PENGOLAHAN DATA TERINTEGRASI BIDAN PRAKTEK MANDIRI BERBASIS E-KMS (KARTU MENUJU SEHAT) Lukman Hakim 1*, Martin Saputra 1

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... xxii

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI POSYANDU KESEHATAN IBU DAN ANAK. Nabila Sholihah 1*, Sri Kusumadewi 1. Jl. Kaliurang km 14.5 Sleman, Yogyakarta 55584

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI POSYANDU TERINTEGRASI SEBAGAI PENDUKUNG KEBIJAKAN DINAS KESEHATAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini. Tahaptahap

Aplikasi Pengolahan Data Posyandu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

Sistem Informasi KMS (Kartu Menuju Sehat) (Studi Kasus : UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat)

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang

BAB 4 METODOLOGI. Pengembangan sistem..., Niken Ayu Damayanti, FKM UI, Universitas Indonesia

APLIKASI PENGINGAT IMUNISASI BAYI BERBASIS SMS GATEWAY

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ismawati tahun 2010 (dalam Ariyani dkk, 2012), posyandu

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM KIA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS INDUSTRI GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang ekonomi maupun bidang kesehatan.

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini mencakup 1,4 juta anak balita yang meninggal. Program Pengembangan

SISTEM INFORMASI IMUNISASI BALITA STUDI KASUS: DINKES KOTA BATAM TUGAS AKHIR

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/Menkes/Per/I/2010 TENTANG PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) BAGI BALITA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERAN AYAH DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA

Model Informasi Monitoring Kesehatan Ibu dan Bayi pada Posyandu dalam Rangka Upaya Peningkatan Kesehatan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Administrasi menurut Hendi Haryadi dalam bukunya Administrasi

TAKARIR. Masuk ke sistem Keluar dari sistem

Rumah Bersalin Gratiis Rumah Zakat

PERANCANGAN E- POSYANDU DI POSYANDU MEKARSARI RW.VI KELURAHAN PEDALANGAN SEMARANG

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Kelurahan Karang Kitri, Bekasi Timur. Karang Kitri merupakan salah satu dari 18

Tabel 15. Penyusunan Plan of Action (POA) Kegiatan bidan desa melakukan kunjungan ke rumah-rumah untuk mendata bayi yang belum atau sudah diimunisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi manajemen layanan kesehatan (SIMLKES) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bebas dari penyakit cacar oleh WHO sejak tahun 1974.

Perancangan Sistem Informasi Reminder Kegiatan Posyandu Berbasis SMS Gateway

PEDOMAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) PUSKESMAS AMPLAS

LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016

MEMBANGUN BASIS DATA POSYANDU MENUJU INDONESIA SEHAT SENTOSA

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat

RANCANG BANGUN APLIKASI REKAM MEDIS POLIKLINIK UNIVERSITAS TRILOGI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Salah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. 1. Unit Pelaksana Teknis. 2. Pembangunan Kesehatan. derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anak usia bawah lima tahun (balita) adalah anak yang berusia 0 59 bulan.

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KARAWANG Alamat Jalan Ahmad Yani No. 67 Karawang Tlp. ( 0267 ) Kode Pos 41312

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang telah berkembang saat ini, telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau dari angka

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PASIEN DI PUSKESMAS KETABANG SURABAYA. Rinny Yulyani

KUESIONER UNTUK KADER

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B

DAFTAR ISI. PRAKATA... iv. ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN... vi. ABSTRACT... vii. INTISARI... viii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR...

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bidan disini dapat berperan sebagai petugas administrasi, petugas pemberi pelayanan kesehatan serta petugas farmasi dan kasir (pembayaran).

