Sri Yuliani FISIP UNS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Implementasi Kebijakan Publik. a. Konsep Implementasi:

Sri Yuliani Fisip Uns

Model van Horn & van Metter dan Marlee S. Grindle

Model Mazmanian dan Sabatier

BAB II KERANGKA TEORI. Sebagai titik tolak atau landasan berfikir dalam menyoroti atau

TINJAUAN PUSTAKA. keputusan atau usulan-usulan dari para pembuat kebijakan. Para ahli administrasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. secara umum memberikan penafsiran yang berbeda-beda akan tetapi ada juga yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Thomas Dye dalam Subarsono (2013: 2), kebijakan publik adalah

Tahap penyusunan agenda Tahap formulasi kebijakan Tahap adopsi kebijakan Tahap implementasi kebijakan Tahap evaluasi kebijakan

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN: Perspektif, Model dan Kriteria Pengukurannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebijakan Publik dan Implementasi Kebijakan Publik. kegiatan tertentu. Istilah kebijakan dalam bahasa Inggris policy yang

TINJAUAN PUSTAKA. Berikut adalah beberapa pengertian kebijakan menurut para ahli yakni:

Pentingnya implementasi What is implementation? Proses Implementasi

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA DI KABUPATEN SUMENEP

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1 B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian... 12

A. Jenis Kebijakan : Stratifikasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat karena ternyata tidak sesuai dengan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana telah di jelaskan di dalam undang undang tersebut maka

II. TINJAUAN PUSTAKA. Teori good governance mengharuskan penggunaan atau upaya untuk merancang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kebijakan Publik/Program. Kebijakan publik didefinisikan oleh para ahli dalam berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CONTOH-CONTOH TEORI. Gambar 1 Model Implementasi Kebijakan Menurut Grindle

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. administration atau to administear yang berarti mengelola (to manage) atau. usaha seperti tulis menulis, surat menyurat.

II. TINJAUAN PUSTAKA. implementasi ini dengan mengatakan bahwa :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. standar dan satuan lain yang mencakup jangka waktu satu tahun. Anggaran

Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung

BAB II KAJIAN TEORI. hipotesis untuk membimbing peneliti mencari jawaban-jawaban, membuat

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PUBLIK MIP-UMY DESEMBER 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

IMPLEMENTASI PERDA PENGELOLAAN DAN PENGUSAHAAN SARANG BURUNG WALET

Jaringan Kebijakan Kesehatan. Indra Darmanto Dumilah Ayuningtyas Disampaikan pada Forum Nasional IV

Otniel Handityasa P 1), Hartuti Purnaweni 1,2) Universitas Diponegoro

ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENYUSUNAN UU NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TNI : IMPLEMENTASI MODEL ANALISIS GRAHAM T.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. policy). Masing-masing definisi tersebut, memberi penekanan yang berbeda-beda.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI KAJIAN MANAJEMEN STRATEJIK 1. KONSEP DAN APLIKASI MANAJEMEN STRATEJIK 2. PERUMUSAN VISI, MISI DAN NILAI 3. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEJIK 4.

manusia sehingga dapat mengoptimalkan implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dapat berjalan dengan maksimal.

BAB I P E N D A H U L U A N. berada atau sedang menuju kepada masyarakat yang berorientasi kerja, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap pemerintahan yang tengah memimpin saat ini sudah seharusnya

Kuliah 2 Luas Lingkup dan Perkembangan Studi Implementasi

BAB VI PENUTUP Kesimpulan 1. Implementasi Kebijakan Penjaminan Mutu Pada Perguruan Tinggi

BAB V PENUTUP. Dalam penelitian ini, beberapa kesimpulan yang dapat ditarik. sebagaimana dijelaskan pada bagian pembahasan, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Medan sebagai sebuah ibukota provinsi yang besar, yakni provinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan rakyat saat ini menjadi isu kebijakan yang semakin strategis,

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya sangat besar. Sebagai negara kepulauan, penduduk Indonesia

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

SOAL DAN TUGAS. Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Alam Dosen : Prof. Dr. Bambang Heru, M.S DISUSUN OLEH : IID MOH. ABDUL WAHID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang Implementasi Peraturan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara bertanggung jawab

IV. GAMBARAN UMUM. Implementasi merupakan suatu kajian mengenai kebijakan yang mengarah

Kebijakan Publik Kebijakan Publik adalah keputusan pemerintah untuk mengatur berbagai bidang kehidupan dalam negara Analisis s kebijakan a publik adal

BAB I PENDAHULUAN. untuk beroperasi seefisien mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu

EVALUASI KEBIJAKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SMA NEGERI 1 AMPIBABO KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM RASKIN ( Beras Rakyat. karena kemiskinan menyebabkan terjadinya kerentanan, ketidakberdayaan,

Studi Implementasi. Dimaksudkan untuk menjawab : Mengapa suatu kebijakan berhasil di suatu tempat dan gagal di tempat lain.

