BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga kemampuan afektif yang baik. Semua penilaian ini harus dilakukan

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA MELALUI PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Diajukan Oleh: RATIH ROSARI A

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi kimia di

Skripsi Oleh: Suboningsih NIM K

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Peran serta pendidikan mempunyai

1. Fitriah Khoirunnisa 2. Maasje C.W 3. Nurlaili

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang telah lama dilakukan pemerintah adalah dengan mengadakan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

BAB I PENDAHULUAN. menusia yang berkualitas dan pembangunan sektor ekonomi, yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga sesuai dengan

BAB I LATAR BELAKANG. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam pembangunan di setiap negara.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

*Korespondensi, tel : ,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

C022. Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi UMS 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk membudayakan manusia (Dhiu, 2012:24). Subjek sentral dalam dunia pendidikan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SCAFFOLDING

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, perubahan sikap, perilaku dan nilai-nilai pada individu,

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia menurut Faizi (2013) adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA)

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

VIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI

Lu luin Nur Hasanah 1 *, Endang Susilowati 2, dan Budi Utami 2. * HP:

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas pembelajaran di dalam kelas. Proses pembelajaran merupakan aspek. mampu menerima ilmu yang diberikan oleh guru.

PENERAPAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY

BAB I PENDAHULUAN. dan pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DISERTAI TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul. Oleh karena itu strategi ini dimulai

BAB I PENDAHULUAN. siklus kehidupan manusia mulai lahir hingga akhir hayat. telah menjadi problematika manusia dari generasi ke generasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

guna mencapai tujuan dari pembelajaran yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam,

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kurikulum yang digunakan saat ini adalah kurikulum 2013 (penjelasan pada Lampiran 1), yang didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memberikan apresiasi

BAB I PENDAHULUAN. proses yang tidaklah mudah. Hal paling mendasar yang perlu diterapkan. belajar mengajar yang menyenangkan dalam suatu kelas.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Siska Puspita Dewi, Wartono, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang dilakukan dan ditempuh oleh seorang guru atau siswa dalam

BAB II TINJAUAN TEORITIS. 1. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan manusia yang dewasa, berkualitas dan berdaya saing, pendidikan

dengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

XI mengenai minatnya terhadap pelajaran kimia. Diantara sebagian siswa berpendapat bahwa kimia merupakan pelajaran yang kurang diminati serta

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang sangat strategis dan substansial dalam upaya

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat kemajuan dari suatu bangsa dapat dilihat dari sektor pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

*Keperluan korespondensi, HP: ,

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Program Studi Biologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Sejumlah pengalaman yang. dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II KERANGKA TEORITIS. Perubahan tersebut mencakup aspek tingkah laku, keterampilan dan

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

OLEH: MUFIDA NOFIANA K

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

*Keperluan korespondensi, telp: ,

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian pada proses pembelajaran meliputi tiga ranah penilaian, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Namun, penilaian afektif kurang mendapat perhatian dari guru. Para guru lebih banyak menilai ranah kognitif semata. 1 Pada kurikulum 2013 penilaian afektif ini sangat ditekankan karena siswa tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan kognitif yang tinggi tetapi juga kemampuan afektif yang baik. Semua penilaian ini harus dilakukan secara seimbang. Pada kurikulum 2013, proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa. Pada proses pembelajaran siswa diharapkan memiliki sikap yang baik yang juga merupakan penilaian penting dalam pembelajaran, karena belajar dapat dikatakan berhasil apabila semua ranah penilaian dapat tercapai. Al-qur an juga telah menjelaskan bahwa manusia harus memiliki budi pekerti yang baik, sebagaimana dalam Al-qur an surat Al-qalam ayat 4 disebutkan: Yang artinya: Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS. Al-Qalam: 4) Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan salah satu guru kimia SMA Negeri 1 Benai, yaitu ibu Fitri Gusnita mengemukakan bahwa terdapat 1 Nana sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2009, h. 29-30 1

2 beberapa permasalahan diantaranya siswa jarang bertanya tentang materi pembelajaran, hanya sedikit siswa yang menjawab pertanyaan dari guru, banyak siswa yang tidak berpartisipasi dalam diskusi, siswa tidak berani menyampaikan pendapat, siswa tidak berani menanggapi pendapat dari teman maupun guru, dan siswa sering ribut dalam pembelajaran. Melihat permasalahan ini diperlukan suatu strategi untuk mengatasinya yaitu strategi yang membuat siswa berperan serta dalam proses pembelajaran. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa berperan serta dalam proses pembelajaran adalah strategi pembelajaran aktif tipe active knowledge sharing (saling tukar pengetahuan). Pembelajaran aktif tipe active knowlegde sharing adalah cara yang bagus untuk langsung melibatkan siswa kedalam materi pelajaran, dan juga dapat menggunakannya untuk menilai tingkat pengetahuan para siswa dalam menyelesaikan permasalahan, dan juga pada saat yang sama siswa dapat membangun tim. 2 Pada strategi pembelajaran aktif tipe Active Knowledge Sharing ini siswa dituntut untuk mencari informasi sendiri atau dapat menyelesaikan permasalahan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaaan yang diberikan guru mengenai suatu topik pembelajaran dalam jangka waktu yang diberikan. Kemudian siswa diperbolehkan untuk bekerjasama dengan teman sehingga mereka diharapkan mampu berkomunikasi dengan baik yaitu bertanya kepada teman mengenai permasalahan yang belum dapat diselesaikan dan berbagi apa yang ia dapat kepada temannya. Dalam penerapannya siswa harus mematuhi 2 Mel Silberman, Pembelajaran Aktif 101 Strategi Untuk Mengajar Secara Aktif, Jakarta, Indeks, 2013, h. 72

