MODEL PONDASI PAKU BUMI ULIR UNTUK PEKERJAAN BANGUNAN SATU LANTAI

dokumen-dokumen yang mirip
PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar

PEDOMAN PEMBANGUNAN PRASARANA SEDERHANA TAMBATAN PERAHU DI PERDESAAN

VARIASI PENGGUNAAN JENIS MATERIAL BEKISTING PADA PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP BIAYA DAN DURASI PELAKSANAAN PROYEK (194K)

DINDING DINDING BATU BUATAN

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH DENGAN PENAMBAHAN POLYVINYL ACETAT

PENGARUH VARIASI MODEL TERHADAP RESPONS BEBAN DAN LENDUTAN PADA RANGKA KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam menganalisis tegangan yang terjadi pada balok beton dengan beban yang

TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI DENGAN BAHAN TAMBAH ZEOLIT MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH

ANALISA PENGGUNAAN KOLOM TENGAH PADA BANGUNAN GEDUNG DIDAERAH DITINJAU DARI ANALISA BIAYA PELAKSANAAN

BAB V PONDASI TELAPAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

PONDASI TIANG BOR (BOR PILE)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RING BALK. Pondasi. 2. Sloof

PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant

baku beton tersedia cukup melimpah dengan harga yang sangat murah, sehingga

LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PENGARUH JARAK SENGKANG PADA PEMASANGAN KAWAT GALVANIS MENYILANG TERHADAP KUAT LENTU BALOK BETON BERTULANG

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

Campuran Beton terhadap Kuat Tekan

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi

ANALISA PENGGUNAAN PONDASI STROUSS DAN PONDASI TELAPAK DITINJAU DARI BIAYA PELAKSANAANNYA PADA PEMBANGUNAN GEDUNG DUA LANTAI

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N

ALAT UJI SONDIR. Bangun Rekaprima Vol.03/2/Oktober/ Ukiman ¹), Setio Utomo ¹), Yusetyowati ¹) ¹)

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM 1.2. LATAR BELAKANG MASALAH

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap

II. TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PABRIKASI PADA PELAKSANAAN STRUKTUR FEROSEMEN Ir. Rislan Syarief M.Arch. Iai* ABSTRAK

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 4

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PEMBOROSAN BIAYA PEMBANGUNAN AK1BAT PENULANGAN YANG TIDAK SESUAI ATURAN TEKNIK. Tri Hartanto. Abstrak

PENGARUH BENTUK AGREGAT TERHADAP KUAT DESAK BETON NON PASIR. Oleh : Novi Andhi Setyo Purwono & F. Eddy Poerwodihardjo. Intisari

BAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKAN CITTA GRAHA KEDOYA SELATAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

Pengembangan Modul Konstruksi Bambu Plester Sebagai Alternatif Kulit Bangunan

BAB V KESIMPULAN. Kedoya Jakarta Barat, dapat diambil beberapa kesimpulan: ganda dengan ukuran 50x50x5 untuk batang tarik dan 60x60x6 untuk batang

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT ABSTRAK

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

Naskah Publikasi. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana-1 Teknik Sipil. diajukan oleh : BAMBANG SUTRISNO NIM : D

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 29

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BAB V METODE PELAKSANAAN. 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebihdahulu, lalu kemudian diisi

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018) ISSN: ( Print)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. paling bawah dari suatu konstruksi yang kuat dan stabil (solid).

BAB VII TINJAUAN KHUSUS OPTIMASI PEMBESIAN BORED PILE. Material merupakan komponen yang penting dalam menentukan

Lampiran A. Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan

BAB III DASAR PERENCANAAN. Martadinata perhitungan berdasarkan spesifikasi pembebanan dibawah ini. Dan data pembebanan dapat dilihat pada lampiran.

BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBUATAN BETON KEDAP AIR DENGAN MEMANFAATKAN KLELET SEBAGAI PENGGANTI

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN WALIKOTA MADIUN NOMOR : / 279 /2017 TANGGAL : 18 Desember 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONSTRUKSI BANGUNAN TEKNIK

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

sedangkan harga upah yang diperhitungkan merupakan upah borongan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Teknik Membuat/Mempersiapkan Tiang Panjat Buah Naga (Dragon Fruits) Oleh Irwanto,SST (Widyaiswara Bapeltan Jambi)

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB III METODOLOGI 3.1. Pengumpulan Data Lapangan 3.2. Studi Pustaka 3.3. Metodologi Perencanaan Arsitektural dan Tata Ruang

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

ABSTRAKSI. Basuki Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammdiyah Surakarta Jalan A.Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Surakarta 57102

Transkripsi:

PKMT-2-7-1 MODEL PONDASI PAKU BUMI ULIR UNTUK PEKERJAAN BANGUNAN SATU LANTAI Agung Handaka Kurniawan, Mas ud Azizi, Yunianto Swastika Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang ABSTRAK Seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk, maka hal ini akan diikuti pula dengan jumlah rumah tinggal. Pondasi merupakan salah satu bagian dasar dari sebuah rumah. Tanpa adanya pondasi, mustahil sebuah bangunan akan berdiri. Dalam dunia bangunan, pondasi yang biasa digunakan untuk membangun sebuah rumah tinggal satu lantai adalah pondasi batu kali. Namun dengan adanya penemuan baru pondasi ulir, keberadaan pondasi batu kali dapat digantikan karena selain hemat material, pekerjaan pondasipun akan menghemat waktu. Tujuan dari dibuatnya pondasi paku bumi ulir ini adalah untuk menggantikan keberadaan pondasi yang selama ini digunakan yaitu pondasi batu kali. Pondasi paku ulir bumi ini dapat menghemat pekerjaan pondasi karena tidak banyak memakan waktu dalam proses penancapannya. Selain itu, dibandingkan dengan pondasi biasa, pondasi paku ulir bumi dapat menghemat pengeluaran karena lebih murah dan hemat material. Metode yang digunakan dalam pembuatan paku bumi ulir ini meliputi beberapa tahap yaitu : perancangan, desain model, pembuatan tulangan dan pengecoran. Setelah paku bumi ulir terbentuk maka tahap selanjutnya dilakukan pengujian untuk mementukan daya dukung tanah terhadap pondasi. Pengujian dilakukan terhadap tanah lempung lanau yang berada di Gedung TJP UNNES dengan menancapkan paku bumi ulir. Penancapan dilakukan dengan alat penancap yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memutar ulir berlawanan arah jarum jam serta memberikan gaya tekan kebawah yang sangat besarsss. Pengukuran penurunan dilakukan dengan alat dial gage. Kata Kunci : Pembuatan, Pondasi, Paku Bumi Ulir. PENDAHULUAN Kebutuhan akan rumah tinggal saat ini merupakan kebutuhan yang mutlak dan wajib dipenuhi. Dengan meningkatnya jumlah penduduk maka secara langsung kebutuhan akan rumah tinggal akan meningkat pula. Dalam masyarakat kita, rata-rata mereka membangun rumah tinggal sederhana dengan menggunakan pondasi batu kali dan ada pula yang menggunakan pondasi foot plat, hal ini memang sudah turun temurun dari nenek moyang kita, bahkan sampai saat ini pemakaian pondasi batu kali seolah olah merupakan hal yang mutlak untuk berdirinya sebuah bangunan. Tiang pancang merupakan salah satu jenis pondasi yang digunakan dalam pembangunan gedung bertingkat. Tiang pancang juga dapat digunakan sebagai pondasi untuk bangunan satu lantai. Akan tetapi pemahaman masyarakat luas mengenai tiang pancang adalah sebuah pondasi yang digunakan untuk pembangunan gedung-gedung bertingkat. Padahal untuk pembangunan rumah sederhana bisa juga mereka menggunakan tiang pancang ulir sederhana untuk pondasi rumah mereka. Setelah kami cermati dan kami teliti pemancangan dengan pancang ulir sederhana bisa lebih efektif dan kekuatannya

