PENELITIAN TINDAKAN KELAS

dokumen-dokumen yang mirip
Apa itu Penelitian Tindakan Kelas?

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MENJADI SEORANG GURU PROFESIONAL

KARYA TULIS ILMIAH. Dalam KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

Pedagogik Kepribadian Profesional Sosial

MENJADI SEORANG GURU PROFESIONAL

Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP. asyahza@yahoo.co.id Website:

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Imam Gunawan

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASROOM ACTION RESEARCH) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENELITIAN DOSEN PEMULA Hibah DP2M DIkti

PEDOMAN STRUKTUR DAN SUBSTANSI SISTEMATIKA USULAN DAN LAPORAN PTK PRODI PGSD JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

pemikiran, kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik, atau lembaga tempat praktik dilaksanakan

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research)

Pengertian dan karakteristik penelitian tindakan kelas

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

P ny n u y s u un u a n n a n Pr P oposal a P ne n liti t an Prof o. f Dr D. r H. H Al A ma m sdi d Sya y hz h a, SE., MP asya y hza

Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1 (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas

PENELITIAN TINDAKAN KELAS TIM PPM JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara untuk mengumpulkan, menyusun dan

Penelitian Tindakan Kelas. Oleh : Diana Rahmawati, M.Si

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) Yoyo Mulyana. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research)

KARYA TULIS ILMIAH 1

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

PROSEDUR PELAKSANAAN PTK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. membosankan menurut siswa kelas X-5 SMA 17 Agustus Dengan

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Oleh: SUNARYO SOENARTO

1. M emaham i p e p nge rtian, an i, de d nt n ifikasi, c, ara m a engi n de d nt n ifikasi, d, an

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK/CAR)

PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU SMK MUHAMADIYAH PATUK GUNUNG KIDUL

MAKALAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1

BERBAGAI KASUS KELEMAHAN PENYUSUNAN PTK

BAB I PENDAHULUAN. negara menjadi lebih baik. Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas

KONTRAK PERKULIAHAN 1. Manfaat Mata Kuliah bagi Mahasiswa 2. Deskripsi Perkuliahan 3. Tujuan Mata Kuliah 4. Strategi Pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A.

Model-Model Dan Bentuk Penelitian Tindakan Kelas

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis refleksi terhadap pengembangan darf/pola

KONTRAK PERKULIAHAN 1. Manfaat Mata Kuliah bagi Mahasiswa 2. Deskripsi Perkuliahan 3. Tujuan Mata Kuliah 4. Strategi Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian

Potensi daerah yang berpeluang pengembangan tanaman hortikultura; tanaman perkebunan; usaha perikanan; usaha peternakan; usaha pertambangan; sektor in

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

REKONSTRUKSI KINERJA PENDIDIK MELALUI PEMBELAJARAN DAN PELAYANAN KONSELING BERBASIS RISET

PENYUSUNAN USUL PENELITIAN KOMPETITIF

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan oleh setiap warga negara. Dengan adanya pendidikan terjadi

Oleh: Guru Besar Universita Riau

Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (classroom reaseach).

MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Sukanti

PENYUSUNAN MODEL PTK *) (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B)

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN PENYUSUNAN INSTRUMEN AKREDITASI

GAGAS TEMA DAN LANGKAH PENULISAN ARTIKEL JURNAL OLEH: HERMANTO SP

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN GURU DENGAN MELAKSANAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indoneia melalui Metode DRTA (Directed Reading Thingking Activity) Yamini 1

BAB III METODE PENELITIAN

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Pengertian, Prinsip, dan Karakteristik PTK) Oleh: Dwi Rahdiyanta *)

Oleh: Prof. Dr. H. Suryana, M.Si

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keefektivan strategi

Keterkaitan PUBLIKASI ILMIAH Dengan PKB

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BIDAN DI INDONESIA. Djoko Santoso Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI No. 1 Tahun 2008 Hal PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Ani Widayati 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN DALIL

PENDEKATAN SUPERVISI PENGAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Data yang diperoleh melalui

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat 14. mencapai hasil belajar yang meksimal.

