KOPERASI & UKM di INDONESIA. Antara Tantangan, Harapan dan Modernisasi



dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOPERASI. Tujuan Pembelajaran

KEPPRES 24/1999, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA

MANAJEMEN KOPERASI PENDIRIAN KOPERASI

KEWENANGAN NOTARIS MEMBUAT AKTA KOPERASI Habib Adjie (Notaris PPAT PL II Kota Surabaya) TELP : FAX :

PROSEDUR/TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI Di KALANGAN MASYARAKAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN

BAB I PENDAHULUAN. orang-seorang demi kepentingan bersama. Sejak lahirnya koperasi pada tahun

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PROSEDUR PENDIRIAN KOPERASI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 4 TAHUN 1994 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan sebuah pinjaman dengan bunga yang ringan maupun menjual


PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pendahuluan. Pengertian

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kata Pengantar. Demikianlah Makalah Ekonomi Koperasi ini semoga dapat berguna bagi diri penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1998 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I KETENTUAN UMUM

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari tiga kelompok

NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN

Koperasi. By :

Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Oleh: Alam S.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 4 TAHUN 1994 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI

Perbedaan koperasi dengan arisan maupun perusahaan swasta/negara adalah sebagai berikut:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN MODAL DASAR PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROGRAM FASILITASI PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI BAGI PENGUSAHA MIKRO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1998 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : ) MENGELOLA PAJAK KOPERASI UNTUK KESEJAHTERAAN ANGGOTA.

PROGRAM FASILITASI PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI BAGI PENGUSAHA MIKRO

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

*36403 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 28 TAHUN 1999 (28/1999) TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1992 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM ASISTEN DEPUTI ORGANISASI DAN BADAN HUKUM KOPERASI PENDIRIAN KOPERASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1998 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS

CHECKLIST PERMOHONAN PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) PEMBUKAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2010 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 28/PUU-XI/2013 Tentang Bentuk Usaha, Kepengurusan serta Modal Penyertaan Koperasi

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Rapat Anggota Koperasi. Pedoman.

BAB I PENDAHULUAN. seperti Perseroan Terbatas. Hal tersebut menjadi alasan dibuatnya Undang-

PEMBUBARAN KOPERASI.

, No Usaha Kecil dan Menengah Nomor 19/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi sudah ti

PROSES PENGESAHAN BADAN HUKUM KOPERASI DAN PERSYARATAN ADMINISTRASI

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 28/PUU-XI/2013 Tentang Bentuk Usaha, Kepengurusan serta Modal Penyertaan Koperasi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM

MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Bibit koperasi di Indonesia tumbuh di Purwokerto pada tahun Waktu itu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tersebut terdapat suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan

BAB III TINJAUAN TEORITIS. Menurut Undang-Undang RI No. 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

PAPARAN MENTERI KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA. Pada KONGRES KOPERASI KE-3 TANGGAL 12 JULI 2017

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan ekonomi dunia yang pesat saat ini, mendorong

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOPERASI SIMPAN PINJAM SEBAGAI SUMBER PEMBIAYAAN BAGI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI PROPINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/PER/M.KUKM/IX/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI

PUSTAKA ELEKTRONIK YAYASAN ENAMGE UNTUK PRAKTISI MANAJEMEN S.D.M.

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan kekokohannya dengan tetap menyerap jutaan lapangan pekerjaan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Menengah Republik Indonesia tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 15/PER/M.KUKM/IX/2015

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA 35.2/PER/M.KUKM/X/2007 TENTANG

BAHAN RAPAT KOORDINASI TERBATAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR SULAWESI UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

ANGGARAN DASAR SINEMATOGRAFER INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan yang memiliki daya saing, mengembangkan sistem ekonomi

Pendirian Koperasi melalui Fasilitasi UPK-BKM

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: 28/Per/M.KUKM/VII/2007

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH BMT AKBAR TAHUN BUKU

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 01/Per/M.KUKM/I/2006 TENTANG

PERAN ANGGOTA KOPERASI Disampaikan Pada KULIAH UMUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KANJURUHAN

Transkripsi:

