PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERSTANDAR NCTM BERNUANSA COGNITIVE LOAD THEORY UNTUK SMK KELAS X

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci: Peningkatan, Pemahaman, Berbantuan The multimedia, Teori Beban Kognitif, Teorema Pythagoras.

ABSTRACT AND EXECUTIVE SUMMARY HIBAH BERSAING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN BEBAN KOGNITIF PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X SMK

Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM) BERORIENTASI CHARACTER BUILDING PADA MATAKULIAH ANALISIS VEKTOR

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA MODEL PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK SMK PERKEBUNAN BERTEMAKAN KOPI DAN KAKAO. Randi Pratama Murtikusuma 6

Sugiyarti Pendidikan Matematika-Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang.

PEMAHAMAN KONSEPTUAL SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN MATEMATIKA MATERI ALJABAR DI SMP

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Penerapan Pembelajaran Statistika 2 Mengacu Pada Teori Beban Kognitif Pada Mahasiswa Matematika Universitas Kaltara Tahun Ajaran 2015/2016

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP OPERASI BENTUK ALJABAR

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

Jurnal Pendidikan Matematika & Matematika

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK MENUJU ACEH MADANI (MODEL PM-RAHMA) Rahmah Johar 1

Tika Nurpitasari 23, Suharto 24, Arika Indah Kristiana 25

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI MODEL KNOS-KGS PADA KONSEP EKOSISTEM KELAS X SEMESTER GENAP

KIAT MEMBIMBING SKRIPSI MAHASISWA 1 Oleh: Rahmah Johar 2

BUDAYA KEDIRI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS ETNOMATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK)

Volume 1 Nomer 2 Desember 2015

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL DISKUSI PENELITIAN

Oleh : Qomaria Amanah Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Penelitian Desain (Design Research) halaman 1

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK SISWA SMK JURUSAN AKUNTANSI DI SLEMAN DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

Randi Pratama Murtikusuma 1* Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Jember

ISBN: ANALISIS BEBAN KOGNITIF DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN KETERAMPILAN MELUKIS SUDUT UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA VIRTUAL BERBASIS COGNITIVE LOAD THEORY 1 Oleh: Sugiman, R. Rosnawati, & Endah Retnowati 2

PROSES BERPIKIR ARITMETIKA DAN BERPIKIR ALJABAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DAN KOOPERATIF (MODEL PEMBELAJARAN KOKO) BAHASA INDONESIA UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. tanggal 06 Januari 2014 s/d 07 Januari Model pengembangan perangkat

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3


PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR MENGGUNAKAN MACROMEDIA AUTHORWERE 7.01 UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 2 BAKUNG SKRIPSI

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: M. RAFIQ RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI SEPTEMBER, 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI STATISTIKA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Kata Kunci : Pendekatan Rigorous Mathematical Thinking (RMT), Mediated Learning Experience (MLE), Peralatan psikologis, fungsi kognitif.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik di Sekolah Menengah Pertama

PENGEMBANGAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PENDIDIKAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL ARIAS UNTUK MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SMP. Wahyu Hidayat

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

PRINSIP- PRINSIP TEORI BEBAN KOGNITIF DALAM MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

SIKLUS KEDUA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

MENUMBUHKEMBANGKAN KEMAMPUAN PENALARAN MAHASISWA MELALUI DESIGN BAHAN AJAR MATEMATIKA DISKRIT YANG INTERAKTIF DENGAN PROGRAM LATEX

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB I PENDAHULUAN. Informasi itu ada yang baik dan mungkin ada yang kurang baik. Agar seseorang

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut

Jurnal Silogisme: Kajian Ilmu Matematika dan Pembelajarannya Juni 2017, Vol. 2, No.1. ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN BERBASIS PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK SISWA SMP/MTs

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK TOPIK TRIGONOMETRI

Multimedia Pembelajaran SD Berbasis Konstruktivistik

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK KELAS X

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested dengan Setting

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

MODUL PEMBELAJARAN LIMIT DENGAN TEORI APOS. Retno Marsitin Universitas Kanjuruhan Malang

