PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN NOMOR : TENTANG TATA CARA PERMOHONAN DAN PENERBITAN REKOMENDASI IMPOR PRODUK KEHUTANAN

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PENGISIAN BLANGKO PERMOHONAN REKOMENDASI IMPOR PRODUK KEHUTANAN OLEH IMPORTIR DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN NOMOR : TENTANG TATA CARA PERMOHONAN DAN PENERBITAN REKOMENDASI IMPOR PRODUK KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN Nomor 78/M-DAG/PER/10/2014 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK KEHUTANAN

PEDOMAN PENERBITAN DOKUMEN V-LEGAL

FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI IMPOR LIMBAH NON BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

8. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36/M-DAG/PER/9/2007 sebagaimana telah diubah dengan Nomor 46/M-DAG/PER/9/2009 tentang Penerbitan Surat Izin Usa

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-19/BC/2007

Jasa Permohonan Ijin di Departemen Perdagangan

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGECEKAN DEKLARASI KESESUAIAN PEMASOK

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA CV PRESTIGE FURNITURE

TATA CARA PENGAJUAN PENERBITAN DEKLARASI IMPOR DAN REKOMENDASI IMPOR

PERSYARATAN PERMOHONAN REKOMENDASI IMPORTIR PRODUSEN (IP) BAHAN PERUSAK OZON JENIS HCFC

Pendahuluan. Bab. Alamat Akses

4. Pemilik Industri Rumah Tangga/Pengrajin terhadap produk kayu yang diproduksinya, termasuk produk kayu yang diolah dari kayu bongkaran/kayu bekas (d

e-bpom U s e r M a n u a l UNTUK IMPORTIR VERSI 2.0

SURAT PERMOHONAN NIPER PEMBEBASAN DAN/ATAU NIPER PENGEMBALIAN

SURAT PERMOHONAN NIPER PEMBEBASAN DAN/ATAU NIPER PENGEMBALIAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN

DRAF REVISI. 21. ISO/IEC 17000:2004 Conformity assessment vocabulary and general prinsiples

Panduan Impor SILK 2018

PENGEMBANGAN SISTEM PENERBITAN API (ANGKA PENGENAL IMPORTIR) SECARA ELEKTRONIK KEMENTERIAN PERDAGANGAN Versi 1.0

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 36/M-DAG/PER/8/2009 TENTANG KETENTUAN EKSPOR ROTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU ADJIE BAGUS

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf b, perlu mengatur kembali ketentuan impor tekstil dan produk tekst

CONTOH PENGISIAN UJI TUNTAS UNTUK KAYU BULAT / LOG & MENGGUNAKAN SERTIFIKAT

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : Tanggal : Yang bertanda tangan dibawah ini, kami pimpinan dari :

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA NOMOR : 63/IAK/Per/8/2007 TENTANG

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN

2 Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lem

Yang bertanda tangan dibawah ini, kami pimpinan dari : Nama Perusahaan : NPWP : Alamat Kantor : Telepon : Facsimile : Alamat Pabrik :

SOSIALISASI PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 97/M-DAG/PER/10/2015 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN

2 diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

(Resume Hasil Audit) Sertifikasi

PERSYARATAN PERMOHONAN REKOMENDASI IMPORTIR TERDAFTAR (IT) BAHAN PERUSAK OZON JENIS HCFC

E License Perangkat Postel Petunjuk Pemakaian s. Versi 2.0 Untuk Pengguna Jasa Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Jakarta, Juni 2010

2 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik I

2015, No Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang K

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-41/PJ/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN NOMOR : P.95/Menhut-II/2014 TENTANG

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PD IPKH SUMBER LESTARI

RAPAT ANGGOTA APKI. Jakarta, 12 Januari Direktur Eksekutif Liana Bratasida

CONTOH FORMAT FORMULIR PENDAFTARAN SEBAGAI PEMOHON AHP

Nomor : Tanggal : Yang bertanda tangan dibawah ini, kami pimpinan dari :

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI NOMOR : 02/DAGLU/PER/2/2007

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I NOMOR : 15/M-DAG/PER/3/2007 TANGGAL : 30 Maret 2007 DAFTAR LAMPIRAN

FORMULIR -A1. Nomor : Kepada Lampiran : Yth. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Perihal : Permohonan Pembebasan Bahan Baku... di -...

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-10/PJ/2014 TENTANG

Frequently asked questions (FAQ) Terkait Rekomendasi Impor

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 30/BC/2010 TENTANG

: a. Eka Prayudha b. Suwarso Yogi Restiyono

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN HASIL RESERTIFIKASI VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT KASMIL KOSMOS (IUI) Oktober 2015

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI : 10/DAGLU/PER/7/2008 TENTANG

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA SM JATI

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1948 tentang Mencabut Peraturan Dewan Pertahanan Negara Nomor 14 dan Menetapkan Peraturan T

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

5. Berikut pas foto Direksi dan Komisaris serta pegawai yang ditugaskan: **) Ukuran 4 x 6

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA CV GILANG PERMATA

Nomor : Tanggal...

RESUME HASIL VERIFIKASI LK Rev.2

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA CV SURYA FURNITURE

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA CV PUTRA BANJAR

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA CV JEDOK

TATA NIAGA IMPOR GULA KASAR (RAW SUGAR) (Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 732/MPP/Kep/10/2002 TENTANG TATA NIAGA IMPOR TEKSTIL

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan MARI DUKUNG! I M P L E M E N T A S I P E N U H. oleh Agus Justianto

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PT QUIRA TERRASTIKA

(Resume Hasil Audit) Sertifikasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Kementerian Perindustrian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1806); 4. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 77/M- DAG/P

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA UD MUHAMMAD SYIFA RHIDONI

FORMULIR PERMOHONAN PERPANJANGAN REGISTRASI BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TATAKERJA REGISTRASI PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA KUB JEPARA SENTRA FURNITUR

Dengan telah diperolehnya Izin Usaha..* Nomor... tanggal., bersama ini kami : Nama Pemohon :... Bidang Usaha :... - Faksimile :...

