ANALISA PENGARUH DURASI CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR HONDA TIGER 200 CC TUNE UP DRAG BIKE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (khususnya sepeda motor) berkembang. semakin pesat dewasa ini, yang juga diikuti oleh perkembangan

PENGUJIAN STANDARD CAMSHAFT DAN AFTER MARKET CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC

PENGARUH PENGGUNAAN BLOWER ELEKTRIK TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI


UNJUK KERJA MESIN BENSIN 4 SILINDER TYPE 4G63 SOHC 2000 CC MPI

PERBEDAAN DAYA PADA MESIN PENGAPIAN STANDAR DAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor diindonesia sekarang ini

BAB II TINJAUAN LITERATUR

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

PENGARUH VARIASI PENYETELAN CELAH KATUP MASUK TERHADAP EFISIENSI VOLUMETRIK RATA - RATA PADA MOTOR DIESEL ISUZU PANTHER C 223 T

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

PENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

PENGARUH PEMASANGAN SUPERCHARGER TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR BENSIN SATU SILINDER

TUGAS AKHIR. DisusunOleh: MHD YAHYA NIM

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH TIMING INJECTION TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR DIESEL 1 SILINDER PUTARAN KONSTAN DENGAN BAHAN BAKAR BIO SOLAR

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PERBANDINGAN DAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR ANTARA PENGAPIAN STANDAR DENGAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER PADA MESIN TOYOTA KIJANG SERI 7K

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan untuk kepentingan lain. Bagi yang mempunyai hobi atau kesukaan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PERUBAHAN SAAT PENYALAAN (IGNITION TIMING) TERHADAP PRESTASI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG

Seta Samsiana & Muhammad Ilyas sikki

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Andik Irawan, Karakteristik Unjuk Kerja Motor Bensin 4 Langkah Dengan Variasi Volume Silinder Dan Perbandingan Kompresi

OPTIMASI DAYA MESIN DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR MESIN TOYOTA SERI 5K MELALUI PENGGUNAAN PENGAPIAN BOOSTER

Abstract. Keywords: Performance, Internal Combustion Engine, Camshaft

BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN KARBURATOR RACING TERHADAP KINERJA MOTOR 2-LANGKAH 150 CC Andriansyah Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

ARTIKEL. Analisa Pengaruh Jenis Pegas, Roller Terhadap Torsi Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Matic

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH. Toni Dwi Putra 1) & Budyi Suswanto 2)

Variabel terikat Variabel kontrol Pengumpulan Data Peralatan Bahan Penelitian

PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: performa mesin menggunakan dynotest.pada camshaft standart

PENGARUH PENGGUNAAN CAMSHAFT STANDARD dan CAMSHAFT RACING TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH

CONVERTER KITS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN MENJADI GAS PADA SEPEDA MOTOR SUPRA X 125 CC

I. PENDAHULUAN. (induction chamber) yang salah satunya dikenal sebagai tabung YEIS. Yamaha pada produknya RX King yang memiliki siklus pembakaran 2

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

PERFORMANSI MESIN SEPEDA MOTOR SATU SILINDER BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS DENGAN MODIFIKASI RASIO KOMPRESI

Analisis Variasi Intake Manifold Standard dan Porting Pada Piston Standard dan Racing Terhadap Kinerja Sepeda Motor Honda GL100

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH BENTUK PERMUKAAN PISTON TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

PENGARUH CELAH KATUP TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI PADA MOTOR MATIC ABSTRAK

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

PEMAJUAN VALVE TIMING


Efisiensi Suhu Kerja Mesin Antara Pemakaian Water Pump Dan Tanpa Water Pump Pada Mesin Diesel Satu Silinder Merk Dong Feng S195

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI UNJUK DERAJAT PENGAPIAN TERHADAP KERJA MESIN

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR INJEKSI ABSTRAK

PENGARUH PERUBAHAN TITIK BERAT POROS ENGKOL TERHADAP PRESTASI MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH

BAB I PENDAHULUAN. tipe terbaru dengan teknologi terbaru dan keunggulan-keunggulan lainnya.