BAB III METODE PENELITIAN

PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU TAMAN KANAK-KANAK KABUPATEN KEDIRI

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN SD (GD 522)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian tindakan

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan atas dasar prestasi dan kinerjanya. dengan meningkatkan profesionalisme dalam melakukan pekerjaan sebagai guru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE,. MP Guru Besar FKIP Universita Riau Email: asyahza@yahoo.co.id; Website: http://almasdi.unri.ac.id Apa itu Penelitian Tindakan Kelas? Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru/dosen di kelasnya sendiri dengan cara merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru/dosen sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Almasdi Syahza, 2009 1

Proses untuk perbaikan, peningkatan, dan perubahan pembelajaran ke arah yang lebih baik Tercapainya Tujuan Pembelajaran yang Optimal Bentuk kajian yang reflektif oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukannya memperbaiki kondisi praktik pembelajaran Melakukan perbaikan, peningkatan, dan perubahan ke arah yang lebih baik Menemukan model dan prosedur tindakan yang menjamin upaya pemecahan masalah yang serupa. melakukan modifikasi atau penyesuaian seperlunya Almasdi Syahza, 2009 2

Karakteristik PTK Masalah berawal dari guru/dosen Tujuannya memperbaiki pembelajaran Metode utama adalah refleksi diri dengan tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran Guru bertindak sebagai pengajar dan peneliti. Mengapa guru/dosen paling tepat untuk melakukan PTK? Guru/dosen mempunyai otonomi untuk menilai kinerjanya Temuan penelitian tradisional sering sukar diterapkan untuk memperbaiki pembelajaran Guru/dosen merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya Interaksi guru-siswa berlangsung secara unik Keterlibatan guru/dosen dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan mempersyaratkan guru/dosen untuk mampu melakukan PTK di kelasnya. Almasdi Syahza, 2009 3

Apa manfaat PTK bagi guru/dosen? Membantu guru/dosen memperbaiki mutu pembelajaran Peningkatan kompetensi guru dalam mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas. Meningkatkan profesionalitas guru/dosen Meningkatkan rasa percaya diri guru/dosen Memungkinkan guru/dosen secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya Mata Pelajaran dan Bidang Kajian Mata pelajaran meliputi: semua mata pelajaran yang ada di berbagai jenjang pendidikan formal pada tingkat dasar dan menengah. Bidang kajian meliputi: Masalah belajar siswa di sekolah Desain dan strategi pembelajaran di kelas Alat bantu, media dan sumber belajar Sistem asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran Pengembangan pribadi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya Masalah kurikulum Almasdi Syahza, 2009 4

Keterbatasan PTK Validitasnya yang masih sering disangsikan Tidak mungkin melakukan generalisasi karena sampel sangat terbatas Peran guru/dosen yang bertindak sebagai pengajar dan sekaligus peneliti sering membuat sangat repot. Memulai PTK PTK dimulai dengan adanya masalah yang dirasakan sendiri oleh guru/dosen dalam pembelajaran. Masalah tersebut dapat berupa masalah yang berhubungan dengan proses dan hasil belajar siswa yang tidak sesuai dengan harapan guru/dosen atau hal-hal lain yang berkaitan dengan perilaku mengajar guru/dosen dan perilaku belajar siswa. Langkah menemukan masalah dilanjutkan dengan menganalisis dan merumuskan masalah, kemudian merencanakan PTK dalam bentuk tindakan perbaikan, mengamati, dan melakukan refleksi. Almasdi Syahza, 2009 5

