Budidaya Tanaman Obat. Elvira Syamsir

dokumen-dokumen yang mirip
PENGOLAHAN UMBI GANYONG

II. BUDIDAYA TANAMAN OBAT-OBATAN SECARA UMUM

PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF CANGKOK. Di Susun Oleh: Kelompok 7 Sony Paula

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa

PEWARNA ALAMI UNTUK PANGAN

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO)

BUDIDAYA SUKUN 1. Benih

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

PENGOLAHAN UMBI GADUNG

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

Makalah. Tanaman Buah dalam Pot. Tabulampot

III. BAHAN DAN METODE

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

Sumber : Manual Pembibitan Tanaman Hutan, BPTH Bali dan Nusa Tenggara.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

TEKNOLOGI SAMBUNG PUCUK PADA DUKU KUMPEH

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

Cara Mencangkok Pohon Mangga

MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN PENGOLAHAN INSTAN JAHE MERAH DI KOTA MANADO

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB

III. BAHAN DAN METODE. Sederhana Dusun IX, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan,

PERSIAPAN BAHAN TANAM TEH

III. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PERBANYAKAN VEGETATIF. Oleh : Danu dan Agus Astho Pramono

PENGOLAHAN UMBI PORANG (ILES-ILES)

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH

PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

III.METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

Berdasarkan tehnik penanaman tebu tersebut dicoba diterapkan pada pola penanaman rumput raja (king grass) dengan harapan dapat ditingkatkan produksiny

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

PERBANYAKAN BAHAN TANAM LADA DENGAN CARA STEK

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Sawo

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan peremajaan, dan penanaman ulang. Namun, petani lebih tertarik BAB II TUJUAN

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

Teknik Penyediaan Bibit Kelapa

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

Sumber : Setiadi (2005) Oleh : Ulfah J. Siregar. ITTO Training Proceedings, Muara Bulian 4 th -6 th May

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Oleh : Iskandar Z. Siregar

Panduan Budidaya Salak Pondoh yang Baik

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PEMULSAAN ( MULCHING ) Pemulsaan (mulching) merupakan penambahan bahan organik mentah dipermukaan tanah. Dalam usaha konservasi air pemberian mulsa

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

GAMBARAN UMUM KEBUN UNIT KONSERVASI BUDIDAYA BIOFARMAKA (UKBB)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

Modul Pelatihan BUDIDAYA DAN PASCA PANEN TANAMAN SEREH (Cymbopogon citratus (DC.) Stapf.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

Cara Menanam Cabe di Polybag

III. BAHAN DAN METODE

TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi

BUDI DAYA. Kelas VII SMP/MTs. Semester I

BUDIDAYA CENGKEH SECARA MUDAH OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO

BAB I PENDAHULUAN. buah ini sudah lama menjadi salah satu makanan khas dari kota Medan.Buah ini

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

(STEK-SAMBUNG) SAMBUNG)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

Pemeliharaan merupakan pekerjaan yang terakhir. Keberhasilan pembuatan taman menunjukkan keberhasilan pemeliharaan taman dan sebaliknya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

Nyoman Semadi Antara, Ph.D.

Kegiatan Pembelajaran 2. Penyiapan Tempat Pesemaian. A. Deskripsi

Pembuatan Pembibitan Tanaman

PEMBIBITAN KOPI PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

3. METODE DAN PELAKSANAAN

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

PENGENALAN DAN PENANGANAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT

BUDIDAYA SERAI WANGI (Cymbopogon nardus L. Randle)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

Cara Perkembangbiakan Tumbuhan

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

Sambung Pucuk Pada Tanaman Durian

KATA PENGANTAR. Bumi Agung, September 2015 Penulis

III. TATA CARA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. MATERI DAN METODE

Transkripsi:

Budidaya Tanaman Obat Elvira Syamsir

Budidaya Tanaman Obat untuk Murid Sekolah Dasar Pengarang: Elvira Syamsir ilustrator: yanu indaryanto Penerbit: Seafast Center IPB DISCLAIMER This publication is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International Development (USAID). The contents are the responsibility of Texas A&M University and Bogor Agricultural University as the USAID Tropical Plant Curriculum Project partners and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.

