BAB IV. Kariadi Semarang Griya ASA PKBI Kota Semarang pada bulan April Juni 2015.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penellitian dilaksanakan di Griya ASA PKBI Kota Semarang dan Laboratorium

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. dan Laboratorium Kulit RSUP dr. Kariyadi. tahun 2016 di Puskesmas Mangkang, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Kesehatan Anak, dan Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Mikrobiologi klinik dan infeksi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 1. Pengambilan data berupa sampel swab nasofaring dan kuesioner diadakan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.

25 Universitas Indonesia

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr.Kariadi Semarang setelah ethical

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Divisi Infeksi dan Mikrobiologi Klinik. Penelitian ini dilakukan di PICU dan HCU RS Dr. Kariadi Semarang pada

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian adalah mencakup bidang Ilmu

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. khususnya Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Psikiatri

BAB III METODE PENELITIAN. Patologi Klinik dan Ilmu Penyakit Dalam. disetujuinya proposal sampai April 2016.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Mata.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Pulmonologi serta Ilmu Mikrobiologi Klinik.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup penelitian bidang ilmu Fisiologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak. Padang Sari, Puskesmas Pudak Payung, dan RSUP Dr Kariadi Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah neurologi dan psikiatri.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian Ilmu Penyakit Dalam.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Puskesmas Ngesrep, Puskesmas Srondol,

BAB III METODE PENELITIAN. Kedokteran Universitas Diponegoro Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pesantren Rhoudlotul Quran di Kauman. Semarang dan waktu penelitian bulan Maret sampai Mei 2014.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak. awal Maret 2016 sampai dengan jumlah sampel terpenuhi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini bidang neuroscience mencakup

BAB IV METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2015 di klinik VCT RSUP Dr.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di RSUP Dr. Kariadi Semarang bagian saraf dan rehabilitasi medik

BAB IV METODE PENELITIAN. Onkologi dan Bedah digestif; serta Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr.

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya adalah Ilmu Penyakit Dalam, Sub-bagian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. ditetapkan di Ruang Pemulihan RSUP Dr. Kariadi Semarang. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Dr.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu. Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi.

BAB IV METODE PENELITIAN. 1. Ruang lingkup tempat. Bandarharjo, Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. imunologi, farmakologi dan pengobatan tradisional. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi dan Mikrobiologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. membatasi banyaknya variabel yang akan dikaji, dan membatasi subjek penelitian.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Patologi Klinik.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan Ilmu Anestesi. Waktu pengumpulan data dilakukan setelah proposal disetujui sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian akan dilakukan di pondok pesantren Darut Taqwa

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, dan Tenggorokan.

III. METODE PENELITIAN. menggunakan media Mannitol Salt Agar (MSA). pada tenaga medis di ruang Perinatologi dan Obsgyn Rumah Sakit Umum

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Semarang, dimulai pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di tempat tinggal masing-masing subjek penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup tempat : RSIA. Hermina Pandanaran Semarang. Indonesia.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi. Penelitian ini dilakukan di poliklinik Penyakit Dalam sub bagian

BAB 4 METODE PENELITIAN. Prijonegoro Sragen dan Puskesmas Sidoharjo Sragen. Penelitian ini berlangsung bulan Maret-Juni 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Bedah khususnya Bedah Ortopedi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah bidang oftalmologi. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai bulan April 2015.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang keilmuan mikrobiologi, imunologi, farmakologi, dan pengobatan tradisional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan rancangan pre and post

Transkripsi:

BAB IV 4.1 Ruang lingkup penelitian Mikrobiologi. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin dan 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penellitian telah dilaksanakan di Griya ASA PKBI Kota Semarang dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro RSUP Dr. Kariadi Semarang Griya ASA PKBI Kota Semarang pada bulan April Juni 2015. 4.3 Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. 4.4 Populasi dan sampel 4.4.1. Populasi target Populasi target penelitian ini adalah pasien dengan positif duh purulen 19

