BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha saat ini khususnya di Indonesia sangat ketat,

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan.secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. menggantikan sebagian besar tenaga kerja manusia, namun masih banyak. sepenuhnya otomatis tersebut yaitu sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. memberi petunjuk bahwa hal-hal terpenting diperhatikan dalam pemeliharaan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya suatu instansi maka akan semakin sulit pula perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menimbulkan persaingan diantara pelaku-pelaku ekonomi akan

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan, terlebih lagi dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan (PAG) Bandung

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun kecil. Dalam organisasi berskala

BAB I PENDAHULUAN. di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat berkembang. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan

BAB 1 PENDAHULUAN. MSDM adalah mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Terkait dengan penilaian kinerja, dalam pasal 75 UU ASN disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. sedang menghadapi era globalisasi, dimana persaingan antar perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas suatu perusahaan dalam menapai tujuan tersebut diperlukan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam sebuah perusahaan, yang dapat mendorong perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang dimana lebih dekat dan berhubungan langsung dengan masyarakat,

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. peralatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Permasalahan umum yang ada di. beberapa pegawai yang malas-malasan dalam bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi penghimpun orang-orang yang biasa di

BAB I PENDAHULUAN. PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. dan penyebaran teknologi baru yang semakin cepat. Perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam mencapat tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kita berada pada abad ke 21, tantangan yang kita hadapi

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan unsur-unsur seperti mesin, modal, dan bahan baku

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan penyebaran angket, serta pengujian analisis jalur (path analysis) yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki dekade kedua dalam kiprah usahanya, PT. Industri

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. dapat tercapai dengan rangkaian yang teratur dan tersusun baik.sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat dominan dalam aktifitas organisasi, karena

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mengupayakan penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif)

BAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia mempunyai peran penting di dalam setiap kegiatan. keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. di desa Pulo Ampel kabupaten Serang Provinsi Banten ini berdiri dari tahun 1985

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.

BAB 1 PENDAHULUAN. dukungan dari pegawai yang kompeten dan terampil. maka kemungkinan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kesiapan dari pegawai tersebut, akan tetapi tidak sedikit organisasi

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tercapainya tujuan dari perusahaan, jika sumber daya manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. karena mempunyai peran yang besar di suatu perusahaan. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era yang modern seperti sekarang ini perusahaan dituntut untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, bahan baku, mesin, teknologi. Perusahaan harus selalu memperhatikan keterkaitan antara faktor-faktor produksi tersebut, dengan demikian perusahaan dituntut untuk dapat mengelola dengan sebaik-baiknya terutama dalam bidang sumber daya manusia sehingga mampu bekerja lebih efektif dan efisien. Pentingnya sumber daya manusia ini perlu disadari oleh semua tingkatan manajemen di perusahaan.sumber daya manusia merupakan faktor yang paling penting dalam suatu organisasi karena sumber daya memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Betapa pun majunya teknologi, berkembangnya informasi, tersedianya modal dan memadai bahan, namun jika tanpa sumber daya manusia, maka akan sulit bagi organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Betapa pun bagusnya tujuan dan rencana organisasi, merupakan langkah yang sia-sia jika unsur sumber daya manusianya tidak diperhatikan atau bahkan diterlantarkan. Persaingan yang semakin ketat di industri telekomunikasi, PT. Sakalaguna Semesta menuntu untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki komitmen yang tinggi untuk mampu mendorong kinerja organisasi yang kian lama membutuhkan daya dukung yang kuat dalam usaha mencapai misi dan 1

10% 20% 30% 40% 2 tujuannya. Dalam menghadapi persaingan tersebut perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerja karyawannya. PANGSA PASAR PENGGUNA KARTU PERDANA OPERATOR TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA TAHUN 2014 T E L K O M S E L XL I N D O S A T S M A R T F R E N Sumber : PT. Sakalaguna Semesta (2015) Grafik 1.1 Grafik Market Share Kartu Perdana di Indonesia Dilihat dari data di atas yang diperoleh pengguna layanan telekomunikasi masih dipegang oleh Telkomsel dengan market share 43% dan Indosat berada di tingkat ketiga dengan market share 20%. Ini membuktikan kartu perdana tidak berkembang dikarenakan tidak adanya variasi-variasi layanan kartu perdana yang di berikan pada konsumen. Maka mempertahakan dan bahkan menumbuhkan permintaan baru tentu bukan perkara mudah bagi para pelaku bisnis. Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk yang ditawarkan. Selain itu, pekerjaan pemasaran bukan bagaimana menemukan konsumen yang tepat untuk sebuah produk tapi bagaimana menemukan produk yang tepat untuk konsumen. permintaan baru.

