DENGAN RAHMA TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

dokumen-dokumen yang mirip
2 dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-undang Nomor

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN, REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka perlu dilakukan penyempurnaan petunjuk teknis Dana Al

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.210, 2013 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. Pelimpahan. Gubernur. TA 2013.

-2-2. Ung-Ung Perbendaharaan 1 Tahun (Lembaran 2004 tentang Republik Indonesia Tahun , Tambahan Lembaran Republik Indonesia 4355); 3. Ung-Ung 15

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PRT/M/2015 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Dana Alokasi Khusus. Energi Perdesaan. Petunjuk Teknis.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PRT/M/2015 TENTANG

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

2018, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENESDM. DAK. Energi Pedesaan. Tahun Penggunaan. Petunjuk Teknis.

PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PASURUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Gubernur selaku wakil pemerintah ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 040 TAHUN 2017

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 04/PERMEN/M/2010 TENTANG KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2010

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

2 Menteri Perumahan Rakyat tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 04 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Prasaran

2015, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.626, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Reformasi Birokrasi. Kantor Wilayah. Program Aksi.

BERITA NEGARA. No.450, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Program Aksi. Reformasi Birokrasi. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perem

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2013

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PERMEN/M/2010 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 39 TAHUN 2013 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERUMAHAN RAKYAT KABUPATEN BELITUNG

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.26, 2014 KEMENHUT. Medebewin. Bupati. Program Hutan. Perubahan Iklim.

2017, No Pengelolaan Perbatasan Negara Lingkup Badan Nasional Pengelola Perbatasan Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 T

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN PERUMAHAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37/M-DAG/PER/9/

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERMENDAGRI NO. 9 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI DAERAH

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

2018, No Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

2015, No dalam Rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

2 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG TIM KOORDINASI PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DI KAWASAN PERKOTAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Ind

-2-3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Repu

Transkripsi:

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERII/IUKIMAN (Peraturan Menteri Perumahan Rakyak Republik Indonesia Nomor 01 Tahu n 2014 tanggal 29 Januari 2014) DENGAN RAHMA TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : baha untuk melaksanakan ketentuan Pasal59 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Big Perumahan Dan Kaasan Permukiman; Menglngat : 1. Ung-ung Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Ung-Ung Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844): 2. Ung-ung Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4438); 3. Ung-ung Nomor 1 Tahun 2011tentang Perumahan Kaasan Permukiman (Lembaran Negara Republik lndonesia Thhun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188); 4. Ung-ung Nomor20Tahun 2011tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5252): 5. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4737); 7. Peraturan Presiden Nomor 4T Tahun 200g tentang Pembentukan Organisasi Kementerian Negara; 8. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, FungsiEselon I Kementerian Negara; 9. Keputusan Presiden Nomor5g/pTahun ZO11; 10. Peraturan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor 21 Tahun 2010 tentang Organisasi Tata Kerja Kementerian Perumahan Rakyat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perurnahan Rakyat Nomor 31 Tahun 2011: MEMUTUSI(AN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANAALOKASI KHUSUS BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal I Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksudengan: 1. Dana Alokasi Khusus Big Perumahan Kaasan Permukiman yang selanjutnya disebut DAK, adalah a yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan ketersediaan rumah yang layak huni terjangkau bagi Mas yarakatberpenghasilan Rendah. 2. Komponen Dana Alokasi Khusus, adalah air minum, air limbah, persampahan, jaringan distribusi listrik penerangan jafan umum, yang merupakan bagian dari Prasarana Sarana, serta Utilitas Umum. Wafta Perung-U ngan/8 Juli 2014 Ul