Tanaman obat memiliki khasiat obat dan dapat dipakai untuk mencegah atau mengobati suatu penyakit. Kebanyakan tanaman obat tumbuh liar. Akibatnya, mereka sukar diperoleh pada saat dibutuhkan. Agar tanaman itu dapat selalu tersedia setiap saat, maka mereka perlu ditanam dan dipelihara. Istilah kerennya, dibudidayakan. Budidaya tanaman obat tidaklah sukar. Yuk kita pelajari caranya!

Tanaman obat apa yang akan kita tanam? Ketika memilih tanaman hendaknya mempertimbangkan kondisi lingkungan tempat dimana tanaman akan dibudidayakan. Untuk dapat tumbuh dengan baik, setiap tanaman membutuhkan kondisi iklim, curah hujan, sinar matahari dan tanah yang sesuai dengan kebutuhannya. Kebutuhan tersebut berbeda untuk setiap jenis tanaman. Sebagai contoh, ada tanaman yang tumbuh baik di tempat sejuk, tapi juga ada yang hidup baik di suhu panas. Contoh lainnya, ada tanaman yang butuh sinar matahari untuk tumbuhnya, tapi ada juga yang butuh perlindungan dari sinar matahari.

Sebelum menanam, tanah dan bibit tanamannya perlu dipersiapkan Tanah perlu dipersiapkan agar menjadi lebih gembur, aliran airnya baik dan bebas dari tanaman atau benda pengganggu Untuk persiapan tanah, pertama sekali tanah atau lahan dibersihkan dari gulma, sisa-sisa tanaman, dan batu-batuan. Selanjutnya, tanah dibajak atau dibalik. Caranya bisa manual (dengan cangkul) atau dengan bantuan bajak dan traktor.

Gumpalan tanah yang besar lalu digaruk atau dihancurkan menjadi lebih halus dan merata. Beberapa tanaman, membutuhkan beberapa persiapan tambahan, seperti membuat bedengan, tegakan, atau tanaman pelindung. Bedengan biasanya dipakai untuk budidaya tanaman semusim atau tanaman perdu yang tidak tahan genangan air. Contoh tanaman yang butuh bedengan untuk tempat hidupnya adalah pegagan, meniran, daun dewa dan temu-temuan.

Bagaimana cara membuat bedengan? Bedengan dibuat dengan menimbun tanah atau meninggikan permukaan tanah dari hasil galian parit sebagai batas bedengan. Biasanya, bedengan dibuat memanjang dari timur ke barat. Ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan. Selain untuk tempat berjalan, daerah antar bedengan berfungsi sebagai saluran air untuk mencegah genangan air saat musim hujan.

Tanaman merambat, seperti sirih dan lada, membutuhkan tegakan atau tiang panjatan. Tiang panjatan ini dipasang kira-kira 10 cm dari lubang tanam. Tiang panjatan dapat berupa panjatan hidup atau panjatan mati. Tiang panjatan lubang tanam Kalau menggunakan tanaman sebagai panjatan hidup, pilih tanaman yang kuat, berbatang lurus dan tumbuh cepat tetapi tidak mengganggu tanaman utama.

Nah...setelah persiapan tanah selesai, ayo kita lihat bagaimana persiapan bibit tanamannya Tanaman pelindung dibutuhkan oleh beberapa tanaman, untuk melindungi dari sinar matahari langsung atau dari terpaan angin. Tanaman pelindung sebaiknya disiapkan beberapa waktu sebelum bibit ditanam.

Bibit ditanam dalam polibag. Untuk media tanamnya digunakan campuran tanah subur dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. bagian bawah pilobag diberi lubang agar sisa air penyiraman dapat keluar. Pembibitan atau perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara generatif atau secara vegetatif. Nah, cara pembibitan yang mana yang kita pilih, tergantung pada jenis tanaman, keterampilan kita, juga biaya dan waktu yang dibutuhkan. Kalau melakukan pembibitan sendiri terlalu susah, kita dapat membeli bibit di toko tanaman.

