yang lebih baik dalam rangka mewujudkan SDM yang diharapkan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cara untuk memenuhi dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN. keahlian dimana program keahlian yang dilaksanakan di SMK disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. mengimplementasikannya dalam proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Perkembangan zaman tersebut secara tidak langsung menuntut suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesusastraan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. luas, kreatif, terampil dan berkepribadian baik. dinamis dan sarat perkembangan. Sedangkan menurut Buchori (dalam Trianto

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. yang bertanggung jawab terhadap penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu usaha untuk sadar mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara masalah pendidikan sudah barang tentu tidak bisa lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah atas yang tersedia dalam rangka menyiapkan tenaga kerja siap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan. kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan yang bermutu, akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk. kehidupan Bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat diukur dari kemajuan pendidikan di negara

BAB I PENDAHULUAN. dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang tersedia. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. yang bermutu atau berkualitas tinggi. Demikian satu-satunya wadah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang yang dilakukan secara sadar dan penuh tanggung jawab untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Soedjadi (dalam FM Fransiska, 2008:1) mengatakan bahwa: untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu bidang studi yang ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

BAB I PENDAHULUAN. sekolah kejuruan (SMK). Hal ini sesuai dengan Undang Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. adanya keterbukaan informasi serta persaingan yang ketat di antara organisasiorganisasi.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bisa bersikap tertentu. Dalam hal ini, belajar merupakan sebuah upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terencana dan secara sistematis ) diberikan kepada peserta didik oleh pendidik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan sumber daya manusia. Manusia yang berkualitas memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana yang dalam prosesnya akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dalam pekerjaan dan aktivitasnya sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuaan dan teknologi (IPTEK) berkembang demikian pesat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan formal di sekolah memiliki peranan penting dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah yang melibatkan pemikiran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu Bangsa dan Negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditentukan oleh pendidikan bangsa itu sendiri (Sudirman, 2012).

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini pembelajaran fisika masih didominasi dengan penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang berkembang Indonesia sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 1 tentang sistem. Pendidikan Nasional dikemukakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis, serta syarat akan perkembangan yang memang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fortunata Merry Octaria, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. hekekatnya untuk membangun suatu Negara dibutuhkan individu individu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat di era

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin. pelaksanaan pembangunan serta dalam menghadapi era globalisasi.

I. PENDAHULUAN. media pembelajaran juga dalam penggunaan metode pembelajar. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sekolah dasar sebagai jenjang paling dasar pada pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di negara berkembang seperti Indonesia, sebab kemajuan dan masa depan bangsa terletak sepenuhnya pada kemampuan anak didik dalam membaca dan mengikuti kemajuan pengetahuan dan teknologi dengan segala kemudahan. Pada masa yang akan datang, penguasaan dunia tidak lagi hanya tergantung kepada sumber daya alam, tetapi sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya yang tangguh, berpengetahuan luas, kreatif, terampil, dan berkepribadian, memiliki motivasi yang tinggi untuk dapat mengimbangi pemahaman IPTEK dengan bangsa-bangsa lain. Salah satu yang menjadi indikator dan perbaikan mutu sumber daya manusia adalah melalui pendidikan. Sehubungan dengan ini, bidang pendidikan selalu mendapat perhatian dari berbagai pihak, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Karena itu semua pihak yang terkait di dalam bidang pendidikan perlu memikirkan secara jernih sistem dan manajemen pendidikan yang lebih baik dalam rangka mewujudkan SDM yang diharapkan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bagian dari lembaga pendidikan yang mengarah pada kejuruan diharapkan harus dapat mendidik dan mengarahkan para peserta diklatnya agar dapat memiliki keahlian dan keterampilan dan juga pengetahuan yang cukup sebagai modal dasar untuknya dimasa yang akan datang.

Dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) kurikulum 2006 sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan pasal 15 UU SISDIKNAS Tahun 2003 sebagai berikut : 1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri,mengisi lowongan pekerjaan yang ada dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan dunia usaha lainnya sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya. 2) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya. 3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudikan hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 4) Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Gambar teknik merupakan sebuah alat komunikasi untuk menyatakan maksud dari seorang penggambar yang sering disebut dengan bahasa teknik dan merupakan sarana komunikasi yang paling penting bagi mahasiswa teknik mesin. Nilai gambar tidak hanya disebabkan kemampuan untuk mengkomunikasikan informasi penting dengan cepat, namun juga membawa bahasa simbolik yang prinsipnya sudah dipahami sebagai sarana komunikasi yang bersifat internasional.

Tetapi gambar juga dapat memberikan kemudahan dalam membuat atau memproduksi produk yang diinginkan untuk gambar sebagai mata pembelajaran Gambar Teknik maupun oleh industri. oleh karena itu gambar teknik harus menampakkan karakteristik-karakteristik yang khas dan komplit bagi lapangan kejuruan, dengan terdapat dimensi, simbol-simbol, irisan yang sesuai dengan standar ISO(Mursid,2006) Gambar Teknik merupakan salah satu standar kompetensi dari 29 kompetensi dasar yang diajarkan di SMK Swasta Teladan 2 Sumatera Utara. Oleh karena itu standar kompetensi Gambar Teknik harus diperhatikan untuk menciptakan lulusan yang berkualitas dan siap kerja. Namun Dari hasil observasi awal peneliti terhadap hasil belajar Gambar Teknik yang dilihat melalui nilai hasil ujian sehari-hari dan formatif dan sekaligus informasi dari guru mata diklat disekolah menunjukkan bahwa nilai Mata Pelajaran Gambar Teknik masih kurang dan masih tidak memenuhi standar kelulusan yaitu rata-rata 6,5, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar Gambar Teknik masih tergolong rendah, karena standar kelulusan untuk mata pelajaran produktif adalah 7.00. Ini merupakan tantangan yang harus diterima mengingat hasil belajar seseorang adalah merupakan perwujudan dari penguasaan terhadap materi pelajaran yang diterima selama proses belajar, baik secara teori maupun praktek. Hasil belajar sendiri dipengaruhi berbagai faktor internal dari dalam diri siswa, maupun yang berasal faktor ekstenal dari luar pribadi siswa tersebut. Hal-hal tersebut dapat berupa minat, motivasi, faktor ekonomi keluarga, faktor inteligensi,

faktor keadaan masyarakat, faktor hasil belajar pada mata pelajaran yang lain yang sebelumnya dan masih banyak hal lain yang mempengaruhinya. Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan, pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapai suatu tujuan, siswa akan bersungguh-sungguh belajar karena termotivasi mencari prestasi, mendapat kedudukan dalam jabatan, menjadi politikus, dan memecahkan masalah. Fenomena di atas diduga terjadi disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya kerena kurang kreatifnya guru sebagai pendidik dalam menvariasikan model - model pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran, sehingga membuat proses pembelajaran yang terjadi hanyalah berupa penyampaian informasi satu arah dari guru kepada siswa. Dengan kata lain guru sangat bergantung pada model yang lama (tradisional) saja yaitu ceramah, tanya jawab dan penugasan. Pembelajaran cenderung membosankan dan kurang menarik minat siswa sehingga membuat suasana proses belajar mengajar menjadi vakum, pasif, tidak ada interaksi dan pada akhirnya siswa hanya termenung, mengantuk dan membuat keributan di dalam kelas. Di sisi lain juga ada kecenderungan bahwa aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran gambar teknik yang masih rendah seperti bertanya atau mengemukakan pendapat. Siswa kurang dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk melakukan aktifitas belajar dengan baik. Sehingga siswa cenderung

