Penguasaan Ilmu dan Keterampilan

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA BIDANG PERTANIAN SUB BIDANG PERTANIAN

Profil JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

Tabel 1. Jabaran Learning Outcome PS S1 Manajemen Sumberadaya Lahan (MSL) DITSL. Pernyataan kompetensi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK DI KABUPATEN JEMBRANA

TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS

TINJAUAN PUSTAKA. komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya

Visi, Misi dan Tujuan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PRODI: PASCASARJANA BUDIDAYA PERAIRAN FPIK-UB

I. PENDAHULUAN. tanaman padi salah satunya yaitu pemupukan. Pupuk merupakan salah satu faktor

commit to user BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMENTAN/SR.130/5/2009 TAHUN 2009 TENTANG PUPUK ORGANIK, PUPUK HAYATI DAN PEMBENAH TANAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

50. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR GEOGRAFI SMA/MA

Apa itu PERTANIAN ORGANIK?

II. TINJAUAN PUSTAKA


BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

KURIKULUM 2013 PRODI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS KOMODITAS PERKEBUNAN

Visi, Misi dan Tujuan

Moch Taufiq Ismail_ _Agroekoteknologi_2013

II. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BAHASA JEPANG. A. Identitas Program Studi

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN. keriting di lokasi peneltian sudah cukup tinggi, yaitu di atas rata-rata

PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) MANAJEMEN WILAYAH PESISIR DAN LAUT UNIVERSIRTAS LAMPUNG

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. isu utama dalam perubahan lingkungan global. Untuk mengurangi pengaruh emisi

I. PENDAHULUAN. tidak berkelanjutan. Pertanian dengan olah tanah intensif di lahan kering merusak

Good Agricultural Practices

RISET STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK DI INDONESIA*) Syekhfani**)

MATRIKS RUMUSAN KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

Pelayanan Jasa&Pelatihan

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70/PERMENTAN/SR.140/10/2011 TENTANG PUPUK ORGANIK, PUPUK HAYATI DAN PEMBENAH TANAH

BAB I PENDAHULUAN. dan lain sebagainya. Oleh karena itu keberhasilan anak didik sangat

I. PENDAHULUAN. Tanah Ultisol mencakup 25% dari total daratan Indonesia. Penampang tanah

kurikulum berdasarkan pedoman penyusunan kurikulum berbasis kompetensi Ditjen Dikti tahun 2008.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. dibidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 26 TAHUN 2008 TANGGAL 11 JUNI 2008 STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

18 Desember STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan

BUPATI MADIUN SALINANAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

Kurikulum Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN

I. PENDAHULUAN. memiliki fungsi yang sangat penting bagi makhluk hidup karena

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 02/Pert/HK.060/2/2006 TENTANG PUPUK ORGANIK DAN PEMBENAH TANAH

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

I PENDAHULUAN. besar masyarakat Indonesia. Menurut Puslitbangtan (2004 dalam Brando,

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK HAYATI

MAKALAH SEMINAR (PTH 1507) DAMPAK NEGATIF PUPUK KIMIA TERHADAP KESUBURAN TANAH

Kegiatan Pembelajaran

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Capaian pembelajaran program Diploma (D3), Sarjana (S1), Master (S2), dan Doktor (S3) di tingkat ITS dan Jurusan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan jika terjadi pertumbuhan

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

Manual Mutu Akademik

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2014 TENTANG PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

DAFTAR ISI FILOSOFI PEMBELAJARAN I. HAKEKAT PEMBELAJARAN 1. HAKEKAT PEMBELAJARAN 12/19/2013

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 58/Permentan/OT.140/9/2012 TENTANG

PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Berdasarkan luas lahan dan keragaman agroekosistem,

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia produksi nanas setiap tahun mengalami peningkatan seiring

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)

PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar.

