PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tenggara sekitar dari jumlah penduduk setiap tahunnya.gastritis

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyakit yang sangat mengganggu aktivitas sehari hari, yang bisa

BAB 1 : PENDAHULUAN. disatu pihak masih banyaknya penyakit menular yang harus ditangani, dilain pihak

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

PENGARUH IKLAN AUDIO TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG GASTRITIS PADA PENDERITA GASTRITIS

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG HIV-AIDS TERHADAP STIGMA MASYARAKAT DI DESA WATUMEA KECAMATAN ERIS KABUPATEN MINAHASA

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA LEAFLET EFEKTIF DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI KABUPATEN PONOROGO

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, dimana jarak ini menentukan apakah seseorang dikatakan sehat

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

PENGARUH PENGETAHUAN REMAJA TENTANG VULVA HYGIENE

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BAHAYA MEROKOK MELALUI MEDIA BOOKLET DAN POSTER TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMP N 2 TASIKMADU

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. 35%, dan Perancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar sekitar 1,8-2,1 juta

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 7 / No. 2 / Agustus 2012

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Asti Listyani PROGRAM

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

Vol. 1. No. 1 Januari 2015 ISSN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN ANAK PRA SEKOLAH TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE DI TK MINASAUPA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Nurlathifah N. Yusuf

BAB I PENDAHULUAN. peradangan pada mukosa lambung. Gejala umum pada penyakit gastritis yaitu

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

PERBEDAAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN DEMONSTRASI PADA ANAK KELAS V SD DI SDN PAGU I KECAMATAN PAGU

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. masuk dan berkembang biak di dalam tubuh yang ditularkan melalui free

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

Siti Amallia 1, Rahmalia Afriyani 2, Yuni Permata Sari 3 1,2,3 STIK Siti Khadijah Palembang.

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN PERILAKU KLIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS BAHU MANADO

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja atau young people adalah anak yang berusia tahun (World

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN BONGSARI SEMARANG BARAT TAHUN 2011

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SISWI KELAS XI TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA NEGERI 24 BANDUNG

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI PASIEN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL

Journal of Health Education

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN KADER TENTANG BINA KELUARGA BALITA (BKB) Di Bina Keluarga Balita Kecamatan Balong, Ponorogo

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

Efektifitas pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan tentang stres. melalui ceramah pada remaja di SMPN 34 Semarang ANDI PURWONO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENANGANAN DISMENORE DI SMA NEGERI 7 MANADO

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

PERBEDAAN EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TATAP MUKA DENGAN MEDIA SOSIAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN SKIZOFRENIA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN PUS TENTANG ALAT KONTRASEPSI IMPLAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NUANGAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR

PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

PENCEGAHAN DENGAN KADAR ASAM URAT PADA MASYARAKAT DUSUN DEMANGAN WEDOMARTANI, NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, perilaku, kesehatan seksual remaja, kesehatan reproduksi remaja.

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN GENETALIA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SISWI SMA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 TAWANGSARI

PENGARUH PENYULUHAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP PERSEPSI MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENETALIA PADA SISWI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP SIKAP SEKSUAL REMAJA DI SMK PIRI 3 YOGYAKARTA 2012

PENGARUH PENYULUHAN PENCEGAHAN HIV/AIDS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA DI SMA MA ARIF KOTA YOGYAKARTA

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kasus-kasus penyakit tidak menular yang banyak disebabkan oleh gaya

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN JENIS GASTRITIS PADA PASIEN YANG BEROBAT JALAN DI PUSKESMAS BONE-BONE KECAMATAN BONE-BONE KABUPATEN LUWU UTARA

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

Fristia Hidayat b023 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan

Transkripsi:

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO Maya Sinta Sumangkut Sefti Rompas Michael Karundeng Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: sumangkutsinta@yahoo.co.id Abstract: Gastritis is an inflammation of the gastric mucosa that characterized by discomfort in the upper abdomen, nausea, vomiting, decreased, appetite, or headache. Gastritis is one of types of the cases that generally affect in teenagers, caused by various factors, including knowledge and behaviors to prevent gastritis. The research purpose of this study is known about the effect of health education on the knowledge and behavior of gastritis prevention in adolescents. The method of this research is pre experimental with one group pre test and post test design. The sampling technique used purposive sampling and sample obtained people. Data analysis used the Wilcoxone Signed Ranks test with α = 0,05. The results showed an increase in knowledge before and after the health education of 31 people (41,9%) with good knowledge to as many as 67 people (90,5%) good knowledge with P value = 0,000. And an increase in preventive behavior before and after the health education of 10 people (13,5%) sufficient behavior to as many as 65 people (87,8%) sufficient behavior with P value = 0,000. The conclusion there is the effect of health education on the knowledge and behavior of gastritis prevention in adolescents at High School State 7 Manado. Keywords : Gastritis, Health Education, Knowledge, Behavior, Adolescent Abstrak: Gastritis merupakan peradangan pada mukosa lambung yang ditandai dengan tidak nyaman pada perut bagian atas, rasa mual, muntah, nafsu makan menurun atau sakit kepala. Gastritis merupakan salah satu jenis kasus yang umumnya diderita oleh kalangan remaja, disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya pengetahuan dan perilaku untuk mencegah terjadinya gastritis. Tujuan penelitian diketahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang gastritis terhadap pengetahuan dan perilaku pencegahan gastritis pada remaja. Metode penelitian yang digunakan yaitu pre eksperimental dengan one group pre test and post test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan didapat sampel orang. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan yaitu dari 31 orang (41,9%) dengan pengetahuan baik menjadi sebanyak 67 orang (90,5%) pengetahuan baik dengan P value = 0,000. Dan adanya peningkatan perilaku pencegahan sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan yaitu dari 10 orang (13,5%) dengan perilaku sedang menjadi sebanyak 65 orang (87,8%) perilaku sedang dengan P value = 0,000. Kesimpulan ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang gastritis terhadap pengetahuan dan perilaku pencegahan gastritis pada remaja di SMA Negeri 7 Manado. Kata Kunci : Gastritis,, Pengetahuan, Perilaku, Remaja 1

PENDAHULUAN Gastritis merupakan peradangan (pembengkakan) pada mukosa lambung ditandai dengan tidak nyaman pada perut bagian atas, rasa mual, muntah, nafsu makan menurun atau sakit kepala (Ratu & Adwan, 2013). Penyakit gastritis atau sering juga disebut penyakit tukak lambung merupakan tukak (borok, pekung) di dalam lambung, termasuk penyakit pencernaan. Namun penyakit ini lebih populer disebut sebagai penyakit maag. Penyakit ini memang sudah mulai dialami oleh orang Indonesia sejak dari remaja sampai lanjut usia (Saydam, 2011). Ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi terjadinya gastritis diantaranya yaitu pengetahuan dan perilaku untuk mencegah terjadinya gastritis. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behaviour). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Perilaku merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas seseorang, yang merupakan hasil bersama berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Perilaku kesehatan merupakan respon seseorang terhadap objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan (Notoatmodjo, 2012). Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat. World Health Organization (WHO) menetapkan usia 10-20 tahun sebagai batasan usia remaja. Definisi remaja yang digunakan oleh Departemen RI mereka yang berusia 10-19 tahun dan belum kawin. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) batasan usia remaja ialah 10-21 tahun (Kumalasari & Andhyantoro, 2012). Berdasarkan penelitian sebelumnya ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja untuk mencegah terjadinya gastritis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan jumlah responden yang memiliki pengetahuan tinggi antara sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan yaitu dari 23,3% menjadi sebanyak 100%. Dan terdapat peningkatan jumlah responden yang memiliki sikap positif antara sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan yaitu 40,0% menjadi 86,7% (Rahayu, 2007). Menurut data dari World Health Organization (WHO), persentase dari angka kejadian gastritis di dunia, diantaranya Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Perancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun. Insiden terjadinya gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Prevalensi gastritis yang dikonfirmasi melalui endoskopi pada populasi di Shanghai sekitar 17,2% yang secara substantial lebih tinggi daripada populasi di barat yang berkisar 4,1% dan bersifat asimptomatik (Gustin, 2011). Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2009, gastritis merupakan salah satu penyakit di dalam sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%) (Gustin, 2011). Dari data awal yang didapatkan di SMA Negeri 7 Manado jumlah seluruh siswa dari kelas X sampai kelas XII yaitu 1.123 siswa, yang terdiri dari laki-laki 466 siswa dan perempuan 657 siswa. Dari data yang didapatkan dari UKS, sejak bulan Agustus 2013 ada sekitar 50 orang siswa yang masuk ruang UKS karena gastritis. Dan dari hasil wawancara kepada 20 orang siswa, 15 siswa pernah mengalami gastritis dan kurang mengerti tentang gastritis (Data Primer). Berdasarkan data di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Tentang Gastritis Terhadap Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan Gastritis Pada Remaja di SMA Negeri 7 Manado. 2

METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan ialah pre eksperimental dengan one group pre test and post test design, yaitu rancangan eksperimen dengan cara sampel kuesioner (pengukuran) sebelum dan sesudah dilakukan treatment (perlakuan). Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Manado pada bulan juni 2014. Sampel dalam penelitian ini berjumlah orang. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Kuesioner yang digunakan terdiri dari tiga bagian yaitu berisi data responden, pernyataan untuk mengetahui pengetahuan responden tentang gastritis, dan pernyataan untuk mengetahui perilaku pencegahan gastritis. Kuesioner tentang biodata responden meliputi nomor responden, nama responden, umur responden, agama, sumber informasi tentang gastritis. Kuesioner pengetahuan tentang gastritis terdiri atas sepuluh pernyataan positif dan sepuluh pernyataan negatif dengan pilihan jawaban ya atau tidak yang masing-masing mempunyai skala 1 dan 0. Untuk jawaban benar diberi skor 1 dan untuk jawaban salah diberi skor 0, Sehingga nilai terendah yang dicapai responden 0 sedangkan nilai tertinggi yang dicapai responden 20. Ada 3 kategori kelas dalam pengetahuan remaja tentang gastritis yaitu baik, cukup dan kurang. Untuk kuesioner perilaku pencegahan dibuat dengan pilihan jawaban tidak pernah, kadang-kadang, sering, terus-menerus / selalu. Untuk jawaban tidak pernah diberi skor 0, kadang-kadang skornya 1, sering skornya 2, terus-menerus/selalu skornya 3 sehingga nilai terendah yang dicapai responden 0 sedangkan skor tertinggi dari responden 54. Kuesioner berisi tentang pernyataan perilaku pencegahan gastitis. Jumlah pernyataan kuesioner terdiri dari 18 pernyataan. Untuk penilaian perilaku pencegahan terhadap gastritis dikategorikan sebagai berikut yaitu : perilaku baik, perilaku sedang, perilaku buruk. Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data Peneliti terlebih dahulu mendapatkan persetujuan (izin) dari tempat penelitian dalam hal ini Kepala SMA Negeri 7 Manado. Pengumpulan data dilakukan secara langsung terhadap responden, kemudian peneliti menyampaikan maksud dan tujuan penelitian ini dengan memberikan lembar Informed Consent. Setelah menyampaikan maksud dan tujuan penelitian ini, peneliti menyerahkan lembar persetujuan menjadi responden untuk ditanda tangani oleh responden sebagai bukti telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Kemudian peneliti memberikan lembar kuesioner (kuesioner pengetahuan dan kuesioner perilaku pencegahan) dan mempersilahkan responden mengisi lembar kuesioner saat itu juga. Kemudian peneliti memberikan penyuluhan kesehatan tentang gastritis selama 45 menit. Setelah selesai melakukan penyuluhan kesehatan, responden kesempatan untuk istirahat sekitar 30 menit. Setelah itu peneliti memberikan lembar kuesioner yang sama dan mempersilahkan responden mengisi lembar kuesioner. HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Tabel 1. Distribusi frekuensi berdasarkan umur No Umur n % 1. 15 Tahun 40 54,1 2. 16 Tahun 33 44,6 3. 17 Tahun 1 1,4 3