hanya menerima pelajaran, kurang memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapat, tidak bertanya bila ada materi yang kurang jelas, kurang memiliki kemampuan merumuskan gagasan sendiri dan siswa belum terbiasa bersaing dalam menyampaikan pendapat kepada orang lain. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ialah dengan perbaikan proses belajar mengajar dan perbaikan dari model mengajar yakni dengan menggunakan model yang tepat pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Guru dalam suatu situasi mengajar harus benar-benar memperhatikan model mengajar yang digunakan. Hal ini seringkali menimbulkan kesulitan karena guru sudah terbiasa dengan semacam model tertentu. Menurut Sund, seperti yang dikutip oleh Suryosubroto (1993:193), menyatakan bahwa disscoveryi merupakan bagian dari inquiry, atau inkuiri merupakan perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Inkuiri yang dalam bahasa inggris inquiry, berarti pertanyaan,atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi. Gulo (2002), menyatakan strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri adalah (1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses pemebelajaran. (2) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran. (3) mengembangkan sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.

Sehubungan dengan hal telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Gambar Teknik Pada Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 2 T.A 2012/2013 B. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Apakah Model Pembelajaran Inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar Gambar Teknik? 2. Model Pembelajaran yang bagaimana yang besar pengaruhnya terhadap peningkatan hasil belajar Gambar Teknik? 3. Apakah Model Pembelajaran perlu disesuaikan dengan masing masing mata pelajaran? 4. Apakah untuk mengajarkan berbagai mata pelajaran harus menggunakan Model Pembelajaran yang berbeda? 5. Apakah Model Pembelajaran Inkuiri berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar Gambar Teknik? 6. Apakah Model Pembelajaran Inkuiri sesuai digunakan untuk pembelajaran Gambar Teknik? 7. Apakah faktor Internal yang berasal dari dalam diri siswa mempengaruhi hasil belajar Gambar Teknik?

8. Apakah dengan adanya motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar Gambar Teknik? 9. Apakah Model Pembelajaran berhubungan dengan motivasi belajar untuk meningkatkan hasil belajar Gambar Teknik? 10. Model Pembelajaran yang mana yang lebih tinggi pengaruhnya terhadap hasil belajar Gambar Teknik? 11. Tingkat motivasi belajar yang bagaimana yang lebih tinggi pengaruhnya terhadap hasil belajar Gambar Teknik? 12. Apakah ada interaksi model pembelajaran dengan motivasi belajar yang mempengaruhi hasil belajar Gambar Teknik? C. Pembatasan Masalah Dalam identifikasi masalah ditemukan berbagai masalah tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar. Oleh karena keterbatasan peneliti dari segi waktu,dana dan kemampuan, maka masalah-masalah yang timbul tersebut perlu dibatasi antara lain : 1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Inkuiri dan konvensional. 2. Faktor Internal dari diri siswa yang diteliti hanya tingkat motivasi belajar yang dibedakan atas dua tingkatan saja yaitu Tingkat Motivasi Belajar Tinggi dan Motivasi Belajar Rendah.

3. Mata Pelajaran sebagai materi perlakuan hanya sebahagian materi pelajaran Gambar Teknik, yakni materi semester genap tahun ajaran 2012/2013 yang diajarkan di kelas X SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 2. D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri dan model pembelajaran konvensional? 2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan motivasi tinggi dan siswa dengan motivasi rendah? 3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa akibat interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar siswa? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan : 1. Pengaruh model pembelajaran Inkuiri terhadap peningkatan hasil belajar Gambar Teknik. 2. Pengaruh tingkat motivasi belajar terhadap peningkatan hasil belajar Gambar Teknik 3. Apakah ada interaksi model pembelajaran Inkuiri dengan motivasi belajar yang dapat mempengaruhi hasil belajar Gambar Teknik.

F. Manfaat Penelitian Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan bagi guru yang mengajar Gambar Teknik untuk menetapkan model pembelajaran yang lebih sesuai. 2. Sebagai bahan masukan bagi subjek belajar tentang faktor internal yang bagaimana berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar Gambar Teknik. 3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lebih lanjut khususnya penelitian yang berhubungan dengan upaya peningkatan hasil belajar Gambar Teknik.