PENGADUAN MASYARAKAT SEBAGAI BENTUK PARTISIPASI DAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK UNTUK MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG BAIK

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh Kadek Apsariani I Ketut Artadi Bagian Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana

SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH SEBAGAI BENTUK TRANSPARANSI PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PERANAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN DI KOTA DENPASAR YANG BERDASARKAN ASAS GOOD GOVERNANCE

SISTEM PELAYANAN TERPADU SATU PINTU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK YANG OPTIMAL DALAM BIROKRASI PERIZINAN

pengantar : Pelayanan Publik dan Standar Pelayanan Publik (SPP)

KEKUATAN PEMBUKTIAN SEBUAH FOTOKOPI ALAT BUKTI TERTULIS

PENERTIBAN PENEBANGAN POHON PERINDANG SECARA LIAR DI KOTA DENPASAR

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PROSES PEMBENTUKAN PERDA PROVINSI BALI DALAM RANGKA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE

LARANGAN PENGGUNAAN TENAGA PROFESIONAL KESEHATAN SEBAGAI MODEL IKLAN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA PENGIRIMAN BARANG DALAM HAL KETERLAMBATAN SAMPAINYA BARANG

Keywords: Position, Authority, Governor, Local Government Administration

Oleh : Ni Made Ayu Tresnasanti I Made Budi Arsika Program Kekhususan Hukum Pemerintahan, Universitas Udayana

PERKEMBANGAN ASAS PARTISIPASI DALAM PERATURAN USAHA PENYEDIAAN SARANA WISATA TIRTA

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

Poerwadarminta W.J.S, 1976, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, h.741.

PELEMBAGAAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. dibentuklah suatu lembaga yang dikenal dengan nama Lembaga Ombudsman

LAPORAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT (DUMAS) SEMESTER 1 TAHUN 2017

PERTENTANGAN SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 7 TAHUN 2014 DENGAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 34/ PUU-XI/ 2013 TERKAIT PENINJAUAN KEMBALI

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

HAK MEMBENTUK ORGANISASI KEMASYARAKATAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN

PENGATURAN HUKUM WAJIB DAFTAR PESERTA BPJS BAGI TENAGA KERJA PERUSAHAAN

FUNGSI LEGISLASI DPD-RI BERDASARKAN PASAL 22D UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN. aparatur dalam berbagai sektor terutama yang menyangkut pemenuhan hak-hak sipil

HUBUNGAN ANTARA NORMA HUKUM DENGAN ASAS HUKUM

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENUMPANG ANGKUTAN UMUM DARAT

PENGATURAN TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM PEMBERIAN IZIN USAHA INDUSTRI UNTUK MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA DENPASAR

Standar Pelayanan Publik Balai Karantina Pertanian Kelas I Pertanian

PERAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH YANG DEMOKRATIS

PUSANEV_BPHN PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PERUNDANG-UNDANGAN. Sigit Nugroho.

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 24 TAHUN 2014

ANALISIS YURIDIS KEBEBASAN BERSERIKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM PARTAI POLITIK

KEDUDUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

KEABSAHAN PERMEN DALAM TRANSAKSI PEMBAYARAN

Keywords : Local Authorities, The Principle of Decentralization, Natural Resource

PELAKSANAAN GANTI RUGI TERHADAP KONSUMEN ATAS KERUGIAN AKIBAT MENGGUNAKAN PRODUK DARI NATASHA SKIN CARE

PENEGAKAN HUKUM TENTANG HAK FAKIR MISKIN UNTUK MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN TERKAIT BERLAKUNYA UNDANG UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2011

PENERAPAN ASAS GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ONLINE

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK SECARA NASIONAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GOOD GOVERNANCE & TRANSPARANSI

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PIHAK KETIGA AKIBAT MISLEADING INFORMATION

PENGATURAN PROSPEKTUS PENAWARAN WARALABA DALAM PERJANJIAN WARALABA. Oleh Calvin Smith Houtsman Sitinjak Desak Putu Dewi Kasih.

PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN APABILA TIDAK HANYA SATU KONSUMEN YANG MERASA TELAH DIRUGIKAN OLEH PRODUK YANG SAMA

PENYELENGGARAAN RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN DI KOTA DENPASAR

RINGKASAN SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI MASYARAKAT YANG BERPERAN SERTA DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERKAIT DENGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN SERVICE CHARGE DI RESTORAN

ASPEK YURIDIS PENYERAHAN WEWENANG DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH DAERAH DALAM HAL PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH

KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI TERHADAP PERLINDUNGAN DISABILITAS

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG MENGKONSUMSI PAKAIAN IMPOR BEKAS

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Rozali Hukum Kepegawaian. Jakarta: CV Rajawali. Albrow, Martin Birokrasi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.