20 4.4.2. Populasi terjangkau Populasi terjagkau penelitian ini adalah pasien dengan positif duh purulen di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP dr. Kariadi Semarang dan Griya ASA PKBI Kota Semarang. 4.4.3. Sampel Sampel pada penelitian ini adalah pasien penderita gonore. 4.4.3.1. Kriteria inklusi Kriteria inklusi penelitian ini adalah : Penderita dengan duh purulen yang ditemukan kuman diplokokus gram negatif pada pemeriksaan pengecatan gram. Bersedia mengikuti penelitian ini. Penderita tidak mendapat terapi antibiotik 7 hari sebelum pemeriksaan. 4.4.3.2. Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi penelitian ini adalah: Kultur tidak tumbuh 4.4.4. Cara sampling Pemilihan subyek penelitian dilakukan dengan cara consecutive sampling yakni berdasarkan kedatangan subyek penelitian di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP dr. Kariadi Semarang dan Griya ASA PKBI Kota Semarang. Pasien yang

21 sesuai dengan kriteria penelitian telah dipakai sebagai subyek penelitian. Pengambilan sampel dihentikan setelah jumlah sampel terpenuhi. 4.4.5. Besar sampel Besar sampel pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel untuk beda proporsi 2 kelompok berpasangan: n = jumlah sampel α = kesalahan tipe I : 20% Zα = 1,282 β = kesalahan tipe II : 20% Zβ = 0,842 f = P1-P2 = 0,4 n = (Zα f+zβ f-d2 ) 2 d 2 d (beda proporsi klinis yang penting) = 0,39 Hasil perhitungan: n1 = n2 = (1,282 0,4 +0,842 0,4-0,392 ) 2 0,39 2 = 1,8 (0,39) 2 = 11,83 = 12 Dari hasil perhitungan sampel maka besar sampel yang dipakai dalam penelitian ini sebanyak 12 anggota/media tiap kelompok.

22 Kemungkinan drop out, maka dipersiapkan cadangan sampel sebanyak 10% untuk setiap kelompok (10% x 12) + 12 = 13,2 dibulatkan menjadi 13. Sehingga jumlah seluruh sampel adalah 13. Keterangan: P1 didapatkan berdasarkan referensi: - Yosse Rizal (2011) 17 - Hamid, Dirk Runtubo, dan Lucky (2014) 30 4.5. Variabel penelitian 4.5.1. Variabel bebas - Kanamisin - Seftriakson 4.5.2. Variabel terikat Kuman Neisseria gonorrhoeae 4.6. Definisi operasional No Variabel Skala 1 Kanamisin Nominal golongan aminoglikosida yang memilki kerja untuk menghambat sintesa protein kuman 2 Seftriakson Nominal golongan sefalosporin generasi ketiga yang memilki kerja untuk menghambat sintesis dinding sel kuman 3 Penyakit gonore Nominal salah satu infeksi menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, yaitu bakteri diplokokus gram negatif yang aerob 4 Sensitif Nominal

23 - Kanamisin: apabila terbentuk zona hambat pada uji sensitivitas dengan diameter 14 mm 31 - Seftriakson : apabila terbentuk zona hambat pada uji sensitivitas dengan diameter 35 mm 5 Tidak Sensitif - Kanamisin: apabila terbentuk zona hambat pada uji sensitivitas dengan diameter 14 mm - Seftriakson: apabila terbentuk zona hambat pada uji sensitivitas dengan diameter < 35 mm Nominal Tabel 2. Definisi operasional 4.7. Cara pengumpulan data 4.7.1 Bahan Reagen pengecatan gram : - Karbol gentian violet - Larutan lugol - Alkohol 96% - Air fukhsin (safranin) Disk antibiotik kanamisin Disk antibiotik Seftriakson Media Thayer Martin - Pancreatic Digest of Casein 7.5 g - Agar 12.0 g - Selected Meat Peptone 7.5 g - Hemoglobin 10.0 g