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 9/MPP/Kep/1/2004 TENTANG KETENTUAN IMPOR BERAS

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-02/BC/2008 TENTANG

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PT MAGNUS ASIA

CONTOH FORMAT PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN. Yth. Direktur Jenderal Pajak... (1) u.b. Kepala KPP... (2)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN NOMOR : P.14/VI-BPPHH/2014 TENTANG

RESUME HASIL VERIFIKASI LK

SOSIALISASI PERMENDAG NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA PERMENDAG NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN IMPOR PDOUK TERTENTU

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA UD MEKAR JATI

(KOP SURAT PERUSAHAAN)

SURAT KETERANGAN BEBAS PPh PASAL 22 ATAS IMPOR EMAS BATANGAN UNTUK TUJUAN EKSPOR PERHIASAN EMAS NOMOR :... TANGGAL :...

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-24/PJ/2017 TENTANG

PROSES DAN PROSEDUR V-LEGAL DIKLAT CALON AUDITOR VLK - INDUSTRI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN KEHUTANAN

e-bpom U s e r M a n u a l UNTUK IMPORTIR VERSI 2.1

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

2014, No Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Org

Transkripsi:

DRAFT 20042015 (EDIT LIU - TIM KECIL) PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN NOMOR : TENTANG TATA CARA PERMOHONAN DAN PENERBITAN REKOMENDASI IMPOR PRODUK KEHUTANAN

Lampiran1.Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : Tanggal : Tentang : Format Permohonan Rekomendasi Impor KOP SURAT PEMOHON Nomor : Lampiran : 1 (satu) berkas Hal : Permohonan Rekomendasi Impor Kepada Yth.: Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Jakarta Bersama ini kami sampaikan permohonan Rekomendasi Impor sebagai dasar untuk mendapatkan pengakuan ImportirProdusen (IP)/PersetujuanImpor*) dari Kementerian Perdagangan. Hasil uji tuntas (due diligence) dan Deklarasi Impor sebagaimana terlampir..., 20. Penanggung Jawab Perusahaan, *) coret yang tidak perlu

Lampiran 2.Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : Tanggal : Tentang : Format Permohonan Hak Akses untuk Pengajuan Rekomendasi Impor KOP SURAT PEMOHON Nomor : Hal : Permohonan Hak Akses Kepada Yth. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Jakarta Bersama ini kami sampaikan permohonan Hak Akses untuk pengajuan Rekomendasi Impordengan data dan pernyataan sebagai berikut : DATA PEMOHON Jenis Permohonan*) : Baru Pe Perubahan/Penggantian**) Jenis Importir*) : P Pemilik API-Pyang memiliki S-LK Pemilik API-P yang tidak wajib memiliki S-LK. Pemilik API-Usebagai ITyang memiliki S-LK Pemilik API-U sebagai ITyang tidak wajib memiliki S-LK Nama Perusahaan :... Alamat lengkap :... Kode pos :... Nomor Telepon :... Nomor Fax :... NPWP :... Nomor :... berlaku s/d... IUIPHHK/IUI/TDI/TPT*) Nomor IT-Produk Kehutanan :...berlaku s/d... (untuk API-Usebagai IT) Angka Pengenal Impor :... (API-P/API-U**) (untuk API-U sebagai IT mencantumkan bagianprodukkehutanan (II, IX, X, XX, dan/atau XXI) NIK :... No. S-LK& tanggal terbit :...

Masa berlaku S-LK :... DATA PENANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN Nama :... Jabatan :... Nomor KTP :... Alamat lengkap :... Nomor Telepon :... Nomor Fax :... E-mail :... DATA PENGGUNA HAK AKSES Nama :... Jabatan :... Nomor KTP :... Alamat lengkap :... Nomor Telepon :... Nomor Fax :... E-mail :... PERNYATAAN Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa seluruh data di atas adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan.saya menyetujui serta tunduk pada syarat dan ketentuan dalam Tata Cara Perolehan dan Penggunaan Hak Akses dalam rangka Rekomendasi Impor. Apabila terdapat ketidakbenaran dari data yang disampaikan, saya bersedia dituntut dan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan..., 20 Penanggung Jawab Perusahaan, Meterai Rp 6.000,- *) Pilih salah satu ( ) **) coret yang tidak perlu

Lampiran 3. PeraturanDirekturJenderalBina Usaha Kehutanan Nomor : Tanggal : Tentang : Surat Persetujuan Hak Akses untuk Pengajuan Rekomendasi Impor KOP SURAT DIREKTORAT BINA PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HUTAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DANKEHUTANAN Nomor : SURAT PERSETUJUAN HAK AKSES UNTUK PENGAJUAN REKOMENDASI IMPOR Berdasarkan surat permohonan nomor... tanggal... hal Permohonan Hak Akses, dengan ini kami memberikan persetujuan Hak Akses untuk pengajuan Rekomendasi Impor, kepada : Nama Perusahaan :.. Nama Penanggung Jawab :... Alamat :.. Angka Pengenal Impor :... (API-P/API-Usebagai IT*) NPWP :... NIK :... No. S-LK :... Masa berlaku S-LK :... Jenis Importir**) : Pemilik API-P yang memiliki S-LK Pemilik API-P yang tidak wajib memiliki S- LK karena menghasilkan produk di luar produk sebagaimana diatur dalam ketentuan ekspor produk industri kehutanan Pemilik API-Usebagai IT yang memiliki S-LK Pemilik API-Usebagai IT yang tidak memiliki S-LK User ID dan Password dikirimkan melalui e-mail dengan alamat... Jakarta,...20... a.n. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan *) coret yang tidak perlu **) Pilih salah satu ( )... NIP....

Lampiran. 4. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : Tanggal : Tentang : Penolakan Hak Akses untuk Pengajuan Rekomendasi Impor KOP SURAT DIREKTORAT BINA PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HUTAN SURAT PENOLAKAN HAK AKSES UNTUK KEPERLUAN PENGAJUAN REKOMENDASI IMPOR Sehubungan dengan permohonan Saudara yang disampaikan pada tanggal, dengan ini kami memberitahukan penolakan terhadap pengajuan tersebut karena :............... Demikian disampaikan. A.n. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan, NIP.