BAB III METODE PENELITIAN

SALINAN WALIKOTA LANGSA,

Oleh Anandita Sasni I Gst. Ayu Puspawati Ni Putu Purwanti Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PELAYANAN PUBLIK DAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK

PENGATURAN KEARIFAN LOKAL DALAM PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KEPARIWISATAAN BUDAYA BALI

- 1 - PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

RISALAH LELANG SEBAGAI AKTA OTENTIK PENGGANTI AKTA JUAL BELI DALAM LELANG

BENTUK-BENTUK PRAKTIK OUTSOURCING DALAM UNDANG- UNDANG KETENAGAKERJAAN

HAK ATAS TANAH BAGI ORANG ASING DI INDONESIA TERKAIT DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 1960

WALIKOTA PANGKALPINANG

STATUS KEWARGANEGARAAN INDONESIA BAGI PENDUKUNG ISIS (ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYRIA)

BAB III METODE PENELITIAN. data dan membahas permasalahan adalah sebagai berikut :

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP IKLAN YANG TIDAK MENGINFORMASIKAN BAHWA HARGA YANG DISAMPAIKAN DALAM IKLAN BELUM DITAMBAH DENGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

KEBERADAAN RAHASIA DAGANG BERKAITAN DENGAN PERLIDUNGAN KONSUMEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 27 TAHUN 2011 T E N T A N G PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG 2017

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP DAFTAR MENU MAKANAN YANG TIDAK MENCANTUMKAN HARGA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM TRANSAKSI ONLINE DI BALI

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai sebuah bangunan sistem norma. Sistem norma yang dimaksud adalah

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

PENDEKATAN PER SE ILLEGAL DALAM PERJANJIAN PENETAPAN HARGA (PRICE FIXING) TERKAIT KASUS PT. EXCELCOMINDO PRATAMA, Tbk.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang ditandai dengan tidak adanya batas-batas negara (

Kompetensi. Hukum Dan Hak Asasi Manusia Hak Turut Serta dalam Pemerintahan (HTSdP) Hak Turut Serta dalam Pemerintahan. hukum dengan HTSdP.

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Re

RINGKASAN UU 25/2009 tentang PELAYANAN PUBLIK

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PEMALSUAN IJAZAH

EKSISTENSI MENGGUGAT PROSEDUR DISMISSAL PADA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan tidak diadakan untuk melayani diri nya sendiri. masyarakatnya tidak buta akan informasi yang ada pada saat ini.

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

Transkripsi:

PENGADUAN MASYARAKAT SEBAGAI BENTUK PARTISIPASI DAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK UNTUK MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG BAIK Gusti Made Triantaka Ni Made Ari Yuliartini Griadhi Program Kekhususan Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract: This paper titled Public Complaints as A Form of Participation and Improving Public Service to Achieve The Good Governance. The problem on this paper is about the low of public intention to conduct public complaints related to public services which are not in accordance with the standards and procedures. According to the Article 19 c of the Act of the Republic of Indonesia Number 25 of 2009 on Public Service which states that the public are also obliged to participate actively in the public service. This paper uses the empirical method by observe how the law in action with the sociological jurisprudence approach. The public complaints can be used as indicators of assessment of public service, that their complaints showed public awareness about the public service as a form of participation in an effort to improve the quality of public services to achieve the good governance. Keywords : Public Complaint, Public Service, Good Governance Abstrak: Karya ilmiah ini berjudul Pengaduan Masyarakat sebagai Bentuk Partisipasi dan Peningkatan Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Pemerintahan yang Baik. Latar belakang masalahnya yaitu masih rendahnya niat masyarakat untuk melakukan pengaduan masyarakat terkait pelayanan publik yang tidak sesuai dengan standar dan prosedur. Bahwa sebagaimana telah diatur dalam Pasal 19 huruf c Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang menyatakan bahwa masyarakat juga berkewajiban untuk berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Tulisan ini menggunakan metode empiris dengan mengamati bagaimana bekerjanya hukum di masyarakat melalui pendekatan yuridis sosiologis. Pengaduan masyarakat dapat dijadikan indikator penilaian pelayanan publik, bahwa dengan adanya pengaduan masyarakat menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap pelayanan publik sebagai salah satu bentuk partisipasi dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mewujdukan pemerintahan yang baik. Kata Kunci : Pengaduan Masyarakat, Pelayanan Publik, Pemerintahan yang Baik I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demokrasi di era reformasi menuntut adanya asas keterbukaan dan akuntabilitas dari penyelenggara negara. Konsep demokrasi kemudian diterapkan dalam berbagai