KOPERASI & UKM di INDONESIA Antara Tantangan, Harapan dan Modernisasi Orang bijak selalu berkata tidak ada yang abadi didunia ini kecuali Perubahan begitu juga dengan perubahan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 Yang dirubah dan telah disahkan sebagai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian yang diundangkan dalam Berita Negara pada tanggal 30 Oktober 2012. Akan membawa dampak yang luar biasa. Sebagai Paradigma Baru yang mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak siap harus mengimplementasikan, mentransformasi dan mengkonversi sesuai dengan kebutuhan hukum serta perkembangan Koperasi & UKM di Indonesia saat ini dan masa mendatang. 1. Koperasi & UKM di Indonesia Selayang Pandang ; Bermula pada abad ke 20 Gerakan Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat biasa. Berlatar belakang dari sebuah penderitaan atas keterbatasan sosial dan ekonomi yang diakibatkan oleh Sistem Kapitalisme. Ada beberapa orang yang dalam hidup dan kehidupannya sangat terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban sosial ekonomi, maka dengan niat yang luhur menyatukan diri dan bersama-sama berbuat untuk mengatasi keterpurukan beban ekonomi dirinya sendiri dan orang lain. Pada tahun 1896 di Purwokerto, Jawa Tengah, Seorang Pamong Praja Patih R. Aria Wiria Atmadja, membentuk dan mengenalkan Sentral organisasi Koperasi Rakyat Indonesia. Selanjutnya pada tanggal 12 Juli 1947 Pergerakan Koperasi di Indonesia mengadakan konggres koperasi yang pertama kali diselenggarakan di Tasikmalaya. Kemudian sampai saat ini tanggal 12 Juli tersebut ditetapkan oleh Pemerintah sebagai Hari Koperasi Indonesia.

Dalam perkembangannya tahun 1961 dibentuk Kesatuan Organisasi Koperasi Seluruh Indonesia. Tanggal 2-10 Agustus 1965 diadakan Musyawarah Nasional Koperasi (MUNASKOP II) di Jakarta yang mengesahkan Undang-Undang No.14 Tahun 1965 tentang Koperasi. Tanggal 18 Desember 1967 Presiden Soeharto mengesahkan Undang- Unang No. 12 Tahun 1967 sebagai pengganti Undang-Undang No.14 tahun 1965. Setelah itu pada Tahun 1969 disahkan Badan Hukum Gerakan Koperasi Indonesia. Tanggal 9 Februari 1970 dibubarkan dan sebagai penggantinya dibentuk Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN). Dan pada tanggal 21 Oktober 1992 disahkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992. Dan pada Tanggal 30 Oktober 2012 sebagai penggantinya telah disahkan Undang-Unang No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas kekeluargaan. Ketentuan tersebut sangat sesuai dengan prinsip koperasi yang memiliki misi berperan nyata dalam menyusun perekonomian yang berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi dalam rangka mewujudkan masyarakat maju, adil dalam kesejahteraan dan kemakmuran yang merata. 2. Dinamika dan realita menuju Koperasi & UKM yang berdaya saing ; Benarkah kondisi kekinian bahwa Koperasi Indonesia masih saja dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat pelaku ekonomi nasional. Benarkah potensi sosial ekonomi koperasi belum bisa diakui kontribusinya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Benarkah perkembangan Koperasi Indonesia belum bisa di sejajarkan dengan perkembangan ekonomi nasional yang lain. Pertanyaan diatas barangkali menggelitik sekaligus sebagai dinamika dan realita untuk menuju Koperasi & UKM yang berdaya saing bagi pelaku ekonomi Koperasi & UKM yang selama ini telah bekerja keras, bekerja

