METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

METODE PENELITIAN. (2012) penelitian deskriptif adalah metode pencarian fakta dengan interpretasi

III. METODE PENELITIAN. mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

IV METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

III. METODE PENELITIAN

BAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO

III. METODOLOGI PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pepaya California. Semakin tua umur seorang petani tentunya akan sangat

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. sampai dengan 30 tahun tergantung dengan letak topografi lokasi buah naga akan

IV. METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN. banyak membahas mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional. Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

Oleh: 1 Irma Fitriani Kusmayadi, 2 Dedi Herdiansah Sujaya, 3 Zulfikar Noormasyah

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lahan HKm Desa Margosari Kecamatan Pagelaran

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

VIII. ANALISIS FINANSIAL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN BUDIDAYA APEL (MALUS SYLVESTRIS MILL) DI DESA BULUKERTO,KECAMATAN BUMIAJI, KOTA BATU

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

III. METODE PENELITIAN. metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

IV. METODOLOGI. merupakan salah satu daerah pertanian produktif di Kabupaten Majalengka.

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

IV. METODE PENELITIAN

BAB VII KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

III KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

I. PENDAHULUAN. hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya

ANALISIS KEAYAKAN FINANSIAL USAHATANI PEPAYA CALINA. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

VII. ANALISIS FINANSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

III. METODE PENELITIAN. Kampung Agung Timur merupakan salah satu kampung yang menjadi sentra

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011.

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan

III. METODE PENELITIAN A.

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Petani buah naga adalah semua petani yang menanam dan mengelola buah. naga dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimum.

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, yang banyak membahas masalah biayabiaya yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit yang diterima, serta kelayakan usahatani pepaya California yang dilihat dari indikator Net Present value (NPV), Net benefit cost (B/C), Internal rate of return (IRR), dan Payback period. Setelah itu dapat di ketahui apakah usahatani pepaya California tersebut layak atau tidak untuk diusahakan. A. Teknik Pengambilan Sampel 1. Penentuan Daerah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karangsewu, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Alasan yang mendasari dipilihnya daerah tersebut sebagai lokasi penelitian adalah karena Kecamatan Galur berada di posisi tiga besar produksi buah pepaya di Kabupaten Kulon Progo dari empat kecamatan yang berbatasan dengan laut selatan (lahan pasir). Kecamatan Galur berada di posisi kedua dibawah Kecamatan Temon dan diatas Kecamatan Wates dan Kecamatan Panjatan. Alasan lain yang mendukung dipilihnya daerah tersebut sebagai lokasi penelitian adalah karena Kecamatan Galur merupakan daerah yang tergolong baru dikembangkan untuk usahatani pepaya California dibandingkan Kecamatan Temon yang sudah berjalan lama, artinya pengembangan usahatani pepaya California di Kecamatan Galur kedepannya masih berpotensi mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2 : 20

21 Tabel 2. Produksi tanaman pepaya menurut Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo Kecamatan Produksi (kwintal) Temon 2.339 Wates 890 Panjatan 370 Galur 1.077 Lendah 852 Sentolo 5.399 Pengasih 3.850 Kokap 4.838 Girimulyo 3.552 Nanggulan 1.825 Kalibawang 1.148 Samigaluh 3.824 Sumber : Daerah dalam angka Kabupaten Kulon Progo 2015 2. Pengambilan responden Berdasarkan data yang diperoleh dari pra survey, jumlah petani pepaya California yang ada di Desa Karangsewu Kecamatan Galur sebanyak 50 orang. Dalam penelitian ini dilakukan dua metode pengambilan data petani, yaitu secara Sensus dan Simple Random Sampling. Sensus sendiri merupakan teknik Penentuan sampel yang mana semua anggota populasi dijadikan responden, sementara Sampel Random Sampling merupakan pengambilan sebagian responden dari sejumlah populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Untuk petani Di Dusun Imorenggo dilakukan secara Sensus dengan jumlah responden petani 15 orang, sedangkan petani Di Dusun Gupit dilakukan secara Sampel Random Sampling dengan jumlah responden petani 15 orang.