PENGARUH VARIASI UKURAN MAIN JET KARBURATOR DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi otomotif saat ini semakin pesat, hal ini didasari atas

Jurnal ENGINE Vol.1 No.1, Mei 2017, pp e-issn:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PROSES MODIFIKASI DAN PENGUJIAN. Mulai. Identifikasi Sebelum Modifikasi: Identifikasi Teoritis Kapasitas Engine Yamaha jupiter z.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI DAN KARBURATOR

ABSTRAK Oleh: Aji Pranoto 1. Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

PENGARUH PENGGUNAAN CDI RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC TAHUN 2009

PERUBAHAN BENTUK THROTTLE VALVE KARBURATOR TERHADAP KINERJA ENGINE UNTUK 4 LANGKAH

ABSTRAK. : I Made Sumaryanta

I. PENDAHULUAN. Modifikasi kendaraan bermotor di Indonesia sering dilakukan, baik kendaraan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART

Jurnal Teknik Mesin UMY

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

BAB II LANDASAN TEORI. empat langkah piston atau dua putaran poros engkol. Empat langkah tersebut adalah :

Pengaruh Variasi Durasi Noken As Terhadap Unjuk Kerja Mesin Honda Kharisma Dengan Menggunakan 2 Busi

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN THROTTLE SWITCH SYSTEM PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TERHADAP DAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN MESIN. Start. Motor Tersedia. Pemilihan Jenis Mesin Motor Daya. Daya Maksimum Tidak Ya

PENGARUH BESAR LSA (LOBE SEPARATION ANGLE) PADA CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

PENGARUH PENGGUNAAN CDI PREDATOR DUAL MAP TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF PADA PREMIUM DENGAN VARIASI KONSENTRASI TERHADAP UNJUK KERJA ENGINE PUTARAN VARIABEL KARISMA 125 CC

PENGARUH PEMASANGAN ALAT PENINGKAT KUALITAS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SPESIFIK MOTOR BENSIN

Optimasi Daya dan Torsi pada Motor 4 Tak dengan Modifikasi Crankshaft dan Porting pada Cylinder Head

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

Pengaruh Variasi Tinggi Lift, Lobe Separation Angle Camshaft, dan Roller Rocker Arm Terhadap Unjuk Kerja Motor Bensin Empat Langkah

REMAPING PENGAPIAN CDI PROGRAMMABLE DENGAN VARIASI DURASI CAMSHAFT PADA MOTOR 4 TAK 125 CC BAHAN BAKAR E 100. Abstrak

PENGARUH JARAK CELAH KATUP TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR INJEKSI ABSTRAK

KAJIAN TEORI PERFORMANCE MESIN DAIHATSU TERIOS D99B BERTEKNOLOGI VVTi DENGAN SISTEM BAHAN BAKAR D- TYPE EFI DAN MESIN NON VVT-i

Transkripsi:

ANALISA PENGARUH DURASI CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR HONDA TIGER 200 CC TUNE UP DRAG BIKE Sena Mahendra Pendidikan Teknik Mesin Otomotif IKIP Veteran Semarang E-mail : sena.mahendra@yahoo.com Abstrak Olah raga bermotor adu cepat dijalur lurus atau drag bike dengan jarak 201 hingga 402 meter sangat digemari di Indonesia dengan ditandai banyaknya bengkel-bengkel umum yang mengikuti kompetisi. Salah satu modifikasi yang umum dilakukan bengkel-bengkel dengan tujuan meningkatkan daya mesin adalah modifikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui unjuk kerja motor bakar Honda Tiger 200 cc yang meliputi torsi, daya dan konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) dengan cara membandingkan standar dan modifikasi yang berdurasi 250, 260, 270 yang merupakan variable bebas dari penelitian ini. Metode eksperimen ini menggunakan bahan bakar premium 8 cc yang diletakkan di dalam gelas ukur pada putaran 1500 rpm, 2500 rpm, 3500 rpm, 4500 rpm dan 5500 rpm. Torsi, daya dan SFC motor bakar Honda Tiger 200 cc diukur diatas dynotest. Hasil akhir penelitian yang diperoleh adalah terjadi kenaikan torsi dan daya masing-masing 16,82 %. Torsi dan daya maksimal diperoleh dengan menggunakan berdurasi 270 masing-masing yaitu 8.012 Nm dan 4.612 kw pada putaran yang sama yaitu 5500 rpm. Sebaliknya, torsi dan daya minimal dihasilkan dari penggunaan standar berdurasi 240 sebesar 6.850 Nm dan 3.943 kw pada putaran 5500 rpm. Konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) yang diperoleh berpengaruh kecil sebesar 9,33 %. Besamya konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) maksimal yang dihasilkan adalah 0,410 kg/kwh pada putaran 2500 rpm dengan pemakaian 270. Untuk konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) minimal sebesar 0,375 kg/kwh pada putaran 2500 rpm dengan pemakaian 240. Kata kunci : drag bike,, torsi, daya, SFC PENDAHULUAN Kemajuan teknologi dan sains pada abad ini semakin meningkat. Sepeda motor merupakan salah satu teknologi otomotif yang tidak hanya diminati sebagai sarana transportasi yang murah dan fleksibel saja, tetapi juga untuk sarana olahraga bermotor seperti drag bike atau sering disebut adu cepat dijalur lurus dengan jarak 201 hingga 402 meter. Sepeda motor yang digunakan untuk drag bike sudah mengalami perubahan mekanisme didalam mesinnya sesuai dengan regulasi yang dikeluarkan oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) merupakan organisasi induk olahraga bermotor di Indonesia. Perubahan atau modifikasi mesin bertujuan untuk meningkatkan daya mesin, sehingga sepeda motor yang digunakan dapat menjuarai perlombaan adu cepat dijalur lurus. Perubahan mesin tersebut meliputi, peningkatan kompresi, penggantian karburator, penggantian knalpot, penggantian gigi rasio, penggantian magnet, penggantian katup beserta pegas katup. Modifikasi atau perubahan lain yang umum dilakukan mekanik yaitu perubahan pada poros nok atau. Perubahan ini dilakukan agar campuran bahan bakar dan udara dapat masuk lebih banyak dan gas buang dapat keluar lebih cepat dari ruang bakar. Pengaturan pembukaan dan penutupan katup atau timing valve pada kepala silinder dengan MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 13

tepat akan membuat daya mesin bertambah. Bentuk cam pada membuat katup dapat membuka cukup lebar dalam waktu cukup lama (Wardan Suyanto, 1989 ). Latar belakang diatas, fokus dalam memodifikasi durasi atau valve timing. Hasil yang diharapkan dari eksperimen ini adalah mendapatkan modifikasi pada sepeda motor merk Honda Tiger yang mampu meningkatkan tenaga atau daya yang signifikan. METODOLOGI Penelitian yang diusulkan mengikuti diagram alir pada Gambar 1. Pertama membuat atau memodifikasi sepeda motor Honda tiger dengan durasi 250, 260 dan 270. Langkah kedua yaitu membandingkan hasil pengujian torsi, daya dan konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) dari masing-masing penggunaan Honda tiger yang telah mengalami modifikasi. Persiapan Alat dan Bahan Pembuatan Spesimen durasi 240 durasi 250 durasi 260 durasi 270 Pengujian Spesimen Data Pengujian Spesimen Analisis Data Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Spesimen dalam percobaan ini adalah empat buah mesin Honda Tiger 200 cc. Satu diukur durasinya dan dibiarkan standar. Ketiga standar lainya kemudian dibubut sehingga masing-masing mempunyai durasi pembukaan katup yang berbeda yaitu berdurasi 250, 260, 270. Langkah-langkah pengujian dilakukan dengan menghitung torsi, daya dan SFC yang dihasilkan dari pemasangan masing-masing diatas Dynotest (alat pengukur daya). Torsi, daya dicata pada table output dynotest dan SFC dicatat ditiap putaran menggunakan stopwatch, yaitu 1500 rpm, 2500 rpm, 3500 rpm, 4500 MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 14