Tabel 2. Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin No Jenis Kelamin n % 1. Laki laki 34 45,9 2. Perempuan 40 54,1 Tabel 3. Distribusi frekuensi berdasarkan agama No Agama n % 1. Islam 18 24,3 2. Katolik 6 8,1 3. Protestan 50 67,6 Tabel 4. Distribusi frekuensi berdasarkan kejadian gastritis No Gastritis n % 1. Pernah 67 90,5 2. Tidak Pernah 7 9,5 Tabel 5. Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan Pengetahuan n % N % Baik 31 41,9 67 90,5 Cukup 38 51,4 7 9,5 Kurang 5 6,8 - - 100 Tabel 6. Distribusi frekuensi berdasarkan perilaku Pencegahan Perilaku Pencegahan n % n % Baik - - - - Sedang 10 13,5 65 87,8 Buruk 64 86,5 9 12,2 100 Analisis Bivariat Tabel 7. Pengaruh penyuluhan kesehatan tentang gastritis terhadap pengetahuan remaja tentang gastritis Variabel N Mean SD Pengetahuan : 13,18 18,20 3,067 2,275 P Value 0,000 Tabel 7. Pengaruh penyuluhan kesehatan tentang gastritis terhadap perilaku pencegahan gastritis pada remaja Variabel N Mean SD Perilaku pencegahan : 13,91 24,80 4,399 5,954 P Value 0,000 PEMBAHASAN Dari hasil analisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks dapat diketahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan dan perilaku pencegahan yang dilakukan pada responden yang berjumlah orang. Nilai rata-rata yang diperoleh responden mengenai pengetahuan sebelum penyuluhan kesehatan adalah 13,18 menunjukkan bahwa pengetahuan 4

siswa tentang gastritis cukup baik, dan sesudah penyuluhan kesehatan nilai rata-rata responden mengenai pengetahuan meningkat menjadi 18,20, yang menunjukkan bahwa pengetahuan siswa tentang gastritis menjadi semakin baik dibandingkan sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan. Sedangkan nilairata-rata yang diperoleh responden mengenai perilaku pencegahan sebelum penyuluhan kesehatan adalah 13,91 menunjukkan perilaku yang cukup baik, dan sesudah penyuluhan kesehatan nilai rata-rata responden mengenai perilaku pencegahan meningkat menjadi 24,80 yang menunjukkan bahwa perilaku pencegahan siswa tentang menjadi semakin baik dibandingkan sebelum penyuluhan kesehatan. kesehatan sama halnya dengan pendidikan kesehatan yang dapat memengaruhi pengetahuan maupun perilaku. Menurut Wood pendidikan kesehatan adalah pengalaman-pengalaman yang bermanfaat dalam memengaruhi kebiasaan, sikap dan pengetahuan seseorang (Fitriani, 2011), dan menurut Nyswander pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis (Fitriani, 2011). Dari hasil analisis uji statistik Wilcoxon Signed Ranks nilai yang didapat baik pengetahuan maupun perilaku pencegahan yaitu P value = 0,000 < α =0,05 menunjukkan bahwa penyuluhan kesehatan berpengaruh terhadap pengetahuan dan perilaku penceghan gastritis pada remaja di SMA Negeri 7 Manado. Dengan demikian, ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang gastritis terhadap pengetahuan dan perilaku pencegahan gastritis pada remaja di SMA Negeri 7 Manado. Hasil ini penelitian sebelumnya oleh Rahayu (2007) di Kota Semarang, hasil penelitan menggunakan uji Wilcoxon Match Pair Test menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan jumlah responden yang memiliki pengetahuan tinggi antara sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan yaitu dari 23,3% menjadi sebanyak 100% dengan P value = 0,000. Dan terdapat peningkatan jumlah responden yang memiliki sikap positif antara sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan yaitu 40,0% menjadi 86,7% dengan P value = 0,001. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan pada remaja tentang upaya pencegahan terjadinya gastritis terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja untuk mencegah terjadinya gastritis. Dan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sebayang (2011) di Sumatera Utara, dengan analisa data menggunakan distribusi frekuensi diperoleh gambaran pengetahuan mengenai gastritis dalam kategori tinggi yaitu 81 orang (92,0%) dan kategori rendah 3 orang (3,4%). Sedangkan gambaran untuk perilaku pencegahan gastritis kebanyakan yang berperilaku kurang yaitu 61 orang (69,3%) dan yang berperilaku baik hanya 10 orang (11,4%). Hasil ini menunjukkan bahwa masih kurangnya perilaku pencegahan gastritis, sehingga pada penelitian saat ini perlakuan berupa penyuluhan kesehatan dan hasil yang didapat penyuluhan kesehatan sangat memengaruhi peningkatan baik pengetahuan maupun perilaku pencegahan gastritis. Maka dapat disimpulkan bahwa penyuluhan kesehatan memengaruhi peningkatan pengetahuan dan perilaku pencegahan gastritis. kesehatan merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar, tau, dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungan dengan kesehatan (Fitriani, 2011). kesehatan bertujuan mengubah perilaku kurang sehat menjadi sehat. Perilaku baru yang terbentuk biasanya hanya terbatas pada pemahaman sasaran (Maulana, 2013). Ada faktor yang berpengaruh dalam suksesnya penyuluhan kesehatan tersebut, antara lain faktor penyuluh, faktor sasaran penyuluhan, dan faktor proses penyuluhan kesehatan. Batasan penyuluhan secara lebih luas dapat 5

