2015 HUBUNGAN WAKTU KERJA TERHADAP HASIL KERJA PADA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN BUBUT DI SMK TARUNA MANDIRI CIMAHI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilham Fahmi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kriteria Penilaian Ujian Praktik Kejuruan Bidang Pemesinan Waktu Indikator Skor

HUBUNGAN WAKTU KERJA TERHADAP HASIL KERJA PADA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN BUBUT

KONTRIBUSI HASIL UJI KOMPETENSI TEORI KEJURUAN TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN PESAWAT UDARA DI SMK

ANALISIS WAKTU PEMESINAN PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK

HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN

BAB I PENDAHULUAN. 3 Selesai tidak tepat waktu dengan hasil baik dan benar. 2 Selesai tidak tepat waktu dengan kurang baik dan 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS HASIL KERJA PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan menuju era industrialisasi haruslah didukung dengan mutu

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin. pelaksanaan pembangunan serta dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan merupakan salah satu harapan bagi suatu bangsa agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA SMK DALAM PRAKTIK BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

2015 RELEVANSI MATA PELAJARAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK SEPED A MOTOR SMK D ENGAN KOMPETENSI KERJA YANG D IBUTUHKAN D ALAM BID ANG SERVICE SEPED A MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. Bidang pendidikan yang diselenggarakan pemerintah salah satunya adalah

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fortunata Merry Octaria, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi satu pranata kehidupan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pekerjaan dan aktivitasnya sehari-hari.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan sikap (attitude), pengetahuan (knowledge), dan keterampilan kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. pembentukan sumber daya manusia, yang ditekankan pada aspek jasmani dan

PENGGUNAAN ALAT PENDUKUNG PRAKTIK PADA KOMPETENSI MENGUNAKAN MESIN BUBUT KOMPLEKS

HUBUNGAN WAKTU KERJA TERHADAP HASIL KERJA PADA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI BIDANG PEMESINAN BUBUT DI SMK

HUBUNGAN WAKTU PEMOTONGAN DAN WAKTU PEMESINAN PADA UJI KOMPTENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang berkembang Indonesia sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. No. 20, Tahun 2003, Pasal 3 menyebutkan, Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. erat. Hal ini terbukti dengan adanya fakta bahwa perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia, dimana

KONTRIBUSI HASIL UJI KOMPETENSI TEORI KEJURUAN TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. mendidik siswanya dengan keahlian dan keterampilan, juga mendidik siswa agar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari sistem pendidikan yang ada pada suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keahlian dimana program keahlian yang dilaksanakan di SMK disesuaikan dengan

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Triatno, (2009:53) menyatakan pendapatnya bahwa tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan sumber daya manusia dewasa ini telah menjadi hal yang

MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK

BAB I PENDAHULUAN. Pemerataan pendidikan merupakan salah satu sasaran pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hendri Risfandi, 2014

2015 PENERAPAN PENGETAHUAN MENGOLAH KUE INDONESIA PADA PRAKTIK MEMBUAT KUE-KUE INDONESIA DARI BERAS SISWA SMKN 9 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

ANALISIS PENILAIAN KUALITAS DIMENSI PRODUK UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. Di Era Globalisasi seperti sekarang ini setiap negara di seluruh dunia. semakin terbuka dalam segala bidang usaha seperti bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dalam masyarakat, juga untuk menjawab tentang masa depan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di zaman era

PENGUASAAN PENGETAHUAN PROSEDUR PEMBERSIHANAREA UMUM PADA MATA PELAJARAN TATA GRAHAOLEH PESERTA DIDIK SMKN 9 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan nasional di bidang pendidikan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. membekali peserta didik dengan kompetensi kompetensi yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

COVER Lembar penetapan Kata Pengantar Daftar Isi. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan. Visi dan Misi SMK Tujuan SMK ISI KTSP. Tujuan Program Keahlian

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan di Indonesia. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyono, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

I. PENDAHULUAN. secara rinci masing-masing kajian tersebut dikemukakan sebagai berikut. Pendidik di SMK Negeri 1 Candipuro harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan, mengembangkan kemampuan profesional dalam dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. secara kompetitif dalam mengembangkan pembangunan suatu negara. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan dituntut untuk mampu memberikan kontribusi nyata,

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuaan dan teknologi (IPTEK) berkembang demikian pesat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

JURNAL SKRIPSI STUDI KASUS KESIAPAN PELAKSANAAN UJI KOMPETESI MATA PELAJARAN PLC PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI SMK NEGERI 2 PATI

BAB I PENDAHULUAN. Angka lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) setiap tahun

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menjadi memiliki keterampilan. Arismantoro yang dikutip oleh

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum SMK edisi 2004 juga menjelaskan tujuan SMK antara lain: melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 PENERAPAN PENILAIAN OTENTIK D ALAM RANGKA MENINGKATKAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK D I SMK

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajar dinyatakan dalam bentuk angka-angka, begitu juga di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang yang dilakukan secara sadar dan penuh tanggung jawab untuk

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu Bangsa dan Negara. Sebagaimana

