BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang Perkembangan Anak Usia Dini dalam kehidupan keluarga. Selanjutnya penelitian ini juga bertujuan untuk menggambarkan hubungan antara Pola asuh orang tua dengan Perkembangan Anak Usia Dini Sehubungan dengan hal tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia dini 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di desa Diloato Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Penetapan lokasi penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan salah satu daerah yang masih rentan terhadap lingkungan yang bersifat kondusif serta masih banyak anak usia dini yang dalam perkembangannya mengalami hambatan. Disamping itu, lokasi tersebut merupakan wilayah tempat tinggal peneliti sehingga memudahkan pelaksanaan penelitian, sekaligus penelitian akan bermanfaat terutama bagi peneliti, bagi masyarakat, dan bagi khususnya bagi mutu pendidikan di daerah Gorontalo. Kegiatan penelitian ini memanfaatkan waktu 4 (empat) bulan, dari bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Maret 2012.
3.3. Metode Penelitian Penelitian ini tergolong ke dalam metode deskriptif jenis korelasional, karena melakukan pengukuran terhadap hal-hal yang nyata dengan perhitungan secara statistik. Pengukuran terhadap hal-hal yang nyata dala penelitian ini terkait antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia dini. 3.4. Variabel Penelitian Untuk dapat meneliti konsep secara empiris, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai (Singarmbun & Efendi, 1989:48). Penelitian ini menggunakan teknik korelasional yaitu mengungkapkan hubungan antara variabel satu dengan lainnya. pada penelitian ini terdiri atas variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas yaitu Pola Asuh Orang Tua (X) dan Perkembangan Anak Usia Dini (Y). Berdasarkan variabel diatas maka konstelasi permasalahan penelitian dapat digambarkkan sebagai berikut: X Y Keterangan: X : Pola Asuh Orang Tua Y : Perkembangan Anak Usia Dini Gambar 1. Pola Konstelasi Variabel Penelitian
3.5. Populasi dan Pengambilan Sampel Populasi target dalam penelitian ini adalah keluarga/ orang tua yang memiliki anak di Desa Diloato Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo tahun 2011/2012 berjumlah 332 keluarga yang tersebar pada 4 dusun. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara proporsional dengan memperhatikan jumlah populasi yang ada sebanyak 15% sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 keluarga. Penetapan sampel tersebut didasarkan pada pendapat Arikunto yaitu apabila populasi di bawah 100 ditarik atau digunakan sampel total dan apabila diatas 100, maka ditarik sebanyak 10-15% dan 20-25% (Arikunto, 1991:102). Penyebaran responden sebagai sampel penelitian secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1: Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian No. Lokasi Sampel Jumlah Keluarga Jumlah Sampel Keluarga 1 2 3 4 Dusun Mootinelo Dusun Mootilango Dusun Helumo Dusun Delita 83 95 75 79 12 14 11 13 Total 332 50 Sumber: Kantor Desa Diloato Kecamatan Paguyaman, Maret 2012 3.6. Instrumen Penelitian Setiap mengadakan penelitian perlu alat pengumpul data yang disebut instrumen. Oleh karena metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, maka menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun & Efendi, 1989:1). Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang
harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden) (Arikunto, 2001:28). Kuesioner yang direncanakan akan digunakan dalam penelitian ini tujuannya selain untuk memperoleh informasi, memberikan format standar dalam pencatatan, dan memudahkan pengolahan data, juga sebagai pedoman wawancara. Kuesioner yang akan dirakit dalam penelitian ini direncanakan berbentuk kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih (Arikunto, 2001:28). Pilihan jawaban pada kuesioner akan menggunakan skala Likert. Skala likert ini merupakan usaha untuk menempatkan posisinya pada suatu kontinum efektif mulai dari selalu sampai pada tidak pernah tentang suatu objek perilaku. Dalam skala Likert pemberian skala positif selalu diterapkan skor 5, sering skor 4, dan seterusnya. Untuk pertanyaan negatif pemberian skornya terbalik, yakni sangat setuju diberi 1, setuju diberi skor 2, dan seterusnya. Penelitian ini menggunakan instrumen yang dirakit sendiri sehingga sebelum digunakan perlu diujicobakan lebih dahulu. Tujuan uji coba adalah untuk memeroleh butir-butir instrumen yang baik dalam arti mampu mengukur secara tepat (valid) dan tetap (reliabel). Validitas berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi alat ukurnya (Djaali, 2000:70). Sedangkan reliabilitas yaitu menunjukkan ketepatan dan ketelitian yang dicapai dalam pengukuran meskipun digunakan beberapa kali untuk objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiono, 2009:97). Reliabilitas merupakan proporsi dari varians yang terobservasi yang disebabkan oleh kesalahan pengukuran,
sedangkan validitas merupakan dasar memberikan pengukuran atau prosedur disain untuk mengukur. Uji coba instrumen penelitian dilaksanakan pada masyarakat Diloato yang berperan sebagai orang tua yang berjumlah 50 orang atau diluar dari subjek penelitian. Hal itu dilakukan karena sampel tersebut tidak termasuk pada sampel penelitian. Daerah bebas (db) yang digunakan adalah n-2 (50-2) = 48, sedangkan kriteria yang digunakan untuk menentukan reliabilitas instrumen, adalah klasifikasi Pophan, sebagai berikut: Kurang dari 0.20 = tidak ada korelasi 0.20 0.40 = korelasi rendah 0.40 0.70 = korelasi sedang 0.70 0.90 = korelasi tinggi 0.90 1.00 = korelasi tinggi sekali 1.00 = korelasi sempurna 1. Variabel Pola Asuh Orang Tua a. Definisi Konseptual Secara konseptual Pola asuh orang tua adalah suatu proses dalam mempengaruhi seseorang, dimana orang tua menanamkan nilai-nilai yang dipercaya kepada anak dalam bentuk interaksi yang meliputi kepemimpinan, pengasuhan, mendidik, membimbing, melindungi, dan kasih sayang anak sebagaimana yang ditegaskan oleh Wahyuning, dkk (2003:126-129) untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan setempat dalam masyarakat.
b. Definisi Operasional Pola asuh orang tua yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pengejawantahan dari perilaku orang tua dalam menjaga serta membimbing anaknya yang dispesifikasikan dalam indikator 1) kepemimpinan orang tua, 2) pengasuhan anak, 3) mendidik anak, 4) membimbing anak, 5) melindungi anak, 6) kasih dan sayang. Berdasarkan definisi konseptual dan definisi operasional yang dijabarkan secara spesifik dalam indikator dan sub indikator maka selanjutnya dikembangkan butirbutir instrumen. c. Kisi-kisi Instrumen Pola Asuh Orang Tua berikut: Penyusunan instrumen Pola Asuh Orang Tua didasarkan pada kisi-kisi sebagai Tabel 2: Kisi-kisi Instrumen Variabel Pola Asuh Orang Tua Indikator Sub Indikator Nomor Butir Pernyataan Jumlah Kepemimpinan orang tua 1,2 2 Pengasuhan anak 3,4,5, 3 Pola Asuh Mendidik anak 6,7,8, 3 Orang Tua Membimbing anak 9,10,11 3 Melindungi anak 12,13,14 3 Kasih dan sayang 15,16,17 3 Jumlah 17 17