24 - Corn Starch 1.0 g - IsoVitaleX Enrichment 10.0 ml - Dipotassium Phosphate 4.0 g - V-C-N Inhibitor 10.0 ml - Monopotassium Phosphate 1.0 g - Trimethoprim Lactate 5.0 mg - Sodium Chloride 5.0 g Media Mueller Hinton Agar - Meat infusion 5 gr - Casein hydrolisate 17,5 gr - Amilum 1,5 gr - Agar-agar 12,5 gr - Aquadest 1000 ml - ph 7,2-7,6 Larutan Mc Farland 0,5 - H2SO4 1% 99,5 gr - BaCl 1,175 % 0,05 ml 4.7.2 Alat - Cotton swab - Cotton-tipped swab - Spekulum

25 - Osse - Lampu spirtus - Object glass - Mikroskop - Pinset 4.7.3 Jenis data Data yang dikumpulkan adalah merupakan data primer hasil penelitian, yaitu sensitif atau tidaknya biakan kuman Neisseria gonorrhoeae terhadap kanamisin dan seftriakson yang dilihat dari ukuran diameter zona hambat yang terbentuk. 4.7.4 Cara kerja 4.7.4.1 Pengambilan spesimen 1. Pasien diminta membuka pakaian dalamnya agar dapat dilakukan pemeriksaan genitalnya. 2. Pada pasien wanita diminta berbaring dengan posisi litotomi, sedangakan pasien pria dengan posisi duduk atau berdiri. 3. Pemeriksa harus selalu menggunakan sarung tangan selama pemeriksaan. 4. Dilakukan pengambilan duh tubuh genital Pria

26 Duh tubuh diambil dengan osse yang telah dibakar sampai membara dan didinginkan kembali. Masukkan osse melalui orifisium uretra eksternum sedalam 1-2 cm untuk pembuatan sediaan hapus (yang akan diwarnai dengan pewarnaan gram), maupun biakan. Pasien diminta tidak kencing selama 3 jam sebelum pengambilan spesimen. Wanita (pemeriksaan in spekulo) - Menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan - Pemeriksa mencuci tangan lalu memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan. - Jika didaerah vulva banyak duh tubuh, bersihkan dahulu dengan KMnO4 atau cairan sublimat. - Setiap pengambilan spesimen harus menggunakan spekulum/swab steril. - Mengambil spekulum cocor bebek steril dengan tangan kanan. - Membuka labia mayora dengan tangan kiri, lalu masukkan spekulum dalam keadaan tertutup dan posisi tegak/vertikal ke dalam vagina (90 o ). - Spekulum dimasukkan pelan-pelan sampai ujung dan diputar perlahan-lahan sambil membuka mulut spekulum sehingga posisi mendatar/horizontal (180 o ).

27 - Buka spekulum dengan bantuan lampu sorot vagina. Setelah ditemukan portio serviks, kunci spekulum pada posisi itu sehingga serviks terfiksasi. - Amati apakah ada duh tubuh vagina atau serviks bersamaan dengan memasukkan spekulum. - Setelah itu dilakukan pemeriksaan vagina dan pengambilan spesimen dengan swab steril dari serviks (sediaan basah dan hapus, dengan swab lain untuk biakan), forniks posterior (sediaan basah dan Tes Amin), dinding vagina (sediaan basah dan hapus) dan uretra (sediaan basah dan hapus). - Cara melepas spekulum: kunci spekulum dilepas, sehingga spekulum dalam posisi tertutup, putar spekulum 90 o sehingga daun spekulum dalam posisi tegak, dan keluarkan spekulum perlahan-lahan - Masukkan spekulum ke dalam larutan Klorin 8%. 32 4.7.4.2 Pengecatan gram 1. Spesimen yang sudah diambil diolekan pada object glass. Sediaan diwarnai dengan karbol gentian violet selama 5 menit. 2. Karbol gentian violet dibuang dan diganti dengan larutan lugol dibiarkan selama 45-60 detik. 3. Larutan lugol dibuang dan dicuci dengan alkohol 96% selama 30 detik atau digoyang-goyangkan sampai tidak ada zat warna yang mengalir lagi.