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang. 4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah selanjutnya disebut Rencana Kerja adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 5. Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni. 6. Kaasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kaasan findung, baik berupa kaasan perkotaan moupun:perdesaan, yang berfu ngsi sebagai lingkungan teinpatinggal atau lingkungan hunian tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan penghidupan. 7. Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, saranapembinaan kel ua rga, cerminan harkat martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya. 8. Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang selanjutnya disingkat MBR adalah masyarakat yangmempunyai keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah untuk memperolehrumah. 9. Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, / atau alikota, perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 10. Deputi adalah Deputi Big Pengembangan Kaasan. 11. Kementerian adalah Kementerian Perumahan Rakyat. 12. Menteri adalah Menteri Perumahan Rakyat. Pasal 2 Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi Kementerian pemerintah daerah dalam perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pengaasan, pemantauan, evaluasi, pelaporan penilaian kinerja terhadap kegiatan yang dibiayai melalui DAK. Pasal 3 pelaporan penilaian kinerja DAK yang ' dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten/kota; b, menjamin pelaksanaan koordinasi antara Kementerian dengan kementerian/lembaga terkait, instansi di provinsi, di kabupaten/ kota dalam perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pengaasan, pemantauan, evaluasi, pelaporan penilaian kinerja kegiatan DAK; c. meningkatkan efisiensi efektivitas penggunaan DAK. Pasal 4 Ruang lingku pengaturan dalam Peraturan Menteri ini meliputi komponen DAK, perencanaan, kriteria lokasi kriteria teknis, pelaksanaan, pembinaan, pengaasan, pemantauan, evaluasi, pelaporan penilaian kinerja. BAB II KOMPONEN DANA ALOKASI KHUSUS Pasal 5 Komponen DAK meliputi: a. prasarana sarana air minum, berupa penyediaan jaringan air minum; b. sarana air limbah komunal, berupa sistem pengolahan air limbah terpusat skala permukiman; c. tempat pengolahan sampah terpadu; d. jaringan distribusi listrik, berupa trafo, tiang, kabel distribusi listrik dari sumber Perusahaan Listrik Negaratau sumber alternatif; e. penerangan jalan umum, berupa trafo, tiang, lampu, kabelistrik dari sumber PLN atau sumber alternatif. Pasal 6 (1) Komponen DAK sebagaimana dimaksudalam Pasal5 untuk mendukung pembangunan rumah umum rumah khusus berupa rumah tapak rumah susun. (2) Rumah umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi MBR. Tujuan Peraturan Menteri ini untuk: a. menjamin tertib perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pengaasan, pemantauan, evaluasi, (3) Rumah khusu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus. Warta Perung-Ungan/8 Juli 201 4 U2

(4) Rumah tapak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan unit bangunan tidak bertingkat atau bertingkat, yang sebagian atau seluruhnya berada pada big permukaan tanah atau air dengan fungsi sebagai tempat tinggal atau hunian layak huni dimilikioleh orang perorangan. (5) Rumah susun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bangunan gedung bertingkatyang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapidengan bagian bersama, benda bersama, tanah bersama. (6) Rumah khusus berupa rumah tapak rumah susun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, tanah yang merupakan Barang Milik Negara /atau Barang Milik Daerah. Pasal 7 Komponen DAK sebagaimana dimaksudalam Pasal 5 yang telah selesai pembangunan diberikan logo DAK sesuai tahun anggaran berjalan. BAB III PERENCANAAN Pasal 8 (2) Alokasi DAK ditetapkan oleh Kementerian Keuangan. Warta Perung-U ngan/8 J uli 2014 (1) Kementerian melalui Deputi melakukan proses perencanaan kegiatan yang dibiayai DAK dalam hal: a. merumuskan kriteria teknis pemanfaatan DAK; b. melakukan pengumpulan data teknis DAK; c. memberikan rekomendasi alokasi DAK untu k setiap kabupaten/kota; d. melakukan pembinaan teknis pada proses penyusunan Rencana Kegiatan dalam bentuk pendampingan konsuftasi; e. melakukan evaluasi sinkronisasi atas usulan Rencana Kegiatan (RK) perubahannya. (3) Bupati/alikota penerima DAK membuat Rencana Kegiatan secara partisipatif berdasarkan konsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan. (4) Penyusunan Rencana Kegiatan harus memperhatikan tahapan penyusunan program, penyaringan, penyusunan pembiayaan, pemilihan penetapan lokasi, jenis kegiatan serta metoda pelaksanaan yang berpedoman pada peraturan perungungan. (5) Rencana Kegiatan perubahannya disampaikan ke Kementerian melalui Deputi untuk dilakukan evaluasi. BAB IV KRITERIA LOKASI DAN KRITERIA TEKNIS Pasal I (1) Pelaksanaan DAK harus memenuhi kriteria lokasi kriteria teknis. (2) Kriteria lokasisebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada perumahan baru atau pengembangan perumahan yang telah ada. (3) Kriteria tekni sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kriteria yang yang ajib dipenuhi untuk komponen DAK. Pasal 10 (1) Kriteria lokasi meliputi: a. lokasi telah disetujui dengan diterbitkan izin lokasi oleh bupati/al ikota ; b. lokasisesuaidengan Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten/kota; c. lokasi telah memiliki rencana tapak (site plan) yang disahkan oleh dinas teknis terkait; d. pada lokasi perumahan baru, atau pengembangan perumahan yang telah ada; e. tanah untuk pembangunan komponen DAK harus jelas lokasi, luasan, maupun batasan fisik tanah, tidak dalam sengketa. (2) Selain memenuhi persyaratan lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk pembangunan perumahan baru harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. tersedianya sumber pasokan air baku untuk air minum sampai ke lokasi;

