Pemimpin dari Alam Lain: Ketika Kita Membutuhkan Sikap Bijak Mereka (98/M)



dokumen-dokumen yang mirip
Munculkan Dimensi Pencerahan (92/S) Oleh : Erika Eriyanti Senin, 04 Juni :05

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kriteria Presiden Impian Bangsa Indonesia Dimasa Depan (362/S) Oleh : PEFINTA DIANA PUTRI Kamis, 12 Juli :37

Arahan Presiden RI pd Peninjauan Korban Gunung Sinabung, Tgl 23 Jan 2014, di Sumut Kamis, 23 Januari 2014

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

3 VIRUS POSITIF UNTUK MEMPERBAIKI BISNIS


Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

KOPI - Secara covert atau yang tidak terlihat mata: 1. Mental

2. Gadis yang Dijodohkan

Rumah Sakit Jiwa. S uster Kometa memandang pilu ke arah luar

Hanya Lima. Penulis: Boy Candra, Dkk Copyright 2012 by Boy Candra. Desain Sampul: (Nuzula Fildzah) Editor: (Nuzula Fildzah)

Akan seperti Apakah Calon Anggota DPR Kita yang Ideal? (158/M) Oleh : Bristin Efty Minggu, 01 Juli :56

1. Memiliki keyakinan, tidak ragu

Oleh: Yasser A. Amiruddin

Lantas, bagaimanakah mencari sosok-sosok pemimpin terbaik yang akan berkumpul. DPR, Para Pemimpin Terbaik Untuk Kemajuan Indonesia (322/S)

Aku selalu suka sebuah pertemuan, karena buat ku pertemuan adalah awal dari kisah yang mungkin bisa dikenang atau untuk dibuang.

1) Nasionalis. 2) Pemberani

Pengendalian Emosi. Rerata Empirik (RE) : 124,95. Rerata Hipotetik (RH) : 107,5. Tergolong Tinggi

1. Konsisten akan visi dan misi yang telah dia buat semenjak kampanye.

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Presiden Masa Depan Dalam Teori Kepemimpinan (363/M) Oleh : Rohmah Kusma Wihantari Kamis, 12 Juli :46

BAB IV ANALISIS. A. Struktur Cerita. Alur merupakan tulang punggung cerita. Stanton (2012:28)

Nama saya Andy. Saya lahir dan besar di Kota

Sang Pangeran. Kinanti 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Dimana hati? Ia mati ketika itu juga..

Jenis-jenis hewan yang ditugaskan memberi petanda, antara lain : Burung

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Lingkungan Sehat, Nyaman Dilihat, Gairah Meningkat!

Sutjipto Ridwan: Galeri dengan lukisan yang memikat hati

Minggu 5 : Mengapa dan Bagaimana Saya Berdoa? Panduan Acara & Bantuan untuk Penceramah

KELELAWAR YANG PENGECUT WRITTEN BY. AMINATUN

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

MENYINGKAP SINYAL AL QUR AN DALAM MEMAHAMI FILSAFAT KEHIDUPAN SEMUT DAN LEBAH. Oleh : Drs.Baidhowi.HB,SH

BAB IV ANALISIS DATA. dianalisis maka ada beberapa hal yang ditemukan yaitu : panca indra. Dalam iklan oreo versi oreo dan handphone ayah terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan, sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara takkan terlepas dari

Pertama Kali Aku Mengenalnya

AKU AKAN MATI HARI INI

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam konteks kebangsaan, pendidikan berperan untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi.

Bab 4. Simpulan dan Saran. Berdasarkan pembahasan dalam bab sebelumnya tentang tipe introvert pada tokoh

REMAJA, AGAMA DAN NILAI Oleh : Agus Gunawan, S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi manusia

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3

63 Perpustakaan Unika A. Skala Penelitian

MENCARI MASALAH PENELITIAN DAN MANAJEMEN PENELITIAN Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka

LAMPIRAN-LAMPIRAN. a. Menurut bapak, seperti apa kecerdasan emosi dan spiritual?

