2016 DAMPAK ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP PEMAHAMAN DAN SIKAP SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA

dokumen-dokumen yang mirip
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Kurikulum merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran untuk menambah wawasan di suatu bidang. Kompetensi

2015 PENERAPAN PENILAIAN OTENTIK D ALAM RANGKA MENINGKATKAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK D I SMK

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENERAPAN ASESMEN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan di Indonesia sudah semakin berkembang dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEDOMAN PENILAIAN. 3. kepala/pengelola satuan PAUD sebagai acuan dalam merancang dan memantau pelaksanaan penilaian proses dan hasil belajar; dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sains dan teknologi adalah suatu keniscayaan. Fisika adalah

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia bahkan tidak

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan. Melalui kegiatan menulis, para siswa dilatih untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. akan hal tersebut. Seperti halnya pada mata pelajaran Geografi yang diajarkan di

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENILAIAN PORTOFOLIO D ALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR PAD A MATA PELAJARAN PROD UKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Asesmen adalah aspek yang sangat penting dalam pembelajaran. Asesmen

PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENGELOLAAN NILAI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pemberlakuan kurikulum 2013 menuntut sejumlah perubahan mendasar pada proses

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Serli Alpiani Agustin,2013

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan kajian-kajian teoritis dan hasil penelitian serta pembahasan

Instructional Design

I.PENDAHULUAN. menunjukkan kondisi ini adalah berdasarkan The Third Internasional

I. PENDAHULUAN. seberapa jauh seorang siswa atau sekelompok siswa mencapai tujuan. (Kusaeri dan Suprananto, 2012). Dalam Permendiknas Nomor 20 tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tri Wulan Sari, 2014 Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Stad Terhadap Kemampuan Analisis Siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DAMPAK ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PADA MATERI GAYA DAN GERAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. bertujuan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang terdidik

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia adalah salah satu rumpun sains yang mempelajari tentang zat, meliputi

BAB I PENDAHULUAN. penilaian guru tidak dapat mengetahui kemampuan peserta didik menerima

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. membosankan dapat membuat siswa terdorong untuk belajar dan lebih

BAB I PENDAHULUAN. praktikum juga dapat melatih siswa untuk memiliki kemampuan kerjasama dalam kelompok

AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR BERBASIS KARAKTER KEPEDULIAN DAN KERJA KERAS

I. PENDAHULUAN. Secara umum, asesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

STUDI TENTANG PEMAHAMAN GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK JENIS PORTOFOLIO PADA KURIKULUM (Nina Widiyanti, Berchah Pitoewas, Yunisca Nurmalisa)

BAB I PENDAHULUAN. tadinya tidak terampil menjadi terampil (Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di jaman yang modern ini, pembelajaran pada umumnya menitikberatkan pada cara belajar siswa aktif.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai cita-cita luhur bangsa. Cita-cita luhur bangsa Indonesia telah tercantum

2016 PERBAND INGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK D I SMKN 1 SUMED ANG

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. kepada siswa sejak tingkat dasar secara umum dalam mata pelajaran ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa. Bahan uji publik Kurikulum 2013 menjelaskan standar penilaian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penunjang roda pemerintahan, guna mewujudkan cita cita bangsa yang makmur dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Fisika adalah mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau

TUJUAN ASESMEN ALTERNATIF

BAB I PENDAHULUAN. guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi-materi dan siswa diberi tanggung

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 PENGEMBANGAN ASSESMEN KINERJA UNTUK MENILAI KETERAMPILAN PROSES SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN Etty Twelve Tenth, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA (Sains) merupakan salah satu konsep yang ditawarkan di

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK ASPEK PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DI SEKOLAH ATAU MADRASAH

Huri Suhendri 1, Sudiyah Anawati 2, Nurhayati 3 ABSTRAK. 1. Pendahuluan

2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM HIDROLISIS GARAM

ANALISIS KESESUAIAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI TEKS EKSPOSISI KELAS X SMAN 11 KOTA JAMBI DENGAN KARAKTERISTIK PENILAIAN AUTENTIK ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nuraini S., 2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari hari. Pencapaian tujuan pendidikan ini bisa ditempuh

I. PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dari pelaksanaan pembelajaran yang tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar setiap guru dapat mempergunakan model

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai empat kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi. aspek kompetensi pedagogik adalah guru mampu melakukan tindakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eidelweis Dewi Jannati, 2013