PKMT-2-7-2 tidak kalah dengan pondasi batu kali ataupun pondasi foot plat, bahkan pondasi ini bisa lebih murah. Melihat betapa vitalnya pondasi pada sebuah rumah maka jenis pondasi yang kami buat dengan menggunakan beton bermutu dan kami rancang dengan ahli-ahli struktur Teknik Sipil. Penelitian ini berdasarkan atas keprihatinan kami selaku mahasiswa yang peduli dengan tidak diperhatikannya teknologi untuk kalangan menengah kebawah, kami melihat bahwa masyarakat dalam membangun tempat tinggalnya harus membayar mahal dan menggunakan waktu yang lama. Sebagai contoh dalam membuat pondasi untuk rumah tipe 72 m 2 saja, rata-rata membutuhkan waktu satu minggu. Apabila dibandingkan dengan pemasangan pondasi paku bumi ulir maka selisih waktunya cukup signifikan, perbandingannya bisa mencapai ½ dari pemasangan pondasi batu kali. Pemasangan pondasi paku bumi ulir hanya membutuhkan biaya ¾ dari pondasi batu kali. Dilihat dari pemasangannya, pondasi paku bumi ulir (tiang pancang) ini sangat mudah dipasang, tanpa membutuhkan bowplank dan penggalian tanah seperti pada pemasangan pondasi batu kali. Pemasangan tiang pancang dengan model ulir hanya membutuhkan biaya yang relafif sedikit bila dibandingkan dengan menggunakan pondasi batu kali baik dari segi material maupun segi tenaga. Hal ini disebabkan pemasangannya hanya cukup memberikan sedikit tekanan dan putaran sehingga tiang ulir tersebut secara otomatis masuk dalam tanah, dan terikat oleh tanah yang masuk kedalam ulir tersebut. Tujuan dari pembuatan pondasi paku bumi ulir ini adalah memberikan alternatif kepada masyarakat dalam membangun rumah tinggal agar bisa menghemat pengeluaran. Karena kalau kita cermati bahwa masyarakat saat ini tidak banyak mempunyai uang untuk membangun rumah tinggal mereka. Selain itu mempermudah pembuatan pondasi pada rumah tinggal sehingga waktu dan biaya dapat dihemat. Melihat pentingnya hasil penemuan dan besarnya manfaat yang ditimbulkan, pada akhirnya masyarakat akan memilih model pondasi paku bumi ulir sebagai pondasi untuk membangun rumah mereka. Untuk prospek kedepan, hal ini tentunya akan menjadi masa depan yang cerah bagi para developer atau pengembang di seluruh Indonesia untuk membuat perumahan penduduk karena model pondasi paku bumi ulir ini lebih murah dan menghemat waktu pekerjaan pondasi. Selain itu, dengan populernya pondasi ini tentunya akan menciptakan lapangan kerja baru sehingga dapat mengurangi angka pengangguran. METODE PENDEKATAN Observasi dilakukan melalui beberapa tahap yang akan dijelaskan sebagai berikut. Tahap Persiapan Sebelum kita memulai perakitan paku bumi ulir, tahap persiapan yang perlu dilakukan adalah : a. menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan b. memilih dan memeriksa bahan/material yang akan digunakan c. mendesain bentuk dan ukuran serta kerangka tiang pancang ulir Alat dan Bahan Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat pondasi paku bumi ulir ini adalah : a. molen

PKMT-2-7-3 b. ember c. tongkat kayu d. cangkul e. sekop f. cetok g. gergaji kayu h. tang i. cetakan paku bumi ulir j. plat besi k. semen l. besi tulangan m. batu split n. pasir o. air p. kayu q. paku r. palu s. kawat bendrat t. Perakitan u. Perakitan tulangan v. Memotong besi ukuran 175 cm w. Membuatan begel 10 cm x. Perakitan tulangan dimulai y. pengecoran z. pemasangan begesting (peletakan kerangka tulangan pada cetakan ) aa. pembuatan pasta campuran pc 1:2:3 bb. pengecoran pada cetakan cc. menunggu hasil pengecoran sampai benar benar kering 100 % ( mencapai titik maksimal kekuatan beton ) Uji Coba Untuk menguji model yang sudah siap dan benar benar sempurna, dengan beberapa tahap : a. Mengukur kuat tekan dan tarik beton b. Mengukur seberapa kuat pondasi ulir mampu menahan beban arah vertical.dan horizontal. Untuk memenuhi standarisasi pondasi menurut PMII, maka penulis telah menghitung daya dukung pondasi dimana standar PMII adalah nilai Q harus lebih besar daripada nilai P. Adapun nilai adalah nilai daya dukung tanah dan P adalah beban diatas pondasi.