Lampiran 5. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : Tanggal : Tentang : Format Deklarasi Impor untuk Pengajuan Rekomendasi Impor oleh Importir Pemilik Angka Pengenal Impor-Produsen (API-P) DEKLARASI IMPOR IMPORTIR PEMILIK API-P UNTUK PENGAKUAN IP-PRODUK KEHUTANAN (Berdasarkan Hasil Uji Tuntas/Due Diligence) Nomor (by system) : DI/P/xxxxx/X/YYMMDD 1. NamaImportir :... 2. Alamat Kantor :... Kota... Telepon...Fax... Email... 3. AlamatPabrik... Kota... 4. Nomor IUIPHHK/IUI/TDI*) :... 5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) :... 6. Nomor API-P :... berlaku s/d... 7. Nomor Induk Kepabeanan (NIK) :...berlaku s/d... 8. Nomor S-LK (bagi yang wajib S-LK) :... berlaku s/d... 9. Kapasitas Izin Produksi dan Pos Tarif yang diproduksi berdasarkan izin No Uraian HS Code (10 digit) Kapasitas Izin Produksi 1 [Lembarankayu veneer ] 2 3 Dst [4408.10.10.00] Realisasi Produksi Tahun Sebelumnya Keterangan 10. Tanggal Pelaksanaan Uji Tuntas :... s/d... 11. Nama Pelabuhan Bongkar : (1)... Provinsi... (2)... Provinsi... (3)... Provinsi... Dst. 12. InformasihasilUjiTuntas/Due Diligence : (1) Namaeksportir... Nomorujituntas... (2) Nama eksportir... Nomor uji tuntas...(3) Nama eksportir... Nomor uji tuntas... Dst.

KeteranganPenomoran NomorDeklarasi Impor akan terisi secara otomatis dengan contoh tampilan penomoran sebagai berikut: DI/P/xxxxx/X/YYMMDD Keterangan DI : Deklarasi Impor P : Produsen xxxxx : Nomor hak akses X : S untuk S-LK N untuk Tanpa S-LK YYMMDD : tahun dan bulan terbit, contoh 2015 April 14: 150414

Nomor (by system) : DI/P/xxxxx/X/YYMMDD Tabel 1. Informasi Bahan Baku Impor No. Bahan baku Uraian barang Pos tarif (6 digit) Jenis (species) Nama dagang Nama ilmiah Rencana Pemenuhan BB Impor Tahun sebelumnya Realisasi Impor Penggunaan Impor Stok Impor Tahun berjalan Rencana Pemenuhan BB Impor*) Keterangan (A) (B) (C) (D) (E) 1 [Log] 2 [Kayu gergajian] 3 [Handle] 4 [kaki] 5 Furniture [Jati] [Sono keling] [jati] [Jati] [Jati] [Mahoni] [Sonokeling] [Tectona grandis] [Dalbergia latifolia] [Tectona grandis] [Tectona grandis] [Tectona grandis] [Switenia macrophyla) [Dalbergia latifolia] (F1) ton (F2) *** (G1) ton (G2) *** (H1) ton (H2) *** (I1) ton (I2) *** (J1) ton [500] [400] [300] [100] [600] (J2) *** (K) dst Jumlah (ton) *) Untuk Industri Primer mengacu pada Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) **) Pilih salah satu Wajib diisi (ton) ***) Pilih salah satu m 3 /set/pcs/roll/btg)

UJI TUNTAS *) Nomor (by system) : UT/P/xxxxx/X/YYMMDD/uu 1. NamaEksportir :... 2. Alamat :...Kota... Telepon...Fax... Email... 3. Legalitas Eksportir :... 4. Negara Pengekspor :... 5. Nama dan Negara Pelabuhan Muat : (1)... (2). Dst. 6. Rencana Impor Tahun Berjalan :...(ton)...(m 3 /set/pcs/roll/btg)**) *) Diisi per eksportir **) Pilihan, pilihsalahsatu KeteranganPenomoran: Nomor Uji Tuntas akan terisi secara otomatis dengan contoh tampilan penomoran sebagai berikut: UT/P/xxxxx/X/YYMMDD/uu Keterangan UT P xxxxx X : Uji Tuntas : Produsen : Nomor hak akses : S untuk S-LK N untuk Tanpa S-LK YYMMDD : tahun dan bulan terbit, contoh 2015 April 14: 150414 uu : urutan Uji Tuntas

Nomor uji tuntas (by system) : UT/P/xxxxx/X/YYMMDD/uu TabelHasilUjiTuntas Uraian No. Bahan Baku PosTari Jenis (species) AsalPanen Suratketer anganotorit asnegaraas Uraian barang f (6 digit) Namada gang Namail miah Negara Asal Daerah Asal Konsesi/ Pemilik) LegalitasKonses i/pemilik alpanenata unegaraasa lproduk Sertifikt darilemb agasertif ikasi Pedom an Khusus Negara (CSG) MRA FLEGT License KesesuaianAturan *) (A) (B) (C) (D) (E) (F) (G) (H) (I) (J) (K) (L) (M) (L) (N) (M) (O) (N) (P) (O) [Oak] [Quercu s alba] [Canada] [British Columbia] [First Nations] [Locally controled forestry] Negara ekspor Negara asalpane n -- FSC [Sesuai] [Sesuai] AnalisaR esiko 1 [Log] Xxxxxx [NR] [NR] [NR] [NR] [NR] Catatan -- -- -- -- -- -- -- Tidakada larangan ekspor log HasilMiti 1B 1B 1B 1B 1B gasi Uraian [Sonokel [Dalber [Malaysia] [Ipoh] [Samling] [...] OtoritasTre -- [Sesuai] [Tidakses ing] gialatifo nggano uai] lia] AnalisaR esiko 2 [Log] xxxxxx [SR] Jenissamadengan [NR] [NR] [NR] [NR] yang ada di Indonesia. Catatan Ada -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- atautidakmemilikis alahsatudokumen (J,K,L,M) yang valid HasilMiti gasi 1B 1B 1B 1B 1B

3 Dst.

Lampiran 6. PeraturanDirekturJenderalBina Usaha Kehutanan Nomor : Tanggal : Tentang : Format Deklarasi Imporuntuk Pengajuan Rekomendasi Impor oleh Importir Pemilik Angka Pengenal Impor-Umum (API-U) sebagai IT DEKLARASI IMPOR IMPORTIR PEMILIK API-U SEBAGAIIT-PRODUK KEHUTANAN (Berdasarkan Hasil Uji Tuntas/Due Diligence) Nomor (by system) : DI/U/xxxxx/X/YYMMDD 1. NamaImportir :... 2. Alamat Kantor :... Kota... Telepon...Fax... Email... 3. Alamat TPT/Gudang...Kota... 4. Telepon...Fax... 5. NomorTPT/BuktiPenguasaanGud ang (TDG/IMB) :...berlaku s/d... 6. NomorPokokWajibPajak (NPWP) :... 7. Nomor API-Usebagai IT :... Bagianproduk : II / IX / X / XX / XXI*) 8. Nomor IT-Produk Kehutanan :...berlaku s/d... 9. NomorIndukKepabeanan (NIK) :...berlaku s/d... 10. Nomor S-LK (bagi yang wajibs- :...berlaku s/d... LK) 11. TanggalPelaksanaanUjiTuntas :...s/d... 12. NamaPelabuhanBongkar : (1)... Provinsi... 13. InformasihasilUjiTuntas/due diligence (2)... Provinsi... (3)... Provinsi... Dst. : (1) Namaeksportir...Nomor ujituntas... (2) Nama eksportir... Nomor uji tuntas...(3) Nama eksportir... Nomor uji tuntas... Dst.