Model-model Kebijakan Publik

IJPA-The Indonesian Journal of Public Administration Volume 3 Nomor 2 Desember 2017

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN RETRIBUSI PARKIR TEPI JALAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

EKONOMI KELEMBAGAAN UNTUK SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN (ESL 327 ) Ko-Manajemen. Kolaborasi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan

akibatnya fenomena seperti ini menjadi hal yang berdampak sistemik. Tawuran pelajar yang

Mekanisme Kerjasama Pusat dan Daerah dalam Pengembangan Industri

II. TINJAUAN PUSTAKA Kebijakan Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang Berasal dari

dalam Pengembangan Industri

ANALISIS PELAKSANAAN LAYANAN RAKYAT UNTUK SERTIFIKAT TANAH (LARASITA) DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SAMARINDA

Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Implementasi Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas di SLB-B Kabupaten Wonosobo

II. TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, yang penting adalah adanya suatu standar pelayanan publik, yang

IMPLEMENTASI PERATURAN DISIPLIN PNS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen Kepensiunan di Indonesia (Studi Kasus:Tinjauan Implementasi

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TENTANG KETERTIBAN UMUM DI KOTA PEKANBARU DESI MULYATI CHALID SAHURI. Cp :

BAB VII PENUTUP. Temuan penelitian tentang hasil implementasi kebijakan dapat. digambarkan dalam tabel berikut ini:

PELAKSANAAN DISTRIBUSI DAN PENGENDALIAN PROGRAM RASKIN DI KELURAHAN SINGOTRUNAN KABUPATEN BANYUWANGI (INPRES NOMOR 1 TAHUN

Transformasi No. 32 Tahun 2017 Volume I Halaman 1-75

Mekanisme Kerjasama Pusat dan Daerah dalam Pengembangan Industri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian pada Bab I sampai dengan Bab VI, disusun

PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Silabus. Standar Kompetensi

IMPLEMENTASI UU NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (Studi Kasus di SMA Negeri 4 Kota Magelang) ABSTRAK

RENCANA STRATEGIS TAHUN BAB I PENDAHULUAN

Implementasi Kebijakan Retribusi Pelayanan Pasar Kembangsari berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 8 Tahun 2011 (Telaah Pasal 61)

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK. Kebijakan Pangan TIP FTP UB

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan

BAB II LANDASAN TEORI. yang penting. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil

TINJAUAN PUSTAKA. Kebijaksanaan (policy) memiliki arti yang bermacam-macam. Harold D. Laswell

IMPLEMENTASI PROGRAM WIRAUSAHA BARU OLEH DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DALAM MENDUKUNG GERDU KEMPLING KOTA SEMARANG TAHUN 2014

27/01/2015 AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK. Akuntansi Manajemen Sektor Publik PENDAHULUAN

BAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... ix. 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja manajerial hingga kini masih menjadi issue yang menarik diteliti,

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan daerah yang bertumpu pada pemberdayaan potensi lokal. Yang

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA MALANG DALAM STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG. Niken Larasati

BAB II BAHAN RUJUKAN

Transkripsi:

Sri Yuliani FISIP UNS

Model Implementasi Implementasi kebijakan atau program pada dasarnya secara sengaja dilaksanakan untuk meraih kinerja yang tinggi, dimana selama proses itu berlangsung dipengaruhi oleh beberapa faktor

Faktor-Faktor dalam Kinerja Implementasi Was the policy adequately formulated? What were the goals? Was the underlying causal model adequate? Tipe dan Tujuan kebijakan Was the implementation competent? Well organized? Effective? Timely? Coordinated? Well led? Pelaksana Program Was the budget adequate? Was the program cost effective? What were the units of goal indicator achieved per unit of budget? Is the program worth the expenditure? Sumber Daya Finansial Who was helped? Were expectations of benefits met? Who is prepared to defend the program? Kelompok sasaran Adapted from Formal evaluation by Wayne Hayes: http://www.geocities.com/~profwork/pp/evaluate/formal.html

