10 Kaidah Dasar Menolak Paham Pluralisme Agama

dokumen-dokumen yang mirip
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam (Ali Imran: 19)

PLURALISME AGAMA. Disusun Oleh: Lajnah Tetap untuk Penelitian Ilmiyah dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi. Tarjamah: Erwandi Tarmizi. Murajaah : Abu Ziyad

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Hukum Propaganda Penyatuan Agama

PLURALISME AGAMA Rabu, 04 Agustus :45 PLURALISME AGAMA

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

Takwa dan Keutamaannya

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

*** Bahaya Vonis Kafir

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Yang kafir. Yang dimaksud orang-orang kafir di sini adalah Yahudi dan Nashara sebagaimana yang disebutkan oleh Qatadah, As-Suddi, dan yang lainnya.

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Mengimani Kehendak Allah

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

Bertakwa Kepada Allah dalam Kehidupan Bertetangga

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Diterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono. KARYA : Imam Muhammad bin Abdul Wahhab rohimahullah

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Khutbah Jumat: Peringatan dari Bahaya Godaan Harta

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Meneladani Kepemimpinan Rosululloh Solawahualaihi wassalam

Surat Untuk Kaum Muslimin

3 Wasiat Agung Rasulullah

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Tauhid Menghapuskan Seluruh Dosa

Diterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono א א א.

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama:

DAFTAR TERJEMAH. Alquran No Halaman Bab Terjemah 1

HAL-HAL YANG MEMBATALKAN KEISLAMAN

Perintah Pertama di Dalam Alquran

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Kufur kepada thaghut adalah syarat sahnya ibadah seseorang, sebagaimana wudhu merupakan syarat sah shalat.

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

The Arrivals wakeupproject.com

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Persiapan Menuju Hari Akhir

WAKTU TERJADINYA PERISTIWA ISRAA DAN MI RAJ

Pendidikan Tauhid Sejak Dini

UMAR BIN KHATHTHAB. YAYASAN UMAR BIN ABDUL AZIZ Keputusan Menkumham RI nomor AHU-2870 AH Tahun 2008

Tafsir Surat Al-Kautsar

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Tipu Daya Setan Terhadap Manusia

Mengenai Buku Ini

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Ketahuilah wahai saudaraku sesungguhnya syariah Islam itu terbagi dua bagian:

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Al-Ilmu, Sebelum Berkata & Beramal

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-ku. (Adz-Dzariyaat 51:56)

UMAR BIN KHATHTHAB. Muqodimah PROPOSAL PEMBANGUNAN MASJID. YAYASAN UMAR BIN ABDUL AZIZ Keputusan Menkumham RI nomor AHU-2870 AH

Adab dan Keutamaan Hari Jumat

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Kewajiban Menunaikan Amanah

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

Apakah Boleh Bekerja di Bank Kovensional?

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin

Ebooks. ا ا ا ل ال

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

Adab-Adab Kepada Non muslim

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

Mukadimah. Pengkajian

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala

Bukti Cinta Kepada Nabi

Sabtu, 19 Desember :05:25, Penulis : Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al Ilmiyah wal Ifta, Saudi Arabia Kategori : Fatwa_Ulama

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

Dan kemarahan itu sering menimbulkan perkara-perkara negatif, berupa perkataan maupun perbuatan yang haram.

Iman Kepada KITAB-KITAB

Memahami Takdir Secara Adil

DAKWAH PENYATUAN AGAMA

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA.

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

: :

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Sikap Seorang Muslim Terhadap Ahli Maksiat

Renungan Pergantian Tahun

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Khutbah Jumat Masjid Nabawi: Bagaimana Setelah Ramadhan?

Tidak Mungkin Beriman Kecuali dengan Izin Allah

Nilai Harta Seorang Muslim

Transkripsi:

10 Kaidah Dasar Menolak Paham Pluralisme Agama Oleh: Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Muhammad Ali Syaikh Syaikh Bakr bin Abdillah Abu Zaid Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan Diterjemahkan oleh: Ustadz Abu Hamzah Agus Hasan Bashori Al Sanuwi Segala puji hanya milik Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah atas rasul penutup yang tiada rasul sesudahnya, atas keluarga dan segenap sahabat serta orang-orang yang mengikuti beliau hingga hari kemudian kelak. Amma ba du, Sesungguhnya Lajnah Daimah (Komite Tetap) untuk riset ilmial dan fatwa menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang dilayangkan kepadanya tentang beberapa pemikiran dan makalah yang ramai dirilis di media-media informasi seputar permasalahan seruan kepada Wihdah al adyan:agama Islam, agama Yahudi dan agama Nasrani, serta beberapa persoalan-persoalan yang merupakan dampak dari seruan itu, seperti masalah pembangunan masjid, gereja dan tempat peribadatan Yahudi dalam satu komplek, di lingkungan universitas, pelabuhan udara dan tempat-tempat umum. Berikut juga seruan mencetak Al Qur an al Karim dengan Taurat dan Injil dalam satu jilid. Dan masih banyak lagi dampak propaganda penyatuan agama tersebut. Demikian pula seminar-seminar, perkumpulan-perkumpulan dan yayasan-yayasan di barat dan di timur yang diselenggarakan dan didirikan untuk tujuan tersebut. Setelah mempelajari dan menelitinya maka Lajnah Daimah memutuskan: Pertama: Termasuk kaidah dasar aqidah Islamiyah yang dimaklumi secara qoth i bulat oleh segenap kaum muslimin adalah tidak ada agama yang benar di atas muka bumi selain Dienul Islam. Dienul Islam adalah penutup seluruh agama-agama yang ada. Dan menghapus agama, syari at dan millah sebelumnya. Tidak ada satu agamapun di atas muka bumi yang boleh dipakai sebagai tatanan beribadah kepada Allah selain Dienul Islam. Allah berfirman: Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali Imran:85)

Yang disebut dengan agama Islam setelah di utusnya Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam adalah agama yang beliau bawa, bukan agama yang lain. Kedua : Diantara kaidah dasar aqidah Islamiyah adalah meyakini bahwa Kitabullah, yaitu Al Qur an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan Allah Rabbul Alamin. Meyakini bahwa Al Qur an menghapus kitab-kitab sebelumnya, seperti Taurat, Zabur, Injil dan lainnya, ia juga sebagai standar kebenaran kitab-kitab sebelumnya. Tidak ada satupun kitab suci yang berhak dipakai sebagai acuan dalam beribadah kepada Allah selain Al- Qur an Al Karim. Allah Ta ala berfirman: Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. (QS. Al Maidah :48). Ketiga : Wajib mengimani bahwa kitab Taurat dan Injil telah dihapus dengan Al Qur an Al Karim, wajib meyakini bahwa keduanya telah banyak diselewengkan dan dirubah, ditambah dan dikurangi. Sebagaimana ditegaskan dalam ayat-ayat Al Qur an, diantaranya firman Allah: Tetapi karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempattempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat). (QS.Al-Maidah:13)

Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: Ini dari Allah, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka akibat apa yang mereka kerjakan. (QS. Al Baqarah :79) Dan firman Allah Ta ala (Yang artinya): Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutarmutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka apa yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al kitab dan mereka mengatakan : Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui. (QS. Ali Imran:78) Oleh karena itu, isi Taurat ataupun Injil yang masih orisinil telah dihapus dengan Islam, adapun selain itu telah diselewengkan dan dirubah-rubah. Telah diriwayatkan secara shahih dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bahwa beliau sangat marah ketika melihat Umar bin Khaththab radhiallahu anhu memegang lembaran yang di dalamnya terdapat beberapa potongan ayat Taurat, beliau berkata: Apakah engkau masih ragu wahai Ibnul Khaththab? Bukankah aku telah membawa agama yang putih bersih? Sekiranya saudaraku Musa Alaihis Salam hidup sekarang ini maka tidak ada keluasan baginya kecuali mengikuti syari atku. (HR. Ahmad, Ad Darimi dan lainnya). Keempat : Termasuk diantara kaidah dasar aqidah Islamiyah adalah meyakini bahwa nabi kita Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam adalah penutup para nabi dan rasul, sebagaimana firman Allah: Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi. (QS. Al Ahzab:40) Tidak ada lagi rasul yang wajib diikuti selain nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, sekiranya seorang nabi atau rasul selain beliau masih hidup pada saat ini maka tidak ada keluasan bagi mereka kecuali mengikuti beliau Shalallahu Alaihi Wassalam dan tidak ada keluasan juga bagi para pengikut mereka kecuali mengikuti beliau Shalallahu Alaihi Wassalam.

