BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi guru PAI dalam menumbuhkan minat belajar siswa di SMA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi Guru Dalam Mengembangkan Metode Pembelajaran Untuk. Meningkatkan Motivasi Belajar Akidah Akhlak Siswa MAN Kunir

BAB V PEMBAHASAN. yang lain agar lebih menarik. Sebagaimana menurut Hamzah guru merupakan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Berdasarkan Temuan Terkait Fokus Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran, tidak terkecuali

BAB V PEMBAHASAN. dan mengkombinasikan sesuatu menjadi lebih menarik. Proses pembelajaran sangat

BAB V PEMBAHASAN. A. Kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi pembelajaran. untuk meningkatkan minat belajar Al-Qur an Hadits siswa di MTs

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. guru fiqih dalam proses belajar mengajar. Materi dalam proses

BAB II KAJIAN TEORITIS. pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak

BAB V PEMBAHASAN. A. Aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif berpengaruh positif

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Arnot Pakpahan Surel :

BAB I PENDAHULUAN. dapat diserap dan dipahami oleh siswa-siswanya. Untuk mencapainya, guru harus

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun

BAB V PEMBAHASAN. A. Motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas X di SMA Negeri 1

BAB V PEMBAHASAN. menghormati sesama manusia di MTsN Tulungagung. yang menghormati sesama manusia dapat dikatakan sudah dapat dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1 Pendidikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penerapan metode

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah bagi anak untuk belajar memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam membangun dan mengembangkan kapabilitasnya. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN APLIKASI PROGRAM MICROSOFT OFFICE POWER POINT DI KELAS IV SD NEGERI DELI TUA

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Guru PAI dalam mengembangkan metode pembelajaran siswa kelas. terbuka di SMPN 1 Sumbergempol Kabupaten Tulungagung.

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting yang terdiri dari "fakta-fakta, generalisasi, konsep, hukum/aturan, dan sebagainya, yang terkandung dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah konsep Pembelajaran Berbasis Kecedasan, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2009, hlm. 108.

IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KELAS DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN AL ISLAM KELAS III DI SD MUHAMMADIYAH 26 SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Novan Ardy Wiyani, Desain Pembelajaran Pendidikan, Ar-ruz Media, Yogyakarta, 2013, hlm.18. 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang. memiliki bagian-bagian yang rumit, seperti yang diungkapkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREATIVITAS MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 BOLAANG UKI

BAB V. dan pembahasan dari data yang telah ditemukan dilapangan. Tulungagung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI meliputi pada

BAB II PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN KARTU DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PERILAKU TERPUJI DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia, terutama dalam proses pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran akan menerapkan suatu strategi agar hasil belajar siswanya

BAB I PENDAHULUAN. Istilah pembelajaran merupakan gaya mengajar yang menjadikan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

I. PENDAHULUAN. konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara mengajar itu

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini disajikan uraian bahasan sesuai dengan hasil penelitian,

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERVARIATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU DI SDN 113 PEKANBARU

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74.

BAB I PENDAHULUAN. akan ditentukan oleh keadaan pendidikan yang dijalani bangsa itu. 1. Pendidikan sebagai identitas mutlak dalam rangka pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL BERBASIS ANDROID

PROSIDING ISBN :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MATERI GREETING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini sesuai pendapat Didi Supriadie yang menyatakan bahwa pendidikan. dapat menjalankan hidup dan kehidupannya sesuai dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

PENERAPAN MODEL TREFFINGER DENGAN MEDIA COLORCARD UNTUK MENINGKATKAN PRETASI BELAJAR MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Upaya meningkatkan kreativitas siswa dengan metode discussion group

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses membimbing

BAB II PEMBELAJARAN DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. (effort) dan berbagai strategi, metode, dan pendekatan ke arah pencapaian

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMA NEGERI 1 LANGSA SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. Menyambung yang Terputus dan Menyatukan yang Tercerai), Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menggunakan model Advance Organizer (AO) dibandingkan. 5% yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

BAB I PENDAHULUAN. itulah terjadi proses transformasi ilmu pengetahuan serta nilai-nilai. Ketika

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan

ANALISIS KREATIVITAS GURU DALAM PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X MAS AL-JIHAD PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat merubah pola pikir yang akan berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Profesional seorang guru adalah salah satu faktor yang dapat menentukan