dilihat dalam pandangan kesehatan secara umum dan pandangan penyuluhan kesehatan di sekolah-sekolah. Teori penyuluhan dalam sistem pendidikan untuk peserta didik di sekolah-sekolah berkaitan dengan pembahasan teori-teori Bimbingan dan penyuluhan, bahkan ada yang menyebut dengan istilah Bimbingan dan Konseling (Maulana, 2013). KESIMPULAN 1. Pengetahuan remaja tentang gastritis sebelum penyuluhan kesehatan sebagian besar dengan kategori cukup. 2. Pengetahuan remaja tentang gastritis sesudah penyuluhan kesehatan sebagian besar dengan kategori baik. 3. Perilaku pencegahan gastritis pada remaja sebelum penyuluhan kesehatan sebagian besar dengan kategori perilaku buruk. 4. Perilaku pencegahan gastritis pada remaja sesudah penyuluhan kesehatan sebagian besar dengan kategori perilaku sedang. 5. Ada perbedaaan pengetahuan remaja tentang gastritis sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan yaitu dengan terjadi peningkatan nilai rata-rata sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan, yang menunjukkan bahwa ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang gastritis terhadap pengetahuan remaja tentang gastritis. 6. Ada perbedaan perilaku pencegahan gastritis pada remaja sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan yaitu dengan terjadi peningkatan nilai ratarata sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan, yang menunjukkan bahwa ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang gastritis terhadap perilaku pencegahan gastritis pada remaja. 7. kesehatan memengaruhi pengetahuan dan perilaku pencegahan gastritis pada remaja dengan perbedaan nilai rata-rata sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan. DAFTAR PUSTAKA Gustin, R. K. (2011). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gastritis Pada Pasien yang Berobat Jalan di Puskesmas Gulai Gancah Kota Bukit Tinggi Tahun 2011. http://repository.unand.ac.id/17045/1/1 7-JURNAL_PENELITIAN.pdf Kumalasari, I., & Andhyantoro, I. (2012). Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo, S. (2012). Promosi dan Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Rahayu, S. P. (2007). Pengaruh Pendidikan Pada Remaja Tentang Upaya Pencegahan Gastritis Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja untuk Mencegah Terjadinya Gastritis di SMA Negeri 1 Semarang. http://eprints.undip.ac.id/10 328/1/Sri_Panuwun_Rahayu.pdf Ratu, A., & Adwan, G. M. (2013). Penyakit Hati, Lambung, Usus dan Ambeien. Yogyakarta: Nuha Medika. Saydam, G. (2011). Memahami Berbagai Penyakit. Bandung : Alfabeta. Sebayang, E. N. (2011). Gambaran pengetahuan dan perilaku pencegahan gastritis pada mahasiswa S1 keperawatan universitas sumatra utara. http://repository.usu.ac.id/handle /123456789/24623 Fitriani, S. (2011). Promosi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Maulana, H. D. J. (2013). Promosi. Jakarta: EGC. 6