PKMT-2-7-4 Untuk perhitunganya adalah sebagai berikut : P fs Df Q D Q =qu. Ap +. D.fs.Df qu = 1,3 NC + Po. Nq + 0,3 N Po = Df. = 1,5. 1,8 = 2,7 t/m 4 Ap = ¼ D 2 = ¼. 3,14. 0,40 2 = ¼. 3,14. 0,16 = 0,126 m 2 qu = 1,3 NC + Po. Nq + 0,3 N = 1,3.9,6+2,7.2,4+0,3.1,8.0,4.1,2 = 19,22 Q = qu. Ap +. D.fs.Df = 19,22. 0,126 + 3,14. 0,4. 2,5. 1,5 = 7,132 t/m2 Jadi Q mempunyai nilai 7,132 t/m 2 Mencari Nilai P P = Berat Beton = 2,4 t/m2 Berat Batu Bata = 0,25 t/m2 Berat Spesi = 0,021 t/m2 Berat plafon = 0,018 t/m2 Berat Atap = 0,4 t/m2 Berat Genteng = 0,05 t/m 2 Jumlah Total P = 3,139 t/m 2 Setelah kita melakukan perhitungan seperti diatas maka kita dapatkan nilai Q lebih besar dibanding nilai P.Dengan demikian Pondasi Paku Bumi Ulir bisa diterapkan pada pembangunan rumah-rumah sederhana dengan lebih menghemat waktu, biaya dan tenaga. Observasi memakan waktu kurang lebih dua bulan dimulai dari tanggal 2 April sampai 7 Juni 2006. Lokasi observasi dilakukan disamping gedung TJP (Teknologi Jasa Produksi) Fakultas Teknik UNNES yang mempunyai jenis tanah lempung lanau. Langkah pertama observasi adalah mencari data sondir di lokasi tersebut. Setelah data sondir didapat, maka selanjutnya dihitung pembebanan secara teoritis. Langkah berikutnya adalah menancapkan paku bumi ulir tersebut kedalam tanah dengan menggunakan alat

PKMT-2-7-5 penancap yang telah dibuat sebelumnya. Proses penancapan adalah menggali lubang sedalam 20 cm dengan diameter 50 cm. Selanjutnya paku bumi ulir dimasukkan kedalam tanah dengan bantuan tracker karena bobot paku bumi ulir sangat berat dan tidak mungkin untuk diangkat oleh tenaga manusia. Tujuan dari pembuatan lubang tersebut adalah sebagai jalan utama untuk berdirinya paku bumi ulir. Gambar 1. Lubang sedalam 20 cm Setelah pakubumi ulir masuk dalam tanah, diteruskan dengan menggunakan alat penancap yang didesain sedemikian rupa sehingga dapat menekan dan memutar berlawanan arah jarum jam hingga mencapai kedalaman 130 cm. Setelah paku bumi ulir menancap sempurna kedalam tanah, kemudian sebuah plat diletakkan seimbang diatas paku bumi ulir sebagai meja beban. Pembebanan dilakukan dengan menambah beban 50 kg sampai dengan 1450 kg. Penurunan beban diukur dengan menggunakan alat dial gage yang memiliki ketelitian 0.01 mm. Setiap penurunan dicatat berdasarkan beban yang diterima oleh pakubumi ulir. Dari hasil pengamatan didapat hasil penurunan sebanyak 2,4 cm pada beban 1450 kg. Menurut PMI 1970 menyatakan bahwa batas maksimal penurunan pondasi sampai dengan 5 cm. Jadi secara teoritis pakubumi ulir tersebut layak untuk digunakan. Hasil dari penurunan dan pembebanan di buat dalam bentuk grafik sehingga didapatkan hasil perbandingan antara beban dan penurunan yaitu setiap beban 100 kg, terjadi penurunan sebesar antara 0.6mm 0.8mm. Semakin beban ditingkatkan >1400 kg penurunan menjadi semakin kecil yaitu berkisar antara 0.2mm 0.4mm. Gambar 2. Alat Penancap