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan keterampilan khusus untuk dapat memenuhi tuntutan dunia kerja atau dapat mengikuti pendidikan lebih tinggi sesuai dengan kejuruannya. SMK memiliki karakteristik untuk mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dibidang tertentu, hal ini sejalan dengan Undang undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa: Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja pada bidang tertentu. Adapun tujuan dari SMK yang telah dirangkum dalam kurikulum 2004, yaitu: 1. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian pilihannya 2. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya 3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi Dalam mencapai tujuan tersebut, sebagaimana telah diatur dalam Permendiknas Nomor 78 Tahun 2008 tentang ujian nasional dan Keputusan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Nomor 1513/BSNP/XI/2008 tentang Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Nasional bahwa: Mengingat struktur kurikulum SMK mencakup kognitif dan psikomotorik yang meliputi pula aspek afektif, maka ujian nasional kompetensi keahlian kejuruan dirancang dalam bentuk teori dan praktik kejuruan (Individual Task), maka dari itu SMK

2 melaksanakan Uji Kompetensi Kejuruan yang merupakan salah salu syarat ujian nasional secara praktik dalam menguasai kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Tujuan dari penilaian kompetensi adalah untuk menetapkan keberhasilan peserta didik dalam menguasai satu unit kompetensi dengan mengacu kepada standar kompetensi nasional. Standar Kompetensi adalah kemampuan yang secara umum harus dimiliki oleh peseta didik (lulusan). Kompetensi menurut Hall dan Jones (dalam Martha, 2010, hlm. 1) adalah pernyataan yang menggambarkan penampilan suatu kemampuan tertentu secara bulat yang merupakan perpaduan antara pengetahuan dan kemampuan yang dapat diamati dan diukur. Hasil observasi melalui studi dokumentasi yang dilakukan oleh penulis di SMK Taruna Mandiri Cimahi mengenai data lulusan yang bekerja di industri dihitung dari 5 tahun terakhir dimulai dari tahun 2009 hingga tahun 2013, diperoleh data sebagai berikut: Tabel 1.1 Keterserapan Lulusan SMK Taruna Mandiri Cimahi No Tahun pelajaran bekerja di industri Lain-lain 1 2008/2019 46,07 % 53.93 % 2 2009/2010 47,18 % 52,82 % 3 2010/2011 44,70 % 55,70 % 4 2011/2012 49,20 % 50.80 % 5 2012/2013 51,40 % 48,60 % Rata-rata 47,71% 52.37% (sumber: Arsip Kurikulum SMK Taruna Mandiri Cimahi) Jika dilihat dari rata-rata diatas, lulusan SMK Taruna Mandiri Cimahi yang bekerja di industri masih kecil. Kemampuan siswa pada uji kompetensi kejuruan masih kurang ditambah dengan peluang kerja di industri terbatas bisa menjadi salah satu faktor yang menjadikan minimnya siswa terserap di dunia industri, atau beberapa hal lain seperti siswa yang memang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, atau dengan berwirausaha.

3 Badan Standar Nasional Pendidikan atau BSNP telah menentukan standar penilaian dalam pelaksaan uji kompetensi dalam lembar penilaian ujian praktik kejuruan, ada beberapa kriteria tertentu dalam penilaian yang merujuk kepada kompetensi yang diharapkan. Yang meliputi aspek persiapan kerja, proses (sistematika dan cara kerja), hasil kerja, sikap kerja dan waktu. Kelima aspek tersebut menjadi standar acuan penilaian pada proses ujian kompetensi praktik kejuruan. Dari kelima aspek tersebut, dua diantaranya yang menarik perhatian penulis adalah mengenai waktu pelaksanaan ujian kompetensi kejuruan dan hasil kerja praktik pelaksanaan ujian kompetensi kejuruan dimana siswa dituntut agar dapat menghasilkan produk sesuai dengan perencanaan dengan waktu kerja pemesinan yang optimum. Seorang peserta didik yang akan menjadi operator mesin di industri dituntut mampu menghasilkan produk sesuai dengan perencanaan dengan waktu yang telah ditentukan. Faktor faktor yang mempengaruhi hasil produk yaitu mesin/perkakas pahat yang digunakan, bahan benda kerja, pemilihan parameter pemotongan, dan operator itu sendiri. Skill operator meliputi perencanaan waktu kerja yang sesuai dengan standar dan proses pembuatan sesuai dengan perencanaan. Yang menjadi masalah apakah siswa SMK yang mengerjakan benda kerja dengan waktu tercepat dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan perencanaan ataukah sebaliknya. Parameter pemotongan untuk pekerjaan pemesinan bubut ada tiga, yaitu kedalaman potong, gerak makan, dan kecepatan potong. Tiga parameter pemotongan tersebut merupakan bagian yang dapat diatur langsung oleh seorang operator pada mesin bubut agar menghasilkan produk sesuai dengan perencanaan. Pemilihan parameter pemotongan ini berhubungan dengan waktu kerja pemesinan dan umur pahat, jika waktu pemotongan terlalu cepat maka pahat akan cepat tumpul begitupun dengan waktu pemotongan yang lama, pahat tidak akan cepat tumpul namun waktu pemesinan akan menjadi lama. Sehingga siswa harus benar dalam melakukan perencanaan proses sebelum membubut pada proses uji kompetensi kejuruan bidang pemesinan bubut ini.