PENGEMBANGAN WORKBOOK

PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD BERACUAN KONSTRUKTIVISME DENGAN MODEL GROUP INVESTIGASI DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. efektif. sifat baik dari perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan tercermin

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA BERDASARKAN COGNITIVE LOAD THEORY PADA PELAJARAN MATEMATIKA SD. Rissa Prima Kurniawati *

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa, dan

Eko Wahyu Andrechiana Supriyadi 1, Suharto 2, Hobri 3

PENGEMBANGAN LKS BERCIRIKAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK SISWA SMP AR-ROHMAH MALANG KELAS VII

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY BERBANTUAN SOFTWARE AUTOGRAPH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII SMP

Lioni Anka Monalisa 23, Dinawati Trapsilasiwi 24 PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI BERDASARKAN TEORI BEBAN KOGNITIF

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERSTANDAR NCTM BERNUANSA COGNITIVE LOAD THEORY UNTUK SMK KELAS X Arika Indah Kristiana 11 Abstrak. Belajar matematika adalah belajar konsep dan teknik penyelesaian, dalam pemahamam materi dan teknik menyelesaikannya setiap siswa akan berbeda-beda sesuai dengan tingkat kognitif siswa. Dalam penelitian ini akan dikembangkan model pembelajaran matematika berstandar NCTM dengan nuansa Cognitive Load theory yang diharapkan mampu meningkatkan pemahaman konsep matematika di SMK. Model pembelajaran yang dikembangkan diharapkan memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Model pembelajaran yang dikembangkan selain memperhatikan prinsip-prinsip dalam CLT juga komponen-komponen dalam NCTM yang meliputi tuas, penciptaan wacana, penciptaan lingkungan dan analisis. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan Plomp yang terdiri dari 5 fase, yaitu (1) investigasi awal, (2) desain, (3) realisasi,(4) tes, evaluasi dan revisi, dan (5) implementasi. Hasil validasi diperoleh rata-rata dari seluruh aspek adalah 3,39 > 3 yang sesuai dengan kategori termasuk valid. Produk berupa buku model pembelajaran berstandar NCTM dengan nuansa Cognitive Load Theory adalah valid. Dengan adanya model pembelajaran matematika berstandar NCTM dengan nuansa Cognitive Load Theory diharapkan adanya variasi dalam pembelajaran matematika di SMK. Kata kunci: standar NCTM, Cognitive Load Theory, matematika SMK PENDAHULUAN Salah satu pola pikir dalam Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengah adalah dari pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya). Hal ini menunjukkan tujuan Kurikulum 2013 menginginkan pembelajaran yang melibatkan lingkungan sekitar siswa, atau dengan kata lain, lingkungan dapat dijadikan sarana dalam pembelajaran khususnya pembelajaran matematika. Menurut Sutawidjaja, pembelajaran standar NCTM diperlukan empat komponen yaitu (1) tugas, menyediakan kegiatan bermatematika bagi siswa dan dapat berupa pertanyaan, aktivitas, masalah, kontruksi, atau latihan soal; (2) wacana, meliputi cara mempresentasikan, berpikir, berbicara, menyetujui, tidak menyetujui yang digunakan oleh guru dan siswa dalam membicarakan penyelesaian suatu tugas; (3) lingkungan, meliputi lingkungan fisik dan non fisik, lingkungan fisik berupa ruangan, alat dan 11 Dosen Pendidikan Matematika FKIP UNEJ