KeteranganPenomoran NomorDeklarasiImporakanterisisecaraotomatisdengancontohtampilanpenomoransebagaiberikut: DI/U/xxxxx/X/YYMMDD Keterangan DI : DeklarasiImpor U : Umum xxxxx : Nomorhakakses X : S untuk S-LK N untuktanpa S-LK YYMMDD : tahundanbulanterbit, contoh 2015 April 14: 150414

No. Nomor (by system) : DI/U/xxxxx/X/YYMMDD Tabel 1. Informasi BarangImpor Jenis Barang Uraian barang Pos tarif (6 digit) Jenis (species) Nama dagang Nama ilmiah (A) (B) (C) (D) (E) 1 [Log] 2 [Kayu gergajian] 3 [Handle] 4 [kaki] 5 Furniture dst Jumlah (ton) [Jati] [Sono keling] [jati] [Jati] [Jati] [Mahoni] [Sonokeling] [Tectona grandis] [Dalbergia latifolia] [Tectona grandis] [Tectona grandis] [Tectona grandis] [Switenia macrophyla) [Dalbergia latifolia] Rencana Pembelian (F1) ton* (F2) ** Tahun sebelumnya Realisasi Pembelian (G1) ton* (G2) ** Penjualan (H1) ton* (H2) ** (I1) ton* Stok (I2) ** Tahun berjalan Rencana PembelianBar ang Impor (J1) ton* [500] [400] [300] [100] [600] (J2) ** Keterangan (K) *) Wajib diisi (ton) **) Pilih salah satu m 3 /set/pcs/roll/btg)

UJI TUNTAS *) Nomor (by system) : UT/U/xxxxx/X/YYMMDD/uu 1. NamaEksportir :... 2. Alamat :...Kota... Telepon...Fax... Email... 3. LegalitasEksportir :... 4. Negara Pengekspor :... 5. Namadan Negara PelabuhanMuat : 1)... 2) Dst. 6. RencanaImporTahunBerjalan :...(ton)*)...(m 3 /set/pcs/btg/roll)**) *) Diisi per eksportir **) Pilihan, pilihsalahsatu KeteranganPenomoran: NomorUji Tuntasakanterisisecaraotomatisdengancontohtampilanpenomoransebagaiberikut: UT/U/xxxxx/X/YYMMDD/uu Keterangan UT U xxxxx X : UjiTuntas : Umum : Nomorhakakses : S untuk S-LK N untuktanpa S-LK YYMMDD : tahundanbulanterbit, contoh 2015 April 14: 150414 uu : urutanujituntas

Nomor uji tuntas (by system) : UT/U/xxxxx/X/YYMMDD/uu Tabel 1.HasilUjiTuntas* No. Bahan Baku Jenis (species) AsalPanen Suratketer anganotori Uraian barang PosTarif (6 digit) Namada gang Namail miah Negara Asal Daerah Asal Konsesi/ Pemilik LegalitasKonses i/pemilik tasnegaraa salpanenat aunegaraas alproduk Sertifika tdarilem bagaserti fikasi Pedom an Khusus Negara (CSG) MRA FLEGT License Kesesuaian Negara ekspor Uraian (A) (B) (C) (D) (E) (F) (G) (H) (I) (J) (K) (L) (M) (N) (O) [Oak] [Quercu s alba] [Canada] [British Columbia] [First Nations] [Locally controled forestry] -- FSC [Sesuai] 1 [Log] Xxxxxx [NR] [NR] [NR] Catatan -- -- -- -- -- -- -- Tidakadal arangane kspor log HasilMiti 1B 1B 1B 1B 1B gasi Uraian [Sonokel [Dalber [Malaysia] [Ipoh] [Samling] [...] OtoritasTre -- [Sesuai] ing] gialatifo nggano lia] AnalisaR esiko 2 [Log] xxxxxx [SR] Jenissamadengan [NR] [NR] [NR] [NR] yang ada di Indonesia. Catatan Ada -- -- -- -- -- -- -- -- -- atautidakmemilikis alahsatudokumen (J,K,L,M) yang valid

HasilMiti gasi 1B 1B 1B 1B 1B 3 Dst. Catatan: *ApabilaUji Tuntaslebihdari 1 makanomortabledilanjutkandengannomortabel 2 dan seterusnya.

DeklarasiImporinidibuatdengansebenarbenarnyadenganpenuhtanggungjawabdantelahdipastikanbahwaimpor yang dilakukanbukanimporkayuilegal, untukitubersediadilakukanpemeriksaansewaktuwaktuolehpemerintahdan/ataupihak yang ditunjukpemerintah.apabilaterdapatketidakbenarandariinformasi yang disampaikan, bersediadituntutdandikenakansanksisesuaidenganperaturanperundangundangan. Tandatangan :... NamaPenanggungJawabPerusahaan :... Tempatdantanggal :... No. DeklarasiImpor (by system) :DI/U/xxxxx/X/YYMMDD