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KREATIVITAS SISWA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembelajaran dan penilaian adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, maka penting bagi guru untuk dapat menentukan strategi yang tepat dalam menyampaikan materi pembelajaran. Selain itu guru juga harus dapat menentukan penilaian yang baik dan sesuai untuk mengukur kemampuan siswa secara adil. Menurut Arifin (2009), asesmen yang baik harus memenuhi prinsip yaitu, kontinuitas, komprehensif, adil dan objektif, kooperatif dan praktis. Pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi atau bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. Bentuk penilaian yang dapat digunakan guru berupa penilaian unjuk kerja, penilaian projek dan penilaian tertulis. Penilaian hasil belajar siswa yang tepat untuk digunakan di kurikulum kita saat ini yaitu kurikulum 2013 telah diatur dalam PERMENDIKBUD No 104 Tahun 2014 yaitu Kurikulum 2013 mempersyaratkan penggunaan penilaian autentik (authentic assessment). Penilaian autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya. Hal ini diyakini bahwa penilaian autentik lebih mampu memberikan informasi kemampuan peserta didik secara holistik. Penilaian autentik diterapkan untuk menilai kemajuan belajar peserta didik yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian kompetensi sikap dilakukan dengan metode observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian jurnal. Penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan dengan metode tes tertulis, observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan, dan penugasan. Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan dengan metode unjuk kerja/kinerja/praktik, projek, produk, portofolio dan tertulis. Menurut Gunay dan

2 Ogan-Bekiroglu (2014) penilaian autentik, penilaian portofolio, penilaian kinerja dan jurnal termasuk ke dalam penilaian alternatif yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dari fakta-fakta yang ada, karena penilaian tersebut melibatkan siswa dalam belajar dan kemampuan berpikirnya. Melalui studi pendahuluan dengan cara observasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas dan wawancara kepada guru serta siswa di salah satu SMA negeri di kota Bandung, peneliti menemukan bahwa : 1. Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Fisika ditemukan bahwa penilaian yang dilakukan hanya bersumber dari ulangan harian, UTS, dan UAS saja. Ini berarti guru hanya melakukan penilaian tes saja tanpa pernah melakukan penilaian non tes, sehingga kemampuan yang diukur guru hanya berupa kemampuan kognitif saja. 2. Hasil observasi proses kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Fisika ditemukan bahwa materi yang disampaikan oleh guru hanya merupakan pengulangan di buku sehingga pengetahuan siswa bersifat hapalan yang mudah lupa dan tidak bermakna. Guru lebih menitikberatkan agar siswa dapat hapal rumus dan dapat mengerjakan banyak soal tanpa siswa memahami konsep materi pembelajaran. Guru lebih sering menyampaikan rumus-rumus cepat untuk menyelesaikan soal hitungan tanpa menyampaikan fenomena yang terkait. 3. Hasil wawancara dengan siswa terkait proses pembelajaran ditemukan bahwa siswa tidak diberikan ruang untuk mengekplorasi sendiri atau belajar secara mandiri akibatnya peserta didik tidak aktif dan kreatif dalam pembelajaran. Siswa tidak memiliki pengalaman dalam mengkonstruk pengetahuannya secara mandiri sehingga siswa tidak dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya. 4. Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Fisika terkait pemahaman guru terhadap asesmen portofolio ditemukan bahwa secara umum guru sudah paham mengenai asesmen portofolio akan tetapi guru tidak melaksanakan asesmen portofolio. Guru beralasan asesmen portofolio membutuhkan waktu yang lama serta kerja yang ekstra, selain itu guru juga

3 beralasan bahwa kurikulum 2013 menyulitkannya dalam melakukan penilaian. Hasil studi pendahuluan di atas menunjukkan bahwa proses pembelajaran dan teknik asesmen di sekolah yang dilakukan oleh guru tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh kurikulum 2013 yang tertera pada PERMENDIKBUD No 104 Tahun 2014. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka di sekolah harus diterapkan asesmen portofolio yang sesuai dengan yang kurikulum 2013 inginkan. Asesmen ini juga dapat menunjang siswa untuk dapat berperan aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran siswa lebih bermakna. Penilaian portofolio sudah dikenal di Indonesia sejak kurikulum 2004 dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia karena dirasa sistem penilaian yang digunakan di sekolah cenderung hanya melihat hasil akhir peserta didik dan mengabaikan proses belajarnya. Penilaian portofolio dapat menjadi salah satu penilaian terhadap peserta didik yang dapat membuat peserta didik belajar secara mandiri. Penilaian portofolio dapat ditekankan pada penguasaan konsep peserta didik sehingga penilaian portofolio dapat menjadi sarana belajar peserta didik. Menurut Cakan et al., (2010) portofolio mulai digunakan di dunia pendidikan untuk menilai hasil kerja seorang individu maupun kelompok dalam proses pembelajaran siswa. Telah banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa asesmen portofolio dapat menilai perkembangan siswa dari waktu ke waktu yang dapat bermanfaat dan dapat memperlihatkan kemajuan dan prestasi siswa dalam satu mata pelajaran terkait. Berdasarkan PERMENDIKBUD No 104 tahun 2014, penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus menerus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan dinamika kemampuan belajar peserta didik melalui sekumpulan karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan karya nyata individu peserta didik yang diperoleh dari pengalaman.