Langkah Utama dalam PTK 1. Merencanakan, 2. Melakukan tindakan perbaikan, 3. Mengamati, dan 4. Refleksi Keempat langkah PTK merupakan satu siklus Dalam PTK siklus selalu berulang. Setelah satu siklus selesai, barangkali guru/dosen akan menemukan masalah baru atau masalah lama yang belum tuntas dipecahkan, dilanjutkan ke siklus kedua dengan langkah yang sama seperti pada siklus pertama. Berdasarkan hasil tindakan atau pengalaman pada siklus pertama guru/dosen akan kembali mengikuti langkah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi pada siklus kedua. Alur PTK Permasalahan Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan) Pelaksanaan Tindakan I I Terselesaikan Refleksi Analisis Data I Observasi I (Monitoring) Belum Terselesaikan Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan) II Pelaksanaan Tindakan II II Terselesaikan Refleksi I Analisis Data II Observasi Belum Terselesaikan SIKLUS SELANJUTNYA Almasdi Syahza, 2009 6

1. Identifikasi dan formulasi masalah 2. Formulasi solusi (boleh dalam bentuk hipotesis) 3. Analisis kelaikan solusi untuk pemecahan masalah 4. Penyusunan desain Penelitian Tindakan Kelas /model Penelitian Tindakan Kelas 5. Cara dan alat monitoring dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas 6. Teknik analisis data Untuk diperhatikan! Tentukan manfaat PTK yang dilakukan Apabila sdh ditentukan masalah yang akan dihadapi, tentukan judul PTK yang baik Syarat judul yang baik: Tersirat masalah yang dihadapi Tersirat apa yag akan dilakukan AdasubjekPTK Tersirat yg akan dicapai Panjang judul sebaiknya maksimal 15 kata Almasdi Syahza, 2009 7

Mengidentifikasi dan menetapkan masalah Selama mengajar kemungkinan guru/dosen menemukan berbagai masalah, baik masalah yang bersifat pengelolaan kelas, maupun yang bersifat instruksional. Meskipun banyak masalah, ada kalanya guru/dosen tidak sadar kalau dia mempunyai masalah. Atau masalah yang dirasakan guru/dosen kemungkinan masih kabur sehingga guru/dosen perlu merenung atau melakukan refleksi agar masalah tersebut menjadi semakin jelas. Supervisor perlu mendorong guru/dosen menemukan masalah atau dapat juga guru/dosen memulai dengan suatu gagasan untuk melakukan perbaikan kemudian mencoba memfokuskan gagasan tersebut. Mengidentifikasi dan menetapkan masalah (lanjutan ) Untuk melakukan hal ini, guru/dosen dapat merenungkan kembali apa yang telah dilakukan. Jika guru/dosen rajin membuat catatan pada akhir setiap pembelajaran yang dikelolanya, maka ia akan dengan mudah menemukan masalah yang dicarinya. Atau agar mampu merasakan dan mengungkapkan adanya masalah, maka seorang guru/dosen dituntut jujur pada diri sendiri dan melihat pembelajaran yang dikelolanya sebagai bagian penting dari dunianya. Setelah mengetahui permasalahan, selanjutnya melakukan analisis dan merumuskan masalah agar dapat dilakukan tindakan. Almasdi Syahza, 2009 8

Menganalisis dan merumuskan masalah Sebenarnya secara tidak sadar guru/dosen telah melakukan PTK, yakni ketika guru/dosen melakukan evaluasi, menganalisis hasil evaluasi, dan tindak lanjutnya. Jika masalah sudah ditetapkan, maka masalah ini perlu dianalisis dan dirumuskan. Tujuannya adalah agar paham akan hakikat masalah yang dihadapi, terutama apa yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut. Untuk mengetahui penyebabnya, masalah ini harus dianalisis, dengan mengacu kepada teori dan pengalaman yang relevan. Kasus 1 Merencanakan tindakan perbaikan Berdasarkan rumusan masalah (juga mencakup penyebab timbulnya masalah), guru/dosen mencoba mencari cara untuk memperbaiki atau mengatasi masalah tersebut. Dalam langkah ini, guru/dosen merancang tindakan perbaikan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Almasdi Syahza, 2009 9

Untuk merancang suatu tindakan perbaikan 1. Mengacu kepada teori yang relevan, 2. Bertanya kepada ahli terkait, dan 3. Berkonsultasi dengan supervisor. Ahli terkait mungkin ahli pembelajaran, mungkin pula ahli bidang studi atau pembelajaran bidang studi. Rencana tindakan perbaikan dituangkan dalam rencana pembelajaran. Kasus 2 Almasdi Syahza, 2009 10