BAB I PENDAHULUAN. adalah unit rekam medis. Unit rekam medis bertanggung jawab terhadap

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

Class Diagram Activity Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) MySQL CodeIgniter

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Komponen input pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif dalam era JKN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN. Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam Penelitian (Informed Consent)

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan. kualitas sumberdaya manusia yang mengoptimalkan potensi tumbuh kembang

5) Penanggulangan diare. 6) Sanitasi dasar. 7) Penyediaan obat esensial. 5. Penyelenggaraan

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284 tahun 2004 tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) menyatakan bahwa buku KIA merupakan satu-satunya alat yang

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

KERANGKA ACUAN PELAYANAN IMUNISASI PROGRAM IMUNISASI

Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan.

APLIKASI MONITORING PERKEMBANGAN GIZI DAN TUMBUH KEMBANG BALITA PADA POSYANDU DAHLIA PUTRI INDIRA ANDRYANTI

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini

Portal Sistem Informasi Pelayanan Posyandu Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Studi Kasus Posyandu Desa Sidomulyo

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Aplikasi Pengolahan Dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Berbasis Desktop

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan

B A B I PENDAHULUAN. 1 P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c. T e b e t

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinas Kesehatan Kota Surabaya adalah suatu instansi pemerintahan Kota

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xviii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem Karakteristik sistem Klasifikasi sistem

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 5 TAHUN 2011

NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET. kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan memberikan kekebalan

BAB 1 PENDAHULUAN. kurang berfungsinya lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat, seperti posyandu

BAB 1 PENDAHULUAN. berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan dan gizi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak janin

PERANGKAT LUNAK REKAM MEDIS BAGI PEGAWAI DI RUMAH SAKIT UMUM BINA SEHAT BANDUNG

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

Gambar 4.1 Flowchart

Transkripsi:

PENGOLAHAN DATA TERINTEGRASI BIDAN PRAKTEK MANDIRI BERBASIS E-KMS (KARTU MENUJU SEHAT) Lukman Hakim 1*, Martin Saputra 1 1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi dan Desain, Universitas Bunda Mulia Jl. Lodan Raya No.2 Jakarta Utara 14430 * Email: lhakim@bundamulia.ac.id Abstrak Perlu adanya peningkatan mekanisme data dan informasi yang terintegrasi untuk pengolahan data balita pada bidan praktek mandiri yang dibawah naungan puskesmas sebagai pihak pemerintah, pelaporan dan pendataan pasien balita serta gizi yang dilakukan oleh BPM (Bidan Praktek Mandiri) kepada pihak Puskesmas bermanfaat untuk mengetahui secara pasti data balita dan perkembangannya, perancangan prototype e-kms (Kartu Menuju Sehat) menggunakan pemodelan UML (Unified Modeling Language) dengan desain penelitian Case Study Research pada lokasi Kecamatan Kalideres. Adanya e-kms memberikan informasi kondisi balita secara akurat yang terdiri dari data gizi, data lengkap balita, data Imunisasi, dan grafik pertumbuhan berat badan. E-KMS pada BPM dan Puskesmas memberikan nilai tambah untuk pemantauan data balita dan kondisi gizi secara lebih baik, dan terintegrasinya informasi antar BPM dengan Puskesmas, Sistem prototype E-KMS sepenuhnya belum dapat dijalankan pada BPM, selain perlu adanya penambahan Infrastruktur Hardware Puskesmas dan BPM. Kata Kunci: e-kms, Bidan Praktek Mandiri, Case Study Research 1. PENDAHULUAN Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan RI No. 155/Menkes/Per/I/2010, pada pasal 6 bahwa : Menteri, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan Peraturan ini dengan melibatkan organisasi profesi, dan lintas sektor terkait. Hal ini mendorong penulis untuk memberikan melakukan penelitian yang mengenai Kartu Menuju Sehat yang dapat digunakan untuk Bidan Praktek Mandiri sebagai kemudahan dalam mengawasi dan mengendalikan pertumbuhan balita, berat badan, dan Pengaturan Jadwal Imunisasi sampai batas akhir yaitu 24 bulan. Banyaknya Bidan Praktek Mandiri serta tidak efektifnya posyandu dan Puskemas didaerah dan Kota-kota besar di Indonesia menjadi kendala dalam mendeteksi balita sehat atau kurang Gizi dan kelebihan berat badan. Masyarakat lebih banyak berkonsultasi dengan para Bidan Praktek Mandiri karena secara emosional lebih dekat dan proses persalinan bayi mereka para bidan yang melakukan atau menolong. Bidan mandiri sebagian besar masih menggunakan pengolahan data manual yang sering kali mudah hilang dan rusak dimakan usia, sedangkan data informasi ini sangat bermanfaat untuk mengetahui tumbuh kembang balita serta kelahiran balita setiap tahun diwilayah tersebut. Permasalahan ini sangat diperlukan sistem yang memberikan kemudahan pengolahan data secara baik serta manajemen Bidan Pratek Mandiri dalam menerapkan Kartu Menuju Sehat Elektronik. E-KMS memberikan kemudahan dalam pengolahan data pasien serta pelaporan BPM kepada pihak Puskesmas. Penerapan e-kms mengintegrasikan pengolahan data BPM dan Puskesmas secara terpadu, serta memudahkan pengawasan kepada BPM dalam pelaporan secara berkala. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pengolahan data dan informasi balita pada Bidan Praktek Mandiri secara elektronik dengan menerapkan aplikasi E-KMS untuk Puskemas. Manfaat pengolahan data terintegrasi KMS adalah Memberikan pengolahan data secara elektronik pada administrasi BPM, Memberikan kemudahan dalam pelaporan bulanan BPM ke Puskesmas, Pengolahan data pasien dan gizi balita lebih mudah dan interaktif. 2. METODOLOGI Data dan referensi diambil dari beberapa buku, peraturan pemerintah, panduan KMS yang berhubungan dengan perkembangan balita berdasarkan buku kms manual, membuat aplikasi berbasis web dan melakukan wawancara dengan bidan praktek. 109