PKMT-2-7-6 HASIL DAN PEMBAHASAN Observasi dilakukan di tanah berjenis lempung lanau dimana tanah tersebut memiliki banyak kandungan air. Mengapa pengujian dilakukan pada tanah jenis lempung lanau, karena tanah jenis lempung lanau merupakan tanah yang lunak dan hal ini cocok untuk pengujian daya dukung tanah dimana diharapkan jika diberi beban akan menghasilkan penurunan. Lain halnya jika diterapkan pada tanah cadas, tidak mungkin terjadi penurunn jika diberi beban. Hal ini tidak cocok untuk memberlakukan pengujian daya dukung tanah dan daya dukung ulir terhadap tanah. Kedalaman pondasi pakubumi ulir yang akan dites mencapai 1,3 meter. Penancapan dilakukan dengan menggunakan alat penancap yang telah dibuat sedemikiakn rupa sehingga dapat memutar sekaligus memberikan tekanan kebawah pondasi pakubumi ulir. Prinsip kerja alat penancap ini adalah menggunakan prinsip hidrolik yang menggunakan dongkrak. Gaya tekan kebawah diperoleh dari tekanan dongkrak. Sembari dongkrak memberikan tekanan kebawah, ujung dongkrak yang telah dimodifikasi dilewatkan pada rel yang terbuat dari potongan setengah lingkaran pipa berketebalan 3mm sehingga tercipta arah putaran yang berlawanan arah jarum jam yang sesuai dengan alur ulir. Setelah pondasi tertancap, maka tahap selanjutnya akan dilakukan pengujian daya dukung tanah. Bagian atas pondasi ditumpangi plat baja berukuran 200 x 100 x 0,5cm yang digunakan sebagai alas untuk beban pengujian. Beban pertama diberikan sebesar 100 kg dan pada pembacaan dial gage terjadi penurunan sebesar 0,5 mm. Selanjutnya beban ditambah 100 kg dan terjadi penurunan sebesar 0,75 mm, begitu seterusnya beban ditambah dengan kelipatan 100 kg hingga mencapai 1500 kg dan terjadi penurunan total sebesar 24 mm. Pencatatan dilakukan dengan membaca dial gage kemudian data diolah dan dipaparkan seperti pada grafik dibawah, data pada grafik dibawah adalah korelasi antara beban dan penurunan maka diperoleh garis seperti pada grafik yang terbaca semakin besar beban selisih penurunan menjadi semakin kecil. Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat seperti pada grafik dibawah. Dari grafik diatas dapat terbaca bahwa uji beban pada satu titik pondasi paku bumi ulir dengan diamer 50 cm dapat dilihat seperti pada grafik diatas. Pembebanan pertama dengan beban 100 kg, terjadi penurunan 0.45 mm. Kemudian penambahan 100 kg lagi terjadi penurunan sebesar 0.64 kg. Dan seterusnya ditambah beban kelipatan 100 kg sampai dengan 1500 terjadi penurunan rata - rata 0.6 mm. Dari hasil grafik dapat disimpulkan bahwa beban berbanding lurus terhadap penurunan dimana semakin ditambah beban maka akan diikuti penurunan pula. Akan tetapi selisih penurunan akan semakin kecil ketika beban makin besar, hal ini disebabkan gaya fricktion yang diterima pakubumi ulir semakin besar, ini membuktikan bahwa frticktion pada pondasi pakubumi ulir semakin besar jika dibandingkan tanpa ulir.

PKMT-2-7-7 Penurunan (mm) 24 23 22 21 20 1.9 1.8 1.7 1.6 1.5 1.4 1.3 12 11 1.0 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500 Beban (kg) Gambar 3. Grafik Penurunan dan Pembebanan

PKMT-2-7-8 KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang dilakukan adalah penggunaan pondasi pakubumi ulir saat ini sudah seharusnya direalisasikan karena paku bumi ulir lebih efektif dan efisien serta secara teoritis layak digunakan karena telah lolos tes uji. Penggunaan paku bumi ulir ini akan sangat efektif digunakan oleh pengembang pengembang perumahan karena mereka memakai dalam jumlah yang cukup banyak. Dengan pemakaian pondasi paku bumi ulir yang banyak maka para pengembang perumahan khususnya akan mendapatkan keuntungan finansial yang lebih banyak dan bangunannyapun juga lebih kuat, sehingga dapat memberikan rasa nyaman, rasa aman dan secara tidak langsung akan meningkatkan penjualan rumah dan masyarakatpun dapat membeli rumah dengan harga yang lebih ringan. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pekerjaan Umum. 1980.Peraturan Muatan Indonesia 1970 NI-18. Bandung : Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan Ir. Gideon H. Kusuma, M.Eng.1994.Desain Struktur Rangka beton Bertulang di Daerah Rawan Gempa.Jakarta : Erlangga Heinz Frick.1999. Ilmu Konstruksi Bangunan I. Yogyakarta : Kanisius