Siklus I Tindakan I Implementasi serangkaian kegiatan pembelajaran seperti yang telah direncanakan untuk mengatasi masalah. Tindakan yang harus dilakukannya adalah: Membuat pertanyaan secara jelas dan tidak terlampau panjang. Pertanyaan ditujukan kepada seluruh siswa Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir dulu sebelum menjawab. Dalam tahap pelaksanaan tindakan, guru/dosen berperan sebagai pengajar dan pengumpul data, baik melalui pengamatan langsung, maupun melalui telaah dokumen, bahkan juga melalui wawancara dengan siswa setelah pembelajaran selesai. guru/dosen juga dapat meminta bantuan kolega guru/dosen lainnya untuk melakukan pengamatan selama guru/dosen melakukan tindakan perbaikan. Selama proses belajar akan dilakukan observasi menyangkut aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Antara lain, bagaimana kualitas jawaban siswa dan apakah motivasi siswa menjawab pertanyaan guru/dosen meningkat?. Apakah hasil belajar siswa meningkat? Almasdi Syahza, 2009 11

Refleksi I Data yang dikumpulkan selama tindakan berlangsung kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil analisis ini guru/dosen melakukan refleksi, yaitu guru/dosen mencoba merenungkan atau mengingat dan menghubung-hubungkan kejadian dalam interaksi kelas, mengapa itu terjadi, dan bagaimana hasilnya. Hasil refleksi akan membuat guru/dosen menyadari tingkat keberhasilan dan kegagalan yang dicapainya dalam tindakan perbaikan. Hasil refleksi ini merupakan masukan bagi guru/dosen dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan perbaikan berikutnya. Refleksi I dapat dilakukan oleh guru/dosen bersama siswa bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan jalan mengidentifikasi baik kemajuan-kemajuan yang telah diperoleh maupun kekurangan-kekurangan atau hambatanhambatan yang masih dihadapi. Kemudian, setelah mendapat persetujuan dari kedua belah pihak hasil refleksi tersebut digunakan untuk memperbaiki rencana tindakan pada siklus II. Siklus II Perencanaan Refleksi yang dilakukan pada akhir siklus I bertujuan untuk mengidentifikasi baik kemajuan-kemajuan yang telah diperoleh maupun kekurangankekurangan atau hambatan-hambatan yang masih dihadapi. Hasil refleksi ini kemudian digunakan untuk memperbaiki rencana tindakan pada siklus II. Almasdi Syahza, 2009 12

Tindakan II Tindakan II berupa implementasi serangkaian kegiatan pembelajaran yang telah direvisi untuk mengatasi masalah pada siklus I yang belum tuntas. Selama proses belajar pada siklus kedua ini juga akan dilakukan observasi menyangkut aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Refleksi II Refleksi II juga dilakukan oleh guru/dosen bersama siswa bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis pelaksanaan tindakan pada siklus II Dengan jalan mengidentifikasi baik kemajuankemajuan yang telah diperoleh maupun kekurangan-kekurangan atau hambatanhambatan yang masih dihadapi. Berdasarkan hasil refleksi tersebut dapat disimpulkan berhasil tidaknya keseluruhan tindakan implementasi pembelajaran di dalam kelas terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Apabila pada siklus II tujuan PTK sudah dapat tercapai, maka tidak perlu dilanjutkan siklus berikutnya. Tetapi apabila tujuan belum tercapai, maka perlu dilanjutkan siklus berikutnya. Almasdi Syahza, 2009 13