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG USAHA BUDIDAYA TANAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ASEP NUGRAHA ARDIWINATA PENELITI PADA BALAI PENELITIAN LINGKUNGAN PERTANIAN, BALAI BESAR LITBANG SUMBER DAYA LAHAN PERTANIAN, BADAN LITBANG PERTANIAN

Pada awalnya, kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

SILABUS MATA PELAJARAN: SOSIOLOGI (PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG USAHA BUDIDAYA TANAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KINERJA TAHUN 2013

WALIKOTA TEBING TINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, pembelajaran merupakan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. kemampuannya. Indonesia sebagai Negara agraris memiliki potensi pertanian

I. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

S1 Akuntansi. Visi. Misi

KURIKULUM 2013 KOMPETENSI DASAR GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas yang berupaya untuk mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) MATA PELAJARAN GEOGRAFI

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) atau yang lebih dikenal dengan nama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu fondasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Biologi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata bios yang berarti

Transkripsi:

KAITAN KOMPETENSI DENGAN ELEMEN KOMPETENSINYA PROGRAM STUDI : AGROEKOTEKNOLOGI No Rumusan Kompetensi Elemen Kompetensi Kemampuan 1 Kemampuan untuk merencanakan, merancang sistem dan menerapkan ilmu dan teknologi budidaya dalam lingkup pra dan proses produksi yang sejalan dengan prinsipprinsip pertanian berkelanjutan, baik yang bersifat modern maupun yang mengangkat kearifan lokal, secara efektif dan produktif Cara peningkatan kepekaan diri terhadap kondisi 1. Tanah subur dan terdegradasi 2. Evaluasi 3. Analisa kimia dan 4. Interpretasi data hasil analisa kimia dan 1. Teknologi 2. Teknologi pembuatan pupuk untuk budidaya semusim dan Metode Transfer ilmu dan teknologi secara partisipatif di dalam mengidentifikasi permasalahan dan merencanakan untuk keberlanjutan

Kemampuan 2 Kemampuan melaksanakan sebuah perencanaan sistem pra dan atau proses produksi secara tepat sesuai dengan kaidah pertanian berwawasan lingkungan Nilai-nilai keberanian, ketelitian, kecermatan di dalam melakukan 1. Konsep kesetimbanga n yield level and unit cost production 2. Pemupukan berimbang berdasarkan uji dan untuk 3. Penghitungan secara cepat dan tepat kebutuhan pupuk untuk 4. Dinamika unsur hara untuk Aplikasi pupuk sesuai kaidah pemupukan untuk semusim dan 1. Kebijakan pupuk dan pemupukan 2. Efisiensi pemupukan untuk Metode Transfer ilmu dan teknologi secara partisipatif di dalam melaksanakan untuk keberlanjutan

Kemampuan 3 Kemampuan mengevaluasi dan menilai sebuah proses mulai dari pra sampai produksi Nilai-nilai ketelitian terhadap hasil evaluasi dari pra sampai produksi 1. Evaluasi dasar (kimia ) 2. Sumber, pergerakan, dan kehilangan unsur hara dari lahan 3. Serapan hara 4. Indikator penilaian kondisi dari pra sampai produksi 5. Dampak praktek pertanian terhadap Rekomendasi dari pra sampai produksi Metode analisis untuk (Inovatif) Evaluasi dari pra sampai produksi bersama masyarakat

Kemampuan 4 Keberanian memulai, melaksanakan dan mengembangkan sebuah usaha inovatif dalam bidang pra dan proses produksi yang berwawasan lingkungan Nilai-nilai keberanian di dalam mengubah paradigma pertanian lama ke paradigma baru 1. Diagnosis defisiensi / toleransi unsur hara 2. Perilaku unsur hara di lahan 1. Teknologi Uji cepat unsur hara untuk di lapangan Kritis dalam menilai status di lapangan Kiat keberhasilan mengkoordinasi berbagai komponen di dalam penerapan teknologi yang berwawasan lingkungan

Kemampuan 5 Kemampuan berkreasi dan berinovasi dalam menerapkan teori ilmu ke dalam praktek bisnis 1 Hubungan Hara Tanah dan 2. Interaksi pohon- semusim di dalam efisiensi penggunaan hara 1. Media tanam yang subur 2. Model pemupukan semusim dan