22 Tabel 3. Jumlah Petani Pepaya California Di Desa Karangsewu Kecamatan Galur Dusun Jumlah Petani Jumlah Responden Gupit 35 15 Imorenggo 15 15 Jumlah 50 30 Jadi jumlah petani pepaya California di Desa Karangsewu sebanyak 50 orang. Adapun jumlah responden untuk penelitian ini adalah 30 orang. B. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan data 1. Data Primer Data primer adalah semua data yang didapat langsung dari obyek penelitian, dikumpulkan dan disusun oleh peneliti. Data primer ini meliputi luas lahan yang digunakan untuk usahatani, biaya usahatani, produksi dan benefit. Adapun data tersebut diperoleh dengan cara observasi dan wawancara. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah semua data yang diperoleh dari instansi atau lembaga yang ada hubungannya dengan penelitian. Data sekunder ini meliputi keadaan umum, keadaan penduduk, keadaan pertanian serta keadaan perekonomian di wilayah tersebut. C. Asumsi dan Pembatasan Masalah 1. Asumsi a. Produksi pepaya California diasumsikan terjual semua.

23 b. Keadaan tanah, iklim dan topografi di daerah penelitian dianggap sama. c. Masa pakai peralatan hanya dipakai untuk satu kali periode tanam. d. Suku bunga selama periode tanam dianggap tidak berubah. 2. Pembatasan Masalah a. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pada tahun 2012-2015 b. Tingkat suku bunga pinjaman yang digunakan untuk analisis data adalah tingkat suku bunga bank BRI sebesar 16 %. D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Usaha pepaya California adalah kegiatan usahatani mulai dari persiapan lahan, penanaman bibit pepaya California, pemanenan, hingga pasca panen pepaya (siap dijual). 2. Sarana produksi adalah komponen yang digunakan untuk usahatani pepaya California hingga menghasilkan produk seperti pupuk kandang, pupuk buatan dan pestisida. a. Pupuk kandang adalah unsur alami dari kotoran ternak yang mempunyai manfaat tinggi untuk meningkatkan unsur tanah, diukur dalam satuan kg. b. Pupuk buatan adalah pupuk yang terbuat dari bahan kimia yang bermanfaat untuk meningkatkan unsur tanah, diukur dalam satuan kg. c. Pestisida adalah obat untuk mengendalikan hama dan penyakit pepaya California, diukur dalam satuan gram dan mililiter.

24 3. Lahan pasir pantai adalah luasan area tanam pepaya California yang digunakan dalam usaha tani dan dinyatakan dalam satuan hektar (ha). 4. Produksi adalah hasil usahatani pepaya California yang dihasilkan petani pada luasan lahan tertentu dalam satu periode tanam, dan dinyatakan dalam satuan kilogram (kg). 5. Harga adalah uang yang diterima petani pada saat menjual hasil produksi pepaya California dan dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp) 6. Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan pada awal usaha dan dapat juga dikeluarkan pada saat usahatani sedang berjalan. Investasi awal pada usahatani Pepaya California berupa land clearing (persiapan dan pengolahan lahan), pembelian bibit dan pembelian alat. Biaya investasi diukur dalam satuan Rupiah (Rp). 7. Biaya operasional adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan (tergantung dari) besar-kecilnya jumlah produksi. Biaya operasional diukur dalam satuan Rupiah (Rp). 8. Present value adalah nilai sekarang dari sebuah anuitas dan identik dengan nilai awal dari penanaman modal, sedangkan anuitas dari sebuah present value tergantung pada dasar besar kecilnya tingkat bunga dan jangka waktu yang digunakan. 9. Discount factor adalah suatu bilangan yang menggambarkan (weight) pembuat pada setiap nilai discount factor (DF) tertentu. Besarnya discount factor ini dipilih di antara variasi bunga bank yang berlaku didaerah tersebut, di ukur dalam satuan persen (%).