Lampiran 7. PeraturanDirekturJenderalBina Usaha Kehutanan Nomor : Tanggal : Tentang : Panduan Pengisian Form Uji Tuntas (Due Diligence) dan Deklarasi Imporuntuk Pengajuan Rekomendasi Impor oleh Importir Pemilik API-P dan Importir Pemilik API-Usebagai IT A. DEKLARASI IMPOR OLEH IMPORTIR PEMILIK API-P Nama Importir = diisi nama perusahaan importir Alamat kantor = diisi alamat perusahaan importir Alamat pabrik = diisi alamat pabrik Nomor IUIPHHK/IUI/TDI = diisi nomor izin industri Kapasitas Izin = diisi kapasitas produksi sesuai jenis perizinan Nomor Pokok Wajib Pajak = diisi NPWP importir Nomor API-P = diisi nomor API-P dan masa berlaku Nomor Induk Kepabeanan = diisi NIK dan masa berlaku Nomor Sertifikat Legalitas Kayu = diisi Nomor S-LK dan masa berlaku (bagi yang wajib S-LK) Pos Tarif = diisi HS Code dan uraian barang yang diproduksi (contoh : log, plywood, veneer, pulp, paper, dst) Tanggal Pelaksanaan Uji Tuntas = diisi tanggal masa pelaksanaan uji tuntassejakpengumpulaninformasisa mpaidenganpelaksanaanujituntasdis ampaikankesistem SILK Nama pelabuhan bongkar = diisi nama pelabuhan bongkar dan provinsi (contoh : Tanjung Priok, DKI Jakarta), (Tanjung Perak, Jawa Timur). 1. Kolom A = diisi nomor urut mulai dari angka 1 (satu) 2. Kolom B = diisi uraian bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor (contoh : 1. Log, 2. Kayu gergajian, 3. Handle, dst) 3. Kolom C = diisi pos tarif (10 digit) bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor 4. Kolom D = diisi nama dagang (common name) bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor (contoh : jati, sonokeling, dst). Apabila produk composit disebut 3 (tiga) jenis yang dominan.dalam hal bahan baku/produk kayu berasal dari recycle yang sudah tidak bisa ditentukan spesiesnya maka kolom D diisi n/a (not applicable).

5. Kolom E = diisi nama ilmiah bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor (contoh : Tectona grandis, Dalbergia latifolia, dst). Apabila produk composit disebut 3 (tiga) jenis yang dominan.dalam hal bahan baku/produk kayu berasal dari recycle yang sudah tidak bisa ditentukan spesiesnya maka kolom D diisi n/a (not applicable). 6. Kolom F = diisi jumlah rencana bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor pada tahun sebelumnya 7. Kolom G = diisi jumlah realisasi bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor pada tahun sebelumnya 8. Kolom H = diisi jumlah penggunaan bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor pada tahun sebelumnya 9. Kolom I = diisi jumlah sisa persediaan bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor pada tahun sebelumnya 10. Kolom J = diisi jumlah rencana bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor pada tahun berjalan 11. Kolom K = diisi informasi bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor sebagai bahan baku penolong atau bahan baku utama. 12. Kolom F, G, H dan I = diisi NIHIL jika baru pertama kali mengajukan permohonan Rekomendasi Impor B. DEKLARASI IMPOR OLEH IMPORTIR PEMILIK API-Usebagai IT 1. Nama importir 2. Nomor TPT/ Penguasa an Gudang 3. Nomor Pokok Wajib Pajak 4. Nomor API- Usebaga i IT 5. Nomor Induk Kepabena nan 6. Nomor Sertifikat Legalitas Kayu (bagi yang wajib S- = diisi nama perusahaan importir = diisi nomor TPT dan masa berlaku atau nomor surat perjanjian sewa apabila terdapat sewa gudang atau nomor surat pernyataan milik sendiri apabila gudang dimiliki sendiri oleh pemilik API-U = diisi NPWP importir = diisi nomor API-U dan masa berlaku = diisi NIK = diisi Nomor S-LK dan masa berlaku dan rung lingkup sertifikat

LK) 7. Nomor IT- Produk Kehutana n 8. Alamat kantor 9. Alamat TPT/Gud ang 1 Tanggal 0. pelaksan aan uji 1 1. tuntas Nama pelabuha n bongkar = diisi nomor IT Produk Kehutanan dan masa berlaku = diisi alamat kantor = diisi alamat TPT/Gudang = diisi tanggal masa pelaksanaan uji tuntassejakpengumpulaninformasisampaidenganpelaksanaanujit untasdisampaikankesistem SILK = diisi nama pelabuhan tujuan dan provinsi(bisadiisilebihdarisatu, contoh : Tanjung Priok, DKI Jakarta; Tanjung Perak, Jawa Timur) 1. Kolom A = diisi nomor urut mulai dari angka 1 (satu) 2. Kolom B = diisi nama dagang (common name) bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor (contoh : log, kayu gergajian, handle, dst). 3. Kolom C = diisi pos tarif (10 digit) bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor 4. Kolom D = diisi jumlah rencana bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor pada tahun sebelumnya 5. Kolom E = diisi jumlah realisasi pembelian bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor pada tahun sebelumnya 6. Kolom F = diisi jumlah penjualan bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor pada tahun sebelumnya 7. Kolom G = diisi jumlah sisa persediaan bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor pada tahun sebelumnya 8. Kolom H = diisi jumlah rencana bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang diimpor pada tahun berjalan 9. Kolom D, E, F dan G = diisi NIHIL jika baru pertama kali mengajukan permohonan Rekomendasi Impor C. UJI TUNTAS OLEH IMPORTIR PEMILIK API-P DAN API-USEBAGAI IT 1. Nama eksportir = diisi nama perusahaan eksportir 2. Alamat eksportir = diisi alamat perusahaan eksportir dimiliki sendiri oleh pemilik API-U 3. Legalitas eksportir = diisi nomor perijinan sebagai eksportir dan masa berlakunya (bila ada semacam