Model Implementasi 1. George Edward (GE) 2. Van Meter dan Van Horn (MH) 3. Mazmanian dan Sabatier (MS) 4. Grindle (GR) 5. Smith

GE MH Top Down MS GR Mekanisme Paksa Mekanisme Pasar RE Smith Bottom UP Diadopsi dari Riant Nugroho, 2004

Model Implementasi Model GE dan MH dalam bagan model implementasi diklasifikasikan bermodel Top Down dan lebih berada di mekanisme paksa daripada mekanisme pasar Implementasi kebijakan berjalan secara linier dari kebijakan publik, implementasi, dan kinerja kebijakan publik

1. Model George Edward (GE) Menurut model GE, variabel yang mempengaruhi kebijakan publik adalah : 1. Komunikasi 2. Sumber daya 3. Disposisi atau sikap pelaksana 4. Struktur birokrasi

Model GE : Komunikasi Tiga hal penting : Transmisi, Konsistensi, Kejelasan (Clarity) Komunikasi harus akurat dan cermat agar tujuan dan sasaran kebijakan dipahami implementor. Aturan/petunjuk pelaksanaan harus jelas. tidak jelas multitafsir penyimpangan tujuan kebijakan/program Komunikasi penting untuk koordinasi dan sosialisasi ke kelompok sasaran.

Model GE : Sumber Daya Meliputi : SDM, finansial, informasi, wewenang, fasilitas SDM : jumlah staff dan skills yang memadai. Finansial : jumlah dana /anggaran yang cukup Informasi : data dan fakta yang akurat Wewenang : otoritas utk memberi perintah, mengalokasikan dan mendistribusikan anggaran, fasilisitas, dan tenaga kerja,dsb Fasilitas : gedung, peralatan, tehnologi, dsb

Model GE : Disposisi/Kecenderungan Disposisi adalah watak dan karakteristik implementor : komitmen, kejujuran, ketaatan atau kepatuhan,dsb Komitmen dan kejujuran rendah korupsi, mark up anggaran,dsb Implementor mempunyai sikap dan perspektif berbeda implementasi tidak efektif. Misal : perbedaan persepsi tentang dampak kebijakan thd kepentingan dalam Perda antirokok, PKL, judi,dsb

Model GE : Struktur Birokrasi Struktur birokrasi yang terlalu panjang dan berbelit-belit (red tape) melemahkan pengawasan shg implementasi tidak fleksibel inefisiensi, korupsi, dsb Perlu adanya standard prosedur pelaksanaan atau SOP (Standard Operating Procedure), petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program

2. Model Meter dan Horn (MH) Menurut model MH, variabel yang mempengaruhi kebijakan publik adalah : 1. Aktivitas implementasi dan komunikasi antarorganisasi 2. Karakteristik dari agen pelaksana 3. Kondisi ekonomi, sosial, dan politik 4. Kecenderungan (disposisi) dari pelaksana

MODEL DONALD VAN METER DAN CAREL VAN HORN STANDARD & TUJUAN AKTIVITAS IMPLEMENTASI & KOMUNIKASI ANTAR ORGANISASI KEBIJAKAN PUBLIK KARAKTERISTIK DARI AGEN PELAKSANA/ IMPLEMENTOR KECENDERUNGAN/ DISPOSISI DARI PELAKSANA/IMPLE -MENTOR KINERJA KEBIJAKAN PUBLIK SUMBER DAYA KONDISI EKONOMI, SOSIAL & POLITIK

3. Model Mazmanian dan Sabatier (MS) Model MS dalam bagan Riant Nugroho diklasifikasikan bermodel Top Down dan lebih berada di mekanisme paksa daripada mekanisme pasar Tiga variabel yang mempengaruhi kinerja implementasi yaitu : 1. Mudah tidaknya tipe masalah yang akan dikendalikan 2. Kemampuan kebijakan menstrukturkan proses implementasi 3. Variabel di luar kebijakan yang mempengaruhi implementasi