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang dapat hidup tanpa berkomunikasi. Apalagi di zaman modern ini ketika

PROBLEMA KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN KREATIF DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Kata kunci: Efektivitas, Media Audio Visual, Topeng Malangan, SMP

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO LAGU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PENGUASAAN TABEL PERIODIK PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. teknik dan taktik pembelajaran. Adapun uraian mengenai istilah-istilah

BAB V PENUTUP. konvensional, seperti metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab, siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan beberapa temuan, maka perlu

GAMBARAN PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU PAUD SE-KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 34 2

BAB 1 PENDAHULUAN. kekayaan yang tidak mungkin dicapai jika tidak ada kebiasaan dan usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd.

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN 1. Strategi guru PAI dalam menumbuhkan minat belajar siswa di SMA Negeri 1 Srengat Blitar. Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Srengat dalam pelaksanaan proses pembelajaran sudah dapat dikatakan kreatif. Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik dikelas. Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan dan penentuan strategi yang bagaimana yang akan dipilih untuk mencapai tujuan pengajaran. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Suprayoga dan Ibu Nila bahwa kreativitas guru dalam mengajar itu sangat penting. Karena seorang guru yang memiliki kreativitas yang tinggi akan dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan efisien. Salah satu kreativitas guru dalam mengajar adalah dengan memilih dan menentukan strategi, metode, media pembelajaran yang sesuai. Dengan memilih dan menentukan strategi, metode, media pembelajaran yang sesuai maka akan membantu mempermudah jalannya proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai secara optimal. Pemahaman ini sejalan dengan konsep yang disampaikan oleh Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad bahwa pemilihan dan penggunaan 90

91 strategi pembelajaran yang tepat sangatlah penting. Artinya, bagaimana guru dapat memilih kegiatan pembelajaran yang paling efektif dan efisien untuk menciptakan pengalaman belajar yang baik, yaitu yang dapat memberikan fasilitas kepada peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Namun perlu diingat bahwa tidak satupun strategi pembelajaran yang paling sesuai untuk semua situasi dan kondisi yang berbeda, walaupun tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sama. Artinya, dibutuhkan kreativitas dan keterampilan guru dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran, yaitu yang disusun berdasarkan karakteristik peserta didik dan sesuai kondisi yang diharapkan. 1 Dalam proses pembelajaran biasanya guru di SMAN 1 Srengat Blitar menggunakan strategi ekspositori/pembelajaran langsung, karena strategi ini merupakan bentuk dari pendekatan pembelajran yang berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan. Dalam sistem ini guru menyajikan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik, dan lengkap sehingga anak didik tinggal menyimak dan mencernanya saja secara tertib dan teratur. Pemahaman ini sejalan dengan konsep yang disampaikan oleh Wina Sanjaya bahwa strategi ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari 1 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar Dengan Pendektan PAILKEM, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), hal 6

92 seorang guru kepada siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal. Strategi ekspositori ini sering juga disebut dengan strategi pembelajaran langsung. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademis siswa. 2 Kemudian dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa guru di dalam kelas tidak hanya menekankan pada keaktifan guru saja melainkan melibatkan keaktifan siswa juga agar proses pembelajaran tidak monoton dan membosankan. Jadi siswa juga dituntut untuk aktif di dalam kelas, bukan hanya guru melainkan siswa juga terlibat langsung dalam proses belajar mengajar secara aktif. 3 Dalam merancang strategi pembelajaran, metode pembelajaran tidak boleh dilupakan karena penggunaan metode yang bervariasi akan dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sehingga proses pembelajaranpun tidak monoton dan tidak membosankan. Stategi pembelajaran yang tidak kalah pentingnya dalam proses pembelajaran adalah dengan menggunakan peralatan bantu/media pembelajaran, karena dengan adanya media pembelajaran materi yang akan disampaikan dapat tersampaikan, di terima dan dipahami dengan mudah oleh siswa. Strategi yang juga perlu dipertimbangkan adalah dengan memenejemen kelas/pengelolaan kelas yang menyenangkan, karena siswa akan lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran jika 2 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009) hal. 189 3 http//:macam-macam-strategi-pembelajaran-dan.html, 11 mei 2016, jam 19:30