Perbanyakan secara generatif dilakukan dengan menggunakan biji tanaman tersebut. Beberapa tanaman obat yang diperbanyak dengan biji adalah meniran, sambiloto, mahkota dewa, dan pala Perbanyakan vegetatif dilakukan dengan beberapa cara. Perbanyakan dengan tunas, stek dan cangkok adalah contohnya. Perbanyakan dengan tunas biasanya dilakukan untuk tanaman berumpun, contohnya kapulaga. Tunas yang ditanam akan tumbuh menjadi rumpun besar. Rumpun tersebut nantinya akan berkembangbiak dan menghasilkan tunas-tunas baru.

Perbanyakan dengan setek dilakukan dengan memisahkan atau memotong beberapa bagian tanaman (akar, batang, daun dan tunas) dengan tujuan agar bagian-bagian itu membentuk akar. Setek batang dibuat dengan memotong batang atau bagian pucuk tanaman induk lalu ditanam pada polibeg yang telah berisi media tanam, disiram air secukup dan diletakkan pada bedengan persemaian. Sirih, brotowali, dan lada adalah contoh tanaman obat yang diperbanyak dengan setek batang.

Temu-temuan seperti kunyit, jahe, temulawak, dan kencur biasanya diperbanyak dengan setek rimpang (rhizome). Tanaman daun dewa diperbanyak dengan setek akar. Rimpang atau akar dipotong menjadi beberapa bagian. Potongan rimpang atau akar ini lalu ditunaskan dengan menggunakan media jerami. Rimpang yang telah bertunas dapat ditanam di lapangan.

Cangkok adalah cara perbanyakan yang dilakukan untuk tanaman obat dari jenis tanaman tahunan yang memiliki batang Berkayu. Contoh tanamannya adalah mahkota dewa, mawar, melati, dan kenanga. Tanaman yang dicangkok adalah yang sudah pernah berbuah, umurnya tidak terlalu muda tapi juga tidak terlalu tua. Bagian yang akan dicangkok adalah bagian cabang yang ukurannya kira-kira sebesar kelingking atau pinsil, berkulit mulus dan berwarna coklat muda. Bagian yang dicangkok

Bagaimana cara mencangkok? Sekeliling kulit cabang sepanjang 2-3 cm disayat dengan pisau. Kambiumnya lalu dibersihkan sampai tidak terasa licin dan dikering-anginkan selama 2-4 hari. Luka sayatan kemudian dibungkus dengan plastik yang diikat pada bagian atas dan bawah sayatan. Ke dalam plastik pembungkus dimasukkan media berupa campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 1 : 1. jangan lupa untuk menyiraminya dengan air secara teratur agar tanah tetap lembab. Akar akan tumbuh setelah 1-3 bulan. Sebelum dipindah ke lapangan batang dipotong tepat di bawah pembungkus cangkokan untuk memisahkannya dari pohon induk.

Bibit yang telah tumbuh baik, siap untuk dipindahkan ke tanah (areal penanaman). Pemindahan bibit sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Untuk memindahkan bibit, salah satu sisi polibag dirobek, lalu bibit dimasukkan ke lubang tanam. Usahakan agar media tanam yang melekat pada bibit tidak terpisah. Tanah galian dari lubang tanam dimasukkan kembali dan dipadatkan agar bibit dapat tumbuh dengan kokoh. Jangan lupa untuk menyiram bibit yang baru ditanam dengan air secukupnya.