92 Pancaran, Vol. 4, No. 4, hal 91-98, Nopember 2015 penataannya, dan lingkungan nonfisik menggambarkan penataan untuk belajar yaitu interaksi antara intelektual dan soal; dan (4) analisis adalah refleksi sistematis yang dilakukan guru yang merupakan kegiatan inti untuk memonitor kehidupan kelas yang sedang berlangsung (Sutawidjaja, 2006:4). Cognitive Load Theory (teori beban kognitif) merupakan teori yang mengungkapkan teknik-teknik dalam mengurangi beban ingatan dalam diri siswa. Sweller mengungkapkan bahwa prinsip utama CLT adalah kualitas dari pembelajaran akan meningkat jika perhatian dikonsentrasikan pada peran dan keterbatasan memori kerja. Prinsip utama cognitive load theory adalah kualitas dari pembelajaran akan meningkat jika perhatian dikonsentrasikan pada peran dan keterbatasan memori kerja (Clark dalam Kuan, 2010:6). Lebih lanjut, Clark mengungkapkan bahwa terdapat tiga cognitive load dalam memori kerja, yaitu: (1) Intrinsic Cognitive Load, beban kognitif intrinsic bergantung pada tingkat kesulitan dari suatu materi. Akan tetapi dengan teknik penyajian yang baik, yaitu tidak menyulitkan pemahaman peserta didik, akan mengelola beban kognitif intrinsic, (2) Germany Cognitive Load, beban kognitif Germany adalah beban yang relevan atau menguntungkan yang dikenakan oleh metode pengajaran yang mengarah pada hasil belajar yang lebih baik. Beban ini relevan dengan tujuan pengajaran dengan pemberian motivasi kepada siswa dan pemberian contoh soal dapat meningkatkan beban kognitif Germany, dan (3) Extraneous Cognitive Load, beban kognitif extraneous bergantung pada penyajian materi. Penyajian materi yang tidak dirancang dengan baik, maka peserta didik harus menghadapi kognitif yang tidak relevan. Dalam pembelajaran, kelebihan beban kognitif tergantung pada tingkat kompleksitas atau tingkat kesulitan materi yang dipelajari sesuai beban kognitif intrinsic. Jika materi yang harus dipelajari beban kognitif intrinsic-nya tinggi, maka desain pembelajaran harus diorganisasi sedemikian rupa agar beban kognitif extraneous dapat ditekan seminimum mungkin. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kelebihan beban kognitif. Dengan memperhatikan keterbatasan kognitif siswa, melalui pembelajaran berstandar NCTM dengan prinsip-prinsip cognitive load theory diharapkan pemahaman konsep matematika siswa sekolah menengah kejuruan dapat meningkat. Dari uraian di atas, penelitian ini dikembangkan suatu model pembelajaran matematika berstandar NCTM dengan nuansa Cognitive Load Theoryyang valid sebagai

Arika: Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berstandar... 93 variasi model pembelajaran dalam pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, dimana dalam penelitian ini akan menghasilkan produk. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran matematika berstandar NCTM dengan nuansa Cognitive Load Theory yang valid sebagai variasi model pembelajaran matematika di SMK yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Plomp. Berdasar langkah-langkah Plomp terdapat lima fase, yaitu (1) Fase investigasi awal, (2) fase desain (perancangan), (3) fase realisasi (kontruksi), (4) fase tes, evaluasi, revisi dan (5) fase implementasi. Pada penelitian masih dilakukan hingga fase tes, evaluasi dan revisi saja, untuk fase implementasi diharapkan dapat dilakukan secepatnya. Sebuah kualitas model pembelajaran yang baik adalah model pembelajaran yang valid, praktis dan efektif. Selanjutnya, Akker, J.V.D., dkk(1999: 126-127) menyatakan bahwa aspek kevalidan dikaitkan dengan dua hal, yaitu (1) apakah model yang dikembangkan didasarkan pada rasional teoritik yang kuat, dan (2) apakah didapat konsistensi secara internal. Untuk aspek kepraktisan juga dikaitkan dengan dua hal, yaitu: (1) apakah para ahli dan praktisi menyatakan model yang dikembangkan dapat diterapkan dan (2) secara nyata dilapangan, model yang dikembangkan dapat diterapkan dengan kriteria baik. Sedangkan kriteria keefektifan suatu model dikaitkan dengan 4 hal, yaitu: (1) ketuntasan hasil belajar mahasiswa, (2) aktivitas siswa dan guru menunjukkan kategori baik, (3) kemampuan guru mengelola pembelajaran baik dan (4) respon positif dari siswa. Dalam penelitian ini masih dilihat untuk aspek kevalidan dari model pembelajaran yang dikembangkan, sedangkan untuk aspek kepraktisan dan aspek keefektifan diharapkan dapat dilakukan secepatnya. HASIL DAN PEMBAHASAN