3 Kinerja pada dasarnya adalah sesuatu yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan sehingga mereka mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada instansi atau organisasi termasuk hasil produksi kualitas yang disajikan. Strategi peningkatan kinerja adalah cara perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Agar strategi peningkatan kinerja tersebut dapat berhasil maka perusahaan perlu mengetahui sasaran kinerja. Seorang karyawan dikatakan memiliki kinerja yang tinggi, jika beban kerja yang ditetapkan tercapai dan jika realisasi hasil kerja lebih tinggi dari pada yang ditetapkan perusahaan. Tuntutan-tuntutan yang tidak mampu dikendalikan oleh setiap karyawan ini akan menimbulkan ketegangan dalam diri karyawan dan jika tidak dapat diatasi maka karyawan tersebut akan mengalami penurunan kinerja. Kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya merupakan salah satu elemen penting yang turut menentukan terwujudnya suatu perusahaan yang baik. Suatu perusahaan perlu menciptakan kinerja karyawan yang tinggi sebab dengan tingginya kinerja karyawan akan membuat perusahaan menjadi maju dan berkembang. Kinerja karyawan juga akan memengaruhi banyaknya output yang sesuai dengan waktu yang ditentukan. PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) merupakan salah satu perusahaan industri yang bergerak di bidang telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia. Perusahaan ini memiliki aktivitas usaha yaitu menjual dan mendistribusikan produk-produk yang dihasilkan oleh indosat seperti pulsa, voucher dan kartu perdana (stater park) untuk sampai ke konsumen dengan penjualan produknya melalui canvasser-canvasser yang langsung mendatangi kios-

4 kios yang tersebar di berbagai daerah, kegiatan operasional perusahaannya, khususnya yang tersebar di daerah-daerah garut. Adapun data yang diperoleh penulis mengenai penjualan kartu perdana adalah sebagai berikut : Tabel 1.1 Penjualan Kartu Perdana di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Tahun Indosat) Garut Periode 2012-2014 Target Penjualan (unit) Realisasi Penjualan (unit) Nilai Rata- Rata (%) Target (%) 2012 336.000 254.302 76 100 2013 336.000 296.517 88 100 2014 336.000 263.178 78 100 Nilai Rata-Rata = Realisasi : Target x 100% Sumber : Data diolah untuk penelitian Penjualan kartu perdana di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut dalam tiga tahun terakhir terjadi fluktuatif dengan trend menurun. Dapat dilihat dari nilai rata-rata pada tahun 2012 kinerja karyawan masih kurang yaitu sebesar 76% sedangkan pada tahun 2013 nilai rata-rata kinerja karyawan membaik menjadi 88% dan pada tahun 2014 nilai rata-rata kinerja karyawan mengalami penurunan kembali yaitu sebesar 78%. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kinerja karyawan di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut masih belum sesuai dengan yang diharapkan. PT. Sakalaguna Semesta mengharapkan setiap karyawannya mendapatkan nilai rata-rata sesuai dengan target yang telah ditentukan perusahaan. Kinerja karyawan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan dimanapun tidak terkecuali bagi PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut, karena kinerja karyawan mempengaruhi keberhasilan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Kinerja karyawan