ETPIK di Indonesia, dan bila tidak ada semacam ETPIK di Indonesia maka diisi dengan legalitas perusahaannya). Hasil scan dilampirkan. 4. Negara pengekspor = diisi nama negara tempat mengekspor barang 5. Nama dan Negara Pelabuhan muat = diisi nama-nama pelabuhan muat dan negara. Bisa diisi lebih dari satu (contoh : Vancouver, Canada; Shanghai, China); dst) 6. Rencana Impor Tahun Berjalan = diisi dengan rencana bahan baku kayu/produk kayu yang akan diimpor tahun berjalan(diisidalamsatuan ton, danpilihanuntuk m 3 /set/pcs/roll/batang, dst) 1. Kolom A (Nomor) = diisi nomor urut mulai dari angka 1 (satu) 2. Kolom B (Uraian barang) = diisi uraian nama bahan baku kayu /produk kayu dan turunannya yang akan diimpor 3. Kolom C (Pos tarif 10 digit) = diisi pos tarif bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor 4. Kolom D (Nama dagang) = diisi jenis (species) nama dagang bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor. Apabila produk composit disebut 3 (tiga) jenis yang dominan. Dalam hal bahan baku/produk kayu berasal dari recycle yang sudah tidak bisa ditentukan spesiesnya maka kolom D diisi n/a (not applicable). 5. Kolom E (Nama ilmiah) = diisi jenis (species) nama ilmiah dari bahan baku kayu /produk kayu dan turunannya yang akan diimpor. Apabila produk composit disebut 3 (tiga) jenis yang dominan. Dalam hal bahan baku/produk kayu berasal dari recycle yang sudah tidak bisa ditentukan spesiesnya maka kolom D diisi n/a (not applicable). 6. Kolom F (Negara asal panen) = diisi nama negara asal panen bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor. Dalam hal bahan baku/produk kayu berasal dari recycle yang sudah tidak bisa ditentukan informasinya maka kolom D diisi n/a (not applicable). 7. Kolom G (Daerah asal panen) = diisi nama daerah asal panen (negara bagian/provinsi) bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor. Dalam hal bahan baku/produk kayu berasal dari recycle yang sudah tidak bisa ditentukan informasinya maka kolom D diisi n/a (not applicable). 8. Kolom H (Pemegang konsesi/pemilik) = diisi nama pemegang konsesi/pemilik asal panen bahan baku yang akan diimpor (bila ada). Dalam hal bahan baku/produk kayu berasal dari recycle yang sudah tidak bisa ditentukan informasinya maka kolom D diisi n/a (not applicable). 9. Kolom I (Legalitas konsesi/pemilik) = diisi nomor dan masa berlaku serta penerbit sertifikat legalitas konsesi/pemilik asal bahan baku (bila ada, lampirkan hasil scan). Dalam hal bahan baku/produk kayu berasal dari recycle yang sudah tidak bisa ditentukan informasinya yang dinyatakan oleh LS pada saat pengirimannya maka kolom D diisi n/a (not applicable).

10. Kolom J(Surat keterangan dari otoritas Negara asal panen atau Negara asal produk) = diisi nomor dan tanggal surat keterangan dari otoritas negara asal panen, dan dapat juga ditambahkan dengan negara asal produk (lampirkan hasil scan). Untuk produk composit cukup diisi dengan negara asal produk. Dapat diabaikan bila kolom K yang akan diisi.dalam hal bahan baku/produk kayu berasal dari recycle, maka surat keterangan otoritas dan/atau laporan LS (Lembaga Surveyor) yang mencantumkan keterangan tentang produk recycle. 11. Kolom K(Sertifikat dari lembaga sertifikasi) = diisi nama skema sertifikasi, nomor, dan masa berlaku sertifikat dari lembaga sertifikasi. Untuk kayu bulat sertifikat berasal dari negara asal panen, untuk produk kayu dan turunannya sertifikat dapat berasal dari negara asal produk (lampirkan hasil scan). Scan sertifikasi harus disertai keterangan tentang indikator yang digunakan skema tersebut terkait legalitas dan kelestarian sumber bahan baku (dalam bahasa Indonesia atau Inggris). Dapat diabaikan bila kolom L yang akan diisi. 12. Kolom L (Pedoman khusus negara CSG) = diisi dokumen khusus negara penerbit, nomor dan tanggal terbit. Dapat diabaikan bila Kolom M yang akan diisi. 13. Kolom M (Negara MRA) = diisi dokumen negara penerbit lisensi MRA, nomor dan tanggal terbit lisensi MRA. Dapat diabaikan bila kolom N yang akan diisi. 14. Kolom N (FLEGT Licence) = diisi nama negara penerbit lisensi FLEGT 15. Kolom O(Kesesuaian aturan negara ekspor) = diisi dengan aturan negara ekspor yang mengatur perdagangan kayu dan atau produk. Diisi sesuai bila tidak ada larangan ekspor dari negara yang bersangkutan (terkaitdenganproduk yang akandiimpor); diisi tidak sesuai bila terdapat aturan tentang larangan ekspor jenis (species) dan/atau produk tertentu dari negara yang bersangkutan (terkaitdenganproduk yang diimpor) (contoh larangan ekspor log dari Indonesia). 16. Kolom P (Kesesuaian aturan negara asal panen) = diisi dengan dan aturan negara asal panen yang mengatur perdagangan kayu dan atau produk. Diisi sesuai bila tidak ada larangan ekspor dari negara yang bersangkutan (terkaitdenganproduk yang akandiimpor) ; diisi dengan tidak sesuai bila terdapat aturan tentang larangan ekspor jenis (species) dan/atau produk tertentu dari negara yang bersangkutan (terkaitdenganproduk yang akandiimpor) (contoh larangan ekspor log dari Indonesia). Baris Uraian = diisi informasi sesuai data yang diminta pada masing-masing kolom Baris Analisa Resiko = diisi hasil Analisis Resiko pada masing-masing isian kolom D, E, F, G, H dan I. Diisi NR = apabila resiko dapat diabaikan (negligible risk) Diisi SR = apabila resiko signifikan (significant risk)