2.1. Kartu Menuju Sehat Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi Balita merupakan kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin 1. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 155/Menkes/Per/I/2010 pada pasal 2 yaitu : 1. Setiap balita harus mempunyai KMS sesuai jenis kelamin. 2. KMS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk mencatat berat badan, memantau pertumbuhan balita setiap bulan dan sebagai media penyuluhan gizi dan kesehatan. 3. Penggunaan KMS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan Pedoman yang tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. KMS berisi informasi berat badan normal dan tidak normal, jadwal imunisasi balita beserta jenis imunisasinya. Informasi secara rinci dari KMS sebagai berikut: 2.2. Berat Badan Normal Tabel berikut merupakan rangkuman berat badan anak normal sesuai usianya, yang diambil dari tabel pertumbuhan anak menurut WHO. Pada tabel dibedakan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan, yang memiliki nilai normal masing-masing 2. 1. Anak yang berada antara batas bawah dan batas atas tergolong berat badan normal sesuai usianya. 2. Anak yang beratnya berada di bawah batas bawah tergolong underweight (berat badan kurang). 3. Anak yang beratnya berada di atas batas atas tergolong overweight (kelebihan berat badan) Tabel 1. Tabel Berat badan berdasarkan jenis kelamin Laki-Laki Usia Perempuan Batas Bawah Batas Atas Tahun :Bulan Batas Bawah Batas Atas 2.5 4.4 0:0 2.4 4.2 3.4 5.8 0:1 3.2 5.5 4.3 7.1 0:2 3.9 6.6 5.0 8.0 0:3 4.5 7.5 5.6 8.7 0:4 5.0 8.2 : : : : : 9.7 15.3 2:0 9.0 14.5 Sumber :WHO 2.3. Jenis dan Jadwal Imunisasi 1. Imunisasi Rutin a. Imunisasi Dasar Tabel 2 Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar Umur Jenis 0 bulan Hepatitis BO 1 bulan BCG, Polio 1 2 bulan DPT-HB-Hib 1, Polio 2 3 bulan DPT-HB-Hib 2, Polio 3 4 bulan DPT-HB-Hib 3, Polio 4 9 bulan Campak Catatan: Bayi lahir di Institusi Rumah Sakit, Klinik dan Bidan Praktik Swasta, imunisasi BCG dan Polio 1 diberikan sebelum dipulangkan. Bayi yang telah mendapatkan imunisasi dasar DPT-HB-Hib 1, DPT-HB-Hib 2, dan DPT-HB-Hib 3, dinyatakan mempunyai status imunisasi T2. 1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 155/Menkes/Per/I/2010 2 dr Sony Prabowo, Sp. A, Tabel Berat Badan Berdasarkan WHO, Jakarta, 2014 110