93 saja pengelolaan kelas dapat di kondisikan dengan membuat lingkungan kelas yang menyenangkan. 4 Strategi guru merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan rencana secara menyeluruh dan berjangka panjang, guna mendidik, membimbing dan mengarahkan peserta didik kearah yang lebih baik. Setiap strategi yang dipilih guru memiliki manfaat yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam memilih strategi pembelajaran seorang guru perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: hal pertama yang harus dilakukan guru adalah dengan melihat situasi, kondisi, dan karakter kelas baik dari siswa maupun keadaan lingkungan kelas. Berdasarkan temuan peneliti sebagaimana yang peneliti amati saat melakukan obsevasi, bahwa guru di SMAN 1 Srengat Blitar dalam memilih strategi pembelajaran mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut hal pertama yang dilakukan guru adalah dengan melihat situasi, kondisi, dan karakter kelas baik dari siswa maupun keadaan lingkungan kelas, karena situasi, kondisi, dan lingkungan kelas dapat menentukan keberhasilan suatu strategi pembelajaran yang digunakan. Pemahaman ini sejalan dengan konsep yang disampaikan oleh Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad bahwa: 4 http//: menjadi-guru-kreatif-makalah-catatan-kecil-mengajar-disekolah.html 11 mei 2016, jam 19:30

94 Strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru selayaknya didasari pada berbagai pertimbangan sesuai dengan situasi, kondisi, dan lingkungan yang akan dihadapinya. 5 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kreativitas seorang guru dalam mengajar sangatlah penting dimiliki oleh seorang guru. Guru yang kreatif adalah guru yang dapat memilih kegiatan pembelajaran yang paling efektif dan efisien untuk menciptakan pengalaman belajar yang baik, yaitu yang dapat memberikan fasilitas kepada peserta didik mencapai tujuan pembelajaran Salah satu kreativitas guru dalam mengajar adalah dengan memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai. Dalam proses pembelajaran biasanya guru di SMAN 1 Srengat Blitar menggunakan strategi ekspositori/pembelajaran langsung, karena strategi ini adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal. Kemudian dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa guru di dalam kelas tidak hanya menekankan pada keaktifan guru saja melainkan melibatkan keaktifan siswa agar proses pembelajaran tidak monoton dan membosankan. Dalam merancang strategi pembelajaran metode pembelajaran tidak boleh dilupakan penggunaan metode yang bervariasi akan dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sehingga proses pembelajaranpun tidak monoton dan tidak membosankan. Dalam memilih strategi pembelajaran seorang guru perlu 5 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar Dengan hal 4

95 mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut hal pertama yang dilakukan guru adalah dengan melihat situasi, kondisi, dan karakter kelas baik dari siswa maupun keadaan lingkungan kelas, karena situasi, kondisi, dan lingkungan kelas dapat menentukan keberhasilan suatu strategi pembelajaran yang digunakan. Stategi pembelajaran yang tidak kalah pentingnya dalam proses pembelajaran adalah dengan menggunakan peralatan bantu/media pembelajaran, karena dengan adanya media pembelajaran materi yang akan disampaikan dapat tersampaikan, di terima dan dipahami dengan mudah oleh siswa. Strategi yang juga perlu dipertimbangkan adalah dengan memenejemen kelas/pengelolaan kelas yang menyenangkan, karena siswa akan lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran jika saja pengelolaan kelas dapat di kondisikan dengan membuat lingkungan kelas yang menyenangkan. 2. Guru PAI dalam menggunakan metode pembelajaran untuk menumbuhkan minat belajar siswa di SMA Negeri 1 Srengat Blitar Guru Pendidikan Agama Islam SMAN 1 Srengat dalam memahami arti sebuah metode pembelajaran sudah baik. Seperti pemahaman yang disampaikan oleh Ibu Nila dan Ibu Mastiah, bahwa metode pembelajaran itu merupakan suatu cara atau seni dalam mengajar yang difungsikan untuk meraih sebuah tujuan dalam pembelajaran. Pemahaman ini sejalan dengan konsep yang disampaikan oleh Hadi Susanto dalam Ramayulis, bahwa metode mengajar adalah jalan yang diikuti untuk memberikan pengertian pada murid-murid tentang segala