Kolom D (Nama dagang) dan Kolom E (Nama ilmiah). Kolom ini diisi dengan jenis (species) nama dagang dan nama ilmiah bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor. Apabila terdapat persamaaan dengan jenis yang ada di Indonesia, termasuk di antara 3 (tiga) jenis yang dominan pada produk komposit, maka kolom ini diisi SR,sehingga perlu catatan mitigasi. Apabila tidak terdapat persamaan jenis yang ada di Indonesia, termasuk di antara 3 (tiga) jenis yang dominan pada produk komposit, maka kolom ini diisi NR. Kolom F (Negara asal panen). Kolom ini diisi sesuai dengan nama negara asal panen bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor. Apabila negara asal panen adalah negara tropis dan yang memungkinkan adanya jenis yang sama dengan jenis yang terdapat di Indonesia (sesuai daftar kayu yang ada di Indonesia dan beresiko tinggi diperdagangkan secara ilegal) maka kolom ini diisi dengan SR,sehingga perlu catatan mitigasi. Apabila negara asal panen adalah negara sub tropis dan tidak dimungkinkan adanya jenis yang sama dengan yang terdapat di Indonesia maka kolom ini diisi NR. Kolom G (Daerah asal panen), Kolom ini diisi sesuai dengan nama daerah asal panen (negara bagian/provinsi) bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor. Apabila daerah asal panen adalah daerah tropis dan memiliki jenis yang sama dengan jenis yang tumbuh di Indonesia (sesuai daftar kayu yang ada di Indonesia dan beresiko tinggi diperdagangkan secara ilegal) maka kolom ini diisi dengan SR,sehingga perlu catatan mitigasi. Apabila daerah asal panen adalah daerah tropis namun tidak adanya jenis yang sama dengan jenis yang tumbuh di Indonesia maka kolom ini diisi dengan NR. Apabila daerah asal panen adalah daerah sub tropis dan tidak dimungkinkan adanya jenis yang sama dengan yang terdapat di Indonesia maka kolom ini diisi NR. Kolom H (Pemegang konsesi/pemilik)dan Kolom I (Legalitas konsesi/pemilik). diisi sesuai dengan nama pemegang konsesi/pemilik asal panen (dapat berupa bukti kepemilikan), nomor dan masa berlaku serta penerbit bukti legalitas konsesi/pemilik asal bahan baku yang akan diimpor. Apabila nama pemegang konsesi/pemilik asal panen, nomor dan masa berlaku serta penerbit bukti legalitas konsesi/pemilik asal bahan baku yang akan diimpor dinyatakan sesuai dan valid, maka kolom ini diisi dengan NR. Apabila nama pemegang konsesi/pemilik asal panen, nomor dan masa berlaku serta penerbit bukti legalitas konsesi/pemilik asal bahan baku (dapat berupa bukti kepemilikan)yang akan diimportidak sesuai atau tidak valid, maka kolom ini diisi dengan SR,sehingga perlu catatan mitigasi.apabila nama pemegang konsesi/pemilik asal panen, nomor dan masa berlaku serta penerbit bukti legalitas konsesi/pemilik asal bahan baku (atau bukti kepemilikan)yang akan diimportidak dapat

disediakan, maka kolom ini diisi dengan SR,dan tetapperlu catatan mitigasi. Baris Catatan = diisi dengan uraian catatan Mitigasi (antara lain seperti klaim sertifikasi tertentu) sesuai data yang diisikan pada masing-masing kolom. Apabila hasil analisa resiko terdapat SRpada Kolom D, E, F, G dan H maka diperlukan pengisian Catatan Mitigasipada kolom mitigasi yang terdapat hasil analisa resiko SR. Apabila hasil analisa resiko terdapat NR pada Kolom D, E, F, G dan H maka tidak diperlukan pengisian Catatan Mitigasipada kolom mitigasi yang terdapat hasil analisa resiko NR. Baris Hasil Mitigasi = diisi dengan isian hasil Mitigasi : Kolom D dan Kolom E, diberi nilai B(meyakinkan dan dinilai baik) apabila analisis resikonya NR dan catatanya dinyatakan sesuai pada nama dagang dan nama ilmia jenis (species) dari bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor, termasuk apabila produk komposit disebut 3 (tiga) jenis yang dominan pada kolom D. Dan terhadap Jenis yang sama dengan jenis tanaman di Indonesia yang pada kolom analisa resiko SR harus mendapat lisensi Negara MRA atau lisensi FLEGT atau Sertifikat Skema FSC/PEFC T (tidak dapat dilakukan mitigasi atau kurang meyakinkan) apabila analisa resikonya SR dan tidak ada catatan mitigasi atau catatannya dinyatakan tidak sesuai dengan nama dagang dan nama ilmia jenis (species) dari bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor, termasuk apabila produk komposit disebut 3 (tiga) jenis yang dominan pada kolom D; maka tidak diberikan rekomendasi Kolom F, Diberi nilai B(meyakinkan dan dinilai baik) apabila analisa resikonya NR dan catatannya terdapat pilihan negara asal panenbahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor pada kolom F. Dan terhadap negara asal panen memiliki jenis yang sama dengan jenis yang terdapat di Indonesia yang pada kolom analisa resiko SR harus mendapat lisensi Negara MRA atau lisensi FLEGT atau Sertifikat Skema FSC/PEFC diberi nilai T(tidak dapat dilakukan mitigasi atau kurang meyakinkan) apabila analisa resikonya SR dan tidak ada catatan mitigasi ataucatatannya tidak terdapat pilihan negara asal

panenbahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor pada kolom F; maka tidak diberikan rekomendasi Kolom G, diberi nilai B(meyakinkan dan dinilai baik) apabila analisa resikonya NR dan catatannya terdapat nama daerah asal panen (negara bagian/provinsi) bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor pada kolom G. Dan terhadap daerah asal panen memiliki jenis yang sama dengan jenis yang terdapat di Indonesia yang pada kolom analisa resiko SR harus mendapat lisensi Negara MRA atau lisensi FLEGT atau Sertifikat Skema FSC/PEFC diberi nilai T(tidak dpat dilakukan mitigasi atau kurang meyakinkan) apabila analisa resikonya SR dan tidak ada catatan mitigasi ataucatatannya tidak terdapat nama daerah asal panen (negara bagian/provinsi) bahan baku kayu/produk kayu dan turunannya yang akan diimpor pada kolom G; maka tidak diberikan rekomendasi Kolom H dan Kolom I, diberi nilai B(meyakinkan dan dinilai baik) apabila analisa resikonya NR dan catatannya ada atau nama pemegang konsesi/pemilik,nomor dan masa berlaku serta penerbit sertifikat legalitas konsesi/pemilik asal panen bahan baku yang akan diimpor. Apabila nama pemegang konsesi/pemilik asal panen dannomor dan masa berlaku serta penerbit sertifikat legalitas konsesi/pemilik asal bahan baku bahan baku yang akan diimpor tidak sesuai maka kolom ini diisi dengan SR. diberi nilai T(tidak dapat dilakukan mitigasi atau kurang meyakinkan) apabila analisa resikonya SR dan tidak ada catatan mitigasi ataucatatannya tidak ada nama pemegang konsesi/pemilik asal panen bahan baku yang akan diimpor; maka tidak diberikan rekomendasi Apabila semuanya hasil mitigasi memiliki nilai B,maka dapat diberikan rekomendasi. Sebaliknya apabila terdapat salah satu hasil mitigasi memiliki nilai T,maka tidakdiberikan rekomendasi.