Kemampuan 6 Kemampuan mengidentifikasi, merumuskan dan menyelesaikan masalah (berfikir analitis dan sintetis) secara kreatif dalam lingkup pra dan proses produksi yang ramah lingkungan dalam lingkup global dan konteks berkehidupan bermasyarakat 1. Siklus unsur hara di lahan pertanian 2. Sifat dan ciri Tanah masam 3. Sifat dan ciri Tanah salin dan sodik 4. Sifatdan ciri berkapur 1.Pengelolaan limbah pertanian, limbah kota 2.Sumber-sumber dan cara mengelola bahan pembenah

Kemampuan 7 Kemampuan merancang dan melaksanakan penelitian termasuk menganalisa dan menginterpretasikan data secara profesional Nilai / sikap berani melaksanakan penelitian di dalam 1. Sampling untuk pada berbagai lokasi / bentang lahan 2. Evaluasi untuk 3. Analisis data dan rekomendasi 4. Pemetaan (kimia ) 1. Merancang dan melakukan penelitian sampai dengan interpretasi hasil

Kemampuan 8 Kemampuan untuk belajar sepanjang hayat Perkembangan ilmu dan teknologinya Hail-hasil teknologi

Kemampuan 9 Kemampuan mengarahkan potensi diri untuk bekerja sama dalam tim yang multi disiplin Menciptakan kepribadian Supel, Fleksibel, dan dinamis dalam membangun team work 1. Hubungan status unsur hara dengan sifat fisik dan biologi 2. Hubungan dengan ilmu 1.Teknologi informasi dalam 2. Teknik pemupukan di perkebunan Kiat menjadi leader dalam dengan berbagai disiplin ilmu

Kemampuan 10 Kemampuan berkomunikasi secara sistematik dan bernegosiasi secara efektif 1. Penguasaan dan penguatan dasar teori dan 2. Metode cepat penilaian untuk alat bantu negosiasi 1. Permasalahan dan untuk negosiasi 2. Pengembangan Metode cepat penilaian untuk sebagai alat bantu negosiasi

Kemampuan 11 Memiliki etika bisnis pertanian yang berwawasan lingkungan 1. Nilai kejujuran di dalam melaksanaka n interpretasi dan rekomendasi data analisis laboratorium dan percobaan rumah kaca / lapangan secara jujur 2. Etika bisnis pupuk 1. Metode pembuatan pupuk, standarisasi, sertifikasi dan identifikasi produk 2. Interpretasi dan rekomendasi data analisis laboratorium dan percobaan rumah kaca / lapangan untuk

Kemampuan 12 Mampu mengidentifikasi dan mengelola resiko dan ketidakpastian Nilai-nilai ketelitian dan implementasinya dalam analisis uji dan Ilmu kimia 1. SOP uji dan 2. Indikator keberhasilan program Jaminan keberhasilan kepada masyarakat : Indikator keberhasilan secara partisipatif

Kemampuan 13 Mampu mengevaluasi dan menilai sebuah sistem operasi agribisnis Cepat, tanggap melakukan usaha agribisnis : pupuk 1. Status 2. Analisis permasalahan dari suatu usaha agribisnis Rekomendasi untuk usaha agribisnis

KemampuanBerkar ya 14 Mampu mengapresiasi budaya lokal dan asing untuk meningkatkan daya saing agroekoteknologi yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat 1. Budaya lokal dan asing dalam praktek 2. Hubungan praktek budaya lokal / asing dengan perkembangan ilmu Penerapaan budaya lokal dan asing dalam dan pemupukan disesuaikan kondisi geografinya

Kemampuan 15 Mampu menggunakan ICT dalam peningkatan daya saing agroekoteknologi yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat Berkeinginan untuk terus maju 1. SIG untuk 2. Analisa spatial untuk permasalahan dan 3. Kriteria Peta digital Percaya diri dalam menerapkan ICT untuk Penyebaran informasi sesuai perkembangan masyarakat