96 macam materi dalam berbagai pelajaran. 6 Selain itu, juga dipertajam oleh Suparta dan Ali, bahwa metode adalah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa. 7 Guru dalam memilih suatu metode pembelajaran tidak boleh asal pilih. Tetapi harus menyesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Sehubungan dengan hal itu, Ibu Nila mengungkapkan, bahwa guru harus selalu mengkaji dan memahami suatu metode pembelajaran. Karena setiap metode punya karakteristiknya masing-masing. Oleh karena itu ketepatan dalam memilih metode menjadi hal yang niscaya. Pendapat Guru tersebut sangat sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh Suparta dan Ali, bahwa dalam menetapkan metode yang harus diperhatikan guru adalah bahan pengajaran, baik isi, sifat maupun cakupannya. 8 Selain bahan pengajaran, ketepatan dalam memilih metode juga harus memperhatikan hal-hal mengenai tujuan yang hendak dicapai, keadaan paserta didik, situasi belajar mengajar, fasilitas yang mendukung, dan yang terakhir adalah guru. Dalam kegiatan pembelajaran, sebagaimana yang peneliti amati saat melakukan obsevasi, menemukan kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode ceramah, praktek langsung, diskusi, tanya jawab. Seperti yang dilakukan oleh Ibu Nila dan Ibu Mastiah. Kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode tersebut mendapat dukungan 6 Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2001), 107 7 M. Suparta dan Hery Noer Ali, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Armico, 2003), 159 8 Suparta dan Ali, Metodologi Pengajaran..., 165

97 dengan konsep yang disampaikan oleh Patoni, bahwa beberapa metode pendidikan agama Islam yang dapat dipergunakan oleh guru di antaranya: Metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi atau musyawarah atau sarasehan, metode permainan dan simulasi (game and simulation), metode latihan siap, metode demonstrasi dan eksperimen, metode karya wisata atau sosio wisata, metode kerja kelompok, metode sosio drama dan bermain peran, metode sistem pengajar beregu (team teaching), metode pemecahan masalah, metode anugerah, dan lain-lain. 9 Kreativitas guru pendidikan Agama Islam SMAN 1 Srengat dalam mengembangkan sebuah metode pembelajaran sebagaimana observasi yang peneliti lakukan dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa guru pendidikan Agama Islam SMAN 1 Srengat sudah menunjukkan kreativitas yang baik, hal ini terbukti oleh hasil pengamatan yang peneliti lakukan bahwa di antara variasi metode yang telah diaplikasikan dalam proses belajar mengajar. Diantara variasi metode tersebut adalah metode ceramah, diskusi, tanya jawab, metode permainan, dan praktek langsung. Metode merupakan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam proses belajar mengajar metode yang diperlukan seorang guru secara bervariasi, seorang guru tidak dapat melaksanakan tugasnya, bila tidak memiliki kemampuan untuk memilih dan menguasai metode dengan baik. Dalam proses interaksi belajar mengajar guru tidak harus terpaku satu metode, tetapi harus menggunakan metode yang bervariasi agar proses pengajaran tidak membosankan. Tetapi menarik perhatian anak didik. Berbagai macam metode yang ada, seperti ceramah, 9 Ahmad Patoni, Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Bina Ilmu, 2004),110

98 diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, dan metode praktek dapat dikembangkan dan divariasikan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Oleh karena itu, dalam memilih dan menggunakan suatu metode pembelajaran, guru mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaannya. Faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar adalah tujuan yang berbagai jenis dan fungsinya, anak didik dengan berbagai tingkatan, situasi, fasilitas, dan pribadi guru. Guru sebaiknya memperhatikan faktor-faktor di atas dengan tidak mengabaikan situasi pengajaran yang sedang berlangsung. Hal ini berarti kepada guru dituntut untuk menguasai berbagai metode serta mengetahui kelebihan dan kekurangan metode tersebut. Kelemahan suatu metode dapat ditutupi dengan metode yang lainnya, sehingga penggunaan suatu metode dapat dikombinasikan dengan metode lain agar tujuan pembelajaran tercapai dan siswa tidak merasa jenuh untuk belajar, karena tidak ada satu pun metode yang dianggap lebih baik dari metode yang lain. 3. Guru PAI dalam memanfaatkan media pembelajaran untuk menumbuhkan minat belajar siswa di SMA Negeri 1 Srengat Blitar Setiap informan yang telah peneliti temui tidak ada satu pun yang menganggap remeh arti penting sebuah media pembelajaran. Media menurut semua guru pendidikan Agama Islam merupakan faktor pendukung yang krusial guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Seperti pendapat yang disampaikan oleh Ibu Nila dan Ibu Mastiah, bahwa kehadiran sebuah media dalam proses pembelajaran