94 Pancaran, Vol. 4, No. 4, hal 91-98, Nopember 2015 Pengembangan model pembelajaran ini menggunakan model pengembangan Plomp, seperti dijelasakan dalam metode pengembangan di atas. Hasil Fase investigasi awal Aktivitas yang dilakukan pada fase ini antara lain: (1) pengamatan dan identifikasi aktivitas siswa dalam pembelajaran Pada investigasi awal ini, pengamatan dan identifikasi aktivitas siswa dalam pembelajaran meliputi, membangun konsep materi matematika, menyelesaikan materi matematika, dan pemahaman konsep-konsep sehingga mampu untuk mengaplikasikan atau mengkoneksikan materi-materi dalam bidang keilmuannya yaitu teknologi komunikasi jaringan. Dari hasil pengamatan, siswa hanya terlibat dalam secara prosedural saja, dan masih menggunakan prosedur rutin dalam penyelesaian masalah. (2) pengamatan pengelolaan pembelajaran dan pengukuran hasil belajar Dalam pembelajaran masih cnederung bersifat teacher centered. Guru menyampaikan konsep, memberi contoh atau meminta siswa menyelesaikan soal di papan tulis atau beberapa latihan soal di buku latihan siswa. Alur pembelajaran masih berpola linier yaitu mengikuti alur materi pada buku, pembelajaran masih terlalu sedikit menggunakan koneksi dalam bidang teknologi komunikasi jaringan. Materi yang disajikan dengan pendekatan deduktif karena langsung menggunkan symbol-simbol dan formulasi formal. Pengukuran hasil belajar masih mengutamakan hasil akhir nilai tanpa memperhatikan nilai proses. Hasil belajar siswa masih dilihat dari hasil akhir ujian/tes. Berdasarkan hasil investigasi awal itu, selanjutnya dirancang suatu model pembelajaran yang mengutamakan tugas, wacana, lingkungan dan analisis dengan memperhatikan beban kognitif siswa, yaitu (1) pebelajar menggunakan lembar kerja sebagai tugas yang memuat wacana, lingkungan dan analisis, (2) pebelajar memeriksa secara mendalam apa yang dipelajari dan (3) pebelajar mengintegrasikan materi dalam bidang ilmunya. Hasil Fase desain (perancangan)

Arika: Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berstandar... 95 Aktivitas pada fase perancangan ini adalah membuat desain komponen model pembelajaran, yaitu desain sintaks, desain sistem sosial, desain prinsip reaksi, desain sistem pendukung dan desain dampak instruksional dan dampak pengiring. Pada rancangan sintaks ini, memuat aktivitas pokok yaitu student centered, memperhatikan prinsip-prinsip beban kognitif dalam pembelajaran yang menggunakan penciptaan tugas, penciptaan wacana, lingkungan dan analisis. Berdasarkan karakteristik rancangan sintaks, maka dibuat rancangan sistem sosial yang berstuktur rendah, dengan ciri-ciri aktivitas terpusat pada pebelajar dan aktivitas itu mendorong pebelajar memiliki kemandirian secara intelektual. Prinsip reaksi ini dirancang dengan memperhatikan ciri-ciri siswa antara lain ingin diperlakukan sesuai dengan kognitif siswa, mempunyai inisiatif dan mandiri. Berdasarkan ciri tersebut, rancangan prinsip reaksi dalam model ini adalah pengajar memberi kesempatan setiap siswa untuk menilai sendiri dan anggota kelompoknya dan pengajar melakukan intervensi terbatas saat presentasi hasil diskusi kelompok. Rancangan sistem pendukung yang dihasilkan adalah selaman siswa bekerja, pengajar hanya mengamati pekerjaan siswa, pengajar sdapat meluruskan masalah yang dihadapi siswa, pengajar mengamati dan mencatat aktivitas siswa dalam pembelajaran dan pengajar dapat menampung masalah-masalah yang dihadapi siswa. Rancangan dampak pembelajaran yang dihasilkan dibagi menjadi dua, yaitu rancangan dampak instruksional dan rancangan dampak pengiring. Dampak instruksional ini kemudian menjadi indicator keefektifan perangkat. Sedangkan dampak pengiring adalah dampak yang dirasakan siswa setelah mengalami pembelajaran yaitu meningkatnya pemahaman konsep matematika. Hasil Fase realisasi/kontruksi Model pembelajaran ini diberi nama model pembelajaran berstandar NCTM bernuansa Cognitive Load Theory. Pada fase ini dihasilkan propotipe model pembelajaran yang meliputi: sintaks, prinsip reaksi, dan sistem pendukung. Propotipe model pembelajaran hingga saat ini masih dalam proses penyelesaian.