Sebagaimana yang ditegaskan Allah Ta ala dalam firman-nya berikut ini: Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan bersungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya. Allah berfirman: Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-ku terhadap yang demikian itu. Mereka menjawab: Kami mengakui. Allah berfirman: Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu. (QS. Ali Imran:81) Nabi Allah Isa Alaihis Salam saat diturunkan pada akhir zaman juga mengikuti nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam dan berhukum dengan syariat beliau. Allah Ta ala berfirman: (Yang artinya): (Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka. (QS.Al A raf:157) Sebagaimana termasuk dari kaidah dasar aqidah Islamiyah adalah meyakini bahwa Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam diutus kepada segenap umat manusia. Allah berfirman: Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (QS. Saba :28) Dan Allah berfirman: Katakanlah: Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua. (QS. Al A raaf:158)

Kelima : Diantara kaidah dasar agama Islam adalah wajib meyakini kekufuran orang-orang yang menolak memeluk Islam dari kalangan Yahudi, Nasrani maupun yang lainnya. Wajib menamai mereka kafir, meyakini bahwa mereka adalah musuh Allah, rasul-nya dan kaum muslimin serta meyakini bahwa mereka adalah penduduk Neraka, sebagaimana firman Allah: Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti nyata. (QS. Al Bayinah:1) Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal didalamnya. Mereka itu adalah seburukburuk makhluk. (QS. Al Bayyinah:6) Dan yang tersebut dalam ayat-ayat lainnya. Dalam shahih Muslim diriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda: Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-nya, tidak ada seorangpun dari umat manusia yang mendengar kerasulanku, baik ia seorang Yahudi atau Nasrani lalu mati dalam keadaan belum beriman kepada ajaran yang kubawa melainkan ia pasti termasuk penduduk Neraka. Oleh karena itu pula barangsiapa tidak mengkafirkan Yahudi dan Nasrani maka ia kafir. Sebagai konsekuensi kaidah syariat: Barangsiapa tidak mengkafirkan orang kafir maka ia kafir. Keenam : Berdasarkan kaidah-kaidah dasar aqidah Islamiyah tersebut dan berdasarkan hakikat syariat diatas maka propaganda penyatuan agama (Wihdatul adyan, pluralisme agama) dan menampilkannya dalam satu kesatuan adalah propaganda dan makar yang sangat busuk. Misi propaganda itu adalah mencampur adukkan yang haq dengan yang batil, merubuhkan Islam dan menghancurkan pilar-pilarnya serta menyeret pemeluknya kepada kemurtadan. Dalilnya adalah firman Allah Ta ala:

Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. (QS. Al Baqarah:217) Dan firman Allah Ta ala: Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). (QS. An Nisa :89) Ketujuh : Diantara dampak negatif propaganda keji tersebut adalah hilangnya pembeda antara Islam dengan kekufuran, yang haq dengan yang batil, yang ma ruf dengan yang mungkar, dan hilangnya batas pemisah antara kaum muslimin dengan kaum kafir. Tidak ada lagi wala dan bara. Tidak ada lagi seruan jihad dan perang demi menegakkan Kalimatullah di atas muka bumi, sedangkan Allah Ta ala berfirman: Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) pada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk. (QS. At Taubah:29) Dan Firman Allah: Dan perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa. (QS. At Taubah :36) Kedelapan : Apabila propaganda penyatuan agama bersumber dari seorang muslim maka hal itu jelas termasuk kemurtadan dari Islam, karena jelas-jelas bertentangan dengan prinsipprinsip dasar aqidah. Propaganda tersebut meridhai kekufuran, membatalkan kebenaran

Al Qur an, membatalkan fungsinya sebagai penghapus kitab-kitab suci sebelumnya, membatalkan fungsi Islam yang menghapus syariat-syariat dan agama-agama sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut maka pemikiran tersebut secara syar i tertolak, haram hukumnya berdasarkan dalil-dalil syar i dari Al Qur an, As Sunnah dan Ijma. Kesembilan : Berdasarkan uraian diatas maka, 1. Seorang muslim yang mengimani Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya, Muhammad sebagai nabi dan rasul-nya, tidak boleh mengajak orang kepada pemikiran keji tersebut. Tidak boleh pula mendorong orang lain kepadanya dan menggulirkannya di tengah-tengah kaum muslimin. Apalagi menyambutnya, mengikuti seminar-seminar dan pertemuan-pertemuan atau menggabungkan diri dalam perkumpulan-perkumpulannya. 2. Tidak dibenarkan bagi setiap muslim mencetak Taurat dan Injil, apalagi mencetaknya bersama dengan Al Qur an dalam satu jilid! Barangsiapa yang melakukannya maka ia telah jauh tersesat. Karena hal itu berarti mencampuradukkan kebenaran (Al Qur an) dengan kitab yang telah diselewengkan atau dihapus (Taurat dan Injil). 3. Setiap muslim tidak dibenarkan menyambut ajakan membangun masjid, gereja dan ma bad (tempat peribadatan Yahudi) dalam satu komplek. Karena hal itu berarti pengakuan bagi agama selain Islam, menghambat tegaknya Dienul Islam atas agama-agama lainnya, dan secara tidak langsung merupakan statement bahwa agama yang sah itu ada tiga dan pernyataan bahwa penduduk bumi ini boleh memilih salah satu diantaranya, bahwa ketiga agama itu sama dan bahwasanya Islam tidak menghapus agama-agama sebelumnya. Tenta saja pengakuan, keyakinan dan kerelaan kepada hal semacam itu termasuk kekufuran dan kesesatan, serta sangat bertentangan dengan nash-nash Al Qur an yang sangat jelas, As Sunnah yang shahih dan Ijma kaum muslimin. Secara tidak langsung hal itu juga merupakan pengakuan bahwa penyelewengan yang dilakukan orang-orang Yahudi dan Nasrani itu berasal dari Allah! Maha Tinggi Allah dari hal itu! Sebagaimana juga tidak dibenarkan menyebut gereja sebagai rumah Allah! Atau mengatakan bahwa ibadah kaum Nasrani kepada Allah di gereja-gereja tersebut diterima di sisi Allah. Sebab Ibadah mereka itu tidak berdasarkan ajaran Islam, sedang Allah berfirman: Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan ia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali Imran:85). Justru gereja-gereja itu adalah rumah kekufuran, kita berlindung kepada Allah dari kekufuran dan orang-orang kafir! Dalam Majmu Fatawa (22/162) Syaikhul Islam Ibnu