bidang penyelenggaraan negara, tidak hanya yang berkaitan dengan bidang politik, tetapi termasuk pula bidang penyelengaraan pemerintahan, khususnya dalam hal pelayanan publik (public service). Pelayanan publik yang baik kepada masyarakat menjadi salah satu tolok ukur pemerintah guna mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance). Berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah dalam usaha peningkatan pelayanan publik, antara lain melalui penerapan kebijakan otonomi daerah untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan publik, pembentukan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) sebagai lembaga yang mengawasi dan menerima pengaduan atas penyelenggaraan pelayanan publik, dan membentuk Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (selanjutnya disebut UU Pelayanan Publik) sebagai dasar hukum penyelenggaraan pelayanan publik. Namun hal tersebut kemudian tidak serta merta mampu meningkatakan kualitas pelayanan publik. Pelayanan publik dirasakan masih belum memuaskan walaupun di beberapa instansi telah menunjukkan adanya progress yang meningkat. Dengan diterapkannya kebijakan otonomi daerah, ternyata belum mampu menjawab tantangan yang dihadapi berkaitan dengan pelayanan publik. Padahal dengan adanya otonomi daerah seharusnya lebih berpeluang dalam meningkatkan partisipasi masyarakat di daerah, yakni karena semakin dekatnya jarak antara yang melayani (pemerintah) dengan yang dilayani (masyarakat). Selain itu, permasalahan utamanya adalah berkaitan dengan rendahnya niat masyarakat untuk menyampaikan keluhan atas pelayanan publik yang tidak sesuai standar dan prosedur melalui mekanisme pengaduan masyarakat (public complaint) - walaupun telah disediakan berbagai sarana pengaduan - sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf c UU Pelayanan Publik bahwa masyarakat juga berkewajiban berpartisispasi aktif dan mematuhi peraturan yang terkait penyelenggaraan pelayanan publik. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini yaitu untuk mengetahui peranan pengaduan masyarakat dalam pelayanan publik untuk mewujudkan pemerintahan yang baik setelah diundangkannya UU Pelayanan Publik.

II. ISI MAKALAH 2.1 Metode Penelitian Penelitian dalam karya ilmiah ini menggunakan metode empiris yang dilakukan dengan mengamati bagaimana reaksi dan interaksi yang terjadi ketika sistem norma itu bekerja di dalam masyarakat (law in action), melalui pendekatan yuridis sosiologis (sociological jurisprudence). 1 2.2 Hasil dan Pembahasan Pengaduan Masyarakat sebagai Bentuk Partisipasi dan Peningkatan Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Pemerintahan yang Baik Eksistensi konsep good governance (pemerintahan yang baik) di Indonesia dipengaruhi dengan adanya tuntutan penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis. Pemerintahan dikatakan demokratis manakala dalam penyelenggaraan pemerintahan senantiasa melibatkan rakyat. 2 Kualitas pelayanan publik (public service) kemudian menjadi salah satu tolok ukur kualitas peyelenggaraan pemerintahan untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik sesuai asas-asas umum pemerintahan yang baik (algemene beginselen van behoorlijk bestuur) 3. Berdasarkan Pasal 1 angka 1 UU Pelayanan Publik, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Sebagai pengguna pelayanan publik, masyarakat mempunyai hak untuk menyampaikan keluhan atas pelayanan publik yang tidak sesuai standar dan prosedur melalui mekanisme pengaduan masyarakat (public complaint), sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 18 UU Pelayanan Publik yang mengatur mengenai hakhak masyarakat dalam pelayanan publik. Pengaduan masyarakat dapat dijadikan sebagai indikator dalam penilaian kualitas pelayanan publik. Deputi Pelayanan Publik Mirawati Sudjono menegaskan, tidak adanya pengaduan jangan dipahami bahwa pelayanan publik baik-baik saja. Justru kenyataannya berbanding terbalik. Semakin banyak pengaduan maka akan semakin 1 Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum NORMATIF & EMPIRIS, Cet. I, PUSTAKA PELAJAR, Yogyakarta, Hal. 47. 2 Sadjijono, 2008, Memahami Beberapa Bab Pokok HUKUM ADMINISTRASI, Laksbang, Yogyakarta, Hal. 161. 3 Ridwan HR, 2011, Hukum Administrasi Negara, Edisi revisi, Rajawali Pers, Jakarta, Hal. 234.