b. tersedianya sumber pasokan jaringan (21 SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) distribusi listrik sampai ke lokasi. ' merupakan SKPD yang menangani urusan perumahan kaasan permukiman. Pasal 11 (3) SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) (1) Kriteria teknis prasarana saran air minum bertugas melaksanakan kegiatan yang anya meliputi: bersumber dari DAK sebagaimana telah a. tersedia sumber air baku atau air minum; d itetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan. b. tersediatanahuntukpembangunanjaringan air minum; (4) Kepala SKPD bertanggung jaab secara teknis c. dilakukan secara terpadu dengan keuangan terhadapelaksanaan kegiatan pelaksanaan pembangunan perumahan. yang diai DAK kepada bupati/alikota. (2) Kriteria teknis sarana air limbah komunat meliputi: a. tersedia tanah untuk pembangunan prasaran air limbah' : b. dapat dibangun pada lokasi ruang terbuka; c. dilakukan secara terpadu dengan pelaksanaan pembangu nan perumahan. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penunjukan SKPD yang menangani urusan perumahan kaasan permukiman sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan BupatiMalikota. Pasal 13 (1) DAK digunakan untuk menai pembangunan (3) Kriteria teknis tempat pengolahan sampah fisik seluruh atau sebagian komponen DAK. terpadu meliputi: a. tersedia tanah untuk pembangunan sarana (2) Penaan pembangunan fisik sebagaimana pengolahan sampah terpadu; dimaksud pada ayat (1), termasuk a b. pembangunan harus mempertimbangkan pendamping yang dialokasikan dari Anggaran kriteria perencanaan; Pendapatan Belanja Daerah pemerintah c. dilakukan secara terpadu dengan kabupaten/kota. pelaksanaan pembangunan perumahan. (3) Dana pendamping sebagaimana disebutkan (4) Kriteria teknis jaringan distribusi fistrik meliputi: pada ayat(z)merupakan a yang disediakan a. tersediasumberliskikjaringan distribusi oleh pemerintah daerah kabupaten/kota untuk listrik sampai ke lokasi pembangunan pelaksanaan penerimaan hibah. perumahan; b. daya listrik terpasang; (4) Dalam hal a pendamping berupa uang maka c. dilakukan secara terpadu dengan besaran a sesuai dengan ketentuan pelaksanaan pembangunan perumahan. Kementerian Keuangan. (5) Kriteria teknis penerangan jalan umum meliputi: (5) Ketentuan mengenai pelaksanaan DAK serta a. tersedia sumber listrik atau sumberalternatif persyaratan teknis komponen DAK sebagaimana lain; tercantu m dalam lampiran Peratu ran Menteri ini. b. dilakukan secara terpadu dengan pelaksanaan pembangunan perumahan. BAB VI PEMBINAAN BAB V PEIAKSANAAN Pasal 14 Pasal 12 (1) Kegiatan DAK dilaksanakan oleh SKPD di kabupaten/kota. (1) Kementerian melakukan pembinaan DAK; (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: Warta Perung-U ngan/8 Juli 201 4