5 yang baik dan memuaskan dapat menghasilkan prestasi yang baik bagi perusahaan, sedangkan kinerja yang buruk dapat menghasilkan prestasi yang rendah bagi perusahaan. Salah satu upaya perusahaan dalam mempertahankan kinerja karyawannya adalah dengan cara memperhatikan motivasi karyawan yang merupakan salah satu faktor penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Kuesioner untuk mengukur dan mengetahui bagaimana kinerja karyawan di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut, penilaian kinerja karyawan dilakukan oleh bagian kepegawaian berdasarkan hasil penilaian rata-rata pelaksanaan pekerjaan karyawan yang meliputi kualitas, kuantitas, tanggung jawab, kerjasama dan inisiatif. Adapun data yang diperoleh penulis mengenai kinerja karyawan sebagai berikut : No Tabel 1.2 Hasil kuesioner pra-survei mengenai kinerja karyawan di PT. Sakalaguna Dimensi Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut SS (5) Frekuensi S KS TS (4) (3) (2) STS (1) Jumlah Karyawan Jumlah Skor Realisasi (%) Target (%) 1 Kualitas 10 5 12 3 1 30 113 75 100 2 Kuantitas 9 6 11 2 2 30 108 72 100 3 Tanggung Jawab 17 6 5 1 1 30 127 84 100 4 Kerjasama 11 5 10 1 3 30 110 73 100 5 Inisiatif 8 7 13 2-30 111 74 100 Jumlah Skor = Nilai x F Realisasi = Jumlah Skor : (F Tertinggi x Jumlah Karyawan) x 100% Sumber : Hasil olah data kuesioner pra-survei (2015) Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa kondisi kinerja karyawan di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut yang secara keseluruhan dapat dikatakan belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dibuktikan dengan melihat jawaban kurang setuju karyawan dalam hal kualitas, kuantitas, kerjasama dan inisiatif masih ada yang tidak maksimal. Perusahaan mengharapkan setiap

6 karyawannya dapat bekerja secara optimal sehingga dapat menunjang kinerja yang baik bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan masih membutuhkan usahausaha untuk dapat memaksimalkan kinerja karyawan guna tercapainya tujuan perusahaan. Berikut ini adalah hasil wawancara yang telah penulis lakukan dengan Kepala Bagian Kepegawaian mengenai permasalahan kinerja karyawan yaitu : 1. Berdasarkan dimensi kualitas kerja dengan indikator mengenai keberhasilan. Masih ada karyawan yang menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang tidak sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh perusahaan sehingga hasil pekerjaan dinilai kurang maksimal. 2. Berdasarkan dimensi kuantitas kerja dengan indikator mengenai kecepatan. Masih ada karyawan yang tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 3. Berdasarkan dimensi kerjasama dengan indikator mengenai kekompakan. Masih kurang terjalinnya kekompakan dari setiap karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan bersama dengan karyawan lain. Karyawan masih mementingkan ego masing-masing dalam menyelesaikan pekerjaan karena adanya perbedaan persepsi. 4. Berdasarkan dimensi inisiatif dengan indikator mengenai kemampuan. Masih kurangnya insiatif dari karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan tanpa menunggu perintah dari pemimpin. Sehingga karyawan masih terlihat kurang mandiri dalam menyelesaikan pekerjaan.

7 Adapun hasil rekapitulasi absen yadiperoleh dari bagian kepegawaian mengenai kinerja karyawan di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut adalah sebagai berikut : Tabel 1.3 Rekapitulasi Absensi Karyawan di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Bulan Keterangan Sakit Izin Alpha Utama Indosat) Garut Jumlah pegawai absen Jumlah pegawai Presentase ketidakhadiran pegawai (%) Januari - 2-3 43 3,20 % Februari 1 1-2 43 2,25 % Maret 2-1 3 43 3,20 % April 2 2-4 43 5,54 % Mei 2 3-5 43 7,60 % Juni 4 1 1 6 43 9,02 % Sumber : Data diolah untuk penelitian Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa ketidakhadiran karyawan di PT. Sakalaguna Semesta mengalami kenaikan. Hal ini dapat di buktikan dengan perbandingan ketidakhadiran karyawan yang setiap bulannya naik 2-5%. Tingginya ketidakhadiran pegawai ini berhubungan dengan kinerja karyawan yang menurun. Tidak hanya terlihat dari data absensi karyawan yang menjadi penyebab penurunan kinerja karyawan tetapi jumlah pencapaian produksi pun dapat menjadi faktor lain yang menjadi penyebab menurunnya kinerja karyawan. Peningkatan kinerja karyawan di perusahaan dapat ditempuh dengan beberapa cara, misalnya melalui pemberian kompensasi yang layak, pemberian motivasi, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, serta pendidikan dan pelatihan (Sedarmayanti, 2013:229). Sedangkan menurut Mangkunegara (2011:133) faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu konflik kerja, stress kerja, disiplin kerja, pengembangan karir dan kompetensi, selain itu faktor motivasi