baik, sebab hal ini menunjukkan adanya partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik. 4 Partisipasi masyarakat dalam bentuk pengaduan masyarakat untuk pengembangan pelayanan publik sangat penting bagi pelaksanaan program pemerintah, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi serta pemberian penghargaan. 5 Berdasarkan pengaduan masyarakat yang diterima Ombudsman Republik Indonesia (ORI) hingga menjelang akhir tahun 2014 mencapai 6.180 pengaduan masyarakat, yang mana didominasi oleh pengaduan terkait pemerintahan daerah. 6 Meskipun telah menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnnya, namun hal tersebut belum dapat merepresentasikan tingkat kepuasan masyarakat atas pelayanan publik yang sesungguhnya. Tetapi perlu diingat pula bahwa fakta yang terjadi adalah masyarakat masih enggan melakukan pengaduan atas ketidakpuasan terhadap pelayanan publik yang telah mereka terima. Padahal pengaduan masyarakat sangat penting artinya dan diperlukan oleh pemerintah dalam memperbaiki kualitas pelayanan publik agar lebih baik lagi. Selain memiliki hak sebagaimana diatur dalam Pasal 18 UU Pelayanan Publik, masyarakat juga mempunyai kewajiban dalam penyelenggaraan pelayanan publik, sebagaimana diatur dalam Pasal 19 UU Pelayanan Publik, khususnya pada Pasal 19 huruf c yang menyatakan bahwa masyarakat memiliki kewajiban untuk ikut berpartisipasi aktif dan mematuhi peraturan terkait penyelenggaraan pelayanan publik. Partisipasi aktif tersebut dapat ditunjukkan melalui pengaduan masyarakat. Sehingga hal ini dapat dimaknai bahwa setiap orang yang tidak puas atas pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah berkewajiban untuk melakukan pengaduan masyarakat untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik ke depannya. Pengaduan masyarakat dapat ditujukan langsung kepada penyelenggara atau pelaksana pelayanan publik dan kepada Ombudsman Republik Indonesia (ORI) melalui sarana pengaduan antara lain nomor telepon, pesan layanan singkat (short message service (sms)), laman (website), pos-el (email), dan kotak pengaduan (Penjelasan Pasal 36 ayat (4) UU 4 HUMAS MENPANRB, 2013, Pengaduan, Tanda Peduli Masyarakat pada Pelayanan Publik, URL : http://www.menpan.go.id/berita-terkini/2027-pengaduan-tanda-peduli-masyarakat-padapelayanan-publik. 5 Ibid. 6 Anonim, 2014, Laptah 2014 ORI: Mayoritas Pengaduan ke Ombudsman Terkait Pemda Selama 2014, ada 6.180 pengaduan masyarakat, URL : http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt54924edb9ef32/mayoritas-pengaduan-ke-ombudsman-terkaitpemda.

Pelayanan Publik). Mekanisme pengaduan masyarakat yang semakin mudah, cepat dan murah dapat lebih mendorong dan meningkatkan niat masyarakat untuk melakukan pengaduan masyarakat, yang mana juga ikut memiliki andil dan tanggung jawab dalam usaha peningkatan pelayanan publik. Penanganan pengaduan masyarakat yang tepat juga menjadi kunci keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik. III. KESIMPULAN Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governace) dapat dilihat dari kualitas pelayanan publik yang diberikan. Pengaduan masyarakat dapat dijadikan sebagai indikator penilaian kualitas pelayanan publik. Bahwa setelah diundangkannya UU Pelayanan Publik, adanya pengaduan masyarakat menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik dan sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan dan pengembangan pelayanan publik. Pengaduan masyarakat juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam membenahi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mewujudkan pemerintahan yang baik. DAFTAR PUSTAKA Buku Fajar, Mukti dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum NORMATIF & EMPIRIS, Cet. I, PUSTAKA PELAJAR, Yogyakarta. HR.,Ridwan, 2011, Hukum Administrasi Negara, Edisi revisi, Rajawali Pers, Jakarta. Sadjijono, 2008, Memahami Beberapa Bab Pokok HUKUM ADMINISTRASI, Laksbang, Yogyakarta. Peraturan Perundang-undangan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038). Internet Anonim, 2014, Laptah 2014 ORI: Mayoritas Pengaduan ke Ombudsman Terkait Pemda Selama 2014, ada 6.180 pengaduan masyarakat, URL : http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt54924edb9ef32/mayoritaspengaduan-ke-ombudsman-terkait-pemda. HUMAS MENPANRB, 2013, Pengaduan, Tanda Peduli Masyarakat pada Pelayanan Publik, URL : http://www.menpan.go.id/berita-terkini/2027-pengaduan-tandapeduli-masyarakat-pada-pelayanan-publik.