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SAMBUTAN WALIKOTA BANDUNG PADA ACARA PERINGATAN HARI JADI KE-204 KOTA BANDUNG TAHUN 2014

Kecakapan Antar Personal

@RachmatWilly BUKAN BANCI BIASA. Penerbit GHD Publishing

PENDAHULUAN. Kalau hidup sekedar hidup, kera di hutan juga hidup. Kalau kerja sekedar kerja, kerbau di sawah juga bekerja.

terlampau banyak dan entah mengapa aku bisa menjawab nya, sesuai kehendaknya, itu pun jika mereka ingin mendengarnya. Kadang aku bertemu dengan

Naskah Broadcasting. Racing

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7

Mencari Sosok Kedua (126/M) Oleh : Indah Permatasari Senin, 18 Juni :02

KEBEBASAN DARI KEKUATIRAN DAN KEGELISAHAN Bagian ke-2

KASIH. Embusan angin panas menghempas Membakar semua yang dilaluinya Bara panas membara membahana Menghanguskan makhluk persada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Prolog : Sebuah Surat Kecil untuk Mengenang Mereka

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

Angket 1 No Pernyataan SS S TS STS

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

2014 PENGARUH LAYANAN ADMINISTRASI TERHADAP PEMIMPIN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan utama yang dihadapi bangsa Indonesia adalah minimnya nilainilai

Identifikasi Proyek. Menanggapi KebutuhanResponding to a need

BAB III DESKRIPSI TENTANG LOKASI, KONSELOR, KLIEN DAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Raihlah Keikhlasan. Panduan-1

Memilih Calon Anggota DPR RI yang Cermat (Cerdas dan Bermanfaat) (16/U)

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Partai politik adalah organisasi yang dibentuk untuk mempengaruhi bentuk

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya

copyright 2014 copyright KIAT CEPAT AKRAB

Jl. Lembang Terusan No. D57, Menteng Jakarta Pusat, 10310, Indonesia Telp. (021) , Fax (021) Website:

Ruang Rinduku. Part 1: 1

Dunia Binatang. Belajar Apa di Pelajaran 2?

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang

WALI KOTA BANDUNG SAMBUTAN WALI KOTA BANDUNG PADA UPACARA PERINGATAN HARI JADI KE-207 KOTA BANDUNG TAHUN 2017

A. Rita. Penerbit. Karya Cinta

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

BAB I PENDAHULUAN. manusia lainnya. Bahasa adalah milik manusia, maksudnya bahasa sebagai salah

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Pemimpin Berjiwa Kepemimpinan (Bukan Pemimpi) Adalah Impian Rakyat Indonesia (601/M)

Desa Tlogolele tak Lagi Terisolir Ambrolnya Dam Kali Apu oleh hantaman banjir lahar hujan pasca erupsi Merapi 2010, menyebabkan Desa

ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN LELAKI YANG MEMBELAH BULAN KARYA NOVIANA KUSUMAWARDHANI ARTIKEL ILMIAH

Gambar 36 Anak-anak Mondo

BAB I PENDAHULUAN. pekerja merupakan harapan setiap manajemen perusahaan, hal ini dapat. lingkungan kerja di sekitar pekerja ( Baedhowi,2007).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berhenti maka perusahaan akan mengalami kerugian dan kerugian tersebut tidak

PENDIDIKAN POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA. Oleh RANGGA Kamis, 19 Juni :56

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010

Transkripsi:

KOPI - Pernah kita melihat poster ataupun baliho bakal calon pemimpin di pinggir jalan yang tidak menggambarkan adanya karakter tegas dari bakal calon pemimpin itu sendiri. Kita ambil satu contoh bakal calon gubernur yang marak kita lihat balihonya di perempatan jalan. Mendapati isi baliho yang dihiasi dengan kata-kata manis dan latar yang menarik, menjadikan bentangan kain di langit-langit gapura itu sebagai pusat perhatian para pengguna jalan. Namun, jika diperhatikan lebih seksama, ada hal yang ganjal pada gambar tokoh yang mengisinya. Benar, setiap tokoh yang dideskripsikan dalam baliho tersebut selalu digandengkan dengan tokoh lain yang lebih populer darinya. Hal ini memang tidak dipungkiri bertujan untuk memberitahu orang banyak bahwasanya tokoh tersebut memiliki kedekatan yang baik dengan wali masyarakat yang digandingkan dengannya. Dan, hal itu dianggap sebagai hal yang baik untuk dilakukan oleh banyak bakal calon pemimpin lain yang berpikiran sama. Percaya atau tidak, kebanyakan hal itu bisa menjadi alasan jatuhnya kepercayaan publik terhadapnya. Alasan logisnya, jika setiap baliho yang dipasang selalu mengandingkan bakal calon tersebut dengan tokoh masyarakat yang lebih populer menandakan bahwa bakal calon tersebut tidak memiliki kepercayaan atas kemampuan diri sendiri. Ada penilaian hai di dalamnya. Masyarakat akan menilai bahwa bakal calon tersebut tidak akan bisa memperjuangkan apa yang diinginkan rakyat tanpa ada bayang-bayang dari orang lain. Dan itulah yang sedang dihadapi oleh negeri ini, krisis kepemimpinan. Lalu, apa yang harus dilakukan untuk menyikapi fenomena krisis-kepemimpinan ini? Setidaknya ada duabelas plus satu karakter kepemimpinan yang seharusnya ada pada para pemimpin negeri ini dalam konteks pandangan kekinian sesuai dengan masalah yang dihadapi, lebih kepada bentuk kebutuhan penulis pribadi akan hausnya sosok pemimpin yang ideal. Kita akan coba mengulasnya satu persatu. Pertama, siap menjadi gajah. Seorang pemimpin harus memiliki jiwa makro dan mikro kepemimpinan. Saat memimpin rombongan gajah yang ratusan jumlahnya, gajah pemimpin yang sebenarnya juga berukuran tubuh sama seperti gajah lain mampu membawa rombongannya sampai ke seberang sungai berarus deras tanpa ada anggota rombongan yang membelot satupun. Namun, gajah pemimpin juga tidak lupa akan keberadaan dirinya sendiri. Manusia pemimpin bisa memimpin massa yang jumlahnya makro tanpa lupa keberadaan diri sendiri yang mikro. Dia bisa membagi kedua hal tersebut secara seimbang. 1 / 5

Kedua, siap menjadi berang-berang. Visi dan misi yang jelas harusnya sudah benar-benar melekat dalam diri seorang pemimpin. Bagaimana dia menggagas pemikiran kedepan dan merancang tindakan untuk mencapai tujuan tersebut. Takjubnya kita melihat seekor berang-berang pemimpin dan satu pembantunya berhasil membendung sungai yang deras sekalipun menjadi danau yang tenang dan nyaman untuk dihuni. Hal itu tidak terlepas dari perancangan jauh sebelumnya. Ketiga, siap menjadi lumba-lumba yang imajinatif. Alam pikiran bisa menggambarkan apa yang tidak kita lihat. Bayangkan ketika seorang pemimpin RT tersenyum melihat betapa bersih lingkungan tempat tinggalnya akibat gotong royong di satu pagi yang tenang. Dan, sebelumnya tidak ada warga yang percaya apa yang digambarkan RT tersebut akan berhasil. Penuh aksi layaknya seekor burung sawah, kriteria ke empat yang setidaknya perlu ada saat ini. Berbeda dengan misi, aksi lebih kepada tindakan cepat pemimpin dalam mengambil keputusan. Kepala rombongan burung sawah tahu kapan saat yang tepat untuk membelokkan rombongan ke kiri saat angin mulai berubah arah dan bertiup lebih kuat dari sebelumnya. Kelima, siap menjadi semut. Bukan ratu semut, tapi semut biasa yang siap turun ke lapangan mengangkat beban-beban berat yang memang di perlukan untuk kepentingan bersama. Betapa nikmatnya suatu kedudukan tertinggi, ketika seorang pemimpin juga pernah merasakan betapa susah dan sulitnya menjalankan dan mengoperasionalkan gagasan yang ingin diwujudkannya. Keenam, siap menjadi rusa pemimpin. Saat bertemu para pemburu, rusa pemimpin akan memberikan kesempatan rusa rombongan lain untuk lari menjauh sementara dirinya berkorban menjadi buruan para pemburu. Pemimpin harus siap kehilangan apa yang dipunya untuk menyelamatkan yang dipimpinnya. Bukan menjadikan posisi kepemimpinannya sebagai aset pemuas pribadi. Ketujuh, siap menjadi singa yang di satu sisi harus bisa mencoba menjadi rubah. Seorang pemimpin pada dasarnya memiliki jiwa otoriter. Dan, itu memang sifat dasar yang tidak bisa dipungkiri. Namun, ada masanya seorang pemimpin mencoba menepikan egonya dan harus bisa menjilat untuk mempertahankan tampuk kekuasaannya. Ketika seorang pemimpin bisa mengkolaborasikan kedua kepribadian ini, maka saat itulah dia dapat memperjuangkan apa yang ingin diwujudkannya. 2 / 5