99 mempunyai arti yang sangat penting. Karena tidak sedikit materi yang membutuhkan media untuk dapat dipahami oleh setiap siswa. Pendapat ini sesuai dengan konsep yang disampaikan oleh Muhaimin, bahwa media pendidikan Agama Islam mencakup semua sumber yang dapat dijadikan perantara (medium) untuk dimuati pesan nilai-nilai pendidikan Agama yang dapat disesuaikan kepada peserta didik. 10 Dan pada dasarnya media itu mempunyai fungsi penyalur pesan yang dapat merangsang pikiran sehingga terjadi sebuah proses pembelajaran yang ideal. Media pembelajaran merupakan alat yang mendukung proses komunikasi antara pihak pengajar sebagai pengantar pesan dan peserta didik sebagai penerima pesan dengan bantuan alat/media sebagai perantara yang dapat membantu pesan tersebut tersampaikan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perekembangan dan tuntutan zaman. Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia guru juga dituntut untuk mengembangkan ketrampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. 10 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), 152

100 Mengenai macam dan bentuk media pembelajaran, peneliti medapat informasi sekaligus mengetahui proses pembelajaran yang sedang berlangsung di kelas, guru pendidikan Agama Islam SMAN 1 Srengat telah menggunakan media, diantaranya LCD Proyektor, gambar, teman sejawat untuk bermain peran dan alat peraga contohnya kain kafan. Semua media yang ada tersebut digunakan oleh guru untuk membantu menjelaskan materi ajar dan juga untuk memperdalam pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan di dalam kelas. Proses belajar tersebut sejalan dengan konsep yang disampaikan oleh Ngainun Naim, bahwa sarana-sarana yang dapat dijadikan media pembelajaran itu meliputi: 1) media gambar/visual, yang dapat berupa poster, lukisan, foto, karikatur dan sebagainya, yang fungsinya untuk mendukung pembelajaran secara visual. 2) media auditif, adalah sarana atau media yang digunakan melalui pendengaran, misalnya lagu dari kaset, CD, atau cerita kaset yang sifatnya hanya didengarkan. 3) media audio-visual, adalah sarana atau media yang utuh untuk mengelaborasikan bentuk-bentuk visual dengan audio. 11 Tidak dapat dipungkiri bahwa media pembelajaran itu macamnya banyak sekali. Setidaknya di SMAN 1 Srengat telah mengaplikasikan media baik media visual, audio, maupun audio-visual. Lebih dari itu, guru SMAN 1 Srengat juga telah membuat media secara pribadi seperti media kartu dan teman sejawat dalam drama kecil yang tujuannya untuk mengenal karakter dari perilaku terpuji dan perilaku tercela. 11 Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif, Memberdayakan Dan Mengubah Jalan Hidup Siswa, (Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2009), 223-224

101 Melihat kenyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran itu tidak hanya benda-benda mati atau hasil cipta karsa manusia. Tetapi guru sekaligus teman sejawat juga dapat berfungsi sebagai media pembelajaran. Hal ini sesuai dengan konsep yang diusung oleh Syaiful dan Aswan, bahwa jika media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. 12 Walhasil, guru harus memiliki pemahaman yang memadai terkait media pembelajaran baik cara menggunakan dan cara menciptakan media pembelajaran secara kreatif. Karena tidak menutup kemungkinan ada beberapa materi ajar yang memerlukan media dalam proses pembelajarannya. Di samping itu guru harus mampu memilih media yang sesuai dengan isi materi dan juga harus mampu menyesuaikan penggunaan media dengan situasi dan kondisi sekolah terkait. Baik media visual, audio, maupun audio-visual. 12 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi belajar Mengajar,(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), 120