b. Imunisasi Lanjutan Imunisasi Lanjutan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melengkapi imunisasi dasar pada bayi yang diberikan kepada anak Batita, anak usia sekolah, dan wanita usia subur (WUS) termasuk ibu hamil. Imunisasi lanjutan pada WUS salah satunya dilaksanakan pada waktu melakukan pelayanan antenatal. Tabel 3 Jadwal imunisasi lanjutan pada anak bawah tiga tahun Umur Jenis Imunisasi 18 bulan DPT-HB-Hib 24 bulan Campak 2.4. Desain Penelitian Metode penelitian atau desain penelitian merupakan bagian dari metodologi. Metodologi penelitian bisa digunakan ke berbagai macam riset desain. Ada beberapa macam desain penelitian yang bisa kita pilah sesuai dengan penelitian yang ingin kita lakukan, antara lain metode correlational, metode, causal comperative, metode experimental, metode ethnographic yang biasanya digunakan dalam bidang sosial, metode historica research, metode survey dan ada juga action research dimana penelitian ini para penelitinya terlibat langsung di dalamnya, penelitian ini biasanya digunakan dalam penelitian bidang sosial. Dalam bidang ilmu teknologi informasi desain penelitian yang paling banyak digunakan adalah desain eksperimental dan studi kasus (case study) 3. Gambar 1. Tipe Desain Penelitian 2.4.1. Case Study Research Penelitian ini mengambil permasalahan sekitar penerapan KMS pada wilayah Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Rw 03 yang memiliki 2 Posyandu, yang sifatnya penunjukkan pihak puskesmas sehingga pengolahan data balita atau peserta posyandu sering terjadi kehilangan atau tidak akurat dan tidak efisiennya informasi yang akan dilaporkan kepihak puskemas. KMS merupakan media yang digunakan untuk komunikasi ibu dan kader atau para bidan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi kesehatan balita. Penerapan e-kms sangat perlu karena jumlah warga yang cukup banyak serta pengolahan data masih dilakukan secara manual sehingga pihak puskemas harus datang dan pihak kader atau bidan untuk mengirimkan laporan status balita. Perkembangan teknologi informasi e-goverment seharusnya dapat mencangkup ketingkat puskesmas, karena puskesmas merupakan ujung tombak informasi yang terjadi dimasyarakat, namun kenyataannya mekanisme pelaporan serta rekam data balita belum diperhatikan secara baik. Penelitian ini mengambil beberapa informasi yang berasal dari BPM (Bidan Praktek Mandiri) yang 2007, Jakarta 3 Zainal A Hasibuan, Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi, Universitas Indonesia, 111

merupakan kader dari posyandu serta merupakan tenaga medis yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan proses persalinan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Perancangan E-KMS 3.1.1. Halaman Administrator (Puskesmas) untuk rekap imunisasi seluruh BPM Rancangan prototype pada e-kms memonitoring data dan informasi balita, bidan, orangtua serta laporan kondisi pasien atau bayi. Halaman 2 ini merupakan halaman untuk administrator yang dikendalikan oleh pihak puskesmas, dengan halaman ini pihak Puskesmas dapat mengetahui setiap pasien pada BPM secara terintegrasi yaitu halaman rekap data imunisasi dan registrasi bidan, terdapat pada gambar 2 dan gambar 3. Gambar 2. Halaman Admin rekap imunisasi 3.1.2. Halaman administrator Registrasi Bidan Halaman input bidan merupakan halaman yang berada pada otorisasi administrator yaitu pihak Puskesmas yang mengendalikan BPM yang sudah memiliki ijin sehingga memudahkan memonitoring BPM yang berada di wilayah tersebut. Halaman ini secara auto increment pada nomor bidan dan bersifat unik. ditunjukkan pada gambar 3. sebagai berikut: Gambar 3. Halaman registrasi bidan 3.1.3. Halaman akses BPM untuk pemeriksaan gizi balita Halaman pemeriksaan gizi balita dapat ditampilkan baik pada otorisasi Bidan, dengan halaman ini dapat memberikan informasi secara lebih lengkap mengenai balita setiap melakukan pemeriksaan, halaman ini dapat memberikan informasi perkembangan balita berdasarkan berat badan, umur ditunjukkan pada gambar 4. sebagai berikut: 112