cerdas, bekerja iklas dan terus menunjukkan eksistensinya, kontribusi bidang sosial ekonomi serta prestasinya yang sangat gemilang. Sehingga tidak hanya sekedar dianggap sebagai pelengkap penderita karena kontribusinya atas peningkatkan domistik bruto. Pada saat Indonesia mengalami krisis multidimensi yang telah menyergap dan meniupkan keresahan dan ketidak berdayaan masyarakat dalam hidup karena krisis sosial dan ekonomi, maka yang perlu dilakukan adalah merenung, melakukan refleksi, transformasi dan kontemplasi. Pertanyaan berikutnya adalah, adakah tangan lain yang bisa mencegah keresahan itu. Koperasi & UKM tak cukup kuat untuk mencegahnya. Tapi cukup punya kekuatan untuk mencapai kalbu manusia, menyentuh hati, menghimbau hikmah dan kebijaksanaan, karena masyarakat pelaku koperasi & UKM berfikir, merencanakan dan bertindak lebih jujur yang orientasinya adalah oleh dan untuk sebuah Kesejahteraan Bersama. Untuk mengantisipasi bersaingan global disemua lini, Koperasi & UKM Indonesia, telah memiliki data yang menunjukkan bahwa perkembangan Koperasi di Indonesia begitu pesat, telah terdata 100 Koperasi Besar Indonesia, Dalam buku yang ditulis oleh Irsyad Muchtar dan Muhammad Taufiq yang diterbitkan Oleh Majalah PELUANG & Infopasar dan didukung Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia merupakan upaya pemetakan dan penyajian awal data akurat. 100 Besar Koperasi Indonesia yang telah memenuhi tuntutan zaman menuju Koperasi & UKM yang berdaya saing tinggi. Khususnya Lembaga Koperasi yang telah melaksanakan reformasi, transformasi, dengan paradigma baru berbasis Information Communication and Technologis (ICT) dengan konsep terintergrasi.

3. Undang-Undang No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian ; Setiap Perubahan apapun itu pasti muncul pro dan kontra, orang bijak selalu berkata tidak ada yang abadi didunia ini kecuali Perubahan begitu juga dengan perubahan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 Yang dirubah dan telah disahkan sebagai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian yang diundangkan dalam Berita Negara pada tanggal 30 Oktober 2012. Akan membawa dampak yang luar biasa Sebagai Paradigma Baru yang mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak siap harus mengimplementasikan, mentransformasi, mengkonversi sesuai dengan kebutuhan hukum serta perkembangan Koperasi & UKM di Indonesia saat ini dan masa mendatang. Dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2012 ada beberapa cakupan yang sangat mengejutkan salah satunya adalah Pengurus dipillih melalui Rapat Anggota atas usulan Badan Pengawas, dan Pengurus dapat diusulkan dari Angota dan Non Anggota Koperasi. Beberapa Substansi yang sangat penting lainnya adalah ; a. Pasal 5-6 ; Diakomodir Nilai & Prinsip Koperasi sesuai dengan nilainilai luhur bangsa Indonesia yang tertuang dalam UUD Negara RI Tahun 1945 dan hasil Kongres International Cooperative Alliance (ICA) b. Pasal 9 ; Pendirian Koperasi diatur, berikan kemudahan setiap permohonan harus sudah mendapat persetujuan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh hari) dan harus melalui akta autentik ; yang dibuat oleh Notaris Pejabat Pembuat Akta Koperasi (NPAK). c. Pasal 66 ; Untuk Modal Koperasi terdiri dari, Setoran Pokok, Sertifikat Modal Koperasi (SMK) dan Modal Penyertaan. d. Pasal 83 Jenis Koperasi ; Koperasi Konsumen, Koperasi Produsen, Koperasi Jasa, Koperasi Simpan Pinjam. e. Pasal 89 ; Koperasi Simpan Pinjam hanya dapat menghimpun Simpanan dan Menyalurkan Pinjaman kepada Anggota. Bagi Calon Anggota diberi waktu 3 (tiga) bulan harus sudah menjadi Anggota.