(3) Pembinaan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Tim Koordinasi sebagai organisasipelaksana DAK yang terdiri dari: a. tingkatkementerian; b. tingkat provinsi; c. tingkatkabupaten/kota. (4) (5) (6) a. melakukan sosialisasi DAK; b. melakukan koordinasi fasilitasi pelaksanaan DAK; c. melakukan pemantauan, evaluasi penilaian kinerja; d. memberikan masukan saran terhadap permasalahan kendala pelaksanaan DAK. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tim Koordinasi tingkat Kementerian sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) huruf a ditetapkan dengan Keputusan Menteri. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tim Koordinasi tingkat provinsi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) huruf b ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tim Koordinasi tingkat kabupaten/kota sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) huruf c ditetapkan dengan Keputusan BupatiAffalikota. BAB VII PENGAWASAN Pasal 15 (1) Pengaasan pelaksanaan DAK dilakukan terhadap kemajuan realisasi pembangunan fi sik komponen DAK, kemajuan realisasi keuangan, kemajuan realisasi pembangunan rumah. Pasal17 (1) Pemantauan pelaksanaan DAK dilakukan terhadap: a. aspek teknis; b. aspekkeuangan. (2) Pemantauan aspek teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. kesesuaian komponen DAKdengan usutan kegiatan dalam Rencana Kegiatan; b. kesesuaian pemanfaatan DAK dalam Rencana Kegiatan dengan petunjuk teknis pelaksanaan penggunaan DAK; c. realisasi aktu pelaksanaan, lokasi, sasaran pelaksanaan dengan perencanaan. (3) Pemantauan aspek keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b metiputi: a. realisasi terbangunnya komponen DAK sebagaimana dimaksudalam pasal S ayat (1), sesuai dengan jumlah pagu anggaran a pendamping yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Keuangan ; b. realisasi keuangan sesuai dengan kemajuan pembangunan fisik komponen DAK. Pasaf 18 (1) Evaluasi dilakukan terhadapemanfaatan DAK di kabupaten/kota. (2) Evaluasi pemanfaatan DAK meliputi: a. pencapaian sasaran DAK berdasarkan masukan, proses, keluaran, hasil; b. pencapaianmanfaatdaripelaksanaandak; c. dampak dari pelaksanaan DAK. (2) Pengaasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh bupati/alikota inspektorat atau ba pengaas daerah kabupaten/kota terhadap SKPD yang ditunjuk untuk menangani urusan perumahan kaasan permukiman. (3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan untuk menilai kinerja pelaksanaan DAK di kabupaten/kota. Pasal 19 BAB VIII PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PET.APORAN Pasal 16 Tim Koordinasi ti ngkat Kementerian, ting kat provinsi, tingkat kabupaten/kota melaku kan pemantauan evaluasi sesuai dengan keenangannya. (1) Pelaporan pelaksanaan DAK, meliputi: a. laporan triulan; b. laporan akhir. (2) Kepala SKPD kabupaten/kota menyusun menyampaikan laporan triulan laporan akhir pelaksanaan DAK kepada bupati/alikota melalui sekretaris daerah, paling lama S (lima) Warta Perung-lJngan/B Juli 2014,:

hari kerja setelah berakhirnya pelaksanaan triulan berakhirnya tahun anggaran. (3) Bupati/al ikota menyam paikan laporan triu lan pelaksanaan DAK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri Menteri melalui Deputi paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah berakhirnya pelaksanaan triulan dengan tembusan kepada gubernur. (4) Bupati/alikota menyampaikan laporan akhir pelaksanaan DAK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri Menteri melalul Deputi paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah berakhirnya tahun anggaran dengan tembusan kepada gubernur. BAB IX PENILAnN KINERJA Pasal 20 (1) Penggunaan DAK yang akan dinilai, meliputi: a. kesesuaian Rencana Kegiatan (RK)dengan arahan pemanfaatan lingkup kegiatan DAK; b. kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan Rencana Kegiatan (RK); c. pencapaian sasaran kegiatan yang dilaksanakan; d. dampak manfaatpelaksanaan kegiatan; e. kepatuhan ketertiban pelaporan. (2) Penggunaan DAK yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang berakibat pada penilaian kinerja yang negatif, akan disampaikan dalam laporan Menteri kepada Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Menteri Dalam Negeri. (3) Hasil penilaian kinerja menjadi bahan evaluasi terhadap pelaksanaan DAK oleh Menteri melalui Deputi. (4) (5) Kinerja penggunaan DAK akan dijadikan pertimbangan dalam usulan pengalokasian DAK oleh Menteri pada tahun anggaran berikutnya. Penyimpangan dalam penggunaan DAK, dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Warta Peru nd ang- U nd ang an/8 J u I i 20 1 4 perung-ungan menjadi tanggung.' jaab SKPD dikabupaten/kota. ' BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor40 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Big Perumahan Dan Kaasan Permukiman Tahun Anggaran 2013 d icabut dinyatakan tidak berlaku. Pasal22 Peraturan Menterini mulai berlaku pada tanggal diungkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengungan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik lndonesia Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 29 Januari 2A14 MENTERI PERU MAHAN RAI(YAf, REPUBLIK INDONESIA, ttd. DJAN FARIDZ Diungkan di Jakarta pada tanggal 11 Februari 2014 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 204 *) Lampiran tidak diterbitkan