Taimiyyah rahimahullah berkata: Gereja-gereja dan bi ah (biara-biara) itu bukanlah rumah Allah. Rumah Allah itu hanyalah Masjid. Namun gereja dan biara itu adalah rumah kekufuran, meskipun nama Allah disebut didalamnya. Rumah itu tergantung kepada pemiliknya dan pemiliknya adalah orang-orang kafir, maka gereja-gereja itu adalah rumah peribadatan orang-orang kafir. Kesepuluh : Satu hal yang mesti diketahui adalah mendakwahi orang-orang kafir, khususnya ahli kitab adalah kewajiban kaum muslimin, berdasarkan nash-nash yang jelas dari Al Qur an dan As Sunnah. Hendaknya dakwah tersebut dilakukan lewat penjelasan dan dialog dengan cara yang terbaik serta tidak tidak menanggalkan prinsip-prinsip Islam. Hal itu dilakukan agar mereka menerima Islam dan bersedia memeluknya atau dalam rangka menegakkan hujjah atas mereka. Agar orang yang binasa maka ia binasa di atas keterangan yang nyata, dan siapa yang hidup maka ia hidup di atas keterangan yang nyata pula. Allah Ta ala berfirman: Katakanlah: Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak pula kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sabagai Ilah selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: Saksikanlah, bahwa kami adalah orangorang yang berserah diri (kepada Allah). (QS. Ali Imran:64) Adapun dialog, perdebatan ataupun pertemuan dengan mereka hanya untuk mentolelir keinginan mereka, melempangkan misi mereka, mengurai simpul Islam dan mencabut akar keimanan maka hal itu adalah batil, tidak dikehendaki Allah, rasul-nya dan kaum Muslimin. Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-nya terhadap apa yang mereka bicarakan. Allah berfirman: Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. (QS. Al Maidah :49) Dengan demikian Lajnah menegaskan dan menjelaskan kepada kaum muslimin, Lajnah berpesan kepada kaum muslimin umumnya dan kepada ahli ilmu khususnya agar selalu bertakwa kepada Allah dan tetap muraqabatullah (mendekatkan diri kepada Allah). Hendaknya mereka selalu melindungi Islam dan menjaga aqidah kaum muslimin dari kesesatan dan dari para penyeru-penyerunya, melindungi kaum muslimin dari kekufuran dan orang-orang kafir. Dan hendaknya memperingatkan mereka dari bahaya

Propaganda sesat penyatuan agama yang kufur ini! Agar mereka tidak terjerat ke dalam jarring-jaringnya. Kita memohon perlindungan kepada Allah agar seorang muslim tidak menjadi sebab masuknya kesesatan ini ke negeri kaum muslimin dan tidak menyebarkannya ke tengah-tengah mereka. Hanya kepada Allah kita memohon, dengan asma-asma-nya yang husna (baik) dan sifat-sifat-nya yang Ula (luhur), agar melindungi kita semua dari fitnah-fitnah yang menyesatkan dan agar menjadikan kita sebagai juru penunjuk kepada hidayah dan sebagai pelindung dienul Islam di atas Cahaya hidayah dari Allah hingga kita bertemu dengan-nya dalam keadaan ridha kepada kita. Shalawat dan salam semoga tercurah atas nabi kita Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, atas keluarga dan segenap sahabat beliau. Wabillahi taufiq. Di kutip dari salah satu materi Daurah Pengajian Umum Indahnya Islam pada tanggal 22-24 Mei 2005 bertempat di Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya, Malang Jawa Timur