Setelah dilakukan ujicoba pada 50 responden, maka instrumen yang dapat digunakan untuk menjaring data pola asuh orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini seperti nampak pada kisi-kisi tabel 5 Tabel 3: Kisi-kisi Instrumen Variabel Pola Asuh Orang Tua yang digunakan pada penelitian Indikator Sub Indikator Nomor Butir Pernyataan Jumlah Kepemimpinan orang tua 1,2 2 Pengasuhan anak 3,4,5, 3 Pola Asuh Mendidik anak 7,8, 3 Orang Tua Membimbing anak 9,10,11 3 Melindungi anak 12,13, 3 Kasih dan sayang 15,16,17 3 Jumlah 15 15 d. Kalibrasi 1) Validitas Berdasarkan hasil pengujian validitas instrumen Pola asuh orang tua, menunjukkan bahwa dari pernyataan sebanyak 17 butir ternyata ada 2 butir yang invalid yakni nomor 6 dan 14. Pernyataan tersebut kemudian di drop sebab tidak memenuhi kriteria validitas sehingga tidak dapat digunakan untuk menjaring data
penelitian. Dengan demikian terdapat 15 butir pernyataan yang akan digunakan dalam menjaring data penelitian. 2) Reliabilitas Hasil perhitungan realibilitas instrumen pola asuh orang tua diperoleh koefisien realibiltas 0.90. Dari klasifikasi Cronbach dan Pophan instrumen tersebut memiliki korelasi tinggi atau realibiltas yang tinggi. 2. Variabel Perkembangan Anak Usia Dini a. Definisi Konseptual Perkembangan anak usia dini merupakan proses yang mengacu pada perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, moral dan nilai agama, seni dan sosial emosional, sebagaimana yang ditegaskan oleh Brown (2007:267-268). Ke semua aspek tersebut merupakan pengejawantahan adanya dorongan dari dalam diri anak serta adanya dorongan dari luar diri anak untuk perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam bentuk pola pikir anak usia dini yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan pola pikir anak pada umumnya. Akan tetapi, dalam penelitian ini perkembangan anak usia dini lebih spesifik pada dua aspek perkembangan anak usia dini yaitu perkembangan sosio emosional dan perkembangan moral dan nilai-nilai keagamaan. Kedua indikator tersebut mendasar dari tujuh indikator yang telah ditegaskan oleh Brown (2007). b. Definisi Operasional Perkembangan anak usia dini yang dimaksudkan pada penelitian ini adalah dorongan untuk mengubah tingkah laku anak menjadi lebih baik yang didukung oleh
pola asuh orang tua dalam membimbing anak. Indikator yang digunakan dalam variabel ini dapat dijabarkan dalam dua indikator yaitu perkembangan sosio emosional dan perkembangan moral dan nilai-nilai keagamaan. Kedua indikator tersebut meliputi beberapa sub indikator yaitu: indikator sosio emosional meliputi: kerjasama, persaingan, kemurahan hati, hasrat akan penerimaan sosial, simpati, ramah, dan tidak egois (Hurlock, dalam Brown, 2007:267-268); sub indikator perkembangan moral dan nilai-nilai keagamaan meliputi: moral dan nilai agama (Brown, 2007:267-268). Berdasarkan definisi konseptual dan definisi operasional yang dijabarkan secara spesifik dalam indikator dan sub indikator maka selanjutnya dikembangkan butirbutir instrumen. c. Kisi-kisi Instrumen Perkembangan Anak Usia Dini Instrumen perkembangan anak usia dini disusun berdasarkan indikator sebagaimana disebutkan diatas, dengan kisi-kisi sebagai berikut: Tabel 4: Kisi-kisi Instrumen Variabel Perkembangan Anak Usia Dini Variabel Indikator Sub Indikator Nomor Butir Pernyataan Jml. Kerjasama 18 1 Persaingan 19 1 Kemurahan Hati 20 1 Perkembangan Hasrat akan 21 1 Perkembangan Sosio Emosional Penerimaan Sosial Anak Usia Simpati 22 1 Dini Sikap Ramah 23 1 Perkembangan Moral dan Nilai- Tidak Egois 24 1 Moral 25,26,27,28,29, 5 Agama 30,31,32,33,34 5
Nilai Agama Jumlah 17 17 Setelah dilakukan uji coba pada 50 responden, ternyata yang dapat digunakan untuk menjaring data yang dimaksud dalam penelitian ini seperti nampak pada kisikisi tabel 3 berikut ini: Tabel 5: Kisi-kisi Instrumen Variabel Perkembangan Anak Usia Dini Variabel Indikator Sub Indikator Nomor Butir Pernyataan Jml. Kerjasama 18 1 Persaingan 19 1 Kemurahan Hati 20 1 Perkembangan Hasrat akan 21 1 Perkembangan Anak Usia Sosio Emosional Penerimaan Sosial Simpati 22 1 Dini Sikap Ramah 23 1 d. Kalibrasi 1) Validitas Perkembangan Moral dan Nilai- Nilai Agama Tidak Egois 24 1 Moral 25,26,28,29, 4 Agama 30,31,32,33 4 Jumlah 15 15 Hasil pengujian validitas instrumen Perkembangan anak usia dini, menunjukkan bahwa dari pernyataan 17 butir ternyata ada 2 butir yang tidak valid (invalid) yakni nomor 10 dan 17. Pernyataan yang tidak valid ini di drop sebab tidak memenuhi kriteria validitas sehingga tidak dapat digunakan dalam menjaring data penelitian. Dengan demikian untuk isrtumen perkembangan anak usia dini diperoleh 15 butir yang akan digunakan dalam menjaring data penelitian. 2) Reliabilitas