8 yang terbentuk dari sikap (attitude) seorang karyawan dalam menghadapi kondisi kerja dan faktor gaya kepemimpinan juga mempengaruhi kinerja karyawan. Kuesioner dan wawancara kepada karyawan PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut sebanyak 30 orang dan pengukurannya menggunakan dimensi dan indikator dari 10 variabel bebas yang mempengaruhi kinerja karyawan. Alasan penulis melakukan kuesioner dan wawancara yaitu untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang mempengaruhi kinerja karyawan di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut. Data yang didapatkan penulis adalah sebagai berikut: Tabel 1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan di PT. Sakalaguna Semesta (Dsitributor Utama Indosat) Garut Variabel Unsur yang dinilai Mean Suasana kerja Lingkungan Kerja Perlakuan yang baik Rasa aman Hubungan yang Harmonis 4,0 Gaji Kompensasi Bonus Tunjangan Penghargaan Fasilitas 4,9 Tipe Direktif Gaya Kepemimpinan Tipe Suportif Tipe Partisipatif Tipe Berorientasi Prestasi 3,7 Insentif Insentif Material Insentif Non-material 4,0 Kebutuhan fisiologis Motivasi Kerja Kebutuhan keamanan Kebutuhan social Kebutuhan penghargaan Kebutuhan aktualisasi diri 3,7 Komunikator Komunikasi Pesan Media Penerima 4,1 Kehadiran Disiplin Kerja Tingkat kewaspadaan Ketaatan pada standar kerja 4,0 (Dilanjutkan)

9 (Tabel lanjutan 1.4) Prestasi Kerja Pelatihan Ketaatan pada peraturan kerja Etika kerja Kejujuran Kedisiplinan Kreativitas Kerja Sama Kepemimpinan Kepribadian Kecakapan Tanggung Jawab Instruktur Peserta Materi Metode Tujuan Sasaran 4,0 4,2 Sumber : Hasil olah data kesioner pra-survei (2015) Berdasarkan Tabel 1.3 di atas, dapat diketahui bahwa tanggapan karyawan mengenai 10 variabel bebas yang mempengaruhi kinerja karyawan di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut yang mendapatkan nilai rata-rata terendah yaitu variabel gaya kepemimpinan dan motivasi kerja. Hal ini menunjukan kinerja karyawan menurun yang diakibatkan pemimpin di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut memiliki cara/gaya/tipe yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain dalam memimpin bawahannya serta motivasi yang masih rendah seperti karyawan tidak mempunyai semangat dalam bekerja. Penurunan kinerja dapat disebabkan oleh banyak faktor. Fenomena yang penulis temukan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa karyawan bahwa terdapat permasalahan dalam cara pemimpin dalam memimpin karyawan. Pada proses ini pemimpin memiliki peran yang sangat erat menentukan dalam pelaksanaan perusahaan. Fungsi pemimpin tidak hanya sekedar membimbing dan mengarahkan anak buah, namun yang terpenting adalah

10 bagaimana pemimpin mampu memberikan visi dan misi atau arah yang jelas kemana perusahaan akan dibawa. Kinerja karyawan yang baik akan menentukan berhasil atau tidaknya suatu tujuan perusahaan serta dapat pula membantu pimpinan dalam membuat keputusan. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kinerja karayawan adalah gaya kepemimpinan yaitu bagaimana agar gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin dapat menunjang kinerja karyawannya agar lebih baik. Berikut data yang diperoleh penulis mengenai gaya kepemimpinan adalah sebagai berikut : Tabel 1.5 Hasil Kuesioner Pra-Survei Mengenai Gaya Kepemimpinan di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut No Dimensi Frekuensi Jumlah Jumlah Realisasi Target SS S KS TS STS Karyawan Skor (%) (%) (5) (4) (3) (2) (1) 1 Tipe Direktif 6 8 11 3 2 30 102 67 100 2 Tipe Suportif 13 10 5 1 1 30 123 82 100 3 Tipe Partisipatif 7 5 10 4 4 30 97 65 100 4 Tipe Beorientasi Prestasi 11 14 4 1-30 125 83 100 Jumlah Skor = Nilai x F Realisasi = Jumlah Skor : (F Tertinggi x Jumlah Karyawan) x 100% Sumber : Hasil olah data kuesioner pra-survei (2015) Berdasarkan Tabel 1.4 di atas, dapat dilihat bahwa gaya kepemimpinan di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut yang secara keseluruhan dapat dikatakan masih ada yang tidak maksimal. Hal ini dibuktikan dengan melihat jawaban kurang setuju karyawan dengan gaya kepemimpinan tipe direktif dan tipe partisipatif. Gaya kepemimpinan merupakan pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan perusahaan.