25 10. Benefit adalah hasil produksi usahatani pepaya California dikalikan dengan harga yang sudah ditentukan, dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp). 11. Net present value (NPV) adalah net benefit yang telah di discount yang menggunakan kesempatan biaya modal, di ukur dalam satuan rupiah (Rp). 12. Net benefit cost (B/C) adalah perbandingan antara net benefit yang telah di discount positif dengan net benefit yang telah di discount negative yang di ukur dalam satuan persen (%). 13. Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkat suku bunga yang menghasilkan net present value nol, di ukur dalam satuan persen (%). 14. Payback period adalah jangka waktu yang menunjukkan terjadinya arus penerimaan secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present value, di ukur salam satuan bulan. E. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif meliputi transfer data, editing data, pengolahan data dan interpretasi data secara deskriptif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai pelaksanaan usahatani serta kondisi kecocokan lahan untuk usahatani pepaya California di lokasi penelitian. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menguji kelayakan usahatani pepaya California yaitu dengan mengolah data yang diperoleh dan menyederhanakan dalam bentuk tabulasi kemudian diolah secara komputerisasi

26 dengan menggunakan software Microsoft excel kemudian di interprestasi data secara deskriptif. Analisis data yang digunakan pepaya California sebagai berikut 1. Net Present Value (NPV) Net Present Value (NPV) merupakan selisih antara nilai sekarang penerimaan dengan nilai sekarang pengeluaran pada tingkat diskonto tertentu, yang dinyatakan dengan rumus : NPV = ( ) Keterangan : Bt Ct n i t = Manfaat yang diperoleh pada tahun t = Biaya yang dikeluarkan pada tahun t = Umur ekonomis usaha = Discount rate (tingkat suku bunga pinjaman) = Triwulan 0,1,2,3,..12 Penilaian kelayakan finansial berdasarkan NPV adalah sebagai berikut : 1) NPV > 0 Artinya usahatani pepaya California layak untuk dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. 2) NPV = 0 Artinya usahatani pepaya California sulit untuk dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya yang dikeluarkan. 3) NPV < 0 Artinya usahatani pepaya California tidak layak untuk dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan.

27 2. Net Benefit Cost ratio (B/C) Net Benefit Cost ratio (B/C) adalah perbandingan present value dari net benefit yang positif dengan present value dari net benefit yang negatif, perhitungan ini digunakan untuk melihat berapa kali lipat penerimaan yang akan diperoleh dari biaya yang dikeluarkan dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: NetB/C = ( ) ( ) ( ) ( ) Keterangan : Bt Ct n i t = Manfaat yang diperoleh pada tahun t = Biaya yang dikeluarkan pada tahun t = Umur ekonomis usaha = Discount rate (tingkat suku bunga pinjaman) = Triwulan 0,1,2,3,..12 Suatu usaha dikatakan bermanfaat atau layak untuk dilaksanakan jika diperoleh nilai Net B/C lebih besar dari satu dan usaha tidak layak atau ditolak jika diperoleh nilai Net B/C lebih kecil dari satu. 3. Internal Rate Of Return (IRR) Internal Rate Of Return (IRR) merupakan tingkat diskonto (discount rate) pada saat NPV sama dengan nol yang dinyatakan dalam persen, dengan rumus : Keterangan : IRR = + ( ) = Discount rate yang menghasilkan NPV positif = Discount rate yang menghasilkan NPV negatif

28 NPV 1 = Nilai NPV yang bernilai positif NPV 2 = Nilai NPV yang bernilai negatif Suatu usaha dikatakan layak apabila nilai IRR lebih besar dari discount rate yang telah ditentukan. Sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari discount rate maka usaha tersebut tidak layak untuk dijalankan. 4. Payback period Payback period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal suatu usaha investasi, dihitung dari aliran kas bersih (net). Aliran kas bersih adalah selisih pendapatan terhadap pengeluaran per tahun, periode pengembalian biasanyanya dinyatakan dalam jangka waktu per tahun. Rumus payback period adalah : PBP = + Dimana: PBP = Pay Back Period Tp-1 = Tahun sebelum terdapat PBP Ii = Jumlah investasi telah didiskon Bicp-1 = Jumlah benefit yang telah didiskon sebelum PBP Bp = Jumlah benefit pada PBP