MODEL DANIEL A. MAZMANIAN DAN PAUL A. SABATEIR Mudah tidaknya masalah dikendalikan: 1.Dukungan teori dan tehnologi 2.Keragaman perilaku kelompok sasaran 3.Tingkat perubahan perilaku yang dikehendaki Kemampuan kebijakan utk menstrukturkan proses implementasi 1.Kejelasan dan konsistensi tujuan 2.Dipergunakannya teori kausal 3.Ketepatan alokasi sumber dana 4.Keterpaduan hirarkis di antara lembaga pelaksana 5.Aturan pelaksana dari lembaga pelaksana 6.Perekrutan pejabat pelaksana Variabel di luar kebiajakan yg memperngaruhi proses implementasi 1.Kondisi sosio-ekonomi dan tehnologi 2.Dukungan publik 3.Sikap dan risorsis dari konstituen 4.Dukungan pejabat yg lebih tinggi 5.Komitmen dan kualitas kepemimpinan dari pejabat pelaksana TAHAPAN DALAM PROSES IMPLEMENTASI OUTPUT kebijakan dari lembaga pelaksana Kepatuhan target utk mematuhi output kebijakan Hasil nyata output kebijakan Diterimanya hasil tersebut REVISI UNDANG- UNDANG

Mazmanian &Sabatier : Tipe masalah keberhasilan implementasi program akan banyak ditentukan oleh tipe masalah yang mau dipecahkan. Ada masalah-masalah sosial yang lebih mudah untuk ditangani dibandingkan masalah lainnya. Jika keragaman dan lingkup perubahan perilaku yang dikehendaki relatif kecil, implementasi akan lebih efektif. Semakin besar jumlah perubahan perilaku yang dikehendaki semakin sukar memperoleh implementasi yang berhasil.

Mazmanian &Sabatier : Kemampuan kebijakan utk menstrukturkan proses implementasi Mudah tidaknya masalah dikendalikan kapasitas organisasi pelaksana untuk menstrukturkan proses implementasi. Kapasitas organisasi adalah kemampuan organisasi untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan cara membangun struktur organisasi, mengatur operasionalisasinya, dan mengkoordinasikan upayaupaya pencapaian tujuan.

Mazmanian &Sabatier : variabel di luar kebijakan yg mempengaruhi proses implementasi Mudah tidaknya masalah dikendalikan mempengaruhi variabel di luar kebijakan yang mempengaruhi proses implementasi yang mencakup indikator sosio-ekonomi dan tehnologi, dukungan publik, sikap dan sumber daya dari konstituen, dukungan jabatan yang lebih tinggi, dan komitmen dan kualitas kepemimpinan pejabat pelaksana. Ketiga variabel mempengaruhi proses implementasi dengan lima tahapan yaitu pemahaman dari lembaga pelaksana dalam bentuk disusunnya kebijakan pelaksanaan, kepatuhan obyek, hasil nyata, penerimaan atas hasil nyata

Model MS Model MS memandang implementasi kebijakan dapat berjalan secara mekanistis atau linier. Penekanannya terpusat pada koordinasi, compliance, dan kontrol yg efektif yg mengabaikan manusia sbg target group dan juga peran aktor lain (Fadillah Putra, 2003)

4. Model Grindle (GR) Model GR dalam bagan Riant Nugroho diklasifikasikan bermodel Top Down dan lebih berada di mekanisme paksa daripada mekanisme pasar Keberhasilan implementasi ditentukan oleh derajat implementability dari suatu kebijakan

Model Implementasi GRINDLE Tujuan kebijakan Melaksanakan kegiatan dipengaruhi oleh : a. Isi Kebijakan : - Kepentingan yang dipengaruhi.oleh kebijakan -Tipe manfaat.yg dihasilkan - Derajat perubahan yg diinginkan - Kedudukan pembuat kebijakan - Pelaksana program - Sumberdaya yang dilibatkan b. Konteks Implementasi : - Kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yg terlibat - Karakteristik lembaga dan penguasa - Kepatuhan dan daya tanggap Hasil Kebijakan : a. Dampak pada masyarakat, individu dan kelompok b. Perubahan dan penerimaan oleh masyarakat Tujuan yg ingin dicapai Program aksi dan proyek individu yg didesain dan dibiayai Apakah program yg dijalankan seperti yg direncanakan Mengukur keberhasilan Implementasi