f. Pasal 95 ; Untuk menjamin Simpanan Anggota Koperasi Simpan Pinjam, Pemerintah dapat membentuk Lembaga Penjamin Simpanan Anggota Koperasi Simpan Pinjanjam (LPS-KSP) melalui Peraturan Pemerintah. g. Pasal 100 ; Pengawasan dan pemeriksaan terhadap koperasi dilakukan oleh Lembaga Pengawasan Koperasi Simpan Pinjaman, bertanggung jawab kepada Menteri dan diatur oleh Peraturan Pemerintah. h. Dalam pemberdayaan Koperasi, Pemerintah dan Pemerintah Daerah memberikan bimbingan kemudahan diantaranya ; Memberikan Insentif Pajak dan Fiscal. Atas perubahan UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian. Yang harus dilakukan Lembaga Koperasi adalah ; - Untuk Lembaga Koperasi Baru dalam pembentukan koperasi akte pendirian dan anggaran dasar langsung menyesuaikan dengan Undang-Undang No.17 Tahun 2012. - Sedang Lembaga Koperasi yang telah lama beroperasi diberi waktu untuk menyesuaikan anggaran dasarnya menjadi Koperasi Simpan Pinjam paling lambat 3 (tiga) tahun untuk menyesuaikan. Namun demikian banyak Lembaga Koperasi yang langsung melaksanakan dan melakukan transformasi dan konversi sebagai Paradigma Baru sesuai dengan Undang-Undang Nomor. 17 Tahun 2012. 4. Koperasi Indonesia akan Menembus Dunia ; Bukan hanya isapan jempol atau bukan hanya sekedar impian, tapi akan terwujud bahwa Koperasi Indonesia nanti akan menembus dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Hari Koperasi ke-65 Tahun 2012 di Palangkaraya menyampaikan bahwa PBB melalui resolusi No.64/136 telah mengakui bahwa peran Koperasi di Indoensia, sebagai organisasi usaha telah mampu menopang perekonomian disaat Indonesia terpuruk karena terkena dampak krisis ekonomi global.

Selanjutnya harus diakui bahwa kondisi perkembangan koperasi & UKM di Indonesia sudah pantas untuk disejajarkan bukan hanya dengan pelaku ekonomi di Indonesia lainnya, tapi bahkan akan sejajar dengan koperasi-koperasi besar dunia. Hal itu bukan tidak mungkin. Koperasi & UKM yang memiliki aset besar, omzet/volume usaha, jumlah anggota dan pelayanan yang baik di Indonesia serta memenuhi syarat untuk mendaftarkan diri sebagai Koperasi Indonesia berkelas International Cooperative Alliance (ICA) yakni daftar 300 Global Cooperative. Karena sampai saat ini belum ada Koperasi Indonesia yang masuk untuk mendaftar pada 300 Koperasi besar dunia. Tapi harapan itu akan terwujud, sudah barang tentu setelah melakukan persiapan dengan menata keanggotaan yang solid meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sehingga memenuhi Parameter yang ditetapkan, tidak lama lagi saatnya Koperasi Indonesia masuk dalam Daftar 300 Besar Koperasi Dunia. Sejarah panjang Lembaga Koperasi Indonesia terus meniti diri membangun semangat dalam kebersamaan. Menghadapi gelombang tantangan dan ujian dengan kesabaran yang hakiki, diharapkan mampu menepis kegelisahan masyarakat terhadap lembaga koperasi yang masih dipandang sebelah mata oleh pelaku ekonomi nasional. Landasan, Visi, Misi dan Filosofi kebersamaan telah dikemas dan melekat disetiap insan pelaku ekonomi Koperasi & UKM di Indonesia. Ada sesuatu yang membuat Koperasi & UKM di Indonesia tetap utuh. Ada sesuatu yang membuat Koperasi & UKM di Indonesia semakin teguh. Ada sesuatu yang membuat Koperasi & UKM di Indonesia semakin berkembang dan maju. Sesuatu itu adalah Cinta. Dengan rasa cinta dan semangat nasionalisme, optimis focus dan komitmen dalam mensikapi setiap berubahan maka Lembaga Koperasi & UKM di Indonesia akan mampu menjawab Tantangan, memenuhi Harapan dan Modernisasi. Semoga! Mulyadi Kartasasmita

DAFTAR PUSTAKA : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mickro, Kecil dan Menengah 100 Besar Koperasi Indonesia, Irsyad Muchtar, Muhammad Taufiq Majalah PELUANG & Infopasar 2013 Majalah PELUANG & Infopasar 03 Tahun IV Maret 2013 Majalah PELUANG & Infopasar 05 Tahun IV Mei 2013 Majalah PELUANG & Infopasar 06 Tahun IV Juni 2013 Laporan RAT Tahan Buku 2011 KSU Sejahtera Bersama Laporan RAT Tahun Buku 2012 KSU Sejahtera Bersama Media Info KUMKM Edisi 4 Tahun 2012 Media Info KUMKM Edisi 9 Tahun 2012 Media Info KUMKM Edisi 10 Tahun 2012 htpp://depkop.go.id http://id.wikipedia.org/wiki/koperasi http://syadiashare.com http://koperasi-mandiri-blongspot.com