Gambar 4. Halaman pemeriksaan gizi balita 3.1.4. Halaman akses BPM Grafik Perkembangan balita berdasarkan berat badan dan umur Halaman monitoring perkembangan balita dalam bentuk grafik ini digunakan untuk mengetahui kondisi berat badan bayi berdasarkan umur, yang akan digunakan untuk pemberian obat atau makan tambahan serta halamanan ini digunakan untuk BPM melakukan observasi terhadap balita tersebut. Halaman perkembangan balita berdasarkan berat badan dan umur ditunjukkan pada gambar 5 sebagai berikut. Gambar 5. Halaman BPM grafik perkembangan balita berdasarkan berat badan dan umur 3.2. Pembahasan Pada aplikasi e-kms belum dilakukan implementasi pada pihak BPM dan Puskesmas, aplikasi ini baru tahap perancangan prototype, untuk mengetahui tingkat efektivitas dan manfaat yang lebih mendalam perlu dilakukan tahapan implementasi pada BPM dan Puskesmas. 3.2.1. Perancangan Sistem E-KMS Perancangan sistem e-kms menggunakan pemodelan UML untuk menggambarkan keterhubungan aktor dengan sistem, aktivitas dari proses pada sistem KMS dan proses lengkap mekanisme yang digambarkan pada diagram sequence, interaksi antara BPM dengan aktivitas pada sistem e-kms serta peranan Puskesmas di gambarkan pada diagram usecase. Untuk rancangan struktur menu yang terdapat pada e-kms dapat ditunjukkan pada gambar 6. E-KMS Puskesmas BPM ( Bidan Praktek Mandiri ) Antro BB Ubah Password Antro BB/U Periksan Gizi Antro IMT Hasil Pemeriksaan Antro PB/U Grafik tumbuh Kembang Rekap Pemeriksaan Gizi Master Anak Rekap Imunisasi Daftar Anak Rekap Grafik Gizi Input Imunisasi Master Vaksin Data Bidan Data Pasien Balita Reset Password 113

Gambar 6.Struktur E-KMS untuk tampilan Menu 3.2.1.1. Rancangan UseCase E-KMS Pada diagram usecase menggambarkan keterhubungan antara aktor yang terlibat pada e- KMS terhadap aktivitas dimana BPM atau bidan melakukan pencatatan registrasi dan membuat laporan yang akan dikirimkan kepihak Puskesmas yang mengontrol data pasien balita setiap bulannya. Rekam data balita <<include>> Registrasi Balita catat Imunisasi BPM catat Status <<extend>> <<extend>> <<include>> Catat Gizi Registrasi Bidan Lihat perkembangan balita <<include>> Laporan rekap balita Puskesmas Gambar 7. Diagram usecase pengolahan data e-kms 3.2.1.2. Rancangan Diagram Sequence E-KMS untuk proses pengolahan data balita Pada diagram ini menggambarkan skenario dan langkah-langkah yang dilakukan BPM, dimana BPM harus melakukan pada setiap tahapannya. BPM melakukan login terlebih dahulu, setelah itu melakukan pencatatan pasien untuk memudahkan pendataan serta melakukan pendataan imunisasi, berat badan, umur serta cek status gizi balita tersebut. Gambar 8. Diagram Sequence data balita dan pemeriksaannya Untuk pencatatan imunisasi balita dilakukan setiap bulannya atau sesuai dengan ketentuan tahapan vaksin yang diberikan kepada balita, dengan adanya fitur imunisasi memberikan kemudahan dalam rekam data balita hingga usia 2 tahun. Untuk perancangan fitur catat imunisasi terdapat pada gambar 9 sebagai berikut. 114

