai 16 sore seperti ditunjukan pada Tabel 1. Tabel 1. Data Pengujian Solar Cell 50 Wp No Jam (WIB) 1 8.00 20 2 8.30 21 3 9.00 19 4 9.30 20 5 10.00 20 6 10.30 21 7 11.00 21 8 11.30 21 9 12.00 21 10 12.30 22 11 13.00 22 12 13.30 22 13 14.00 20 14 14.30 18 15 15.00 18 16 15.30 18 17 16.00 17.5 Tegangan Output (Volt) 8. Pengujian Baterai Charger Battery Charger adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengisi battery dengan arus konstan hingga mencapai tegangan yang ditentukan. Bila level tegangan yang ditentukan itu telah tercapai, maka arus pengisian akan turun secara otomatis ke level yang aman tepatnya yang telah ditentukan dan menahan arus pengisian hingga menjadi lebih lambat sehingga indicator menyala menandakan battery telah terisi penuh. Pengatur tegangan pada rangkaian battery charger ini berupa Regulator LM350. Tabel 2 menunjukkan data pengujian baterai charge. Tabel 2. Pengujian Baterai Charge Dengan Solar Cell 50 Wp No Jam Solar Cell (Volt) Battery Charger (volt) Battery (volt) Arus (A) 1 8.00 18 14.5 10 0,75 2 8.15 19 14.5 11 0,5 3 8.30 19 14.5 11,5 1,25 4 9.30 19 14.5 12 1,23 5 9.45 19 14.5 12 1,14 6 10.30 19.5 14.5 12 1,33 7 11.00 19.5 14.5 12 0,75 8 11.30 19.5 14.5 12 0,69 9 13.30 19.5 14.5 12,22 0,61 10 14.30 19 14.5 12,4 0,43 11 15.00 18 14.5 13,4 0,50 9. Pengujian Lampu LED Pengukuran lampu LED (4 lampu dengan daya 40 watt) dengan reflector alumunium, dengan menggunakan tegangan sebesar 12 volt akan menghasilkan arus sebesar 2,5 A dengan jarak ukur 1 m dan 1,5 m akan menghasilkan lux sebesar 600 dan 200, seperti terlihat pada Tabel 3. Tabel 3. Pengukuran Lampu Led (4 Lampu Dengan Daya 40 Watt) Dengan Reflector Alumunium Tegangan Arus (A) Jarak Lux (Volt) 12 2,5 1 600 12 2,5 1,5 200 P = V x I P = 12 x 2,5 P = 30 Watt -122- copyright @ DTE FT USU

Maka efisiensi penggunaan : P efisiensi = P percobaan / P lampu x 100% = x 100 % = 75% 10. Perhitungan Pengunaan Energi PLN Perhitungan dilakukan dengan mengambil data dari percobaan baterai 12 Ah dengan nilai E = 140 Wh dan daya P = 50 W. Diketahui : E accu = 140 Wh = 0,140 KWh Daya total beban = 50 W E = P x t t = 140/50 = 2,8 jam Accu mensuplai energi kebeban selama 2,8 jam Total waktu pemakaian beban dalam satu hari 12 jam, jadi PLN akan mensuplai energi ke beban selama : 12 jam 2.8 jam = 9,2 jam E PLN = P x t = 50 x 9,2 = 460 wh = 0,46 kwh Jika PLN = 1 KWh = Rp. 290,- Maka yang harus dibayar tiap bulan : 0.46 kwh x 30 hari = 13,8 KWh 13.8 KWh x Rp. 290,- = Rp. 4.002,- Jadi pembayaran sebesar : Rp. 4.002,- / bulan Presentase pemakaian daya energi dari PLN dan daya keluaran baterai accu per 12 jam : - Energi yang dikeluarkan baterai accu (12 Ah):, x 100% = 23,3% - Energi yang dikeluarkan PLN:, x 100% = 76,6% 11. Kesimpulan Dari pengujian dan analisa perangkat yang telah dilakukan pada pembuatan sistem diperoleh kesimpulan sebagai berikut: a. Semakin besar radiasi matahari yang mengenai sel surya, maka semakin besar pula arus yang dihasilkan oleh sel surya tersebut. Sel surya akan selalu memproduksi energi listrik bila disinari oleh matahari. Oleh karenanya sel surya tidak akan pernah habis atau rusak dalam membangkitkan listrik. Biasanya kerusakan terjadi disebabkan karena sel surya tersebut pecah atau karena faktor lain, sehingga bila sel surya dilindungi dengan baik, maka usianya bisa mencapai dua puluh ahun. b. Penerangan Jalan Umum dengan menggunakan tenaga surya (solar cell) dapat mengurangi konsumsi akan tenaga listrik dari PLN. Setiap hari dalam 12 jam, daya yang dikeluarkan PLN untuk penerangan umum adalah sebesar 76,66% sedangkan dengan menggunakan baterai accu 12 Ah adalah sebesar 23,3%. 12. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua dan istri penulis serta keluarga besar penulis yang selalu memberi dukungan serta pengorbanan yang luar biasa bagi penulis, selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan juga kepada Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si selaku dosen pembimbing, juga kepada Ibu Ir. Winda Syafiar, Bapak Ir. Eddy Warman, dan Bapak Ir. Rachman Hasibuan, MT selaku dosen penguji penulis yang sudah membantu penulis dalam menyelesaikan paper ini, serta semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu. 13. Daftar Pustaka [1] Jansen, Ted J. 1995. Teknologi Rekayasa Surya. Prof. Wiranto Arismunandar, Penterjemah. Jakarta: PT. Pradnya Paramita [2] Hu, Chenming dan White, Richard M. 1983. Solar Cells. University of California, Berkeley. [3] Sol, Wieder. An Introduction to Solar Energy for Scientists and Engineers. USA. [4] Buresch, Matthew. Photovoltaic Energy Systems. USA: McGraw-Hill Book Company. [5] www.energiterbarukanindonesia.com. -123- copyright @ DTE FT USU