rpm dan 5500 rpm, dengan konsumsi bahan bakar premium sebesar 8 cc pada buret (gelas ukur). Gambar 2. Desain durasi Camshaft yang dimodifikasi HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Torsi Hasil pengujian torsi pada gambar 3., pemakaian valve timing 240, 250 dan 260 tidak terjadi perubahan torsi yang besar. Menurut Wiranto Arismunandar (Penggerak Mula Motor Bakar Torak, 1988) besar kecilnya torsi dipengaruhi oleh daya yang dihasilkan. Semakin besar putaran mesin daya yang dihasilkan akan semakin besar walaupun pada putaran tertentu daya akan turun, sedangkan untuk torsi semakin tinggi putaran mesin torsi yang dihasilkan akan semakin kecil. Pada pemakaian valve timing 270 menghasilkan torsi sebesar 8,012 Nm pada putaran mesin 5500 rpm, sedangkan torsi minimalnya sebesar 6,850 Nm pada putaran mesin 5500 rpm dengan pemakaian valve timing 240. Hal ini disebabkan karena pada valve timing 270 katup membuka lebih awal dan menutup lebih lambat disamping itu tinggi angkat katup juga bertambah sehingga jumlah bahan bakar yang mampu masuk ke ruang bakar akan bertambah meski volume ruang bakar tetap. Sebaliknya pada valve timing 240 membuka katup lebih singkat, jadi campuran bahan bakar dan udara yang dapat masuk ke ruang bakar lebih sedikit. Tinggi angkat katup pada 240 lebih pendek dibanding 250, 260, 270 hal ini membuat kerugian pemompaan (Pumping Loss) masuknya campuran bahan bakar dan udara yang terjadi pada 240 paling besar karena celah yang terjadi pada dudukan katup (sitting valve} dengan katup paling kecil dan waktu pembukaannya paling cepat. Masuknya campuran udara dan bahan bakar disebabkan oleh kevakuman ruang bakar akibat pergerakan piston dari TMA ke TMB. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 15

Gambar 3. Grafik perbandingan Torsi dengan modifikasi B. Uji Daya Dari Gambar 6. memperlihatkan daya pada pemakaian valve timing 240, 250 dan 260 terjadi perubahan daya yang kecil. Pada pemakaian valve timing 270 menghasilkan daya sebesar 4,612 kw pada putaran mesin 5500 rpm, sedangkan daya minimalnya sebesar 3,943 kw pada putaran mesin 5500 rpm dengan pemakaian valve timing 240. Hal ini disebabkan karena pada valve timing 270 katup membuka lebih awal dan menutup lebih lambat disamping itu tinggi angkat katup juga bertambah sehingga jumlah bahan bakar yang mampu masuk ke ruang bakar akan bertambah meski volume ruang bakar tetap. Mekanisme katup berpengaruh terhadap efisiensi volumetric, menurut VL Maleev (1985) ada tiga hal yang mempengaruhi efisiensi pengisian yang pertama bentuk dan panjang dari saluran katup, ukuran katup dan yang ketiga tinggi angkat relatif dari katup yang akan mempengaruhi daya mesin.. Gambar 4. Grafik perbandingan Daya dengan modifikasi C. Uji Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC) Dari Gambar 5. memperlihaikan SFC pada pemakaian valve timing 240, 250 dan 260 tidak terjadi perubahan SFC yang besar. Pada pemakaian valve timing MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 16