Kemudian, setelah mendapat persetujuan dari kedua belah pihak hasil refleksi tersebut digunakan untuk memperbaiki rencana tindakan pada siklus III. guru/dosen dapat membuat jurnal atau catatan seluruh kegiatan PTK yang telah dilakukannya. Catatan tersebut dapat digunakan untuk menyusun suatu karya ilmiah yang dapat disebarluaskan menjadi suatu inovasi, dan dapat dimanfaat-kan oleh guru/dosen lainnya dalam melaksanakan PTK. Perbandingan Karakteristik PTK dengan Penelitian Formal No Dimensi PTK Penelitian Formal 1 Motivasi Tindakan Kebenaran 2 Sumber Masalah Diagnosis Status Induksi deduksi 3 Tujuan Mengembangkan proses pembelajaran Verifikasi dan menemukan pengetahuan yang dapat digenaralissasikan 4 Keterlibatan Peneliti Oleh pelaku dari dalam Oleh orang luar 5 Sampel Kasus khusus Sampel represtatif 6 Metodologi Longgang, tetapi berusaha objektif Baku objektif yang melekat 7 Tafsiran Temuan Memahami proses melalui refleksi dan penteorian oleh praktisi Memberikan, mengabtraksikan, membangun teori oleh ilmuan 8 Hasil akhir Pembelajaran yang lebih baik bagi siswa (proses dan produk) Menguji pengetahuan, prosedur dan materil Almasdi Syahza, 2009 14

MODAL UNTUK MENUJU SUKSES Niat Mantap Semangat kuat Komitmen Tinggi Mari kita diskusi Identifikasi permasalahan dari pengalaman saudara bertugas yang sangat merisaukan selama ini. Masalah apa saja yang sangat anda rasakan selama menduduki jabatn sebagai guru/kepala sekolah Dari berbagai masalah itu mana yang paling merisaukan kinerja anda Coba buat permasalahan anda yang lebih spesifik atau memfokus Almasdi Syahza, 2009 15

Sekilas tentang Prof. Dr. Almasdi Syahza,, SE., MP Email: asyahza@yahoo.co.id; Website: http://almasdi.unri.ac.id Telp: 08127533089 Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP, lahir di Tanjung Alam tanggal 22 Agustus 1960. Tahun 1993-1995 melanjutkan pendidikannya ke PPS Unpad Bandung bidang studi Ekonomi Pembangunan Pertanian, memperoleh gelar Magister Pertanian (MP). Tahun 2001-2004, melanjutkan di PPS Unpad bidang kajian utama Ekonomi Pedesaan, dan berhasil memperoleh gelar Doktor. Sejak tahun 1997 telah aktif melakukan penelitian dan menulis artikel di jurnal penelitian. Selama periode 1997-2008, telah melakukan 57 buah kegiatan penelitian. Telah menghasilkan tulisan sebanyak 23 buah yang dimuat di jurnal terakreditasi, dan 18 buah yang dimuat pada prosiding dan jurnal non terakreditasi. Menghasilkan buku: Metodologi Penelitian (2008), Ekonomi Pembanguan (2007), Ekonomi Sumberdaya Manusia dan Alam (2007), Paradigma Baru Pembangunan Pendidikan (2006), Ekonomi Kelapa Sawit (2006) Sekilas tentang Prof. Dr. Almasdi Syahza,, SE., MP Tahun 2000 terpilih sebagai peneliti terbaik universitas Riau, Tahun 2001 terpilih sebagai peneliti terbaik Dosen Muda oleh DP2M Dikti Jakarta. Tahun 2002 memperoleh peneliti terbaik bidang Sosial oleh Lembaga Penelitian Universitas Riau. Tahun 2005 terpilih sebagai dosen berprestasi di tingkat Universitas Riau. Tahun 2007 terpilih sebagai dosen bermutu di bidang pembelajaran tingkat universitas. Tahun 2008 terpilih sebagai peneliti terbaik melalui penelitian Fundamental oleh DP2M Dikti Jakarta dan penulis artikel nasional terbaik tingkat Universitas Riau. Aktif mengajar di program S1 dan Pascasarjana Universitas Riau dan Universitas Islam Riau. Sejak tahun 2007 menjadi anggota Dewan Riset Daerah Propinsi Riau, sebagai asesor sertifikasi guru dan dosen di Universitas Riau Tim penilai pusat angka kredit Kenaikan Pangkat Guru periode tahun 2007-2012 Almasdi Syahza, 2009 16