Kedelapan, siap menjadi seekor ayam. Pemimpin harusnya selalu bisa dimanfaatkan dan diberdayakan oleh orang lain. Ayam selalu bisa diambil manfaatnya bahkan ketika dia masih menjadi seekor telur sekalipun. Kesembilan, siap menjadi nyamuk. Tindakan yang tidak baik disaat nyamuk menggigit dan menebar penyakit kepada mangsa yang diambil darahnya. Hal ini sebenarnya bertujuan agar telur-telur yang akan dilahirkannya bisa mendapat asupan protein yang baik. Bisa kita maklumi ketika seorang pemimpin mengorbankan satu kelompok demi keberlangsungan kelompok lain. Namun, ini hanya ketika terjadi satu titik dimana memang tidak ada pilihan lain yang terbaik untuk diambil. Banyak pemimpin yang lupa saat bergerak dalam aksinya, tidak memperhatikan bahaya lain yang datang dari sekitarnya. Lengah terhadap serangan lain karena terfokus pada satu hal untuk diatasi saja. Dan, itu merupakan kesalahan fatal yang dapat menjadi sebab berakhirnya tampuk kepemimpinannya. Seidealnya, seorang pemimpin dapat menjadi seekor bunglon. Dan, inilah karakter yang harus dimiliki seorang pemimpin saat ini. Mata bunglon selalu menatap kesegala arah. Hal ini membuatnya bisa tahu apa yang ada di sekitar tanpa terlepas dari fokus utama yang ada di depannya. Pemimpin juga harus bisa, pada satu saat menyamarkan keberadaannya untuk menghindari situasi sulit yang memang tidak bisa teratasi dan kembali muncul ketika dirasa sudah bisa menyelesaikan masalah tersebut. Bukan bermaksud untuk merendahkan spesies sendiri. Namun, kriteria selanjutnya yang harusnya bisa dicontoh oleh seorang pemimpin adalah dengan memperhatikan raut wajah seekor kera. Banyak rahasia yang terkandung dalam satu raut cengiran nya. Kita terkadang sulit menebak, apakah kera tersebut sedang tersenyum, marah, sedih ataupun sedang merasa galau? Pemimpin harusnya bisa menyembunyikan semua kesulitan yang dia punya dibalik senyum yang selalu manis. Berat, memang. Namun, itulah konsekuensi menjadi seorang yang berada di posisi terdepan. Dan yang terakhir, seorang pemimpin harusnya dapat menjadi seperti seekor burung hantu. Tahu kapan harus diam, harus membuka dan mentup mata. Kapan harus memutar kepala, harus memperhatikan sekitar. Kapan harus bersuara, harus bertindak. Kapan harus menjadi 3 / 5

seorang yang arif dan tenang menghadapi masalah. Namun, di atas segala karakter baik yang layak dipelajari dan diambil hikmah ini masih ada yang perlu dipahami seorang pemimpin. Setiap pemimpin ataupun bakal calon pemimpin, walaupun kita tahu bahwa memandu diri sendiri juga termasuk situasi kepemimpinan harusnya dapat mencapai hal ini. Menjadi seorang manusia seutuhnya dan memanusiakan manusia. Banyak hal yang tidak kita mengerti tentang kepemimpinan. Bagaimana harusnya bertindak, mengambil keputusan ataupun berbicara yang benar. menalar dan menakar adalah inti dari setiap kapasitas kepemimpinan yang diemban. Namun, jika kepemimpinan dijalankan dengan ketulusan dan hati serta sadar bahwa kepemimpinan adalah hakekat seorang manusia maka kesulitan yang ada akan bisa terselesaikan. Tidak ada yang kebetulan dan bergerak tanpa arah dan tujuan di dunia. Hanya bagaimana kita sebagai pemimpin mengungkap dan menyusun rencana yang tepat untuk menuju pencapaian terbaik darinya. Biodata Penulis: Nama : NOVALDI HERMAN Tempat/tanggal lahir : Padang/19 November 1992 Nama universitas : UNIVERSITAS RIAU Alamat universitas : Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Subrantas Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru, Riau. 4 / 5

Alamat rumah : Kp. Baru Berok 131 RT03/04 Kel. Kurao Pagang Kec. Nanggalo Siteba, Padang, Sumatera Barat, 25147 Nomor telpon seluler : +6285274041344 e-mail/facebook : novaldi_36@yahoo.com 5 / 5