4 Kelebihan lain penilaian portofolio ini dapat membantu guru melakukan penilaian secara adil, objektif, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan tanpa mengurangi kreativitas peserta didik di kelas. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas penelitian diarahkan untuk mengetahui bagaimana dampak penerapan asesmen portofolio terhadap pemahaman dan sikap siswa terhadap pembelajaran Fisika. Pada penelitian ini penerapan asesmen portofolio akan dilakukan pada materi Fluida Dinamis untuk siswa SMA kelas XI. Penelitian ini diarasa penting untuk mengetahui pemahaman dan sikap siswa terhadap pembelajaran Fisika dengan menggunakan asesmen portofolio. Sehingga guru dapat mendapatkan gambaran mengenai implementasi asesmen yang diharapkan kurikulum 2013 di sekolah tingkat SMA khususnya pada kelas XI. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana dampak asesmen portofolio terhadap pemahaman dan sikap siswa pada pembelajaran Fisika SMA kelas XI?. Untuk memfokuskan masalah tersebut, maka dijabarkan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian, yaitu : 1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemahaman siswa yang signifikan antara kelas yang menerapkan asesmen portofolio dan yang tidak? 2. Bagaimana kemampuan pemahaman siswa berdasarkan rekam jejak selama penerapan asesmen portofolio? 3. Bagaimana sikap siswa pada pembelajaran Fisika setelah penerapan asesmen portofolio? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui dampak dari asesmen portofolio terhadap pemahaman dan sikap siswa pada pembelajaran Fisika. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini yaitu : 1. Mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman antara dua kelas setelah dilakukan asesmen portofolio. 2. Mengetahui tingkat pemahaman siswa berdasarkan rekam jejak selama penerapan asesmen portofolio.

5 3. Mengetahui sikap siswa kelas XI terhadap pembelajaran Fisika setelah penerapan asesmen portofolio. D. Manfaat/Siginifikansi Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini ditinjau dari segi teoritis, dan segi praktis yaitu : 1. Segi Teoritis Secara teoritis penelitian ini berguna untuk menambah literatur mengenai dampak asesmen portofolio setelah sebelumnya terdapat penelitian yang menyatakan bahwa asesmen portofolio berpengaruh positif dan juga ada pula yang berpengaruh negatif terhadap hasil belajar siswa. 2. Segi Praktis a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi sekolah dalam melakukan penilaian terhadap siswa. b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan sebagai penilaian alternatif yang dapat memantau perkembangan hasil belajar siswa dan penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai penilaian portofolio sehingga guru tidak lagi kesulitan bagaimana melaksanakan penilaian portofolio. c. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk dapat belajar secara mandiri dan memperoleh pengalaman langsung mengenai adanya kebebasan dalam memberikan penilaian sendiri terhadap mata pelajaran Fisika secara aktif, kreatif, dan menyenangkan. d. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi untuk pengembangan penelitian selanjutnya mengenai penilaian portofolio. E. Struktur Organisasi Skripsi BAB I : PENDAHULUAN Bab I ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. BAB II : KAJIAN PUSTAKA

6 Bab II ini merupakan deskripsi teori mengenai asesmen portofolio dan pemahaman konsep serta kaitan keduanya. BAB III : METODE PENELITIAN Bab III ini terdiri dari desain penelitian yang akan digunakan, partisipan, definisi operasional, populasi dan sampel, instrument penelitian, prosedur penelitian, dan teknik analisis data yang akan digunakan. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV ini menyampaikan pembahasan hasil penelitian mengenai dampak asesmen portofolio terhadap pemahaman dan sikap siswa pada pembelajaran Fisika serta temuan dari penelitian. BAB V : KESIMPULAN Terakhir bab V merupakan simpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan, implikasi dan rekomendasi berdasarkan temuan dan pembahasan data yang diperoleh.