Hasil perhitungan reliabilitas instrumen perkembangan anak usia dini diperoleh koefisien reliabilitas 0.89. Berdasarkan klasifikasi Alpha Crobanch maka instrumen tersebut memiliki korelasi tinggi atau realibilitas yang tinggi. 3.7. Teknik Pengumpulan Data 1) Teknik Angket Data utama dalam penelitian ini dijaring dengan menggunakan angket. Angket atau kuesioner yaitu merupakan suatu daftar atau rangkaian pernyataan yang disusun secara tertulis mengenai sesuatu yang berkaitan denga penelitian (Sugiono, 2009:261). Angket tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat pola asuh orang tua dan perkembangan anak usia dini, yang didasari pada indikator dari kedua aspek tersebut. 2) Observasi/ Pengamatan Observasi atau pengamatan merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung pada objek yang akan diteliti. Observasi dalam penelitian ini dilakukan terhadap pola asuh orang tua yang dilakukan dalam mengasuh anak usia dini. 3.8. Teknik Analisis Data Berdasarkan tipe dan tujuan penelitian, maka sebelum menguji hipotesis, data dideskripsikan terlebih dahulu. Deskripsi data menggambarkan tentang distribusi frekuensi yang tergambar pada tabel dan histogram, modus, median, dan harga ratarata serta simpangan baku.
Setelah data dideskripsikan, selanjutnya dilakukan pengujian secara statistik inferensial. Pada tahap awal pengujian menyangkut persyaratan analisis, untuk menguji asumsi yang digunakan. Persyaratan yang harus dipenuhi sebelum melakukan analisis regresi dan korelasi sebagai hipotesis yaitu: 1) sampel harus diambil secara acak dan memenuhi sampel minimum, 2) untuk setiap kelompok harga predictor X, responden Y harus independen dan berdistribusi normal, 3) untuk kelompok harga X, varians S 2 X harus sama (Putrawan, 1990:8-10). Dengan demikian persyaratan analisis meliputi pengujian normalitas dan uji homogenitas. Pengujian normalitas sampling dimaksudkan untuk menguji asumsi bahwa distribusi sampling dari rata-rata sampel mendekati atau mengikuti normalitas populasi. Teknik yang digunakan untuk melakukan pengujian normalitas yaitu dengan Liliefors. Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal jika L 0 yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari tabel. Dalam hal lainnya hipotesis diterima. Hipotesis statistiknya adalah: H 0 H a = data populasi berdistribusi normal = data populasi tidak berdistribusi normal Setelah persyaratan analisis dipenuhi dilanjutkan dengan pengujian homogenitas variansi yang dilakukan dengan uji F (Sugiyono, 2009:140). Kriterianya adalah terima H 0 jika F hitung < F (a)(v1v2) dan tolak H 0 jika F hitung > F (a)(v1v2) dengan F (a)(v1v2) didapat dari daftar distribusi F dengan peluang a = 0.05 sedangkan derajat kebebasan masing V 1 dan V 2. Hipotesis statistiknya adalah:
H 0 : 1 2 = 2 2 H 1 : 1 2 2 2 Setelah persyaratan analisis dipenuhi dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Data yang terkumpul dianalisis dengan korelasi dan regresi. Hipotesis tersebut menggunakan analisis produk momen dari Pearson. Secara statistik, dapat diuraikan berikut ini: H 0 : y1 = 0 H 1 : y1 > 0 Keterangan : y1 : koefisien korelasi antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia dini