Gambar 9. Diagram Sequence catat data imunisasi 3.2.1.3. Perancangan Tabel Pada rancangan tabel pengolahan data e-kms terdapat 10 tabel yang disesuaikan berdasarkan informasi yang didapatkan pada saat observasi dan melakukan wawancara dengan pihak BPM, ditunjukkan pada gambar 10. Gambar 10. Rancangan tabel-tabel pengolahan data KMS 3.2.1.4. Rancangan ERD (Entity Relational Diagram) Rancangan basisdata yang dibangun pada pengolahan data e-kms terdapat beberapa entitas, yaitu antro_bb, vaksin, bidan, pasien_dtl, pasien_hdr, imunisasi, hasil_pemeriksaan, admin, antro_bbu, antro_pbtbu, antro_imtu. Hubungan antar entitas atau ERD pada perancangan pengolahan data KMS dapat ditunjukkan pada gambar 11. 4. KESIMPULAN Gambar 11. ERD Pengolahan data terintegrasi E-KMS 115

Berdasarkan hasil analisis dan perancangan prototype e-kms untuk BPM (Bidan Praktek Mandiri) Kec.Kalideres dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Proses pelaporan imunisasi balita yang secara rutin dilakukan oleh BPM dapat dilakukan secara online dengan menggunakan fitur rekap imunisasi pada halaman bidan. (2) Adanya beberapa fitur seperti rekap imunisasi, daftar bidan, input data imunisasi, data pasien balita, grafik perkembangan balita memberikan meudahan dalam melakukan pemantauan informasi balita yang berada di wilayah tersebut. (3) E-KMS memberikan kemudahan dalam pengolahan dan penyimpanan informasi perkembangan bayi yang secara rutin melakukan imunisasi seluruh BPM yang berada di wilayah kelurahan Kamal Kec. Kalideres 5. SARAN (1) Pengembangan E-KMS sebaiknya mengacu pada kebutuhan BPM dan Puskesmas dengan mempertimbangkan Infrastruktur serta adanya fitur tambahan untuk pelaporan rekap balita secara berkala seperti bulanan, triwulan, tahunan sehingga memberikan laporan yang lengkap. (2) Desain aplikasi e-kms sederhana mungkin memudahkan pengoperasian oleh BPM. Untuk desain sebaiknya sederhana mungkin mengacu pada aturan interaksi manusia dan komputer. DAFTAR PUSTAKA Onny Priskia, Arief Wibowo, (2013), Health Card Usage Effectiveness (KMS): Electronics Improving Services to Speed, Simplify Data Collection and Decision Making Health Status in Posyandu. Jurnal Media Biometrika dan Kependudukan, vol 2 No.1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 155 tahun 2010, Penggunaan Kartu Menuju Sehat bagi Balita. Keputusan Menteri Kesehatan, 28 Januari 2010. Sony Prabowo, (2014), Tabel Berat Badan Berdasarkan WHO, Jakarta, Tersedia : http://majalahkesehatan.com/tabel-berat-badan-anak-menurut-usia/ Kemenkes Republik Indonesia tentang Tenaga Kesehatan, tersedia : http://bppsdmk.kemkes.go.id/infonakes/rekbidan.php Lukman Hakim, Martin Saputra, (2015), Penerapan E-KMS pada Bidan Praktek Mandiri Jakarta Barat, Penelitian Prodi Teknik Informatika Universitas Bunda Mulia 2015, Jakarta. Zainal A Hasibuan., (2007), Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi, Universitas Indonesia, Jakar 116