96 Pancaran, Vol. 4, No. 4, hal 91-98, Nopember 2015 Fase-fase dari sintaks tersebut adalah (1) Tugas, (2) wacana, (3) lingkungan belajar dan (4) analisis. Tiap-tiap fase memperhatikan minimal satu prinsip dalam cognitive load theory yaitu Instrinsik, ekstrinsik dan konstruktif. Hasil Fase tes, evaluasi, revisi Validasi model pembelajaran berstandar NCTM dengan nuansa Cognitive Load Theory dilakukan dengan memberikan buku model yang telah dikembangkan dan lembar validasi buku model kepada lima validator. Kelima validator diminta untuk menilai model pembelajaran berdasar pernyataan-pernyataan dalam lembar validasi. Selain itu validator dapat memberikan komentar langsung pada buku model atau menuliskan dalam lembar validasi pada tempat yang telah disediakan. Hasil validasi oleh kelima validator diperoleh rata-rata dari seluruh aspek adalah 3,39 > 3 yang sesuai dengan kategori termasuk valid. Dengan demikian produk yang dikembangkan berupa buku model pembelajaran berstandar NCTM dengan nuansa Cognitive Load Theory adalah valid. Kualitas model pembelajaran yang dikembangkan yaitu model pembelajaran berstandar NCTM dengan Nuansa Cognitive Load Theory dikatakan baik bila memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Untuk kriteria kevalidan produk yang dikembangkan (model pembelajaran) telah memenuhi katerogi valid. Prosedur model pengembangan Plomp akan dilanjutkan pada fase tes atau uji coba lapangan. Proses uji coba lapangan, hingga saat ini belum dilaksanakan, direncanakan pada tahun 2016. Dengan adanya model pembelajaran berstandar NCTM dengan nuansa cognitive load theory ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman konsep matematika pada siswa SMK. Dalam model ini, diharapkan adanya variasi pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru matematika dalam pembelajaran matematika di SMK kelas XI. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil validasi diperoleh rata-rata dari seluruh aspek adalah 3,39 > 3 yang sesuai dengan kategori termasuk valid. Dengan demikian produk yang dikembangkan berupa buku model pembelajaran berstandar NCTM dengan nuansa Cognitive Load Theory

Arika: Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berstandar... 97 adalah valid. Dengan memenuhi kriteria kevalidan, model pembelajaran yang dikembangkan dapat dilanjutkan pada fase tes yaitu uji coba lapangan. Dalam mengembangkan model pembelajaran untuk penelitian lanjutan, apabila menggunakan model pengembangan Plomp, pada fase investigasi awal pada subjek coba bisa dilakukan berkali-kali untuk dapat menemukan karakteristik siswa dalam pembelajaran. DAFTAR RUJUKAN Akker, d. v. J., Branch, M.R., Gustafson, K., Nieveen, N., and Plompt, T. 1999. Design Approaches and Tools in Education and Training. Dordrecht/Boston/London: Kluwer Academic Publishers. Kuan, Nigel Choon Hao. 2010. Integrating Link Maps Into Multimedia: an Investigation. Tesis tidak diterbitkan. Sydney: University of Sydney. Sutawidjaja, A. 2006. Pembelajaran Matematika Konstruktivistik Anjuran NCTM. Makalah dan Handout dalam Lokakarya Pembelajaran Matematika di SMP Negeri I Banyuwangi. Malang: Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang. Van de Walle, John. 2004. Elementary and Middle School Mathematics: Teaching Developmentally. New York: Allyn&Baco

98 Pancaran, Vol. 4, No. 4, hal 91-98, Nopember 2015