Agar tumbuh dengan baik, tanaman harus dipelihara. Pemupukan, penyiraman, penyiangan dan pembumbunan, serta pengendalian hama dan penyakit merupakan kegiatan pemeliharaan tanaman yang perlu dilakukan secara rutin. Pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik atau pupuk anorganik. Pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) diberikan dengan cara mencampurkannya pada lubang tanam saat penanaman atau mencampurkannya pada tanah di antara barisan tanaman. Pupuk anorganik banyak macamnya. Kegunaan dan waktu pemberiannya berbeda-beda. Jika kamu ingin menggunakan pupuk anorganik, belilah di toko yang menjual pupuk dan tanyakan pada penjualnya, pupuk seperti apa yang cocok untuk tanamanmu dan bagaimana cara menggunakannya. PUPUK PUPUK

Tanah tempat kita menanam tanaman obat perlu dijaga agar tidak kering. Pada musim kemarau, penyiraman sebaiknya dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore. Kalau musim hujan, karena kondisi tanahnya sudah basah oleh hujan, maka frekuensi penyiraman dapat dikurangi. Tapiii, karena beberapa tanaman rentan terhadap genangan air, maka usahakan agar tanah tidak sampai tergenang air.

Jangan biarkan tanaman liar, seperti rumput, tumbuh dan mengganggu pertumbuhan tanaman obat. Lakukan penyiangan tanaman-tanaman liar tersebut. Lakukan juga pemberantasan hama dan penyakit tanaman. Ada dua cara sederhana untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman: menangkap hama yang menyerang tanaman atau membuang bagian tanaman yang terserang hama atau penyakit. Nah, mudah kan, menanam dan memelihara tanaman obat? Ayo kita menanam...

Menanam kunyit dalam pot Tanaman kunyit dapat diperbanyak dengan menggunakan potongan rimpangnya. Untuk mendapatkan bibit yang baik, maka rimpang yang digunakan haruslah berasal dari tanaman induk yang sudah berumur 12 bulan, sehat dan tidak cacat. Rimpang dipotong-potong dan setiap potongan memiliki minimal 2 mata tunas.

Kalau kunyit akan ditanam di dalam pot, kita bisa menggunakan pot tanah liat, tong atau drum bekas. Pilihlah yang ukurannya memadai. Bagian dasar pot diberi pecahan genteng atau bata merah, lalu diatasnya diberi campuran tanah subur, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Kemudian masukkan bibit dengan arah tunas menghadap ke atas. PUPUK PUPUK Pada awal pertumbuhan, lakukan penyiraman setiap hari. Setelah potongan rimpang mulai bertunas dan tumbuh dengan baik, penyiraman bisa dilakukan dua hari sekali.

Jangan lupa memberi pupuk agar tanaman tumbuh subur. Jika menggunakan pupuk kandang, tebarkan secukupnya pada tanah disekitar tanaman. PUPUK Secara rutin, lakukan penyiangan untuk membuang tanaman liar yang ikut tumbuh di dalam pot. Tangkap hama yang menyerang tanaman dan buang daun atau bagian tanaman yang terkena hama atau penyakit.

Menanam Rosela Pembibitan rosela dilakukan dengan menggunakan biji yang dikecambahkan. Untuk membuat biji berkecambah, pertama-tama biji direndam di dalam air selama 24 jam. Setelah direndam, biji lalu ditutup dengan kapas basah selama 2-3 hari. Basahi kapas setiap hari hingga semua biji berkecambah atau menyisakan biji tidak dapat berkecambah (biasanya sekitar 10 hari).

Biji yang telah menjadi kecambah lalu ditanam di dalam polibag. Jangan lupa menyiram tanaman secara teratur. Pupuk kandang Untuk media tanam di dalam polibag, gunakan campuran tanah subur dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Jangan lupa beri lubang dibagian bawah pilobag, agar sisa air penyiraman dapat keluar. Pemeliharaan dalam polibag dilakukan hingga tanaman berumur 1 bulan (tingginya sekitar 15-20 cm).

Siapkan alur atau bedengan setinggi 15-20 cm. Buat lubang tanam dengan jarak tanam 1 x 1 m. Berikan pupuk kandang kedalam lubang tanam. Setelah berumur 1 bulan, tanaman dapat dipindahkan ke lahan terbuka. Lakukan penyiraman dan penyiangan tanaman secara teratur.