28 4. Dicuci dengan air dan diwarnai dengan air fukhsin selama 1-2 menit. Sediaan dicuci, dikeringkan, diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 1000x. 5. Apabila positif akan ditemukan diplokokus gram negatif intrasel dan ekstrasel. 33 4.7.4.3 Kultur dan uji sensitivitas 1. Duh tubuh yang positif diplokokus gram negatif di kultur menggunakan media Thayer Martin agar, dibiakkan selama 18-24 jam pada suhu kamar (37 0 C). 2. Setelah tumbuh koloni, ambil koloni tersebut dengan osse. Kemudian di oleskan pada media Mueller hinton agar. 3. Sesuaikan densitas dari suspensi bakteri yang disesuaikan dengan densitas dari standard Mc Farland 0,5. 4. Dalam waktu 15 menit setelah penyesuain suspense bakteri, masukkan cottontipped swab ke dalam suspensi. Lalu putar swab pada dinding dari media dan men-streak permukaan dari media Mueller hinton agar. 5. Swab permukaan sebanyak 3 kali, masing-masing putaran media 60 o. 6. Lakukan inokulasi 3-5 menit, tetapi tidak lebih dari 15 menit supaya kering. 7. Masukkan disk antiobiotik pada permukaan agar. Jangan pindahkan disk setelah menyentuh permukaan agar. 8. Setelah diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 o C, melakukan pengukuran diameter zona hambat dengan menggunakan penggaris. Diamater dapat diukur dari permukaan media atau melalui dasar dari media. 34

29 4.8 Alur penelitian Pasien (+) duh purulen Pengecatan gram Bukan diplokokus gram negatif intrasel/ekstrasel Eksklusi Diplokokus gram negatif intrasel/ekstrasel Kultur dengan media Thayer Martin agar Inkubasi 24 jam pada suhu 37 o C Biakan kuman Neisseria gonorrhoeae Uji sensitivitas dengan Media Mueller Hinton Agar Inkubasi 24 jam pada suhu 37 o C + CO 2 Kanamisin Seftriakson Sensitif Tidak Sensitif Sensitif Tidak Sensitif Gambar 6. Alur penelitian

30 4.9 Analisis data Data yang telah dikumpulkan diedit, dikoding, ditabulasi, dan entering. Analisa data dalam penelitian ini meliputi analisa deskriptif dan uji hipotesis menggunakan chi square (uji X 2 ) dengan derajat kemaknaan p<0,05 dengan uji alternatif adalah fisher exact test. Data diolah dengan menggunakan program komputer SPSS 21,00 for windows. 4.10 Etika penelitian Penelitian ini telah dimintakan persetujuan dan ethical clearance ke Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro atau RSUP Dr. Kariadi Semarang. Seluruh calon subyek penelitian diberikan penjelasan lengkap mengenai prosedur penelitian, tujuan dan manfaat penelitian. Persetujuan penelitian telah diberi dalam bentuk informed consent tertulis. Calon subyek penelitian berhak menolak untuk diikutsertakan dalam penelitian ataupun keluar dari penelitian. Subyek yang menolak untuk diikutsertakan dalam penelitian tetap mendapat pengobatan yang dibutuhkan sesuai dengan protap gonore. Identitas subyek penelitian telah dirahasiakan dan tidak akan dipublikasikan tanpa seijin subyek penelitian. Biaya penelitian telah ditanggung seluruhnya oleh peneliti. Seluruh subyek penelitian telah diberikan imbalan sesuai dengan kemampuan peneliti.

31 4.11 Jadwal penelitian Bulan 1 2 3 4 5 6 Kegiatan Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Studi Literatur dan Penyusunan Proposal Seminar Proposal Penelitian Analisis data dan penulisan laporan Seminar Hasil Tabel 3. Jadwal penelitian