3 peraturan yang ditetapkan seperti tidak ribut, sopan, dan menghargai pendapat temannya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Putri Agustina 3 menyatakan bahwa melalui strategi pembelajaran aktif tipe active knowledge sharing dapat meningkatkan respon afektif siswa, yaitu pada siklus I sebesar 67,83% dan siklus II 72,058% (meningkat 5,228%), serta pada siklus III sebesar 79,595% (meningkat 7,537%). Dari hal yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pendekatan Saintifik Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Active Knowledge Sharing Terhadap Respon Afektif Siswa SMA Negeri 1 Benai. B. Penegasan Istilah Untuk lebih mudah dalam memahami dan menghindari kesalahan pemahaman terhadap penelitian ini, maka ada beberapa istilah yang perlu didefenisikan, yaitu: 1. Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi dan menemukan masalah), merumuskan masalah, mangajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan 3 Putri Agustina, upaya meningkatkan kemampuan afektif siswa melalui penggunaan strategi pembelajaran activeknowledge sharing disertai modul hasil penelitian pada sub pokok bahasan zygomycotina siswa kelas x-1 sma negeri 3 surakarta, 2010, Surakarta, Universitas Sebelas Maret

4 berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. 4 2. Strategi Tipe Active Knowledge Sharing adalah cara yang bagus untuk langsung melibatkan murid kedalam materi pelajaran, dan juga dapat menggunakannya untuk menilai tingkat pengetahuan para siswa dalam menyelesaikan permasalahan, dan juga pada saat yang sama siswa dapat membangun tim. 5 3. Respon afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. 6 C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah a. Guru di SMA Negeri 1 Benai masih menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran kimia b. Siswa jarang bertanya tentang materi pembelajaran c. Hanya sedikit siswa yang menjawab pertanyaan dari guru d. Banyak siswa yang tidak berpartisipasi dalam diskusi e. Siswa tidak berani menyampaikan pendapat f. Siswa tidak berani menanggapi pendapat dari teman maupun guru g. Siswa sering ribut dalam pembelajaran. 4 Daryanto, pendekatan pembelajaran saintifik kurikulum 2013, Yogyakarta, Gava Media, 2014, h. 51 5 Mel Silbermen, op.cit., h. 72 6 Nana Sudjana, op.cit., h. 29

5 2. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan mencapai sasaran, maka peneliti membatasi permasalahan yang terfokus pada, yaitu: a. Hasil belajar yang diteliti hanya pada aspek afektif (tanggung jawab, kerjasama, sopan santun, percaya diri (berpendapat), percaya diri (bertanya), aktif, disiplin, dan jujur) b. Strategi Pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran aktif tipe active knowledge sharing c. Pada penelitian ini penilaian afektif hanya pada pokok bahasan koloid d. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Benai 3. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada pengaruh pendekatan saintifik menggunakan strategi pembelajaran aktif tipeactive Knowledge Sharing terhadap respon afektif siswa pada pokok bahasan koloid kelas XI IPA SMA Negeri 1 Benai? 2. Bagaimana respon afektif siswa dengan pendekatan saintifik menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Active Knowledge Sharing pada pokok bahasan koloid kelas XI IPA SMA Negeri 1 Benai?

6 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: a. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pendekatan saintifik menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Active Knowledge Sharing terhadap respon afektif siswa pada pokok bahasan koloid kelas XI IPA SMA Negeri 1 Benai. b. Untuk mengetahui berapa besar rata-rata persentase respon afektif siswa dengan pendekatan saintifik menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Active Knowledge Sharing pada pokok bahasan koloid kelas XI IPA SMA Negeri 1 Benai. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi siswa, penelitian ini membantu siswa dalam meningkatkan respon afektif siswa pada pembelajaran kimia. b. Bagi guru, penelitian ini memberikan pengalaman dalam merancang pembelajaran untuk meningkatkan respon afektif siswa. c. Bagi sekolah, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian bersama agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah d. Bagi peneliti, penelitian ini akan menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dan hasil penelitian ini diharapkan menjadi landasan berpijak dalam rangka menindak lanjuti penelitian ini dalam ruang lingkup yang lebih luas.