11 Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan karyawan di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut mengenai gaya kepemimpinan yaitu : 1. Berdasarkan dimensi tipe direktif dengan indikator mengenai pimpinan yang meminta bawahan untuk menaati prosedur dan peraturan. Pemimpin tidak menegur apabila karyawan tidak menaati peraturan yang berlaku. 2. Berdasarkan dimensi tipe partisipatif dengan indikator pimpinan yang melakukan konsultasi dengan bawahan dalam rangka mengambil suatu keputusan. Pemimpin kurang berkonsultasi dengan anggota kelompok dan tidak menggunakan saran-saran dan ide karyawan sebelum mengambil suatu keputusan. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan selain gaya kepemimpinan yaitu faktor motivasi kerja. Motivasi merupakan faktor yang paling menentukan bagi seorang karyawan dalam bekerja. Motivasi merupakan respon karyawan terhadap sejumlah pernyataan mengenai keseluruhan usaha yang timbul dari dalam diri karyawan agar tumbuh dorongan untuk bekerja dan tujuan yang dikehendaki tercapai. Perilaku seseorang itu hakikatnya ditentukan oleh keinginannya untuk mencapai beberapa tujuan. Keinginan itu istilah lainnya ialah motivasi. Dengan demikian motivasi merupakan pendorong agar seseorang itu melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan. Berikut data yang diperoleh penulis mengenai motivasi kerja adalah sebagai berikut :

12 No 1 2 3 4 5 Tabel 1.6 Hasil Kuesioner Pra-Survei Mengenai Motivasi Kerja di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut Dimensi Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan keamanan Kebutuhan Sosial Kebutuhan penghargaan Kebutuhan aktualisasi diri SS (5) S (4) Frekuensi KS (3) TS (2) STS (1) Jumlah Karyawan Jumlah Skor Realisasi (%) Target (%) 5 7 14 3 1 30 102 68 100 4 9 13 2 2 30 101 67 100 13 8 7 1 1 30 121 81 100 10 12 6 2-30 120 80 100 6 5 17 1 1 30 104 69 100 Jumlah Skor = Nilai x F Realisasi = Jumlah Skor : (F Tertinggi x Jumlah Karyawan) x 100% Sumber : Hasil olah data kuesioner pra-survei (2015 Berdasarkan Tabel 1.5 di atas, dapat dilihat bahwa motivasi kerja karyawan di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut yang secara keseluruhan dapat dikatakan masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan melihat jawaban kurang setuju karyawan dalam hal fisiologis, keamanan dan aktualisasi diri. Hal ini menjadikan hasil pekerjaan yang kurang maksimal dan pekerjaan menjadi tidak selesai tepat waktu. Motivasi karyawan juga menjadi salah satu faktor menurunnya kinerja. Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan karyawan di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut mengenai motivasi kerja yaitu : 1. Berdasarkan dimensi kebutuhan fisiologis dengan indikator mengenai gaji. Besarnya gaji yang diperoleh karyawan belum mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