4 Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis ingin mengetahui hubungan waktu kerja dengan hasil kerja sehingga diketahui waktu kerja yang bisa diprediksi atau waktu kerja yang optimum dengan hasul kerja yang sesuai dengan perencanaan. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian pendidikan ini dengan judul: Hubungan Waktu Kerja Terhadap Hasil Kerja Pada Pelaksanaan Uji Kompetensi Praktik Kerjuruan Bidang Pemesinan Di SMK Taruna Mandiri Cimahi B. Identifikasi Masalah Penelitian Dari paparan latar belakang diatas, dapat diidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Keterserapan siswa di dunia industri masih sedikit 2. Kemampuan siswa pada pelaksanaan uji kompetensi kejuruan bidang pemesinan bubut masih kurang 3. Kurangnya perencanaan siswa dalam menentukan parameter pemotongan yang berhubungan dengan waktu kerja pemesinan, umur pahat dan hasil kerja 4. Siswa dituntut agar dapat menghasilkan produk sesuai dengan perencanaan waktu kerja pemesinan C. Rumusan Masalah Penelitian Untuk lebih memudahkan pembahasan agar lebih mengarah dan terperinci kepada tujuan penelitian dengan sesuai yang akan diteliti, maka masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah hubungan antara waktu kerja terhadap hasil kerja pada pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan bidang pemesinan bubut di SMK Taruna Mandiri Cimahi? D. Batasan Masalah

5 Mengingat luasnya permasalahan yang akan diteliti, juga untuk lebih mengarahkan penelitian terhadap permasalahan yang akan diteliti, maka permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1. Waktu kerja dihitung ketika peserta didik berada di depan mesin sampai benda kerja diserahkan kepada asesor untuk dinilai 2. Hasil kerja dibatasai pada kualitas dimensi meliputi ukuran diameter membubut rata, membubut tirus, alur, membubut panjang ulir, panjang bor kedalaman 3. Perhitungan waktu maupun hasil hanya dilakukan pada proses pekerjaan membubut 4. Pekejaan dalam uji kompetensi praktik kejuruan bidang pemesinan bubut dibatasi pada soal paket 1 tahun pelaksanaan 2013/2014 E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui gambaran waktu kerja proses pemesinan pekerjaan membubut yang dibutuhkan dalam pelaksanaan uji kompetensi kejuruan bidang pemesinan di SMK Taruna Mandiri Cimahi tahun ajaran 2013/2014 2. Mengetahui gambaran kualitas dimensi hasil kerja proses pemesinan pekerjaan membubut dalam pelaksanaan uji kompetensi kejuruan bidang pemesinan di SMK Taruna Mandiri Cimahi tahun ajaran 2013/2014 3. Mengetahui hubungan antara waktu kerja terhadap kualitas dimensi hasil kerja proses pemesinan pekerjaan membubut dalam pelaksanaan uji kompetensi kejuruan bidang pemesinan di SMK Taruna Mandiri Cimahi tahun ajaran 2013/2014 F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini, adalah sebagai berikut:

6 1. Bagi guru pemesinan, sebagai masukan dan gambaran kompetensi peserta didik jurusan pemesinan dan juga untuk dapat terus meningkatkan serta mengembangkan kompetensi peserta didik 2. Bagi asesor, diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu dalam proses penilaian pelaksanaan uji kompetensi kejuruan bidang pemesinan pengerjaan membubut dan sebagai gambaran kompetensi lulusan SMK Taruna Mandiri Cimahi yang akan bekerja di industri 3. Bagi peserta didik, sebagai sumber pengetahuan selama proses pengerjaan uji kompetensi praktik yang telah dilakukan 4. Bagi SMK Taruna Mandiri Cimahi, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik dan berguna dalam rangka peningkatan kompetensi lulusan ditahun yang akan datang 5. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan bahan referensi atau pembanding untuk penelitian lainnya yang sejenis G. Struktur Organisasi Adapaun sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, pada bab ini diuraikan hal-hal yang meliputi: latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi Bab II Kajian Teori, pada bab ini diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan dasardasar teori umum yang digunakan dalam pembahasan dan analisis masalah. Teori diambil berdasarkan studi litelatur dari berbagai sumber yang berkaitan dengan pembahasan masalah. Pada bab ini diuraikan hal hal yang meliputi kajian pustaka, asumsi, kerangka pemikiran, serta hipotesis Bab III Metode Penelitian, pada bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian, yang meliputi: lokasi penelitian, populasi penelitian, sample penelitian, paradigma penelitian, hubungan antara variabel, langkah

7 penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, data dan sumber data, analisis data dan pengujian hipotesis Bab IV Hasil dan Pembahasan, pada bab ini membahas mengenai hasil dari penelitian dan pembahasan penelitian Bab V Simpulan dan Saran, pada bab ini membahas mengenai kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan saran-saran penulis setelah melakukan penelitian