Model Grindle : Isi Kebijakan Kepentingan yg dipengaruhi oleh kebijakan : Semakin banyak pihak yg memperoleh manfaat dari suatu kebijakan semakin kuat dukungan, sehingga semakin mudah diimplementasikan. Semakin banyak pihak yang terpengaruh (secara negatif) oleh kebijakan, semakin kuat penolakan sehingga akan sulit diimplementasikan

Model Grindle : Isi Kebijakan Tipe manfaat : Kebijakan yang memberikan manfaat yang aktual /tangible kepada banyak pelaku lebih mudah diimplementasikan dibanding dengan kebijakan yg mengatur perilaku (regulatif) terutama kebijakan simbolik. Contoh program posyandu lebih mudah diimplementasikan daripada program pemasangan alat kontrasepsi.

Model Grindle : Isi Kebijakan Derajat perubahan yg diinginkan : Perubahan kecil dan inkremental tanggapan positif = konsensus tinggi Perubahan besar dan fundamental konflik = konsensus rendah Kedudukan pembuat kebijakan : Otoritas, wewenang, dan legalitas menentukan kepatuhan

Model Grindle : Isi Kebijakan Pelaksana program : Kemampuan pelaksana program mengorganisir sumber daya yg ada dan mengarahkannya utk mencapai tujuan kebijakan Sumber daya yg dilibatkan: Sumber daya dalam jumlah yg cukup dan kualitas yg bagus akan mendukung keberhasilan implementasi.

Model Grindle : Konteks Kebijakan Kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang terlibat. Karakteristik lembaga dan penguasa. Kepatuhan dan daya tanggap pelaksana. Intensitas keterlibatan para perencana, politisi, pengusaha, kelompok sasaran dan para pelaksana program akan bercampur baur mempengaruhi efektivitas implementasi.

Aktor Implementasi Kebijakan Azhar Kasim : Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tahap implementasi kebijakan, tekanan politik ternyata sangat kuat, dinamis dan kompleks Berbagai pelaku/aktor yang terlibat: - Policy Makers Formal Implementers - Mass Media Lobbyists - Interested Group Penerima/sasaran kebijakan - Evaluator Karena implementasi kebijakan biasanya tidak dilakukan secara paksaan, maka para pelaku resmi harus melakukan persuasi, negosiasi dan kompromi dengan pelaku lain yang berkepentingan struktur organisasi dan norma-norma birokrasi berpengaruh terhadap implementasi kebijakan

5. Model Smith : Bottom-Up Empat variabel dalam proses implementasi (Fadillah Putra. Paradigma Kritis dalam Studi Kebijakan Publik : 2003): 1. Idealized policy : pola interaksi yg diinginkan perumus kebijakan dgn tujuan utk mendorong target group utk melaksanakannya 2. Target group : kelompok sasaran kebijakan yg diharapkan dapat mengadopsi pola interaksi yg diharapkan perumus kebijakan atau dapat menyesuaikan pola perilakunya dgn kebijakan yg dirumuskan.

Model Smith 3. Implementing organization : badan pelaksana atau unit-unit birokrasi pemerintah yang bertanggungjawab dalam implementasi kebijakan 4. Environmental factors : unsur-unsur di dalam lingkungan yg mempengaruhi implementasi kebijakan (aspek budaya, sosial, ekonomi, dan politik)

Model Smith Keempat variabel tidak berdiri sendiri, tapi merupakan kesatuan atau suatu sistem yang saling mempengaruhi dan berinteraksi secara timbal balik Interaksi di dalam dan di luar keempat faktor ketidak sesuaian tekanan dan ketegangan Terjadinya transaksi dan tawarmenawar antara formulator dan implementor

Model Smith : proses atau alur implementasi Implementing Organization Target Group Policy Making Policy Idealized Policy Tensions Process Environmental Factors transactions Feedback Institutions

Model Smith Proses implementasi tidak berjalan secara linier atau mekanistis, tetapi membuka peluang terjadinya transaksi melalui proses negosiasi atau bargaining untuk menghasilkan kompromi terhadap implementasi kebijakan berdimensi target group. Barret and Fudge (1981) : Model Hibrid Implementasi paling baik dipahami dalam term kontinuum kebijakan tindakan dimana proses interaksi dan negosiasi terjadi sepanjang waktu, antara mereka yg melaksanakan kebijakan dan mereka yang tindakannya tergantung kepada pelaksana itu