13 2. Berdasarkan dimensi kebutuhan keamanan dengan indikator mengenai sarana dan prasarana. Karyawan belum merasa aman dalam mengguanakan fasilitas perusahaan dalam bekerja. 3. Berdasarkan dimensi kebutuhan aktualiasasi diri dengan indikator mengenai keterampilan dan kemampuan. Karyawan belum menunjukan keterampilan dan kemampuannya dalam bekerja. Tujuan suatu perusahaan adalah mencapai keuntungan yang maksimum atau pencapaian organisasi yang baik, keuntungan ini akan tercapai bila adanya kinerja yang tinggi. Kinerja karyawan yang tinggi akan tercapai apabila adanya motivasi kerja karyawan yang baik serta adanya dukungan pemimpin yang kebijakannya mendukung para karyawan dalam bekerja secara maksimal. Penulis mengambil judul gaya kepemimpinan dan motivasi kerja adalah karena gaya kepemimpinan merupakan cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahan agar mau bekerja sama secara produktif untuk mencapai tujuan perusahaan. Pemimpin berkewajiban untuk memberikan perhatian sungguhsungguh dalam membina, menggerakkan dan mengarahkan seluruh potensi karyawan di lingkungannya agar dapat mewujudkan stabilitas perusahaan dan peningkatan produktivitas yang berorientasi pada tujuan perusahaan. Disiplin kerja juga sangat penting dalam menentukan tujuan instansi tersebut dapat tercapai atau tidak. Motivasi merupakan faktor yang paling menentukan bagi seorang karyawan dalam bekerja. Motivasi merupakan respon karyawan terhadap sejumlah pernyataan mengenai keseluruhan usaha yang timbul dari dalam diri karyawan agar tumbuh dorongan untuk bekerja dan tujuan yang dikehendaki tercapai. Perilaku

14 seseorang itu hakikatnya ditentukan oleh keinginannya untuk mencapai beberapa tujuan. Keinginan itu istilah lainnya ialah motivasi. Dengan demikian motivasi merupakan pendorong agar seseorang itu melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan. Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas dan mengingat betapa pentingnya masalah gaya kepemimpinan dan motivasi kerja bagi perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut. 1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka penulis akan mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari penelitian. 1.2.1 Identifikasi Masalah Dari beberapa permasalahan yang berkaitan dengan PT. Sakalaguna Semesta, adalah : 1. Karyawan yang menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang tidak sesuai. 2. Karyawan yang tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 3. Kurang terjalinnya kekompakan dari setiap karyawan. 4. Kurangnya insiatif dari karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan. 5. Pemimpin tidak menegur apabila karyawan tidak menaati peraturan yang berlaku. 6. Pemimpin kurang berkonsultasi dengan anggota kelompok/bawahan.

15 7. Besarnya gaji yang diperoleh karyawan belum mencukupi kebutuhan sehari-harinya. 8. Karyawan belum merasa aman dalam mengguanakan fasilitas perusahaan. 9. Karyawan belum menunjukan keterampilan dan kemampuannya dalam bekerja. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana gaya kepemimpinan yang diterapkan di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut. 2. Bagaimana motivasi kerja karyawan di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut. 3. Bagaimana kinerja karyawan di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut. 4. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut secara parsial dan simultan. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis : 1. Gaya kepemimpinan di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut.

16 2. Motivasi kerja di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut. 3. Kinerja karyawan di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut. 4. Besarnya pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut secara parsial dan simultan. 1.4 Kegunaan Penelitian Pada dasarnya penelitian mengandung dua manfaat penelitian yaitu : 1.4.1 Kegunaan Teoritis 1. Dalam melakukan penelitian ini, penulis memiliki harapan agar penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis serta menambah ilmu yang didapatkan selama melakukan proses perkuliahan. 2. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai dasar studi untuk perbandingan dan referensi bagi penelitian lain yang sejenis dan diharapkan untuk penelitian yang selanjutnya bisa lebih baik dari penelitian yang telah dilakukan. 1.4.2 Kegunaan Praktis a. Bagi penulis Penelitian ini akan menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya pada masalah yang diteliti yaitu pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan suatu perusahaan.

17 b. Bagi PT. Sakalaguna Semesta (Distributor Utama Indosat) Garut Penelitian ini diharapkan bisa menghasilkan suatu kesimpulan dan saransaran terhadap masalah yang dihadapi perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan. c. Bagi Pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana informasi untuk memperkaya cakrawala berfikir dan sebagai bahan referensi tambahan untuk penelitian ilmiah yang akan dilakukan selanjutnya.