Lampiran 8. PeraturanDirekturJenderalBina Usaha Kehutanan Nomor : Tanggal : Tentang : Format Rekomendasi Impor untuk Importir Pemilik API-P KOP KEMENTERIAN REKOMENDASI IMPOR IMPORTIR PEMILIK API-P UNTUK PENGAKUAN IP-PRODUK KEHUTANAN (Berdasarkan Hasil Uji Tuntas/Due Diligence) Nomor: RI/P/xxxxx/X/YYMMDD Masa berlaku: [DD.MM.YY DD.MM.YY] Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan dengan ini memberikan rekomendasi kepada : 1. Nama Importir :... 2. Alamat Kantor :... Kota... Telepon...Fax... Email... 3. AlamatPabrik... Kota... 4. Nomor IUIPHHK/IUI/TDI*) :... 5. NomorPokokWajibPajak (NPWP) :... 6. Nomor API-P :... berlaku s/d... 7. NomorIndukKepabeanan (NIK) :...berlaku s/d...

8. Nomor S-LK (bagi yang wajib S-LK) :... berlaku s/d... 9. KapasitasIzinProduksidanPosTarif yang diproduksiberdasarkanizin No Uraian HS Code (10 digit) KapasitasIzinP roduksi 1 [Lembarankayu veneer ] 2 3 Dst [4408.10.10.00] RealisasiProduksi TahunSebelumnya Keterangan 10. TanggalPelaksanaanUjiTuntas :... s/d... 11. NamaPelabuhanBongkar : (4)... Provinsi... (5)... Provinsi... (6)... Provinsi... Dst. 12. InformasihasilUjiTuntas/Due Diligence : (1) Namaeksportir... Nomorujituntas... (2) Nama eksportir... Nomor uji tuntas... (3) Nama eksportir... Nomor uji tuntas... Dst. Bahan baku Produk Kehutanan yang dapat diimpor sebagaimana LampiranIDeklarasi Impor nomor... yang dilengkapi hasil Uji Tuntas (due diligence) nomor...,...,...dst. RekomendasiImpor ini diterbitkan atas dasar permohonan dengan menyertakan Deklarasi Impor berdasarkan hasil uji tuntas (due diligence) oleh importir, sebagai azaz kehati-hatian dalam pengajuan pengakuan sebagai Importir Produsen Produk Kehutanan. Tempat dan tanggal... An. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan, [Barcode Security SILK... NIP. [RI/P/xxxxx/X/YYMMDD] Lampiran I Rekomendasi Impor No Nomor Uji Nama Eksportir Produk Kehutanan Jenis (species) Negara Uraian Pos Nama Nama Asal Jumlah yang akan

1. Tuntas barang tarif/kode HS 1. 2. 3. Dst dagang ilmiah diimpor (ton/m 3 /set/ btg /roll/pcs**) KeteranganPenomoran: NomorRekomendasiImporakanterisisecaraotomatisdengancontohtampilanpenomoransebagaiberiku t: RI/P/xxxxx/X/YYMMDD Keterangan RI : RekomendasiImpor P : Produsen xxxxx : Nomorhakakses X : S untuk S-LK N untuktanpa S-LK YYMMDD : tahundanbulanterbit, contoh 2015 April 14: 150414

Lampiran 9. PeraturanDirekturJenderalBina Usaha Kehutanan Nomor : Tanggal : Tentang : Format Rekomendasi Impor untuk Importir Pemilik API-Usebagai IT KOP KEMENTERIAN REKOMENDASI IMPOR IMPORTIR PEMILIK API-U SEBAGAI IT-PRODUK KEHUTANAN (Berdasarkan Hasil Uji Tuntas/Due Diligence) Nomor: RI/U/xxxxx/X/YYMMDD Masa berlaku: [DD.MM.YY DD.MM.YY] Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan dengan ini memberikan rekomendasi kepada : 1. Nama Importir :... 2. Alamat Kantor :... Kota... Telepon...Fax... Email... 3. Alamat TPT/Gudang...Kota... Telepon...Fax... 4. NomorTPT/BuktiPenguasaanGud ang (TDG/IMB) :...berlaku s/d... 5. NomorPokokWajibPajak (NPWP) :... 6. Nomor API-Usebagai IT :... Bagianproduk : II / IX / X / XX / XXI*)

7. Nomor IT-ProdukKehutanan :...berlaku s/d... 8. NomorIndukKepabeanan (NIK) :...berlaku s/d... 9. Nomor S-LK (bagi yang wajibs- LK) :...berlaku s/d... 10. TanggalPelaksanaanUjiTuntas :...s/d... 11. NamaPelabuhanBongkar : (1)... Provinsi... 12. InformasihasilUjiTuntas/due diligence (2)... Provinsi... (3)... Provinsi... Dst. : (1) Namaeksportir...Nomorujituntas... (2) Nama eksportir... Nomor uji tuntas...(3) Nama eksportir... Nomor uji tuntas... Dst. Bahan baku Produk Kehutanan yang dapat diimpor sebagaimana Lampiran I, berdasarkan Deklarasi Impor nomor... yang dilengkapi hasil Uji Tuntas (due diligence) nomor...,...,... dstsebagaimana Lampiran II. RekomendasiImpor ini diterbitkan atas dasar permohonan dengan menyertakan Deklarasi Impor berdasarkan hasil uji tuntas (due diligence) oleh importir, sebagai azaz kehati-hatian dalam pengajuan pengakuan sebagai Importir Produsen Produk Kehutanan. Tempat dan tanggal... An. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan, [Barcode Security SILK]... NIP. *) Khusus untuk API-U yang tidak memiliki S-LK [RI/U/xxxxx/X/YYMMDD] Lampiran I Rekomendasi Impor No Nomor Uji Tuntas Nama Eksportir Produk Kehutanan Uraian Pos barang tarif/kode HS 1. Jenis (species) Nama Nama dagang ilmiah Negara Asal Jumlah yang akan diimpor (ton/m 3 /set/ btg /roll/pcs**)

1. 2. 3. Dst KeteranganPenomoran: NomorRekomendasiImporakanterisisecaraotomatisdengancontohtampilanpenomoransebagaiberiku t: RI/U/xxxxx/X/YYMMDD Keterangan RI : RekomendasiImpor U : Umum xxxxx : Nomorhakakses X : S untuk S-LK N untuktanpa S-LK YYMMDD : tahundanbulanterbit, contoh 2015 April 14: 150414