270 SFC menghasilkan sebesar 0,410 kg/kwh pada putaran mesin 2500 rpm, sedangkan SFC minimalnya sebesar 0,375 kg/kwh pada putaran mesin 2500 rpm dengan pemakaian valve timing 240. Hal ini disebabkan karena pada valve timing 270 katup membuka lebih awal dan menutup lebih lambat disamping itu tinggi angkat katup juga bertambah sehingga jumlah bahan bakar yang mampu masuk ke ruang bakar akan bertambah meski volume ruang bakar tetap. Efisiensi volumetrik ini mempengaruhi momen pada poros engkol. Bahan bakar yang masuk ke dalam silinder menentukan tenaga akibat pembakaran bahan bakar tersebut. Besarnya efisiensi volumetrik berkisar antara 65% sampai 85% dan tidak dapat mencapai 100% (Spesifikasi Mesin Seri K, 1995). Gambar 5. Grafik perbandingan SFC dengan modifikasi KESIMPULAN Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Perubahan atau modifikasi pada Honda Tiger 200 cc hanya meningkatkan Torsi sebesar 16,82 %. Besarnya Torsi maksimal menggunakan berdurasi 270 pada putaran 5500 rpm sebesar 8.012 Nm. Sedangkan besarnya Torsi minimal dihasilkan oleh berdurasi 240 pada putaran yang sama adalah sebesar 6.850 Nm. 2. Daya yang dihasilkan dari modifikasi Honda Tiger 200 cc adalah 16,82 % peningkatan dari pemakaian berdurasi 270 sebesar 4.612 kw pada 5500 rpm dan daya yang dihasilkan durasi 240 dengan putaran yang sama adalah sebesar 3.943 kw. 3. Efisiensi bahan bakar spesifik (SFC) pada Honda Tiger 200 cc berpengaruh kecil yaitu sebesar 9,33 %. Besamya konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) maksimal yang dihasilkan adalah 0,410 kg/kwh pada putaran 2500 rpm dengan pemakaian 270. Untuk konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) minimal sebesar 0,375 kg/kwh pada putaran 2500 rpm dengan pemakaian 240. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 17

SARAN Modifikasi berdurasi tinggi sangat disarankan untuk perlombaan adu cepat pada jalur lurus, karena dapat meningkatkan torsi dan daya motor dengan didukung perubahan atau modifikasi mekanis mesin yang lain guna mendukung performance motor. Dalam memodifikasi harus cermat dan teliti, karena beresiko katup beradu dengan piston atau katup beradu dengan katup lainnya jangan dilakukan secara sembarangan. DAFTAR PUSTAKA Ade Bruijn L. 1985. Motor Bakar. Jakarta : Bhratara Karya Aksara. Arikunto Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Ansmunandar Wiranto. 1988. Penggerak Mula Motor Bakar Torak.Bandung : ITB Heisler Heins. 1995. Advanced Engine Tecnology. London : Edward Arnold. Mahendra Sena. 2006. Pengaruh Variasi Valve Timing Terhadap Kinerja Motor 4 Tak 100 Cc. Semarang : UNNES Maleev V.L. 1986. Internal Combustion Engine Theory and Design. Tokyo : McGraw-Hill Kogakusha, LTD. Sudjana. 1991. Desain dan Analisis Eksperimen. Bandung : Tarsito. Suyanto Wardan. 1989. Teori Motor Bensin. Jakarta : Depdikbud. Soenarta Nakoela. 1989. Motor Serbaguna. Jakarta : Pradnya Paramitha. T.H. Wismono Desi. 2004. Pengaruh Perubahan Durasi Camshaft Terhadap Daya dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Suzuki FD 110. Semarang : UNNES Toyota Astra. 1995. Spesifikasi Mesin Seri K. Jakarta MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 18